• Tidak ada hasil yang ditemukan

Ir. Jamal Khalid NIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Ir. Jamal Khalid NIP"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

L

L

A

A

P

P

O

O

R

R

A

A

N

N

A

A

K

K

H

H

I

I

R

R

K

K

E

E

G

G

I

I

A

A

T

T

A

A

N

N

M

M

O

O

N

N

I

I

T

T

O

O

R

R

I

I

N

N

G

G

D

D

A

A

N

N

E

E

V

V

A

A

L

L

U

U

A

A

S

S

I

I

I

I

N

N

T

T

E

E

R

R

N

N

A

A

L

L

B

B

A

A

L

L

A

A

I

I

P

P

E

E

N

N

G

G

K

K

A

A

J

J

I

I

A

A

N

N

T

T

E

E

K

K

N

N

O

O

L

L

O

O

G

G

I

I

P

P

E

E

R

R

T

T

A

A

N

N

I

I

A

A

N

N

B

B

P

P

T

T

P

P

A

A

C

C

E

E

H

H

B

B

A

A

L

L

A

A

I

I

P

P

E

E

N

N

G

G

K

K

A

A

J

J

I

I

A

A

N

N

T

T

E

E

K

K

N

N

O

O

L

L

O

O

G

G

I

I

P

P

E

E

R

R

T

T

A

A

N

N

I

I

A

A

N

N

(

(

B

B

P

P

T

T

P

P

)

)

A

A

C

C

E

E

H

H

B

B

A

A

D

D

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

E

E

L

L

I

I

T

T

I

I

A

A

N

N

D

D

A

A

N

N

P

P

E

E

N

N

G

G

E

E

M

M

B

B

A

A

N

N

G

G

A

A

N

N

P

P

E

E

R

R

T

T

A

A

N

N

I

I

A

A

N

N

K

K

E

E

M

M

E

E

N

N

T

T

E

E

R

R

I

I

A

A

N

N

P

P

E

E

R

R

T

T

A

A

N

N

I

I

A

A

N

N

2

2

0

0

1

1

0

0

(2)

K

K

A

A

T

T

A

A

P

P

E

E

N

N

G

G

A

A

N

N

T

T

A

A

R

R

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmatNYA laporan akhir Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Internal BPTP NAD dapat diselesaikan pada waktunya. Penulis juga menyadari dalam pelaksanaan kegiatan dan penyusunan laporan ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu kami memohon maaf dan juga menerima kritik/saran serta masukan yang konstruktif demi penyempurnaan pola kegiatan yang dilaksanakan agar lebih baik dimasa mendatang.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga kami ucapkan kepada Kepala BPTP NAD yang telah memberikan kepercayaan, ungkapan terima kasih juga kami haturkan kepada semua pihak yang telah turut membantu pelaksanaan kegiatan ini.

Manusia hanyalah berusaha untuk mencari kebenaran, namun kebenaran yang hakiki hanyalah milik Allah SWT, semoga laporan sederhana ini berguna bagi pembaca.

Banda Aceh, Desember 2010 Penanggung Jawab Kegiatan,

Ir. Jamal Khalid

(3)

D

D

A

A

F

F

T

T

A

A

R

R

I

I

S

S

I

I

Halaman

LEMBARAN PENGESAHAN ...

i

KATA PENGANTAR ...

ii

DAFTAR ISI...

iii

DAFTAR TABEL ...

iv

RINGKASAN ...

vii

I.

PENDAHULUAN...

1

A. Latar Belakang...

1

B. Tujuan ...

3

C. Luaran...

3

D. Metode Pemantauan dan Evaluasi ...

3

II. PERENCANAAN ...

7

Tujuan dan sasaran...

7

Cara mencapai tujuan ...

7

III. PELAKSANAAN ...

8

3.1. Pencapaian Kinerja Program...

8

3.2. Gambaran Umum KegiatanLitkaji...

8

3.3.Pelaksanaan Kegiatan ...

10

3.3.1. Pelaksanaan SLPTT...

10

3.3.2. Pelaksanaan PSDS...

14

3.3.3. Pelaksanaan PUAP...

18

3.3.4. Pelaksanaan Kegiatan Klinik Teknologi ...

22

3.3.5. Pelaksanaan Demplot PTT Kedelai ...

26

3.3.6. Pelaksanaan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi ....

30

3.3.7. Pelaksanaan Visitor Plot ...

34

3.3.8. Pelaksanaan Pengembangan Media Informasi Pertanian

38

3.3.9. Pelaksanaan Open House ...

44

3.3.10.Pelaksanaan RoadShow ...

46

V. PENUTUP ...

48

Kesimpulan...

48

Saran...

48

(4)

R

R

I

I

N

N

G

G

K

K

A

A

S

S

A

A

N

N

Jamal Khalid, dkk. Monev merupakan kegiatan untuk membandingkan antara keragaan

perencanaan suatu pengkajian dan atau diseminasi dengan pelaksanaan di lapangan

serta luaran yang diperoleh. Dengan demikian monev adalah suatu proses pemantauan

dan penilaian kemajuan serta keberhasilan suatu kegiatan pengkajian dan diseminasi

teknologi pertanian. Proses ini mencakup perumusan dan pengembangan sistem,

pelaksanaan pemantauan kegiatan dan pengumpulan data, evaluasi, serta pelaporan

kinerja program litkaji di BPTP. Monev oleh Tim Teknis Pengembangan BPTP

dilaksanakan pada waktu tertentu ditujukan pada kegiatan litkaji yang telah dan sedang

dilaksanakan. Aspeknya meliputi keseluruhan kegiatan mulai dari proses, hasil bahkan

sampai pemanfaatan hasil. Monev berguna untuk mengetahui kemajuan (progress) dan

capaian kinerja (output, manfaat dan dampak) bagi masyarakat. Kegiatan monev pada

intinya merupakan bagian dari pembinaan untuk meningkatkan kinerja, kemandirian

pelaksanaan kegiatan dan akuntabilitas kegiatan. Hasil monev ini diperlukan untuk

mempertajam serta meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan litkaji dan diseminasi

hasil litkaji pada tahun - tahun mendatang.

(5)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) sebagai kepanjangan tangan Badan Litbang Pertanian di daerah mempunyai tugas utama melaksanakan pengkajian dan diseminasi teknologi Pertanian. Dalam hal ini BPTP diharapkan mampu mengembangkan acuan dan rekomendasi teknologi pertanian tepat guna lokal spesifik untuk daerah kerja masing-masing.

Penciptaan dan pengembangan teknologi spesifik lokasi sesuai dengan sumber daya setempat selain dimaksudkan untuk memacu peningkatan produksi pertanian, juga dapat mendorong terciptanya peningkatan pendapatan petani sebagai pengguna teknologi. Kenyataan rendahnya adopsi teknologi oleh para pengguna selama ini menjadi pendorong utama bagi BPTP untuk selalu meningkatkan kesesuaian teknologi yang akan diciptakan. Selanjutnya, BPTP diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya/terbatasnya adopsi petani tersebut dengan pengembangan teknologi baru yang diusahakan sedapat mungkin sesuai dengan teknologi yang dibutuhkan petani dan sesuai dengan sumber daya alam, sarana dan prasarana setempat serta kondisi petani (farmer’s circumstances).

Agar pelaksanakan tugas BPTP dapat berjalan sesuai dengan langkah-langkah yang ditentukan dan hasil program mencapai tujuan optimal, diperlukan monitoring dan evaluasi (monev) pada setiap kegiatan. Kegiatan monev terhadap kegiatan litkaji dan diseminasi teknologi pertanian di BPTP merupakan salah satu agenda kegiatan Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP) yang di dalam teknis operasionalnya dilakukan Tim Teknis Pengembangan BPTP.

