• Tidak ada hasil yang ditemukan

Na Peroksoborat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Na Peroksoborat"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

Laporan praktikum

kimia logam dan non logam

natrium peroksoborat

Nama Anggota Kelompok

Ebsya Serashi

James Marisi

Yeshinta Risky Priasmara Putri

Departemen Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam

(2)

2010

Tujuan

Mengenai salah satu pembuatan natrium peroksoborat Mengetahui metode pemurnian

Mengetahui sifat sifatnya

Teori dasar

Senyawa senyawa peroksida (O22-) biasanya banyak digunakan sebagai bahan pemutih

pada bubuk pencuci dan juga sebagai desinfektan. Salah satunya adalah garam natrium peroksoborat atau garam natrium metaborat perhidrat yang diperdagangkan dengan nama natrium perborat. Garam perborat biasanya dalam bentuk peroksoborat tetrahidrat (NaBO3.4H2O atau NaBO2.H2O2.3H2O) yang sering digunakan sebagai pemutih dalam bubuk

pembersih

Garam natrium peroksoborat dapat dibuat dengan mereaksikan B(OH)3 atau H3BO3 atau

garam borat lainnya dengan peroksida seperti natrium peoksida, natrium hidroperoksida (NaOOH) atau H2O2

Reaksinya : H3BO3 + NaOOH  NaBO3 + 2H2O

Struktur padatan natrium peroksoborat, NaBO3, telah ditentukan dengan difraksi sinar-x dengan formula Na2[B2(O2)2(OH)4].8H2O. Struktur kristal senyawa NaBO3 berupa senyawa

berinti ganda, melalui suatu jembatan peroksa yang terdiri dari unit anion [B2(O2)2(OH)4]

2-Bila dipanaskan, kristal peroksoborat membentuk padatan paramagnetik yang mengandung O2-, O3- dan dibentuk dari radikal peroksoborat. Dalam skala industri, natrium peroksoborat

dibuat dengan cara elektrolisis larutan boraks, Na2B4O7. Peroksoborat merupakan senyawaan

oksigen dari bor yang dapat dibuat dari melalui asam borat atau dari atau dari bijih boraks. Senyawaan oksigen dari bor adalah salah satu yang terpenting dari senyawaan bor yang terdiri atas hamper semua bentuk unsure yang ada secara alamiah. Struktur-strukturnya didasarkan pada satuan segitiga planar BO3, kadang-kadang dengan adanya satuan BO3

tetrahedral.

Garam NaBO3 dapat dibuat juga dengan mencampurkan larutan boraks (Na2B4O7.10H2O)

Na2B4O7 + 10H2O  4H3BO3 + 2NaOH

Hasil yang diperoleh biasanya berupa hidrat , misalnya NaBO3.4H2O. Bubuk NaBO3.4H2O

sering digunakan sebagai pemutih dalam bubuk pencuci, karena dalam air terhidrolisis dan membebaskan H2O2 secara perlahan.

(3)

Dari borat atau dengan hidrolisis halida bor, asam borat B(OH)3, dapat diperoleh sebagai

kristal jarum putih satuan-satuan B(OH)3 terikat bersama-sama oleh ikatan-ikatan hydrogen

membentuk lapisan-lapisan tak hingga dengan simetri hampir heksagonal. Lapisan ini berjarak 3,18Å dan ini menerangkan mudahnya kristal dipecah.

Boraks, Na2B4O7.4H2O merupaka garam dari asam borat yang sangat penting. Didalam air,

larutan boraks memberikan sifat basa : Na2B4O7.4H2O + 7 H2O  2NaOH + 4H3BO3

Asam orto borat atau yang lebih dikenal sebagai asam yang sangat lemah sehingga dianggap sebagai asam berbasa satu. Sebagai asam lewis, H3BO3 dalam air bertindak

sebagai donor proton, tetapi sebagai B(OH)3 yang bertindak sebagai akseptor e atau OH

-Alat dan Bahan

Peroksida natrium tetraborat tetrahidrat (boraks) Na2B4O7.10H2O

Natrium hidroksida, NaOH 3,3% Hidrogen peroksida, H2O2 6% Etanol 0,5% H2SO4 2M 0,02 M KMnO4 10% w/v larutan KI Batu es Beaker glass 100ml, 250ml, 400ml Penyaring Buchner

Pipet tetes (3 buah) Tabung reaksi (3buah) Gelas ukur 10ml Cawan penguap

Cara Kerja

Melarutkan 6 gr boraks dalam 30ml larutan NaOH 3,3%

Mendinginkan larutan dalam bak es dan menambahkan perlahan-lahan 40ml larutan H2O2

6%

(4)

Saring endapan dengan alat penghisap (Buchner) Mencuci endapan yang didapat dengan aseton

Pengujian hasil

Menggunakan 5ml larutan segar dalam akuades dari zat tersebut (endapan putih dari hasil diatas dilarutkan dalam 5ml aquadest) untuk digunakan pada tes nomor 1 s/d 2 berikut ini :

