• Tidak ada hasil yang ditemukan

REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK MANUFAKTUR ABC DALAM JARINGAN BERBASIS WEB INTERNET

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK POLITEKNIK MANUFAKTUR ABC DALAM JARINGAN BERBASIS WEB INTERNET"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

REKAYASA ULANG SISTEM INFORMASI AKADEMIK

POLITEKNIK MANUFAKTUR ABC DALAM JARINGAN BERBASIS

WEB INTERNET

Sasmito Budi Utomo1, Sisia Dika Ariyanto2, danYunita Sari3

123Program Studi Manajemen Informatika, Politeknik Manufaktur Astra

Email : sasmibu@gmail.com

ABSTRACT

The evolution of Information Technologies (IT) require each organization to keep up with the transformation and adaptation in the organization accordding to the evolution of IT, with no exeption in the sector of education. Now, almost all of educational institutions have been using information technology. It can be seen in the management of academic data, as the main of their activities. Most of educational institutions such as high school and universities in Indonesia have been implemented a computerized system for the management of academic system. As an educational institution, Politeknik ManufakturABC also usedIT in the management of academic data by using the application Sistem Informasi Akademik (SIA). But its not optimalized because it is only accessible in the intranet area;there is bug in the application, business process changes, and the addition of new functions. That is make the system must be in reengineering. Most process ofreengineering focused on Bussiness Process Automation. The process of reengineering is done through the System Development Life Cycle (SDLC) and used Phased Development Methodology with object-oriented approach. SIA of Politeknik Manufaktur ABCthat has been reengineering provides convenience in the management and control of data in the system and has adapted to the changing for the current business processes.

Keywords : Sistem Informasi Akademik, Reengineering, Business Process Automation, Phased

Development Methodology.

ABSTRAK

Perkembangan teknologi informasi menuntut setiap organisasi untuk bersaing dengan melakukan perubahan dan penyesuain pada organisasinya, tidak terkecuali pada bidang pendidikan. Sekarang, hampir semua lembaga pendidikan telah menggunakan teknologi informasi. Hal ini dapat dilihat pada pengelolaan data akademik, sebagai kegiatan utama lembaga pendidikan. Sebagian besar lembaga pendidikan tingkat SMA/sederajat dan universitas di Indonesia telah menerapkan sistem yang terkomputerisasi untuk pengelolaan data akademik. Sebagai lembaga pendidikan, Politeknik Manufaktur ABC juga telah menerapkan teknologi informasi dalam pengelolaan data akademik dengan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Akademik (SIA). Namun penggunaannya belum optimal karena hanya dapat diakses dalam jaringan intranet, adanya bug, perubahan proses bisnis, dan penambahan fungsi baru. Hal ini menjadi latar belakang rekayasa ulang SIA Politeknik Manufaktur ABC. Sebagian besar proses rekayasa ulangberfokus pada Process Bussiness Automation. Rekayasa ulang sistem dilakukan melalui tahapan System Development Life Cycle (SDLC) dan metodologi phased development dengan pendekatan berorientasi obyek. SIA Politeknik Manufaktur ABChasilrekayasa ulang memberikan kemudahan dalam pengelolaan dan kontrol data pada sistem dan telah menyesuaikan dengan perubahan proses bisnis saat ini.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akademik, Rekayasa ulang, Business Process Automation, Phased

Development Methodology.

PENDAHULUAN

Pembangunan dunia pendidikan yang selalu mengalami perkembangan pesat,

menuntut peningkatan mutu dan

mekanisme pelayanan di sebuah

organisasi. Hal ini dilakukan agar

organisasi yang bersangkutan lebih berdaya guna dan berhasil guna, sehingga sumber daya manusia yang diciptakan dapat berpartisipasi membangun dunia luar. Politeknik Manufaktur ABC

(2)

vokasiyang berfokus untuk menyiapkan tenaga ahli yang terampil dan kompeten di dunia industri, khususnya industri manufaktur. Salah satu hal utama dalam menjalankan kegiatan operasional Politeknik Manufaktur ABC adalah pengelolaan data akademik. Belakangan ini hampir semua lembaga maupun institusi pendidikan di Indonesia dari

jenjang Sekolah Menengah Atas

(SMA)/sederajat sampai pendidikan tinggi

menggunakan sistem yang

terkomputerisasi untuk mengelola data

akademik. Tujuannya adalah

mempermudah pengelolaan data dan mendukung fungsional serta proses akademik.

