41
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi ke dalam
bagian-bagian komponenya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan
mengpenilaian permasalahan, yang terjadi dan kebutuhan yang diharapkan
sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Pada tahap ini dilakukan analisis terhadap masalah, analisis sistem yang
sedang berjalan, analisis aturan bisnis, analisis model POAC, analisis data, analisis
kebutuhan non-fungsional, dan analisis fungsional.
3.1.1 Analisis Masalah
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan dengan bapak Budhi
Setiawan selaku Kasubag SDM di STFB terdapat beberapa permasalahan dalam
manajemen sumber daya manusia di STFB ini, yaitu:
1. Kasubag SDM kesulitan dalam memilih calon staff dan dosen yang tepat sesuai
dengan kualifikasi jabatan dan kompetensi dosen yang dibutuhkan oleh STFB
dikarenakan pada seleksi perekrutan staff, nilai yang dilihat hanyalah hasil
wawancara saja sehingga dapat terjadi ketidaksesuaian kualifikasi jabatan.
Sedangkan pada perekrutan dosen sering tidak memperhatikan kebutuhan dosen
dengan kompetensi yang benar-benar dibutuhkan oleh STFB.
2. WK II kesulitan memberikan reward dosen yang mengacu kepada penilain
kinerja diakarenakan banyak terjadi kesamaan nilai pada perangkingan
penilaian kinerja. Hal tersebut disebabkan oleh kriteria pada penilaian kinerja
dosen hanya dua, sehingga mengakibatkan hasil dari penilaian kinerja menjadi
tidak variatif.
3. Kasubag SDM kesulitan dalam pemberian hak pensiun untuk staff dan dosen
dikarenakan belum adanya monitoring pensiun, sehingga mengakibatkan
masih ada staff yang bekerja di atas usia pensiun.
3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan langsung di STFB terdapat
beberapa prosedur yang sedang berjalan yaitu, prosedur penyediaan dan penetapan
SDM, prosedur penilaian kinerja, procedur manajemen pengetahuan, prosedur
pemutusan hubungan kerja (pensiun).
3.1.2.1 Prosedur Perekrutan SDM yang Sedang Berjalan
Prsedur prekrutan SDM yang sedang berjalan di STFB adalah sebagai berikut:
1. Kasubag SDM mengajukan permintaan kebutuhkan sumber daya manusia
2. WK II akan meninjau permintaan kebutuhan sumber daya manusia.
2. WK II akan melihat apakah sudah ada job desk yang diperlukan untuk
posisi tenaga kerja.
3. Jika tidak ada, maka WK II mempersiapkan Instruksi kerja dan penentuan
job desk untuk pelaksanaan ini. Jika ada, maka Kasubag SDM akan
menyebar info lowongan pekerjaan untuk bagian yang diperlukan.
4. Calon staff/dosen melihat lowongan pekerjaan. Lalu Calon staff/dosen
akan mempersiapkan berkas-berkas lamaran dan akan menyerahkan
kepada Kasubag SDM.
5. Kasubag SDM akan melaksanakan proses seleksi bagi calon staff atau
dosen baru mulai dari seleksi administratif calon staff atau dosen.
6. Kasubag SDM akan memberikan informasi kepada calon staff/dosen yang
diterima dan ditolak tahap administratif.
7. Calon staff/dosen menerima informasi diterima atau ditolak.
8. Jika diterima, calon staff/dosen akan melakukan tahap tes dan wawancara.
Jika ditolak maka calon staff/dosen dinyatakan ditolak perusahaan.
9. Jika calon staff/dosen lolos tahap tes dan wawancara maka Kasubag SDM
akan membuat Surat Lolos Seleksi dan Surat Keputusan Karyawan untuk
calon staff/dosen. Jika tidak maka calon staff/dosen dinyatakan ditolak di
STFB.
10. Kasubag SDM akan memberikan Surat Keputusan Karyawan kepada
Ketua STFB untuk ditanda tangani. Lalu Ketua STFB menandatangani
Surat Keputusan Karyawan.
11. Kasubag SDM membuat rangkapan dari Surat Keputusan Karyawan.
12. Kasubag SDM memberikan Surat Keputusan Karyawan dan Surat Lolos
Seleksi kepada calon staff/dosen. Lalu Kasubag SDM akan mengarsipkan
Surat Keputusan Karyawan.
G
am
bar 3.
1
P
ros
edur
P
ere
krut
an
Sta
ff
d
an D
ose
n
3.1.2.2 Prosedur Penilaian Kinerja Staff dan Dosen yang Sedang Berjalan
Penilaian kinerja yang ada di STFB terbagi menjadi 3 yaitu penilaian kinerja
staff, penilaian kinerja dosen dan penilaian kinerja pejabat struktrual. Pejabat
struktural terdiri dari beberapa staff dan dosen yang memiliki jabatan struktural di
struktur organisasi STFB. Prosedur penilaian kinerja yang ada di STFB adalah
sebagai berikut:
3.1.2.2.1 Penilaian Kinerja Staff
Prsedur penilaian kinerja untuk staff yang sedang berjalan di STFB adalah
sebagai berikut:
1. Kasubag SDM menyebarkan form penilaian kinerja staff kepada
Kabag/Kasubag yang akan menilai bawahannya mengikuti matriks Jabatan.
2. Kabag/Kasubag menilai bawahan nya sesuai dengan form penilaian kinerja
staff.
3. Kasubag SDM mengumpulkan hasil penilaian kinerja staff dari para pejabat
struktural.
4. Kasubag SDM merekap dan melaporkan hasil penilaian kinerja kepada WK
II Bidang Sumber Daya.
5. WK II Bidang Sumber Daya melakukan perangkingan penilaian kinerja
sebagai salahsatu acuan untuk manajemen pengetahuan dan pemberian
reward.
G
am
bar 3.
2
P
ros
es
P
en
il
ai
an
K
in
er
ja
S
ta
ff
y
ang
S
edang
B
er
jal
an
3.1.2.2.2 Penilaian Kinerja Bagi Dosen
Prsedur penilaian kinerja bagi dosen yang sedang berjalan di STFB adalah
sebagai berikut:
1. Kasubag SDM memberikan form penilaian kepada Staff P2M dan P3M
yang masing-masing bertugas merekap hasil penilaian dosen dari
mahasiswa dan penelitian.
2. Staff P2M dan P3M mengisi form penilaian sesuai dengan hasil penilaian
dosen dari mahasiswa dan penilaian tridarma.
3. Kasubag SDM merekap hasil penilaian kinerja.
4. Kasubag SDM Melaporkan hasil penilaian kinerja dosen kepada WK II
Bidang Sumber Daya.
5. WK II Bidang Sumber Daya melakukan perangkingan penilaian kinerja
dosen sebagai acuan manajemen pengetahuan dan pemberian reward.
G
am
bar
3.
3
Pros
es
Pe
ni
lai
an Kine
rj
a
D
ose
n
y
ang
Sed
ang
B
er
ja
lan
3.1.2.2.3 Penilaian Kinerja Bagi Pejabat Struktural
Prsedur penilaian kinerja bagi pejabat struktural yang sedang berjalan di STFB
adalah sebagai berikut:
1. Kasubag SDM memberikan form penilaian kepada atasan dari pejabat
struktural, jika pejabat struktural tersebut adalah dosen maka form penilaian
juga akan diisi oleh staff P2M dan P3M yang masing-masing bertugas
merekap hasil penilaian dosen dari mahasiswa dan penilaian tridarma.
2. Pejabat struktrual, staff P2M dan P3M mengisi form penilaian sesuai dengan
form penilaian kinerja dosen yang ada.
3. Kasubag SDM merekap hasil penilaian kinerja.
4. Kasubag SDM melaporkan hasil penilaian kinerja pejabat struktrual kepada
WK II Bidang Sumber Daya.
5. WK II Bidang Sumber Daya melakukan perangkingan penilaian kinerja
pejabat struktural sebagai acuan untuk manajemen pengetahuan, dan
pemberian reward.
G
ambar 3
.
4
P
ros
es
P
en
il
aian
K
in
erj
a
P
ej
ab
at S
tru
ktura
l
y
an
g
S
eda
ng
B
er
ja
lan
3.1.2.3 Prosedur Pemberian Reward yang Sedang Berjalan
Prsedur pemberian reward yang sedang berjalan di STFB adalah sebagai
berikut:
1. WK II akan menentukan staff dan dosen yang akan mendapatkan reward
berdasarkan hasil penilaian selama 1 tahun.
