• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Deflasi Kota Pekanbaru bulan Februari tahun 2017, tercatat sebesar 0,60 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) 129,04. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 0,85 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 5,34 persen.

Deflasi yang terjadi di Kota Pekanbaru disebabkan turunnya indeks harga pada dua kelompok pengeluaran, yaitu kelompok bahan makanan sebesar 2,97 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,75 persen. Sedangkan ke-4 kelompok lainnya terjadi kenaikan indeks harga, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,83 persen; kelompok sandang sebesar 0,35 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen; dan kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,17 persen. Untuk kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga relatif stabil.

Komoditas yang memberikan sumbangan inflasi terbesar adalah tarif listrik sebesar 0,17 persen dan nila sebesar 0,03 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan sumbangan deflasi terbesar adalah cabai merah sebesar 0,67 persen dan tarif pulsa ponsel sebesar 0,14 persen.

Dari 23 kota IHK di Sumatera, sepuluh diantaranya mengalami inflasi dengan tiga kota inflasi tertinggi yaitu Dumai 1,12 persen, Tanjung Pinang 0,59 persen, dan Bandar Lampung 0,58 persen. Sebaliknya tiga kota deflasi tertinggi yaitu Jambi 1,40 persen, Sibolga 1,34 persen, dan pangkal Pinang 1,11 persen.

Tercatat 62 kota IHK di Indonesia dari 82 kota IHK tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,16 persen dan Sedangkan deflasi tertinggi terjadi di Jambi 1,40 persen.

Deflasi Kota Pekanbaru berada pada urutan ke-6 tertinggi di Sumatera dan urutan ke-8 tertinggi di Indonesia.

Perkembangan IHK periode Februari 2016 s.d. Februari 2017 menunjukkan kenaikan IHK tertinggi pada kelompok bahan makanan. Pada periode tersebut, inflasi tertinggi terjadi pada Januari 2017 sebesar 1,46 persen dan deflasi tertinggi terjadi pada April sebesar 1,26 persen.

BERITA RESMI STATISTIK

BPS KOTA PEKANBARU

No. 01/03/1471/Th. I, 20 Maret 2017

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN (INFLASI/DEFLASI)

FEBRUARI 2017, KOTA PEKANBARU DEFLASI 0,60 PERSEN

(2)

I. PENDAHULUAN

Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi penting yang sering digunakan untuk mengukur tingkat perubahan harga barang dan jasa di tingkat konsumen di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga di suatu daerah tertentu. IHK merupakan indikator yang digunakan untuk mengukur tingkat inflasi/deflasi. Inflasi adalah kecenderungan naiknya harga barang dan jasa pada umumnya sedangkan deflasi merupakan kebalikan dari inflasi.

Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Beberapa perubahan dalam penghitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100) diantaranya adalah cakupan kota, paket komoditas, dan diagram timbang. Perubahan tersebut diperoleh dari hasil Survei Biaya Hidup (SBH) 2012. Survei ini dilaksanakan di 82 kota yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan cakupan kota yang baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 dengan setiap triwulan sebanyak 34.020 sampel rumahtangga.

Inflasi yang disajikan pada publikasi ini meliputi inflasi bulanan, inflasi tahun kalender dan inflasi tahun ke tahun (year on year). Inflasi bulanan merupakan gambaran perubahan IHK bulan bersangkutan dengan bulan sebelumnya, sedangkan inflasi tahun kalender merupakan perubahan IHK bulan bersangkutan dibanding dengan IHK bulan Desember tahun sebelumnya atau dikenal juga inflasi kumulatif dari bulan Januari sampai dengan bulan berjalan, dan inflasi inflasi tahun ke tahun (year on year) merupakan perubahan inflasi bulan berjalan dengan bulan yang sama tahun sebelumnya.

II. INFLASI KOTA PEKANBARU

Berdasarkan hasil pemantauan BPS di Kota Pekanbaru pada Februari 2017 tercatat deflasi sebesar 0,60 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 127,82 pada Januari 2017 menjadi 129,04 pada Februari 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 0,85 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 5,34 persen.

