47
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Dalam arti luas, metodologi menunjuk pada proses, prinsip, serta prosedur yang digunakan untuk mendekati masalah
dan mencari jawaban atas masalah tersebut.57 Metode dikenal dua macam,
yaitu metode penelitian kualitatif dan metode penelitian kuantitatif. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian kuantitatif.
Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dinyatakan
dalam angka dan dianalisis dengan teknik statistik.58 Data kuantitatif di
sini berupa data runtut waktu (time series), data yang disusun menurut waktu tertentu pada suatu variabel tertentu, yaitu data per tahun mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2014. Dalam penelitian ini, sumber data diperoleh dari data sekunder. Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain).59
57
Deni Darmawan, Metode Penelitian Kuantitatif, hlm. 127
58 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis dalam Penelitian (Yogyakarta: Andi, 2010), hlm. 26.
59 Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar (Semarang:
Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang dipublikasikan dan yang tidak dipublikasikan. Dalam penelitian ini, perusahaan dipilih
berdasarkan kriteria tertentu yang diambil dari situs http://www.idx.co.id,
data harga saham perusahaan diperoleh dari situs
http://www.yahoofinance.com, sedangkan data variabel makroekonomi
diperoleh dari situs http://www.bi.go.id.
B. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi, populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada
pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiiki oleh subyek/obyek yang diteliti itu.60
Populasi merupakan kumpulan atau agregasi dari seluruh elemen-elemen atau individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu
penelitian.61 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh saham
perusahaan yang tergabung dalam Jakarta Islamic Indeks (JII) dan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berjumlah 30 perusahaan.
60 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, (Bandung: CV Alfabeta, 2014) hlm. 61.
61 Syamsyul Hadi, Metode Penelitian Kuantitatif untuk Akuntansi & Keuangan,
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi.62 Teknik penentuan sampel (sampling) adalah cara untuk
menentukan sampel yang jumlah sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representative atau
benar-benar mewakili populasi.63 Peneliti menggunakan teknik purposive
sampling, yaitu responden yang terpilih menjadi anggota sampel atas dasar
pertimbangan peneliti sendiri.64
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index dalam periode waktu 2011-2014. Sebanyak 14 perusahaan terpilih menjadi sampel penelitian menurut kriteria pilihan peneliti. Kriteria yang digunakan tersebut yaitu:
1. Saham emiten yang halal berdasarkan syariah islam, kehalalan suatu saham di sahkan oleh Dewan Pengawas Syariah dari Danareksa Investment Management.
2. Terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII) selama periode 2011- 2014. 3. Merupakan saham teraktif periode 2011-2014 karena konsisten masuk
ke dalam perhitungan Indeks JII selama dua kali penyaringan/evaluasi tiap tahunnya.
Berikut daftar tabel perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014 dan daftar tabel hasil penyaringan ke-14 perusahaan yang memenuhi kriteria:
62 Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, hlm. 62.