2. WK II akan mengajukan staff dan dosen yang akan mendapatkan reward
kepada Ketua STFB.
3. Menerima informasi staff dan dosen yang akan mendapatkan reward.
4. Memberikan keputusan.
5. Jika Ketua STFB tidak menyetujuinya, maka staff dan dosen tidak akan
mendapatkan reward, Jika Ketua STFB menyetujuinya, maka WK II akan
memberikan reward kepada staff dan dosen yang mendapatkan reward.
6. Staff dan Dosen menerima reward.
G
am
bar 3.
5
P
ros
es
P
em
b
er
ian
R
eward
U
ntuk
Sta
ff
D
an D
ose
n
Y
ang S
edan
g
B
er
ja
lan
3.1.2.4 Prosedur Manajemen Pengetahuan yang Sedang Berjalan
Prosedur manajemen pengetahuan yang sedang berjalan di STFB adalah
sebagai berikut:
1. Kasubag SDM melihat hasil penilaian kinerja.
2. Kasubag SDM menyeleksi staff dan dosen yang membutuhkan Manajemen
Pengetahuan.
3. Kasubag SDM menentukan Manajemen Pengetahuan yang tepat untuk staff
dan dosen yang membutuhkan.
4. Kasubag SDM memberi informasi workshop seminar, atau pelatihan yang
akan datang kepada staff dan dosen yang membutuhkan Manajemen
Pengetahuan.
5. Staff dan dosen menerima informasi dari kasubag SDM.
6. Staff dan dosen mengikuti Manajemen Pengetahuan.
7. Staff dan dosen melaporkan hasil manajemen pengetahuan.
8. Kasubag SDM membuat laporan desiminasi hasil workshop seminar.
9. Kasubag SDM memberikan laporan kepada WK II.
G
am
bar 3.
6
P
ros
edur
M
anaje
m
en
P
en
get
ahu
an
y
ang S
edang
B
erj
a
lan
3.1.2.5 Prosedur Pensiun yang Sedang Berjalan
Prsedur prekrutan SDM yang sedang berjalan di STFB adalah sebagai berikut:
1. Kasubag SDM memeriksa data staff dan dosen yang sudah mencapai batas
usia pensiun.
2. Kasubag SDM membuat laporan staff dan dosen yang sudah mencapai batas
usia pensiun.
3. Kasubag SDM menyerahkan laporan ke WK II dan Ketua STFB untuk
disetujui.
4. WK II dan Ketua STFB menerima laporan dan menyetujui.
5. Kasubag SDM memberikan laporan pensiun kepada masing-masing staff
dan dosen yang akan pensiun.
6. Staff dan dosen yang akan pensiun mengurus berkas-berkas yang diperlukan
lalu menyerahkannya kepada Kasubag SDM dan juga staff dan dosen akan
melaksanakan masa persiapan pensiun.
7. Kasubag SDM membuat SK dan penyerahan hak dan kewajiban.
8. Kasubag SDM membuat laporan pemutakhiran data SDM.
G
am
bar 3.
7
P
ros
es
P
en
si
un
y
ang S
edang
B
er
jal
an
3.1.3 Analisis Aturan Bisnis Perusahaan
Analisis aturan bisnis adalah suatu identifikasi dan pencatatan terhadap
aturan-aturan baik yang tertulis maupun secara lisan. Analisis aturan bisnis
perusahaan yang ada di STFB terdiri dari:
3.1.3.1 Analisis Aturan Bisnis yang Sedang Berjalan
Analisis aturan bisnis yang sedang berjalan merupakan gambaran tentang
aturan-aturan yang ada pada STFB. Adapun aturan bisnisnya adalah sebagai
berikut:
1. Perekrutan:
a. Perekrutan staff tetap dilakukan jika ada permintaan kebutuhan staff.
b. Perekrutan dosen tetap dilakukan ketika terjadi kekurangan dosen
berdasarkan jumlah rasio dengan mahasiswa yaitu (1:30) dan ketika
terjadi kebutuhan dosen di suatu bidang ilmu tertentu yang tidak bisa
digantikan oleh dosen luar. Kebutuhan dosen ini ditentukan oleh setiap
Kaprodi.
c. Periode perekrutan akan ditentukan oleh Kasubag SDM.
d. Pimpinan bertanggung jawab terhadap ketersediaan SDM untuk setiap
unit dan mengusulkan kepada Yayasan tentang kebutuhan SDM.
e. Yayasan berwenang memberikan persetujuan atas usulan penyediaan
SDM dari ketua STFB.
f. Kasubag SDM bertanggung jawab terhadap pelaksanaan penyediaan
dan penetapan SDM dengan tahap:
1. seleksi administratif
2. seleksi wawancara
g. Proses seleksi dilakukan oleh Kasubag SDM, WK II, Kepala Senat
STFB.
h. Staff baru harus melakukan masa pelatihan selama 3 bulan.
2. Penilaian:
a. Penilaian kinerja dilakukan oleh para pejabata struktural untuk staff,
sedangkan dosen dinilai oleh P2M dan P3M yang masing-masing
bertugas merekap hasil penilaian dosen dari mahasiswa dan penelitian.
b. Pemberian reward akan diberikan jika Staff dan Dosen memenuhi target
pekerjaannya.
3. Manajemen pengetahuan dapat dilakukan di dalam STFB maupun di luar
STFB.
4. Aturan pensiun staff adalah 56 tahun, sedangkan untuk dosen dengan
jabatan fungsional lektor kepala, lektor, asisten ahli, dan pengajar adalah 65
tahun. Sedangkan dosen dengan jabatan fungsional guru besar adalah 70
tahun.
5. Jika terdapat Kabag, Kasubag atau Kaprodi yang keluar atau diberhentikan,
maka akan diadakan rapat para atasan untuk menentukan siapa yang layak
untuk menggantikannya.
3.1.3.2 Analisis Aturan Bisnis yang Diusulkan
Analisis aturan bisnis yang diusulkan merupakan gambaran tentang
aturan-aturan yang diusulkan untuk STFB. Adapun aturan-aturan bisnisnya adalah sebagai
berikut:
1. Perekrutan Staff
a. Perekrutan dilakukan ketika ada Kabag atau Kasubag yang melaporkan
kebutuhan staff berdasarkan kekosongan jabatan yang ada pada
bagiannya.
b. Kasubag SDM juga dapat mengajukan permintaan kebutuhan staff
untuk setiap bagian berdasarkan monitoring kekosongan jabatan yang
ada di STFB.
c. Kasubag SDM harus menentukan periode perekrutan staff.
d. Lowongan pekerjaan akan dibuka setelah mendapat persetujuan dari
Kasubag SDM, WK II dan Ketua STFB.
e. Calon staff dapat melihat lowongan pekerjaan yang ada dan juga harus
melakukan pendaftaran secara online.
f.
Proses seleksi dilakukan ketika pembukaan lowongan pekerjaan telah
ditutup. Proses seleksi adalah sebagai berikut:
1. Seleksi adminisitratif yaitu seleksi kelengkapan berkas-berkas
lamaran dan kesesuain kualifikasi jabatan dengan yang dibutuhkan
oleh STFB.
2. Kasubag
SDM
akan
menghubungi
calon
staff
untuk
memberitahukan hasil seleksi administratfif melalui kontak yang
ada pada data calon staff.
3. Tes kemampuan diri dan tes wawancara yang dilakukan oleh
Kasubag SDM, WK II, dan Kepala Senat STFB.
4. Setelah melewati tahap di atas maka selanjutnya akan melewati
seleksi menggunakan alat bantu yaitu dengan metode TOPSIS.
Calon staff akan diseleksi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
5. Seluruh proses seleksi tersebut dilakukan setelah lowongan
pekerjaan ditutup dengan jangka waktu 14 hari.
g. Hasil dari seleksi sistem akan menjadi acuan siapa calon staff yang akan
terpilih menempati jabatan dan kekosongan yang diminta.