Deflasi Kota Pekanbaru pada bulan Februari 2017 sebesar 0,60 terjadi karena adanya penurunan indeks harga konsumen pada 2 (dua) kelompok pengeluaran, dengan deflasi tertinggi pada kelompok bahan makanan sebesar 2,97 persen dengan andil sebesar 0,71 persen. Beberapa komoditas yang memberikan andil deflasi terbesar pada kelompok ini adalah bumbu-bumbuan sebesar 14,26 persen dan daging dan hasil-hasilnya sebesar 6,15 persen. Kelompok kedua dengan deflasi tertinggi yaitu kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,75 persen dengan andil sebesar 0,13 persen.

Untuk 4 (empat) kelompok pengeluaran mengalami kenaikan indeks harga konsumen atau inflasi. Inflasi tertinggi pada kelompok perumahan, air, listri, gas dan bahan bakar sebesar 0,83 persen dengan andil 0,17 persen, kemudian diikuti kelompok sandang sebesar 0,35 persen dengan andil 0,02 persen

;

kelompok kesehatan sebesar 0,30 persen dengan andil 0,01 persen

;

kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,17 persen dengan andil 0,04 persen

.

Sedangkan kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga tidak mengalami perubahan indeks harga konsumen atau relatif stabil.

(3)

Tabel 1.

IHK, Tingkat Inflasi/Deflasi Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017, Tahun Kalender, Year on Year serta Andil Inflasi/Deflasi Februari 2017 Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)

Kelompok Pengeluaran IHK Februari 2016 IHK Desember 2016 IHK Februari 2017 Tingkat Inflasi/Deflasi Februari 2017 Tingkat Inflasi/Deflasi Kalender Tingkat Inflasi/Deflasi Y on Y Andil Inflasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (6) (7) U m u m 122.50 127.95 129.04 -0.60 0.85 5.34 -0.60 1 Bahan Makanan 128.95 143.98 140.41 -2.97 -2.48 8.89 -0.71 2 Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 129.81 137.67 139.50 0.17 1.33 7.46 0.04 3 Perumahan,Air,Listrik,Gas dan Bahan Bakar 119.47 120.71 124.03 0.83 2.75 3.82 0.17 4 Sandang 107.01 108.30 109.65 0.35 1.25 2.47 0.02 5 Kesehatan 113.17 114.24 115.90 0.30 1.45 2.41 0.01 6 Pendidikan, Rekreasi Dan Olah Raga 118.09 121.06 121.34 0.00 0.23 2.75 0.00 7 Transpor,Komunikasi Dan Jasa Keuangan 121.31 121.80 125.09 -0.75 2.70 3.12 -0.13

III. INFLASI/DEFLASI KOTA PEKANBARU MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Pada bulan Februari 2017, kelompok bahan makanan mengalami deflasi sebesar 2,97 persen atau terjadi penurunan indeks harga dari 144,71 pada Januari 2017 menjadi 140,41 pada Februari 2017. Tingkat deflasi tahun kalender sebesar 2,48 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 8,89 persen.

Gambar 1.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Bahan Makanan Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017

Kelompok bahan makanan terdiri dari 11 (sebelas) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok ikan segar sebesar 3,79 persen, diikuti subkelompok ikan buah-buahan sebesar 1,26 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 1,15 persen, serta subkelompok ikan diawetkan sebesar 0,98 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 14,26 persen, subkelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 6,15 persen, subkelompok kacang-kacangan sebesar 1,77 persen,

(4)

subkelompok sayur-sayuran sebesar 1,62 persen, subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 1,31 persen, subkelompok telur, susu, dan hasilnya sebesar 0,34 persen, serta subkelompok padi-padian, umbi-umbian dan hasilnya 0,26 persen.

Pada Februari 2017, dari total deflasi Kota Pekanbaru sebesar 0,60 persen, kelompok bahan makanan menyumbang deflasi sebesar 0,71 persen. Beberapa komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai merah dengan andil sebesar 0,67 persen, daging ayam ras dengan andil sebesar 0,14 persen, dan ayam hiidup dengan andil sebesar 0,02 persen. Sedangkan beberapa komoditas dominan yang memberikan sumbangan inflasi yaitu ikan nila sebesar 0,03 persen, apel sebesar 0,03 persen dan udang basah dengan andil sebesar 0,03 persen.

