• Tidak ada hasil yang ditemukan

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PTSP PENANAMAN MODAL DI PROPINSI DKI JAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PTSP PENANAMAN MODAL DI PROPINSI DKI JAKARTA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

VII. STRATEGI DAN PROGRAM PENGEMBANGAN PTSP

PENANAMAN MODAL DI PROPINSI DKI JAKARTA

Strategi pengembangan PTSP Penanaman Modal di Propinsi DKI Jakarta harus berpusat pada upaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada para investor dari kondisi yang tidak kondusif untuk berinvestasi menjadi kondusif untuk berinvestasi. Dua tantangan utama dalam pengembangan PTSP Penanaman Modal di DKI Jakarta adalah : (1) Sejauh mana kemampuan pemerintah daerah propinsi DKI Jakarta dalam memberikan pelayanan kepada investor, dan (2) Sejauh mana komitmen dari para stakeholder perijinana penanaman modal dalam upaya menarik investor menanamkan modalnya di Propinsi DKI Jakarta.

Berdasarkan analisis SWOT yang telah telah dibahas pada halaman di depan, diperoleh sebelas strategi yang dapat ditempuh dalam upaya pengembangan PTSP Penanaman Modal. Lima urutan teratas dari sebelas strategi, dipilih untuk menentukan program-program pengembangan PTSP Penanaman Modal di Propinsi DKI Jakarta yaitu : (1)

Proses pelayanan perizinan penanaman modal lebih cepat dan mudah; (2) Informasi kebijakan penanaman modal tersedia di internet; (3) Peningkatan kemampuan SDM agar lebih responsif terhadap tuntutan investor; (4) Peningkatan sarana dan prasarana PTSP penanaman modal; (5) Sosialisasi kebijakan penanaman modal guna meningkatkan daya saing.. Strategi kebijakan tersebut mempunyai skor tertinggi berdasarkan perhitungan analisis Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) dan hal ini mewakili dari sebelas strategi yang dihasilkan. Lima strategi yang menjadi prioritas, harus diwujudkan dalam bentuk program yang jelas dan tepat. Setelah ditetapkan prioritas alternatif strategi pengembangan PTSP Penanaman Modal, selanjutnya dikomunikasikan kembali kepada stakeholder untuk dapat merumuskan program-program pengembangan PTSP Penanaman Modal. Program-program yang akan dijalankan harus memperhatikan seluruh aspek yang ada dalam kegiatan PTSP Penanaman Modal di Propinsi DKI Jakarta, serta kesiapan instansi teknis terkait sehingga diperoleh output sesuai dengan strategi yang dilakukan.

(2)

Pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah senantiasa berupaya untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam rangka mengupayakan iklim investasi yang kondusif. Salah satu untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif adalah melalui peningkatan kualitas pelayanan penanaman modal. Untuk itulah perlu dilakukan program untuk mempercepat proses pelayanan perizinan agar lebih cepat dan mudah. Program tersebut perlu didukung dengan kegiatan sebagai berikut :

(a) Penyusunan pedoman perizinan PMA/PMDN dalam pelayanan satu pintu. Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta perlu memberikan komitmen yang kuat terhadap pelaksanaan PTSP Penanaman Modal untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan terhadap para investor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk dapat memberikan pelayanan perizinan penanaman modal lebih cepat dan mudah adalah melalui penyusunan pedoman perizinan PMA maupun PMDN. Melalui penyusunan pedoman perizinan PMA/PMDN dimana didalamnya memuat jenis dan proses perzinan yang harus dimiliki atau diketahui oleh para investor.Bentuk dari penyusunan pedoman perizinan PMA maupun PMDN dapat berupa buku ataupun leaflet.

(b) Evaluasi pelaksanaan PTSP penanaman modal

Evaluasi atas penyelenggaraan PTSP penanaman modal sangat diperlukan untuk mengetahui apakah penyelenggaraan PTSP penanaman modal sudah benar sesuai dengan apa yang diharapkan dan dapat berjalan dengan lancar. Bagaimana dengan keluhan-keluhan yang disampaikan oleh para investor, apa sudah dapat diatasi dengan baik. Melalui evalusi ini akan dapat memberikan gambaran sesungguhnya pelaksanaan PTSP penanaman modal untuk perbaikan kedepan. Evaluasi penyelenggaraan PTSP penanaman modal sebaiknya dapat dilakukan oleh tim, sehingga hasil yang diharapkan lebih obyektif.

