• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

73

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

DENGAN STRATEGI KUMUAT DI KELAS VIII SMP

Sri Rahmawati

SMP Negeri 4 Tanah Grogot, Jl. Raya Tanah Periuk, Tanah Grogot e-mail: srirahmawatti22@yahoo.co.id

Abstract: The background of this study is the ability of grade 8 students of SMPN 4 Tanah

Grogot that is low in reading for understanding. It was caused by ineffective learning. KUMUAT strategy could be used to increase the learning of reading for understanding, because the characteristic of the strategy is suitable to overcome the students’ problem. The result of the study showed the increase in students’ achievement in reading for understanding. The increase could be seen from the process and result of learning carried out by the teacher or students.

Key Words: learning improvement, reading for understanding, KUMUAT strategy

Cox (1999) menyatakan bahwa pada hakikat-nya membaca merupakan proses berpikir konstruktif yang mencakup pemahaman terhadap makna eksplisit dan implisit. Proses membaca melibatkan aplikasi, analisis, evaluasi, dan imajinasi. Berdasarkan penda-pat tersebut, dapenda-pat dikatakan bahwa membaca meru-pakan proses berpikir untuk memperoleh pesan yang disampaikan oleh penulis melalui tulisannya kepada pembaca. Selain itu, keterampilan membaca merupa-kan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting bagi setiap orang.

Untuk memperoleh pesan dari bahan bacaan, seseorang diharapkan mampu membaca dengan baik sehingga pesan atau informasi yang disampaikan pe-nulis dapat dipahami dengan baik. Dengan demikian, keterampilan membaca bukan hanya merupakan sa-lah satu keterampilan dasar untuk menunjang keber-hasilan dalam mengikuti pendidikan dan pengajaran di sekolah, melainkan juga merupakan keterampilan yang sangat penting bagi setiap orang dalam kehidu-pan di masyarakat, baik selama masa belajar maupun nanti setelah menyelesaikan sekolahnya.

Pembelajaran membaca di sekolah mempunyai peran penting dalam membantu siswa memiliki ke-mampuan membaca yang memadai (terampil memba-ca). Pembelajaran membaca di SMP tidak hanya

ber-tujuan untuk membuat siswa dapat membaca kata-kata, tetapi lebih dari itu adalah membuat siswa ma-hir memahami wacana. Dalam hal ini, kemampuan membaca dikaitkan dengan dunia luar sekolah. Seba-gaimana yang dikemukakan oleh Tompkins (1991) yang menyatakan bahwa kemahirwacanaan adalah kompetensi untuk mengatasi tugas-tugas rumit yang digunakan dalam membaca dan menulis berkaitan de-ngan dunia kerja dan kehidupan di luar sekolah.

Dari hasil studi awal yang dilakukan, diperoleh informasi bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Tanah Grogot masih rendah. Hal itu ditandai oleh: (1) siswa belum mampu memprediksi isi bacaan berdasarkan gambar dan ju-dul bacaan, (2) rendahnya respon siswa terhadap pen-jelasan guru, (3) siswa kurang memiliki kemampuan menangkap gagasan utama paragraf, (4) siswa kurang mampu menentukan kalimat yang menyatakan fakta dan pendapat, dan (5) siswa kurang mampu menentu-kan kalimat yang mengandung hubungan perbanding-an dperbanding-an pertentperbanding-angperbanding-an.

Keadaan tersebut diduga disebabkan oleh keti-dakefektifan pengelolaan pembelajaran yang dilaku-kan guru. Dalam mengelola pembelajaran guru belum menerapkan strategi yang sesuai dengan karakteristik materi membaca pemahaman. Selain itu,

(2)

pembelaja-ran yang diciptakan juga belum memberikan peluang kepada siswa untuk terlibat secara aktif, terutama da-lam hal pemanfaatan skemata siswa sebelum siswa diberi materi bacaan. Padahal tinggi rendahnya akti-vitas belajar siswa dapat mempengaruhi keberhasilan pembelajaran.