63 Muchamad Fauzi, Metode Penelitian Kuantitatif Sebuah Pengantar, hlm. 185. 64
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan di Jakarta Islamic Index Periode Januari 2011-Desember 2014 Des 10-Mei 11 Jun - Nov 11 Des 11- Mei 12 Jun - Nov 12 Des 12- Mei 13 Jun - Nov 13 Des 13- Mei 14 Jun - Nov 13 Des 13- Mei 14
AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI AALI
ANTM ADRO ADRO ADRO ADRO ADRO ADRO ADRO ADRO
ASII AKRA AKRA AKRA AKRA AKRA AKRA AKRA AKRA
ASRI ANTM ANTM ANTM ANTM ANTM ASII ASII ANTM
BKSL ASII ASII ASII ASII ASII ASRI ASRI ASII
BMTR ASRI ASRI ASRI ASRI ASRI BMTR BMTR ASRI
BRPT BORN BORN BKSL BKSL BKSL BSDE BSDE BMTR
BWPT BSDE CPIN BORN BSDE BMTR CPIN CPIN BSDE
BSDE BTEL ELTY CPIN CPIN BSDE EXCL CTRA CPIN
CPIN CPIN ENRG ENRG ENRG CPIN HRUM EXCL ICBP
DEWA ELTY HRUM EXCL EXCL EXCL ICBP ICBP INCO
ELSA ENRG ICBP HRUM HRUM HRUM INDF INCO INDF
ENRG HRUM INCO ICBP ICBP ICBP INTP INDF INTP
INCO ICBP INDF INCO INCO INCO ITMG INTP ITMG
INTP INCO INTP INDF INDF INDF JSMR ITMG KLBF
ITMG INTP ITMG INTP INDY INTP KLBF JSMR LPKR
KLBF ITMG KLBF ITMG INTP ITMG LPKR KLBF LSIP
LPKR JPFA KRAS JSMR ITMG JSMR LSIP LPKR MNCN
LSIP KLBF LPKR KLBF JSMR KLBF MAPI LSIP MPPA
MNCN KRAS LSIP LPKR KLBF LPKR MNCN MNCN PGAS
PTBA LPKR PGAS LSIP LPKR LSIP MPPA MPPA PTBA
SGRO LSIP PTBA PGAS LSIP MAPI PGAS PGAS PTPP
SMCB PTBA SIMP PTBA MAPI MNCN PTBA PTBA SILO
SMGR SMCB SMCB SIMP MNCN PGAS PWON SILO SMGR
TINS SMGR SMGR SMGR PGAS PTBA SMGR SMGR SMRA
TLKM TINS TINS TINS PTBA SMGR SMRA SMRA SSMS
TRAM TLKM TLKM TRAM SMGR TLKM TLKM TLKM TLKM
UNTR TRAM TRAM TLKM TLKM UNTR UNTR UNTR UNTR
UNVR UNTR UNTR UNTR UNTR UNVR UNVR UNVR UNVR
WIKA UNVR UNVR UNVR UNVR WIKA WIKA WIKA WIKA
Tabel 3.2
Sampel Perusahaan yang Memenuhi Kriteria
No Kode Nama Saham Emiten
1 AALI Astra Agro Lestari Tbk
2 ASII Astra International Tbk
3 ASRI Alam Sutera Realty Tbk
5 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
6 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
7 KLBF Kalbe Farma Tbk
8 LPKR Lippo Karawaci Tbk
9 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk
10 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
12 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
13 UNTR United Tractors Tbk
14 UNVR Unilever Indonesia Tbk
(Sumber: Data diolah Peneliti)65
C. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang ditempuh dan
alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya.66
Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi pustaka, mencari literatur yang relevan dengan topik penelitian di atas baik berupa buku-buku, penelitian terdahulu atau sumber-sumber tertulis terkait dengan pengaruh variabel makroekonomi inflasi, nilai tukar, dan suku bunga terhadap harga saham. Selain studi pustaka, peneliti menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data-data sampel perusahaan yang
diambil dari website resmi BEI (http://www.idx.co.id).
D. Definisi Operasional Variabel
Definisi operasional variabel adalah definisi yang diberikan kepada suatu variabel dan atau konstrak dengan cara memberikan arti atau melakukan spesifikasi kegiatan maupun memberikan suatu operasional
65http://www.idx.co.id , diakses tanggal 29 Juli 2015 Jam 14.48 66
yang diperukan untuk mengukur konstrak atau variabel.67 Untuk menghindari munculnya salah pengertian terhadap judul penelitian, maka perlu dijelaskan istilah-istilah teknis pada judul penelitian. Masing-masing variabel dalam penelitian ini secara operasional dapat didefinisikan sebagai berikut:
1. Variabel Eksogen
Variabel eksogen merupakan nama lain dari variabel independen dalam model regresi. Variabel eksogen adalah variabel yang nilainya tidak dipengaruhi/ditentukan oleh variabel lain. Variabel
ini biasanya disimbolkan dengan variabel “X”.68
Dalam penelitian ini yang merupakan variabel bebas antara lain:
a. Inflasi
Inflasi merupakan kenaikan harga umum barang secara terus menerus yang berlaku dalam perekonomian. Data inflasi per
tahun diambil dari website resmi Bank Indonesia
(http://www.bi.go.id) dalam satuan persentase. Rumus mengitung inflasi adalah sebagai berikut:
b. Niai Tukar Mata Uang
Nilai tukar adalah harga mata uang domestik terhadap mata uang asing. Nilai Tukar memakai data per tahun yang diambil dari
67 Etta Mamang Sangadji dan Sopiah, Metodologi Penelitian, Pendekatan Praktis dalam Penelitian, hlm. 134.
68 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif: Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), hlm. 57.