2. Perekrutan Dosen
a. Perekrutan dosen dilakukan ketika terjadi kurang nya rasio dosen
dengan mahasiswa (1:30) dan juga kebutuhan bidang ilmu yang ada di
suatu program studi.
b. Setiap Kaprodi dapat mengajukan permintaan kebutuhan dosen baru
kepada Kasubag SDM berdasarkan monitoring rasio dosen dan
mahasiswa, dan juga kekosongan bidang ilmu pada program studinya
masing - masing.
c. Kasubag SDM harus menentukan periode perekrutan dosen.
d. Lowongan pekerjaan akan dibuka setelah mendapat persetujuan dari
Kasubag SDM, WK II dan Ketua STFB
e. Calon dosen dapat melihat lowongan pekerjaan yang ada dan juga harus
melakukan pendaftaran secara online.
f. Proses seleksi dilakukan ketika pembukaan lowongan pekerjaan telah
ditutup. Proses seleksi adalah sebagai berikut:
1. Seleksi adminisitratif yaitu seleksi kelengkapan berkas-berkas
lamaran dan kesesuain kualifikasi jabatan dengan yang dibutuhkan
oleh STFB.
2. Kasubag SDM akang menghubungi calon dosen untuk
memberitahukan hasil seleksi administratif melalui kontak yang ada
pada data calon dosen.
3. Kasubag SDM, WK II, dan Kepala Senat STFB melakukan tes
microteaching dan psikotes untuk perekrutan dosen
4. Setelah melewati tahap di atas maka selanjutnya akan melewati
seleksi menggunakan alat bantu yaitu dengan metode TOPSIS.
Calon dosen akan diseleksi berdasarkan kriteria yang telah
ditentukan.
5. Seluruh proses seleksi tersebut dilakukan setelah lowongan
pekerjaan ditutup dengan jangka waktu 14 hari.
g. Hasil dari seleksi sistem akan menjadi acuan siapa calon dosen yang
akan terpilih menempati jabatan dan kekosongan yang diminta.
3. Penilaian kinerja Dosen:
a. Penilaian kinerja dosen dilakukan Kaprodi untuk setiap prodi.
b. Penilaian kinerja akan menggunakan DP3 dengan peraturan pemerintah
nomor 14 tahun 2011.
c. Peringkat dari hasil penilaian kinerja akan menjadi acuan untuk
menentukan pemberian reward dan manajemen pengetahuan.
4. Staff atau dosen yang usianya mendekati usia pensiun akan diberitahu 1
tahun sebelum staff atau dosen tersebut berada di batas usia pensiun.
3.1.4 Analisis SIM SDM di STFB
Analisis manajemen sumber daya manusia di STFB akan digambarkan
dengan menggunakan model POAC (Planning, Organizing, Actuating,
Controlling). Model POAC ini berfungsi untuk memberikan gambaran mengenai
proses manajeman sumber daya manusa yang ada dalam sistem yang akan dibuat.
Tahapan model POAC pada sistem informasi manajemen sumber daya manusia di
STFB dapat dijelaskan pada gambar 3.8 berikut:
PLANNING
• Perencanaan perekrutan staf • Perencanaan perekrutan dosen • Perencanaan terhadap dosen yang akan
mendapatkan reward
• Perencanaan manajemen pengetahuan dosen • Perencanaan pemberian Pensiun
ORGANIZING
• Memeriksa kesesuaian kualifikasi jabatan calon staf • Memeriksa kesesuaian kompetensi calon dosen • Mengatur dosen yang akan mendapatkan reward • Mengatur dosen yang harus menjalankan
manajemen pengetahuan • Mengatur pemberian Pensiun
ACTUATING
• Melakukan seleksi calon staf yang butuhkan • Melakukan seleksi calon dosen yang butuhkan • Pemberian reward dosen
• Manajemen Pengetahuan dosen • Pemberian Pensiun
CONTROLLONG
• Mengevaluasi hasil prekrutan staf • Mengevaluasi hasil prekrutan dosen • Mengevaluasi hasil pemberian reward dosen • Mengevaluasi hasil manajemen pengetahuan • Mengontrol data karyawan untuk Pensiun
Gambar 3. 8 Model POAC SIM SDM di STFB
Tahapan planning adalah tahap perencanaan yang dilakukan pada analisis
SIM SDM ini, planning juga bertujuan mencari cara bagaimana untuk mencapai
tujuan. Tahap selanjutnya adalah organizing yang bertujuan untuk memastikan
kebutuhan – kebutuhan yang diperlukan untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan. Sedangkan tahapan untuk melaksanakan segala sesuatu yang sudah
direncanakan adalah tahap actuating. Tahapan yang terakhir adalah tahapan
controlling, ini bertujuan untuk mengontrol setiap pekerjaan agar berjalan sesuai
dengan yang diinginkan.
3.1.4.1 Analisis Perekrutan Staff
Perekrutan staff ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ataupun terjadi
kekosongan jabatan pada suatu bagian di STFB. Tahapan-tahapan yang akan
dilakukan dalam proses perekrutan calon staff baru di STFB yang dilakukan oleh
Kasubag SDM dan WK II adalah sebagai berikut:
PLANNING
• Menentukan jumlah kebutuhan dan kualifikasi jabatan yang dibutuhkan • Menentukan periode perekrutan
ORGANIZING
• Memeriksa apakah calon staf memenuhi kulifikasi jabatan yang dibutuhkan atau tidak
ACTUATING
• Melakukan tes berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
• Melakukan seleksi dengan menggunakan metode topsis
CONTROLLONG
• Mengevaluasi hasil seleksi perekrutan
Gambar 3. 9 Tahap Perekrutan Staff
Penjelasan terhadap Gambar 3.9 dalam tahapan perekrutan staff di STFB
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Tahap Perekrutan Staff
Perekrutan Staff
Planning Menentukan jumlah, kualifikasi jabatan yang dibutuhkan oleh STFB dan juga
periode perekrutan.
Organizing Memeriksa apakah calon staff telah memenuhi kualifikasi jabatan yang
dibutuhkan oleh STFB.
Actuating
Melakukan tes berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Melakukan seleksi dengan menggunakan alat bantu yaitu metode TOPSIS, dimana hasilnya nanti dapat digunakan sebagai alternatif untuk menentukan calon staff baru mana yang lolos seleksi.
Controlling Mengevaluasi hasil perekrutan dan seleksi sebagai dasar acuan dilakukannya
penempatan staff.
1. Planning
Tahap ini merupakan tahap perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
dengan menentukan jumlah pada kebutuhan staff sesuai dengan permintaan
kebutuhan jabatan yang telah dilakukan. Setelah menerima permintaan kebutuhan
staff, akan dilakukan perekrutan dan seleksi staff saat sudah mendapat persetujuan
dari WK II dan Ketua STFB. Adapun kualifikasi jabatan untuk menjadi staff yang
ada di STFB ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 2 Kualifikasi dan Kompetensi Utama Staff
No. Jabatan Kualifikasi dan Kompetensi Utama
1 Staff P2M
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal S1 semua Jurusan
3. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
2 Staff P3M
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal S1 semua Jurusan
3. Aktif dalam publikasi baik nasional maupun internasional
4. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
3 Staff P2K
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal S1 semua Jurusan
3. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik 4 Staff Teknologi Informasi 1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun
2. Pendidikan minimal D3 bidang TI
5 Staff Keuangan
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal D3 akuntansi
3. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
6 Staff Akademik
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal D3 semua jurusan
3. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
7 Staff Sarana dan Prasarana
1. Pria/Wanita min 18 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal SMK
3. Mempunyai wawasan di bidang sarana dan prasarana
8 Staff SDM
1. Pria/Wanita min 18 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal SMK
3. Mempunyai wawasan di bidang sumber daya manusia 4. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
9 Staff Pengadaan
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal SMK
3. Mempunyai wawasan di bidang pengadaan 4. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
10 Staff Perpustakaan
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal SMK
3. Mempunyai wawasan di bidang perpustakaan 4. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
11 Staff Laboratorium
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal SMK
3. Mempunyai wawasan di bidang laboratorium farmasi
12 Staff PDPT
1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal S1 semua Jurusan
3. Bisa mengoprasikan microsoft office dengan baik
Studi kasus yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah diasumsikan
planning untuk perekrutan yang akan dilakukan pada bulan juni tahun 2018 dimana
terjadi permintaan kebutuhan staff TI karena Kasubag TI akan melakukan
pengembangan terhadap bidang TI di STFB. Berikut adalah data kekosongan
jabatan yang ada di STFB:
Tabel 3. 3 Data Kekosongan Jabatan
No Staff Jumlah Maksimal Staff Terisi Kekosongan
1 Staff P2M 1 1 - 2 Staff P3M 1 1 - 3 Staff P2K 1 1 - 4 Staff TI 4 3 1 5 Staff Akademik 6 6 - 6 Staff Keuangan 1 1 - 7 Staff Sarpras 3 3 - 8 Staff SDM 2 2 - 9 Staff Pengadaan 2 2 - 10 Staff Perpustakaan 1 1 - 11 Staff Laboratorium 7 7 - 12 Staff PDPT 1 1 -
Berdasarkan tabel 3.3 di atas terdapat 1 kekosongan pada staff TI
dikarenakan ada permintaan kebutuhan staff dari kasubag TI. Oleh karena itu
Kasubag SDM mengajukan perencanaan perekrutan sesuai dengan kebutuhan staff
beserta dengan jumlah dan kualifikasi kepada Ketua STFB. Berikut adalah jumlah
dan kualifikasi jabatan staff yang dibutuhkan:
Tabel 3. 4 Jumlah dan Kualifikasi Jabatan Kebutuhan Staff
Jabatan Jumlah
kebutuhan Kualifikasi Jabatan
Staff Teknologi Informasi 1 1. Pria/Wanita min 20 tahun, maks 35 tahun 2. Pendidikan minimal D3 bidang TI
kriteria dan bobot penilaian untuk seleksi perekrutan staff didapatkan
berdasarkan wawancara dengan Bapak Agus Sulaeman selaku Senat di STFB
[Lampiran E-13] - [Lampiran E-17]. kriteria dan bobot penilaian perekrutan
tersebut akan digunakan untuk seleksi calon staff yang diterapkan pada metode
Technique For Order Preference By Similarity to Ideal Solution (TOPSIS) untuk
seleksi perekrutan staff TI. Tahapan pada metode TOPSIS dapat dilihat pada
Gambar 2.4 dengan beberapa pengembangan tahapan, berikut adalah
pengembangan tahapan pada metode TOPSIS:
Star
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi
Membuat matriks keputusan yang ternormalisasi berbobot dengan W(w1,w2, n).