Monev merupakan kegiatan untuk membandingkan antara keragaan perencanaan suatu pengkajian dan atau diseminasi dengan pelaksanaan di lapangan serta luaran yang diperoleh. Dengan demikian monev adalah suatu proses pemantauan dan penilaian kemajuan serta keberhasilan suatu kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian. Proses ini mencakup perumusan dan pengembangan sistem, pelaksanaan pemantauan kegiatan dan pengumpulan data, evaluasi, serta pelaporan kinerja program litkaji di BPTP.

Selain itu, monev merupakan suatu alat manajemen yang penting dari suatu organisasi/institusi, tidak terkecuali institusi penelitian. Hasil monev akan memfasilitasi keterbukaan dan penyediaan informasi penting yang dibutuhkan dalam proses pengambilan

(6)

penentuan keputusan mengenai keberlanjutan, modifikasi/penyempurnaan atau perbaikan (apabila dianggap perlu) dari berbagai kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian di BPTP. Analisis data dan informasi yang dikumpulkan dalam kegiatan monev juga diperlukan dalam penyempurnaan program dan penyelenggaraan litkaji serta diseminasi teknologi pertanian di BPTP. Dengan mempelajari secara seksama kondisi yang ada dari setiap indikator pada keempat tahapan (masukan, proses, luaran, dan manfaat dari suatu jenis litkaji), maka bila diperlukan dapat dilakukan perbaikan-perbaikan untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan litkaji dan diseminasi hasil litkaji di BPTP.

Selain dilakukan oleh Tim Teknis Pengembangan BPTP, kegiatan monev juga dilakukan oleh BPTP sendiri (monev internal). Monev internal lebih difokuskan pada kesesuaian aspek teknis administrasi guna meningkatkan kualitas pelaksanaan program litkaji dan diseminasi. Hubungannya dengan Monev yang dilakukan Tim Teknis Pengembangan BPTP adalah kegiatan monev internal dilakukan untuk membantu tim monev Tim Teknis Pengembangan BPTP dalam melaksanakan pengawasan terhadap kegiatan BPTP. Monev merupakan proses menilai kesesuaian langkah-langkah kegiatan dan pencapaian hasil dikaitkan dengan panduan umum pelaksanaan kegiatan. Melalui monev, kegiatan diarahkan agar selalu sesuai aturan, prinsip dan panduan yang berlaku.

Monev oleh Tim Teknis Pengembangan BPTP dilaksanakan pada waktu tertentu ditujukan pada kegiatan Pengkajian dan diseminasi yang telah dan sedang dilaksanakan. Aspeknya meliputi keseluruhan kegiatan mulai dari proses, hasil bahkan sampai pemanfaatan hasil. Monev berguna untuk mengetahui kemajuan (progress) dan capaian kinerja (output, manfaat dan dampak) bagi masyarakat.

Kegiatan monev pada intinya merupakan bagian dari pembinaan untuk meningkatkan kinerja, kemandirian pelaksanaan kegiatan dan akuntabilitas kegiatan. Hasil monev ini diperlukan untuk mempertajam serta meningkatkan perencanaan dan pelaksanaan Pengkajiaan dan diseminasi hasil pada tahun-tahun mendatang.

(7)

B. TUJUAN

Secara umum tujuan dari kegiatan ini untuk memberikan gambaran secara lebih jelas dari pelaksanaan dan hasil kegiatan suatu pengkajian dan diseminasi teknologi pertanian yang dilakukan melalui penilaian setiap indikator kinerja dan sasaran, identifikasi permasalahan, keberhasilan (peluang), sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan selanjutnya.

1. Memonitor kegiatan yang tengah berjalan agar sasaran yang ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.

2. Mengevaluasi proses perencanaan dan hasil kerja (kinerja) kegiatan dari sisi penggunaan masukan (input), proses pelaksanaan, keluaran (output), hasil (outcome) dan manfaat (benefit).

C. KELUARAN YANG DIHARAPKAN

1. Keluaran Monev adalah gambaran tentang kinerja/prestasi dari kegiatan pengkajian dan diseminasi teknologi.

2. Masukan kepada pimpinan (Kepala BPTP/Kepala Badan Litbang Pertanian) dalam memperbaiki arah kebijakan penyajian dan diseminasi teknologi.

3. Peningkatan mutu hasil pengkajian/diseminasi serta efisiensi penggunaan sumber daya pengkajian (dana, alat dan SDM).

4. Pencapaian sasaran kegiaan secara efektif dan efisien.

5. Kesesuaian pelaksanaan kegiatan yang sedang berjalan dengan perencanaan yang ditetapkan serta prosedur dan Panduan Litkaji & Diseminasi Hasil Pengkajian.

D. METODOLOGI PEMANTAUN DAN EVALUASI 1. Materi

Fokus monev diarahkan untuk melakukan pemantauan dan evaluasi kegiatan litkaji dan diseminasi dengan pendekatan membandingkan hasil dengan perencanaan yang tertuang di dalam proposal dan ROPP. Kegiatan Monev meliputi Monev Perencanaan Kegiatan (Ex ante evaluation), Monev Pelaksanaan Kegiatan (On going evaluation) dan Monev Hasil Kerja (Ex post evaluation). Prosedur Monev pada setiap tahapan tersebut menggunakan kriteria dan indikator yang berbeda.

(8)

2. Indikator

Indikator monev kegiatan Litkaji dibedakan ke dalam 3 tahap monev, yaitu: (a) Perencanaan, (b) Pelaksanaan, dan (c) Hasil kerja.

A. Perencanaan. Kriteria monev perencanaan Litkaji meliputi kelengkapan dokumen perencanaan dan kejelasan sasaran litkaji dengan kegiatan yang akan dilaksanakan serta kejelasan prosedur pelaksanaan kegiatan. Dokumen perencanaan meliputi RPTP dan dokumen pendukungnya seperti SK Pelaksana, ROPP, dan RAB. Monev kejelasan sasaran adalah untuk menilai kekonkritan sasaran yang ingin dicapai meliputi antara lain produk fisik, lembaga, sistem. Kriteria kejelasan prosedur ditujukan untuk menilai kejelasan tahapan pelaksanaan dan kelengkapan petunjuk pelaksanaan kegiatan. Indikator kegiatan yang baik perencanaannya adalah yang dokumentasi perencanaannya lengkap dan benar, sasarannya konkrit dan lengkap serta prosedur kegiatannya diuraikan secara jelas dalam setiap tahap disertai petunjuk pelaksanaannya.

B. Pelaksanaan. Kriteria Monev pelaksanaan kegiatan pengkajian meliputi kelengkapan dokumentasi pelaksanaan dan kemajuan relisasi fisik serta kemajuan realisasi anggaran. Dokumen pelaksanaan litkaji dan diseminasi hasil litkaji meliputi pelaporan periodik berupa: (1) Laporan bulanan, triwulanan dan atau tengah tahun dan (2) Monitoring kemajuan realisasi fisik dilihat dari perbandingan antara tahapan yang dilaksanakan dengan tahapan yang direncanakan dan monitoring kemajuan relisasi anggaran dilihat dari perbandingan relisasi anggaran dengan anggaran yang direncanakan. Indikator kegiatan litkaji yang baik pelaksanaannya adalah dokumen pelaksanaannya lengkap dan benar, realisasi fisik sesuai dengan yang telah ditetapkan serta selisih antara realisasi fisik dan anggaran minimum (< 10 %).

