• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS WAJIB PAJAK MENYAMPAIKAN SPT TERHADAP PENINGKATAN PPH BADAN DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN (PERIODE )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS WAJIB PAJAK MENYAMPAIKAN SPT TERHADAP PENINGKATAN PPH BADAN DI KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN (PERIODE )"

Copied!
48
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS WAJIB PAJAK MENYAMPAIKAN SPT

TERHADAP PENINGKATAN PPH BADAN DI

KPP PRATAMA MAKASSAR SELATAN

(PERIODE 2015-2018)

TUGAS AKHIR KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk menyusun karya Tulis Ilmiah

Program Studi Perpajakan D3

OLEH: TAUPIK 105751105116

PROGRAM STUDI D-III PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2021

(2)

ii

MOTTO

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

ABSTRAK

TAUPIK, Tahun 2021 Efektivitas Wajib Pajak Menyampaikan SPT Terhadap Peningkatan PPh Badan Di KPP Pratama Makassar Selatan (Periode 2015-2018), Karya Tulis ilmiah (KTI), Program Studi Perpajakan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.Dibimbing oleh Pembimbing I Buyung Romadhoni dan Pembimbing II Andi Arman.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ketaatan wajib pajak dalam menyampaikan SPT tahunan dan untuk mengetahui penerimaan pajak penghasilan menurun atau efektiv di KPP Pratama Makassar Selatan.Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, dokumentasi, studi lapangan dan studi kepustakaan. Teknik analisis data adalah metode deskriptif yang merupakan metode yang digunakan dengan mentransformasikan data ke dalam bentuk penjelasan, informasi nengenai penyajian data sehingga dapat ditarik kesimpulan dari pengolahan data yang dilakukan.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dalam peningkatan penerimaan PPh dapat dikatakan sangat efektiv dikarenakan adanya kesadaran wajib pajak dalam mempertahankan penerimaan PPhnya.

Kata Kunci : Efektivitas ketaatan wajib pajak badan dalam menyampaikan SPT Tahunan badan dalam peningkatan penerimaan PPh badan pada KPP Pratama Makassar Selatan

(7)

vii

ABSTRACT

ABSTRACT

TAUPIK, Year 2021 The Effectiveness of Taxpayers Submitting SPT Against Increasing Corporate Income Tax at KPP Pratama South Makassar (2015-2018 Period), Scientific Writing (KTI), Taxation Study Program, Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Supervisor I Buyung Romadhoni and Supervisor II Andi Arman.

The purpose of this study is to determine the compliance of taxpayers in submitting annual tax returns and to determine whether income tax revenues are decreasing or effective at KPP Pratama Makassar Selatan. This type of research is descriptive qualitative research. Data collection techniques use observation, documentation, field studies and literature studies. The data analysis technique is a descriptive method which is a method used by transforming data into the form of explanations, information about the presentation of data so that conclusions can be drawn from the data processing carried out. Based on the research results indicate that the level of taxpayer compliance in increasing income tax revenues can be said to be very effective. due to the awareness of taxpayers in maintaining their income tax receipts.

Keywords: Effectiveness of corporate taxpayer obedience in delivering

Annual corporate tax returns to increase corporate income tax receipts at KPP Pratama South Makassar

(8)

viii

KATA PENGANTAR

ِمْي ِح َّرلا ِنَمْح َّرلا ِالله ِمــــــــــــــــــْسِب

Dengan mengucap Puji Syukur Kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan

Hidayah-Nya yang telah diberikan Kepada Saya sehingga dapat menyelesaikan

penelitian ini. Dan tidak lupa kita panjatkan Salawat serta Salam kepada

Junjungan kita Nabi Muhammad SAW, yang telah menjadi suri tauladan yang

baik bagi ummatnya. Ini merupakan nikmat yang tiada ternilai mana kala

Penulisan Tugas Akhir Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berjudul “Efektivitas Wajib Pajak Menyampaikan SPT Terhadap Peningkatan PPh Badan Di KPP Pratama

Makassar Selatan (Periode 2015-2018)”. Tugas Akhir Karya Tulis Ilmiah yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan Program

Diploma (D3) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah

Makassar.

Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada

kedua orang tua penulis Bapak Abing dan Ibu Nami yang senantiasa

memberikan harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus tanpa

pamrih. Dan saudara - saudariku tercinta yang senantiasa mendukung dan

memberikan semangat hingga akhir studi ini. Dan seluruh keluarga besar atas

segala pengorbanan, dukungan dan doa restu yang telah diberikan demi

keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah mereka

berikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan didunia

dan diakhirat.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini tidak akan

(9)

ix

penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan

dengan hormat kepada:

1. Bapak Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ismail Rasullong, SE., MM,, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. H. Andi Rustam, SE., MM., Ak., CA., CPA Sebagai Ketua Prodi

Perpajakan D3, yang telah memberikan arahan untuk menyelesaikan KTI

dengan baik.

4. Bapak Dr. Buyung Romadhoni, SE., MSi, Sebagai Pembimbing 1, yang

telah membimbing selama penyusunan usulan penelitian ini.

5. Bapak Andi Arman, SE., M.Si., Ak., CA, Sebagai Pembimbing 2, yang telah

membantu atas penyusunan penelitian ini.

6. Bapak/Ibu dan Asisten Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak meluangkan

ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah.

7. Para Staf karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

8. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi

Perpajakan (D-III) angkatan 2016 yang selalu belajar bersama yang tidak

sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis.

