• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PREMI BRUTO, CADANGAN KLAIM, CADANGAN PREMI, DAN PEMBAYARAN KLAIM TERHADAP ROA (SUATU SURVEY PADA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM TERCATAT DI BEI)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH PREMI BRUTO, CADANGAN KLAIM, CADANGAN PREMI, DAN PEMBAYARAN KLAIM TERHADAP ROA (SUATU SURVEY PADA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM TERCATAT DI BEI)"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 1 PENGARUH PREMI BRUTO, CADANGAN KLAIM, CADANGAN PREMI,

DAN PEMBAYARAN KLAIM TERHADAP ROA

(SUATU SURVEY PADA PERUSAHAAN ASURANSI UMUM TERCATAT DI BEI) Mohammad Johny1 Bambang Purwoko2 Endang Etty Merawaty3

1

Magister Manajemen Keuangan Universitas Pancasila 2 3

Doktor Ilmu Ekonomi Universitas Pancasila *Korespondensi: mohjohny68@yahoo.co.id

Abstract

This study aims to analyze the effect of simultaneous and partial Gross Premium, Claim Reserves, Premium Reserves, and Claim Payment on ROA. The sample used was ten general insurance companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Processing data with Eviews 9.5, resulting in Gross Premiums having a positive and significant effect on ROA. Claim reserves have a negative and significant impact on ROA. Premium reserves have a positive, not significant effect on ROA. Claim Payment has a negative and significant effect on ROA. Keywords: Gross Premium, Claim Reserves, Premium Reserve, Claim Payment, ROA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh secara simultan dan parsial Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim terhadap ROA. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 perusahaan asuransi umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengolahan data dengan eviews versi 9, menghasilkan Premi Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Cadangan Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Cadangan Premi berpengaruh positif namun tidak signifikan terhadap ROA. Pembayaran Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA.

(2)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 2 LATAR BELAKANG

Usaha Perasuransian adalah segala usaha menyangkut jasa pertanggungan atau pengelolaan risiko, pertanggungan ulang risiko, pemasaran dan distribusi produk asuransi atau produk asuransi syariah, konsultasi dan keperantaraan asuransi, asuransi syariah, reasuransi, atau reasuransi syariah, atau penilaian kerugian asuransi atau asuransi syariah. Usaha Asuransi Umum adalah usaha jasa pertanggungan risiko yang memberikan penggantian kepada pemegang polis terbkarena kerugian, kerusakan, biaya yang timbul, kehilangan keuntungan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin diderita pemegang polis atau pemegang polis karena terjadinya suatu peristiwa yang tidak pasti (Undang-Undang Republik Indonesia, 2014, p. 3).

Jumlah perusahaan perasuransian yang memiliki izin usaha untuk beroperasi di Indonesia per 31 Desember 2017 adalah 391 perusahaan, terdiri dari 152 perusahaan asuransi dan reasuransi serta 239 perusahaan penunjang usaha asuransi (tidak termasuk Konsultan Aktuaria dan Agen Asuransi). Perusahaan asuransi dan reasuransi terdiri dari 61 perusahaan asuransi jiwa, 79 perusahaan asuransi umum, 7 perusahaan reasuransi, 2 badan penyelenggara program jaminan sosial, dan 3 perusahaan penyelenggara asuransi wajib. Perusahaan penunjang usaha asuransi terdiri dari 169 perusahaan pialang asuransi, 43 perusahaan pialang reasuransi, dan 27 perusahaan penilai kerugian asuransi (Otoritas Jasa Keuangan, 2018, pp. 3-4).