C. Hasil Kerja. Kriteria monev hasil kerja meliputi kelengkapan dokumen dan mutu hasil kerja dengan keluaran/sasaran serta realisasi anggaran. Dokumen hasil kerja terdiri atas laporan tengah tahun serta laporan akhir, termasuk di dalamnya foto-foto aktivitas. Laporan akhir mengikuti format yang ditetapkan BBP2TP. Evaluasi mutu hasil kerja meliputi perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan. Evaluasi tingkat realisasi anggaran yaitu perbandingan realisasi anggaran yang dicapai dengan anggaran

(9)

(RPTP). Indikator kegiatan litkaji yang baik hasil kerjanya adalah yang dokumentasi pertanggungjawabannya dan pelaporannya lengkap dan benar, pencapaian fisik sesuai dengan sasaran, serta selisih antara pencapaian fisik dengan anggaran minimum (< 10 %), sehingga sasaran akhir dapat secara efektif dan dicapai tepat waktu.

3. Tahapan kegiatan

Monev dilakukan melalui 3 tahapan, yaitu:

(1) Melakukan desk work berupa penelusuran dokumen pendukung litkaji yang meliputi matrik program, proposal/ROPP, Juklak/juknis, laporan kemajuan dan atau laporan final. Dalam prakteknya, deskwork dilakukan dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri selain unsur struktural juga semua penanggungjawab kegiatan litkaji dan diseminasi. (2) Melakukan Pendalaman Monev. Pendalaman monev tidak dilakukan pada semua judul

kegiatan, tetapi cukup dilakukan pada kegiatan yang kena uji petik saja. Uji petik dilakukan terhadap beberapa judul kegiatan litkaji/diseminasi yang dianggap memiliki potensi permasalahan administratif ataupun kelemahan implementasi di lapangan. Banyaknya uji petik disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan waktu, tetapi minimal dilakukan pada 3 kegiatan litkaji dan 1 kegiatan diseminasi.

(3) Klarifikasi data/informasi ke lapangan. Kegiatan ini hanya dilakukan pada judul litkaji/diseminasi yang kena uji petik. Di lapangan dilakukan diskusi dengan penanggung jawab dan tenaga “detaser”. Selanjutnya diperlukanjuga melakukan pertemuan dengan penanggungjawab kegiatan, dan jika diangap krusial pertemuan diikuti oleh Kepala BPTP dan peneliti/penyuluh guna membahas hasil sementara monev sekaligus menghimpun masukan dan saran yang diperlukan. Untuk mendapatkan akuntabilitas hasil monev, penilaian dilakukan dengan menggunakan indikator monev yang telah dipersiapkan.

(10)

4. Jadwal Pelaksanaan

Monev dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 kali dalam satu tahun anggaran dan sebaiknya 3 kali setahun bila tenaga dan dana memungkinkan, dengan rincian sebagai berikut:

 Evaluasi hasil kerja tahun sebelumnya dan Monitoring Perencanaan pada tahun berjalan paling lambat dilaksanakan Maret.

 Monitoring Pelaksanaan tahun berjalan dilaksanakan paling lambat Oktober.

 Monitoring Pelaksanaan Akhir tahun berjalan dilaksanakan paling lambat bulan Nopember (opsional).

Monev dilaksanakan dengan agenda terjadwal yang meliputi:

1) Monev awal, dilakukan pada awal kegiatan dimulai dari memantau kegiatan penyusunanan RPTP/RDHP, ROPP dan awal kegiatan pelaksanaan dilapangan yang sesuai dengan ROPP yang telah dibuat.

2) Monev pertengahan , Pemantauan pelaksanaan kegiatan dilapangan oleh tim monev Baik terhadap fisik pelaksanaan kegiatan ataupun realisasi keuangan yang telah

digunakan untuk menunjang pelaksanaan kegiatan.

3) Monev akhir, yaitu memantau pelaksanaan akhir dari pada kegiatan termasuk pelaporan akhir.

5. Tenaga dan organisasi pelaksanaan

Kegiatan Monev dilakukan oleh Tim Pengembangan BPTP NAD dengan struktur organisasi sebagai berikut:

Penanggungjawab : Kepala BPTP NAD Ketua : Kordinator Program Sekretaris : Sekretaris program

(11)

6. PEMBIAYAAN

No. Uraian Volume Harga Satuan(Rp) Jumlah(Rp) 1. Belanja Bahan 1 paket 3.850.000 3.850.000

2. Perjalanan ke daerah

(Perencanaan, pelaksanaan dan monitoring dan sosialisasi)

22 OP 1.100.000 24.200.000

Jumlah - - 28.050.000

II. PERENCANAAN A. Tujuan dan Sasaran

Pelaksanaan kegiatan monev diawali pada fokus kegiatan penyiapan ADM kegiatan yang akan dilaksanakan terutama sekali dalam bnetuk ROPP. ROPP dari setiap kegiatan telah disiapkan oleh masing-masing penjab sehingga aktifitas dilapang untuk masing-masing dilapangan berjalan dengan baik. Pelaksanaan kegiatan dilapangan khususnya kegiatan SL-PTT, PSDS dan kegiatan lain yang mendukung program strategis kementrian Pertanian sudah berjalan hingga rata-rata 40 persen. Hal ini dapat dilihat sesuai dengan Tabel laporan IKU BPTP NAD (terlampir).

B. Cara Mencapai Tujuan ( Strategi dan Kebijakan)

Kegiatan monev dilakukan oleh tim monev dengan melihat kegiatan dilapangan, sejauh mana kegiatan lapangan dari masing-masing kegiatan baik itu berupa kegiatan pendampingan teknologi ataupun kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam bentuk demplot. Pemantauan kegiatan yang dilaksanakan dilapangan dengan meninjau langsung pelaksanaan dilapang. Hasil pemantauan dilapang dilaporkan pada kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian serta laporan monev ke Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan

(12)

III. PELAKSANAAN 3.1. Pencapaian Kinerja program

Kriteria monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pengkajian meliputi kelengkapan dokumentasi pelaksanaan dan kemajuan realisasi fisik serta kemajuan realisasi anggaran. Dokumen pelaksanaan penelitian/pengkajian dan diseminasi meliputi pelaporan periodik berupa hasil pantauan dari pada kegiatan pengkajian/diseminasi.

3.2. Gambaran Umum Kegiatan Litkaji dan Diseminasi BPTP NAD

Pada tahun anggaran 2010 BPTP Nanggroe Aceh Darussalam melaksanakan kegiatan yang mendukung program strategis Kementerian Pertanian yang dituangkan didalam beberapa judul kegiatan pengkajian/diseminasi sebagai berikut (Tabel 1) :

(13)

Tabel 1. Judul dan lokasi kegiatan pengkajian dan diseminasi, Penjab dan anggaran BPTP Nanggroe Aceh Darussalam TA. 2010.