9. Terima kasih teruntuk semua kerabat yang tidak bisa penulis sebut satu

persatu yang telah memberikan semangat, kesabaran, motivasi, dan

dukungannya sehingga penulis dapat merampungkan Penulisan Karya

(10)

x

` Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah (KTI)

ini masih sangat jauh dari kata kesempurnaan oleh karena itu, kepada semua

pihak utamanya pembaca yang Budiman, penulis senantiasa mengharapkan

saran dan kritikannya demi kesempurnaan skripsi ini.

Mudah-mudahan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang sederhana ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak utamanya Kepada Almamater Kampus Biru

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Billahi Fi Sabililhaq Fastabiqul Khairat, Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 10 Maret 2021

(11)

xi DAFTAR ISI SAMPUL………..……….…………..…..………... i HALAMAN PERSETUJUAN………..…… ii ABSTRAK………...……….……… iii ABSTRACT………..………..……. iv KATA PENGANTAR………...………..…….. v

DAFTAR ISI.………...………... viii

DAFTAR TABEL………...…..………….……… x DAFTAR GAMBAR………...……….… xi BAB I. PENDAHULUAN………...….………. 1 1.1 Latar Belakang……….………... 1 1.2 Rumusan Masalah………..……...…… 3 1.3 Tujuan Penelitian………....…... 3 1.4 Manfaat Penelitian……….………...……. 4

BAB II TINJAUAN TEORI……….. 5

2.1 Landasan Teori……….……….. 5

2.1.1 Pengertian Pajak……… 5

2.1.2 Fungsi Pajak……….……….. 6

2.1.3 Sistem Pemungutan Pajak………..………. 6

2.1.4 Asas-asas Pemungutan Pajak……….……… 7

2.1.5 Pajak Penghasilan Badan………..……….. 7

2.1.6 Tarif Pajak Penghasilan Badan………..………... 8

2.1.7 Surat Pemberitahuan………...………... 9

(12)

xii

2.1.9 Isi Surat Pemberitahuan………...……….. 10

2.1.10 Sanksi Tidak Menyampaikan SPT (Sanksi Administrasi)…..…... 10

2.1.11 Kepatuhan Wajib Pajak………...………... 11

2.1.12 Jenis Kepatuhan……….. 11

2.1.13 Pengertian Efektivitas………. 12

2.2 Kerangka Konseptual………... 13

2.3 Metode Pelaksanaan Penelitian……….…… 14

2.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian………...….. 14

2.3.2 Teknik Pengumpulan Data………. 14

2.3.3 Jenis dan Sumber Data………..… 15

2.3.4 Teknis Analisis Data………... 16

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 18

3.1 Sejarah Singkat……… 18

3.2 Struktur Organisasi, Job Description……….……... 20

3.3 Jaringan Usaha………. 23

3.4 Hasil Penelitian……….……… 24

3.5 Pembahasan………. 33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN………. 34

4.1 Kesimpulan……….…….. 34

4.2 Saran………..…… 34

DAFTAR PUSTAKA…….………..….. 35

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

Tabel 3.1 Wajib Pajak badan terdaftar dan Wajib Pajak badan efektif di KPP Pratama Makassar Selatan……… 30

Tabel 3.2 Keadaan SPT Tahunan Badan KPP Pratama Makassar Selatan………...………..……….... 32

Tabel 3.3 Jumlah SPT Tahunan Badan yang diterima KPP Pratama Makassar Selatan……….………. 33

Tabel 3.4 Target dan realisasi penerimaan PPh Badan di KPP Pratama Makassar Selatan……….………. 35

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.2. Kerangka Konseptual... 18 3.2. Struktur Organisasi…….…..…...……….……… 25

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Pajak ialah pungutan pajak yang dibayar rakyat untuk keperluan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang melunasi pajak tidak akan merasakan manfaat pajak secara langsung karena pajak digunakan untuk kepentingan umum bukan pribadi.

Berdasarkan pasal 17 ayat (1) bagian b UU No. 36 tahun 2008 tentang pajak penghasilan tarif pajak yang dikenakan kepada Wajib Pajak badan adalah 25% besar tarif ini mulai berlaku pada tahun pajak 2010. Secara umum tarif pajak penghasilan terdapat dalam UU No. 36 tahun 2008 pasal 17 dengan mengedepankan prinsip keadilan dan peningkatan daya saing, pemerintah memberikan fasilitas berupa pengurangan tarif.

KPP Pratama membuat bukti pemotongan dan menyampaikan SPT masa Pajak Penghasilan (PPh) pasal 23 dan/atau pasal 26 sesuai PER-04/PJ/2017, SPT masa dan daftar bukti pemotongan dalam bentuk formulir kertas (hard copy) atau dokumen elektronik. Adapun pemotongan hard copy yaitu sebagai berikut:

Pertama, menerbitkan tidak lebih 20 bukti pemotongan PPh pasal 23 dan/atau pasal 26 dalam satu masa pajak. Kedua, jumlah penghasilan bruto yang menjadi dasar pengenaan PPh tidak lebih dari Rp100 juta untuk setiap bukti pemotongan dalam satu masa pajak.

(16)

2

Para pemungut pajak berhak menyerahkan wewenang kepada wajib pajak dalam menyampaikan, menghitung dan menyetorkan sendiri jumlah pajak yang terhitung. Selain itu, sistem pemungutan pajak dibutuhkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak berserta keinginan untuk melunasi pajak.

Kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT merupakan salah satu bentuk pelaksanaan kedudukan dalam masyarakat teruntuk wajib pajak dalam menaikkan penerimaan negara yang berasal dari pajak.

Adapun kendala dan kasus yang menyeret aparatur pajak karena menimbulkan sikap skeptisisme Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan mereka. Para Wajib Pajak tidak ingin pajak yang mereka bayar menjadi konsumsi pribadi para aparatur pajak.

