• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kala Yusuf Mansyur Mencari Tuhan Yang Hilang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kala Yusuf Mansyur Mencari Tuhan Yang Hilang"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Kala Yusuf Mansyur Mencari Tuhan yang Hilang

Kala Yusuf Mansyur Mencari Tuhan yang Hilang

03-04-2009 22:13:08 WIB

03-04-2009 22:13:08 WIB Oleh : Oleh : Retnadi AiniRetnadi Aini “Ketika mereka melupakan apa

“Ketika mereka melupakan apa-apa yang Kami peringatkan kepada mereka, justru Kami-apa yang Kami peringatkan kepada mereka, justru Kami

bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika mereka merasa senang, bukakan pintu segala kesempatan buat mereka. Maka kemudian ketika mereka merasa senang, merasa gembira, dengan keberhasilan, kesuksesan mereka, tiba-tiba

merasa gembira, dengan keberhasilan, kesuksesan mereka, tiba-tiba Kami siksa mereka denganKami siksa mereka dengan

sekonyong-sekonyong-konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” (Al An’am: 44)konyong, jadilah mereka terdiam berputus asa.” (Al An’am: 44)

Itulah ayat yang tercetak di sampul belakang buku Mencari Tuhan yang Hilang karya Ustadz Itulah ayat yang tercetak di sampul belakang buku Mencari Tuhan yang Hilang karya Ustadz muda Yusuf Mansy

muda Yusuf Mansyur. Dimana 35 kisah perjalanan spiritual ur. Dimana 35 kisah perjalanan spiritual pimpinan Pondok Pesantrpimpinan Pondok Pesantren Daarulen Daarul Quran Bula Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati ini dalam menepis Quran Bula Santri, Cipondoh, Tangerang dan pimpinan pengajian Wisata Hati ini dalam menepis azab dan menuai

azab dan menuai rahmat di dalamnya, akan membuat Anda terhenyak, rahmat di dalamnya, akan membuat Anda terhenyak, terharu, tercenung.terharu, tercenung. Untuk kemudian merenung.

Untuk kemudian merenung.

Bahwa kita, bisa jadi termasuk salah satu hambaNya yang lalai. Bahwa kita, bisa jadi termasuk salah satu hambaNya yang lalai.

*** ***

Lalai bisa dimulai dari hal-hal kecil. Lalai bisa dimulai dari hal-hal kecil.

Bisa dimulai dari menunda-nunda waktu beribadah, hanya karena sedang menjalani rapat atau Bisa dimulai dari menunda-nunda waktu beribadah, hanya karena sedang menjalani rapat atau wawancara kerja. Bisa juga berarti

wawancara kerja. Bisa juga berarti tak bersyukur atas semua nikmatNya yang telah tak bersyukur atas semua nikmatNya yang telah diterima.diterima. Bisa pula berarti tak

Bisa pula berarti tak usai berkeluh kesah atas semua derita. Dan bisa usai berkeluh kesah atas semua derita. Dan bisa pula, tak bercermin ataspula, tak bercermin atas semua laku perbuatan yang buruk

semua laku perbuatan yang buruk rupa.rupa. Lalai-lalai kecil

Lalai-lalai kecil inipun menggunung. Membawinipun menggunung. Membawa banyak dampak tak sedap a banyak dampak tak sedap yang disebut-sebutyang disebut-sebut sebagai neraka dunia. Mulai dari putus kerja,

sebagai neraka dunia. Mulai dari putus kerja, sakit yang tak kunjung pulih, belitan hutang, sulitsakit yang tak kunjung pulih, belitan hutang, sulit mendapatkan jodoh, ketidakharmonisan rumah tangga, dan setumpuk masalah lainnya.

mendapatkan jodoh, ketidakharmonisan rumah tangga, dan setumpuk masalah lainnya. Secuil neraka dunia inilah yang

Secuil neraka dunia inilah yang sempat dicecap oleh seorang Yusuf Mansyur.sempat dicecap oleh seorang Yusuf Mansyur. ***

