ilk
marein
In te rn a l A u d it C h a rte r
P I A G A M I N T E R N A L A U D I T
P T M A S K A P A I R E A S U R A N S I I N D O N E S I A T B K | plaza m a r e in is t h flo o r, JL, JEND. SUDIRMAN KAV. 76 - 78 JAKARTA 12910
P | +6221 57936588 (HUNTING), +622157936575 - 79 F | +6221 57936581
DAFTAR ISI
I. P engantar... 2
II. Visi dan M isi... 2
III. Struktur dan K e du d u ka n ... 3
IV. Tugas dan Tanggung Jaw ab... 4
V. W ew enang... 4
VI. Pertanggungjawaban... 5
VII. K o d e E tik ... 5
VIII. Persyaratan Auditor Internal dalam Unit Audit Internal... 7
IX. Standar Profesional... 7
X. Lingkup K e rja ... 8
XI. Hubungan K e rja ... 8
XII. P e n u tu p ... 9
h i
m a re in
hi
m a re in
I. PENGANTAR
Sebagai Emiten atau Perusahaan Publik, perusahaan wajib mematuhi peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya. Sehubungan dengan komitmen perusahaan dalam mematuhi peraturan perundangan yang berlaku, khususnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) No. 56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal dan POJK No. 2/POJK.05/2014 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik Bagi Perusahaan Perasuransian, maka perusahaan membentuk Unit Audit Internal guna meningkatkan efisiensi dan efektivitas serta nilai tata kelola internal yang kuat dan mampu memperbaiki kegiatan operasional perusahaan.
Audit Internal adalah suatu kegiatan pemberian keyakinan dan konsultasi yang bersifat independen dan obyektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian internal dan proses tata kelola perusahaan.
Piagam Unit Audit Internal (PUAI) adalah bukti otentik keberadaan Unit Audit Internal dalam struktur organisasi perusahaan dan komitmen pimpinan dalam menjalankan fungsi pengendalian internal. Piagam Unit Audit Internal mencakup visi, misi, kedudukan, fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, lingkup kerja, persyaratan dan kode etik Unit Audit Internal (UAI) serta pengesahan dari Dewan Komisaris dan Direksi.
PUAI yang telah ditanda tangani akan menjadi pedoman keberadaan dan pelaksanaan tugas pengendalian yang dijalankan oleh UAI, serta disosialisasikan kepada para pekerja dan pihak-pihak lain yang terkait agar tercipta saling pengertian dan kerjasama yang baik guna pencapaian visi dan misi serta tujuan perusahaan.
Di dalam PUAI ini juga terdapat berbagai aspek dan arti penting yang perlu dipahami oleh UAI dan mangatur hubungan antara UAI dengan Direksi, Komite Audit, dan Auditor Eksternal.
ill
marein
II. VISI DAN MISI
Visi dari UAI adalah unit kerja dalam Emiten atau Perusahaan Publik yang menjalankan fungsi Audit Internal dalam hal pengawasan, memberikan keyakinan (assurance) dan konsultasi yang bersifat independen dan objektif, dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan memperbaiki operasional perusahaan, melalui pendekatan yang sistematis, dengan cara mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko, pengendalian, dan proses tata kelola perusahaan dengan tujuan untuk pencapaian visi dan misi perusahaan.
Misi dari UAI adalah sebagai berikut:
1. Aktif melakukan pengawasan dalam semua kegiatan organisasi perusahaan dalam rangka peningkatan kinerja berlandaskan tata kelola perusahaan yang baik.
2. Aktif dalam melakukan kegiatan konsultasi sistem pengendalian manajemen, operasi dan keuangan.
3. Meningkatkan peran pemeriksa internal dan kualitas hasil pengawasan melalui pembangunan sumber daya manusia dan pemanfaatan sistem informasi.
4. Melakukan audit, konsultasi dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas dan daya saing.
5. Melakukan koordinasi dengan Auditor Eksternal dalam mencapai akuntabilitas publik yang optimal.
III. STRUKTUR DAN KEDUDUKAN
1. Unit Audit Internal terdiri dari 1 (satu) orang auditor internal atau lebih. 2. Unit Audit Internal dipimpin oleh seorang Kepala Unit Audit Internal.
3. Jika Unit Audit Internal terdiri dari 1 (satu) orang auditor internal, auditor internal dimaksud juga bertindak sebagai kepala Unit Audit Internal.
4. Jumlah auditor internal di perusahaan disesuaikan dengan besaran dan tingkat kompleksitas kegiatan usaha Emiten atau Perusahaan Publik.
5. Kepala Unit Audit Internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur atas persetujuan Dewan Komisaris.
6. Kepala Unit Audit Internal bertanggung jawab kepada Presiden Direktur.
7. Jika Kepala Unit Audit Internal tidak memenuhi persyaratan dan/atau gagal atau tidak cakap dalam menjalankan tugas, Presiden Direktur dapat memberhentikan Kepala Unit Audit Internal dimaksud, setelah mendapat persetujuan Dewan Komisaris.