situs http://www.bi.go.id dalam satuan Rupiah. Rumus menghitung nilai tukar adalah:
c. Suku Bunga BI
Suku Bunga BI adalah tingkat suku bunga yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia pada akhir bulan sesuai keputusan dengan Rapat Dewan Gubernur. Suku bunga yang dipakai dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan tingkat suku bunga BI per tahun
periode 2011-2014 dari http://www.bi.go.id.
2. Variabel Endogen
Variabel endogen adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel eksogen. Variabel ini biasanya disimbolkan dengan
variabel “Y”.69
Variabel endogen dalam penelitian ini adalah harga saham. Harga saham adalah harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di
pasar modal.70 Rumus menghitung harga saham adalah:
69 Ibid., hlm. 57.
70 Deden Mulyana, “Anaisis Likuiditas Saham serta Pengaruhnya terhadap Harga Saham
pada Perusahaan yang Berada pada Indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia”, dalam Jurnal
Secara lebih rinci, definisi operasional variabel akan dituangkan dalam tabel di bawah ini:
No Variabel
Penelitian Definisi Operasional
Pengukuran/
Rumus Sumber Skala
1 Inflasi Kenaikan harga umum barang secara terus
menerus yang berlaku dalam perekonomian.
www.bi.go.id Rasio
2 Nilai Tukar Nilai/harga mata uang domestik terhadap
mata uang asing.
www.bi.go.id Rasio
3 Suku Bunga BI
Persentase pendapatan yang diterima oleh kreditur dari debitur selama interval waktu tertentu.
Diukur menggunakan data BI Rate per
akhir tahun periode 2011-2014 www.bi.go.id Rasio
4 Harga Saham
Harga suatu saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar dan ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang bersangkutan di pasar modal
Harga saham= harga saham awal tahun + akhir tahun/2
www.finance.
yahoo.com Rasio
Tabel 3.3
E. Teknik Analisa Data 1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk menguji apakah data yang digunakan dalam penelitian merupkan data linier terbaik dan tidak bias. Uji asumsi klasik perlu dilkukan agar tidak terdapat masalah normalitas, multikolinieritas, heteroskodestisitas dan autokorelasi karena sangat berpengaruh terhadap pola perubahan variabel
dependen.71
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah data normal atau mendekati
normal.72 Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji
statistik Komolgorov Smirnov. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis; H0 = Data Residual Berdistribusi Normal dan Ha = data residual berdistribusi tidak normal. Dasar Pengambilan uji K-S adalah:
1) Apabila probabilitas nilai Z signifikan maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti data berdistribusi tidak normal.
2) Apabila probabilitas nilai Z tidak signifikan maka H0 diterima dan Ha ditolak yang berarti data berdistribusi normal.
71 Algifari, Analisis Regresi Teori, Kasus, dan Solusi, Edisi 2, (Yogyakarta: BPFE, 2013),
hlm. 83.
72 Mudrajad Kuncoro, Metode Kuantitatif (Teori dan Aplikasi untuk Bisnis dan Ekonomi),
b. Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model yang baik adalah tidak terjadi korelasi. Salah satu cara untuk mendeteksi adanya korelasi antar variabel bebas atau tidak yaitu dengan melihat nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF). Nilai tolerance yang rendah sama dengan VIF yang tinggi, karena VIF =
1/tolerance.73 Nilai cut off yang dipakai adalah:
1) Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka tidak
terjadi multikolinieritas.
2) Jika nilai tolerance 0,10 dan nilai VIF 10, maka terjadi
multikolinieritas. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke residual pengamatan lain. Jika variance satu pengamatan ke pengamatan lain tetap disebut homoskedastisitas, tapi jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas.74
73 Imam Al-Ghazali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS (Semarang:
Badan Penerbit UNDIP, 2005), hlm. 91.