Asuransi sebagai suatu perusahaan juga membuat laporan keuangan untuk menunjukan informasi dan posisi keuangan yang disajikan untuk pihak-pihak yang berkepentingan. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan ekonomi.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 62 Standar Akuntansi Keuangan (SAK) merupakan pedoman atau petunjuk umum dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi perusahaan di Indonesia agar laporan keuangan dapat dimengerti dan diperbandingkan serta tidak menyesatkan bagi pihak-pihak yang memakai laporan keuangan tersebut. Berkaitan dengan hal tersebut didalam Standar Akuntansi Keuangan memuat pernyataan mengenai hal-hal yang diatur agar penyusunan laporan keuangan dapat disajikan dengan baik. Standar Akuntansi Keuangan memuat konsep dasar, metode dan teknik akuntansi yang merupakan panduan dalam penyusunan laporan keuangan khususnya yang ditujukan kepada pihak-pihak luar seperti investor, kreditor, pemerintah, maupun masyarakat. Dalam akuntansi, prinsip akuntansi yang diterima umum adalah istilah yang digunakan secara luas pada konsep atau pedoman dan praktek terinci. Menurut Harahap (1993 : 69) : Prinsip akuntansi mencakup konvensi, peraturan dan prosedur yang ada disusun dan disyahkan oleh lembaga resmi pada saat tertentu, prinsip ini merupakan konsensus pada kala itu tentang pencatatan sumber-sumber ekonomis kewajiban, modal, hasil, biaya, dan perubahannya. Dalam prinsip ini dijelaskan apa yang dicatatnya dan bagaimana mengungkapkannya dalam laporan keuangan yang disajikan. PSAK 62: Kontrak Asuransi merupakan Standar Akuntansi Keuangan yang bersifat temporer dan tidak dimaksudkan untuk mengubah secara signifikan pengaturan dan praktik akuntansi asuransi yang selama ini dilakukan oleh asuradur.

Penerapan PSAK 62 (yang diadopsi dari IFRS 4 Insurance Contract) dilengkapi dengan PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian dan PSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa. Kedua PSAK tersebut memberikan panduan yang lebih spesifik terkait dengan pengakuan dan

(3)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 3 pengukuran pendapatan, beban, dan liabilitas yang timbul dari kontrak asuransi. Suatu kontrak yang telah didefinisikan sebagai kontrak asuransi berdasarkan definisi peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia mungkin saja diklasifikasikan sebagai kontrak investasi berdasarkan PSAK 62: Kontrak Asuransi. Pengertian suatu kontrak sebagai kontrak asuransi atau kontrak investasi, sebagaimana yang diatur dalam PSAK 62, ditujukan untuk menentukan perlakuan akuntansi yang diterapkan asuradur dalam rangka penyusunan dan penyajian laporan keuangan untuk tujuan umum dan tidak dimaksudkan untuk tujuan penentuan.

Definisi jenis kontrak berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. Secara umum hal yang diatur dalam PSAK 62 adalah sebagai berikut: 1.Ruang lingkup PSAK 62 mengatur mengenai kontrak asuransi, sehingga entitas yang mempunyai kontrak asuransi menerapkan PSAK 62 dan entitas tersebut tidak hanya perusahaan asuransi. Selain itu untuk instrumen keuangan yang mempunyai fitur partisipasi tidak mengikat juga masuk dalam ruang lingkup PSAK Derivatif melekat Dalam PSAK 55 :Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran mensyaratkan entitas untuk memisahkan beberapa derivatif melekat dari kontrak utamanya. Namun, jika derivatif melekat itu adalah kontrak asuransi maka harus menerapkan PSAK Pemisahan komponen deposit Dalam kontrak asuransi mengandung komponen deposit ataupun komponen asuransi, insurer diisyaratkan untuk memisahkan komponen deposit dan komponen asuransi. Namun, pemisahan ini tidak diharuskan bagi insurer yang tidak dapat mengukur komponen deposit secara terpisah sesuai persyaratan PSAK Tes kecukupan liabilitas Di dalam PSAK 62, insurer di isyaratkan untuk melakukan tes kecukupan liabilitas atas kontrak asuransi. Insurer menilai pada setiap akhir periode pelaporan apakah liabilitas asuransi yang diakui telah mencukupi dengan menggunakan estimasi kini atas arus kas masa depan terkait dengan kontrak asuransi. Jika penilaian tersebut menunjukkan bahwa nilai tercatat liabilitas asuransi (dikurangi dengan biaya akuisisi tangguhan terkait dan aset tak berwujud terkait) tidak mencukupi.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 36 memberikan panduan yang lebih spesifik terkait dengan pengakuan dan pengungkapan pendapatan, beban, dan liabilitas yang timbul dari kontrak asuransi sehingga dapat membantu perusahaan asuransi jiwa untuk dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan pendapatan, beban dan liabilitas serta bagaimana perlakuannya agar pendapatan yang disajikan dalam laporan keuangan adalah benar-benar pendapatan yang sebenarnya, sehingga daftar laba/rugi dan neraca tidak menyesatkan bagi pemakainya.

