• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

37 4.1.1 Kondisi Pra Siklus

Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun 2012/2013 dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan, seperti tercantum dalam jadwal penelitian.

Tabel 4.1

Jadwal Pelaksanaan Penelitian

No Hari / Tanggal Kegiatan

1 Sabtu, 23 maret 2013 Pertemuan ke- 1 siklus 1 Selasa, 26 matet 2013 Pertemuan ke- 2 siklus 1 2 Kamis, 28 maret 2013 Pertemuan ke- I siklus 2

Sabtu, 30 maret 2013 Pertemuan ke- 2 siklus 2

Penelitian dilakukan di kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun Pelajaran 20012/2013 yang berjumlah 21 siswa pada pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan, terlihat dari nilai hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang telah dilakukan masih ada peserta didik memperoleh nilai dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM > 70). Diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dilakukan tindakan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti yang terdapat dalam tabel 4.2 dan 4.3.

(2)

Tabel 4.2

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siswa Kelas 6 SDN 01 Ngadisepi Semester 2 Tahun 2012/2013 Pra Siklus.

Frekuensi Persentase Keterangan

Ketuntasan KKM (> 70) 76-81 1 4,76% Tuntas 52, 38% 70-75 10 47,62% 64-69 5 23,81% Tidak Tuntas 47,62% 58-63 3 14,28% 52-57 1 4,76% 46-51 1 4,76% Jumlah 21 100,00%

Nilai Rata- rata 68, 05

Nilai Tertinggi 88 Ketuntasan Siswa 11

Nilai Terendah 50 Ketidaktuntasan Siswa 10

Dari tabel 4.2 destribusi frekuensi nilai pada mata Ilmu Pengetahuan Alam pembelajaran belum dikuasai oleh siswa hampir setengah dari jumlah siswa yang belum tuntas hasil belajarnya yang belum memenuhi KKM (>70). Diketahui pada skor 46-57 frekuensinya ada 1 siswa dengan persentase 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa yang tidak tuntas, dari skor nilai antara 52-57 frekuensinya ada 1 siswa dengan persentase 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, skor nilai anatara 58-63 frekuensinya ada 3 siswa dengan persentase 14,28% dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, skor nilai antara 64-69 frekuensinya ada 5 dengan persentase 28,81% siswa yang tidak tuntas, dari skor nilai antara 70-75 frekuensinya ada 10 siswa dengan persentase 47,62% siswa yang tuntas dan skor 76 -81 frekuensinya ada 1 siswa dengan persentase 4,76% siswa yang tuntas.

Dari keterangan tabel 4.2, diketahui hasil belajar siswa paling tinggi frekuensi berada dalam skor 70 – 75 dengan frekuensi 10. Hal ini dapat diartikan jika pengetahuan siswa dalam menguasai materi masih dalam pemahaman rata- rata. Untuk penguasaan materi siswapun masih ada siswa yang memiliki hasil belajar rendah yang terlihat dalam skor 46-51 dengan frekuensinya ada 2 siswa, dari 52-57 frekuensinya ada 1 siswa, dari skor 58-63 frekuensinya ada 3 siswa,

(3)

dan di skor 64-69 frekuensinya ada 5 siswa. Dari banyaknya hasil belajar siswa yang berjumlah 10 siswa ini menjadi penyebab nilai rata- rata kelas juga tidak memenuhi KKM, karena rata- rata lekas yang diperoleh sebesar 68,05, sedangkan KKM untuk mata pelajaran IPA sebesar 70,00.

Bedasarkan ulasan tentang rendahnya hasil belajar IPA tersebut, peneliti merasa perlu mengadakan tindakan pembelajaran demi membantu meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya siswa kelas 6 Sekolah Dasar Negeri Ngadisepi 01 Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung Tahun Ajaran 2012/2013 pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Berdasarkan tabel 4.2. dapat digambarkan melalui gambar 4.1 dan gambar 4.2.

Gambar 4.1

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun 2012/2013 Pra Siklus.

Pada hasil ketuntasan KKM (> 70) terdapat persentase 52,38% siswa yang tuntas KKM, dan persentase 47,62% siswa yang belum tuntas KKM. Dari persentase tersebut disajikan dalam gambar diagram lingkaran dalam tabel 4.2.

(4)

Gambar 4.2

Ketuuntasan IPA Siswa Kelas VI SD N Ngadisepi 01 Semester 2 Tahun 2012/2013 Pra Siklus.

Dari gambar 4.2 terlihat ketuntasan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA antara siswa yang tuntas dan yang tidak tuntas hampir sebanding yaitu terdapat 52,38% siswa yang nilainya dibulatkan menjadi 52% atau sejumlah 11 siswa tuntas KKM, dan 47,62% yang dibulatkan menjadi 48% atau sejumlah 10 siswa yang belum tuntas KKM.

