EFEKTIVITAS FOTOTERAPI TUNGGAL DIBANDINGKAN FOTOTERAPI GANDA PADA NEONATUS DENGAN
HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK
TESIS
NANDA SUSANTI MILYANA 067103013/ IKA
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
EFEKTIVITAS FOTOTERAPI TUNGGAL DIBANDINGKAN FOTOTERAPI GANDA PADA NEONATUS DENGAN
HIPERBILIRUBINEMIA INDIREK
TESIS
Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik(Anak) dalam Program Magister Kedokteran Klinik
Konsentrasi Kesehatan Anak-Spesialis pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara
NANDA SUSANTI MILYANA 067103013
PROGRAM MAGISTER KEDOKTERAN KLINIK-SPESIALIS ILMU KESEHATAN ANAK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2010
Judul Tesis : Efektivitas fototerapi ganda dibandingkan fototerapi tunggal pada neonatus dengan hiperbilirubinemia indirek
Nama : Nanda Susanti Milyana Nomor Induk Mahasiswa : 067103013
Program Magister : Magister Kedokteran Klinik
Konsentrasi : Kesehatan Anak
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Ketua
Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) Anggota
Dr. Muhammad Ali, SpA(K)
Ketua Program Studi Ketua TKP PPDS
Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K) Dr. H. Zainuddin Amir, SpP(K)
Telah diuji pada Tanggal: 15 Juli 2010
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) ... Anggota : 1. Dr. Muhammad Ali, SpA(K) ... 2. Prof. Dr. M. Sjabaroeddin Loebis, SpA(K) ... 3. Dr. Hj. Tiangsa Sembiring, SpA(K) ...
UCAPAN TERIMA KASIH
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya serta telah memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Tesis ini dibuat untuk memenuhi persyaratan dan merupakan tugas akhir pendidikan Magister Kedokteran Klinik Konsentrasi Kesehatan Anak di FK-USU/ RSUP H. Adam Malik Medan.
Penulis menyadari penelitian dan penulisan tesis ini masih jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang diharapkan, oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan masukan yang berharga dari semua pihak di masa yang akan datang.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis menyatakan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Pembimbing utama Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) dan Dr. Muhammad Ali, SpA(K), yang telah memberikan bimbingan, bantuan serta saran-saran yang sangat berharga dalam pelaksanaan penelitian dan penyelesaian tesis ini.
2. Dr. Emil Azlin, SpA, Dr. Pertin Sianturi, SpA dan Dr.Bugis Mardina Lubis, SpA yang telah sangat banyak membimbing serta membantu saya dalam menyelesaikan penelitian serta tesis ini.
3. Prof. Dr. H. Munar Lubis, SpA(K), selaku Ketua Program Pendidikan Dokter Spesialis Anak FK- USU dan Dr. Hj. Melda Deliana, SpA(K), sebagai
sekretaris program yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
4. Prof. Dr. H. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan periode 2003-2006 dan Dr. H. Ridwan M Daulay, SpA(K), selaku Ketua Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran USU/RSUP H. Adam Malik Medan periode 2006-2009, yang telah memberikan bantuan dalam penelitian dan penyelesaian tesis ini.
5. Seluruh staf pengajar di Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK USU / RSUP H. Adam Malik dan RS Dr. Pirngadi Medan yang telah memberikan sumbangan pikiran dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan tesis ini.
6. Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. H. Chairuddin P Lubis, DTM&H, SpA(K), dan Prof. Dr. H. Syahril Pasaribu, DTMH,MSc (CTM),SpA(K) serta Dekan FK-USU yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti program pendidikan Dokter Spesialis Anak di FK- USU
7. Seluruh kakak perawat di bagian Perinatologi RSUP H. Adam Malik dan RS Dr. Pirngadi Medan yang ikut membantu penelitian ini sehingga dapat terlaksana dengan baik
8. Juliana, Magda Bouhairet, Dina Olivia, Ade Saifan Surya, Wagito, Muhammad Hatta dan Bang Samsir Alam yang selama empat tahun bersama-sama dalam suka dan duka serta teman sejawat PPDS Departemen Ilmu Kesehatan Anak terutama Ari Kurniasih, Widyastuti, Winra Pratita dan semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam terlaksananya penelitian serta penulisan tesis ini.