***

19 Desember tiga puluh

19 Desember tiga puluh dua tahun yang lalu, Yusuf Mansyur terlahir dari pasangandua tahun yang lalu, Yusuf Mansyur terlahir dari pasangan Abdurrahma

Abdurrahman Mimbar dan n Mimbar dan Humrif'ah. Dibesarkan dalam keluarga Betawi yang Humrif'ah. Dibesarkan dalam keluarga Betawi yang berkecukupan,berkecukupan, Yusuf tumbuh menjadi sosok yang cerdas, namun juga pembangkang. Lulusan terbaik

Yusuf tumbuh menjadi sosok yang cerdas, namun juga pembangkang. Lulusan terbaik Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol,

Madrasah Aliyah Negeri 1 Grogol, Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah Jakarta Barat, tahun 1992 ini pernah kuliah di jurusandi jurusan Informatika namun berhenti tengah jalan karena l

Informatika namun berhenti tengah jalan karena lebih suka balapan ebih suka balapan motor.motor. ”Semua hal saya”Semua hal saya lakukan dengan pertimbangan yang konyol; ’bagaimana nanti saja’

lakukan dengan pertimbangan yang konyol; ’bagaimana nanti saja’ atau ’yang penting selamatatau ’yang penting selamat dulu’ ,

dulu’ , arogan dan tanpa perhitungan. Tidak pernah saya berpikir apakah yang saya lakukan ituarogan dan tanpa perhitungan. Tidak pernah saya berpikir apakah yang saya lakukan itu bertentangan dengan hati, melanggar hukum, moral atau

bertentangan dengan hati, melanggar hukum, moral atau ttidak,” (hal 1).idak,” (hal 1). Pada tahun 1996, Yusuf terjun di

Pada tahun 1996, Yusuf terjun di bisnis Informatika. Sayang bisnisnya malabisnis Informatika. Sayang bisnisnya malah menyebabkan iah menyebabkan ia terlilit utang berjumlah miliaran. Gara-gara utang itu

terlilit utang berjumlah miliaran. Gara-gara utang itu pula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnyapula, Ustadz Yusuf merasakan dinginnya hotel prodeo selama 2

hotel prodeo selama 2 bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf bulan. Setelah bebas, Ustadz Yusuf kembali mencoba berbisnis tapikembali mencoba berbisnis tapi kembali gagal dan terlilit

kembali gagal dan terlilit utang lagi. Cara hidup yang keliru utang lagi. Cara hidup yang keliru membawa Ustadz Yusuf kembalimembawa Ustadz Yusuf kembali masuk bui pada tahun 1998. ”Di

masuk bui pada tahun 1998. ”Di hari kebebasan saya, 25 Juni hari kebebasan saya, 25 Juni 1999, abang saya berkata keras1999, abang saya berkata keras kepada saya bahwa sudah saatnya saya melakukan pertaubatan yang serius. Meski hanya kepada saya bahwa sudah saatnya saya melakukan pertaubatan yang serius. Meski hanya sempat menjadi penghuni tahanan tingkat polisi sektor, di mata abang saya hal

sempat menjadi penghuni tahanan tingkat polisi sektor, di mata abang saya hal itu sudahitu sudah sangat memprihatinkan. Cukup memalukan. Saya dilahirkan dalam keluarga kyai. Saya sangat memprihatinkan. Cukup memalukan. Saya dilahirkan dalam keluarga kyai. Saya

(2)

dibesarkan dengan pendidikan agama yang tidak kurang-kurangnya, plus pengawasan yang lumayan ketat. Tapi kok ya sempat ditahan. Dua kali lagi!

Nah, pada kali kedua inilah abang saya tidak bisa lagi mentolerir. Dia menganggap, bila kali ketiga kemudian terjadi, maka saat itulah riwayat saya akan berakhir.

Saya sempat ragu. Bagaimana mungkin saya bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat, berhenti dari kegiatan-kegiatan kejahatan, merekayasa sesuatu, mencari korban-korban baru, merampok mereka secara halus, sementara banyak hal yang masih harus saya selesaikan. Dan di benak saya hingga saat itu, bahwa tidak mungkin masalah saya selesai kecuali dengan

melakukan kejahatan yang lebih besar lagi, yang mana saya hasilnya saya harap bisa menutup semua keburukan saya, untuk kemudian baru berhenti total.