Saat ini Politeknik Manufaktur ABC menggunakan sebuah sistem dengan nama SIA Politeknik Manufaktur ABC. SIA Politeknik Manufaktur ABC yang ada saat ini dibangun denganbentuk aplikasi berbasis web yang dapat diakses melalui

jaringan intranet. Kondisiini

mengakibatkan akses sistem terbatas. Selain itu, keterbatasan lain adalah masih banyak bug dan beberapa fungsi sudah tidak lagi sesuai dengan keadaan proses

bisnisinstitusisaat ini.Hal

inimengakibatkan tidak maksimalnya penggunaan aplikasi. Dengan alasan tersebut maka muncul permintaan merekayasaulang sistemtersebut.

Penelitian Terkait

Sebelum penelitian ini dilakukan, sebenarnya sudah banyak penelitian dengan tema serupa. Diantaranya adalah penelitian olehHilarius Wahyu Ardianto yang melakukan analisis terhadap

penggunaan SIAUniversitas X

dankaitannya dengan peningkatan prestasi akademik mahasiswa Universitas X tersebut (Ardianto, 2008). Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Chairil Anwar dan Spits Warnars H.L.H. yang melakukan analisis terhadap penggunaan SIAonline sebagai penunjang sistem perkuliahan (Anwar,&Warnars, 2010). Penelitian-penelitian ini membahas hal yang sama yaitu penggunaan SIA sebagai penunjang pelaksanaan proses akademik pada sebuah organisasi pendidikan, terutama bagi sebuah perguruantinggi. Penggunaan SIA ini akan lebih maksimal penggunaannya apabila digunakan dalam jaringan internet, bukan hanya jaringan intranet. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut juga disimpulkan bahwa penggunaan SIA secara maksimal di suatu perguruantinggi akan berpengaruh terhadap peningkatan prestasi akademik mahasiswa. Untuk dapat menggunakan SIA tersebut secara optimal, berdasarkan penelitian oleh Anwar dan Spits maka lingkup jaringan sistem perlu diperluas ke dalam jaringan internet sehingga dapat diakses tanpa batas jarak dan waktu selama pengguna terkoneksi internet. Berdasarkan penelitian-penelitian tersebut juga dijelaskan bahwa SIA yang digunakan diperguruantinggi juga harus tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi yang ada dan menyesuaikan dengan proses bisnis dan kebutuhan organisasi yang selalu berkembang sehingga dapat tetap menyesuaikan dengan kebutuhan dan fungsi sistem yang diharapkan.

Masalah-masalah yang muncul pada SIA Politeknik Manufaktur ABC yang sudah

(3)

ada saat ini yaitu keterbatasan akses sistem yang hanya di dalam jaringan intranet, ada beberapa fungsi yang masih memiliki bug, ada perubahan proses bisnis terhadap fungsi yang sudah ada, dan adanya proses bisnis yang belum dicakup dalam sistem sehingga dibutuhkannya fungsi baru. Selain itu kebutuhan rekayasa ulang sistem juga dilatarbelakangi oleh keinginan organisasi untuk terus menyesuaikan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat menunjang sistem

perkuliahan dan mempermudah

pengelolaan data dan informasi dalam organisasi. Permasalahan-permasalahan tersebut memicu organisasi unutk memikirkan cara yang efisien dan tepat yang dapat digunakan agar penggunaan SIA Politeknik Manufaktur ABC tersebut dapat maksimal dan dapat menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang terkait sistem lainnya.

Tujuan penelitian ini adalah menentukan tindakan yang tepat untuk melakukan

rekayasa ulang dalam rangka

mengoptimalkan, mengefektifkan dan mengefisiensikan SIA Politeknik Manufaktur ABC.