74
Dalam penelitian ini, gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan uji glejser. Uji glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel bebas dengan nilai absolut residualnya. Hasil uji glejser dilihat pada tabel coefficient kolom sign. Jika nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier ada korelasi antar kesalahan pada periode tertentu (t) dengan periode sebelumnya (t-1). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan problem autokorelasi.75 Model regresi yang baik
tidak terjadi autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala autokorelasi, penulis menditeksi dengan Uji Durbin-Watson (DW test). Pengambilan keputusannya sebagai berikut:
1) Bila nilai DW terletak diantara batas atas/upper bound (du) dan 4-du, maka koefisien autokorelasi = 0, tidak ada autokorelasi. 2) Bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah/lower bound
(dl) maka koefisien autokorelasi 0. Artinya ada autokorelasi
positif.
3) Bila nilai DW lebih besar dari 4-dl maka koefisien autokorelasi
0, berarti ada autokorelasi negative.
4) Bila nilai DW terletak antara du dan dl atau DW terletak diantara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan.
75 Nuzula Fatmawati, “Analisis Faktor-Faktor Fundamental yang Mempengaruhi Harga
2. Analisis Korelasi
Teknik analisis korelasi termasuk teknik statistik parametik yang menggunakan data interval dan rasio dengan persyaratan tertentu. Misalnya: data dipilih secara acak (random), datanya berdistribusi normal, data yang dihubungkan berpola linier, dan data yang dihubungkan mempunyai pasangan yang sama. Tujuan dari analisis korelasi adalah untuk mengetahui derajat hubungan
antara dua variabel.76 Untuk menafsirkan angka tersebut digunakan
kriteria sebagai berikut:
Tabel 3.4 Kriteria Korelasional
Bobot Korelasi Kategori
0 Tidak ada Korelasi
0 - 0,25 Korelasi sangat lemah (dianggap tidak ada)
0,25 - 0,5 Korelasi cukup kuat
0,5 - 0,75 Korelasi kuat
0,75 – 1 Korelasi sangat kuat
Untuk pengujian lebih lanjut maka diajukan hipotesis seperti berikut:
H0: Tidak ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel.
Ha: Ada hubungan korelasi yang signifikan antara dua variabel. Pengujian berdasarkan signifikansi adalah :
Jika probabilitas 0,05 maka H0 diterima
76 Riduwan dan Engkos, “Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur, Edisi Kedua,
Jika probabilitas 0,05 maka H0 ditolak 3. Analisis Jalur
Analisis jalur adalah hubungan antara dua variabel atau lebih dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak
langsung seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogen.77
Langkah-langkah menguji path analysis adalah sebagai berikut: a. Merumuskan hipotesis dan persamaan stuktural
Persamaan stuktural dari path analysis adalah seperti berikut:
Dimana :
Y: Harga saham (price) (Variabel Endogen)
- : Standardized Coefficients, koefisien jalur pengaruh langsung X1-X3 terhadap Y
X1: Inflasi (Variabel Eksogen) X2: Nilai tukar (Variabel Eksogen) X3: Suku Bunga BI (Variabel Eksogen)
Ɛ: Standar eror/besarnya pengaruh variabel lain
b. Menggambar diagram jalur lengkap, menentukan substrukturnya dan merumuskan persamaan stukturalnya yang sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
77 Bayu Raditya, “Analisis Tingkat SBI, Infasi, dan Nilai Kurs terhadap Return Saham
LQ45 dan Dampaknya terhadap IHSG”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2010), skripsi tidak diterbitkan.
c. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)
Untuk melihat ada pengaruh X1, X2, dan X3 secara gabungan terhadap Y dapat dilihat dari hasil summary SPSS khususnya angka R square dengan menghitung koefisen determinasi dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
KD = R x 100%
Koefisien jalur secara simultan dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel eksogen secara bersama-sama terhadap variabel terikat (endogen). Besarnya koefisien jalur dapat dilihat pada output SPSS tabel ANOVA.
