• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. variable kinerja karyawan sebagai variable terikat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. variable kinerja karyawan sebagai variable terikat."

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

19

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2010) penelitian korelasional adalah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variable atau lebih. Dalam penelitian ini ada dua variable yaitu variable lingkungan kerja sebagai variable bebas dan variable kinerja karyawan sebagai variable terikat.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2006). Ditetapkan variabel penelitian sebagai berikut : variabel bebas (independent variable) adalah lingkungan kerja (X), sedangkan variabel terikatnya (dependent variable) adalah kinerja karyawan (Y). Hubungan pada variabel digambarkan pada dibawah

X : Lingkungan kerja

Y : Kinerja karyawan

: korelasi / hubungan

(2)

20

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT. PATRIA PRIMA JAYA TUGU SALATIGA yang berjumlah 110 karyawaan, yang terbagi menjadi 2 shif, yaitu shif pagi dan siang yang masing-masing berjumlah 55 karyawan. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo,2005). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah cluster sampling. cluster sampling adalah teknik memilih sebuah sampel dari kelompok –kelompok unit yang kecil beberapa kluster kemudian dipilih sebagai wakil dari populasi, kemudian seluruh elemen dalam cluster terpilih dijadikan sebagai sempel penelitian. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan shif siang,yang berjumlah 55 karyawan.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini variable-variabel yang akan diteliti adalah Lingkungan kerja dan kinerja. Peneliti menggunakan data dari perusahaan dengan studi dokumentasi. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari sekumpulan data berupa catatan-catatan atau dokumen-dokumen perusahaan yang berkaitan dengan penelitian, seperti data produktivitas kerja masing-masing karyawan, tiap-tiap harinya dalam jangka waktu yang telah ditetapkan.

Dalam pengumpulan data lingkungan kerja, penulis menggunakan teknik pengumpulan data penyebaran berupa kuisoner lingkungan kerja. Menurut Sugiyono (2009) skala pengukuran merupakan kesepakatan

(3)

21

yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

3.4.1 Skala Kinerja Karyawan

Kinerja diukur melalui kualitas dan kuantitas, waktu, kerjasama sesuai dengan pemaparan dimensi/ indikator kerja menurut Jhon Miner (dalam Sudarmanto, 2009). Setiap karyawan PT. Patria Jaya Tugu ditargetkan mampu menghasilkan 300 pieces dalam satu hari kerja (8 jam). Kisaran jumlah hasil kinerja tersebut merupakan standart kuantitas yang dibuat oleh perusahaan dengan memenuhi syarat-syarat yang sudah diatur oleh perusahaan. Kinerja karyawan bagian produksi adalah hasil kerja nyata karyawan yang memenuhi standar kerja.

Kinerja karyawan bagian produksi dilihat dari jumlah hasil produksi yang dapat dicapai karyawan, akan terlihat mana karyawan yang bisa mencapai target yaitu 300 pieces/ hari ataupun karyawan yang tidak bisa mencapainya. Karyawan yang bisa mencapai target masuk pada kategori baik sedangkan karyawan yang tidak bisa mencapainya masuk pada kategori kurang. Hal tersebut sudah menjadi standart yang ditetapkan oleh PT. Patria Jaya Tugu.

Tabel 3.1

Standart Kategori Hasil Produksi

Kategori Hasil Produksi

Kurang < 300 piecs/hari

(4)

22

3.4.2 Skala Lingkungan Kerja

Mengukur variabel lingkungan kerja, (Sedarmayanti, 2001) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2 yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik, dengan indikator : (1) Pewarnaan ruangan; (2) Kebersihan; (3) Pertukaran udara; (4) Penerangan; (5) Keamanan; (6) Kebisingan (7) Hubungan antar karyawan; (8) Hubungan dengan atasan. Instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah angket/kuisioner mengenai lingkungan kerja yang nantinya akan diberikan kepada para karyawan PT.Patria Prima Jaya Tugu.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Lingkungan Kerja

No Variabel Indikator Sub Indikator

Sumber No Data Item 1 Lingkunga a. Pewarnaan 1) Warna

n Kerja Ruangan Dinding

Karyawan

2) Komposisi 1,2

Warna b. Kebersihan 1) Keadaan

Ruang Kerja Karyawan 3,4 2) Keadaan WC

c. Pertukaran 1) Suhu Udara Udara 2) Alat Pengatur

Suhu Udara Karyawan 5,6,7 3) Fungsi Ventilasi d. Penerangan 1) Intensitas Karyawan 8,9 Cahaya e. Keamanan 1) Jaminan Keselamatan Karyawan 2) Jaminan Keselamatan