METODE PENELITIAN

Pada penelitian ini tahapan-tahapan yang dilakukan antara lain:

1. Perumusan Masalah 2. Desain Penelitian

3. Business Process Automation 4. Pengembangan Perangkat Lunak

a. Perencanaan b. Analisis c. Desain

d. Implementasi

5. Menguji Proses Otomatisasi 6. Kesimpulan dan Saran

Tahapan perumusan masalah dilakukan dengan pengumpulan data dan analisis sistem saat ini dengan cara studi literatur, analisis aplikasi SIA Politeknik Manufaktur ABC yang sudah ada sebelumnya, dan wawancara pengguna sistem. Kegiatan studi literatur dilakukan

dengan mengumpulkan

dokumen-dokumen terkait dengan penggunaan dan rekayasa ulang SIA PoliteknikManufaktur ABC. Karena terbatasnya dokumentasi pada saat SIA Politeknik Manufaktur ABCdibangun untuk pertama kali di tahun 2008, maka aplikasi SIA Politeknik Manufaktur ABC yang sudah ada dan

hasil wawancara dengan

penggunamenjadi sumber utama

informasinya. Selain itu untuk memperkuat informasi dan analisis juga dilakukan studi literatur terhadap dokumen hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya.

Tahapan desain penelitian dilakukan dengan menentukan tujuan penelitian dan langkah pencapaiannya. Kemudian tahapan selanjutnya dilakukan Business Process Automation (BPA). Untuk menerapkan hasil BPA yang telah dilakukan, maka dilaksanakan rekayasa ulang sistem dengan pembangunan perangkat lunak. Perangkat lunak yang telah dibangun hasil dari analisis BPA akan dilakukan proses pengujian untuk memastikan sistem hasil rekayasa ulang telah sesuai dengan harapan. Tahapan pengujian juga dilakukan agar dapat mengetahui apakah aplikasi hasil rekayasa

(4)

ulang sistem telah berhasil mengoptimalkan, mengefektifkan dan mengefisiensikan penggunaan SIA Politeknik Manufaktur ABC sesuai dengan tujuan penelitian ini. Hasil dari pengujian akan menghasilkan simpulan untuk kegiatan penelitian ini.

Business Process Automation (BPA) BPA merupakan perubahan proses bisnis dengan menggantikan beberapa proses

manual menjadi

terkomputerisasi/otomatisasi (Dennis, 2012). Fokus utama penggunaan BPA adalah usaha untuk efisiensi penggunaan sistem dan pengurangan biaya. Namun saat menggunakan BPA biasanya tidak secara langsung akan memberikan keuntungan (dalam hal keuangan) bagi perusahaan dalam waktu dekat.Namun setelah beberapa lama keuntungan perusahaan akan terus meningkat. Ada dua teknik populer dalam penerapan BPA yaitu problem analysisdan root couse

analysis (Dennis, Wixom, & Roth, 2012).

Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan metode root cause analysis, dimana pelaksanaannya berfokus pada penyelesaian masalah bukan pencarian solusi. Dalam hal ini, digunakan diagram

fishbone untuk menggambarkan

keterkaitan masalah dan penyebab masalah terdetail sehingga dapat disimpulkan apa penyebab masalah dan

mempermudah untuk menyimpulkan

penyelesaian masalah tersebut.

Metode Pengembangan Perangkat

Lunak

Dalam pelaksanaan penelitian ini digunakan phased developmet(Dennis,

2012) sebagai metodologi pengembangan perangkat lunak. Ruang lingkup sistem yang besar dan waktu pembangunan sistem yang tebatas menjadi penyebab utama pemilihan metode tersebut. Singkatnya waktu untuk rekayasa ulang dengan jumlah modul dan fungsi yang banyak tidak memungkinkan unutk membangun semua fungsi dalam jangka waktu tersebut, sehingga diputuskan untuk membuat beberapa versiaplikasi yang dibuat berdasarkan phased methodology.

Pengambilan keputusan untuk

menentukan metodologi tersebut juga berdasarkan teori cara menentukan metode pengembangan sistem oleh Alan Dennis (2012), seperti pada Gambar 1.

Gambar 1.Kunggulan metodologi phased development.

