• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kata Kunci : efisiensi, padi mentik susu organik, faktor produksi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kata Kunci : efisiensi, padi mentik susu organik, faktor produksi"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Efisiensi Teknis Dan Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Pada Usahatani Padi Mentik Susu Organik Di Paguyuban Al-Barokah Kabupaten

Semarang

(Technical and Economic Efficiency Analysis of Production Usage an Mentik Susu Organic Rice Farming Production Factors In Paguyuban Al-Barokah Semarang Region)

Nun Maulida Suci Ayomi *, Bambang M. Setiawan **, Siswanto I. Santoso ** *Mahasiswa Program Studi AgribisnisFakultas Peternakan dan Pertanian **Staf Pengajar Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro

Email: suciayomi@gmail.com

ABSTRAK

 Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang mempengaruhi jumlah produksi padi mentik susu organik, serta menganalisis tingkat efisiensi teknis dan ekonomi penggunaan faktor produksi dalam usahatani padi mentik susu organik di Paguyuban Al-Barokah Kabupaten Semarang. Penelitian dilakukan menggunakan metode sensus. Lokasi penelitian di Paguyuban Al-Barokah Kabupaten Semarang. Jumlah responden sebanyak 61 petani. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda dan uji efisiensi. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu adalah luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk kandang.nilai efisiensi teknis sebesar 0,999 yang menunjukan bahwa tidak efisien. Petani padi mentik susu organik mengkombinasikan faktor produksi luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk kandang tidak efisiensi ekonomi. Nilai elastisitas produksi adalah 1,999. Ini berarti bahwa secara umum usahatani padi mentik susu organik di Paguyuban Al-Barokah Kabupaten Semarang masih bisa beroperasi dengan skala usaha yang meningkat (Increasing Return to Scale).

Kata Kunci : efisiensi, padi mentik susu organik, faktor produksi ABSTRACT

 This study aims to analyze the influence of production factor, to the production of mentik susu organic rice, and analyze levels of production factor in the technical and economic of Paguyuban Al-Barokah Semarang Region. Research has been done in Paguyuban Al-Barokah by census method. The number of respondents were 61 farmers. An instrument analyze using in this resarch were multiple linier regression and efficincy. The results of research showed that land, labor, and manure were partially significant to mentik susu organic rice produciton in Paguyuban Al-Barokah. The result was obtained by calculating the technical efficiency value was 0,999, it means show the not efficiency. The usage of land, labor, and manure production factors were not efficient. The value of return to scale (RTS) was 1,999. It means that in generally rice farm mentik susu organic in Paguyuban Al-Barokah Semarang region was still operate on Increasing Return to Scale.

Keywords: efficiency, mentik susu organic rice, production factors PENDAHULUAN

Sektor pertanian sangat berperan dalam pembangunan ekonomi suatu negara ataupun dalam pemenuhan kebutuhan pokok atau pangan bagi masyarakat, semakin bertambahnya jumlah penduduk maka konsumsi pangan juga akan semakin meningkat. Sektor p e r t a n i a n t e r u s d i t u n t u t d a l a m

p e r e k o n o m i a n n a s i o n a l m e l a l u i pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), pada tahun 2015 total Produk Domestik Bruto mencapai Rp. 10.542 triliun, sektor pertanian menyumbang 21,99% atau sekitar Rp. 2.318 triliun (Badan Pusat Statistik, 2015).

Penanaman padi dapat dilakukan s e c a r a k o n v e n s i o n a l d a n s e c a r a

(2)

organik.Padi organik merupakan padi yang disahkan oleh sebuah badan, untuk ditanam dan diolah menurut standar “organik” yang telah ditetapkan. Padi organik memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, karena tidak menggunakan bahan kimia dalam proses budidaya, untuk harga jual padi organik lebih mahal dibandingkan dengan padi konvensional (Suardi, 2002).