Membuat matriks solusi ideal positif dan matriks ideal negative
Menentukan jarak antara nilai setiap alternative dengan matriks solusi ideal positif dan solusi ideal
negative
Menentukan nilai perferensi untuk setiap alternative
Melakukan Perangkingan
End
Menentukan kriteria dan bobot
Membuat matriks berdasarkan nilai seleksi dari kriteria-kriteria yang didapat dari alternatif
Gambar 3. 10 Pengembangan Tahapan Metode TOPSIS
Berikut adalah kriteria dan bobot yang digunakan untuk seleksi perekrutan
staff TI:
Tabel 3. 5 Kriteria dan Bobot Penilaian Perekrutan
Kriteria Bobot Penilaian Kode Kriteria
Kemampuan diri 40% C1
Wawancara 30% C2
Pendidikan 20% C3
Usia 10% C4
Penjelasan mengenai kriteria dan bobot yang digunakan pada perekrutan
staff di STFB ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 6 Penjelasan Kriteria dan bobot
No. Nama Kriteria Penjelasan
1 Kemampuan diri
Kriteria “Kemampuan Diri” digunakan agar menilai calon
staff dari kemampuan dirinya di bidang TI diberikan bobot
40% karena kemampuan diri ini diperlukan untuk melihat seberapa bisa calon staff tersebut menyelesaikan tugasnya
No. Nama Kriteria Penjelasan
2 Wawancara
Kriteria “Wawancara” diberikan bobot 30% karena kriteria in digunakan untuk melihat atitude atau karakter dari calon staff tersebut.
3 Pendidikan Kriteria “Pendidikan” diberikan bobot 20% karena pendidikan mempengaruhi kemampuan dan cara berfikir seseorang. 4 Usia Kriteria “Usia” ini digunakan karena STFB ini membutuhkan
karyawan yang berusia muda agar lebih produktif.
Dari kriteria di atas telah ditetukan keterangan nilai yang harus diberikan.
Berikut adalah keterangan nilai untuk setiap kriteria:
1. Keterangan Nilai Wawancara
Tabel 3. 7 Keterangan Nilai Wawancara
Kriteria Nilai Keterangan
Wawancara
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat baik
2. Keterangan Nilai Kemampuan diri
Tabel 3. 8 Keterangan Nilai Kemampuan diri
Kriteria Skala Nilai Keterangan
Kemampuan Diri
<=49 1 Kurang
50-64 2 Cukup
65-79 3 Baik
80-100 4 Sangat baik
3. Keterangan Nilai Pendidikan
Tabel 3. 9 Keterangan Nilai Pendidikan
Kriteria Skala Nilai Keterangan
Pendidikan SMK/SMA 1 Kurang DI 2 Cukup D3 3 Baik D4/S1/S2/S3 4 Sangat baik
4. Keterangan Usia
Tabel 3. 10 Keterangan Nilai Usia
Kriteria Skala Nilai Keterangan
Usia
33 - 35 tahun 1 Kurang
30 - 32 tahun 2 Cukup
25 - 29 tahun 3 Baik
Selanjutnya Kasubag SDM menentukan periode perekrutan, berikut adalah
periode perekrutan pada bulan juni tahun 2018:
Tabel 3. 11 Periode Perekrutan Staff
Tahun Tanggal Pendaftaran dan pengumpulan berkas Waktu seleksi Administratif Pengumuman Hasil Seleksi Administratif
Waktu Tes dan Wawancara Pengumuman Hasil Perekrutan 2018 1 Jun 2018 s/d 12 Jun 2018 15 Jun 2018 s/d 20 Jun 2018 22 Jun 2018 23 Jun 2018 s/d 26 Jun 2018 29 Jun 2018
2. Organizing
Setelah disetujui kasubag SDM mulai melakukan perekrutan. Kasubag
SDM akan memeriksa apakah calon staff memenuhi Kualifikasi jabatan staff TI
yang ada pada Tabel 3.4. Berikut adalah daftar calon staff IT beserta kualifikasi
yang dimiliki.
Tabel 3. 12 Daftar Calon Staff TI
Nama Calon Staff Usia Pendidikan
Raka Aditama Sandas 22 S1 Teknik Informatika Galih Saputra 26 D3 Teknik Informatika
Apriyanto 25 S1 Sistem Informasi
Febri Yanto 23 D3 Sistem Informasi Ganjar Kurnia 22 SMK Teknik Informatika Encep Suryana 25 S1 Teknik Komputer Reynaldi Adam 24 D3 Teknik Informatika
Dari data calon staff TI pada tabel 3. 12 di atas, kasubag SDM akan
melakukan pemeriksaan atau seleksi administratif, apakah calon staff dan dosen
baru telah sesuai dengan kualifikasi jabatan yang dibutuhkan STFB. berikut adalah
hasil seleksi administratif terhadap calon staff:
Tabel 3. 13 Hasil Seleksi Administratif
Nama Calon Staff Usia Pendidikan Hasil Keterangan
Raka Aditama Sandas 22 S1 Lolos
Galih Saputra 26 D3 Lolos
Apriyanto 25 S1 Lolos
Febri Yanto 23 D3 Lolos
Ganjar Kurnia 22 SMK Tidak Pendidikan
tidak sesuai
Encep Suryana 25 S1 Lolos
Dari hasil seleksi administratif di atas terdapat 6 calon staff yang lolos dan akan
melakukan tahap tes, wawancara dan seleksi.
3. Actuating
Pada tahap ini, Kasubag SDM melakukan seleksi terhadap calon staff
berdasarkan kriteria yang sudah ada meliputi tes kemampuan diri, tes wawancara,
dan seleksi calon staff baru berdasarkan pendidikan dan usia.