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,17 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 139,26 pada Januari 2017 menjadi 139,50 pada Februari 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 1,33 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 7,46 persen.

Gambar 2.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Makanan Jadi, Miniman, Rokok & Tembakau Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017

Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau terdiri dari 3 (tiga) subkelompok dimana ketiga subkelompok mengalami inflasi, subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,42 persen, subkelompok makanan jadi sebesar 0,10 persen dan subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,05 persen.

Pada Februari 2017 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen. Beberapa komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain: rokok putih dengan andil sebesar 0,013 persen, donat dengan andil sebesar 0,006 persen, dan rokok kretek filter dengan andil sebesar 0,005 persen. Sementara itu, komoditas dominan yang memberikan sumbangan deflasi untuk kelompok ini adalah gula pasir sebesar 0,001 persen.

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan bakar

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar pada bulan Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,83 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 123,01 pada Januari 2017 menjadi 124,03 pada Februari 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 2,75 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 3,82 persen.

(5)

Gambar 3.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017

Kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar terdiri dari 4 (empat) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok bahan bakar, penerangan dan air sebesar 3,17 persen dan subkelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,71 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami deflasi yaitu subkelompok penyelenggaraan rumahtangga sebesar 0,11 persen dan subkelompok perlengkapan rumahtangga sebesar 0,07 persen.

Pada Februari 2017, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,17 persen dengan beberapa komoditas dominan penyumbang inflasi yaitu tarif listrik dengan andil sebesar 0,17 persen dan batu bata/batu tela dengan andil sebesar 0,01 persen. Sementara itu, komoditas dominan yang memberikan sumbangan deflasi untuk kelompok ini adalah besi beton sebesar 0,02 persen dan sabun detergen bubuk/cair sebesar 0,01 persen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,35 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari 109,27 pada Januari 2017 menjadi 109,65 pada Februari 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 1,25 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 2,47 persen.

Gambar 4.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Sandang Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017

Kelompok sandang yang terdiri dari 4 (empat) subkelompok masing-masing mengalami kenaikan indeks harga. Subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya sebesar 1,32 persen, diikuti subkelompok sandang anak-anak sebesar 0,26 persen; subkelompok sandang laki-laki sebesar 0,07 persen dan subkelompok sandang wanita sebesar 0,03 persen.

(6)

Pada Februari 2017, kelompok sandang menyumbang andil deflasi sebesar 0,02 persen, dengan komoditas dominan penyumbang inflasi yaitu emas perhiasan dengan andil sebesar 0,013 persen dan kemeja pendek dengan andil sebesar 0,003 persen. Sementara itu, komoditas dominan yang memberikan sumbangan deflasi untuk kelompok ini adalah kaos dalam/singlet dan celana dalam pria masing-masing sebesar 0,001 persen.

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada Februari 2017 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen, atau terjadi kenaikan indeks harga dari dari 115,55 pada Januari 2017 menjadi 115,90 pada Februari 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 1,45 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 2,41 persen.

Gambar 5.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Kesehatan Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017

Kelompok kesehatan terdiri dari 4 (empat) subkelompok. Subkelompok yang mengalami inflasi yaitu subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 0,38 persen, subkelompok jasa kesehatan sebesar 0,36 persen, subkelompok jasa perawatan jasmani sebesar 0,34 persen. Sedangkan subkelompok obat-obatan mengalami deflasi sebesar 0,09 persen.

Pada Februari 2017 kelompok kesehatan memberikan andil inflasi sebesar 0,01 persen, dengan beberapa komoditas dominan penyumbang inflasi yaitu dokter spesialis dengan andil sebesar 0,005 persen dan sabun mandi cair dengan andil sebesar 0,003 persen. Sementara itu, komoditas dominan yang memberikan sumbangan deflasi untuk kelompok ini adalah bedak dengan andil sebesar 0,002 persen dan obat dengan resep dengan andil sebesar 0,001 persen.

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada bulan februari 2017 tidak mengalami perubahan indeks harga konsumen atau sma dengan indeks harga konsumen bulan Januari 2017 sebesar 121,34. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 0,23 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 2,75 persen.