7.2. Informasi Kebijakan Penanaman Modal Tersedia di Internet

Dalam era globalisasi ini sudah sepatutnya apabila PTSP penanaman modal menyediakan atau memberikan informasi kebijakan penanaman modal melaui internet. Apalagi DKI Jakarta sebagai ibukota negara dimana visinya adalah sejajar dengan kota-kota besar di dunia. Dengan tersedianya informasi penanaman modal di internet sangat memudahkan bagi investor mengenai kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan penanaman modal khususnya masalah perizinan. Untuk itu perlu disempurnakan

(3)

(a) Pengadaan perangkat komputer

Pengadaan perangkat komputer sangat diperlukan untuk menunjang akses internet. Komputer yang sudah ada belum mencukupi. Dengan telah terpasangnya jaringan fiber optik maka akan medahkan untuk dapat mengakses internet di seputar kantor PTSP penanaman modal.

(b) Pelaksanaan Sistem Informasi Management Laporan Kegiatan Penanaman Modal. Untuk mendukung penyelenggaraan PTSP penanaman modal maka diperlukan pula dengan program penyusunan Sistem Informasi Management laporan kegiatan pelaksanaan penanaman modal. Melalui SIM LKPM ini maka akan diperoleh komunikasi / interaksi dua arah antara BPM dan PKUD dengan para investor.

7.3 Peningkatan Kemampuan SDM Agar Lebih Responsif Terhadap Tuntutan Investor

Peningkatan kemampuan SDM PTSP penanaman modal sangat diperlukan. Memasuki era globalisasi dimana tidak ada lagi batasan ataupun pembedaan apakah tenaga asli indonesia maupun asing dalam beberapa tingkatan. Bentuk kegiatan yang dapat dilaksanakan dari program peningkatan kemampuan SDM PTSP penanaman modal adalah :

(a) Penyelenggaraan Temu Pakar

Perlunya penyelenggaraan temu pakar dengan mengundang para pakar sesuai dengan keahlian dan kebutuhan PTSP penanaman modal. Melalui kegiatan ini diharapkan SDM BPM dan PKUD khususnya SDM PTSP penanaman modal dapat lebih terbuka wawasan dan pengetahuannya utamanya yang berkaitan dengan penanaman modal.

(b) Capacity Building

Kegiatan capacity building dapat dilaksanakan dalam bentuk Outbound. Melalui Outbound maka SDM PTSP penanaman modal yang terdiri dari beberapa instansi tehkinis terkait bisa lebih menyatu dan lebih mengeratkan satu sama lain sehingga komunikasi satu sama lain dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan.

(4)

BKPM sebagai instansi yang menangani investasi din tingkat pusat mengadakan program bagi daerah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan penanaman modal khususnya masalah perijinan. Dalam pelatihan yang dilaksanakan di BKPM juga ada pelatihan IT, agar para aparatur tidak tertinggal jika dibandingkan dengan semakin pesatnya perkembangan IT sekarang. Untuk itu Pemerintah Daerah DKI Jakarta dapat mengikutsertakan petugas/aparatur PTSP dalam pendidikan dan pelatuhan fungsional dimaksud untuk meningkatkan pengetahuan dan keahliannya.

(d) Mengikutsertakan kegiatan Seminar/Workshop

Banyaknya seminar-seminar/workshop yang banyak ditawarkan dapat dijadikan pertimbangan bagi pimpinan PTSP untuk dapat mengikutsertakan petugas PTSP dalam rangka meningkatkan kemampuan dan wawasan. Seminar/Workshop ini juga bisa diikuti baik untuk dalam negeri maupun luar negeri. Kurangnya informasi yang diberikan oleh petugas PTSP Penanaman Modal kepada investor disebabkan karena banyak para petugas yang kurang menguasai kebijakan-kebijakan Penanaman Modal yang selalu berkembang.