Sesuai dengan studi kasus yang diambil diasumsikan terdapat data calon
staff baru dalam perekrutan pada tahun 2018 yang telah melewati seleksi
administratif dan telah melalukan tes kemampuan diri dan wawancara dengan hasil
sebagai berikut:
Tabel 3. 14 Data Calon Staff TI Setelah Tes
Nama Calon Staff Usia Pendidikan Nilai
Kemampuan diri
Nilai Wawancara
Raka Aditama Sandas 22 S1 Teknik Informatika 61 3
Galih Saputra 26 D3 Teknik Informatika 72 4
Apriyanto 25 S1 Sistem Informasi 68 2
Febri Yanto 23 D3 Sistem Informasi 62 2
Encep Suryana 25 S1 Teknik Komputer 85 3
Reynaldi Adam 24 D3 Teknik Informatika 81 2
Selanjutnya adalah perhitungan untuk menentukan calon staff TI yang akan
diterima menggunakan metode Technique For Order Preference By Similarity to
Ideal Solution (TOPSIS). Proses perhitungan metode TOPSIS adalah sebagai
berikut.
a. Langkah pertama adalah memasukan nilai setiap calon staff kedalam matriks
berdasarkan keterangan nilai yang telah ditentukan pada tahap planning
sebelumnya:
Tabel 3. 15 Matriks Nilai Calon Staff TI
Alternatif
Variable
C1 C2 C3 C4
Raka Aditama Sandas 2 3 4 4
Galih Saputra 3 4 3 3 Apriyanto 3 2 4 3 Febri Yanto 2 2 3 4 Encep Suryana 4 3 4 3 Reynaldi Adam 4 2 3 4 BOBOT 40% 30% 20% 10%
b. Langkah berikutnya adalah perhitungan matriks untuk mencari matriks
keputusan yang ternormalisasi dengan menggunakan rumus (2.1) sebagai
berikut.
𝑟
𝑖𝑗=
𝑥
𝑖𝑗√∑
𝑚𝑖=1𝑥
𝑖𝑗2Dimana :
𝑟
𝑖𝑗= adalah hasil dari normalisasi matriks keputsan.
i = 1,2,….,m adalah baris dari matriks nilai calon staff TI.
j = 1,2,….,n adalah kolom dari matriks nilai calon staff TI.
Proses perhitungan C1
𝑟11 = 2 √22+ 32+ 32+ 22+ 42+ 42= 2 √58= 0,262 𝑟21= 3 √22+ 32+ 32+ 22+ 42+ 42= 3 √58= 0,3939 𝑟31= 3 √22+ 32+ 32+ 22+ 42+ 42= 3 √58= 0,3939 𝑟41= 2 √22+ 32+ 32+ 22+ 42+ 42= 2 √68= 0,2626 𝑟51= 4 √22+ 32+ 32+ 22+ 42+ 42= 4 √58= 0,5252 𝑟61= 4 √22+ 32+ 32+ 22+ 42+ 42= 4 √58= 0,5252Proses perhitungan C2, C3 , C4 sama seperti C1
Hasil dari proses normalisasi matriks
r =
[
0,2626
0,4423
0,4619
0,3939
0,5898
0,3464
0,3939
0,2626
0,5252
0,5252
0,2949
0,2949
0,4423
0,2949
0,4619
0,3464
0,4619
0,3464
0,4619
0,3464
0,3464
0,4619
0,3464
0,4619
]
c. Langkah berikutnya adalah membuat matriks keputusan yang ternormalisasi
dengan bobot setiap kriteria dan rumus (2.2) sebagai berikut.
Y = [
𝑊
11𝑟
11⋯
𝑊
1𝑛𝑟
1𝑛⋮
⋱
⋮
𝑊
𝑚1𝑟
𝑚1⋯
𝑊
𝑛𝑚𝑟
𝑛𝑚]
Dimana:
Y = Matrik normalisasi terbobot
W = bobot setiap kriteria
r = matriks ternormalisasi
Proses Perhitungan matriks normalisasi terbobot:
Y =
[
0,2626 × 0,4 0,4423 × 0,3 0,4619 × 0,2
0,3939 × 0,4 0,5898 × 0,3 0,3464 × 0,2
0,3939 × 0,4
0,2626 × 0,4
0,5252 × 0,4
0,5252 × 0,4
0,2949 × 0,3
0,2949 × 0,3
0,4423 × 0,3
0,2949 × 0,3
0,4619 × 0,2
0,3464 × 0,2
0,4619 × 0,2
0,3464 × 0,2
0,4619 × 0,10
0,3464 × 0,10
0,3464 × 0,10
0,4619 × 0,10
0,3464 × 0,10
0,4619 × 0,10
]
Hasil dari proses matriks normalisasi terbobot:
Y=
[
0,1050
0,1327
0,0924
0,1576
0,1769
0,0693
0,1576
0,1050
0,2101
0,2101
0,0885
0,0885
0,1327
0,0885
0,0924
0,0693
0,0924
0,0693
0,0462
0,0346
0,0346
0,0462
0,0346
0,0462
]
d. Langkah berikutnya adalah menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal
negatif dengan rumus (2.3) dan (2.4).
A+ = max(y1+,y2+,….,yn+)
A - = min(y1-,y2-,…,yn-)
Dimana:
A + = matriks ideal positif
A - = matriks ideal negative
𝑦
𝑖+ = nilai terbesar pada setiap kolom
𝑦
𝑖− = nilai terkecil pada setiap kolom
Hasil Solusi Ideal Positif
Tabel 3. 16 Solusi Ideal Positif
Variabel Solusi Ideal Positif (𝐴+)
C1 0,2101
C2 0,1769
C3 0,0924
Hasil Solusi Ideal Positif
Tabel 3. 17 Solusi Ideal Negatif
Variabel Solusi Ideal Negatif (𝐴−)
C1 0,1050
C2 0,0885
C3 0,0693
C4 0,0346
e. Langkah berikutnya adalah menghitung jarak masing-masing alternatif dengan
solusi ideal positif dan solusi ideal negatif berdasarkan rumus (2.5) dan (2.6).
𝐷
+= √∑
𝑛𝑗=1(𝑦
𝑖−− 𝑦
𝑖𝑗)
2𝐷
−= √∑
𝑛𝑗=1(𝑦
𝑖𝑗− 𝑦
𝑗−)
2Dimana:
𝐷
1
+
+ = menunjukan solusi ideal positif
1 = menunjukan alternatif 1
𝐷
1
−
- = menunjukan solusi ideal positif
1 = menunjukan alternatif 1
Perhitungan jarak dengan solusi Ideal Positif:
𝐷1+=
√(0,2101 − 0,1050)2+ (0,1769 − 0,1327)2+ (0,0924 − 0,0924)2 + (0,0462 − 0,0462)2
= √0,0130 = 0,1140
Perhitungan untuk
𝑫
𝟐+, 𝑫
𝟑+, 𝑫
𝟒+, 𝑫
𝟓+, 𝑫
𝟔+sama seperti
𝑫
𝟏+Perhitungan dengan Solusi Ideal Negatif:
𝐷1−= √(0,1050 − 0,1050)2+ (0,1327 − 0,0885)2+ (0,0924 − 0,0693)2 + (0,0462 − 0,0346)2
= √0,0026 = 0,0512
Perhitungan untuk
𝑫
𝟐−, 𝑫
𝟑−, 𝑫
𝟒−, 𝑫
𝟓−, 𝑫
𝟔−sama seperti
𝑫
𝟏−Berikut adalah hasil dari perhitungan solusi ideal positif dan solusi ideal
negatif:
Tabel 3. 18 Hasil Perhitungan Jarak Antara Solusi Ideal
Alternatif 𝐷+ 𝐷−
Raka Aditama Sandas 0,1140 0,0512
Galih Saputra 0,0585 0,1024
Apriyanto 0,1035 0,0566
Febri Yanto 0,1393 0,0116
Encep Suryana 0,0457 0,1163
f. Langkah berikutnya adalah menghitung nilai Preferensi untuk setiap alternatif
dengan rumus (2.7).
V
i = 𝐷𝑖 𝐷𝑖−+ 𝐷𝑖+Dimana:
𝑽
𝟏
1 menunjukan alternatif 1
Perhitungan nilai preferensi:
𝑉
1=
0,0512
0,0512 + 0,1140
=
0,0512
0,1652
= 0,3099
Perhitungan untuk
𝑽
𝟐, 𝑽
𝟑, 𝑽
𝟒, 𝑽
𝟓, 𝑽
𝟔sama seperti
𝑽
𝟏Hasil Perhitungan preferensi alternatif:
Tabel 3. 19 Hasil Petrhitungan Preferensi Alternatif
Alternatif Hasil Nilai V
Raka Aditama Sandas 0,3099
Galih Saputra 0,6364
Apriyanto 0,3535
Febri Yanto 0,0769
Encep Suryana 0,7179
Reynaldi Adam 0,5363
g. Kemudian membuat perangkingan dari hasil perhitungan preferensi alternatif.
Tabel 3. 20 Hasil Perangkingan
Alternatif Hasil Nilai
Encep Suryana 0,7179
Galih Saputra 0,6364
Reynaldi Adam 0,5363
Apriyanto 0,3535
Raka Aditama Sandas 0,3099
Febri Yanto 0,0769
Berdasarkan dari hasil perangkingan yang telah dilakukan terdapat satu calon
staff yang memiliki nilai tertinggi atas nama Encep Suryana dengan nilai 0,7179.