Kaidah pengujian signifikansi dengan SPSS:78
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas signifikan (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas signifikan (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
d. Pengujian koefisien jalur secara individual (parsial)
Pengujian secara individual dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel eksogen secara individual terhadap variabel endogen. Untuk melihat hubungan/ada tidaknya pengaruh variabel X1, X2, dan X3 secara individual
78
terhadap Y dengan melihat pada output SPSS tabel Coefficients engan nilai probabilitaskolom signifikan, sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh digunakan angka Beta atau Standardized Coefficient.
Selanjutnya untuk mengetahui signifikansi analisis jalur dengan cara membandingkan antara nilai probabilitas 0,05 dengan nilai probabilitas Sig dengan dasar pengambilan keputusan sebagai
berikut:79
1) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas Signifikan atau (0,05 ≤ Sig), maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan.
2) Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas Signifikan atau (0,05 ≥ Sig), maka H0 ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan.
e. Besar pengaruh langsung, tidak langsung, besar pengaruh simultan dan besar pengaruh total seperangkat variabel eksogen terhadap variabel endogen
79
F. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Perusahaan
Berikut akan dipaparkan sedikit mengenai 14 perusahaan yang dijadikan sampel penelitian. Sampel penelitian diambil berdasarkan kriteria saham teraktif di Jakarta Islamic Index periode 2011-2014. a. PT. Astra Agro Lestari Tbk
Astra Agro Lestari Tbk (AALI) didirikan pada tanggal 3 Oktober 1988 dengan nama PT Suryaraya Cakrawala. Pada tanggal 4 Agustus 1989, PT Suryaraya Cakrawala berganti nama menjadi PT Astra Agro Niaga. Kantor pusat AALI berlokasi di Jalan Pulo Ayang Raya Blok OR No. 1, kawasan industri Pulogadung, Jakarta. AALI merupakan produsen minyak kelapa sawit terkemuka di Indonesia yang saat ini perkebunannya berlokasi di Sumatra Utara.
Pada tanggal 30 Juni 1997, perusahaan melakukan merger dengan PT Suryaraya Bahtera dan nama perusahaan diubah menjadi PT Astra Agro Lestari. Pada tanggal 21 November 1997, AALI memperoleh pernytaan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana (IPO) saham AALI dengan nilai Rp 500,-/saham dan harga perdana sebesar Rp 1.550,-/saham. Saham tersebut telah tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tanggal
9 Desember 1997.80
80
b. PT. Astra Internasional Tbk
PT Astra Internasional (ASII) didirikan di Bandung pada tanggal 20 Februari 1957 dengan nama PT Astra International Incorporated. ASII melakukan IPO pada tanggal 4 April 1990 yang kemudian namanya berubah menjadi PT Astra Internasional Tbk. Kantor pusat bertempat di JI. Gaya Motor Raya No. 8, Sunter II, Jakarta. Ruang lingkup usaha Perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan dan jasa konsultasi. Sedangkan ruang lingkup kegiatan entitas anak perusahan meliputi perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor dengan suku cadangnya, penjualan dan
penyewaan alat berat, pertambangan dan jasa terkait,
pengembangan perkebunan, jasa keuangan, infrastruktur dan
teknologi informasi.81
c. PT. Alam Sutera Realty Tbk
Alam Sutera Realty didirikan pada tanggal 3 November 1993 dengan nama PT Adhihutama Manunggal. Kantor pusat ASRI bertempat di Wisma Argo Manunggal, Lt. 18, Jl. Jend. Gatot Subroto, Jakarta. ASRI bergelut dalam bidang real estate, yaitu pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan komersial, kawasan industri, dan pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, serta perhotelan.
81
Sebagai kawasan yang memiliki komitmen tinggi terhadap lingkungan, seluruh proses perencanaan maupun pelaksanaan dalam pengembangan kawasan merupakan implementasi dari ecological planning method, dimana dalam setiap pengembangannya, Alam Sutera selalu mengedepankan kondisi alam sekitar, meliputi faktor topografi, hidrologi, akses, hingga demografi.