Judul RPTP,RDHP,RKTM Penanggung Jawab Jumlah Pagu Lokasi 1 Pendampingan Program Sekolah

Lapang Pengelolaan Tanaman

Terpadu (SL-PTT) Padi,Jagung, Kedelai dan Kacang Tanah pada 60 % Lokasi dengan Peningkatan Produksi Mencapai 15 % di Propinsi Aceh

Ir. M. Nasir Ali 438.290.000 18 kabupaten Diprovinsi NAD

2 Pendampingan Program Peningkatan Swasembada Daging (PSDS) Target Kenaikan Produksi Daging Sapi > 20 %.

Ir. Nani Yunizar 56.800.000 Kabupaten Aceh Utara, Timur, Aceh besar

3 Demplot (Inovasi) KedelaiMendukung Program SL-PTT dengan potensi Keniakan Produksi > 15 % diWilayah NAD

Ir. Chairunas, MS 49.500.000 Kabupaten Bireuen

4 Klinik Teknologi Pertanian MendukungProgram SL-PTT dengan Tingkat Layanan 60%

dari total Gapoktan di wilayah NAD

Ir. Tamrin 59.500.000 Aceh Selatan danPidie , Pidie Jaya

5 Perbanyakan Benih Padi MendukungProgram SL-PTT dengan Target Penyediaan Benih Berkualitas Pada Lahan Sawah Irigasi

Ir. T. Iskandar, M.Si 104.550.000 Aceh Selatan Pidie, Pidie Jaya

6 Pengembangan SumberdayaInformasi IPTEK, Diseminasi dan Jaringan Umpan Balik

1. Visitor Plot

2. Media Informasi Pertanian 3. Open Hause

4. Road Show

Ir. Basri, AB.MSi 169.694.000 Kabupaten AcehTimur, Aceh Tengah Aceh Besar Pidie , Pidie Jaya, Simeulue,Bireuen 7 Pendampingan Teknologi dan Supervisi

Pelaksanaan Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaaan (PUAP) di Provinsi NAD

Ir. Yufniati ZA 883.575.000 Di 20 Kabupaten dalam Provinsi Aceh

(14)

3.3. Pelaksanaan Kegiatan

3.3.1. Pelaksanaan Kegiatan SL-PTT

SL-PTT merupakan bagian dari kegiatan diseminasi yang dilaksanakan dalam upaya meningkatkan adopsi teknologi melalui kegiatan pembuatan demplot PTT. Demplot ini diharapkan dapat memberi suatu daya tarik tesendiri terhadap petani dalam memecahkan masalah. Dengan pendekatan sistem demplot PTT diharapkan petani dapat berpartisipasi aktif sejak perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,dan menentukan paket yang terbaik.

Tabel 1 . Perencanaan Kegiatan SL-PTT BPTP NAD – TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 2010 44 6030 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30

 Kejelasan tahapan pelaksanaan  Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan 20 10 33 6030 Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330 4. Temuan/Saran:

- Perlu ada perbaikan dalam kerangka kerja seperti kelengkapan juknis, surat perintah kerja, kesesuaian ROPP dengan pencapaian dilapangan, dan hubungan dengan pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai. Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(15)

Tabel 2. Kinerja Pelaksanaan SL-PTT (Proses) TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan SL-PTT, kepada:

Unsur Pemda di Provinsi/Kabupaten Kelompok tani Petani sasaran 15 5 5 5 3 3 3 15 15 15 2. Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan

Keterlibatan penyuluh pertanian dan teknisi di lapangan

Keterlibatan Pemda

Keterlibatan kelompok tani Kerjasama Tim 20 5 5 5 5 2 2 3 3 10 10 15 15 3. Implementasi pemenuhan kebutuhan SL-PTT

Pengadaan bahan dan peralatan (kuantitas) Kualifikasi bahan

20

10

10 33 3030 4. Pengamatan/pengukuran sasaran SL-PTT

Pembinaan teknisi (tenaga detasir) 1515 32 4530 5. Pengumpulan data

Sistematika pencatatan

Kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan

10

5 5 6. Pengolahan dan Penganalisisan data/informasi 10

7. Peluang keberhasilan adopsi dikaitkan dengan: Dukungan insansi terkait

Dukungan sarana dan fasilitas

10

5

5 23 1015

Total Nilai 100 225

Komentar dan saran:

- Tim pelaksana perlu membentuk jejaring kerja dengan pihak pemda, sehingga dapat terjalin kerja sama, dalam pembinaan pada tingkat LL dan kelompok tani. Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai. Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan

(16)

Tabel 3. Pelaksanaan Kegiatan SL-PTT TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan Dokumen 30

 Laporan Tengah Tahun

 Draft Laporan Final 2010 34 6040

2. Kemajuan Realisasi Fisik 40

 Perbandingan antara tahapan yang dilaksanakan dengan tahapan yang direncanakan

40 2 80

3. Kemajuan Realisasi Anggaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang

direalisasikan dan direncanakan 30 2 60

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 390

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan dapat terlaksana dengan baik namun perlu menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah setempat

5. Pencapaian Sasaran (Efektivitas) – (A) 45

Realisasi Anggaran % (B) 40

Efisiensi (A/B) 1,12

Tabel 4. Hasil Kerja Kegiatan SL-PTT (Output) 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30 4 120

 Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir

2. Mutu Hasil Kerja 40 3 120

 Perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan

3. Realisasi Angaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan dan direncanakan

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan terhambat karena terjadinya perubahan revisi anggaran pada DIPA sehingga pelaksanaan operasional Monev tidak dapat sesuai jadual yang telah disusun.

5. Pencapaian Sasaran (efektivitas %) (A) 85

Realisasi Anggaran % (B) 80

(17)

Tabel 5. Manfaat Hasil Kegiatan SLPTT 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Peluang Pemanfaatan Hasil SLPTT, ditinjau dari:

 Karakteristik sasaran /stakeholders  Jenis dan Karakteristik teknologi

10

5

5 42 2010

2. Banyaknya komponen/paket teknologi yang

diadopsi petani 20 2 40

3. Banyaknya petani yang mengadopsi teknologi 20 3 60 4. Pengembangan lahan yang mengadopsi

teknologi 15 2 30

5. Dukungan terhadap program

PEMDA/pengembangan wilayah 20 3 60

6. Dukungan terhadap pengembangan

agribisnis/sektor swasta 15 2 30

Total Nilai 100 270

Komentar dan saran:

- Tingkat adopsi teknologi dinilai masih rendah yang disebabkan beberapa komponen teknologi tidak tersedia di lokasi.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(18)

3.3.2. Pelaksanaan Kegiatan PSDS

Tujuan kegiatan Program Nasional Swasembada Daging Sapi (PSDS) melakukan pendampingan manajemen pemeliharaan program PSDS pada satu kawasan (30 orang peternak) untuk mencapai produktivitas sapi potong (30 - 40%) dan perbaikan daya tampung pada pengembalaan.

Tabel 6 . Perencanaan Kegiatan PSDS BPTP NAD TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 2010 44 6030 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30

 Kejelasan tahapan pelaksanaan

 Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan 2010 33 6030

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Perlu ada perbaikan dalam kerangka kerja seperti kelengkapan juknis, surat perintah kerja, kesesuaian ROPP dengan pencapaian dilapangan, dan hubungan dengan pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(19)

Tabel 7. Kinerja Pelaksanaan PSDS (Proses) TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan PSDS, kepada:

Unsur Pemda di Provinsi/Kabupaten Kelompok tani Petani sasaran 15 5 5 5 3 3 3 15 15 15 2. Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan

Keterlibatan penyuluh pertanian dan teknisi di lapangan

Keterlibatan Pemda

Keterlibatan kelompok tani Kerjasama Tim 20 5 5 5 5 2 2 3 3 10 10 15 15 3. Implementasi pemenuhan kebutuhan PSDS

Pengadaan bahan dan peralatan (kuantitas) Kualifikasi bahan

20

10

10 33 3030 4. Pengamatan/pengukuran sasaran PSDS

Pembinaan teknisi (tenaga detasir) 1515 32 4530 5. Pengumpulan data

Sistematika pencatatan

Kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan

10

5

5 22 1010 6. Pengolahan dan Penganalisisan data/informasi 10 3 30 7. Peluang keberhasilan adopsi dikaitkan dengan:

Dukungan insansi terkait Dukungan sarana dan fasilitas

10

5

5 23 1015

Total Nilai 100 305

Komentar dan saran:

- Tim pelaksana perlu membentuk jejaring kerja dengan pihak pemda, sehingga dapat terjalin kerja sama, dalam pembinaan pada tingkat peternak dan kelompok tani.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan

(20)

Tabel 8. Pelaksanaan Kegiatan PSDS TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan Dokumen 30

 Laporan Tengah Tahun

 Draft Laporan Final 2010 34 6040 2. Kemajuan Realisasi Fisik 40

 Perbandingan antara tahapan yang dilaksanakan dengan tahapan yang direncanakan

40 2 80

3. Kemajuan Realisasi Anggaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang

direalisasikan dan direncanakan 30 2 60

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 390

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan dapat terlaksana dengan baik namun perlu menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah setempat

5. Pencapaian Sasaran (Efektivitas) – (A) 75

Realisasi Anggaran % (B) 70

Efisiensi (A/B) 1,07

Tabel 9. Hasil Kerja Kegiatan

PSDS

(Output) 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30 4 120

 Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir

2. Mutu Hasil Kerja 40 3 120

 Perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan

3. Realisasi Angaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan dan direncanakan

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan terhambat karena terjadinya perubahan revisi anggaran pada DIPA sehingga pelaksanaan operasional Monev tidak dapat sesuai jadual yang telah disusun.

5. Pencapaian Sasaran (efektivitas %) (A) 85

Realisasi Anggaran % (B) 80

(21)

Tabel 10. Manfaat Hasil Kegiatan PSDS 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Peluang Pemanfaatan Hasil PSDS, ditinjau dari:

 Karakteristik sasaran /stakeholders  Jenis dan Karakteristik teknologi

10

5

5 42 2010

2. Banyaknya komponen/paket teknologi yang

diadopsi petani 20 2 40

3. Banyaknya petani yang mengadopsi teknologi 20 3 60 4. Pengembangan lahan yang mengadopsi

teknologi 15 2 30

5. Dukungan terhadap program

PEMDA/pengembangan wilayah 20 3 60

6. Dukungan terhadap pengembangan

agribisnis/sektor swasta 15 2 30

Total Nilai 100 270

Komentar dan saran:

- Tingkat adopsi teknologi dinilai masih rendah yang disebabkan beberapa komponen teknologi tidak tersedia di lokasi.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(22)

3.3.3. Pelaksanaan Kegiatan PUAP

Pada tahun anggaran 2010 kegiatan PUAP dilaksanakan di 21 (dua puluh satu) kabupaten dan kota dengan total anggaran Rp. 883.575.000,- (delapan ratus delapan puluh tiga juta lima ratus tujuh puluh lima ribu rupiah). Jumlah Penyelia Mitra Tani (PMT) yang terlibat 21 orang yang dipilih secara bertahap. Umumnya mereka telah mengikuti pelatihan pola pelaksanaan PUAP yang dilaksanakan oleh Departemen Pertanian secara berkala. PMT mendapat honorarium sebesar Rp. 1.100.000 perbulan atas dasar kontrak kerja yang telah ditandatangani oleh yang bersangkutan dengan BPTP NAD.

Tabel 11 . Perencanaan Kegiatan PUAP BPTP NAD TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 2010 44 6030 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30

 Kejelasan tahapan pelaksanaan  Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan 20 10 33 6030 Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330 4. Temuan/Saran:

- Perlu ada perbaikan dalam kerangka kerja seperti kelengkapan juknis, surat perintah kerja, kesesuaian ROPP dengan pencapaian dilapangan, dan hubungan dengan pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(23)

Tabel 12. Kinerja Pelaksanaan PUAP (Proses) TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan PUAP, kepada:

Unsur Pemda di Provinsi/Kabupaten Kelompok tani Petani sasaran 15 5 5 5 3 3 3 15 15 15 2. Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan

Keterlibatan penyuluh pertanian dan teknisi di lapangan

Keterlibatan Pemda

Keterlibatan kelompok tani Kerjasama Tim 20 5 5 5 5 3 2 3 3 15 10 15 15 3. Implementasi pemenuhan kebutuhan PUAP

Pengadaan bahan dan peralatan (kuantitas) Kualifikasi bahan

20

10

10 33 3030 4. Pengamatan/pengukuran sasaran PUAP

Pembinaan teknisi (tenaga detasir) 1515 32 4530 5. Pengumpulan data

Sistematika pencatatan

Kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan

10

5 5 6. Pengolahan dan Penganalisisan data/informasi 10

7. Peluang keberhasilan adopsi dikaitkan dengan: Dukungan insansi terkait

Dukungan sarana dan fasilitas

10

5

5 23 1015

Total Nilai 100 230

Komentar dan saran:

- Tim pelaksana perlu membentuk jejaring kerja dengan pihak pemda, sehingga dapat terjalin kerja sama, dalam pembinaan pada tingkat petani dan kelompok tani.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai. Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan

(24)

Tabel 13. Pelaksanaan Kegiatan PUAP TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan Dokumen 30

 Laporan Tengah Tahun

 Draft Laporan Final 2010 34 6040

2. Kemajuan Realisasi Fisik 40

 Perbandingan antara tahapan yang dilaksanakan dengan tahapan yang direncanakan

40 2 80

3. Kemajuan Realisasi Anggaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan

dan direncanakan 30 2 60

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 390

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan dapat terlaksana dengan baik namun perlu menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah setempat

5. Pencapaian Sasaran (Efektivitas) – (A) 45

Realisasi Anggaran % (B) 40

Efisiensi (A/B) 1,12

Tabel 14. Hasil Kerja Kegiatan PUAP (Output) 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30 4 120

 Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir

2. Mutu Hasil Kerja 40 3 120

 Perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan

3. Realisasi Angaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan dan direncanakan

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran: - Umumnya kegiatan terhambat karena terjadinya perubahan revisi anggaran pada DIPA sehingga pelaksanaan operasional Monev tidak dapat sesuai jadual yang telah disusun.

(25)

Tabel 15. Manfaat Hasil Kegiatan PUAP 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Peluang Pemanfaatan Hasil SLPTT, ditinjau dari:

 Karakteristik sasaran /stakeholders  Jenis dan Karakteristik teknologi

10

5

5 42 2010 2. Banyaknya komponen/paket teknologi yang

diadopsi petani 20 2 40

3. Banyaknya petani yang mengadopsi teknologi 20 3 60 4. Pengembangan lahan yang mengadopsi teknologi 15 2 30 5. Dukungan terhadap program

PEMDA/pengembangan wilayah 20 3 60

6. Dukungan terhadap pengembangan

agribisnis/sektor swasta 15 2 30

Total Nilai 100 270

Komentar dan saran:

- Tingkat adopsi teknologi dinilai masih rendah yang disebabkan beberapa komponen teknologi tidak tersedia di lokasi.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(26)

3.3.4. Pelaksanaan Kegiatan Kinik Teknologi Mendukung SL-PTT

Tujuan dari kegiatan Klinik Teknologi Pertanian adalah : 1) Memberikan pelayanan kepada masyarakat (petani) berupa sistem budidaya, pasca panen, mesin dan alat pertanian secara lintas disiplin ilmu; 2. Membangun jaringan kerja (net working) dengan instansi terkait, baik ditingkat provinsi dan kabupaten/kota; 3. Mempercepat transfer teknologi pertanian dari pencetak teknologi ke pengguna teknologi tersebut.