Teristimewa untuk suami tercinta Dolly Sojuangon Siregar, SP. kedua ananda tersayang Siti Alya Fahira dan Muhammad Arif Muzhaffar Siregar, terima kasih atas doa, pengertian, dukungan dan pengorbanan tanpa kenal lelah yang telah diberikan hingga penulis mampu menyelesaikan pendidikan, mudah-mudahan Allah senantiasa melimpahkan rahmat, rezeki, dan karuniaNya buat kita semua.
Kepada yang tercinta orangtua, Alm. H. Djamaluddin Amin, dan Hj. Aida Rosmani, mertua H. Ahmad Zuchri Siregar, dan Hj. Nuraida Simatupang serta adik-adikku Dara, Romi, Dwi, Nora yang selalu mendoakan, memberikan dorongan, bantuan moril dan materil selama penulis mengikuti pendidikan ini. Terima kasih atas doa, pengertian, dan dukungan selama penulis menyelesaikan pendidikan ini, semoga budi baik yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah SWT.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga penelitian dan tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Medan, Juni 2010
DAFTAR ISI
Lembar Persetujuan iii
Ucapan Terimakasih v
Daftar Isi viii
Daftar Tabel x
Daftar Gambar xi
Daftar Singkatan xii
Daftar Lambang xiii
Abstrak xiv BAB 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 1.2. Rumusan Masalah 3 1.3. Hipotesis 4 1.4. Tujuan Penelitian 4 1.5. Manfaat Penelitian 4
BAB 2. TINJAUANPUSTAKA
2.1. Metabolisme Bilirubin 5
2.2. Pengaruh Sinar Fototerapi Terhadap Bilirubin 6
2.3. Penggunaan Fototerapi Ganda 10
2.4. Kerangka Konseptual 14
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian 15
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 15
3.3. Populasi dan Sampel 15
3.4. Perkiraan Besar Sampel 16
3.5. Kriteria Inklusi dan Eksklusi 17
3.6. Persetujuan / Inforned Consent 17
3.7. Etika Penelitian 17
3.8. Cara Kerja dan Alur Penelitian 18
3.9. Identifikasi Variabel 19
3.10. Definisi Operasional 20
3.11. Pengolahan dan Analisis Data 21
BAB 4. HASIL PENELITIAN
4.1. Hasil Penelitian 22
BAB 5. PEMBAHASAN 28
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan 33
Ringkasan 34 Daftar Pustaka 38 Lampiran
1. Surat Pernyataan Kesediaan 2. Lembar Penjelasan
3. Lembar Kuesioner
4. Lembar Persetujuan Komite Etik 5. Riwayat Hidup
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1. Karakteristik sampel penelitian 23 Tabel 4.2. Hubungan penurunana kadar bilirubin pada 24
awal, 12 jam dan 24 jam fototerapi ganda
Tabel 4.3. Hubungan penurunan kadar bilirubin pada 24
awal,12 jam dan 24 jamfototerapi tunggal Tabel 4.4. Hubungan jenis fototerapi dengan penurunan 25
kadar bilirubin pada masing-masing waktu pemeriksaan
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Mekanisme fototerapi 8
Gambar 2.2. Kerangka konseptual 14
Gambar 3.1. Alur penelitian 19
Gambar 4.1. Profil penelitian 22
Gambar 4.2. Perbandingan intensitas awal,12 jam 25
dan 24 jam fototerapi pada kelompok fototerapi ganda Gambar 4.3. Perbandingan intensitas awal, 12 jam 26
dan 24 jam fototerapi pada kelompok fototerapi tunggal Gambar 4.4. Perbandingan intensitas fototerapi tunggal 27 dan ganda pada awal, 12 jam dan 24 jam
DAFTAR SINGKATAN
AAP : American Academy of Pediatrics
ASI : Air Susu Ibu
cm : centimeter
cm2 : centimeter bujur sangkar
dL : desiliter dkk : dan kawan-kawan nm : nanometer mg : milligram L : liter % : persen
RSU : Rumah Sakit Umum
RSAB : Rumah Sakit Anak dan Bunda
µmol : mikromol
DAFTAR LAMBANG
α : Kesalahan tipe I
β : Kesalahan tipe II
n : Jumlah subjek / sampel
n1 : Jumlah subjek di kelompok kontrol
n2 : Jumlah subjek di kelompok intervensi
S : Simpangan baku bilirubin pada kelompok intervensi
X1 : Kadar bilirubin pada kelompok kontrol
X2 : Kadar bilirubin pada kelompok intervensi
zα : Deviat baku normal untuk α
zβ : Deviat baku normal untuk β
> : Lebih besar dari < : Lebih kecil dari
ABSTRAK
Latar belakang: Hiperbilirubinemia merupakan salah satu dari banyak permasalahan pada bayi cukup bulan dan fototerapi merupakan terapi yang banyak digunakan untuk menurunkan kadar bilirubin pada bayi. Fototerapi ganda dapat meningkatkan efektivitas fototerapi.