7.4. Peningkatan Sarana dan Prasarana PTSP Penanaman Modal

Program peningkatan sarana dan prasarana PTSP penanaman modal sangat diperlukan dalam menunjang kelancaran penyelenggaraan PTSP penanaman modal. Dengan semakin lengkapnya sarana dan prasarana yang dibutuhkan maka akan memberikan kenyamanan bagi para investor. Program kerja yang dapat dilaksanakan untuk menunjang kegiatan peningkatan sarana dan prasarana PTSP penanaman modal adalah :

(a) Pengadaan kursi buat ruang tunggu PTSP penanaman modal

Terbatasnya kursi yang ada pada ruang tunggu bagi investor dalam pengurusan perizinan penanaman modal maka sebagian dariinvestor harus mengantri berdiri. Hal ini tentu tidak memberikan kenyamanan bagi investor dalam menunggu proses perizinan penanaman modal. Untuk itu diperlukan adanya penambahan kursi karena ruang tunggu yang ada masih juga memungkinkan apabila ditambag kursi lagi.

(b) Penataan tempat parkir yang nyaman

(5)

Tempat parkir yang ada sekarang berada di lapangan terbuka dengan volume kendaraan parkir yang cukup padat. Untuk itu kendaraan yang diparkir dalam waktu yang cukup lama akan terasa panas. Untuk lebih memberikan kenyamanan sebaiknya lahan parkir dibangun atap dengan menggunakan auning ataupun alat sejenis lainnya.

7.5 Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal Guna Meningkatkan Daya Saing

Sosialisasi kebijakan penanaman modal ini sangat diperlukan baik kepada para investor maupun instansi tekhnis yang berkaitan dengan penanaman modal. Melalui program sosialisasi ini maka akan tersosialisasinya kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan penanaman modal khususnya tentang pelayanan perizinan penanaman modal. Kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan adalah :

(a) Sosialisasi PTSP penanaman modal

Sosialisasi PTSP penanaman modal sangat diperlukan, mengingat baru dapat operasional pada tahun 2008 meskipun Peraturan Gubernur nomor 53 tahun 2007 yang mengatur penyelenggaraan PTSP penanaman modal terbit pada tahun 2007. Untuk itu sosialisasi ini diperlukan baik bagi para investor maupun kepada instansi tehknis terkait penanaman modal.

(b) Operasional Jakarta Invesment Centre

Untuk lebih memudahkan bagi para investor tentang keberadaan PTSP penanaman modal, disamping melalui sosialisasi maka perlu adanya pendekatan lokasi PTSP penanaman modal yang lain. Investor dapat memproses perizinan penanaman modal pada lokasi yang akan ditunjuk untuk pemprosesan perizinan penanaman modal. Sehingga investor tidak harus mengurus perizinannya pada kantor pusat PTSP penanaman modal di DKI Jakarta tetapi dapat mengurus di Jakarta Invesment Centre.

Berdasarkan hasil rancangan program dan kegiatan maka dapat dilihat pada tabel 29 sebagai berikut :

(6)

I. Tabel 29 Matrik Rencana Program Pengembangan PTSP PM di Propinsi DKI Jakarta II. Tahun 2010

NO PROGRAM/KEGIATAN PELAKSANA/

P. JAWAB TUJUAN SASARAN WAKTU LOKASI

DUKUNGAN PROGRAM/ PROYEK LAIN DINAS/ INSTANSI PENDUKUNG PERKIRAAN BIAYA (Rp.Juta) 1 Proses Pelayanan

Perzinan lebih cepat dan mudah. a. Penyusunan

pedoman perizinan PMA/PMDN

BPM dan PKUD Memberikan

petunjuk tentang proses dan jenis perizinan PMA/PMDN. Meningkat-nya kepuasan investor 3 bulan Propinsi DKI Jakarta Buku saku statistic PMA/PMDN BPM dan PKUD Bappeda Biro Keuangan 200 b. Evaluasi pelaksanaan PTSP penanaman modal.

BPM dan PKUD Sejauh mana

pelaksanaan PTSP dapat terlaksana. Meningkat-nya pelayanan PTSP 6 bulan Propinsi DKI Jakarta Pengembang an Data base perizinan BPM dan PKUD Bappeda Inspektorat Biro Keuangan KPTI 400 2 Informasi kebijakan penanaman modal tersedia di internet. a. Penyempurnaan IT pelayanan terpadu satu pintu.

BPM dan PKUD Memberikan

data dan informasi terbaru melalui updating data. Memberikan data terbaru kepada investor. 1 tahun Propinsi DKI Jakarta Pengadaan perangkat komputer. BPM dan PKUD Bappeda Biro Keuangan KPTI 900 b. Sistem Informasi Management Laporan Kegiatan Penanaman Modal.