P a g u y u b a n A l - B a r o k a h merupakan salah satu gabungan k e l o m p o k t a n i y a n g m e l a k u k a n usahatani secara organik terbesar di Jawa Tengah yang berada di Kecamatan S u s u k a n K a b u p a t e n S e m a r a n g . P a g u y u b a n b e r d i r i s e j a k t a h u n 1 9 9 8 d e n g a n j u m l a h p e t a n i y a n g berusahatani secara organik sebanyak 337 dengan jumlah luas lahan sebanyak 126,02 ha.Mentik susu merupakan v a r i e t a s u n g g u l l o k a l y a n g dibudidayakan di paguyuban ini sejak tahun 1998. Keunggulan dari padi jenis mentik susu yaitu selain harumnya yang wangi memiliki rasa yanglebih pulen, enak, dan tidak mudah basi atau tahan lama.

Efisiensi penggunaan input sangat diperlukan agar output yang dihasilkan mencapai nilai maksimal dan pendapatan yang diterima oleh petani meningkat. Penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahatani memiliki peranan yang sangat penting, kurang tepatnya penggunaan jumlah dan k o m b i n a s i f a k t o r p r o d u k s i a k a n mengakibatkan jumlah produksi yang dihasilkan rendah atau tingginya biaya produksi (Miftahuddin, 2014).Faktor-faktor produksi usahatani padi mentik susu organik yang mempengaruhi seperti luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk kandang dan pupuk cair organik, serta pestisida organik yang digunakan. Tidak ada jumlah batasan dalam penggunaan pupuk kandang serta pupuk cair organik pada petani di Paguyuban Al-Barokah membuat para petani tidak

memperhatikan jumlah yang digunakan untuk proses budidaya, hal ini yang mengakibatkan efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi belum dapat diketahui. Pola pikir petani yang sederhana menjadi salah satu penyebab hal tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor produksi (luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk kandang, pupuk cair, dan pestisida) terhadap jumlah produksi padi mentik susu organik, serta menganalisis tingkat e fi s i e n s i t e k n i s d a n e k o n o m i penggunaan faktor produksi dalam usahatani padi mentik susu organik di Paguyuban Al-Barokah Kabupaten Semarang.

METODE PENELITIAN

M e t o d e p e n e l i t i a n y a n g d i g u n a k a n y a i t u m e t o d e s e n s u s . Penelitian telah dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai Januari 2017 di Paguyuban Al-Barokah Kabupaten Semarang.Teknik penentuan sampel dilakukan secara purposive yaitu petani d i P a g u y u b a n A l - B a r o k a h y a n g menanam padi jenis mentik susu. Metode pengambilan sampel dilakukan secara sensus, semua petani yang menanam padi mentik susu organik.

Mengkaji pengaruh faktor-faktor produksi pada usahatani padi mentik susu digunakan fungsi produksi model Cobb-Douglas (Soekartawi, 2003).Untuk memudahkan di dalam pendugaan persamaan ditransformasikan dalam bentuk persamaan linear berganda d e n g a n c a r a d i l o g a r i t m a n a t u r a l sehingga dalam penelitian ini faktor produksinya sebagai berikut:

LnY= ln a + b1 ln X1 + b2 ln X2 + b3 ln X3 + b4 ln X4 + b5 ln X5 + b6 ln X6 + e Keterangan:

Y= Produksi padi (ton/MT) X4= Jumlah pupuk kandang (kg/MT)

a = Konstanta X5= Jumlah pupuk cair organik (liter/MT)

X1= Luas lahan (ha/MT) X6= Jumlah pestisida organik

(liter/MT) X2= Jumlah benih (kg/MT) e = Kesalahan

X3= Jumlah tenaga kerja (HOK/MT) b1-b6 = Koefisien regresi dari

(3)

Faktor-faktor produksi secara serempak terhadap produksi padi mentik s u s u d a p a t d i k e t a h u i d e n g a n menggunakan uji F. Hubungan antara m a s i n g - m a s i n g v a r i a b e l f a k t o r produksidiketahui dengan menggunakan uji t.