Sehingga perbaikan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam penting dilakukan. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan memperbaiki model pembelajaran yang dilakukan guru. Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dirancang, peneliti menggunakan metode pembelajaran pemberian tugas untuk membantu siswa melakukan kemandirian belajar dengan yakin kepada dirinya masing-masing, yang nantinya akan berdampak pada hasil belajar mereka. Metode pemberian tugas ini dikolaborasikan dengan media video. Hal ini dilakukan guru dalam menyampaikan materi “Sistem Tata Surya” karena di dalam pengenalan alam semesta anak perlu mengetahui gambaran alam semesta melalui tiruan gambar bergerak agar konsep alam semesta tidak salah dalam pengetahuan masing-masing siswa, karena anak SD usia 7-12 tahun masih dalam tahap perkembangan operasional konkret (Jean Piaget, 1969)

(5)

4.1.2 Pelaksanaan Siklus 1

4.1.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus 1

Hasil belajar pra siklus merupakan bahan acuan sebagai refleksi untuk melakukan tindakan dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam perencanaan siklus 1 guru melakukan kegiatan:

1) Menyusun rencana pembelajaran dengan menerapkan metode pemberian tugas dalam materi pokok “Sistem Tata Surya”.

2) Menyiapkan media yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran yang berupa media video dengan judul jelajah antariksa.

3) Memberikan siswa tugas untuk mencatat hal- hal penting selama mereka (siswa) menyaksikan tampilan video jelajah antariksa.

4) Melakukan refleksi pembelajaran setelah siswa menyaksikan tampilan video, dengan menyuruh beberapa siswa untuk maju ke depan kelas membacakan hasil ringkasan mereka dalam melakukan ringkasan hal- hal penting selama menyaksikan video jelajah anatariksa.

5) Menyiapkan tes evaluasi pada akhir pembelajaran siklus 1.

6) Melakukan pengamatan selama guru melakukan pembelajaran, untuk melihat perkembangan atau penyimpangan apa saja yang terjadi selama KBM, sehingga dapat dijadikan sebagai bahan masukan untuk perbaikan pembelajaran yang akan dilakukan untuk pertemuan selanjutnya.

4.1.2.2 Pelaksanaan Tindakan Siklus 1

Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 dilakukan sebanyak 2 kali pertemuan yang dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati dengan guru kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi. Dalam kegiatan implementasi RPP, pembelajaran dilakukan oleh guru kelas 6, hal ini sesuai dengan acuaan PTK yang dilakukan peneliti yaitu menggunakan PTK jenis kolaboratif dengan guru bertindak sebagai pelaksana pembelajaran dan peneliti bertindak sebagai pengamat atau observer.

Pertemuan ke- I siklus 1 dilakukan pada hari sabtu, 23 maret 2013. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus 1 ini adalah.

(6)

I. Kegiatan Awal

Guru melakukan salam pembuka pembelajaran, kemudian menanyakan siswa dalam mengikiuti pembelajaran, dan guru melakukan apersepsi kepada siswa. Apersepsi ini dilakukan guru dengan menanyakan “Anak- anak, di kelas V kalian telah mempelajari Bumi dan Alam Semesta. Apa itu alam semesta? Ada apa saja di alam semesta? Coba kalian sebutkan nama- nama planet yang ada di galaksi kita? Apa saja itu? (Siswa menjawab). Ya, pada materi ini kita akan mempelajari tentang Tata Surya dengan lebih dalam lagi”. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai setelah anak- anak belajar IPA.

II. Kegiatan Inti

Kegiatan inti terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Kegiatan ekplorasi dilakukan dengan guru membantu siswa untuk menemukan konsep tata surya dengan pendiskripsian gambar yang dibawa guru. Dalam kegiatan ini siswa saling memberikan pendapat mereka masing- masing tentang tata surya. Setelah siswa memahami konsep tata surya, guru menyuruh 9 siswa untuk mempraktekkan susunan tata surya dengan matahari sebagai pusat tata surya agar konsep tata surya lebih baik diterima oleh siswa.

Kegiatan elaborasi dilakukan dengan siswa diberikan tugas untuk mancatat apa saja yang mereka saksikan selama tampilan video jelajah antariksa berlangsung ke dalam ringkasan, tampilan video jelajah antariksa ini membantu siswa memahami tentang konsep matahari, planet- planet yang ada dalam tata surya bedasarkan pembagian planet dalam dan planet luar. Setelah siswa menyaksikan tampilan video, siswa melakukan tukar pendapat dengan teman- teman tentang konsep tata surya dengan adanya matahari sebagai pusat tata surya yang dikelilingi plannet-planet dengan guru bertindak sebagai fasilitator dalam kegiatan ini.

Kegiatan konfirmasi dilakukan dengan guru menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan kelas menyampaikan hasil catatan mereka selama pemberian tugas sesuai perrintah yang diberikan guru melalui tampilan video

(7)

jelajah antariksa, setelah siswa selesai menyampaikan hasil catatannya guru memberikan tanggapan atas penyampaian materi yang dikemukan oleh siswa apabila keterangan yang diberikan siswa tepat, maka guru memberikan penguatan dengan tepuk tangan. Jika yang dikemukakan siswa kurang tepat guru dapat meluruskan yang dikemukakan oleh siswa. Setelah itu guru melakukan melakukan tanya jawab dengan siswa tentang hal- hal yang belum dipahami oleh siswa. III. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup dilakukan dengan guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi (refleksi) yang telah dipelajari dan guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari kembali materi yang sudah siswa mereka terimadi sekolah.