Pikiran-pikiran seperti itulah yang juga terus mendorong saya berbuat keburukan dan aniaya. Tapi yang sesungguhnya terjadi, justru mengantar saya kepada keterpurukan yang luar biasa. Masalah saya semakin besar.” (hal 2-3).

Namun malam itu sekaligus menjadi malam yang istimewa bagi seorang Yusuf Mansyur.

”Malam itu, tanpa sengaja, saya membuka lembaran Al Quran. Mata saya tertumbuk pada ayat 1 sampai dengan ayat 6 surat At Taubah. Saya mengambil poin-poin penting. Ada kata-kata kunci yang membuat saya jadi tertunduk dan menangis sejadi-jadinya. Yaitu, kebebasan; pelepasan dari kemusyrikan yang tidak saya sadari; statement Allah bahwa bertaubat itu lebih baik; memenuhi perjanjian; dari sifat Allah, Ghafur dan Rahim.

Terus, ayat 3-nya, seolah juga tahu bahwa saya ragu untuk bertaubat gaya abang saya, dengan menyatakan: ’Apapun kejadiannya, berhenti total dari semua kejahatan dan perilaku buruk itu adalah lebih baik.’ Kemudian ayat 2-nya, memberi satu isyarat bahwa saya harus berjalan dulu selama 4 bulan (dalam proses pertaubatan).” (hal 4-5)

Seketika, pecahlah tangis Yusuf.

”Air mata saya mengalir deras. Di tengah kezaliman yang saya lakukan, di tengah kedurhakaan dan kemaksiatan yang saya perbuat, Ia, yang Maha Suci, masih sudi ’menengok’ ciptaanNya ini . Dia memberi motivasi, di tengah keputusasaan. Dia juga menemani saya di tengah kesendirian. Dan bahkan di kemudian hari, Dia pun menegur saya secara halus di tengah kelalaian dan

kesalahan-kesalahan saya yang baru.” (hal 4)

Malam itu sekaligus menjadi malam yang istimewa bagi seorang Yusuf Mansyur. Karena ”malam itu, saya ’berbicara’ dengan Tuhan.” (hal 4).

*** ”Dia tidak hilang dan tidak menghilang Dia selalu menunggu

selalu mengulurkan tanganNya

(3)

Itulah rintihan lirih Yusuf dalam kesendiriannya, yang kemudian mengawali 35 perjalanan

spiritualnya dalam buku ini. Dimana Yusuf memilih menggunakan nama Luqman Hakim. ”Tokoh Luqman Hakim dalam buku ini bukanlah Luqman Hakim yang diabadikan oleh Allah dalam ayat-ayat Al Quran, sosok tokoh yang saya ciptakan sendiri, sebagai media penuturan saya.” (hal 7) Perjalanan Luqman Hakim pun dimulai.

***

Dalam dua bab pertama berjudul Tersadarkan (1) dan Tersadarkan (2), Yusuf menuliskan tentang sosok Luqman yang bermimpi didatangi oleh saudara misan dan bundanya yang menuding pertaubatan Luqman sebagai pertaubatan semua. Luqman juga bermimpi dikejar-kejar bak buronan. Yusuf juga menuliskan tentang pengalaman Luqman ketika dua kali

dipenjara. ”Pada saat dipenjara yang pertama, Luqman masih mengandalkan tiga hal; kemampuan negosiasi, kekuatan uang, dan sedikit sentuhan kekuasaan dunia (mencari dukungan aparat yang lebih tinggi wewenang dan kekuasaannya.

Di penjaranya yang kedua, Luqman tidak bisa lagi mendapatkan sentuhan tiga hal di atas. Ia sudah tak punya apa-apa dan sudah tak bisa melakukan apa-apa. Bahkan keputusasaan hampir merenggut nyawanya.

Rupanya disinilah perbedaan terletak. Di saat ketidakberdayaannya, ia mendatangi Allah. Di saat kemustahilan membayangi, ia mendatangi Allah. Hasilnya, Luqman malah mendapatkan kebebasan lebih cepat dari yang pertama, yaitu hanya 14 hari masa tahanan.