Mengetahui nilai efisiensi teknis terlihat dari hasil output software Frontier

Version 4.1C.Mengetahui penggunaan

faktor produksi telah mencapai tingkat efisiensi ekonomi yang maksimal dan m e n g h a s i l k a n k e u n t u n g a n y a n g maksimal digunakan pengujian dengan rumus (Soekartawi, 2003) :

NPMx1 = NPMx2 = NPMx3 ...NPMxi = 1 Px1Px2 Px3 Pxi

Dengan kriteria:

NPMxi/Pxi = 1, artinya penggunaan faktor p r o d u k s i x m e n c a p a i efisiensi ekonomi

NPMxi/Pxi > 1, artinya penggunaan faktor p r o d u k s i x b e l u m m e n c a p a i e fi s i e n s i ekonomi

NPMxi/Pxi < 1, artinya penggunaan faktor produksi x tidak efisiensi ekonomi.

HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden

Tabel 1. Identitas Responden

No Uraian Rata-Rata

1 Umur responden (tahun) 47

2 Lama pendidikan formal (tahun) 8

3 Luas lahan usahatani padi mentik susu organik (ha) 0,3

Sumber: Analisis Data Primer, 2017.

Tabel 1.menunjukkanbahwa petani responden rata-rata masih dalam usia produktif,rata-rata usia responden 47 tahun, sehingga kesempatan untuk meningkatkan produksi lebih besar. Menurut Yuniasih dan Suwatno (2008) menyatakan bahwa teori produktivitas merupakan dimana peningkatan output dikaitkan dengan usaha manusia dalam menghasilkan barang dan jasa guna pemenuhan kebutuhan hidup manusia, bahwa hari ini harus lebih baik dari hari k e m a r i n . S e h i n g g a h a l t e r s e b u t seharusnya menjadi dorongan untuk para petani agar lebih meningkatkan produksinya.

Responden kebanyakan berasal dari latar belakang pendidikan yang rendah. Latar belakang pendidikan yang rendah tersebut dilihat dari lamanya waktu menempuh sekolah yang sangat singkat, rata-rata lama pendidikan

formal yaitu 8 tahun atau setara dengan tidak tamat SMP.Tingkat pendidikan atau ilmu sesorang dapat mempengaruhi cara berpikir untuk lebih mengembangkan dan meningkatkan hasil pertanian. Hal ini sesuai dengan pendapat Nazili (1982) y a n g m e n y a t a k a n b a h w a t i n g k a t p e n d i d i k a n s e s e o r a n g d a p a t mempengaruhi pola pikir seseorang itu.

Luas lahan responden petani padi di Paguyuban Al-Barokah rata-rata 0,3 haDengan luas lahan yang cukup luas yaitu 0,3 ha maka petani responden harus m e n y e s u a i k a n t e n a g a k e r j a y a n g digunakan dalam mengolah lahan. Luas lahan yang besar jika tidak diimbangi d e n g a n t e k n i k p e n a n a m a n d a n pengolahan yang baik dan benar maka juga tidak akan menghasilkan output yang maksimal. Hal ini sesuai dengan pendapat Mufriantie dan Anton (2014) y a n g m e n y a t a k a n b a h w a l a h a n

(4)

merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi dalam sektor pertanian. Secara umum dikatakan, semakim luas lahan yang digunakan dalam usahatani, maka semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut.

Hubungan Faktor-Faktor Produksi dengan Hasil Produksi Usahatani Padi Mentik Susu Organik

Mengetahui hubungan antara produksi (Y) dengan faktor produksi (Xi) digunakan fungsi produksi model Cobb-Douglas. Dari hasil analisis regresi diperoleh model sebagai berikut:

Ln Y= ln 5,329 + 0,545 ln X1 + 0,065 ln X2 + 0,494 ln X3 + 0,161 ln X4 + 0,11 ln X5 – 0,077 ln X6

Keterangan:

Y = Produksi padi (ton/MT)

a = Konstanta

X = Luas lahan (ha/MT)1

X = Jumlah benih (kg/MT)2

X = Jumlah tenaga kerja (HOK/MT)3

X = Jumlah pupuk kandang (kg/MT)4

X = Jumlah pupuk cair organik (liter/MT)5 X = Jumlah pestisida organik (liter/MT)6

Hasil regresi yang dilakukan

2

diperoleh jilai adjusted R sebesar 0,877 atau 87,7%. Artinya bahwa keenam variabel bebas yang dimasukkan dalam model regresi mampu menjelaskan keragaman produksi sebesar 87,7% dan sisanya 12,3% proporsi variabel tak bebas dijelaskan oleh variabel-variabel l a i n y a n g t i d a k d i t e l i t i a t a u t i d a k dimasukan kedalam model.

Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor produksi secara bersama-sama terhadap produksi padi mentik susu organik dilakukan pengujian uji F dengan tingkat kepercayaan 95%.

Tabel 2. Hasil Analisis Uji F

Model Jumlah Kuadrat Df Kuadrat Tengah F. hit Sig

Regresi 28,060 6 4,677 72,140 0,000

Residual 3,501 55 0,065

Total 31,561 61

Sumber: Analisis Data Primer, 2017.

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 2 diatas diperoleh bahwa nilai signifikan sebesar 0,000 nilai ini lebih kecil dari 0,05 (α = 5%), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan faktor prooduksi luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk kandang, pupuk cair, dan pestisida terhadap produksi padi mentik susu organik secara serempak

No Variabel Koefisien Sig.

1 Konstanta 5,329 0,000 2 Luas Lahan 0,545 0,000 3 Benih 0,065 0,498 4 Tenaga Kerja 0,494 0,034 5 Pupuk Kandang 0,161 0,043 6 Pupuk Cair 0,011 0,927 7 Pestisida -0,077 0,519

berpengaruh terhadap produksi padi mentik susu pada tingkat kepercayaan 95%.

Untuk mengetahui pengaruh masing-masing faktor produksi secara p a r s i a l t e r h a d a p h a s i l p r o d u k s i digunakan uji t pada taraf kepercayaan 95%.

Tabel 3.Hasil Analisis Uji t

(5)

Berdasarkan data Tabel 3.diatas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi pada faktor produksi luas lahan, memiliki nilai lebih kecil dari 0,05 (α = 5%) dengan demikian luas lahan berpengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu o r g a n i k . B e r d a s a r k a n k o e fi s i e n regresinya sebesar 0,545 berarti setiap penambahan luas lahan sebesar satu persenakan meningkatkan hasil produksi sebesar 0,545 persen, dengan asumsi variabel lain tetap atau konstan. Luas lahan merupakan modal awal untuk petani dalam menjalankan usahataninya, tanpa lahan para petani tidak akan bisa berusahatani, dengan demikian semakin luas lahan yang digunakan oleh petani maka produksi yang dihasilkan juga akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhnanto et al. (2009) y a n g m e n y a t a k a n b a h w a l a h a n merupakan faktor produksi yang utama d a l a m u s a h a t a n i . D i d u k u n g o l e h Mufriantie dan Anton (2014) yang menyatakan bahwa lahan merupakan penentu dari pengaruh faktor produksi dalam sektor pertanian.

Faktor produksi benih terhadap produksi padi mentik susu organik tidak b e r p e n g a r u h n y a t a . B e n i h d a l a m usahatani merupakan masukan yang menentukan kualitas hasil produksi padi mentik susu. Hal ini sesuai dengan pernyataan Suzana et al. (2011) yang menyatakan bahwa benih menentukan keunggulam dari suatu komoditas. Benih yang unggul cenderung menghasilkan produk dengan kualitas yang baik.Benih yang digunakan harus memiliki sertifikasi organik yang disahkan oleh lembaga sertifikasi organik. Selain itu, kebutuhan benih untuk padi mentik susu organik yang digunakan harusnya disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki oleh petani. Kenyataannya para petani tidak memiliki patokan, karena pada saat persemaian tidak semua benih akan tumbuh menjadi bibit, dan bibit yang digunakan untuk ditanam memiliki

panjang dengan kriteria tertentu. Tidak semua benih yang ditanam akan tumbuh secara bersama-sama dengan ukuran yang sama, hal ini terjadi karena tidak meratanya penyebaran benih saat persemaian. Dengan kondisi demikian maka masukan faktor produksi benih tidak mempengaruhi produksi padi mentik susu.