Strategi KUMUAT merupakan akronim dari strategi K-W-L yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia. Strategi K-W-L sendiri dikembangkan o-leh Ogle. Strategi KUMUAT mewakili tiga pertanya-an ypertanya-ang harus diajukpertanya-an sendiri oleh pembaca ketika membaca buku nonfiksi, yaitu: KU (apa yang kuta-hu?), MU (Apa yang kumau?), dan AT (apa yang ku-dapat dari bacaan ini?) (dalam Burns, dkk., 1996).

Strategi KUMUAT diharapkan cocok untuk di-gunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Sebab, karakteristik strategi tersebut sesuai untuk me-ngatasi kendala yang dihadapi oleh siswa. Karakteris-tik strategi yang dimaksud adalah: (1) siswa mengi-ngat kembali pengetahuan yang dimilikinya berhubu-ngan deberhubu-ngan topik, (2) sebelum membaca, siswa memprediksi isi bacaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya dengan mencermati topik yang di-sajikan guru, (3) siswa membuat pertanyaan-perta-nyaan mengenai apa yang ingin dipelajarinya, (4) atas bimbingan guru, siswa membaca dalam hati dan menemukan informasi yang ingin diketahuinya dari bacaan, dan (5) siswa mencatat semua informasi yang diperolehnya dari membaca, serta membuat peta in-formasi dan rangkuman isi bacaan. Dengan karakte-ristik strategi seperti ini diharapkan kendala yang di-hadapi siswa dapat teratasi. Misalnya, sebelum mem-baca, guru memandu siswa untuk brainstorming ter-hadap apa yang telah diketahuinya. Setelah

brainstor-ming siswa diminta menggunakan informasi yang

di-milikinya untuk memprediksi informasi yang dapat diharapkan ditemukan ketika membaca.

Penerapan strategi KUMUAT dalam pembela-jaran membaca pemahaman diharapkan dapat menga-tasi permasalahan yang dihadapi siswa. Pertama, pa-da tahap KU, guru memandu siswa untuk menggali skemata terhadap apa yang telah diketahuinya. Untuk menggali skemata siswa, guru dapat mengajukan per-tanyaan seperti: Apa yang kalian ketahui tentang ... (topik)? Dari mana kamu tahu tentang itu? Setelah skemata terbentuk, siswa diminta menggunakan in-formasi yang dimilikinya untuk memprediksi infor-masi yang dapat diharapkan ditemukan ketika mem-baca. Kegiatan seperti ini diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi siswa, dalam hal ini sis-wa tidak terlibat secara optimal dalam pembelajaran

membaca, rendahnya minat baca siswa sehingga me-reka kurang memiliki skemata, dan siswa belum mampu memprediksi isi bacaan berdasarkan gambar dan judul bacaan. Dengan demikian, permasalahan pertama, kedua, dan ketiga yang disebutkan sebelum-nya dapat diatasi dengan melakukan kegiatan pada ta-hap KU.

Kedua, tahap MU. Ketika siswa menyelesaikan langkah pertama, muncul perbedaan dan ketidakpas-tian. Hal ini membentuk dasar dari langkah: Apa yang ingin kupelajari? Peran guru di sini adalah me-nyoroti perbedaan dan kesenjangan dalam informasi yang dimiliki siswa sehingga memunculkan pertanya-an ypertanya-ang dapat membpertanya-antu siswa memusatkpertanya-an diri pada informasi baru yang akan ditemukan. Pada tahap ini, siswa akan menyusun pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan prediksi yang dibuatnya pada tahap KU. Per-tanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan dapat di-jawab setelah siswa membaca teks. Untuk membim-bing siswa dalam merumuskan pertanyaan terhadap apa yang ingin diketahuinya, guru perlu memberikan pertanyaan-pertanyaan pancingan seperti: Apa yang ingin kalian ketahui dari membaca? Apa saja yang akan diuraikan penulis dalam tulisannya? Pertanyaan-pertanyaan pancingan dari guru dapat mengarahkan siswa untuk merumuskan pertanyaan yang berhubu-ngan deberhubu-ngan informasi yang ingin diketahuinya dari bacaan. Pemahaman siswa terhadap bahan bacaan di-sesuaikan dengan tujuan kurikulum yang dijabarkan pada butir pembelajaran membaca pemahaman.