Gambar 6.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017

(7)

Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga terdiri dari 5 (lima) subkelompok. Subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 0,08 persen dan subkelompok peralatan/perlengkapan pendidikan sebesar 0,07 persen, sedangkan subkelompok rekreasi mengalami deflasi sebesar 0,04 persen. Untuk subkelompok olahraga dan subkelompok pendidikan tidak mengalami perubahan indeks harga konsumen dari bulan sebelumnya.

Pada Februari 2017, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak menagalami perubahan indeks harga atau relatif stabil, tetapi komoditas pulpen/bollpoint memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,001 persen, sementara itu komoditas televisi berwarna memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,001 persen.

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada bulan Februari 2017 mengalami deflasi sebesar 0,75 persen atau terjadi penurunan indeks dari 126,03 pada Januari 2017 menjadi 125,09 pada Februari 2017. Tingkat Inflasi tahun kalender sebesar 2,70 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun/year on year sebesar 3,12 persen.

Gambar 7.

Tingkat Inflasi/Deflasi Subkelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan Kota Pekanbaru Bulan Februari 2017

Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan terdiri dari 4 (empat) subkelompok. Subkelompok mengalami inflasi yaitu subkelompok sarana dan penunjang transpor sebesar 0,38 persen dan subkelompok transpor sebesar 0,05 persen. Sedangkan subkelompok komunikasi dan pengiriman mengalami deflasi sebesar 3,30 persen. Untuk subkelompok jasa keuangan relatif stabil.

Pada Februari 2017, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,13 persen, dengan beberapa komoditas dominan yang menyumbang inflasi yaitu pemeliharaan/service sebesar 0,007 persen dan bensin sebesar 0,005 persen. Sementara itu, komoditas dominan yang memberikan sumbangan deflasi untuk kelompok ini adalah tarif pulsa ponsel sebesar 0,144 persen.

(8)

IV. INFLASI DI PULAU SUMATERA DAN INDONESIA

Jumlah kota di Sumatera yang menghitung IHK dengan tahun dasar 2012=100 sebanyak 23 kota. Pada Februari 2017, 10 (sepuluh) kota IHK di Sumatera mengalami inflasi dengan tiga kota inflasi tertinggi yaitu Dumai sebesar 1,12 persen, Tanjung pinang sebesar 0,59 persen, dan Bandar lampung sebesar 0,58 persen. Sedangkan 13 (tiga belas) kota IHK lainnya mengalami deflasi, dengan tiga kota deflasi tertinggi yaitu Jambi sebesar 1,40 persen, Sibolga sebesar 1,34 persen, dan Pangkal Pinang sebesar 1,11 persen.

Di Riau terdapat 3 (tiga) kota yang menghitung IHK dengan tahun dasar 2012=100 yaitu Pekanbaru, Dumai dan Tembilahan. Kota Pekanbaru dengan deflasi Februari 2017 sebesar 0,60 persen merupakan urutan ke-6 deflasi tertinggi di Sumatera, sertaTembilahan dengan deflasi sebesar 0,14 persen merupakan urutan ke-10, sedangkan Dumai dengan inflasi tertinggi di Sumatera sebesar 1,12 persen.

Tabel 2.

Perbandingan IHK dan Inflasi Kota-Kota di Pulau Sumatera Bulan Februari 2017

No Kota IHK Februari 2017 Inflasi Februari 2017

(1) (2) (3) (4) 1 DUMAI 131.10 1.12 2 TANJUNG PINANG 127.98 0.59 3 BANDAR LAMPUNG 129.13 0.58 4 MEULABOH 128.03 0.41 5 LUBUKLINGGAU 125.23 0.30 6 METRO 135.42 0.28 7 BENGKULU 136.65 0.21 8 BANDA ACEH 120.50 0.19 9 BATAM 127.92 0.09 10 PALEMBANG 125.73 0.09 11 BUNGO 125.34 -0.02 12 PADANGSIDIMPUAN 126.63 -0.07 13 PADANG 134.06 -0.13 14 TEMBILAHAN 131.25 -0.14 15 PEMATANG SIANTAR 132.80 -0.17 16 TANJUNG PANDAN 136.14 -0.29 17 BUKITTINGGI 126.00 -0.45 18 PEKANBARU 129.04 -0.60 19 MEDAN 132.59 -0.64 20 LHOKSEUMAWE 124.27 -0.79 21 PANGKAL PINANG 134.19 -1.11 22 SIBOLGA 131.50 -1.34 23 JAMBI 125.74 -1.40