1. Menambahkan 5 tetes H2SO4 2M dan 5 tetes KMnO4 2. Menambahkan 5 tetes H2SO4 2M dan 10% w/v larutan KI

Data Pengamatan

Pada saat penambahan NaOH kedalam boraks maka akan dihasilkan larutan yang berwarna bening tetapi boraks tidak melarut sempurna dan masih terdapat boraks dibawahnya. Lalu larutan bening yang terbentuk tersebut ditempatkan didalam bak es dan ditambahkan H2O2,

maka akan terbentuk endapan putih. Endapan putih akan bertambah banyak ketika diaduk selama 20 menit. Endapan disaring dengan Buchner yang dilapisi kertas saring. Endapan putih yang masih tertinggal dibilas menggunakan alkohol. Kristal yang terbentuk tidak akan melarut dengan penambahan alkohol.

Reaksi yang terjadi

Na2B4O7.4H2O + 7H2O  2NaOH + 4H3BO3

H3BO3 + NaOH + H2O2  NaBO3 + 3H2O

Endapan yang terbentuk kemudian dilarutkan dalam akuades dan melarut dengan sempurna. Endapan yang telah dicampur akuades, lalu ditambah 5 tetes

H2SO4  warna larutan tidak berubah tetap bening, lalu ditambahkan 0,02 M

KMnO4  larutan tidak berubah warna (tetap bening)

Reaksi yang terjadi

BO3 + H2O  H2O2 + BO

2-2 MnO4- + 5H2O2 + 6 H2O  Mn2+ + 5O2 + 8H2O

Lalu diambil endapan baru hasil proses diatas, ditambahkan akuades, endapan dapat melarut sempurna (terbentuk larutan bening). Pada saat ditambah H2SO4, warna larutan

tetap bening, lalu ditambahkan 10% KI maka warna larutan berubah menjadi kuning kecoklatan

(5)

BO33- + H 2O  H2O2 + BO2 2-2H+ + H 2O2 + 2I-  I2 + 2H2O H2O2 + 2H+ +2I-  I2 + 2H2O Pembahasan

Pada percobaan kali ini natrium peroksoborat terbentuk dengan mereaksikan Na2B4O7.10H2O

dengan NaOH dan ditambahkan secara perlahan H2O2. NaOH dalam hal ini digunakan

sebagai pelarut karena pada suhu kamar boraks melarut dengan baik pada suasana basa. Penambahan hydrogen peroksida berfungsi sebagai pembentuk kristal yang mengandung anion peroksoborat yang bila didinginkan akan mengendap. Selain itu pula, fungsi penambahan H2O2 berfungsi sebagai pengoksidasi bagi kristal borat dan merupakan

pengoksidasi yang cukup kuat untuk menyerang kristal borat yang cukup inert. Reaksi

Na2B4O7 + 7H2O  4H3BO3 + 2NaOH

H3BO3 + NaOH + H2O2  NaBO3 + 3H2O

Pada saat penambahan H2O2 larutan diletakkan dalam bak es pun dilakukan agar cepat

terbentuk kristal,karena reaksi dengan menggunakan H2O2 bersifat eksoterm dan hal

tersebut dapat menghambat pembentukan kristal. Reaksi eksoterm adalah reaksi yang melepaskan energi dalam bentuk panas (kalor) yang ditandai dengan kenaikan suhu. Pada saat penambahan H2O2 dilakukan pengadukan. Pengadukan ini bertujuan untuk

menyebarkan inti kristal yang terbentuk agar pembentukan kristal menjadi lebih banyak. Kemudian didiamkan sebelum dilakukan penyaringan. Perlakuan ini ditujukan agar kristal yang terbentuk memiliki waktu untuk membentuk inti kristal yang sempurna dan baik. Pada saat dilakukan penyaringan, endapan kristal dicuci dengan menggunakan alcohol. Pencucian dengan alcohol ini bertujuan untuk melarutkan pengotor yang terikat pada kristal. Alasan mengapa menggunakan alkoholnbukan air adalah karena air dan kristal yang terbentuk memiliki polaritas yang sama, sama sama bersifat polar, sehingga bila dicuci dengan air maka kristal akan melarut.