Pada tanggal 7 Desember 2007, ASRI memperoleh pernyataan efektif dari Bapepm-LK untuk melakukn IPO kepada masyarakat sebanyak 3.142.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100,-/lembar saham dan harga penawaran sebesar Rp 105,-/saham. Pada tanggal 18 Desember 2007, saham tersebut telah
dicatat di BEI.82
d. PT. Charoen Phokpand Indonesia Tbk
Charoen Phokpand Indonesia didirikan 7 Januari 1972 dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA) dan beroperasi secara komersial mulai tahun 1972. Kantor pusat CPIN terletak di Jl. Ancol VIII No. 1 Jakarta. Ruang lingkup usaha CPIN meliputi industri makanan ternak, pembibitan, dan budidaya ayam ras serta pengolahannya, industri pengolahan makanan, pengawetan daging ayam dan sapi.
82
Produk utama Perseroan adalah pakan ternak yang diproduksi oleh 7 fasilitas produksi Perseroan dan anak perusahaan yang berada di Medan, Bandar Lampung, Tangerang, Semarang, Sidoarjo (2 unit), dan Makassar. Produk Perseroan yang memberikan kontribusi terbesar ketiga kepada penjualan adalah makanan olahan. Produk makanan olahan Perseroan diproduksi oleh beberapa fasilitas pengolahan daging ayam milik Perseroan yang terletak di Banten, Salatiga, Medan, Sidoarjo, dan Mojokerto.
Pada tahun 1991, CPIN memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sebanyak 2.500.000 dengan nilai nominal Rp 1.000,-/saham dengan harga penawaran Rp 5.100,-1.000,-/saham. Saham-saham
tersebut dicatatkan di BEI pada tanggal 18 Maret 1991.83
e. PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
Indocement Tunggal Prakarsa didirikan pada tanggal 16 Januari 1985. Kantor pusat terletak di Wisma Inodcement Lt. 8, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan INTP antara lain pabrikasi semen dan bahan-bahan bangunan, pertambangan, kontruksi, dan perdagangan. INTP melaksanakan IPO kepada masyarakat sebanyak 89.832.150 dengan nominal Rp 1.000,-/saham dengan harga penawaran Rp 10.000,-1.000,-/saham. Pada tanggal
83
5 Desember 1989, saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia.84
f. PT. Indo Tambang Raya Megah Tbk
Indo Tambangraya Megah didirikan pada tanggal 2
September 1987 dan memulai melaksanakan kegiatan
komersialnya pada tahun 1988. Kantor pusat terletak di Pondok Indah Office Tower III, Lt. 3, Jl. Sultan Iskandar Muda, Jakarta Selatan. Ruang lingkup kegiatan usahanya dalam bidang
pertambangan, pembangunan, pengangkutan, perbengkelan,
perindustrian, dan perdagangan. Akan tetapi kegiatan ITM yang terutama adalah pertambangan dengan melakukan investasi pada anak usaha dan jasa pemasaran pada pihak-pihak relasi.
ITMG memperoleh pernyataan efektif dari Bapepam-LK untuk melakukan IPO kepda masyarakat sebanyak 225.985.000 dengan nilai nominal Rp 500,-/saham dengan harga penawaran Rp 14.000,- per saham. Pada tanggal 18 Desember 2007 saham-saham
tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia.85
g. PT. Kalbe Farma Tbk
Kalbe Farma didirikan pada tanggal 10 September 1966. Kantor pusat berdomisili di Gedung KALBE Jl. Let. Jend. Suprapto Cempaka Putih, Jakarta. Pabriknya terletak di Kawasan Industri Delta Silicon Jl. M. H. Thamrin, Blok A3-1, Lippo
84http://www.indocement.co.id, diakses tanggal 5 Agustus jam 14.20 85
Cikarang, Bekasi, Jawa Barat. Ruang lingkup kegiatan KLBF meliputi usaha dalam bidang farmasi, produk obat-obatan, nutrisi, suplemen, makanan/minuman kesehatan, dan alat-alat kesehatan.