4. Controlling
Pada tahap ini kasubag SDM memerikasa hasil dari seleksi, sesuai yang
telah direncanakan pada tahap planning bahwa yang dibutuhkan untuk staff TI
adalah 1 orang. Berdasarkan Tabel 3.20 terdapat hasil seleksi calon staff baru yang
terpilih adalah Encep Suryana karena memiliki nilai terbesar diantara calon staff
lainnya.
Tabel 3. 21 Staff baru yang lolos seleksi
Nama Calon Staff Nilai Keterangan
Encep Suryana 0,7179 Diterima
Hasil tersebut telah memenuhi kebutuhan staff STFB. calon staff tersebut
akan dipanggil untuk wawancaran tentang remunerasi.
Jika terdapat lebih dari 1 calon staff baru yang memiliki nilai tertinggi dan
nilainya sama, maka yang akan dipilih adalah calon staff baru yang memiliki
kemampuan diri terbesar dan usia yang masih muda dikarenakan akan lebih mudah
untuk menyesuaikan diri dengan prosedur yang ada.
Jika dari hasil seleksi di atas tidak sesuai dengan yang diinginkan maka
Kasubag SDM akan melakukan perencanaan perekrutan ulang, mulai dari jumlah
kebutuhan Staff yang dibutuhkan STFB dengan periode perekrutan yang akan
ditentukan kembali.
3.1.4.2 Analisis Perekrutan Dosen
Perekrutan dosen ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan ataupun terjadi
kekosongan jabatan pada suatu bagian di STFB. Tahapan-tahapan yang akan
dilakukan dalam proses perekrutan calon dosen baru di STFB yang dilakukan oleh
Kasubag SDM dan WK II adalah sebagai berikut:
PLANNING
• Menentukan jumlah kebutuhan dan kompetensi dosen yang dibutuhkan tiap prodi
• Menentukan periode perekrutan
ORGANIZING • Memeriksa apakah calon dosen
memenuhi kompetensi dosen yang dibutuhkan atau tidak
ACTUATING
• Melakukan tes berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
• Melakukan seleksi dengan menggunakan metode topsis CONTROLLONG
• Mengevaluasi hasil seleksi perekrutan
Penjelasan terhadap Gambar 3.11 dalam tahapan perekrutan dosen di STFB
adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 22 Tahap perekrutan dosen
Perekrutan Dosen
Planning Menentukan jumlah dan kompetensi dosen yang dibutuhkan pada tiap prodi di
STFB dan juga menetukan periode perekrutan.
Organizing Meriksa apakah calon dosen telah memenuhi kompetensi dosen yang
dibutuhkan oleh STFB.
Actuating
Melakukan tes berdasarkan kriteria yang telah ditentukan
Melakukan seleksi dengan menggunakan alat bantu yaitu metode TOPSIS, dimana hasilnya nanti dapat digunakan sebagai alternatif untuk menentukan calon dosen baru mana yang lolos seleksi.
Controlling Mengevaluasi hasil perekrutan dan seleksi sebagai dasar acuan dilakukannya
penempatan dosen.
1. Planning
Tahap ini merupakan tahap perencanaan kebutuhan sumber daya manusia
dengan menentukan jumlah pada kebutuhan dosen sesuai dengan perbandingan
rasio dengan jumlah mahasiswa (1:30). Perekrutan dosen akan dilakukan saat sudah
mendapat persetujuan dari WK II dan Ketua STFB. Adapun kompetensi utama
untuk menjadi dosen yang ada di STFB ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 23 Kompetensi Dosen Untuk Setiap Bidang Ilmu
Bidang Ilmu Kompetensi Utama
1. Ilmu Dasar dan Humaniora 1. Pendidikan Minimal S2 Kimia / B.Inggris / Manajemen / Bioteknologi / Ilmu Sosial / Agama / Humaniora
2. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris 3. Farmakologi 1. Pendidikan minimal S2 Farmasi / pendidikan
farmasi
2. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris 4. Biologi Farmasi 1. Pendidikan minimal S2 Farmasi / pendidikan
farmasi / Bioteknologi
2. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris 5. Teknologi Farmasi 1. Pendidikan minimal S2 Farmasi / pendidikan
farmasi
2. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris 6. Farmakokimia 1. Pendidikan minimal S2 Farmasi / pendidikan
farmasi/S2 Kimia
2. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris 7. Farmasi Klinik dan Komunitas 1. Pendidikan minimal S2 Farmasi / Manajemen
Kesehatan
Studi kasus yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah diasumsikan
planning untuk perekrutan dosen yang akan dilakukan pada tahun 2018 dimana
terjadi kebutuhan Dosen untuk prodi S1 Farmasi, dikarenakan terdapat jumlah
mahasiswa yang semakin bertambah tiap tahunnya, hal ini mengakibatkan
Dosen-Dosen yang ada mengajar melebihi batas SKS awal yang telah ditentukan untuk
setiap dosen. Berikut adalah data perbandingan dosen dan mahasiswa dengan rasio
1:30 disetiap prodi STFB:
Tabel 3. 24 Data Rasio Dosen
No Prodi Jumlah Dosen
yang ada Jumlah Mahasiswa Jumlah Dosen yang dibutuhkan Kekosongan 1 S1 Farmasi 34 1095 36 2 2 D3 Farmasi 13 415 13 - 3 Profesi Apoteker 8 255 8 -
Setelah melihat kekosongan tersebut maka akan dilakukan monitoring
dosen di setiap prodi untuk setiap rumpun bidang ilmunya agar dapat terlihat
kekosongan dosen pada bidang ilmu yang ada. Berikut adalah data dosen dan
bidang ilmu yang ada di STFB:
abel 3. 25 Data Jumlah Dosen dan Bidang Ilmu
No Prodi Bidang Ilmu Jumlah
Dosen Jumlah Dosen yang dibutuhkan Kekosongan 1 S1 Farmasi
1. Ilmu Dasar dan Humaniora 9 9 -
2. Farmakologi 7 7 -
3. Biologi Farmasi 5 5 -
4. Teknologi Farmasi 3 3 -
5. Farmakokimia 9 9 -
6. Farmasi Klinik dan Komunitas 1 3 2
2 D3
Farmasi
1. Ilmu Dasar dan Humaniora 3 4 1
2. Farmakologi 2 2 -
3. Biologi Farmasi 2 2 -
4. Teknologi Farmasi 1 1 -
5. Farmakokimia 2 2 -
6. Farmasi Klinik dan Komunitas 3 3 -
3 Apoteker
1. Farmakologi 3 3 -
2. Teknologi Farmasi 2 2 -
3. Farmasi Klinik dan Komunitas 2 2 -
Berdasarkan Tabel 3.25 di atas prodi S1 farmasi kekurangan 2 dosen dengan
bidang ilmu Farmasi Klinik dan Komunitas, sedangkan prodi D3 Farmasi
kekurangan 1 dosen Ilmu Dasar dan Humaniora. Pada kasus ini Kasubag SDM akan
mengajukan perencanaan perekrutan dosen tetap pada bidang ilmu Farmasi Klinik
dan Komunitas diakrenakan kekosongan tersebut tidak dapat digantikan oleh dosen
luar sesuai dengan aturan bisnis. Sedangkan kekosongan pada Prodi D3 Farmasi
dapat digantikan oleh dosen luar. Tetapi pada penelitian ini hanya dibahas sebatas
perekrutan dosen tetap saja. Maka dari itu perekrutan dosen tetap hanya akan
dilakukan untu Prodi S1 Farmasi saja, Berikut adalah jumlah dan kompetensi dosen
yang dibutuhkan:
Tabel 3. 26 Jumlah dan Kompetensi Dosen yang dibutuhkan
Prodi Bidang Ilmu Jumlah kebutuhan Kompetensi
S1 Farmasi Farmasi Klinik
dan Komunitas 2
1. Pendidikan minimal S2 Farmasi / Manajemen Kesehatan
2. Memiliki kemampuan berbahasa inggris
Berikut adalah kriteria dan bobot penilaian yang didapatkan dari hasil diskusi
dengan bapak Agus Sulaeman selaku Senat STFB [Lampiran E-15] sampai
[Lampiran E-17] , yang akan digunakan untuk perekrutan dosen yang diterapkan
pada metode Technique For Order Preference By Similarity to Ideal Solution
(TOPSIS) untuk seleksi perekrutan dosen S1 Farmasi. langkah-langkah metode
TOPSIS dengan beberapa pengembangan tahapan dapat dilihat pada Gambar 3.10
:
Tabel 3. 27 kriteria dan bobot penilaian
Kriteria Bobot Penilaian Kode
Microteaching 25% C1
Nilai Kompetensi 25% C2
Nilai Psikotes 20% C3
Wawancara 20% C4
Kemampuan Berbahasa Inggris 10% C5
Berikut adalah penjelasan untuk kriteria yang akan digunakan pada
perekrutan dosen di STFB ini.