Pertemuan ke- 2 siklus 1 dilakukan pada hari selasa, 26 maret 2013. Didalam pertemuan ke- 2 ini pelaksanaanya sama seperti pada pertemuan pertama. Kegiatan pembelajaran dibagi kedalam tiga tahapan, yaitu kegiatan awal, inti dan akhir.

I. Kegiatan Awal

Dalam kegiatan ini guru melakukan salam pembuka, kemudian guru bersama siswa melakukan doa pagi yang dipimpin oleh ketua kelas untuk mengawali pembelajaran. Setelah itu guru melakukan absensi, dan apersepsi. Apersepsi dilakukan dengan bertanya kepada beberapa siswa secara individu mengenai materi yang telah disampaikan dalah pertemuan ke- I, hal ini untuk mengingatkan kembali materi kepada siswa untuk mengawali pembelajaran. Pertanyaan yang diberikan guru kepada siswa diberikan secara acak dengan pertanyaan antara lain tentang pengertian tata surya, urutan tata surya, alasan matahari sebagai pusat tata surya dan penjelasan planet dalam dan planet luar. II. Kegiatan Inti

Kegiatan inti ini dibagi kedalam tiga bagian, yaitu kegiatan eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi guru menyuruh beberapa siswa untuk mempraktikan proses rotasi, dan revolusi planet yang terjadi di dalam orbitnya masing- masing. Setelah kegiatan ini selesai, siswa di libatkan untuk menggali pemahaman mereka tentang konsep rotasi dan revolusi planet.

(8)

Kegiatan elaborasi dilakukan dengan guru membimbing siswa untuk melakukan flash back pengetahuan siswa tentang pembagian planet dalam dan planet luar, setelah itu Siswa guru memberikan tugas kepada siswa dengan membagikan kertas warna abu-abu, coklat, hijau dan biru dengan ketentuan salah satu warna diberikan kepada masing- masing siswa secara acak (warnanya). Guru memberikan penjelasan tugas yang akan dilakukan siswa adalah bagi siswa yang memperoleh kertas abu- abu harus mencatat hal- hal penting dari planet merkurius, bagi siswa yang mendapatkan kartu wana coklat harus mencatat hal – hal penting dari planet venus, bagi siswa yang mendapat kartu warna hijau, harus mencatat hal – hal penting dari planet bumi, bagi siswa yang mendapatkan warna biru, harus mencatat hal- hal penting dari planet mars. Setelah pembagian tugas jelas siswa disajikan tampilan video jelajah antariksa.

Selanjutnya dalam kegiatan konfirmasi guru memanggil beberapa siswa untuk mempresentasikan materi yang mereka peroleh selama menyaksikan video jelajah antariksa, setelah siswa membacakan hasil catatannya, kemudian guru memberikan tanggapan kepada siswanya. Bagi siswa yang tepat menerangkan materi diberikan penguatan, dan bagi siswa yang kurang tepat menerangkan materi diluruskan oleh guru. Setelah itu siswa melakukan kegiatan tukar informasi dengan teman yang lain untuk mengetahui keterangan tentang planet merkurius, venus, bumi dan mars. Setelah siswa sudah paham tentang spesifikasi masing- masing planet guru memberikan soal evaluasiuntuk mengukur pemahaman siswa tentang materi yang sudah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan soal evaluasi secara individu.

III. Kegiatan Penutup

Kegiatan penutup ini dilakukan dengan Guru bersama siswa mencocokkan soal evaluasi. Setelah kegiatan mencocokan hasil kerja siswa, terlihat siswa yang memiliki nilai tuntas dan yang tidak tuntas. Bagi siswa yang belum tuntas dilakukan remidial oleh guru dengan diberikan pertanyaan tentang materi secara lisan. Setelah itu guru membimbing siswa menyimpulkan pembelajaran yang telah dilakukan, kemudian guru menutup pembelajaran dengan berpesan kepada siswa untuk mempelajari materi yang telah diajarkan di rumah.

(9)

4.1.2.3 Hasil Tindakan Siklus 1

Hasil tindakan dari siklus 1 diambil dari hasil evaluasi belajar yang telah dilakukan siswa kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi dengan pokok bahasan “Sistem Tata Surya”. Berikut merupakan analisis dari hasil evaluasi siklus 1 yang di sajikan dalam tabel.

Tabel 4. 3

Destribusi Frekuensi Nilai Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Siswa Kelas 6 SDN 01 Ngadisepi Siklus 1

Tahun Pelajaran 2012/2013

Skor Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) > 94 1 4,76% Tuntas 76,19 % 86-93 2 9,52% 78-85 6 28,57% 70-77 7 33,33% 62-69 3 14,29% Tidak Tuntas 23,81 % 54-61 2 9,52% Jumlah 21 100,00 %

Nilai Rata- rata 74,76

Nilai Tertinggi 95 Ketuntasan Siswa 16

Nilai Terendah 55 Ketidaktuntasan Siswa 5

Dari tabel 4.3 destribusi frekuensi nilai pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Dari data diketahui pada skor nilai antara 54-61 frekuensinya ada 2 siswa dengan persentase 9,52 % dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, skor nilai antara 62-69 frekuensinya ada 3 siswa dengan persentase 14,29% dari jumlah keseluruhan siswa tidak tuntas, dari skor nilai antara 70-77 frekuensinya ada 7 siswa dengan persentase 33,33% siswa yang tuntas, dan skor 78 85 frekuensinya 6 siswa dengan persentase 28,57% dari jumlah keseluruhan siswa sudah tuntas, skor 86-93

(10)

frekuensinya 2 siswa dengan persentase 9,52% dan skor >94 frekuensi 1 siswa dengan persentase 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa yang sudah tuntas. Hasil belahar siswa pada siklus 1 dapat dilihat pada daftar nilai siswa (terlampir).