Menurut hitungan matematis dan rasio manusia, tidak mungkin Luqman dapat mengeluarkan dirinya dari kurungan sel. Kasusnya terlalu berat untuk diselesaikan. Apalagi ketiadaan pihak keluarga dan pihak-pihak yang dapat membantu. Bahkan kemungkinan ia akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan yang lebih berat lagi. Habislah eiwayatnya! Itulah vonis orang atas dirinya.

Ternyata Allah berkehendak lain. Dia menghembuskan sifat Rahman dan RahimNya pada mereka yang berurusan dengan Luqman. Ada banyak keajaiban terjadi. Tanpa kekuatan uang, tanpa kekuatan diplomasi dan negosiasi, kasus Luqman tidak dilanjutkan. ” (hal 28-29)

Disinilah Luqman belajar untuk pasrah dan berbaik sangka pada Allah. Ia juga belajar untuk selalu melibatkan Allah dalam setiap kesulitannya. Saat sakit misalnya. Sebelum ke dokter, ia akan lapor dulu pada Allah—bahwa dirinya sakit dan butuh pertolonganNya. Baru kemudian, berikhtiar dalam upaya mencari kesembuhan. Dengan demikian, Allah pun akan senantiasa menemani perjalanan ikhtiar.

Upaya ikhtiar ini sendiri hendaknya dilakukan kala muhasabah di waktu malam dalam kondisi suci. Bila perlu, sujudlah. ”Luqman sendiri punya kebiasaan; ketika kegelisahan terasa, ketika kesusahan mendera, cepat ia mengambil wudlu dan menggelar sajadah, lalu shalat hajat dua rakaat. Kadang, ia lengkapi munajatnya dengan membaca surah Yasin,” (hal 31).

***

Selepas dari penjara, bermodalkan uang Rp 15 ribu, Yusuf berjualan es di terminal Kali Deres. Malang dikata, tak satupun jualannya laku. Agar esnya awet, ia terpaksa meminjam uang Rp

(4)

1500 untuk membeli es batu. Keesokan harinya, Yusuf memberikan lima bungkus es secara cuma-cuma pada pengemis. Subhanallah, setelah itu, semua esnya ludes.

Dari sanalah, suami dari Siti Maemunah ini belajar bahwa sedekah hendaknya dilakukan di awal. Seperti yang dituturkan tokoh Ustadz Basuni pada Luqman dalam buku ini. ”Di sinilah letak pengorbanan yang Allah tunggu. Memang saat mereka bilang nggak ada uang buat

sedekah, memang benar demikian adanya. Tapi andai mereka sedikit mau berpikir, dan melihat ke diri mereka, pasti ada jalan untuk bersedekah. Misalkan, masih punya hp yang bagus dan bermerk. Bila ini yang terjadi, jual hpnya dan beli yang murahan. Selisih inilah yang kita

keluarkan untuk sedekah. Intip-intip aset kita, ada gak yang bi sa dikecilin untuk kemudian kita  jadikan modal sedekah. Entah itu aset emas, TV, perabotan rumah tangga, alat elektronik. Cari

sesuatu yang bisa membuat kita bersedekah di saat sulit,” (hal 224-225).

Adapun sedekah itu akan mengundang datangnya rezeki, menyembuhkan penyakit,

menghilangkan kesulitan, menghalau musibah, dan memperpanjang umur (hal 226). Berkat sedekah, bisnis Yusuf pun berkembang. Tak lagi berjualan dengan termos, tapi memakai gerobak, Ia juga mulai punya anak buah.

Subhanallah. ***

Hidup Yusuf berubah saat ia berkenalan dengan polisi yang memperkenalkannya dengan LSM. Selama kerja di LSM itulah, Ustadz Yusuf membuat buku ini. Tak dinyana, buku ini mendapat sambutan luar biasa. Yusuf sering diundang untuk bedah buku tersebut. Dari sini, undangan untuk berceramah mulai menghampirinya. Di banyak ceramahnya, ia selalu menekankan makna di balik sedekah dengan memberi contoh-contoh kisah dalam kehidupan nyata.