(5)

23 Barang Karyawan 10,11, Karyawan 12,13 3) Peralatan Keamanan 4) Ancaman Pihak Luar f. Kebisingan 1) Konstruksi Ruang Kerja 2) Alat Peredam Karyawan 14,15, Suara 16 3) Pengaruh Kebisingan g. Hubungan antar karyawan 1) Komunikasi 2) kerjasama Karyawan 17, 18, 19,20 h.Hubungan dengan atasan 1) Komunikasi 2) Perhatian Karyawan 21, 22

Metode pengukuran yang digunakan dalam peneltian ini yaitu dengan menggunakan Skala Likert. Menurut Sugiyono (2010: 134), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Tabel 3.3

Skor Alternatif Jawaban Lingkungan Kerja

Alternatif Jawaban Skor Jawaban

Sangat Sesuai (SS) 4

Sesuai (S) 3

Kurang Sesuai (KS) 2

Tidak Sesuai (TS) 1

(6)

24

3.5 Uji Validitas dan Reliabilitas

Seperti yang telah disebutkan di atas, dalam penelitian ini alat pengumpulan data atau instrumen yang digunakan adalah angket/kuisioner. Sebelum digunakan dalam penelitian yang sesungguhnya, maka angket/kuisioner ini harus diuji coba terlebih dahulu agar data yang data yang diperoleh valid dan reliabel. Uji instrument dilakukan pada 11 agustus 2017 di PT. Patria Prima Jaya Tugu Salatiga karyawan bagian produksi. Sejumlah 55 karyawan pada shift siang.

3.5.1 Uji Validitas

Validitas menurut Arikunto (2006) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.Standar pengukuran yang digunakan untuk menentukan validitas item berdasarkan pendapat Azwar (2007) bahwa suatu item dikatakan valid apabila r > 0,30. Namun apabila jumlah item yang valid ternyata masih tidak mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat menurunkan sedikit kriteria dari 0,30 menjadi 0,25 atau 0,20.

Tabel 3.4 Uji Validitas Lingkungan Kerja

Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Hasil Item1 87.0000 93.933 .451 .886 Valid Item2 87.0645 90.396 .562 .884 Valid Item3 87.5484 96.256 .332 .889 Valid Item4 86.7097 92.213 .642 .883 Valid Item5 86.9032 91.757 .628 .883 Valid Item6 87.2581 94.865 .378 .888 Valid Item7 87.4194 95.452 .319 .889 Valid Item8 87.2581 92.865 .387 .888 Valid Item9 87.2581 94.931 .343 .889 Valid Item10 87.1613 94.540 .455 .886 Valid

(7)

25 Item11 86.7742 93.847 .466 .886 Valid Item12 87.9032 87.490 .692 .880 Valid Item13 86.8387 95.340 .302 .890 Valid Item14 86.6774 94.426 .409 .887 Valid Item15 86.7742 92.181 .555 .884 Valid Item16 86.6774 95.359 .369 .888 Valid Item17 86.7419 95.331 .483 .886 Valid Item18 87.1290 94.383 .445 .887 Valid Item19 86.9032 94.490 .500 .886 Valid Item20 86.8710 94.849 .319 .889 Valid Item21 87.0323 94.099 .386 .888 Valid Item22 87.6774 92.159 .545 .884 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas skala pengendalian diri di atas dapat diketahui nilai koefisien untuk skala pengendalian diri terendah adalah 0.302 dan tertinggi adalah 0.692. Merujuk pada teori Azwar (2007) semua item dapat dikatakan valid.

3.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen penelitian (Husein Umar, 2011: 58). Menurut Sugiyono (2010: 183-187), pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan dengan eksternal (test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya), dan internal (internal consistency). Cara yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen dalam penelitian ini yaitu dengan Internal consistency, dilakukan dengan cara menganalisis data dari satu kali hasil pengetesan dan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Suharsimi Arikunto, 2003: 145).