KLBF melakukan IPO kepada masyarakat sebanyak 10.000.000 dengan nilai nominal Rp 1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp 7.800,- per saham. Pada tanggal 30 Juli 1991
saham-saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.86
h. PT. Lippo Karawaci Tbk
Lippo Karawaci didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat terletak di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci Central, Tangerang. Ruang Lingkup kegiatan LPKR adalah dalam bidang real estate, pengembangan perkotaan, pembebasan/pembelian, pengolahan, dan pematangan tanah serta merencanakan, menyewa, dan membangun sarana dan prasarana/infrastruktur kota seperti tempat hiburan restoran, lapangan golf, klub-klub, apotik, rumah sakit, pusat perbelanjaan, perumahan, apartemen, hotel, dan lain-lain.
Lippo Karawaci sekarang adalah perusahaan property terbesar di Indonesia dengan kapitalisasi pasar, asset, dan pendapatan, dengan model bisnis yang unik dan terpadu. LPKR melaksanakan IPO kepada masyarakat pada tanggal 3 Juni 1996 sebanyak 30.800.000 dengan nilai nominal Rp 500,-/saham dengan
86
harga penawaran Rp 3.250,/saham. Pada tanggal 28 Juni 1996
saham-saham tersebut dicatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).87
i. PT. London Sumatra Indonesia Tbk
London Sumatra Indonesia didirikan pada tanggal 18 Desember 1962. Kantor pusat LSIP terletak di Prudential Tower Lt. 15, Jl. Jend. Sudirman, Jakarta Selatan. Ruang lingkup kegiatan LSIP bergerak dalam bidang usaha perkebunan yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Jawa, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan dengan produk utama minyak kelapa sawit dan karet, serta kakao, teh, dan benih.
LSIP mencatatkan saham-sahamnya di BEI pada tanggal 5 Juli 1996 dengan melakukan IPO sebanyak 38.800.000 dengan nilai nominal Rp 500,-/saham dan dengan harga penawaran Rp
4.650,-/lembar saham.88
j. PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
Tambang Batubara Bukit Asam didirikan pada tanggal 2 Maret 1981. Kantor pusat terletak di Menara Kadin Indonesia Lt. 9 & 15 Jln. H. R. Rasuna Said, Jakarta. Ruang lingkup kegiatan PTBA bergerak dalam bidang Batubara. Sejarah pertambangan batubara di Tanjung Enim dimulai sejak zaman kolonial Belanda tahun 1919 dengan menggunakan metode penambangan terbuka (Open Pit Mining) di wilayah Operasi Pertama, yaitu di Air Laya.
87http://www.lippokarawaci.co.id, diakses tanggal 5 Agustus Jam 14.56 88
Selanjutnya mulai tahun 1923 beroperasi dengan metode penambangan bawah tanah (underground mining) hingga tahun 1940, sedangkan produksi untuk kepentingan komersial dimulai pada 1938. Seiring dengan berakhirnya kekuasaan kolonial Belanda di tanah air, para karyawan Indonesia kemudian berjuang menuntut perubahan status tambang menjadi pertambangan nasional.
Pada tahun 1950, pemerintah RI kemudian mengesahkan pembentukan Perusahaan Negara Tambang Arang Bukit Asam (PN TABA). PTBA melakukan IPO pada tanggal 3 Desember 2002 sebanyak 346.500.000 dengan nilai nominal Rp 500,-/lembar saham dan harga penawaran Rp 575,-/saham disertai Waran seri I sebanyak 173.250.000. Saham dan Waran tersebut terdaftar di
Bursa Efek pada tanggal 23 Desember 2002.89
k. PT. Semen Indonesia Tbk
Semen Indonesia merupakan produsen semen yang terbesar di Indonesia. Diresmikan oleh Presiden RI pertama pada tanggal 7 Agustus 1957 dengan nama PT Semen Gresik dengan kapasitas terpasang 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991, SMGR tercatat di Bursa Efek Indonesia yang pada waktu itu masih bernama Bursa Efek Surabaya dan Bursa Efek Jakarta sehingga menjadikannya sebagai BUMN pertama yang go public dengan
89