BPM dan PKUD Menciptakan

kemudahan investor Proses pelayanan perizinan semakin mudah 3 bulan Propinsi DKI Jaklarta Penyempur-aan IT PTSP BPM dan PKUD Bappeda Biro Keuangan KPTI 750 3 Pekingkatan kemampuan SDM agar lebih responsif terhadap tuntutan investor.

a. Mengadakan temu pakar.

BPM dan PKUD Peningkatan

SDM PTSP Meningkat-kan wawasan SDM petugas PTSP dalam pelayanan 2 kali Propinsi DKI Indonesia Meningkat kan kemam-puan petugas PTSP BPM dan PKUD Bappeda Biro Keuangan 200

b. Capacity building BPM dan PKUD Peningkatan

wawasan dan pengetahuan Terciptanya capacity building BPM dan PKUD 1 kali Dalam Propinsi di Indonesia. Peningkatan kemampuan SDM BPM dan PKUD 400 c. Pendidikan dan pelatihan fungsional BPM dan PKUD Peningkatan kemampuan tekhnis SDM Tercipta-nya kemampuan tekhnis SDM 1 minggu Dalam Propinsi di Indonesia TOT kemampuan tehknis PTSP penanaman BPM dan PKUD BKPM 100

(7)

d. Mengikutsertakan Workshop/seminar

BPM dan PKUD Peningkatan

pengetahuan SDM PTSP penanaman modal Terciptanya peningkatan pengetahuan SDM PTSP penanaman modal

2 kali Dalam dan

Luar Negeri Peningkatan kemampuan SDM PTSP penanaman modal BKPM 200

4 Peningkatan sarana dan

prasarana PTSP penanaman modal

a. Pengadaan kursi tunggu ruang tunggu PTSP penanaman modal

BPM dan PKUD Peningkatan

kenyamanan ruang tunggu PTSP penanaman modal Terpenuhinya kebutuhan kursi ruang tunggu PTSP penanaman modal 1 kali Propinsi DKI Jakarta Peningkatan kenyamanan ruang tunggu PTSP penanaman modal BPM dan PKUD Bappeda Biro Umum 100 b. Penataan tempar parkir

BPM dan PKUD Peningkatan

kenyamanan parkir kendaraan bermotor Terpenuhinya kebutuhan kenyamanan tempat parkir 3 bulan Propinsi DKI Jakarta Peningkatan kenyamanan tempat parkir BPM dan PKUD Bappeda Biro Keunagan Biro Perlengkapan 500 5. Sosialisai kebijakan penanaman modal guna meningkatkan daya

saing. a. Sosialisasi PTSP

penanaman modal

BPM dan PKUD Peningkatan

informasi kebijakan pelayanan penanaman modal Tersosialisasi nya keberadaan PTSP penanaman modal secara langsung kepada para investor 2 kali Propinsi DKI Jakarta Peningkatan komunikasi dua arah antara BPM dan PKUD dengan para investor BPM dan PKUD Bappeda BKP Investor 400 b. Operasional Jakarta Invesment Centre

BPM dan PKUD Peningkatan

kualitas pelayanan Terpenuhinya layanan investor secara cepat 1 tahun Propinsi DKI Jakarta Peningkatan layanan terhadap investor BPM dan PKUD Instansi teknis terkait pelayanan penanaman modal Bappeda Biro Keuanagan 1.500

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Jumlah Kendaraan dan Faktor Meteorologi (Suhu, Kelembaban, Kecepatan Angin) Terhadap Peningkatan Konsentrasi Gas Pencemar CO (Karbon Monoksida) pada

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh rentabilitas dan likuiditas terhadap capital adequacy ratio (CAR) pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

TURN-TAKING PATTERNS AND THE FUNCTIONS OF OVERLAPS IN CORVERSATIONS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu.. CHAPTER

mengembangkan  Daya  Tarik  Wisata  baru  di  DPD   yang 

This paper contains no material which has been submitted for the award of any other degree in any university or institutions except where due references are used in

Pada hari ini KAMIS, tanggal 02 Bulan JUNI Tahun 2016 bertempat di Kantor Pengadilan Tinggi Agama Banten diadakan Rapat Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Jasa

(1) Bidang Diklat Teknis Fungsional mempunyai tugas membantu Kepala Badan menyiapkan bahan pengkoordinasian, persiapan dan pelaksanaan program kediklatan di bidang

Dragline adalah alat gali yan dipakai untuk meggali material yang letaknya lebih tinggi dari pemukaan tempat alat tersebut berada dengan jangkauan yang lebih jauh dari