Pada pengujian hasil yang pertama yaitu menguji dengan asam sulfat dan KMnO4 akan

didapatkan hasil larutan yang bening. Pada saat penambahan akuades dengan kristal yang terbentuk maka kristal akan melarut sempurna. Hal ini terjadi karena air dan kristal memiliki polaritas yang sama, lalu ditambahkan H2SO4. Penambhan H2SO4 ini untuk memberikan

suasana asam pada larutan yang naninya akan berperan pada reaksi antara MnO4 dengan

peroksoborat, lalu ditambahkan KMnO4, yang terjadi adalah warna ungu pada KMnO4

berubah menjadi bening. Hal ini menandakan bahwa natrium peroksoborat dapat mereduksi KMnO4. Reaksi yang terjadi :

BO33- + H

2O  H2O2 + BO2

(6)

Sedangkan pada pengujian hasildengan asam sulfat dan KI, didapatkan larutan kuning kecoklatan. Warna kuning kecoklatan ini menunjukan terbentuknya I2. Hal tersebut

menunjukkan bahwa peroksoborat dapat mengoksidasi I-Reaksi yang terjadi

BO33- + H

2O  H2O2 + BO2

2-H2O2 + 2H+ +2I-  I2 + 2H2O

Pertanyaan dan Jawaban

1. Pada pembuatan natrium perboraks, mengapa campuran borak dan NaOH harus didinginkan pada saat penambahan H2O2? Hal ini dikarenakan reaksi dengan H2O2

adalah reaksi yang eksoterm, pada reaksi eksoterm pengendapan yang sempurna sebaiknya dilakukan pada suhu rendah. Selain itu pula, agar pembentukan kristal, dapat terbentuk dan agar reaksi yang berjalan lebih stabil

2. Tuliskan reaksi hidrolisa dari Na2B4O7. Bagaimana sifat PH larutan Na2B4O7? Na2B4O7.4H2O + 7 H2O  2NaOH + 4H3BO3

Didalam air, larutan boraks memiliki sifat basa

3. Tuliskan reaksi pembentukan NaBO3 bila Na2B4O7 dilarutkan kedalam air dan

kemudian ditambahkan Na2B4O7 + 7H2O  H3BO3 + 2NaOH

H3BO3 + NaOH + Na2O2  Na3BO3 + 3H2O + 2H2

4. Tuliskan reaksi yang terjadi bila garam NaBO3 dilarutkan dalam air

BO33- + H

2O  H2O2 + BO2

2-5. Sebagai oksidator, manakah yang lebih kuat NaBO3 atau KMnO4? NaBO3 lebih kuat

sebagai oksidator daripada KMnO4, hal ini dibuktikan pada saat penambahan KMnO4,

KMnO4 tidak mampu merubah warna dan larutan peroksoborat

6. Apakah warna larutan setelah ditambahkan Ti(IV) sulfat? Apakah warna test untuk titanium didasarkan pada warna orange atau kuning yang intens (terang) yang diihasilkan bila larutan garam-garam Ti direaksikan dengan H2O2. Hal ini terjadi

karena ter bentuk spesi-spesi seperti [Ti(O2)OH]+ pada PH <1

Kesimpulan

1. Natrium peroksoborat direaksikan dengan mereaksikan boraks dengan NaOH & H2O2 2. NaOH berfungsi sebagai pelarut borak

3. H2O2 berfungsi sebagai pengoksidasi bagi kristal boraks

4. Pendinginan didalam bak es agar terbentuk kristal yang baik dan banyak

5. Pencucian kristal dengan alkohol ditujukan untuk melarutkan pengotor yang terdapat

pada kristal

6. Air dan kristal memiliki polaritas yang sama, sehingga saling melarutkan 7. Na-peroksoborat merupakan oksidator yang lebih kuat daripada KMnO4 8. Peroksoborat dapat mengoksidasi KI

Daftar Pustaka

Sihombing, Riwandi. Penuntun Praktikum Kimia Logam dan Non Logam. FMIPA UI. 2007. Cotton & Wilkinson. Kimia Organik Dasar. UI Press. 1989.

Referensi

Dokumen terkait

Sifat larut air ini menunjukkan bahwa dinding sel bakteri Gram positif bersifat lebih polar, sehingga senyawa bioaktif yang bersifat polar dengan mudah masuk

Ketidak bergantungan permitivitas subtansi nonpolar pada frekuensi membuat bahan ini lebih banyak dipakai dibandingkan dengan bahan yang bersifat polar. Misalnya air

Toluena merupakan kolektor yang lebih baik daripada isopropil alkohol disebabkan karena toluena merupakan pelarut non polar (polaritas = 2,4) dan memiliki rantai siklik

Fraksinasi terhadap ekstrak daun Pulutan menggunakan pelarut air digunakan untuk mengambil senyawa aktif yang bersifat polar seperti flavonoid, fenolik dan saponin

Setelah iodium habis bereaksi membentuk iodoform (sudah terbentuk 12 kristal iodoform) maka harus segera ditambahkan air agar kristal iodoform tidak terus bereaksi

Sifat larut air ini menunjukkan bahwa dinding sel bakteri Gram positif bersifat lebih polar, sehingga senyawa bioaktif yang bersifat polar dengan mudah masuk

Pelarut yang digunakan pada eksperimen ini bersifat non-polar memiliki kelarutan yang tinggi pada polimer poli isobutilen (PIB) yang bersifat non-polar dan memiliki kelarutan

Proses KLT menggunakan plat silika yang bersifat polar, menyebabkan suatu senyawa polar memiliki afinitas besar dan bergerak lambat akibat adanya interaksi antara senyawa dengan gugus