Dari tabel terlihat nilai rata- rata kelas 74,76 sudah melebihi nilai KKM mata pelajaran IPA yaitu 70. Dari keterangan pada tabel 4.2 dapat dilihat dalam gambar diagram batang 4.3 dan gambar diagram lingkaran 4.4.

Gambar 4.3

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Tahun 2012/2013 Siklus I

Bedasarkan diagram batang 4.3 untuk siklus 1, terlihat siswa yang nilainya berada dibawah KKM ada 5 siswa, dengan nilai anak terendah berada dalam skor 54-61 yang frekuensinya ada 2 anak. Sedangkan untuk frekuensi anak paling banyak dalam perolehan nilai berada di dalam rentang skor 70-77 siswa, artinya siswa sudah banyak yang berhasil meningkatkan hasil belajar mereka, selain itu dalam rentang nilai 78-85 frekuensinya ada 6 siswa. Artinya perkembangan kemampuan siswa menerima materi untuk meningkatkan hasil belajar sudah meningkat katena sudah ada 15 siswa yang hasilnya terlihat memuaskan dalam rentang nilai 70-85. 0 2 4 6 8 54-61 62-69 70-77 78-85 86-93 > 94 Frekuensi 2 3 7 6 2 1

(11)

Gambar 4.4

Ketuntasan IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Siklus I Tahun 2012/2013

Berdasarkan pada gambar diagram 4.3 dan 4.4, jumlah siswa yang tuntas belajar sebanyak 16 siswa dengan persentase 76,19% siswa yang tuntas. Sedangkan siswa yang mengalami ketidaktuntasan sebesar 23,81% atau sebanyak 5 siswa.

Sehingga untuk meninggkatkan hasil belajar siswa sesuai target acuan untuk mencapai 80% siswa tuntas sesuai nilai KKM (>70), peneliti melanjutkan penelitian pada siklus 2 untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa agar nilai belajar 80% siswa kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Tahun 2012/2013 mata pelajaran IPA di atas KKM dengan penggunakan metode pemberian tugas dan media video.

4.1.2.4. Pengamatan pada Siklus 1

Pada pertemuan ke- 1 siklus 1 dengan materi “Sistem Tata Surya” secara umum pembelajaran pada pertemuan pertama kurang optimal. Pada pertemuan pertama difokuskan pada pengenalan siswa terhadap metode pemberian tugas yang di gabungkan dengan media video. Dari hasil pengamatan pada pertemuan 1, siklus 1 kegiatan pembelajaran dengan metode pemberian tugas anak- anak sudah cukup paham akan tugas yang diberikan oleh guru, karena mungkin terkadang

(12)

guru kelas sudah terbiasa memberikan tugas kepada siswa sehingga siswa cukup tahu akan tugas yang mereka terima. Pada kegiatan pembelajaran inti untuk menyaksikan video jelajah antariksa sebagai media pembelajaran untuk memberikan materi pelajaran kepada siswa, siswa mengalami ketakjuban akan media video pembelajaran yang digunakan, sehingga mereka memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan pembelajaran yang diberikan. Hampir sebagian besar anak hanya terpaku melihat media video dan lupa akan tugas yang harus mereka lakukan sehingga menyebabkan keributan dikelas karena harus bertanya kepada temannya yang lain untuk mengerjakan tugas yang mereka terima.

Pada pertemuan ke- 2 siklus 1 kegiatan pembejaran cukup lancar. Guru tidak banyak mengalami kesulitan ketika memberikan tugas kepada siswanya. Siswa terlihat tertarik dalam pembelajaran dan mulai mengerti tugas masing- masing selama menyaksikan tampilan video pembelajaran tentang jelajah antariksa sesuai pembagian tugas yang mereka terima.Siswa juga mulai terbiasa dengan tampilan video jelajah antariksa sebagai media sumber untuk mereka mendapatkan materi pembelajaran. Sehingga suasana kelas lebih kondusif.

4.1.2.5. Refleksi Pembelajaran Siklus 1

Sebelum melakukan tindakan siklus 2 di dalam pembelajaran IPA materi Sistem Tata Surya, diadakan refleksi dalam implementasi pembelajaran yang telah dilaksanakan pada siklus 1. Refleksi ini bertujuan untuk mendapatkan apa saja hambatan dan hal- hal yang perlu di tingkatkan dalam pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru kelas. Berikut ada beberapa simpulan dari hasil refleksi. a. Pada pertemuan pertama implementasi pembelajaran IPA materi Sistem Tata

Surya menggunakan metode pemberian tugas dan media video kurang optimal. Hal ini dikarena siswa masih kurang paham akan tugas yang diberikan guru kepada mereka sehingga terjadi keributan untuk saling tanya kepada teman- temannya tugas yang mereka terima. Selain itu mayoritas siswa dalam menerima media video harus beradaptasi, karena mereka lebih banyak kagum dengan adanya media pembelajaran yang ditampilkan video sehingga mengakibatkan siswa lupa akan materi yang harus mereka dapatkan.