Tabel 3. 28 Penjelasan Kriteria Perekrutan Dosen
No. Kriteria Penjelasan
1 Microteaching Kriteria “Microteaching” ini digunakan untuk mengukur pemahaman dan penyampaian calon dosen terhadap materi yang diakuasainya sehingga diberi bobot 25%.
2 Nilai Kompetensi Kriteria “Nilai Kompetensi” ini digunakan untuk menguji calon dosen terhadap kompetensi yang dimilikinya sehingga diberi bobot 25%.
3 Nilai Psikotes Kriteria “Nilai Psikotes” ini digunakan untuk mengukur aspek kemampuan, sikap kerja (kecepatan kerja, ketelitian, daya tahan terhadap tekanan, dll), dan aspek kepribadian. Sehingga diberi bobot 20%.
4 Wawancara Kriteria “Wawancara” digunakan untuk melihat sikap, attitude, dan kepribadian calon dosen. Sehingga diberi bobot 20%.
5 Kemampuan Berbahasa Inggris
Keriteria ini digunakan “Kemampuan Berbahasa Inggris” ini digunakan yaitu untuk mengukur kemampuan bahasa inggris calon dosen dan diberi bobot 10%.
Dari kriteria di atas telah ditetukan keterangan nilai yang harus diberikan.
Berikut adalah keterangan nilai untuk setiap kriteria:
1. Keterangan Nilai Microteaching
Tabel 3. 29 Keterangan Nilai Microteaching
Kriteria Nilai Keterangan
Microteaching
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat baik
2. Keterangan Nilai Kompetensi
Nilai Kompetensi ini dilihat dari hasil wawancara dan CV calon dosen
Tabel 3. 30 Keterangan Nilai Kompetensi
Kriteria Nilai Keterangan
Kompetensi
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat baik
3. Keterangan Nilai Psikotes
Tabel 3. 31 Keterangan Nilai Psikotes
Kriteria Skala Nilai Keterangan
Psikotes
<=49 1 Kurang
50-64 2 Cukup
80-100 4 Sangat baik
4. Keterangan Nilai Wawancara
Tabel 3. 32 Keterangan Nilai Wawancara
Kriteria Nilai Keterangan
Wawancara
1 Kurang
2 Cukup
3 Baik
4 Sangat baik
5. Keterangan Nilai Kemampuan B.Inggris
Tabel 3. 33 Keterangan Nilai Kemampuan B. Inggris
Kriteria Skala Nilai Toefl Nilai Keterangan
Kemampuan Berbahasa Inggris < 400 1 Kurang >=400 - < 450 2 Cukup >=450 - < 550 3 Baik >=550 4 Sangat baik
Selanjutnya Kasubag SDM menentukan periode perekrutan, berikut adalah
periode perekrutan dosen pada tahun 2018:
Tabel 3. 34 Periode Perekrutan Dosen
Tahun Tanggal Pendaftaran dan pengumpulan berkas Waktu Tes seleksi Administratif Pengumuman Hasil Seleksi Administratif Waktu Tes Pengumuman Hasil Perekrutan 2018 1 Okt 2018 s/d 12 Okt 2018 15 Okt 2018 s/d 20 Okt 2018 22 Okt 2018 23 Okt 2018 s/d 26 Okt 2018 29 Okt 2018
2. Organizing
Pada tahap ini Kasubag SDM memeriksa perencanaan perekrutan dosen ini
apakah sudah sesuai dengan jumlah dan kompetensi dosen yang dibutuhkan STFB
sebelum disetujui oleh Ketua STFB.
Setelah disetujui kasubag SDM mulai melakukan perekrutan. Kasubag SDM
akan memeriksa apakah calon dosen memenuhi kebutuhan kompetensi dosen untuk
prodi S1 Farmasi yang ada pada Tabel 3.26. Apabila kompetensi tersebut telah
terpenuhi, calon dosen akan masuk ke tahap selanjutnya yaitu tes microteaching
wawancara dan Seleksi. Berikut adalah daftar calon dosen beserta kompetensi yang
dimiliki.
Tabel 3. 35 Daftar Calon Dosen Dengan Kompetensinya
Nama Calon Dosen
Usia Pendidikan Pengalaman
Kerja Bidang Ilmu
Jabatan Fungional
Jajang
Kosmara 27 S2 Farmasi 3 tahun
Farmasi Klinik dan
Komunitas Asisten Ahli Ida Aini
Rosmirati 28
S2 Manajemen
Kesehatan 2 tahun
Farmasi Klinik dan
Komunitas Tidak
Apri Sugih 27 S2 Farmasi 2 tahun Farmasi Klinik dan
Komunitas Tidak
Orin Sucia
Lestari 25 S2 Farmasi Tidak ada
Farmasi Klinik dan
Komunitas Tidak
Kamal
Mustaffa 26 S2 Bioteknologi Tidak Ada Ilmu Dasar Tidak
Gea Puspita 25 S2 Manajemen
Kesehatan Tidak ada
Farmasi Klinik dan
Komunitas Tidak
Dari hasil pemeriksaan atau seleksi administratif yang dilakukan oleh
kasubag SDM apakah calon staff dan dosen baru telah sesuai dengan kompetensi
yang dibutuhkan STFB, dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan maka yang
lolos ketahap selanjutnya adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 36 Hasil Seleksi Administratif
Nama Calon
Dosen Usia Pendidikan
Pengalaman
Kerja Bidang Ilmu Hasil
Keterangan
Jajang
Kosmara 27 S2 Farmasi 3 tahun
Farmasi Klinik dan Komunitas Lolos Ida Aini Rosmirati 28 S2 Manajemen Kesehatan 3 tahun Farmasi Klinik dan Komunitas Lolos
Apri Sugih 27 S2 Farmasi 2 tahun
Farmasi Klinik dan Komunitas
Lolos
Orin Sucia
Lestari 25 S2 Farmasi Tidak Ada
Farmasi Klinik dan Komunitas Lolos Kamal Mustaffa 26 S2
Bioteknologi Tidak Ada Ilmu Dasar Tidak
Pendidikan tidak sesuai Gea Puspita 25 S2 Manajemen Kesehatan Tidak Ada Farmasi Klinik dan Komunitas Lolos
3. Actuating
Pada tahap ini, Kasubag SDM dan WK II melakukan seleksi terhadap calon
dosen berdasarkan kriteria yang sudah ada. Meliputi tes wawancara, tes
microteaching dan seleksi calon dosen baru.
Sesuai dengan studi kasus yang diambil diasumsikan terdapat data calon Dosen
baru dalam perekrutan pada tahun 2018 yang telah melewati seleksi administratif
dan telah melewati tes dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 3. 37 Calon Dosen Setelah Melewati Tes
Nama Calon Dosen Nilai Micro teaching Nilai Kompetensi Nilai Psikotes Nilai Wawancara Nilai B.Inggris Jajang Kosmara 3 4 78 3 450
Ida Aini Rosmirati 2 3 69 2 520
Apri Sugih 3 2 81 3 610
Orin Sucia Lestari 4 3 63 4 480
Gea Puspita 4 3 83 2 470
Selanjutnya adalah perhitungan untuk menentukan calon Dosen baru yang
akan diterima menggunakan metode Technique For Order Preference By Similarity
to Ideal Solution (TOPSIS). Langkah-langkah yang harus dilakukan yaitu:
a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah memasukan nilai setiap calon
dosen.
Tabel 3. 38 Matris Nilai Calon Dosen
Alternatif Variable
C1 C2 C3 C4 C5
Jajang Kosmara 3 4 3 3 2
Ida Aini Rosmirati 2 3 3 2 3
Apri Sugih 3 2 4 3 4
Orin Sucia Lestari 4 3 2 4 2
Gea Puspita 4 3 4 2 2
b. Langkah kedua adalah perhitungan matriks untuk mencari matriks keputusan
yang ternormalisasi dengan menggunakan rumus (2.1) sebagai berikut.