8. Auditor internal dalam Unit Audit Internal bertanggung jawab secara langsung kepada kepala Unit Audit Internal.
IV. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
Tugas dan tanggung jawab UAI sebagai berikut:
1. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan;
2. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian internal dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan;
3. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan, akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi, dan kegiatan lainnya;
4. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang objektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen;
5. Membuat laporan hasil audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris;
6. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan;
7. Bekerja sama dengan Komite Audit;
8. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan audit internal yang dilakukannya; dan
9. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.
V. WEWENANG
Wewenang UAI sebagai berikut:
1. Mengakses seluruh informasi yang relevan tentang perusahaan terkait dengan tugas dan fungsinya;
2. Melakukan komunikasi secara langsung dengan Direksi, dan Komite Audit;
3. Mengadakan rapat secara berkala dan insidentil dengan Direksi dan Komite Audit serta Dewan Komisaris jika diminta oleh Dewan Komisaris;
h i
m a re in
Jit
marein
4. Melakukan koordinasi kegiatannya dengan kegiatan auditor eksternal dan auditor dari pihak regulator.
W ewenang Unit Audit Internal sebatas pada penilaian dan analisa atas aktivitas yang direview atau diaudit. UAI tidak mempunyai kewenangan dalam hal pelaksanaan dan tanggung jawab atas aktivitas yang direview atau diaudit.
VI. PERTANGGUNGJAWABAN
Dalam menjalankan tugasnya, Kepala Unit Audit Internal harus bertanggung jawab kepada Presiden Direktur dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit, melalui:
1. Memberikan penilaian atas kecukupan dan keefektifan proses perusahaan dalam mengendalikan kegiatan dan mengelola risiko pada area yang menjadi cakupannya. 2. Melaporkan isu yang signifikan yang berhubungan dengan proses pengendalian
kegiatan perusahaan termasuk potensi perbaikan atas proses tersebut, serta tindak lanjut melalui resolusi.
3. Setiap bulan memberikan informasi atas hasil status sesuai dengan perencanaan audit tahunan.
4. Berkoordinasi dengan unit pengendalian dan fungsi monitoring lainnya (Manajemen Risiko, Legal & GCG serta Auditor Eksternal) untuk memberikan cakupan audit yang kom prehensif dan terintegrasi.
VII. KODE ETIK
Prinsip - Prinsip
Auditor internal diharapkan untuk menerapkan dan menegakkan prinsip-prinsip berikut: 1. Integritas
Integritas auditor internal membentuk keyakinan dan oleh karenanya menjadi dasar kepercayaan terhadap pertimbangan auditor internal.
2. Objektivitas
Auditor internal menunjukkan objektivitas profesional pada level tertinggi dalam memperoleh, mengevaluasi dan mengkomunikasikan informasi tentang aktivitas atau proses yang diuji. Auditor internal melakukan penilaian yang seimbang atas segala hal yang relevan dan tidak terpengaruh secara tidak semestinya oleh kepentingan pribadi atau pihak lain dalam memberikan pertimbangan.
hi
m a re in
3. Kerahasiaan
Auditor internal menghormati nilai dan kepemilikan informasi yang diterimanya dan tidak mengungkap informasi tersebut tanpa kewenangan yang sah, kecuali diharuskan oleh hukum atau profesi.
4. Kompetensi
Auditor internal menerapkan pengetahuan, kecakapan dan pengalaman yang diperlukan dalam memberikan jasa audit internal.
Aturan Perilaku
1. Integritas
1.1. Harus melaksanakan pekerjaannya secara jujur, hati-hati dan bertanggung jawab. 1.2. Harus mematuhi hukum dan membuat pengungkapan sebagaimana diharuskan
oleh hukum atau profesi.
1.3. Tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan ilegal, atau melakukan kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau organisasi.
1.4. Harus menghormati dan mendukung tujuan organisasi yang sah dan etis.
2. Objektivitas
2.1. Tidak boleh berpartisipasi dalam kegiatan atau hubungan apapun yang dapat, atau patut diduga dapat, menghalangi penilaian auditor internal yang adil. Termasuk dalam hal ini adalah kegiatan atau hubungan apapun yang mengakibatkan timbulnya pertentangan kepentingan dengan organisasi.
2.2. Tidak boleh menerima apapun yang dapat, atau patut diduga dapat, mengganggu pertimbangan profesionalnya.
2.3. Harus mengungkapkan semua fakta material yang diketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan, dapat mendistorsi laporan atas kegiatan yang direviu.