Tahapan terbagi menjadi empat bagian yaitu perencanaan,analisis, desain, dan implementasi. Setiap tahapan dilakukan dalam setiap pembangunan setiap versi sistem. Perencanaan sistem secara keselurihan akan dilakukan di awal sistem akan dibangun, dilanjutkan dengan analisis untuk sistem secara keseluruhan, kemudian analisis sistem versi 1 hingga implementasinya. Kemudian sistem versi 1 akan dilakukan analisiskembali untuk sistem versi kedua hingga implementasi, dan begitulah selanjutnya sampai aplikasi memenuhi semua fungsionalitas yang diharapkan. Tahapan phased development dapat dilihat pada Gambar 2.

(5)

Gambar 2.Tahapan metodologi phased development.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Untuk merealisasi desain BPA yang dibuat sebelumnya maka desain tersebut diimplementasikan ke dalam sebuah sistem perangkat lunak(Pressman, 2002) yang nantinya akan dinamakan SIA Versi 1, dan SIA Versi 2.Adanya versi-versi sistem ini terkait dengan pemilihan metodologi saat pembangunan sistem. Saat proses analisis awal untuk keseluruhan sistem, ternyata diperoleh delapan modul utama yang tidak memungkinkan untuk dibangun dalam waktu yang tersedia. Sehingga dipilih beberapa modul berdasarkan tingkat prioritas sistem dan pengguna. Daftar fungsi secara keseluruhan dan pembagian versi sistem terlihat pada Tabel 1.

Tabel1.Daftarfungsi SIA versi 1 dan SIA Versi 2.

No Versi Aplikasi Modul/Fungsi

1 SIA Versi 1

Absensi Mahasiswa

2 Registrasi Ulang Mahasiswa

3 Perwalian Mahasiswa

4 Security System

5 SIA Versi 2 Jam Plus

No Versi Aplikasi Modul/Fungsi

6

Jam Minus

7 Rekapitulasi Jam Minus & Jam Plus

8 Berita Acara Pengajaran

Proses pengembangan aplikasi dimulai dengan proses perencanaan, yaitu merencanakan aplikasi yang akan dibuat untuk memenuhi proses bisnis dan permintaan pengguna. Proses selanjutnya tahapan analisis, yang menggambarkan proses bisnis sistem sebelum dan sesudah otomatisasi. Perbedaan proses pada modul registrasi sebelum dan sesudah rekayasa ulang sistem dapat dilihat pada Gambar 3 dan Gambar 4.

Gambar 3.RegistrasiSebelumRekayasaUlang.

Gambar 4.RegistrasiSetelahRekayasaUlang.

Dari hasil analisis, maka dilanjutkan ke dalam proses desain. Pada bagian ini

(6)

dibuat penggambaran semua fungsi dan

modul dari mulai penggambaran

fungsional, penggambaran struktural dan

penggambaran tingkah laku.

Penggambaran setiap desain tersebut dilakukan dengan menggunakan diagram-diagram Unified Modeling Language /UML (Fowler, 2005). Gambar 5 merupakan hasil penggunaan diagram UML pada Use Case diagram pada modul registrasi ulang.

Gambar 5.Use Case Diagram HasilDesain.

Karena proses rekayasa ulang sistem

dilakukan dengan menggunakan

pendekatan berorientasi objek maka

dibuat juga dokumen untuk

menggambarkan objek-objek terkait dalam sistem (Dennis, 2012). Gambar 6. memperlihatkan hasil desain Class Diagram yang menggambarkan interaksi

class pada SIA Politeknik Manufaktur

ABC. Gambar 8. memperlihatkan

hasildesain tingkahlaku salah satu fungsi, yaitu pada fungsi Entry Registrasi Ulang

Sequence Diagram. Penggambaran

perubahan kondisi setiap obyek digambarkan dengan State Machine Diagram. Gambar 9 memperlihatkan hasil

desain State Machine Diagram untuk salah satu contoh obyek user(pengguna).

Gambar 8.Sequence Diagram HasilDesainpadafungsi Entry RegistrasiUlang

Gambar 9.State Machine Diagram ObyekUser.