Ketiga, tahap AT. Setelah selesai membaca, siswa perlu menuliskan informasi yang diperolehnya dari bacaan. Siswa perlu memeriksa pertanyaan tertu-lisnya untuk melihat apakah telah menemukan jawab-an, sebagian pertanyaan mungkin perlu bacaan atau pemeriksaan lebih lanjut pada sumber lain. Pada ta-hap ini guru perlu membimbing siswa dalam menu-liskan hal-hal yang telah dipelajarinya dari membaca dan memetakan informasi yang telah diketahuinya. METODE

Penelitian ini dilakukan di kelas VIII SMP Ne-geri 4 Tanah Grogot. Lokasi penelitian terletak di Po-ros Tanah Periuk-Bekoso, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Pasir, Provinsi Kalimantan Timur. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII dengan banyak 31 siswa dengan rincian 16 siswa putra dan 15 siswa putri.

Pelaksanaan penelitian dilakukan selama dua siklus. Setiap siklus dilakukan dalam dua kali tatap

(3)

muka. Satu kali tatap muka berlangsung selama 80 menit (2 × 40 menit). Siklus I dilaksanakan pada tanggal 23 dan 26 Juli 2007. Sementara itu, siklus II dilaksanakan pada tanggal 20 dan 23 Agustus 2007. Pelaksanaan penelitian dilaksanakan berdasarkan mo-del penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart (1992) yang meliputi peren-canaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi.

Hal-hal yang dilakukan pada tahap perencana-an tindakperencana-an adalah: (1) menyusun rencperencana-ana pembela-jaran (RP) pembelapembela-jaran membaca dengan strategi KUMUAT, (2) membuat media yang dibutuhkan da-lam pembelajaran, (3) menyiapkan instrumen peneli-tian, dan menyiapkan lembar kerja siswa (LKS).

Pelaksanaan tindakan dilakukan dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang dilakukan mengacu pada rencana pembelajaran yang telah dibu-at, yakni pembelajaran membaca pemahaman dengan menerapkan stretagi KUMUAT. Untuk memantau se-mua aktivitas pembelajaran, baik yang dilakukan oleh guru maupun siswa, guru sekaligus peneliti dibantu oleh guru mitra. Pemantauan dilakukan mengguna-kan instrumen pemantauan yang telah disiapmengguna-kan.

Observasi dilakukan untuk mengumpulkan dan menjaring data-data atau informasi tindakan pembe-lajaran yang dilakukan guru. Melalui kegiatan obser-vasi ini, guru dibantu oleh guru mitra (kolaboran) dapat merekam, mengenali, serta mendokumentasi-kan semua kejadian yang terjadi dalam pembelajaran membaca dengan strategi KUMUAT. Observasi dila-kukan secara terus menerus sejak pelaksanaan tinda-kan siklus I sampai siklus II.

Kegiatan diakhiri dengan observasi. Kegiatan refleksi dilakukan dengan tujuan untuk melakukan analisis, sintesis, memaknai, menjelaskan, dan mem-buat kesimpulan. Kegiatan yang dilakukan dalam bentuk diskusi bersama dengan guru mitra. Diskusi difokuskan pada beberapa hal, yakni (1) membicara-kan kesesuaian antara tindamembicara-kan pembelajaran dengan perencanaan yang telah dibuat, (2) membicarakan kendala atau hambatan yang ditemui, serta solusi pe-mecahannya, (3) membicarakan perubahan-peruba-han yang telah dicapai siswa, serta (4) membicarakan rencana tindakan selanjutnya.

HASIL

Untuk mempersiapkan siswa memahami isi ba-caan, guru berupaya membangkitkan skemata siswa yang berhubungan dengan gagasan utama, fakta,

pen-dapat, perbandingan, dan pertentangan dengan cara menampilkan gambar dan topik bacaan. Penampilan gambar dan topik bacaan dapat memudahkan siswa mengingat kembali pengetahuan yang dimilikinya. Sementara itu, gambar merupakan media utama da-lam strategi KUMUAT. Artinya, dada-lam strategi KU-MUAT guru menampilkan gambar yang sesuai de-ngan isi bacaan. Gambar tersebut dapat membantu siswa mengingat kembali pengetahuan yang dimiliki-nya. Hal ini sesuai dengan pendapat Tompkins (1991) yang menyatakan bahwa kegiatan membang-kitkan skemata dengan mengamati gambar, ilustrasi, dan judul bacaan merupakan proses awal dalam me-mulai kegiatan membaca.