Dengan adanya kejadian seperti ini Dirjen Pajak perlu berbenah diri untuk menimbulkan kembali kesadaran pajak. penerimaan dan pendapatan pajak Negara akan meningkat jika tingkat kepatuhan masyarakat sebagai Wajib Pajak dalam membayar pajak tinggi. artinya jika semua Wajib Pajak yang ada memiliki kepatuhan dalam membayar pajak maka pembangunan akan terlaksana.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas telah dikemukakan uraian masalah, permasalahan yang muncul dapat dirumuskan yaitu :

a. Bagaimana tingkat efektivitas ketaatan wajib pajak badan dalam melaporkan SPT tahunan badan pada KPP Pratama Makassar Selatan?

(17)

3

b. Bagaimanakah efektivitas perbedaan wajib pajak terdaftar dengan wajib pajak efektiv pada KPP Pratama Makassar Selatan?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Untuk mengukur sejuah mana efektivitas dalam membandingkan patuh pajak yang terdaftar dengan patuh pajak efektiv pada KPP Pratama Makassar Selaran?

b. Untuk menghitung tingkat efektivitas kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT tahunan badan?

1.4. Manfaat Penelitian a. Kepada Penulis

Akan meningkatkan pendapat mengenai kebijakan peraturan, metode perpajakan, serta alat ukur kemampuan teori yang didapat di perkuliahan. b. Bagi Instansi terkait

Penulis berniat tulisan ini dapat memberikan informasi yang berguna bagi pembaca atau peneliti.

(18)

4 BAB II TINJAUAN TEORI 2.1. Landasan Teori

2.1.1 Pengertian Pajak

Pajak adalah pungutan pajak yang dibayar oleh rakyat untuk keperluan pemerintah dan masyarakat umum. Rakyat yang melunasi pajak tidak akan merasakan manfaat pajak secara langsung karena pajak digunakan untuk kepentingan umum bukan pribadi.

Pajak juga merupakan kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang – undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesar – besarnya kemakmuran rakyat .

Menurut Adriani (2010), menyatakan iuran masyarakat kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan – peraturan umum dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk yang gunanya untuk membiayai pengeluaran – pengeluaran umum berhubungan dengan tugas untuk menyelenggarakan pemerintah.

(19)

5

2.1.2. Fungsi Pajak

Fungsi pajak terdiri dari 2 macam yaitu : a. Fungsi Pembiayaan (Budgetair)

Sebagai sumber biaya bagi pemerintah untuk membayar setiap pengeluarannya.

b. Fungsi Mengatur (Regulerend)

Untuk mengatur serta menjalankan tugas bagi pemerintah pada bidang sosial maupun ekonomi.

2.1.3. Sistem Pemungutan Pajak

Ada beberapa sistem pemungutan pajak sebagai berikut : a. Official Assessment System

Sistem pemungutan pajak yang memberi kewenagan aparatur pajak untuk menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai peraturan perundang – undangan perpajakan yang berlaku.

b. Self Assessment System

Sistem pemungutan pajak yang memberikan wewenang wajib pajak dalam menentukan sendiri jumlah pajak yang terutang setiap tahunnya sesuai peraturan perundang – undangan yang berlaku. Dalam sistem ini, inisiatif serta kegiatan menghitung dan memungut pajak sepenuhnya berada ditangan wajib pajak.

(20)

6

2.1.4. Asas-Asas Pemungutan Pajak

Adapaun beberapa asas-asas tentang pengumpulan pajak yaitu :

a. Equality

Pemungutan pajak yang bersifat adil dan merata yang dikenakan kepada orang pribadi sebanding dengan kemampuan membayar pajak sesuai atas manfaat yang diterima.

b. Certainty

Semua pungutan pajak harus berdasarkan undang-undang, dan bagi yang melanggar akan dikenai sanksi hukum.

c. Convenience

Pajak dipungut pada saat yang tepat bagi wajib pajak (saat yang paling baik), misalnya disaat wajib pajak baru menerima penghasilannya.

d. Efficiency

Biaya pemungutan pajak diusahakan sehemat mungkin, jangan sampai terjadi biaya pemungutan pajak yang lebih besar dari hasil pemungutan pajak.

2.1.5. Pajak Penghasilan Badan

Pajak penghasilan badan adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan suatu perusahaan di mana penghasilan yang dimaksud yaitu penambahan kemampuan ekonomis yang diterima oleh wajib pajak badan baik dalam maupun luar negeri.

Subjek pajak badan yaitu setiap badan usaha yang diberikan tanggung jawab membayar pajak baik dalam periode bulan maupun tahun dan disetor ke kas negara.

(21)

7

2.1.6. Tarif Pajak Penghasilan Badan

Mengenai tarif pajak penghasilan badan sebagai berikut :

a. pasal 17 ayat 1 huruf b, tarif pajak yang diterapkan atas penghasilan kena pajak bagi wajib pajak badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap sebesar 28%.

b. Pasal 17 ayat 2a, tarif penghasilan pajak badan menjadi 25% yang berlaku pada tahun 2010.

c. Pasal 17 ayat 2b, wajib pajak badan dalam negeri yang berbentuk perseroan terbuka paling sedikit 40% dari total keseluruhan saham yang diperdagangkan di bursa efek di Indonesia, yang memenuhi persyaratan yang memperoleh harga sebesar 5% lebih rendah dari harga yang terdapat pada ayat 2a.

2.1.7. Surat Pemberitahuan

a. Pengertian Surat Pemberitahuan (SPT)

Surat pemberitahuan adalah surat yang digunakan wajib pajak untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak. Peraturan SPT kemudian dimuat dalam kebijakan pemerintah berdasarkan undang – undang nomor 6

tahun 1983 tentang ketentuan umum dan tata cara perpajakan.