Tujuan: Untuk membandingkan efektivitas fototerapi tunggal dan fototerapi ganda dalam menurunkan kadar bilirubin dan meningkatkan spektrum iradiansi Metode: Uji klinis terbuka, dilakukan di 2 RS, RS.H.Adam Malik dan RS. Dr. Pirngadi Medan. Penelitian dimulai bulan Juni 2009 sampai Desember 2009., Sampel dibagi 2 grup secara acak sederhana. Satu grup dengan menggunakan fototerapi tunggal (n=30) dan drup yang ke 2 menggunakan fototerapi ganda (n=30). Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah cukup bulan sesuai masa kehamilan yang secara klinis dijumpai ikterus atau kuning pada minggu pertama kehidupan. Serum bilirubin dan tingkat spektrum iradiansi diukur pada awal, 12 jam dan setelah 24 jam fototerapi.
Hasil: Rerata kadar bilirubin awal pada ke dua grup yang menggunakan fototerapi ganda dan tunggal saat dimulai fototerapi adalah 17 mg/ dL, tidak ada perbedaan yang signikan antara ke 2 grup. Setelah 12 jam fototerapi terjadi penurunan kadar bilirubin pada grup fototerapi tunggal 0.1 (SD 0.167) dan grup fototerapi ganda 6.5 (SD 0.62) mg/dL. Penurunan rerata kadar serum bilirubin berbeda signifikan antara ke 2 grup (P<0.05). Selama penelitian spektrum iradiansi secara signifikan lebih tinggi pada grup fototerapi ganda dibandingkan fototerapi tunggal (P<0.05).
Kesimpulan: Penelitian kami dapat bahwa fototerapi ganda lebih efektif dalam menurunkan kadar bilirubin pada bayi-bayi dengan hiperbilirubinemia dengan peningkatan spectrum iradiansi.
ABSTRACT
Background: Hyperbilirubinemia is one of the most common problems in term newborns and the phototherapy is the most widespread treatment for lowering bilirubin concentration in neonates. The double phototherapy unit could increase effectiveness of phototherapy.
Objective: To compare the effectiveness of single phototherapy and double phototherapy in decreasing serum bilirubin and increasing spectral irradiance Methods: An open, randomized controlled trial was conducted at both H. Adam Malik Hospital Medan and Pirngadi Hospital Medan since June to December 2009. Subject divided into 2 group, one group received single phototherapy (n=30) and the other received double phototherapy (n=30). The criteria for inclusion in the study were term newborns with neonatal jaundice presenting in the first week of life. Serum bilirubin level and average spectral irradiation level measured at baseline and after12 h, 24 h of phototherapy.
Results: The mean total bilirubin level of single and double phototherapy groups at the beginning of therapy were 17.7(SD1,45) and 17.5(SD1.34) mg/dL respectively, there was no significant difference between the values. After 12 hours of therapy the mean decrease in total serum bilirubin levels of single and double phototherapy group were 0.1 (SD 0.167) and 6.52 (SD 0.62) mg/dL respectively. The mean decreased in total serum bilirubin levels were significant differences between two groups (P<0.05). During the study period the sum of average spectral irradiance by double phototherapy was significantly higher than of the single phototherapy (P< 0.05).
Conclusion: Our study showed that double phototherapy is more effective than single phototherapy in reduction of bilirubin in jaundiced newborns.