Temuan pada siklus 2 menunjukkan bahwa ke-giatan menggali skemata siswa sudah efektif. Hal ter-sebut, tampak pada aktivitas siswa dalam mengemu-kakan pengetahuan yang dimilikinya dan hasil peker-jaan siswa pada tahap KU. Upaya guru untuk me-ningkatkan aktivitas siswa pada kegiatan ini dengan cara membimbing siswa secara intensif dan memberi-kan kebebasan kepada siswa untuk mengemukamemberi-kan pendapatnya. Bimbingan yang diberikan berupa per-tanyaan-pertanyaan pancingan.

Skemata siswa yang terbentuk pada tahap KU sangat mempengaruhi keberhasilan kegiatan pada ta-hap MU dan tata-hap AT. Pada tata-hap MU skemata sis-wa sangat membantu untuk merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan informasi yang ingin diketahui dari bacaan dan mengarahkan siswa untuk menentukan tujuan membaca. Pada tahap AT skemata dapat membantu siswa untuk menyesuaikan dengan informasi baru yang diterimanya.

Dalam pelaksanaannya penerapan strategi KU-MUAT berimplikasi pada pembelajaran. Implikasi-nya dalam pembelajaran sesuai dengan tahap strategi tersebut. Pada tahap KU penekanan kegiatan pada penggalian skemata dan memprediksi isi bacaan me-lalui gambar dan topik bacaan. Semakin sesuai gam-bar dengan isi bacaan, maka semakin mudah siswa memprediksi isi bacaan. Demikian pula, semakin di-kenal dan semakin menarik gambar bagi siswa, maka skemata dan prediksi siswa terhadap isi bacaan sema-kin meningkat. Dengan demikian, gambar sangat penting dalam memancing skemata yang dimiliki sis-wa dan mengarahkan sissis-wa untuk memprediksi isi bacaan sehingga siswa semakin memahami isi baca-an. Implikasinya dalam pembelajaran adalah memilih gambar yang sesuai dengan isi bacaan.

Fokus kegiatan pada tahap KU adalah mening-katkan rasa ingin tahu siswa terhadap isi bacaan.

(4)

Untuk meningkatkan rasa ingin tahu siswa terhadap isi bacaan, guru memilih bahan bacaan yang dapat memancing rasa ingin tahu siswa. Bacaan yang dipi-lih disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa, dekat dengan kehidupan siswa, dan berisi informasi penting yang belum diketahui siswa. Sebelum siswa diarahkan pada pencarian informasi yang diinginkan, siswa diminta untuk merumuskan pertanyaan yang berhubungan dengan informasi yang ingin diketahui dari bacaan. Dengan merumuskan pertanyaan terse-but berarti siswa telah menetapkan tujuan membaca. Tujuan membaca yang jelas akan memudahkan siswa memahami isi bacaan. Kegiatan yang terpenting pada tahap KU adalah menyajikan bahan bacaan kepada siswa. Implikasinya dalam pembelajaran adalah me-milih bahan bacaan yang dapat memancing rasa ingin tahu siswa. Cara ini sesuai dengan pendapat Tierney dan Cuminghan (dalam Burns dkk., 1996) yang me-nyatakan bahwa pertanyaan pada kegiatan prabaca dapat memudahkan siswa untuk mempelajari semua informasi dalam teks.