”Contohnya saja tentang seorang perempuan berusia 37 tahun yang tidak kunjung dapat jodoh. Setelah balik dari berkonsultasi dengan kami dia langsung mampir ke masjid terdekat dan

menanyakan apa yang bisa disumbangkan. Kebetulan masjid tersebut perlu donatur untuk lantai yang sedang di lelang. Permeternya 150 ribu. Si perempuan yang sudah 37 tahun belum punya jodoh itu bersedekah 600 ribu atau empat meter lantai. Subhanallah, dalam seminggu setelah itu, ada empat orang yang melamar dia,” papar Yusuf.

Karier Yusuf makin mengkilap setelah bertemu dengan Yusuf Ibrahim, Produser dari label PT Virgo Ramayana Record dengan meluncurkan kaset Tausiah Kun Faya Kun, The Power of Giving dan Keluarga. Konsep sedekah juga membawanya masuk dunia seni peran. Melalui acara Maha Kasih yang digarap Wisata Hati bersama SinemArt. Tak hanya itu, Yusuf juga menggarap sebuah film berjudul KUN FA YAKUUN yang dibintanginya bersama Zaskia Adya Mecca, Agus Kuncoro, dan Desy Ratnasari.

Yusuf juga menggagas Program Pembibitan Penghafal Al Quran (PPPA), sebuah program unggulan dan menjadi laboratorium sedekah bagi seluruh keluarga besar Wisatahati. Donasi dari PPPA digunakan untuk mencetak penghafal Alquran melalui pendidikan gratis bagi dhuafa Pondok Pesantren Daarul Quran Wisatahati. Meski tak sempat menuntaskan kuliah, Ustadz Yusuf bersama dua temannya mendirikan perguruan tinggi Sekolah Tinggi Ilmu Komputer Cipta Karya Informatika.

(5)

Sementara itu, sosok Luqman Hakim tengah tersenyum lepas di halaman 343. ”Lepas sudah beban yang terbebani di pundaknya. Sebab, ia pasrahkan segenap permasalahannya kepada Allah Azza wa Jalla... Ia menekankan, Allah menjamin semua urusan akan diselesaikanNya asal ia mau memelihara dirinya, pasrah dan beribadah kepadaNya dengan baik,” (hal 343).

(Kutipan dalam tulisan ini dikutip dari buku Mencari Tuhan yang Hilang, 35 Kisah Perjalanan Spiritual Menepis Azab dan Menuai Rahmat, seri Refleksi Wisatahati. Penulis Yusuf Mansyur, Penerbit Dzikrul Hakim, Cetakan Ke-6, 346 halaman).

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja Kabupaten/Kota yang membidangi penyuluhan kehutanan kepada Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat eselon

Pipa PVC DIA 2" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 3" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 4" vinilon / 4 meter Pipa PVC DIA 1/2" wavin / 4 meter Pipa PVC DIA 3/4" wavin

menjadi hal yang penting untuk diperhatikan sebagai upaya mempercepat kesembuhan pasien, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait

Hal tersebut menandakan bahwa secara naluriah nelayan telah menggunakan wilayah terumbu karang yang menjadi habitat pemijahan sebagai fishing ground karena dari 10 famili ikan

Meskipun pemupukan NPK nyata mempengaruhi bobot kering polong dibanding kontrol, namun penambahan pupuk hayati pada dosis N yang lebih rendah (1/4–1/2 N), meningkatkan hasil

Dari tabel 2 dapat diambil kesimpulan bahwa variabel purchasing intention memiliki nilai rata-rata yang paling tinggi yaitu 3,89, consumer perception dengan 3,81, brand image

Lombok, Nusa Tenggara Barat sebagai strategi peningkatan investasi asing bidang kepariwisataan berupa insentif keringanan pajak sebesar 25 %, pemangkasan izin

Penelitian ini dilakukan dengan melihat dan mengeksplor tanggapan mengenai praktik kartu kredit syariah dalam hal ini aplikasi iB Hasanah Card dari berbagai sudut