(13)

b. Pada pertemuan kedua, kegiatan pembelajaran sudah baik, dan siswa sudah paham akan tugas yang mereka peroleh dalam pembelajaran, dan interaksi antara siswa dengan guru di dalam PBM juga cukup menarik karena siswa mulai berani untuk menerangkan mareti yang telah mereka peroleh dalam pembelajaran, walaupun mereka harus dipanggil oleh guru terlebih dahulu. c. Ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus1 yaitu 76,19% siswa yang tuntas

dalam pembelajaran. Hasil ini meningkat dibandingkan pada ketuntasan hasil belajar siswa sebelum di adakan tindakan yaitu 52,38%. Nilai rata-rata siswa pra siklus 68,65 meningkat pada siklus 1 yaitu 74,76. Meskipun begitu, hasil belajar siswa siklus 1 belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu siswa yang tuntas 80% siswa dengan perolehan nilai melebihi KKM (70). Sehingga perlu diadakannya perbaikan dalam pembelajaran IPA menggunakan metode pemberian tugas dan media video pada siklus 2.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus 2

4.1.3.1. Perencanaan Tindakan Siklus 2

Hasil refleksi siklus 1 merupakan pertimbangan untuk merencanakan tindakan dalam pembelajaran siklus 2. Tindakan awal perancangan siklus 2 yaitu:

- Identifikasi masalah dan perumusan masalah berdasarkan refleksi pada perbaikan pembelajaran siklus 1.

- Menyusun rencana perbaikan pembelajaran siklus 2 - Menyiapkan bahan- bahan untuk pemberian tugas siswa.

- Menyiapkan media pembelajaran dengan video jelajah antariksa. - Mengembangkan format evaluasi

4.1.3.2. Pelaksanaan Tidakan Siklus 2

Pelaksanaan siklus 2 dilakukan selama 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada kamis, 28 Maret 2013. Pembelajaran pada pertemuan siklus ini dilakukan dengan langkah.

I. kegiatan awal

Dalam kegiatan ini guru melakukan salam pembuka untuk mengawali pembelajaran, melakukan motivasi dengan guru meminta siswa menyanyikan lagu “Bintang kecil” dan “Matahari terbenam”. Setelah kegiatan menyanyi dilakukan,

(14)

guru menanyakan kepada anak- anak secara klasikal “matahari sebagai pusat tata surya dikelilingi oleh apa? Selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai yaitu siswa mampu menyebutkan planet luar yang mengelilingi matahari, serta dapat menjelaskan spesifikasi masing- masing planet luar.

II. Kegiatan inti

Dalam kegiatan inti dibagi ke dalam tiga bagian yaitu eksplorasi, elabirasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi siswa diajak oleh guru untuk melakukan kegiatan mengingat kembali urutan planet dalam tata surya dari yang paling dekat dengan matahari. Kemudian siswa membedakan penggolongan planet dalam dan planet luar.

Kegiatan elaborasi guru memberikan penjelasan pemberian tugas yang akan dilakukan siswa dengan ketentuan bagi siswa yang mendapatkan kartu warna coklat harus mencatat hal-hal penting dari planet Jupiter, bagi siswa yang mendapat kartu warna hijau, harus mencatat hal-hal penting dari planet saturnus, bagi siswa yang mendapatkan kartu warna abu-abu harus mencatat hal-hal penting dari planet Uranus, bagi siswa yang mendapat kartu warna biru, harus mencatat hal-hal penting dari planet neptunus. Kegiatan pencatatan hal-hal penting dari planet tersebut dilakukan siswa ketika menyaksikan tampilan video jelajah antariksa.

Dalam kegiatan konfirmasi guru mengintruksikan kepada siswanya untuk memperhatikan temannya yang nanti akan mempresentasikan hasil catatannya ke dapan kelas dan mencatat hal penting dari masing- masing planet yang dibacakan (ukuran planet, jarak dengan matahari, waktu rotasi dan revolusi, ciri- ciri planet dan satelit yang dimiliki planet). Siswa yang akan membacakan hasil catatannya di depan kelas dihimbau untuk tunjuk jari membacakan tugasnya sesuai tugas yang diberikan guru. Setelah itu guru memberikan tanggapan atas yang disampaikan oleh siswanya didepan kelas.

III. Kegiatan penutup

Dalam kegiatan ini guru bersama siswa melakukan refleksi pembelajaran dengan menyimpulkan spesifikasi masing- masing planet, setelah itu guru

(15)

menutup pembelajaran dengan mengingatkan kepada siswa untuk tidak lupa mempelajari kembali materi yang diperoleh di rumah.

Pertemuan kedua dilaksanakan pada sabtu, 30 Maret 2013. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini hampir sama pada pertemuan pertama.