Tenaga kerja merupakan salah satu masukan yang penting digunakan oleh kegiatan produksi. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu organik. Peningkatan produksi padi mentik susu organik dapat ditingkatkan dengan penambahan tenaga kerja misalnya melalui pemeliharaan tanaman yang lebih teliti, dan kegiatan penyiangan yang lebih intensif. Menurut Sholeh (2007) menyatakan bahwa peningkatan tenaga kerja pada suatu usaha tidak terbatas pada penambahan jumlah tenaga kerja (kuantitas), melainkan juga peningkatan k e t e r a m p i l a n t e n a g a k e r j a y a n g digunakan (kualitas). Variabel tenaga kerja memiliki koefisien elastisitas sebesar 0,49403. Hal ini berarti apabila penggunaan input tenaga kerja dinaikan sebesar 1 persen maka akan diperoleh peningkatan sebesar output sebesar 0,49403 persen.

Pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu. Pupuk kandang digunakan oleh petani sebagai pupuk dasar pengolahan u s h a t a n i . D e n g a n a d a n y a p u p u k kandang lahan akan memperoleh nutrisi sebelum ditanami padi mentik susu organik sehingga kesuburuan tanah akan terjaga. Petani menggunakan pupuk kandang dari sisa pakan dan kotoran ternak.Penggunaan pupuk kandang rata-rata sebesar 2 ton per-hektar. Menurut Sutanto (2002) penggunaan pupuk kandang per-hektar yaitu sebesar 15-20 ton. Variabel pupuk kandang memiliki koefisien elastisitas sebesar 0,16112. Hal

(6)

ini berarti apabila penggunaan input pupuk kandang dinaikan sebesar 1 persen maka akan diperoleh peningkatan output sebesar 0,16112 persen.

Penggunaan pupuk cair yang dilakukan oleh petani tidak memiliki standar. Petani menggunakan pupuk cair sejumlah pupuk yang dibuat bersama petani lainnya sesuai jumlah bahan baku yang ada, sehingga kemungkinan penggunaannya terlalu banyak atau terlalu sedikit. Oleh karena itu, masukan pupuk cair tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu organik.

Faktor produksi pestisida tidak berpengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu organik. Para petani mencampurkan urine kelinci pada pupuk cair yang akan digunkannya pada pemberian pupuk cair yang ke-empat, urine kelinci ditambahkan agar tanaman padi tidak diserang oleh hama seperti walang coklat dan wereng, penambahan u r i n e k e l i n c i i n i s e b a g a i b e n t u k p e n c e g a h a n h a m a y a n g a k a n menyerang tanaman. Menurut Sudarmo ( 2 0 0 5 ) m e n y a t a k a n b a h w a p a d a h a k i k a t n y a j a n g a n m e n g g u n a k a n pestisida alami bila tidak terdapat hama

atau tidak ada tanaman yang rusak. B a h k a n , s e b a i k n y a m a s i h b e l u m digunakan bila hanya terdapat sedikit kerusakan tanaman. Dengan demikian pestisida yang digunakan tanpa adanya h a m a m e m b u a t p e s t i s i d a t i d a k berpengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu organik.