Adapun fungsi SPT yaitu :

a. Sebagai saran melaporkan pertanggungjawaban berdasarkan perhitungan jumlah pajak yang terutang.

b. Sebagai saran untuk mempertanggung jawabkan perhitungan total pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah yang terutang.

(22)

8

c. Sarana untuk menyampaikan pajak yang dipungut dari pihak lain.

d. Saran untuk menilai ketaatan wajib pajak dalam bentuk melakukan fungsi pengawasan.

2.1.8. Kewajiban Menyampaikan Pajak

Adapun kewajiban dalam menyampaikan pajak yaitu :

a. Benar adalah benar dalam perhitungan, termasuk benar dalam penerapan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan dalam penulisan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

b. Lengkap yaitu memuat semua unsur – unsur yang berkaitan dengan objek pajak dan unsur – unsur lain yang harus dilaporkan dalam surat pemberitahuan.

c. Jelas yaitu melaporkan sumber dari objek pajak dan unsur – unsur lain yang harus dilaporkan dalam surat pemberitahuan.

2.1.9. Isi Surat Pemberitahuan

Isi surat pemberitahuan yaitu untuk kepentingan keseragaman dan mempermudah pengisian serta pengadministrasian perpajakan, bentuk da nisi SPT, keuangan, dokumen yang harus dilampirkan dan cara yang digunakan untuk menyampaikan SPT diatur berdasarkan peraturan menteri keuangan.

2.1.10. Sanski Tidak Menyampaikan SPT (Sanksi Administrasi) Adapun sanksi administrasi tidak menyampaikan SPT yaitu :

(23)

9

a. Rp100.000,00 untuk SPT tahunan PPh orang pribadi. b. Rp1.000.000,00 untuk SPT tahunan PPh badan usaha. c. Rp500.000,00 untuk SPT masa PPN.

d. Rp100.000,00 untuk SPT masa lainnya.

Adapun sanksi bunga terlambat menyetor pajak

Untuk keterlambatan pembayaran pajak terdapat sanksi bunga sebesar 2% dari jumlah pajak yang rendah dibayar dengan jumlah bulan terlambat dihitung dari tanggal jatuh tempo pembayaran sampai dengan tanggal dibayar.

2.1.11. Kepatuhan Wajib Pajak

Kepatuhan wajib pajak merupakan suatu kegiatan patuh dan sadar terhadap ketertiban pembayaran dan pemberitahuan kewajiban perpajakan yang berbentuk sekumpulan orang atau modal yang merupakan usaha sesuai dengan keputusan perpajakan yang berlaku.

Kegiatan wajib pajak dalam melakukan semua kewajiban perpajakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Wajib pajak bertanggung jawab dalam melaksanakan seluruh kewajiban perpajakannya secara akurat dan tepatb waktu.

2.1.12 Jenis Kepatuhan

Terdapat 2 jenis ketaatan wajib pajak yaitu : a. Kepatuhan Formal

Suatu kondisi di mana wajib pajak memenuhi kewajiban secara formal sesuai dengan ketetapan dalam undang-undang perpajakan.

(24)

10

b. Kepatuhan Material

Yaitu suatu keadaan di mana wajib pajak secara hakikatnya memenuhi ketetapan material perpajakan sesuai dengan isi undang-undang pajak.

2.1.13. Pengertian Efektivitas a. Pengertian Efektivitas

Secara umum efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan – tujuan yang tepat dari serangkaian alternatife atau pilihan dalam menentukan beberapa pilihan lainnya.

Unsur yang penting dalam konsep efektivitas adalah pencapaian segala sesuatu yang disepakati secara bersama dan keinginan yang dicita-citakan atau suatu kondisi yang ingin dicapai oleh serangkaian proses.

(25)

11

2.2. Kerangka Konseptual

Gambar (2.2)

Tingkat ketetapan

Wajib pajak badan

Penghasilan / penerimaan Target penghasilan Target efektiv Realisasi penghasilan Jumlah melaporkan SPT

(26)

12

2.3. Metode Pelaksanaan Penelitian 2.3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Makassar Selatan, bertepatan di Jalan Urip Sumoharjo No.Km.4 Kota Makassar, adapun waktu penelitian yaitu mulai bulan Agustus sampai bulan September 2020.

2.3.2 Teknik Pengumpulan Data a. Observasi

Adalah kegiatan penelitian dengan terjun langsung melakukan pengamatan di lapangan sesuai dengan objek yang diamati berkaitan dengan data yang terdapat pada KPP Pratama Makassar Selatan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumentasi bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif, maka dari itu dokumentasi sangat diperlukan dalam menunjang penelitian. Dokumen yang ditunjukkan dalam hal ini adalah segala dokumen yang berhubungan dengan kelembagaan dan administrasi, struktur organisasi KPP Pratama Makassar Selatan

c. Studi Lapangan

Studi lapangan dilakukan dengan cara mengumpulkan data laporan dari KPP Pratama Makassar Selatan.

(27)

13

d. Studi Kepustakaan

Teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku-buku literatur, peraturan perundang-undangan, hasil penelitian terdahulu, dan bahan kepustakaan lain yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

2.3.3 Jenis Dan Sumber Data a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Penelitian ini membahas ketentuan-ketentuan normatif yang berkaitan dengan pemeriksaan. Sedangkan bersifat kualitatif artinya penulis akan mencari informasi atau data - data sebanyak mungkin tentang pemeriksaan yang akan dihubungkan dengan Wajib Pajak Badan. Penulis akan memberikan gambaran yang bersifat sistematis, komprehensif, dan faktual yang terjadi dilapangan hasil dari studi dilapangan melalui studi kepustakaan, wawancara dan studi lapangan. Melalui studi kepustakaan, wawancara, dan studi lapangan akan diperoleh data yang cukup untuk memberikan gambaran terkait topik pembahasan penelitian yang kemudian akan dianalisis dengan merujuk kepada dasar – dasar teori yang telah dijabarkan sebelumnya.

b. Sumber Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan data primer dan sekunder. ➢ Data Primer

(28)

14

Data yang diperoleh dalam melaksankan penelitian ini yaitu sumber-sumber yang berasal dari Kantor KPP Pratama Makassar Selatan.