Setelah semua desain fungsi diselesaikan,

selanjutnya dilakukan proses

implementasi. Tahapan implementasi dilakukan dengan pembuatan kode sumber aplikasi hingga aplikasi dapat berjalan. Semua tahapan sebelumnya yaitu analisis, desain, dan implementasi dilakukan hanya pada fungsi dan modul yang terkait dengan SIA Versi 1, sedangkan SIA Versi 2 akan dilanjutkan setelah SIA Versi 1 diselesaikan. Gambar 10. memperlihatkan tampilan aplikasi hasil implementasi perangkat lunak saat proses rekayasa ulang sistem.

(7)

Gambar 6.Class Diagram HasilDesain.

Selain diagram physical data model digunakan untuk penggambaran tabel fisik yang ada pada sistem (Whitten, 2007). Gambar 7. memperlihatkan fisik tabel yang didesain untuk aplikasi SIA Politeknik Manufaktur ABC.

(8)

Gambar 10.Contohhasildesaintampilanaplikasi

Berdasarkan root cause analysis yang telah dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa permasalahan yang hadapi oleh Politeknik Manufaktur ABC dalam bidang pengelolaan data akademiknya disebabkan oleh beberapa faktor antara lain perangkatlunak, proses bisnis, dan lingkungan. Gambaran rinci permasalahan ini dibuat dalam bentuk Fish Bone Diagram (Ishikawa, 1986) pada Gambar 11.

Gambar 11.Fish Bone Diagramuntukpermasalahandata akademik.

Berdasarkan permasalahan yang telah dijabarkan di Fish Bone Diagram tersebut, maka dilakukan rekayasa ulang sistem dengan

berfokus pada otomatisasi proses bisnis. Setelah otomatisasi dibangun, maka dilakukan percobaan dengan membandingkan lama proses yang dijalankan dengan menggunakan sistem sebelum otomatisasi dan setelah diterapkan otomatisasi terhadap beberapa proses bisnis utama yang dibangun sistem hasil rekayasa ulang. Tabel 2. berikut menjelaskan penurunan waktu pelaksanaan proses dengan sistem otomatisasi dan sebelum otomatisasi.

Tabel2.EfisiensiWaktuHasilOtomatisasi.

Deskripsi Sebelum rekayasa

ulang (waktu) Rekayasa ulang (waktu) Persiapan data akademik 384 jam 20 jam Registrasi ulang mahasiswa 8 jam 1 jam

Absensi mahasiswa 15 menit 2 detik

Jam minus dan jam plus 500 jam 0 jam Pengelolaan nilai mahasiswa 880 jam 24 jam Bebas tanggungan mahasiswa 40 jam/mahasiswa 30 menit

Selain penghematan waktu juga terjadi penurunan biaya material dalam beberapa proses, seperti ditampilkan pada Tabel 3.

Tabel3.EfisiensiBiayaHasilOtomatisasi. Deskripsi Sebelum rekayasa ulang (waktu) Rekayasa ulang (waktu) Egistrasi ulang mahasiswa Rp 1.500.000 /tahun - Absensi mahassiwa Rp. 4.500.000 /tahun - Bbebas tanggungan mahassiwa Rp 1.000.000 /tahun - Input nilai mahasiswa Rp 1.500.000 /tahun - Perwalian mahasiswa Rp 750.000 /tahun -

Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa adanya pengurangan waktu dan biaya yang cukup signifikan saat sebelum sistem diotomatisasi dan setelah diotomatisasi. Total perbandingan waktu yang diperoleh saat sebelum rekayasa ulang sistem dengan sesudah rekayasa ulang sistem ditampilkan padaTabel 4.

(9)

Selain efisiensi dalam bentuk waktu juga

diperoleh keuntungan dalam

bentukkeuntunganpeningkatankualitas (net

qulity income) hasil rekayasa ulangsistem.

Nilaipeningkatankualitasditunjukkan di Tabel 5.

Tabel4.EfisiensiBiayaHasilOtomatisasi.

Deskripsi Waktu (jam)

Sebelum rekayasa ulang 32.654,00

Rekayasa ulang 477,50

Efisiensi 68,39

Tabel5.NilaiNet Quality Income.