3. Kerahasiaan
3.1. Harus berhati-hati dalam menggunakan dan menjaga informasi yang diperoleh selama melaksanakan tugasnya.
3.2. Tidak boleh menggunakan informasi untuk memperoleh keuntungan pribadi, atau dalam cara apapun, yang bertentangan dengan hukum atau merugikan tujuan organisasi yang sah dan etis.
hi
m a re in
4. Kompetensi
4.1. Hanya terlibat dalam pemberian jasa yang memerlukan pengetahuan, kecakapan dan pengalaman yang dimilikinya.
4.2. Harus memberikan jasa audit internal sesuai dengan Standar Internasional Praktik Profesional Audit Internal (Standar).
4.3. Harus senantiasa meningkatkan keahlian, keefektifan dan kualitas jasanya secara berkelanjutan.
VIII. PERSYARATAN AUDITOR INTERNAL DALAM UNIT AUDIT INTERNAL
Auditor internal dalam Unit Audit Internal wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1. Memiliki integritas dan perilaku yang profesional, independen, jujur, dan objektif dalam
pelaksanaan tugasnya;
2. Memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit dan disiplin ilmu lain yang relevan dengan bidang tugasnya;
3. Memiliki pengetahuan tentang peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan terkait lainnya;
4. Memiliki kecakapan untuk berinteraksi dan berkomunikasi baik lisan maupun tertulis secara efektif;
5. Mematuhi standar profesi yang dikeluarkan oleh asosiasi Audit Internal; 6. Mematuhi kode etik Audit Internal;
7. Menjaga kerahasiaan informasi dan/atau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundang-undangan atau penetapan atau putusan pengadilan;
8. Memahami prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan manajemen risiko; dan
9. Bersedia meningkatkan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan profesionalismenya secara terus-menerus.
IX. STANDAR PROFESIONAL
1. Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, Audit Internal mengacu pada Standard Operating Procedures (SOP), Peraturan dan Kebijakan Perusahaan yang berlaku, serta Standar Profesi Audit Internal yang berlaku secara internasional.
iiV
marein
2. Unit Audit Internal dilarang merangkap tugas sebagai pelaksana dalam kegiatan operasional di perusahaan.
X. LINGKUP KERJA
UAI melakukan audit terhadap seluruh unit kerja dalam perusahaan baik meliputi audit terhadap keuangan dan non keuangan.
XI. HUBUNGAN KERJA
1. Hubungan Kerja dengan Direksi
UAI sebagai mitra kerja bagi semua tingkatan unit kerja dan sebagai penasihat yang memberi masukan kepada Direksi, berwenang setiap saat merealisasikan fungsinya pada lingkup kerja semua tingkatan unit kerja untuk memastikan bahwa kebijakan Direksi dan sistem pengendalian internal berjalan sebagaimana mestinya untuk merealisasikan visi, misi dan tujuan perusahaan.
2. Hubungan Kerja dengan Komite Audit
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris melalui Komite Audit dalam memastikan efektivitas sistem pengendalian internal dan pelaksanaan tugas Auditor Eksternal dan Auditor Internal. Maka hubungan kerja UAI dengan Komite Audit adalah:
a. Sebagai mitra dalam menjalankan kegiatan pengawasan operasional perusahaan.
b. Komite Audit yang melakukan penilaian pelaksanaan tugas UAI sehingga dapat dicegah pelaksanaan dan pelaporan yang tidak memenuhi standar.
3. Hubungan Kerja dengan Auditor Eksternal
Auditor Eksternal merupakan pihak yang ditunjuk oleh RUPS untuk memberikan pendapat secara independen dan objektif mengenai kewajaran laporan keuangan perusahaan sesuai dengan PSAK Bidang Asuransi dan Reasuransi yang berlaku di Indonesia. UAI dapat memberikan informasi yang relevan kepada Auditor Eksternal sesuai dengan lingkup pemeriksaan Auditor Eksternal dari hasil pelaksanaan pemeriksaan yang telah dilakukan.
ilk
marein
4. Hubungan Kerja dengan Auditor dari pihak Regulator
Auditor dari pihak regulator (misalnya OJK) sewaktu - waktu dapat melakukan pemeriksaan kepada perusahaan, sesuai dengan ruang lingkup pemeriksaannya. Hubungan kerja dengan UAI adalah bahwa UAI sebagai jalur komunikasi satu pintu dengan Auditor dari pihak regulator, dimana UAI dapat memberikan informasi yang relevan sesuai dengan ruang lingkup dan hasil pelaksanaan pemeriksaan yang telah dilakukan.
XII. PENUTUP
1. Piagam Unit Audit Internal (IAU Charter) PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk ini mulai diberlakukan sejak tanggal ditetapkan.
2. Sesuai dengan tuntutan perkembangan dan kebutuhan perusahaan, maka Piagam Unit Audit Internal (IAU Charter) ini akan ditinjau dan direview secara berkala.
Jakarta, 6 Januari 2016
PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk.
f
Robby Loho
Presiden Direktur
Sarkoro Handajani
Presiden Komisaris & Komisaris Independen