➢ Data Sekunder

Data yang diperoleh secara tidak langsung, di mana pengambilan data ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang mendukung penulisan ini, yang tidak diperoleh dari perusahaan melainkan dari internet.

2.3.4 Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah kualitatif terapan. Analisis data yang digunakan oleh peneliti untuk menarik kesimpulan-kesimpulan dalam penelitian yang bersifat kualitatif, ada banyak bentuk teknik analisis data yang sebelumnya digunakan sangat tergantung pada tujuan penelitian. Walaupum demikian, analisis data dalam penelitian yang bersifat kualitatif pada dasarnya memiliki maksud hendak memberikan makna terhadap data, mentransformasikan data kedalam bentuk-bentuk penjelasan yang kemudian mengarah pada temuan berdasarkan teori-teori ilmiah yang berakhir pada kesimpulan-kesimpulan yang final. Oleh karena itu dalam penelitian ini, setelah data diperoleh, maka data akan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif yang akan disajikan secara deskriptif yaitu memaparkan hasil penelitian dengan apa adanya dan diikuti oleh beberapa dokumentasi yang dianggap memiliki relevansi dan mendukung penelitian. Selanjutnya untuk menarik kesimpulan, penulis akan menggunakan teknik analisis deduktif yang akan dilakukan dengan menarik kesimpulan yang bersifat umum kepada kesimpulan yang lebih bersifat khusus.

(29)

15 BAB III

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

3.1 Sejarah Singkat

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan didirikan sesuai dengan ketentuan mentri keuangan nomor 67/PMK.01/2008 tanggal 6 Mei 2008 sebagai salah satu dari penerapan sistem administrasi perpajakan modern yang diubah secara struktur dan fungsional organisasi dan tata kerja instansi vertikal di lingkungan Direktur Jenderal Pajak (DJP). KPP Pratama Makassar Selatan adalah unit kerja vertikal yang berada dibawah Kantor Wilayah DJP Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara.

KPP Pratama Makassar Selatan merupakan hasil pencampuran dari KPP Pratama Makassar Selatan, KPP Pratama Makassar Utara, Kantor Pelayanan Pajak Bumi Bangunan (PBB) Makassar, dan Kantor Pemeriksaan dan Penyelidikan Pajak Makassar. KPP Pratama Makassar Selatan adalah hasil pemecahan dari Kantor Pelayanan Pajak Makassar Selatan dan Kantor Pelayanan Pajak Makassar Utara, yang mengadministrasikan Wajib Pajak di 4 Kecamatan yaitu Kecamatan Rappocini, Makassar, Panakukang, dan Manggala. Kantor Pelayanan Pajak Makassar Selatan berkedudukan di Kompleks Gedung Keuangan Negara, Jalan Urip Sumoharjo Km.4 Makassar. Terhitung mulai tanggal 27 Mei 2008 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak No. KEP-95/PJ/UP.53/2008. Tanggal 19 Mei 2008 KPP Pratama Makassar Selatan efektif beroperasi dan diresmikan oleh Menteri Keuangan pada tanggal 9 Juni 2008.

(30)

16

15

Pada awal mula beroperasi KPP Pratama Makassar Selatan terdiri dari 1 PJs. Kepala Kantor, 10 PJs. Kepala Seksi, 11 Account Representative dan 54 pelaksana. Selanjutnya sampai dengan April 2015, KPP Pratama Makassar Selatan terdiri dari 1 Kepala Kantor, 10 Orang Kepala Seksi, 9 Fungsional Pemeriksa Pajak, 1 Fungsional Penilai PBB, 32 Account Representative, 2 Juru Sita, 2 Operator Console, 1 Bendaharawan, 1 Sekretaris, dan 32 Pelaksana.

(31)

17

3.2 Struktur Organisasi

Gambar 3.1

Struktur Organisasi KPP Pratama Makassar Selatan

Kepala Kantor

Seksi Pelayanan

Seksi Pemeriksaan

Seksi Eksentifikasi Perpajakan

Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Penagihan

Sub Bagian Umum

Seksi Pengawasan & Konsultasi I

Seksi Pengawasan & Konsultasi II Seksi Pengawasan &

Konsultasi III Seksi Pengawasan &

Konsultasi IV Kelompok

Fungsional Pemeriksa

(32)

18

➢ Deskripsi Kerja Masing-Masing Bidang (Job Description)

a. Kepala Kantor

Kepala Kantor memiliki tugas mengkoordinasi penerapan, penyuluhan, pelayanan, dan pengawasan penerimaan perpajakan.

b. Seksi Pemeriksaan

Memiliki tugas dan fungsi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan jabatan masing-masing di bidang pemeriksaan berdasarkan ketetapan perundang-undangan yang berlaku yaitu: melakukan pemeriksaan terhadap wajib pajak.

c. Seksi Pelayanan

adalah tempat pelayanan yang terdapat di KPP untuk menaikkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak. Selain itu, seksi pelayanan juga bertugas melakukan penetapan dan penerbitan hukum perpajakan, pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan, serta penerimaan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan registrasi wajib pajak, serta melakukan kerja sama perpajakan.