Tabel 16 . Perencanaan Kegiatan Kinik Teknologi Mendukung SL-PTT

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 2010 44 6030 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30

 Kejelasan tahapan pelaksanaan

 Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan 2010 33 6030

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Perlu ada perbaikan dalam kerangka kerja seperti kelengkapan juknis, surat perintah kerja, kesesuaian ROPP dengan pencapaian dilapangan, dan hubungan dengan pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(27)

Tabel 17. Kinerja Pelaksanaan Kinik Teknologi Mendukung SL-PTT (Proses)

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Klinik Teknologi,

kepada:

Unsur Pemda di Provinsi/Kabupaten Kelompok tani Petani sasaran 15 5 5 5 3 3 3 15 15 15 2. Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan

Keterlibatan penyuluh pertanian dan teknisi di lapangan

Keterlibatan Pemda

Keterlibatan kelompok tani Kerjasama Tim 20 5 5 5 5 3 2 3 3 15 10 15 15 3. Implementasi pemenuhan kebutuhan Kilinik Teknologi

Pengadaan bahan dan peralatan (kuantitas) Kualifikasi bahan

20

10

10 33 3030 4. Pengamatan/pengukuran sasaran Klinik Teknologi

Pembinaan teknisi (tenaga detasir) 1515 32 4530 5. Pengumpulan data

Sistematika pencatatan

Kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan

10

5 5 6. Pengolahan dan Penganalisisan data/informasi 10

7. Peluang keberhasilan adopsi dikaitkan dengan: Dukungan insansi terkait

Dukungan sarana dan fasilitas

10

5

5 23 1015

Total Nilai 100 230

Komentar dan saran:

- Tim pelaksana perlu membentuk jejaring kerja dengan pihak pemda, sehingga dapat terjalin kerja sama, dalam pembinaan pada tingkat petani dan kelompok tani.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai. Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan

(28)

Tabel 18. Pelaksanaan Kegiatan Kinik Teknologi Mendukung SL-PTT

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan Dokumen 30

 Laporan Tengah Tahun

 Draft Laporan Final 2010 34 6040

2. Kemajuan Realisasi Fisik 40

 Perbandingan antara tahapan yang dilaksanakan dengan tahapan yang direncanakan

40 2 80

3. Kemajuan Realisasi Anggaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan

dan direncanakan 30 2 60

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 390

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan dapat terlaksana dengan baik namun perlu menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah setempat

5. Pencapaian Sasaran (Efektivitas) – (A) 45

Realisasi Anggaran % (B) 40

Efisiensi (A/B) 1,12

Tabel 19. Hasil Kerja Kegiatan Kinik Teknologi Mendukung SL-PTT (Output) 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30 4 120

 Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir

2. Mutu Hasil Kerja 40 3 120

 Perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan

3. Realisasi Angaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan dan direncanakan

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan terhambat karena terjadinya perubahan revisi anggaran pada DIPA sehingga pelaksanaan operasional Monev tidak dapat sesuai jadual yang telah disusun.

5. Pencapaian Sasaran (efektivitas %) (A) 85

Realisasi Anggaran % (B) 80

(29)

Tabel 20. Manfaat Hasil Kegiatan Kinik Teknologi Mendukung SL-PTT 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Peluang Pemanfaatan Hasil Kegiatan Kinik

Teknologi Mendukung SL-PTT, ditinjau dari:  Karakteristik sasaran /stakeholders  Jenis dan Karakteristik teknologi

10

5

5 42 2010

2. Banyaknya komponen/paket teknologi yang

diadopsi petani 20 2 40

3. Banyaknya petani yang mengadopsi teknologi 20 3 60 4. Pengembangan lahan yang mengadopsi

teknologi 15 2 30

5. Dukungan terhadap program

PEMDA/pengembangan wilayah 20 3 60

6. Dukungan terhadap pengembangan

agribisnis/sektor swasta 15 2 30

Total Nilai 100 270

Komentar dan saran:

- Tingkat adopsi teknologi dinilai masih rendah yang disebabkan beberapa komponen teknologi tidak tersedia di lokasi.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai. Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(30)

3.3.5. Pelaksanaan Kegiatan Demplot PTT Kedelai

Penggelolaan Tanaman Terpadu (PTT) kedelai merupakan pendekatan dalam budidaya yang mengutamakan pengelolaan tanaman, lahan, air, dan organisme pengganggu tanaman (OPT) secara terpadu. PTT kedelai adalah kombinasi teknologi pilihan yang penerapannya disesuaikan dengan kondisi dan potensi setempat. Pada dasarnya PTT kedelai bukanlah suatu paket teknologi, akan tetapi lebih merupakan metodologi atau strategi bahkan filosofi bagi peningkatan produksi melalui cara mengelola tanaman, tanah air, dan unsur hara serta organisme pengganggu tanaman secara holistik dan berkelanjutan.

Tabel 21 . Perencanaan Kegiatan Demplot PTT Kedelai

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 20 10 4 4 60 30 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30

 Kejelasan tahapan pelaksanaan  Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan

20 10 3 3 60 30 Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330 4. Temuan/Saran:

- Perlu ada perbaikan dalam kerangka kerja seperti kelengkapan juknis, surat perintah kerja, kesesuaian ROPP dengan pencapaian dilapangan, dan hubungan dengan pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai. Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

(31)

Tabel 22. Kinerja Pelaksanaan Demplot PTT Kedelai (Proses)

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Demplot PTT

Kedelai, kepada:

Unsur Pemda di Provinsi/Kabupaten Kelompok tani Petani sasaran 15 5 5 5 3 3 3 15 15 15 2. Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan

Keterlibatan penyuluh pertanian dan teknisi di lapangan

Keterlibatan Pemda

Keterlibatan kelompok tani Kerjasama Tim 20 5 5 5 5 3 2 3 3 15 10 15 15 3. Implementasi pemenuhan kebutuhan Kilinik Teknologi

Pengadaan bahan dan peralatan (kuantitas) Kualifikasi bahan

20

10

10 33 3030 4. Pengamatan/pengukuran sasaran Klinik Teknologi

Pembinaan teknisi (tenaga detasir) 1515 32 4530 5. Pengumpulan data

Sistematika pencatatan

Kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan

10

5 5 6. Pengolahan dan Penganalisisan data/informasi 10

7. Peluang keberhasilan adopsi dikaitkan dengan: Dukungan insansi terkait

Dukungan sarana dan fasilitas

10

5

5 22 1010

Total Nilai 100 225

Komentar dan saran:

- Tim pelaksana perlu membentuk jejaring kerja dengan pihak pemda, sehingga dapat terjalin kerja sama, dalam pembinaan pada tingkat petani dan kelompok tani.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang

memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai. Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan

(32)

Tabel 23. Pelaksanaan Kegiatan Demplot PTT Kedelai

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan Dokumen 30

 Laporan Tengah Tahun

 Draft Laporan Final 2010 34 6040

2. Kemajuan Realisasi Fisik 40

 Perbandingan antara tahapan yang dilaksanakan dengan tahapan yang direncanakan

40 2 80

3. Kemajuan Realisasi Anggaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan

dan direncanakan 30 2 60

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 390

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan dapat terlaksana dengan baik namun perlu menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah setempat

5. Pencapaian Sasaran (Efektivitas) – (A) 45

Realisasi Anggaran % (B) 40

Efisiensi (A/B) 1,12

Tabel 24. Hasil Kerja Kegiatan

Demplot PTT Kedelai

(Output) 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30 4 120

 Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir

2. Mutu Hasil Kerja 40 3 120

 Perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan

3. Realisasi Angaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan dan direncanakan

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan terhambat karena terjadinya perubahan revisi anggaran pada DIPA sehingga pelaksanaan operasional Monev tidak dapat sesuai jadual yang telah disusun.