(8)

26

Untuk mengetahui instrumen tersebut memiliki reliabilitas sangat kuat, kuat dll, maka dikonsultasikan dengan kriteria indeks reliabilitas instrumen menurut Suharsimi Arikunto (2003: 75), yaitu.

Antara 0,800 – 1,00 = sangat kuat Antara 0,600 – 0,799 = kuat

Antara 0,400 – 0, 599 = cukup Antara 0,200 – 0,399 = rendah Antara 0,000 – 0,199 = sangat lemah

Tabel 3.5. Hasil uji reliabilitas lingkungan kerja

Cronbach's N of

Alpha Items

,858 22

Hasil uji reliabilitas di atas menunjukan bahwa untuk instrumen lingkungan kerja mempunyai nilai Cronbach’s Alpha (0,858) > 0,799, yang artinya mempunyai reliabilitas sangat kuat.

3.6 Teknik Analisis Data

Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik untuk melihat keterkaitan antar variabel. Dalam analisa deskriptif, data yang diperoleh dari responden ditabulasi, diolah dan dideskripsikan. Sedangkan untuk analisis statistik, sebelum menentukan jenis statistik yang digunakan dalam penelitian perlu dilakukan uji normalitas data terlebih dahulu. Dalam menguji normalitas data menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov.

(9)

27

Kolmogorov-Smirnov merupakan metode penguji normalitas data yang ada pada program SPSS. Apabila hasil penghitungan tidak signifikan (p>0.05) maka dapat dikatakan bahwa distribusi dari data tersebut tidak berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data berdistribusi normal). Namun bila hasil penghitungan signifikan (p<0.05) maka dapat dikatakan bahwa data berbeda secara signifikan dengan distribusi normal (dapat dikatakan data tidak normal). Hasil uji Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.6 Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic Df Sig.

Lingkungan_kerja ,146 55 ,005

Kinerja_Pegawai ,092 55 ,200*

*. This is a lower bound of the true significance. a. Lilliefors Significance Correction

Berdasarkan tabel 3.6 dapat dilihat bahwa dari 55 responden data lingkungan kinerja dan kinerja karyawan melalui metode Kolmogorov-Smirnov didapatkan hasil Asymp.Sig (2-tailed) lingkungan kerja sebesar 0.005 < 0.05 dan kinerja 0.200 > 0.05. Dengan demikian dapat disimpulkan sebaran data lingkungan kerja berdistribusi tidak normal sedangkan kinerja berdistribusi normal. Setelah dilakukan uji normalitas, maka menggunakan statistik NonParametrik dalam pengukuran korelasinya. Metode penghitungan yang digunakan adalah korelasi Kendall Tau. Pengolahan data dibantu dengan program perangkat lunak SPSS 20.0.

Gambar

Tabel 3.4 Uji Validitas Lingkungan Kerja
Tabel 3.5. Hasil uji reliabilitas lingkungan kerja
Tabel 3.6  Hasil Uji Normalitas

Referensi

Dokumen terkait

Sistem akan menyajikan data polres dalam sebuah tabel dengan kolom id polres, nama polres, alamat dan aksi (edit/hapus). Menu polres hanya disajikan untuk kelompok

Sebaliknya, pemberian pelayanan atau pemenuhan kebutuhan publik para waria oleh Negara dalam bentuk pengakuan identitas (dalam Kartu Tanda Penduduk), kesempatan

Dapat disimpulkan dari tabel penyaluran untuk bimbingan belajar diatas adalah jumlah penyaluran pada tahun 2013 sebesar Rp. Penyaluran untuk bimbingan belajar di Yatim Mandiri

• Dari hasil analisis HAZOP yang telah dilakukan, bahaya yang mungkin terjadi pada proses pemuatan LNG dari shuttle tanker menuju tangki penyimpanan pada FSRU

Tampaknya realitas kehidupan Callie di dunia modern yang memiliki orangtua bercerai membuatnya mudah bersimpati dengan nasib Amelia si gadis kecil yang ternyata adalah anak hasil

Artinya kepemimpinan dijadikan sebagai alat (sarana) atau proses untuk membujuk orang lain agar bersedia melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan pemimpin sebagai pioneer

(3) Dalam hal rekomendasi BKPRD dan Pertimbangan Teknis Pertanahan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah atau

Sehingga harus dilakukan backup per layanan (basis data, mail server, dan lainnya) yang membuat proses backup menjadi lebih rumit, dan proses restorenya