d. Seksi Pemeriksaan

Mempunyai tugas melaksanakan persiapan pemeriksaan, pengawasan pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan Pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya. e. Seksi Ekstensifikasi Perpajakan

(33)

19

Mempunyai tugas melaksanakan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak, pembentukan dan pemutakhiran basis data nilai objek pajak dalam menunjang ekstensifikasi, dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

f. Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Mempunyai tugas melakukan pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan, urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pelayanan dukungan teknis komputer, pemantauan aplikasi e-SPT dan e-Filing, pelaksanaan i-SISMIOP dan SIG, serta penyiapan laporan kinerja.

g. Seksi Penagihan

Mempunyai tugas melaksanakan urusan piutang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, pelaksanaan penagihan aktif, usulan penghapusan piutang pajak, serta penyimpanan dokumen-dokumen penagihan.

h. Sub Bagian Umum

Sub bagian umum mempunyai tugas pokok untuk melakukan urusan kepegawaian, keuangan, tata usaha, dan rumah tangga yaitu pengurus surat masuk ke KPP Pratama Makassar Selatan yang bukan dari WP, pengurusan surat-surat yang akan keluar dari KPP Pratama Makassar Selatan, membimbing pelaksanaan tugas tata usaha kepegawaian,

(34)

20

menyelenggarakan inventarisasi alat perlengkapan kantor, alat tulis dan kerja serta formulir di KPP Pratama Makassar Selatan.

i. Seksi Pengawasan & Konsultasi I,II,III,IV

Memiliki tugas melakukan pengawasan ketetapan perpajakan wajib pajak, bimbingan, himbauan kepada wajib pajak, penyusunan profil wajib pajak, analisis kerja wajib pajak, rekonsiliasi data wajib pajak dalam rangka melakukan intensifikasi usulan pembetulan ketetapan pajak, serta melakukan evaluasi hasil banding. Seluruh Wilayah kerja dibagi kedalam empat seksi wakson, masing-masing satu Kecamatan kecuali untuk Kecamatan Panakukang dibagi menjadi dua untuk Wakson III dan Wakson IV.

3.3 Jaringan Usaha Atau Kegiatan

Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan berada di Jalan Urip Sumohardjo Km, 4 Makassar, diadakan seminar dengan tema “ Meningkatkan Omzet UMKM Melalui Media Sosial”, kegiatan ini diadakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Kanwil DPJ Sulawesi Selatan Barat & Tenggara dalam hal ini kantor Penyuluhan Pajak Pratama Makassar Selatan 805 melalui salah satu unit kerjanya yaitu Business Develpoment Service (BDS). Kegiatan ini dalam rangka komitmen BDS KPP Pratama Makassar Selatan untuk terus membina dan mengembangkan usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Makassar, khususnya UMKM dibawah binaan KPP Makassar Selatan. Acara dibuka oleh Kepala Kantor KPP Makassar Selatan di wakili Bapak.Taufik (Kepala Seksi

(35)

21

Ekstensifikasi & Penyuluhan). Dihadiri oleh para Pengusaha UMKM, Home Industri, Bidang Kuliner, Kecantikan, Jasa Transportasi, dll.

3.4 Hasil Penelitian dan Pembahasan 3.4.1. Hasil Penelitian

pada bagian ini peneliti akan memaparkan bagian yang menjadi substansi dari penelitian ini yaitu “Efektivitas Ketaatan Pajak Badan Dalam Menyampaikan SPT

Tahunan Badan Dalam Peningkatan Penerimaan PPh Pada KPP Pratama Makassar Selatan”, dengan menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif.

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan, untuk mengetahui apakah tingkat efektivitas ketetapan pajak badan dalam melaporkan SPT tahunan badan dapat mempertahankan penerimaan PPh pada KPP Pratama Makassar selatan?

2.4.2. Perbandingan Wajib Pajak Terdaftar Dengan Wajib Pajak Efektiv

Wajib pajak yang terdaftar dan wajib pajak efektiv di kantor pelayanan pajak pratama Makassar Selatan mempunyai kewajiban dalam menyampaikan SPT tahunan badan, yang disajikan dalam tabel 3.1 sebagai beriukt :

(36)

22

Tabel 3.1

Wajib Pajak Terdaftar Dan Wajib Pajak Efektiv Di KPP Pratama Makassar Selatan

Tahun Jumlah wajib pajak terdaftar

Jumlah wajib pajak efektiv % 2015 2.982 2.226 74,64% 2016 3.252 2.530 77,80% 2017 3.490 2.984 85,50% 2018 3.670 3.423 82,27%

Sumber : KPP Pratama Makassar Selatan

Persentase wajib pajak badan = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑑𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑑𝑎𝑓𝑡𝑎𝑟 X 100% Pada Tahun 2015 = 2.226 2.982

x

100% = 74,64% Pada Tahun 2016 = 2.532 3.252 x 100% = 77,80% Pada Tahun 2017 = 2.984 3.490 x 100% = 85,50% Pada Tahun 2018 = 3.423 3.670x 100% = 92,27%

Dari taksiran diatas kuantitas wajib pajak PPh badan naik setiap tahunnya untuk wajib pajak efektiv pada tahun 2015 sejumlah 2.326 dengan total wajib pajak terdaftar sejumlah 2.982 diperoleh persentase 74,65%. Tahun 2016 wajib pajak efektiv 2.532 dengan total wajib pajak terdaftar sejumalh 3.252 diperoleh persentase 77,80%. Tahun 2017 wajib pajak efektiv b 2.984 dengan jumlah wajib

(37)

23

pajak terdaftar 3.490 diperoleh persentase 85,50%. Tahun 2018 wajib pajak efektiv 3.423 dengan wajib pajak terdaftar 3.670 didapatkan persentase 92,27%.