5. Pencapaian Sasaran (efektivitas %) (A) 85

Realisasi Anggaran % (B) 80

(33)

Tabel 25. Manfaat Hasil Kegiatan Demplot PTT Kedelai 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Peluang Pemanfaatan Hasil Demplot PTT

Kedelai Teknologi Mendukung SL-PTT, ditinjau dari:

 Karakteristik sasaran /stakeholders  Jenis dan Karakteristik teknologi

10

5

5 42 2010 2. Banyaknya komponen/paket teknologi yang

diadopsi petani 20 2 40

3. Banyaknya petani yang mengadopsi teknologi 20 3 60 4. Pengembangan lahan yang mengadopsi

teknologi 15 2 30

5. Dukungan terhadap program

PEMDA/pengembangan wilayah 20 3 60

6. Dukungan terhadap pengembangan

agribisnis/sektor swasta 15 1 15

Total Nilai 100 255

Komentar dan saran:

- Tingkat adopsi teknologi dinilai masih rendah yang disebabkan beberapa komponen teknologi tidak tersedia di lokasi.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(34)

3.3.6. Pelaksanaan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi

Pada prinsipnya pengembangan benih merupakan usaha untuk mempersiapkan ketersediaan benih dimasa mendatang sehingga petani mudah mendapatkan benih yang jelas mutunya. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ketersediaan benih padi FS dan ES berkualitas mendukung program SL-PTT lahan sawah irigasi di Provinsi Aceh yang mampu meningkatkan produktivitas 20 % dan membentuk kelompok tani penangkar yang mandiri di wilayah kegiatan SL-PTT yang mampu mengadopsi teknologi perbenihan di atas 60 %

Tabel 26 . Perencanaan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 2010 44 6030 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30

 Kejelasan tahapan pelaksanaan  Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan 20 10 33 6030 Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330 4. Temuan/Saran:

- Perlu ada perbaikan dalam kerangka kerja seperti kelengkapan juknis, surat perintah kerja, kesesuaian ROPP dengan pencapaian dilapangan, dan hubungan dengan pihak pemerintah daerah perlu ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan

(35)

Tabel 27. Kinerja Pelaksanaan Perbanyakan Benih Padi (Proses)

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Perbanyakan Benih

Padi, kepada:

Unsur Pemda di Provinsi/Kabupaten Kelompok tani Petani sasaran 15 5 5 5 3 3 3 15 15 15 2. Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan

Keterlibatan penyuluh pertanian dan teknisi di lapangan

Keterlibatan Pemda

Keterlibatan kelompok tani Kerjasama Tim 20 5 5 5 5 3 2 3 3 15 10 15 15 3. Implementasi pemenuhan kebutuhan Perbanyakan

Benih Padi Pengadaan bahan dan peralatan (kuantitas)

Kualifikasi bahan

20

10

10 33 3030 4. Pengamatan/pengukuran sasaran Perbanyakan Benih

Padi

Pembinaan teknisi (tenaga detasir)

15 15 3 2 45 30 5. Pengumpulan data Sistematika pencatatan

Kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan

10

5 5 6. Pengolahan dan Penganalisisan data/informasi 10

7. Peluang keberhasilan adopsi dikaitkan dengan: Dukungan insansi terkait

Dukungan sarana dan fasilitas

10

5

5 23 1015

Total Nilai 100 230

Komentar dan saran:

- Tim pelaksana perlu membentuk jejaring kerja dengan pihak pemda, sehingga dapat terjalin kerja sama, dalam pembinaan pada tingkat petani dan kelompok tani.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan /sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan

3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan

(36)

Tabel 28. Pelaksanaan Kegiatan Perbanyakan Benih Padi

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan Dokumen 30

 Laporan Tengah Tahun

 Draft Laporan Final 2010 34 6040

2. Kemajuan Realisasi Fisik 40

 Perbandingan antara tahapan yang dilaksanakan dengan tahapan yang direncanakan

40 2 80

3. Kemajuan Realisasi Anggaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan

dan direncanakan 30 2 60

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 390

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan dapat terlaksana dengan baik namun perlu menjalin kerjasama yang lebih erat dengan pemerintah daerah setempat

5. Pencapaian Sasaran (Efektivitas) – (A) 45

Realisasi Anggaran % (B) 40

Efisiensi (A/B) 1,12

Tabel 29. Hasil Kerja Kegiatan Perbanyakan Benih Padi (Output) 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30 4 120

 Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir

2. Mutu Hasil Kerja 40 3 120

 Perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan

3. Realisasi Angaran 30 3 90

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan dan direncanakan

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Umumnya kegiatan terhambat karena terjadinya perubahan revisi anggaran pada DIPA sehingga pelaksanaan operasional Monev tidak dapat sesuai jadual yang telah disusun.

5. Pencapaian Sasaran (efektivitas %) (A) 85

Realisasi Anggaran % (B) 80

(37)

Tabel 30. Manfaat Hasil Kegiatan Perbanyakan Benih Padi 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Peluang Pemanfaatan Hasil Perbanyakan Benih

Padi ditinjau dari:

 Karakteristik sasaran /stakeholders  Jenis dan Karakteristik teknologi

10

5

5 42 2010 2. Banyaknya komponen/paket teknologi yang

diadopsi petani 20 2 40

3. Banyaknya petani yang mengadopsi teknologi 20 3 60 4. Pengembangan lahan yang mengadopsi teknologi 15 2 30 5. Dukungan terhadap program

PEMDA/pengembangan wilayah 20 3 60

6. Dukungan terhadap pengembangan

agribisnis/sektor swasta 15 2 30

Total Nilai 100 270

Komentar dan saran:

- Tingkat adopsi teknologi dinilai masih rendah yang disebabkan beberapa komponen teknologi tidak tersedia di lokasi.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(38)

3.3.7. Pelaksanaan Kegiatan visitor plot

Visitor Plot dilaksanakan pada 3 (tiga) lokasi yaitu : 1) sekitar bangunan BPTP Banda Aceh dengan luas ± 2 ha; 2) Kebun Percobaan Kopi Gayo; 3) Kebun Percobaan Paya Gajah. Beberapa pendekatan akan dilakukan dalam pelaksanaan Visitor Plot : (1) pendekatan laboratorium melalui uji tanah tetap dilakukan sebagai landasan pemberian paket pemupukan terutama N, P dan K, (2) penempatan komoditas dan lay-out di lapangan disesuaikan dengan kaedah-kaedah penelitian dan pengkajian.

Tabel 31. Perencanaan Kegiatan Pengembangan Visitor Plot TA. 2010.

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 2010 34 6040 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30  Kejelasan tahapan pelaksanaan  Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan 20 10 33 6030 Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 310 4. Temuan/Saran:

- Sebaiknya dalam penyusunan rencana kegiatan keterlibatan peneliti dan penyuluh senior harus lebih ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(39)

Tabel 32. Pengorganisasian Kegiatan Visitor Plot TA. 2010.