Efisiensi Teknis

B e r d a s a r k a n o l a h d a t a menggunakan software Frontier Version 4.1c diperoleh rata-rata efisiensi teknis mencapai 0,99956. Hal ini menunjukan bahwa rata-rata efisiensi teknis yang dicapai oleh petani padi mentik susu organik di Paguyuban Al-Barokah 99%, dapat dikatakan bahwa usahatani padi mentik susu organik di Paguyuban Al-Barokah sangat mendekati efiesien secara teknis. Suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis apabila faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi yang maksimum. H a l i n i s e s u a i d e n g a n p e n d a p a t Soekartawi (2003) yang menyatakan bahwa suatu usaha dikatakan efisiensi secara teknis jika produksi dengan output terbesar yang menggunakan kombinasi beberapa input saja.

Efisiensi Ekonomi

Tabel 4.Hasil Analisis Efisiensi Ekonomi

Variabel Χi Bi PFMxi NPMxi Pxi NPM Pxi

Luas Lahan 0,289 0,545 3023,262 3.325.886,392 2.500.000 13,302

Tenaga Kerja 26,422 0,494 29,962 329.576,694 320.000 1,030

Pupuk Kandang 455,057 0,161 0,567 6.236,732 1.000 6,237

Sumber: Analisis Data Primer, 2017.

Berdasarkan Tabel 4. diketahui bahwa perbandingan nilai produk marginal faktor produksi dengan harga faktor produksi berupa masukanluas lahan, tenaga kerja, dan pupuk kandang memiliki nilai lebih dari 1 artinya kombinasi penggunaan faktor produksi yang berupa masukan luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk

kandang pada usahatani padi mentik susu organik di Paguyuban Al-Barokah belum mencapai tingkat efisiensi ekonomi. Agar tercapai efisiensi ekonomi usahatani padi m e n t i k s u s u o r g a n i k , m a k a p e r l u dilakukan penambahan penggunaan faktor-faktor produksi.

(7)

Return to Scale

Seperti yang diketahui bahwa pada fungsi Cobb-Douglas, koefisien tiap v a r i a b e l i n d e p e n d e n m e r u p a k a n elastisitas terhadap variabel dependen. Berdasarkan Tabel 3, dapat diketahui

return to scale dari usahatani padi mentik

susu organik melalui penjumlahan setiap variabel independen didapatkan hasil sebesar 1,199 bahwa skala produksi bersifat Increasing return to scale dimana setiap penambahan faktor produksi akan memberikan tambahan hasil dalam p r o p o r s i y a n g l e b i h b e s a r d a r i penambahan faktor produksi. Apabila terjadi penambahan faktor produksi sebesar 1% maka akan menaikan output produksi sebesar 1,199%. Hal ini sesuai d e n g a n p e n d a p a t S e t i a w a n d a n Suchitaningsih (2011) yang menyatakan bahwa skala produksi bersifat Increasing

return to scale diartikan bahwa proporsi

penambahan faktor produksi akan menghasilkan tambahan produksi yang proporsinya lebih besar.

SIMPULAN

1. P e n g g u n a a n f a k t o r - f a k t o r produksi luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk kandang, pupuk cair, dan pestisida secara serempak berpengaruh terhadap produksi padi mentik susu organik. Secara parsial luas lahan, tenaga kerja, dan pupuk kandang bepengaruh nyata terhadap produksi padi mentik susu organik. 2. Tingkat efisiensi teknis rata-rata

usahatni padi mentik susu organik di paguyuban Al-Barokah Kabupaten S e m a r a n g s a n g a t m e n d e k a t i efisiensi secara teknis.

3. Penggunaan faktor produksi luas lahan, benih, tenaga kerja, pupuk kandang, pupuk cair, dan pestisida pada usahatani padi mentik susu organik belum mencapai efisiensi ekonomi.

4. Nilai elastisitas produksi adalah 1,999 bahwa skala produksi bersifat

Increasing return to scale.

Saran

Petani padi mentik susu organik di Paguyuban Al-Barokah masih dapat menambah penggunaan lus lahan, tenaga kerja, dan pupuk kandang untuk meningkatkan produksi padi mentik susu organik. Penambahan tenaga kerja agar tidak memperbesar biaya usahatani dapat dilakukan dengan meningkatkan k e m a m p u a n t e n a g a k e r j a s e c a r a kualitatif.Misalnya dengan memberikan didikan dan pelatihan bekerjasama dengan petugas penyuluhan lapang yang berkompetan.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistika. 2015. Statistik Indonesia dalam Angka 2015.