Kegiatan pada tahap MU difokuskan pada pe-ngungkapan informasi yang telah diperoleh siswa da-ri bacaan. Pada penelitian ini pengungkapan informa-si yang diperoleh informa-siswa terbatas pada informainforma-si yang berhubungan dengan gagasan utama, fakta, pendapat, perbandingan, dan pertentangan yang terdapat dalam

bacaan. Untuk mengungkapkan informasi yang dipe-roleh dari bacaan, siswa sekedar menuliskan jawaban atas pertanyaan yang telah disusun pada kegiatan se-belumnya. Kegiatan terpenting pada tahap AT adalah cara mengungkapkan informasi yang telah diperoleh.

Sementara itu, hasil penskoran yang dilakukan terhadap hasil tes membaca pemahaman menunjuk-kan adanya peningkatan. Dari hasil tes dan analisis hasil pekerjaan yang telah dilakukan pada masing-masing fokus pembelajaran membaca pemahaman, dapat disimpulkan bahwa secara umum kegiatan pe-nerapan strategi KUMUAT dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siklus II mengalami pe-ningkatan dibandingkan siklus I. Dengan kata lain, sudah mencapai tingkat keberhasilan 70%. Untuk le-bih jelasnya hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I dan II dapat dilihat pada tabel 1.

Sementara itu, kemampuan siswa memahami bacaan secara keseluruhan pada siklus I rata-rata ber-kualifikasi cukup (C). Dari 31 siswa, 0 siswa (0,00%) yang memperoleh nilai sangat baik (SB), 16 siswa (51,62%) memperoleh nilai baik (B), 15 siswa (48,36%) memperoleh nilai cukup (C), dan 0 siswa (0,00%) memperoleh nilai kurang (K).

Adapun pada siklus II mengalami peningkatan. Dari hasil penilaian yang dilakukan terhadap hasil kerja tes kemampuan membaca diperoleh informasi

Tabel 1 Rekapitulasi Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa dalam Setiap Komponen

Siklus Komponen Rata-rata Kualifikasi

Gagasan Fakta Pendapat Perbandingan

I 60,12 70,83 66,67 67,26 66,79 C II 67,68 88,41 81,71 70,12 78,29 B 0 10 20 30 40 50 60 S iklus I Siklus II SB B C K

(5)

yang cukup baik. Dari tiga puluh satu siswa, 11 siswa (35,48%) berkualifikasi sangat baik (SB), 15 siswa (48,38%) berkualifikasi baik (B), 5 siswa (16,12%) berkualifikasi cukup (C), dan 0 siswa (0,00%) ber-kualifikasi kurang (K). Lihat gambar 1.

Selain memberikan penilaian hasil akhir dalam bentuk angka, guru juga memberikan penilaian-peni-laian yang bersifat memberikan penguatan. Hal itu dilakukan dengan memberikan komentar pada semua puisi yang dihasilkan siswa pada bagian belakang. Komentar yang diberikan guru lebih bersifat mendi-dik dan memacu semangat belajar siswa.

Gambaran kemampuan siswa dalam memaha-mi bacaan tersebut secara tidak langsung menunjuk-kan keberhasilan guru dalam melakumenunjuk-kan penilaian. Sebab, penilaian yang dilakukan guru pada dasarnya bukan saja sebagai alat untuk mendapatkan gambaran keberhasilan belajar siswa. Akan tetapi, penilaian ju-ga merupakan cara untuk membantu siswa dalam me-ngatasi kesulitan dalam belajarnya. Hal itu sejalan dengan pendapat Puhl (1997) yang menyatakan bah-wa penilaian atau assessment merupakan proses me-ngumpulkan informasi tentang belajar siswa dari ber-bagai sumber untuk membantu siswa belajar.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat dikemuka-kan simpulan bahwa kemampuan siswa kelas VIII SMP 4 Tanah Grogot dalam membaca pemahaman mengalami peningkatan. Peningkatan kemampuan siswa dalam materi membaca pemahaman tersebut merupakan kontribusi KUMUAT pada pembelajaran.