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Pelaksana Diseminasi

 Keterlibatan Penyuluh, Peneliti dan Teknisi  Kualifikasi Pelaksana menurut jabatan fungsional  Jumlah pelaksana proporsional dengan beban

kegiatan dan anggaran

15 5 5 5 3 2 3 15 10 15 2. Pemilihan dan Penetapan Sasaran Diseminasi

 Kesesuaian klasifikasi sasaran dengan ketetapan dalam proposal

 Kesesuaian jumlah sasaran

20

5

5 33 1515 3. Kesesuaian penetapan lokasi diseminasi, terkait

dengan:Aksesibilitas lokasi 15 4 60

4. Kesesuaian implementasi prosedur, dalam hal:  Dukungan ketersediaan data (jenis dan

sumbernya)

 Rancangan pengumpulan data

 Pemilihan Sasaran (jumlah dan kriterianya)  Pola/model pendekatan diseminasi

50 10 10 10 20 3 2 3 3 30 20 30 60 Total Nilai 100 270

Komentar dan Saran:

- Keterlibatan peneliti dan penyuluh dalam perencanaan dan implementasi harus lebih ditingkatkan agar sistematika pengumpulan dan analisis data lebih terarah.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

(40)

Tabel 33. Pelaksanaan Kegiatan Visitor Plot TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Sosialisasi Rencana Pelaksanaan Diseminasi,

kepada:

Unsur Pemda di provinsi/kabupaten Kelompok tani Petani sasaran 15 5 5 5 2 3 3 10 15 15 Koordinasi dan konsolidasi pelaksanaan

Keterlibatan penyuluh pertanian dan teknisi di lapangan

Keterlibatan Pemda

Keterlibatan kelompok tani Kerjasama Tim 20 5 5 5 5 3 2 3 3 15 10 15 15 2. Implementasi pemenuhan kebutuhan Diseminasi

Pengadaan bahan dan peralatan (kuantitas) Kualifikasi bahan

20

10

10 43 4030 Pengamatan/pengukuran sasaran Diseminasi

Pembinaan teknisi (tenaga dataser) 1515 3 60 3. Pengumpulan data

Sistematika pencatatan

Kelengkapan data dan informasi yang dikumpulkan

10

5

5 33 1515 Pengolahan dan Penganalisisan data/informasi 10 3 30

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 310

4. Temuan/Saran:

- Dalam implementasi kegiatan sistematika pencatatan sasaran secara kuantitatif harus lebih ditingkatkan serta khusus untuk lokasi di Kota Banda Aceh peran stakeholder harus diperluas.

5. Pencapaian Sasaran (Efektivitas) – (A) 98

Realisasi Anggaran % (B) 97

(41)

Tabel 34. Hasil Kerja Kegiatan Visitor Plot TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30 4

 Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir

2. Mutu Hasil Kerja 40 3

 Perbandingan antara pencapaian fisik dengan sasaran yang ditetapkan

3. Realisasi Angaran 30 3

 Perbandingan anggaran yang direalisasikan dan direncanakan

Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 330

4. Temuan/Saran:

- Sasaran kegiatan harus dalam bentuk kuantitatif dan areal diperluas

5. Pencapaian Sasaran (efektivitas %) (A) 90

Realisasi Anggaran % (B) 87

Efisiensi (A/B)  <1 = inefisien 1,03 Tabel 35. Manfaat Hasil Kegiatan Visitor Plot TA. 2010

No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai 1. Peluang Pemanfaatan Hasil Diseminasi, ditinjau

dari:

 Karakteristik sasaran /stakeholders  Jenis dan Karakteristik teknologi

10

5

5 34 1520

2. Banyaknya komponen/paket teknologi yang

diadopsi petani 20 3 60

3. Banyaknya petani yang mengadopsi teknologi 20 3 60 4. Pengembangan lahan yang mengadopsi

teknologi 15 3 45

5. Dukungan terhadap program

Pemda/pengembangan wilayah 20 2 40

6. Dukungan terhadap pengembangan

agribisnis/sektor swasta 15 2 30

Total Nilai 100 270

Komentar dan saran:

- Dalam pelaksanaan keterlibatan pemda terutama penyuluh lapangan dan pihak swasta lebih ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/ sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

(42)

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

3.3.8. Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Media Informasi Pertanian

Media Informasi Pertanian merupakan salah satu kegiatan penyiapan bahan informasi berupa bahan bacaan seperti Leaflet Serambi Pertanian,CD, Bulletin Info Pertanian Brosur (PTT Padi, Kedelai dan jagung )

Tabel 35. Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media Informasi Pertanian TA. 2010. No Indikator yang dinilai Bobot Skala Nilai

1. Kelengkapan 30  RDHP  RODHP 2010 34 6040 2. Kejelasan Sasaran 40  Kekonkritan sasaran 40 3 120 3. Kejelasan Prosedur 30  Kejelasan tahapan pelaksanaan  Kelengkapan Petunjuk Pelaksanaan 20 10 33 6030 Jumlah Kinerja 1 + 2 + 3 100 310 4. Temuan/Saran:

- Sebaiknya dalam penyusunan rencana kegiatan keterlibatan peneliti dan penyuluh senior harus lebih ditingkatkan.

Skala indikator: 5 = sangat baik/sangat memuaskan/sangat sesuai; 4 = baik/ memuaskan/sesuai; 3 = cukup baik/cukup memuaskan/cukup sesuai; 2 = kurang baik/ kurang memuaskan/kurang sesuai; 1 = tidak baik/tidak memuaskan/tidak sesuai.

Kriteria Penilaian:

No Total Nilai Kriteria

1. 401 – 500 Sangat memuaskan 2. 301 – 400 Memuaskan 3. 201 – 300 Cukup memuaskan 4. 101 - 200 Kurang memuaskan 5. 100 Tidak memuaskan

Gambar

Tabel 1.   Judul dan lokasi kegiatan pengkajian dan diseminasi, Penjab dan anggaran BPTP Nanggroe Aceh Darussalam TA
Tabel 1 . Perencanaan Kegiatan SL-PTT BPTP NAD – TA. 2010
Tabel 5. Manfaat Hasil Kegiatan SLPTT 2010
Tabel 7. Kinerja Pelaksanaan PSDS (Proses) TA. 2010
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk ukuran partikel titik hujan yang sama dengan nilai permitivitas air absolut 1,33, didapat bahwa semakin besar frekuensi yang digunakan, semakin besar pula.

Kaplinsky (2013), menjelaskan perbedaan antara dua topik ini dengan cukup pelit dengan menyatakan &#34;kemiskinan adalah ketika orang tidak memiliki banyak

(30) Responden ke-30 memperoleh nilai dengan bobot 16 dari 8 soal yang dapat dijawab dengan benar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:.. d) Pemahaman

Tujuan dari pengerjaan penelitian ini adalah membuat model sistem dinamik sebuah pelatihan dengan menerapkan knowledge management yang sesuai dengan kondisi

Saran dalam penelitian ini adalah: (a) Pada teknik hidroponik ini sangat sederhana yaitu dengan sistem wick, sehingga nutrisi akan mengendap dan berbau, maka

Hasil analisis multivariat menggunakan uji regresi logistik berganda diperoleh hasil sebagai berikut: variabel struktur keluarga mempengaruhi perilaku merokok sebesar 2,946

Pada sistem yang diusulkan, akan membuatkan 3 level user pada aplikasi ini, yaitu Pemilik hewan yang diberikan hak akses untuk memasuki modul pelayanan hewan dan

Bekasi, Telusurnews.com – Perusahaan pembuang limbah PT Millenium Laundry yang berlokasi di Pangkalan 3, Narogong Kecamatan Rawalumbu di segel Pemerintah Kota