Pada Februari 2017, sebanyak 62 (enam puluh dua) kota IHK di Indonesia tercatat mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,16 persen diikuti oleh Dumai sebesar 1,12 persen dan Mamuju sebesar 1,07 persen. Sedangkan sebanyak 20 (dua puluh) kota IHK mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Jambi sebesar 1,40 persen, diikuti oleh Sibolga sebesar 1,34 persen dan Pangkal Pinang sebesar 1,11 persen. Dari 82 Kota IHK di Indonesia, Kota Pekanbaru menduduki posisi ke-8 yang mengalami deflasi.

(9)

V. PERKEMBANGAN IHK DAN INFLASI KOTA PEKANBARU

Gambar 8.

Perkembangan IHK Kota Pekanbaru (2012=100) Februari 2016 s.d Februari 2017

Gambar 9.

Perkembangan Inflasi Kota Pekanbaru (2012=100) Februari 2016 s.d Februari 2017

Perkembangan IHK periode Februari 2016 s.d Februari 2017 menunjukkan terjadi kenaikan indeks harga pada 7 kelompok pengeluaran yaitu kelompok IHK bahan makanan; IHK makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; IHK perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; IHK sandang; IHK kesehatan; dan IHK pendidikan, rekreasi, dan olahraga; serta kelompok IHK Transpor, komunikasi, dan jasa keuangan. Dari semua kelompok ini, kenaikan indeks harga tertinggi terjadi pada kelompok bahan makanan sedangkan kenaikan indeks harga terendah terjadi pada kelompok kesehatan.

Inflasi Kota Pekanbaru mengalami fluktuasi selama periode Februari 2016 s.d. Februari 2017. Inflasi tertinggi terjadi pada Januari 2017 sebesar 1,46 persen dengan penyumbang inflasi terbesar tarif pulsa ponsel sebesar 0,27 persen dan biaya perpanjangan STNK sebesar 0,23 persen. Di samping itu, Kota Pekanbaru juga mengalami deflasi tertinggi pada April sebesar 1,26 persen yang disumbangkan oleh cabai merah sebesar 0,75 persen.

(10)

Tabel 4.

Indeks Harga Konsumen Kota Pekanbaru dan Perubahannya, Februari 2017 (Tahun 2012 = 100)

Kelompok/Subkelompok Pengeluaran Februari IHK 2017 % Perub.Februari 2017 thd Januari 2017 % Perub.Februari 2017 thd Desember 2016 % Perub.Februari 2017 thd Februari 2016 (Inflasi Bulanan) (Inflasi Tahun Kalender) (Inflasi Year on Year)

(1) (2) (3) (4) (5)

UMUM 129.04 -0.60 0.85 5.34

1. BAHAN MAKANAN 140.41 -2.97 -2.48 8.89

a. Padi-padian, Umbi-umbian dan Hasilnya 115.62 -0.26 -1.11 -3.46 b. Daging dan Hasil-hasilnya 142.56 -6.15 -4.26 2.01

c. Ikan Segar 133.21 3.79 8.67 15.89

d. Ikan Diawetkan 130.49 0.98 3.86 8.77 e. Telur, Susu dan Hasil-hasilnya 121.53 -0.34 0.02 -1.90 f. Sayur-sayuran 149.83 -1.62 -2.92 7.17 g. Kacang - kacangan 136.90 -1.77 0.98 3.44

h. Buah - buahan 136.24 1.26 4.14 2.37

i. Bumbu - bumbuan 236.35 -14.26 -16.72 38.22 j. Lemak dan Minyak 120.50 1.15 2.00 14.12 k. Bahan Makanan Lainnya 134.33 -1.31 -5.18 3.38

2. MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK DAN TEMBAKAU 139.50 0.17 1.33 7.46

a. Makanan Jadi 137.61 0.10 0.09 6.25

b. Minuman yang Tidak Beralkohol 128.35 0.05 0.04 7.95 c. Tembakau dan Minuman Beralkohol 152.56 0.42 5.11 10.04

3. PERUMAHAN,AIR,LISTRIK,GAS & BAHAN BAKAR 124.03 0.83 2.75 3.82

a. Biaya Tempat Tinggal 115.17 0.07 1.28 2.30 b. Bahan Bakar, Penerangan dan Air 155.83 3.17 7.94 9.88 c. Perlengkapan Rumahtangga 115.91 -0.07 -0.34 -1.17 d. Penyelenggaraan Rumahtangga 118.36 -0.11 0.73 1.57 4. SANDANG 109.65 0.35 1.25 2.47 a. Sandang Laki-laki 113.84 0.07 0.83 2.53 b. Sandang Wanita 107.75 0.03 1.49 1.98 c. Sandang Anak-anak 109.08 0.26 0.22 0.44 d. Barang Pribadi dan Sandang Lain 107.09 1.32 2.84 5.63

5. KESEHATAN 115.90 0.30 1.45 2.41

a. Jasa Kesehatan 113.04 0.36 1.59 1.59

b. Obat-obatan 115.26 -0.09 0.34 2.22

c. Jasa Perawatan Jasmani 115.31 0.34 1.25 2.30 d. Perawatan Jasmani dan Kosmetika 120.99 0.38 1.80 3.81

6. PENDIDIKAN, REKREASI DAN OLAH RAGA 121.34 0.00 0.23 2.75

a. Pendidikan 125.50 0.00 0.22 3.27

b. Kursus-kursus / Pelatihan 139.86 0.08 0.24 12.95 c. Perlengkapan / Peralatan Pendidikan 101.60 0.07 0.39 -1.62

d. Rekreasi 115.67 -0.04 0.15 -0.06

e. Olahraga 106.29 0.00 0.43 0.43

7. TRANSPOR,KOMUNIKASI DAN JASA KEUANGAN 125.09 -0.75 2.70 3.12

a. Transpor 133.03 0.05 1.00 -0.05

b. Komunikasi Dan Pengiriman 110.62 -3.30 2.84 6.90 c. Sarana dan Penunjang Transpor 122.76 0.38 11.18 12.20

d. Jasa Keuangan 116.07 0.00 0.00 0.00

(11)

Informasi Lebih Lanjut hubungi:

BPS KOTA PEKANBARU

Jl. Rawa Indah, Kel. Sidomulyo Timur Kec. Marpoyan Damai, Pekanbaru. Telp. 0761-7674567, Email: bps1471@bps.go.id

Referensi

Dokumen terkait

( pada bagian ini auditor perlu mengukapkan tindak lanjut dari hasil temuan sebelumnya , termasuk tindak lanjut dari audit yang dilaporkan dalam laporan ini

Kelima aspek tersebut diatas ditunjukkan dengan Gambar 2.3 yang menjelaskan bahwa dalam sistem pengelolaan sampah antara aspek teknis operasional, kelembagaan, hukum,

Menurut pandangan “whole language” membaca tidak diajarkan sebagai suatu pokok bahasan yang berdiri sendiri, melainkan merupakan satu kesatuan dalam

Refleksi siklus kedua terlihat semua tindakan dari perencanaan, pelaksanaan dan pengamatan (observasi) dapat di simpulkan bahwa tahap tindakan yang

berhubungan dengan materi yang sebelumnya telah di rancang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 4) Guru memberikan waktu untuk memikirkan jawaban dari

Composite yang dilakukan pada Adobe After Effect merupakan penggabungan semua bahan grafis yang sudah dianimasikan satu persatu dengan background dan pemberian transisi

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengembangkan media pembelajaran Fisika berupa permainan Gasik pada pokok materi Cahaya untuk siswa SMP kelas VIII dengan kriteria

Good Corporate Governance yang terdiri dari Komite Audit, Komite Remunerasi, Eksternal Audit, dan Manajemen Risiko terhadap Tax Avoidance yang mengacu pada penelitian