I. Kegiatan awal

Dalam kegiatan ini guru melakukan salam pembuka. Kemudian melakukan doa pagi. Setelah itu guru melakukan absensi kelas. Kemudian guru melakukan apersepsi dengan kegiatan mengingat kembali materi yang telah dipelajari untuk mengukur kesiapan siswa menerima materi baru, dan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai adalah siswa mngetahui dan dapat menjelaskan benda- benda langit selain planet.

II. Kegiatan inti

Kegiatan inti terbagi kedalam tiga bagian yaitu eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Dalam kegiatan eksplorasi siswa diberikan tugas mengamati gambar benda langit. (Komet, Meteorid, Asteroid dan Satelit), kemudian siswa dibimbing untuk siswa melakukan kegiatan membedakan ciri fisik benda langit. Kegiatan elaborasi ini guru menyajikan video jelajah atnariksa, dengan siswa diberi tugas untuk mencatat spesifikasi tentang benda- benda langit. (meteor, asteroid, satelit dan komet). Kegiatan konfirmasi dilakukan dengan guru menyuruh beberapa siswa menyampaikan hasil kegiatan mencatatnya kepada teman- teman sekelas mereka. Kemudian guru melakukan kegiatan evaluasi, setelah evaluasi yang dilakukan siswa selesai, guru bersama siswa mencocokkan hasil evaluasi siswa. III. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup ini guru bersama siswa menyimpulkan pembelajaran hari ini bahwa benda- benda langit itu ada selain planet yaitu komet yang memiliki ekor yang panjang, asteroid yang hanya ada diantara orbit yupiter dan saturnus, juga meteorid yaitu batu-batuan luar angkasa. Setelah itu guru mengakhiri pembelajaran dengan melakukan salam penutup pembelajaran.

4.1.3.3. Hasil Tindakan Siklus 2

Hasil belajar siswa siklus 2 setelah dilakukan dalam pembelajaran melalui metode pemberian tugas dan media video diperoleh hasil seperti pada tabel 4.3.

(16)

Tabel 4.4

Destribusi Frekuensi Nilai IPA Siswa Kelas 6 SDN 01 Ngadisepi Siklus 2 Tahun Pelajaran 2012/2013

Skor Frekuensi Persentase Keterangan Ketuntasan KKM (> 70) > 98 2 9,52% Tuntas 90,48 % 91 - 97 1 4,76% 84 - 90 4 19,06% 77 - 83 6 28,57% 70 - 76 6 28,57% 63 - 69 2 9,52% Tidak Tuntas 9,52 % Jumlah 21 100,00%

Nilai Rata- rata 80,00

Nilai Tertinggi 100 Ketuntasan Siswa 19

Nilai Terendah 65 Ketidaktuntasan Siswa 2

Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa pada siklus 2 ini dengan menggunakan metode pemberian tugas dan media video dalam mata pelajaran IPA hasil belajar siswa lebih meningkat dibandingkan dengan hasil perolehan hasil belajar pada siklus 1. Pada Skor nilai > 98 frekeuensinya ada 2 siswa yang mendapatkan skor 100 dengan persentase 9,52% dari jumlah keseluruhan siswa mengalami ketuntasan, pada skor nilai antara 91-97 frekuensiya ada 1 siswa dengan frekuensi 4,76% dari jumlah keseluruhan siswa mengalami ketuntasan, pada skor 84-90 frekuensinya 4 siswa dengan persentase 19,06%, pada skor 77-83 dan 70-76 frekuensinya sama- sama ada 6 siswa dengan persentase 28,57% . Dan dengan nilai rata-rata kelas 80,00. sedangkan nilai 100 adalah tertinggi yang berhasil di dapat siswa, sedangkan nilai terendahnya adalah 65. Dari keterangan pada tabel 4.3 dapat dilihat dalam gambar diagram batang 4.5 dan diagram lingkaran 4.6.

(17)

Gambar 4.5

Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Siklus 2 Tahun 2012/2013

Dari gambar rentang skor terendah 63-69 hanya 2 anak. Sedangkan di dalam rentang nilai 70-90 berjumlah 16 anak. Siswa yang memahami materi semakin banyak sehingga hasil belajar siswa semakin meningkat. Ketidaktuntasan hasil belajar siswa semakin rendah, hal ini dapat dilihat dari gambar 4.6.

Gambar 4.6

Ketuntasan IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Siklus 2 Tahun 2012/2013

(18)

Dari gambar diagram lingkaran terlihat nilai ketuntasan siswa 90,48% dibulatkan menjadi 90%, sedangkan yang tidak tuntas hanya 2 siswa dengan persentase 9,52% yang dibulatkan menjadi 10%. Sehingga pembelajaran dengan metode pembelajaran pemberian tugas dan media video pada siklus 2 pembelajaran sudah berhasil sesuai indikator kinerja pada penelitian yaitu 80% dari jumlah siswa memperoleh hasil belajar sama dengan KKM (>70).