𝑟
𝑖𝑗=
𝑥
𝑖𝑗√∑
𝑚𝑥
𝑖𝑗2𝑖=1
Dimana :
i = 1,2,….,m adalah baris dari matriks nilai.
j = 1,2,….,n adalah kolom dari matriks nilai.
Proses perhitungan C1
𝑟11= 3 √32+ 22+ 32+ 42+ 42= 3 √54= 0,4082 𝑟21= 2 √32+ 22+ 32+ 42+ 42= 2 √54= 0,2722 𝑟31= 3 √32+ 22+ 32+ 42+ 42= 3 √54= 0,4082 𝑟41= 4 √32+ 22+ 32+ 42+ 42= 4 √54= 0,5443 𝑟51= 4 √32+ 22+ 32+ 42+ 42= 4 √54= 0,5443Proses perhitungan C2,C3,C4,C5 sama seperti C1
Hasil dari proses normalisasi matriks
r =
[
0,4082
0,5835
0,4082
0,2722
0,4376
0,4082
0,4082
0,5443
0,5443
0,2917
0,4376
0,4376
0,5443
0,2722
0,5443
0,4629
0,3086
0,4629
0,6172
0,3086
0,3288
0,4932
0,6576
0,3288
0,3288
]
c. Langkah ketiga adalah membuat matriks keputusan yang ternormalisasi
dengan bobot setiap kriteria dan rumus (2.2) sebagai berikut.
Bobot ( W = [ 0,25 0,25 0,2 0,2 0,1 ] )
Y = [
𝑊
11𝑟
11⋯
𝑊
1𝑛𝑟
1𝑛⋮
⋱
⋮
𝑊
𝑚1𝑟
𝑚1⋯
𝑊
𝑛𝑚𝑟
𝑛𝑚]
Dimana:
Y = Matrik normalisasi terbobot
W = bobot setiap kriteria
r = matriks ternormalisasi
proses perhitungan matriks normalisasi terbobot:
Y =
[
0,4082 × 0,25 0,5835 × 0,25 0,4082 × 0,2
0,2722 × 0,25 0,4376 × 0,25 0,4082 × 0,2
0,4082 × 0,25
0,5443 × 0,25
0,5443 × 0,25
0,2917 × 0,25
0,4376 × 0,25
0,4376 × 0,25
0,5443 × 0,2
0,2722 × 0,2
0,5443 × 0,2
0,4629 × 0,2
0,3086 × 0,2
0,4629 × 0,2
0,6172 × 0,2
0,3086 × 0,2
0,3288 × 0,1
0,4932 × 0,1
0,6576 × 0,1
0,3288 × 0,1
0,3288 × 0,1
]
Hasil dari proses matriks normalisasi terbobot:
Y=
[
0,1021
0,1459
0,0816
0,0680
0,1094
0,0816
0,1021
0,1361
0,1361
0,0729
0,1094
0,1094
0,1089
0,0544
0,1089
0,0926
0,0617
0,0926
0,1234
0,0617
0,0329
0,0493
0,0658
0,0329
0,0329
]
d. Langkah berikutnya adalah menentukan solusi ideal positif dan solusi ideal
negatif dengan rumus(2.3) dan (2.4) sebagai berikut..
A+ = max(y1+,y2+,….,yn+)
A - = min(y1-,y2-,…,yn-)
Dimana:
A + = matriks ideal positif
A - = matriks ideal negative
𝑦
𝑖+ = nilai terbesar pada setiap kolom
𝑦
𝑖− = nilai terkecil pada setiap kolom
Hasil Matriks Solusi Ideal Positif
Tabel 3. 39 Solusi Ideal Positif
Variabel Solusi Ideal Positif (𝐴+)
D1 0,1361
D2 0,1459
D3 0,1089
D4 0,1234
D5 0,0658
Tabel 3. 40 Solusi Ideal Negatif
Variabel Solusi Ideal Negatif (𝐴−)
D1 0,0680
D2 0,0729
D3 0,0544
D4 0,0617
D5 0,0329
e. Langkah berikutnya adalah menghitung jarak masing-masing alternatif dengan
solusi ideal positif dan solusi ideal negatif berdasarkan rumus (2.5) dan (2.6)
sebagai berikut.
𝐷
+= √∑
(𝑦
𝑖−− 𝑦
𝑖𝑗)
2 𝑛 𝑗=1𝐷
−= √∑
(𝑦
𝑖𝑗− 𝑦
𝑗−)
2 𝑛 𝑗=1Dimana:
𝐷
1
+
+ = menunjukan solusi ideal positif
1 = menunjukan alternatif 1
𝐷
1
−
- = menunjukan solusi ideal positif
1 = menunjukan alternatif 1
Perhitungan jarak dengan solusi Ideal Positif
𝐷1+=
√(0,1361 − 0,1021)2+ (0,1459 − 0,1459)2+ (0,1089 − 0,0816)2 + (0,1234 − 0,0926)2+ (0,0658 − 0,0329)2
= √0,0028 = 0,0534
Perhitungan untuk
𝑫
𝟐+, 𝑫
𝟑+, 𝑫
𝟒+, 𝑫
𝟓+sama seperti
𝑫
𝟏+Perhitungan jarak dengan Solusi Ideal Negatif
𝐷1−=
√(0,1021 − 0,0680)2+ (0,1459 − 0,0729)2+ (0,0816 − 0,0544)2 + (0,0926 − 0,0617)2+ (0,0329 − 0,0329)2
= √0,0082 = 0,0905
Perhitungan untuk
𝑫
𝟐−, 𝑫
𝟑−, 𝑫
𝟒−, 𝑫
𝟓−sama seperti
𝑫
𝟏−Tabel 3. 41 Hasil Perhitungan Jarak Antara Solusi Ideal
Alternatif 𝐷+ 𝐷−
Jajang Kosmara 0,0534 0,0905
Ida Aini Rosmirati 0,1039 0,0484
Apri Sugih 0,0862 0,0786
Orin Sucia Lestari 0,0734 0,0989
Gea Puspita 0,0789 0,0946
f. Langkah berikutnya adalah menghitung nilai Preferensi untuk setiap alternatif
dengan rumus (2.7) sebagai berikut.
V
i = 𝐷𝑖𝐷𝑖−+ 𝐷𝑖+
Dimana :
Proses perhitungan nilai preferensi untuk setiap alternatif:
𝑉
1=
0,0905
0,0905 + 0,0534
=
0,0905
0,1692
= 0,6289
Perhitungan untuk
𝑽
𝟐, 𝑽
𝟑, 𝑽
𝟒, 𝑽
𝟓sama seperti
𝑽
𝟏Hasil Perhitungan preferensi alternatif:
Tabel 3. 42 Hasil Petrhitungan Preferensi Alternatif:
Alternatif Hasil Nilai V
Jajang Kosmara 0,6289
Ida Aini Rosmirati 0,3178
Apri Sugih 0,4769
Orin Sucia Lestari 0,5740
Gea Puspita 0,5452
g. Kemudian membuat perangkingan dari hasil perhitungan preferensi alternatif.
Tabel 3. 43 Hasil Perangkingan
Alternatif Hasil Nilai
Jajang Kosmara 0,6289
Orin Sucia Lestari 0,5740
Gea Puspita 0,5452
Apri Sugih 0,4769
Ida Aini Rosmirati 0,3178
Berdasarkan dari hasil perangkingan yang telah dilakukan terdapat dua calon
dosen yang memiliki nilai tertinggi atas nama Jajang Kosmara dengan nilai 0,6289
dan Orin Sucia Lestari dengan nilai 0,5740.
4. Controlling
Pada tahap ini kasubag SDM memerikasa hasil dari seleksi, sesuai yang telah
direncanakan pada tahap planning bahwa yang dibutuhkan untuk dosen S1 Farmasi
adalah 2 orang. Berdasarkan tabel 3.43 terdapat hasil seleksi calon dosen baru yang
terpilih adalah Jajang Kosmara dan Orin Sucia Lestari karena memiliki nilai
tertinggi diantara calon dosen lainnya.
Tabel 3. 44 Dosen Baru yang Lolos Seleksi
Nama Calon Dosen Nilai Keterangan
Jajang Kosmara 0,6289 Diterima