menjual 40 juta lembar saham kepada masyarakat. Pada tanggal 20 Desember 2012, PT Semen Gresik resmi berganti nama menjadi
PT Semen Indonesia.90
l. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
PT Telekomunikasi Indonesia pada tahun 1884 yang mulanya merupakan bagian dari “Post en Telegraafdienst”. Berdasarkan PP No. 25 tahun 1991 status Telkom diubah menjadi Perseroan terbatas milik negara. Kantor pusat Telkom berlokasi di Jln. Japati No. 1, Bandung. Ruang lingkup kegiatan Telkom adalah menyelenggarakan jaringan dan jasa telekomunikasi, informatika, serta optimalisasi sumber daya perusahaan. Jumlah saham Telkom sebelum IPO adalah 8.400.000.000 yang terdiri dari 8.399.999.999 saham seri B dan 1 saham Seri A Dwiwarna yang seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tanggal 14 November 1995, Telkom melakukan IPO dengan menjual 933.333.000 saham baru seri B dan 233.334.000 saham seri B
milik Pemerintah kepada masyarakat.91
m. PT. United Tractors Tbk
United Tractors didirikan pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works dan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973. Kantor pusat terletak di Jln. Raya Bekasi Cakung, Jakarta. Saat inni perusahaan mempunyai 19
90http://www.semenindonesia.com, diakses tanggal 6 Agustus 2015 Jam 07.20 91
cabang, 22 kantor lokasi dan 11 kantor perwakilan yang tersebar luas di seluruh Indonesia. Ruang lingkup kegiatan UNTR meliputi penjualan dan penyewaan alat berat (mesin konstruksi), pertambangan dan kontraktor pertambangan.
Perseroan tidak puas hanya menjadi distributor alat berat terbesar di Indonesia, Perusahaan juga memainkan peran aktif dibidang kontraktor penambangan dan baru-baru ini telah memulai usaha pertambangan batu bara. UNTR melakukan IPO dengan menawarkan 2.700.000 lembar sahamnya kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1.000,-/saham dan dengan harga
penawaran sebesar Rp 7.250,-/saham.92
n. PT. Unilever Indonesia Tbk
Unilever didirikan pada tanggal 5 Desember 1933 dengan nama Lever’s Zeepfabrieken N. V. kantor pusat terletak di Jl. Jendral Gatot Subroto, Jakarta. Pabrik UNVR terletak di Jl. Jababeka 9 Blok D, Jl. Jababeka Raya Blok O, Jl. Jababeka V Blok V, Kawasan Industri Jababeka Cikarang, Bekasi. Ruang lingkup kegiatan usaha UNVR meliputi bidang produksi, pemasaran dan distribusi barang-barang konsumsi yang meliputi sabun, deterjen, margarin, makanan berinti, susu, ice cream, produk-produk kosmetik, minuman dengan bahan teh dan sari buah. UNVR melakukan IPO kepada masyarakat sebanyak 9.200.000 dengan
92
nilai nominal Rp 1.000,-/saham dengan harga penawaran Rp 3.175,-/saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek
Indonesia pada tanggal 11 Januari 1982.93
2. Perkembangan Harga Saham
Harga saham dipengaruhi oleh berbagai faktor, terutama lingkungan makro baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Naik turunnya harga saham dapat berpengaruh terhadap perusahaan itu sendiri, baik positif atau negatif. Data harga saham ke-14 perusahaan yang menjadi sampel akan ditampilkan pada tabel dibawah ini.
(Sumber: data diolah peneliti94
93http://www.unilever.com, diakses tanggal 6 Agustus 2015 Jam 07.57 94
http://www.yahoofinance.com, diakses tangga 6 Agustus 2015 Jam 08.55
No Kode
Emiten
Harga Saham (Dalam Rupiah)
2011 2012 2013 2014 1 AALI 21700 19850 21975 22862,5 2 ASII 61450 43225 7075 6925 3 ASRI 352,5 542,5 600 535 4 CPIN 1820 3000 3625 3957,5 5 INTP 15300 19800 20875 23700 6 ITMG 42475 39025 34975 210875 7 KLBF 3112 2277,5 1170 1617,5 8 LPKR 615 835 970 985 9 LSIP 7025 2337,5 2065 1772,5 10 PTBA 18550 17575 12850 10875 11 SMGR 9600 13500 14950 15200 12 TLKM 7300 7900 5925 2570 13 UNTR 23438,25 23975 19375 18325 14 UNVR 16925 20400 24025 30425 Tabel 3.5 Harga saham