4.1.3.4. Pengamatan pada Siklus 2

Dari observasi yang dilakukan peneliti dalam implementasi pembelajaran siklus 2 mengalami peningkatan dan mengalami kelancaran pembelajaran. Hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya:

1. Siswa sudah paham dengan metode pemberian tugas yang diberikan guru kepada mereka.

2. Siswa terbiasa untuk menerima materi melalui pemberian video jelajah antariksa.

3. Siswa mengalami penerimaan pembelajaran secara lebih nyata menggunakan metode pemberian tugas dan media video, sehingga mereka mendapat pengalaman belajar yang bermakna, berbeda dengan pembelajaran konvensisonal yang selama ini dilakukan oleh guru mereka.

4.1.3.5. Refleksi Pembelajaran Siklus 2

Setelah siklus 1 dan siklus 2 dilakukan oleh guru yang didampingi peneliti, peneliti dan guru kelas merasa puas. karena indikator kinerja telah tercapai dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa kelas 6 SD N 01 Ngadisepi tahun 2012/2013.

Dari hasil belajar siswa kelas 6 SD N 01 Ngadisepi terdapat 2 siswa yang tidak tuntas sesuai dengan KKM mata pelajaran IPA. Hal ini dikarenakan siswa yang mendapatkan nilai rendah tersebut kurang memiliki kemampuan dalam daya ingat, sehingga materi yang dia terima terkadang tidak mudah diserap, dan membutuhkan pengulangan materi berkali- kali agar siswa mampu memahami materi yang diajarkan.

(19)

Sedangkan salah seorang anak lagi merupakan anak yang kurang memiliki semangat belajar, sehingga dia tidak memiliki dorongan dari dalam dirinya untuk belajar dengan serius.

4.2 Analisis Data

Penelitian dilakukan di kelas 6 Sekolah Dasar Negeri 01 Ngadisepi Semester II Tahun Pelajaran 20012/2013 yang berjumlah 21 siswa pada pembelajaran IPA. Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan bisa terlihat dari hasil evaluasi peserta didik pada mata pelajaran IPA diperoleh data hasil pembelajaran sebelum dan sesuadah tindakan. Terlihat pada tebel 4.4

Tabel 4.5

Perbandingan Ketuntasan KKM Mata Pelajaran Ilmu pengetahuan Alam Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Tahun 2012/2013

Ketuntasan

KKM (70) Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Tuntas 52,38% 76,19% 90,48%

Tidak Tintas 47,62% 23,81% 9,52%

Dari data tabel diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar dari pra siklus dengan persentase 52,38% ke dalam siklus 1dengan persentase 76,19. Dengan penggunaan metode pemberian tugas dengan media video lebih dapat meningkatkan hasil belajar siswa dari siklus 1 ke siklus 2 dengan persentase 90,48%. Sehingga persentase ketidaktuntasan pra siklus sebesar 47,62% menurun pada siklus 2 menjadi 9,52%. Perkembangan ketuntasan hasil belajar siswa ini dapat dilihat dalam gambar diagram lingkaran 4.7 dan diagram grafik dalam tabel 4.8.

(20)

Gambar 4.7

Hasil Ketuntasan Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi

Semester 2 Tahun 2012/2013

Dalam gambar diagram lingkaran terjadi kenaikan tingkat ketntasan siswa yang nilainya melebihi KKM (>70). Dari gambar terlihat ketika hasil belajar IPA kelas 6 SD N 01 Ngadisepi di kondisi awal pra siklus, ketuntasan siswa adalah 41% dari jumlah keseluruhan siswa dengan frekuensi 21. Kemudian setelah dilakukan evaluasi hasil belajar siklus 1 ketuntasan siswa mengalami peningkatan mencapai 24%, hal ini cukup memuaskan karena hasil belajar siswa meningkat. Selelah itu dilakukan lagi siklus 2 dan hasilnya 35 % kenaikan ketuntasan siswa. Selain itu juga dijabarkan dalam diagram titik dibawah ini.

(21)

Gambar 4.8

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 6 SD N 01 Ngadisepi Semester 2 Tahun 2012/2013

Terlihat pada siklus pra siklus anak yang tidak berhasil berjumlah 11 anak, pada siklus 1 yang belum berhasil berjumlah 6 anak, dan pada siklus 2 hanya 2 anak. Ketuntasan siswa yang nilainya > 70 dapat meningkat hingga 9 anak mengalami ketuntasan.

4.3 Pembahasan

Bedasarkan hasil observasi sebelum tindakan yang dilakukan di kelas 6 SD Negeri 01 Ngadisepi Kecamatan Gemawang Kabupaten Temanggung ditemukan bahwa tingkat hasil belajar siswa masih rendah, hal ini disebabkan pemahaman siswa dalam mata pelajaran IPA belum menekankan pada aspek perolehan pembelajaran yang lebih bermakna, sehingga materi kurang dapat diterima oleh siswa yang berakibat hasil belajar siswa menjadi rendah. Proses pembelajaran sebelum tindakan menunjukkan bahwa siswa masih pasif, siswa lebih cenderung mendengarkan ceramah guru sehingga siswa terkesan bosan pada proses pembelajaran. Siswa terlihat jenuh karena pembelajaran selalu monoton sehingga nilai rata-rata pelajaran IPA rendah. Nilai rata-rata yang didapatkan siswa sebelum