Peningkatan pembelajaran membaca pemaha-man pada tahap KU yakni: (1) dapat meningkatkan skemata siswa berhubungan dengan bacaan yang

di-baca dengan cara mengamati gambar dan topik di- baca-an, (2) dapat meningkatkan kesiapan diri dan mental siswa untuk memahami isi bacaan, (3) dapat mening-katkan rasa ingin tahu siswa terhadap isi bacaan yang akan dibacanya dengan memprediksi isi bacaan, dan (4) dapat meningkatkan keterampilan berbicara mela-lui curah pendapat. Peningkatan pembelajaran pada tahap MU adalah dapat mengarahkan siswa untuk menentukan tujuan membaca melalui kegiatan meru-muskan pertanyaan yang berhubungan dengan isi ba-caan sebelum membaca dan dapat meningkatkan ke-mampuan siswa mencari dan menemukan informasi yang diinginkan dari bacaan dengan cara menjawab pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Sementa-ra itu, peningkatan pembelajaSementa-ran pada tahap AT ada-lah dapat meningkatkan kemampuan siswa menge-mukakan informasi yang diperoleh dari bacaan de-ngan cara menuliskan informasi yang diperoleh dari bacaan dan melalui kegiatan diskusi kelompok dan dapat meningkatkan keterampilan menulis.

Saran

Berdasarkan hasil dan temuan penelitian dike-mukakan saran sebagai berikut: (1) kepada guru Ba-hasa Indonesia agar memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai alternatif meningkatkan pembelajaran membaca pemahaman, khususnya pemahaman terha-dap gagasan utama, fakta, penterha-dapat, perbandingan, dan pertentangan. (2) Kepada guru agar menerapkan strategi KUMUAT ini tidak hanya dalam pelaksana-an saja, tetapi juga pada tahap perencpelaksana-anapelaksana-an dpelaksana-an peni-laian pembelajaran. (3) Kepada kepala sekolah agar senantiasa mendorong dan membina para guru untuk menerapkan strategi KUMUAT dalam pembelajaran membaca. (4) Kepada peneliti selanjutnya agar me-ngadakan penelitian penerapan strategi KUMUAT pada jenis membaca pemahaman yang lain.

DAFTAR RUJUKAN

Burns, P. C., Betty D. R, & Elinor P. R. 1996.

Te-aching Reading in Today’s Elemantary Schools.

Boston: Houghton Mifflin Company.

Cox, C. 1999. Teaching Language Arts: A

Student-and Response-Centered Clasroom. Boston:

Al-lyn and Bacon.

Goodman, K. 1988. The Reading Process. Dalam Carell, P., Devine, J. & Eskey, D. (eds).

Inter-active Approaches to Second Language Reading.

Cambridge: Cambridge University Press. Kemmis, S. & McTaggart, R. 1992. The Action

Research Planer. Victoria: Deakin University.

Puhl, C. B. 1997. Develop Not Judge, Continous As-sessment in The ESL Classroom. English

Teach-ing Forum, April 1997: 2-9.

Tompkins, S. G & Hoskisson, K. 1991. Language

Arts Content and Teaching Strategies. New

Gambar

Tabel 1  Rekapitulasi Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa dalam Setiap Komponen

Referensi

Dokumen terkait

Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah mencurahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi dengan

The 2020 Cambridge IGCSE Information and Communication Technology (0417) syllabus and specimen assessment materials are being updated.. These materials will be

(2) Selain harus memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang yayasan, pengesahan badan hukum yayasan yang didirikan oleh warga negara asing atau

SKOR PLAK PADA PASIEN PENGGUNA PIRANTI ORTODONTI CEKAT DI PRAKTEK DOKTER GIGI DENGAN MENGGUNAKAN.. ORTHO – PLAQUE INDEX

Penulis menggunakan metode penugasan yang minimisasi pada JOHNY ANDREAN TRAINING SALON untuk meminimalkan kerugian berupa biaya yang ditimbulkan oleh karyawannya. Data yang

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi

PENERAPAN PENDEKATAN BERMAIN MODEL “JET AIR” TERHADAP PENGUASAAN KETERAMPILAN GERAK DASAR MELUNCUR DALAM PEMBELAJARAN AKTIVITAS AQUATIK.. Universitas Pendidikan Indonesia

Untuk itu penulis mencoba mengamati dari dekat lewat kerja praktek di PT.Exelcomindo Pratama,tbk bagaimana kebutuhan akan tenaga Listrik pada penyedia layanan telekomunikasi