3.4.3. Ketetapan Wajib Pajak Dalam Menyampaikan SPT Tahunan Badan

Ketetapan wajib pajak telah menjalankan posisinya mulai dari menghitung, membayar dan melaporkan pajak terhitung. Kedudukan SPT tahunan badan yang diterima di KPP Pratama Makassar Selatan dapatn dilihat pada tabel 3.2

Tabel 3.2

Situasi SPT Tahunan Badan Pada KPP Pratama Makassar Selatan Tahun Kurang bayar Lebih bayar Nihil SPT yang

diterima 2015 587 29 454 1.070 2016 437 17 413 876 2017 654 24 493 1.171 2018 625 21 514 1.160 Jumlah 2.303 91 1.874 4.277

Sumber : KPP Pratama Makassar Selatan

tabel 3.2 yaitu keadaan SPT badan yang disampaikan wajib pajak ke KPP Pratama Makassar Selatan. Dapat dilihat dari jumlah SPT tahunan yang diterima dari tahun 2015 – 2018 sejumlah 4.277 lembar. Total SPT kurang bayar dari tahun 2015-2018 sebanyak 2.303 lembar. Untuk jumlah lebih bayar sejumlah 91 lembaran dan total SPT yang nihil sejumlah 1.874 lembar.

(38)

24

Bisa dinyatakan SPT tahunan yang diterima sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan disajikan pada tabel 3.3 sebagai berikut :

Tabel 3.3

Jumlah SPT Tahunan Yang Diterima KPP Makassar Selatan tahun jumlah wajib

pajak efektiv SPT yang diterima SPT tidak diterima % 2015 2.226 1.070 1.156 48,07% 2016 2.530 876 1.654 34,62% 2017 2.984 1.171 1.813 39,24% 2018 3.423 1.160 2.263 33,89%

Sumber : KPP Pratama Makassar Selatan

Rumus untuk mengetahui presentase wajib pajak

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑆𝑃𝑇 𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛𝑎𝑛 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑊𝑎𝑗𝑖𝑏 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘 𝐵𝑎𝑑𝑎𝑛 𝐸𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 x 100% Pada Tahun 2015 : 1.070 2.226 x 100% = 48,07% Pada tahun 2016 : 876 2.530

x 100% = 34,62% pada Tahun 2017 : 1.171 2.984 x 100% = 39,24% Pada Tahun 2018 : 1.160 3.423x 100% = 33,89%

(39)

25

Dari taksiran diatas, ketetapan Wajib Pajak dalam melaporkan SPT yang diterima pada tahun 2015 sebesar 1.070 dan jumlah wajib pajak efektiv sebesar 2.226 dengan persentase 48,07%. Tahun 2016 SPT yang diterima sebesar 876 dan jumlah wajib pajak efektiv sebesar 2.530 diperoleh persentase 34,62%. Tahun 2017 SPT yang diterima sebesar 1.171 dan jumlah wajib pajak efektiv sebesar 2.984 dengan persentase 39,24%. Tahun 2018 SPT yang diterima sebesar 1.160 dan jumlah wajib pajak efektiv sebesar 3.423 maka persentasenya 33,89%.

3.4.4. Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Peningkatan Penerimaan PPh

Dalam SPT tahunan yang disampaikan, diketahui besarnya pajak yang harus dibayar. Adapun jumlah target dan realisasi PPh di KPP Pratama Makassar Selatan terdapat pada tabel sebagai berikut ini :

Tabel 3.4

Target dan Realisasi Penghasilan Pph Di KPP Pratama Makassar Selatan Tahun Target penghasilan

pajak Realisasi penghasilan pajak % 2015 210.765.674.000 217.876.424.635 102,38% 2016 90.507.865.000 63.655.753.543 70,44% 2017 84.643.786.000 74.765.432.120 88,33% 2018 86.986.453.124 79.208.543.128 91,06%

Sumber : KPP Pratama Makassar Selatan yang diolah penulis

Presentase Penerimaan Pajak = 𝑅𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 𝑃𝑒𝑛𝑒𝑟𝑖𝑚𝑎𝑎𝑛 𝑃𝑎𝑗𝑎𝑘

(40)

26 Pada Tahun 2015 : 217.876.424.635 210.765.674.000 x 100% = 102,38% Pada Tahun 2016 : 63.655.753.543 90.507.865.000 x 100% = 70,44% Pada Tahun 2017 : 74.765.432.120 84.643.786.000x 100% = 88,33% Pada Tahun 2018 : 79.208.543.128 86.986.453.124 x 100% = 91,06%

Bersumber dari tabel 3.4. Realisasi penghasilan PPh mencapai target yang telah direncanakan pada tahun 2015 telah mencapai realisasi penghasilan sebanyak 217.876.424.635 dari target penerimaan PPh sejumlah 210.765.674.000 dengan persentase 102,38%. Tahun 2016 realisasi penerimaan sebesar 3.655.753.543 dari target penerimaan PPh badan sejumlah 90.507.865.000 diperoleh persentase 70,44%. Tahun 2017 realisasi penerimaan sebesar 74.765.432.120 dari target penerimaan PPh badan sejumlah 84.643.786.000 dengan persentase 88,33%. Tahun 2018 realisasi penerimaan sebesar 79.208.543.128 dari target penerimaan PPh badan sejumlah 86.986.453.124 diperoleh persentase 91,06%.