Miftahuddin, A. 2014.Analisis efisiensi faktor-faktor produksi usahatani p a d i d i K e c a m a t a n U n d a a n Kabupaten Kudus. J. Economic Development Analysis 03 (1): 1-12. Mufrianti, F., dan Anton, F. 2014.Analisis

faktor produksi dan efisiensi alokatif usahatani bayam (Amarathus Sp) di Kota Bengkulu. J Agrisep 15 (1): 31-37.

Muhananto, Sutrisno. S., dan Ananda. 2 0 0 9 . F a k t o r - f a k t o r y a n g mempengaruhi produksi padi studi kasus di Kecamatan Nogosari Kabupaten Boyolali. 21 (1): 59-72. Nazili, A. 1982.Pendidikan dan

Masyarakat.Yogyakarta; Bina Usaha.

Setiawan, A. B., dan Sucihatiningsih, D. W. P. 2011. Analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani jagung di Kabupaten

(8)

Grobogan tahun 2008. J. Jejak 4 (1): 69-76.

Sholeh, M. 2007. Permintaaan dan penawaran tenaga kerja serta upah: teori serta beberapa potretnya di Indonesia. J. Ekonomi dan Pendidikan. 4 (1): 62-75.

S o e k a r t a w i . 2 0 0 3 . Te o r i E k o n o m i Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Cobb-Douglas.Grafindo Persada; Jakarta.

Suardi, D. 2002. Perakaran padi dalam hubungannya dengan toleransi tanaman terhadap kekeringan hasil. J. Litbang Pertanian 21 (3): 56-68.

Sudarmo, S. 2005. Pestisida Nabati P e m b u a t a n d a n P e m a n f a a t a n n y a . K a n i s i u s . Yogyakarta.

Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Kanisius, Yogyakarta. Suzana, B. O. L., Joachim, N. K. D., dan

S u d a r t i . A n a l i s i s e fi s i e n s i penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani padi sawah di desa Mupoyo Utara Kecamatan Dumogo U t a r a K a b u p a t e n B o l a a n g Mongondow. J. ASE 7 (1): 38-47. Yuniasih, T., dan Suwatno. 2008.

Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung; Alfabeta.

Gambar

Tabel 3.Hasil Analisis Uji t
Tabel 4.Hasil Analisis Efisiensi Ekonomi

Referensi

Dokumen terkait

nilai water uptake yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan membran dalam proses transfer proton sehingga meningkat juga nilai konduktivitas proton yang

Hasil pencampuran vaksin DNA GP25 dengan bakteri flora normal isolat asal kolam budidaya ikan mas melalui metode ini tidak menunjukkan adanya potensi transmisi dari plasmid GP25

Perhatian ekowisata yang menekankan pada nilai-nilai konservasi dari lingkungan dan budaya lokal, multiplier effect bagi masyarakat, dan partisipasi masyarakat

Dengan memiliki geran tanah sama ada secara individu atau berkumpulan, pemilik akan dapat kepastian serta perlindungan undang-undang dan mencegah berlakunya konflik

Hasil yang diperoleh dari GA ini merupakan hasil yang paling optimal dalam meminimalkan total rugi daya sistem karena pada GA tersebut setiap kombinasi jaringan, lokasi

Hal ini secara umum didukung oleh banyak penulis, diantaranya Barney (1991), yang mendukung kesimpulan bahwa suatu perusahaan mencapai keunggulan kompetitif

Kompetensi yang dikembangkan di SMK dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu pengetahuan, keterampilan, dan karakter, sementara itu upaya serupa yang dikembangkan di SUPM KKP dan

Variabel adversity quotient, lingkungan keluarga, dan minat berwirausaha diukur dengan skala Likert, yaitu skala dipergunakan untuk mengetahui setuju atau tidak