(22)

tindakan adalah rata- rata kelas 68,05 yang masih kurang dari KKM IPA (> 70), dengan nilai terendah 50 dan yang tertinggi adalah 80. Adanya perbandingan yang signifikan antara jumlah siswa yang tuntas dan tidak tuntas karena siswa yang sudah mencapai ketuntasan telah mampu memahami materi yang disajikan oleh guru walaupun hanya dengan ceramah saja, karena kemampuan siswa untuk menerima materi berbeda- beda, sehingga diperlukan tindakan sesuai yaitu bagaimana menekankan pada aspek kemandirian siswa untuk menerima materi sesuai kemampuan mereka yang menekankan pada pengalaman yang berbeda dengan memperluas pengetahuan baru dengan metode pemberian tugas. Hal ini sesuai tingkat perkembangan usia anak sekolah dasar yang masih dalam tahapan operasional konkrit (7- 12tahun) dimana siswa akan lebih paham bila siswa dapat melihat sesuatu yang konkrit atau nyata dan dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran dengan perolehan pengalaman masing- masing.

Selain itu agar kegiatan pembelajaran dalam materi “Sistem Tata Surya” diperlukan alat bantu sebagai media yang mampu memberikan informasi yang lebih nyata dapat menggunakan media video. Dengan media video ini dapat memenipulasi ruang dan waktu. Sebagai contohnya dapat menampilkan objek antariksa yang lokasinya berada di belahan dunia lain dapat dihadirkan melalui video.

Dengan mengkolaborasikan metode pemberian tugas dengan media video ini, akan meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan prestasi belajar siswa didapatkan dari hasil perolehan nilai siklus 1 dan 2.

1. Siklus 1

Penerapan tindakan Siklus I dengan penerapan pembelajaran IPA dengan metode pemberian tugas dan media video, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM >70) sebanyak 16 siswa atau 76,19%. Hanya ada 5 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 23,81% dari keseluruhan jumlah 21 siswa. Sedangkan rata- rata kelas telah melebihi KKM dengan perolehan 74,76, tetapi belum mencapai indikator kerja yang di jadikan acuan 80% siswa memperoleh nilai melebihi KKM, sehingga dilanjutkan dengan pembelajaran pada siklus 2.

(23)

2. Siklus 2

Hasil belajar pada siklus 2 dengan penerapan pembelajaran IPA dengan metode pemberian tugas dan media video, siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM >70) sebanyak 19 siswa atau 90,48%. Hanya ada 2 siswa yang tidak tuntas dengan persentase 9,52% dari keseluruhan jumlah 21 siswa. Sedangkan rata- rata kelas telah melebihi KKM dengan perolehan 80,00. Pada hasil belajar siklus 2 ini melebihi acuan indikator kerja yaitu 80%.

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Masruroh (2006) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Tugas dan Resitasi terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 2 Semester 2 Pokok Bahasan Sistem Persamaan Linear dengan Dua Variabel SMP Islam Sultan Agung I Semarang Tahun Pelajaran 2005/2006”. Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh antara metode pemberian tugas dengan hasil belajar siswa. Salah satu hasil dari penelitian ada pengaruh dan hubungan yang berarti antara penggunaan metode tugas dan resitasi dengan hasil belajar siswa.

Selain itu penggunaan media video membantu siswa memperoleh pengetahuan yang lebih baik. Bedasarkan penelitian yang dilakukan Siwi (2012) dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Menyimak Dongeng pada Mata Pelajaran bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri Panjatan, Panjatan, Kulon Progo Tahun 2011 / 2012”, menunjukkan adanya pengaruh penggunaan media video terhadap kemampuan belajar siswa.

Oleh karena itu, berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dengan menggunakan metode pemberian tugas dengan media video dapat dijadikan sebagai alat untuk meningkatkan hasil belajar siswa.

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Citra Bank dan Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah dengan Kepercayaan Nasabah sebagai Variabel Moderasi.. Jonraimal ˡ , Sefnedi ˡ , Alvis

Begitu juga dengan kerajaan pemerintah yang akan mengaplikasikan lagu sebagai propaganda politik atau doktrin untuk memastikan rakyat akan terus memberikan sokongan kepada

Jadi dalam hal itu karya dari Syekh Nawawi memang sangat berguna dan memberikan pengaruh besar bagi pondok pesantren Buntet, yang dalam tingkatan pendidikan

Ikon gambar lampu yang bercahaya ditandai dengan adanya tiga garis di atas gambar lampu tersebut. Gambar lampu bercahaya merupakan simbol pencahayaan bagi orang

4 Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa metode pendekatan hermeneutik dapat diterapkan dan dalam batas-batas tertentu telah diterapkan oleh para ulama untuk

Pembagian tugas terkait pengelolaan Ruang Terbuka Hijau di Kota Surabaya tahun 2010-2015 dilakukan oleh beberapa SKPD antara lain adalah Dinas Kebersihan dan Pertamanan,

Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan: (1) Terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan memori dengan prestasi belajar pada materi Koloid, dari uji t-dua pihak

untuk melakukan budi daya dengan Good Agriculture Practice (GAP). 3) Strategi yang dihasilkan pada matriks TOWS diterjemahkan menjadi sasaran strategis dan indikator