Deskripsi Jumlah (Rp)

Tangiblebenefit 336.977.000

Cost implementation 129.000.000

Net Quality Income 207.977.000

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pembahasan tindakan yang dilakukan terhadap SIA Politeknik Manufaktur ABC adalah melakukan rekayasa ulang dengan melakukan otomatisasi proses bisnis sehingga mampu meningkatkan optimalisasi efisiensi penggunaan sistem hingga rasiosebesar 68,39. Setelah melakukan penelitian terhadap pelaksanaan rekayasa ulang sistem pada aplikasi SIA Politeknik Manufaktur ABC, maka saran yang dapat dipertimbangkan antara lain:

1. Sebagai usaha pengoptimalisasian penggunaan sistem, perlu dibuat standar prosedur yang mengharuskan setiap pengguna untuk menggunakan sistem yang sudah ada.

2. Pengembangan dan pemeliharaan sistem SIA Politeknik Manufaktur ABC perlu terus dilakukan sehingga meminimalisir kesalahan dalam sistem, dan menyebabkan pengguna nyaman menggunakan sistem.

DAFTAR RUJUKAN

Anwar, Chairil, & Warnars, Spits L.H., (2010). Sistem Informasi Akademik

Online Sebagai Penunjang Sistem

Perkuliahan. Jakarta: s.n.

Ardianto, Hilarius W. (2008). Analisis

Penggunaan Sistem Informasi Akademik Universitas X Terhadap Peningkatan

Prestasi Akademik Mahasiswa X

Jurusan Informatika. Jakarta: s.n.

Dennis, A., Wixom, B. H., & Roth, R. M. (2012).System Analysis and Design Fifth

Edition. United States of America: John

Wiley & Sons, Inc.

Fowler, Martin. 2005. UML DistilledEdisi 3. Yogyakarta: Andi.

Ishikawa, Kaoru (1986). Guide to Quality

Control. Tokyo, Japan:

AsianProductivity Organization.

Kenneth E. Kendall; Julie E. Kendall. ().

AnalisisPerancanganSistemEdisi 5.

IndeksGramedia, Bandung.

O'Brien, J., &Marakas, G. (2011).Management

Information System. United States: The

McGraw-Hill.

Pressman, Roger S. (2002).Software

Engineering: A Practitioner’s Approach.

Andi Publisher, GudangBuku

Yogyakarta.

Sommerville, Ian. (2010). Software

ReengineeringNinth

Edition.Addison-Wesley, Boston Columbus Indiana Polis New York.

Valacich, George, & Hoffer.(2012). Essentials

of Systems Analysis and Design 5th Edition. Prentice Hall, New Jersey,

AmerikaSerikat.

Whitten, J L. and Bentley, L.D. 2007. Systems

Analysis & Design Methods.(7thedition).

Gambar

Gambar  1.Kunggulan  metodologi  phased  development.
Gambar  2.Tahapan  metodologi  phased  development.
Gambar 5.Use Case Diagram HasilDesain.
Gambar 6.Class Diagram HasilDesain.
+2

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk melakukan pengawasan persediaan bahan baku agar perusahaan bisa mengawasi bahan baku yang akan diproses

Pada fase kerja dari latihan fisik anaerobik, akan terjadi insufisiensi oksigen di mitokondria sel otot, karena kecepatan kebutuhan energi yang insufisiensi oksigen di

Implementasi data mining dengan teknik decision tree menggunakan algoritma C4.5 dapat menghasilkan informasi berupa prediksi penyakit hipertensi dalam kehamilan, dimana

Materi perkuliahan ini secara teoretis-yuridis menguraikan tentang konsep dasar Mahkamah Konstitusi dan Hukum Acara Mahkamah Konstitusi, Hukum Acara Mahkamah Konstitusi

Inflasi sebesar 0,14 persen di Nusa Tenggara Timur pada Oktober 2014 dipicu oleh naiknya indeks harga pada lima dari tujuh kelompok pengeluaran. Kelompok pengeluaran yang

Karena pendekatan penelitiannya adalah pendekatan penelitian kasus dan perundang-undangan, maka bahan hukum primer yang dipergunakan didalam penelitian ini adalah

Bagaimana penerapan strategi planted questions (pertanyaan rekayasa) dalam meningkatkan keberanian siswa bertanya pada mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam (SKI) di MI

Transparansi yaitu prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat mengetahui informasi seluas- luasnya tentang keuangan desa, transparansi berarti memberikan informasi