3.5. Pembahasan

3.5.1. Perbandingan Antara Wajib Pajak Terdaftar Dengan Wajib Pajak Efektiv Dari penelitian yang telah dijelaskan bahwa pada saat melaksanakan arahan dari pihak KPP mengenai masalah perpajakan maka peneliti berhak mengikuti petunujuk yang diberikan mengenai hasil kenaikan wajib pajak.

(41)

27

Dilihat pada tabel 3.1 bahwa hasil kenaikan wajib pajak tahun 2015 -2018 dikatakan efektiv berdasarkan dugaan dari pihak KPP karena persentasenya berada di 70%.

3.5.2. Ketetapan Wajib Pajak Dalam menyampaikan SPT Badan

Dari tabel 3.2 yang menunjukkan bahwa tingkat kepatuhan wajib pajak dalam menyampaikan SPT yang diterima tahun 2015-2018 boleh dikatakan belum efektiv karena perentasenya berada di 33,89%. Kondisi ini membuktikan bahwa rendahnya kesadaran wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dalam melaporkan SPT yang diterima.

3.5.3. Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Peningkatan Penerimaan PPh

Dilihat dari perhitungan diatas, bahwa total realisasi penghasilan pajak dari tahun 2015-2018 boleh dikatakan sangat efektiv berdasarkan dugaan dari pihak KPP karena persentasenya berada di atas 80%. Kondisi ini membuktikan bahwa adanya kesadaran pada kepatuhan wajib pajak dalam meningkatkan penerimaan pajak penghasilannya.

(42)

28 BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

1. Efektivitas ketaatan wajib pajak pada KPP Pratama Makassar Selatan mengalami penurunan karena dilihat dari Wajib Pajak yang tidak efektif terhadap peraturan dalam melaporkan SPT dan penerimaan PPh.

2. Tingkat ketetapan pada Wajib Pajak dalam peningkatan penghasilan PPh tahun 2015-2018 dikatakan sangat efektiv berdasarkan dugaan dari pihak KPP karena persentasenya diatas 80%.

3. Sanksi pajak berdampak signifikan pada tahap kepatuhan wajib pajak dalam melaporkan SPT, hal ini membuktikan bahwa Pelayanan Pajak Pratama Makassar Selatan lebih tegas dan adil dalam memberikan sanksi perpajakan.

B. Saran

Berdasarkan uraian diatas maka peneliti memberikan saran yaitu:

1. Kepatuhan pada wajib pajak dalam melaporkan SPT Tahunan harus dipertahankan agar penghasilan PPh dapat dioptimalisasikan.

2. KPP Pratama Makassar Selatan diharapkan dapat mempersiapkan sosialisasi mengenai pajak agar pemahaman wajib pajak mengenai perpajakan akan bertambah.

(43)

29

3. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini bisa digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian, dan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih memperdalam penelitian selanjutnya.

(44)

30

DAFTAR PUSTAKA

Devando, S., 2006, Perpajakan : konsep, teori dan isu.Edisi 1. Jakarta :

Kencana

Fitriandi, Primandita; Yuda Aryanto, 2014, kompilasi Undang – undang

perpajakan terlengkap, Jakarta : salemba empat

Ilyas, B. Wirawan dan Suhartono,. 2013, perpajakan. Jakarta : mitra

Novia Widya Utami. 11 Desember 2017. Cara Perhitungan Badan Usaha.

Purwono, Hery. 2011, dasar – dasar perpajakan & akuntansi pajak. Jakarta : erlanga

Resmi, Siti. 2014. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: PT Alfabet.

Trianasari;2008. Evaluasi kepatuhan wajib pajak badan dalam

menyampaikan SPT tahunan badan terkait upaya optimalisasi penerimaan PPh badan pada KPP Pratama. Jakarta : erlangga

Tunas Hariyulianto. 1996, Pajak Penghasilan Indonesia, Jakarta: CV Eko Jaya.

Wahyu,2010. Perpajakan Indonesia. Jakarta : salemba empat.

(45)

31

(46)
(47)
(48)

Gambar

Tabel 3.1  Wajib  Pajak  badan  terdaftar  dan  Wajib  Pajak  badan  efektif   di KPP  Pratama Makassar Selatan………………………… 30  Tabel 3.2  Keadaan  SPT  Tahunan  Badan  KPP  Pratama  Makassar  Selatan………………………….....………..………………...

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan ternyata kinerja kepala sekolah SMP Kabupaten Pesisir Selatan belum sesuai dengan yang diharapkan, berdasarkan pengamatan

Risiko BPH pada laki-laki dengan riwayat keluarga yang pernah menderita BPH sebesar 5,28 (95% CI : 1,78-15,69) kali lebih besar dibandingkan dengan yang tidak mempunyai

Morfologi daerah Penelitian merupakan dataran dengan sudut lereng 5 – 10 yang tersusun Satuan batupasir (Formasi Tajam) berumur Permo - Karbon, Satuan

Pelaksanaan metode pembinaan pengajian dan tahlil di Resos Argorejo sudah berjalan dengan baik dan lancer karena system pembinaan yang sudah terprogram dan didukung

Oleh sebab itu untuk mewujudnyatakan kasih yang membenci kejahatan adalah dengan tidak terikat pada kejahatan atau apa pun yang jahat yang memisahkan kita dari Allah

Dari penelitian yang telah dilakukan, model kinetika di atas dapat menggambarkan dengan baik untuk proses poliesterifikasi shellac-anhidrida ftalat di bawah suhu 150 0

pada atribut model yang menarik, dimana sikap wanita lebih baik dibandingkan dengan sikap pria terhadap handphone Sony Ericsson. mempunyai model

Banyaknya faktor yang menjadi rendahnya keterampilan menulis resensi siswa setingkat SMA/MA menarik perhatian penulis yaitu kemampuan penalaran dan minat menulis sehingga penulis