Asuransi umum memberikan jaminan perlindungan ekonomi dari kejadian risiko yang teridentifikasi atau ditemukan dalam jangka waktu tertentu. Produk asuransi umum adalah produk yang unik dimana pembayaran klaim dalam bentuk perlindungan nilai ekonomi ini sering tidak diketahui sampai masa pertanggungan berakhir, sedangkan pembayaran premi oleh pemegang polis diterima sebelum masa pertanggungan. Risiko yang teridentifikasi tersebut antara lain risiko hilangnya harta benda, adanya tuntutan dari pihak lain, kebakaran, sakit, memberikan jaminan perlindungan ekonomi terhadap kerugian keuangan akibat suatu risiko yang kemungkinan akan terjadi kecelakaan dan lain-lain. Inilah sebabnya, mengapa asuransi umum merupakan suatu sistem perlindungan yang sangat penting karena akan terjadi (Nissim, 2010).

Beberapa hasil penelitian mengenai profitabilitas menyatakan bahwa terdapat pengaruh secara signifikan dan positif Volume Modal terhadap Profitabilitas sedangkan Rasio Kerugian dan Rasio Leverage menunjukkan pengaruh negatif tetapi signifikan terhadap

(4)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 4 Profitabilitas (Malik, 2011). Menurut Yusuf & Dansu (2014), Profitabilitas berkorelasi langsung dengan Klaim Bersih dan Rasio Beban tetapi berkorelasi terbalik dengan Laba Rugi. Demikian juga menurut Mwangi & Murigu (2015), Profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap Leverage, Modal, Indeks Kompetensi Manajemen dan Ukuran memiliki pengaruh negative terhadap Struktur Kepemilikan. Sekalipun banyak perusahaan asuransi telah menerapkan pemenuhan Modal Berbasis Risiko sebesar 120%, akan tetapi penetapan rasio tersebut masih dirasa memberatkan (Merawati & Hatta, 2015).

Hasil penelitian Basuki (2017) menunjukkan bahwa secara simultan underwriting berpengaruh terhadap profitabilitas melalui pendapatan premi, cadangan teknis dan investasi. Secara parsial underwriting berpengaruh terhadap cadangan teknis melalui pendapatan premi. Underwriting berpengaruh terhadap investasi melalui pendapatan premi. Underwriting berpangaruh terhadap profitabilitas melalui pendapatan premi dan cadangan teknis. Underwriting berpengaruh terhadap profitabilitas melalui pendapatan premi dan investasi. Dapat disimpulkan bahwa underwriting berpengaruh terhadap profitabilitas melalui pendapatan premi, cadangan teknis, dan investasi pada perusahaan asuransi umum di Indonesia.

Ilmu aktuaria memegang peranan penting dalam analisis dan pengelolaan risiko finansial yang disebabkan oleh peristiwa aktuaria (actuarial events). Variabel risiko yang menjadi perhatian dalam ilmu aktuaria adalah peluang terjadinya suatu klaim atau event yang menjadi perhatian (occurrence), kapan terjadinya suatu klaim (timing), dan biaya yang ditimbulkan akibat klaim tersebut (severity) (Klugman, Panjer, dan Willmot, 2004). Berdasarkan variabel resiko tersebut, maka seorang aktuaris harus dapat menghitung dengan tepat premi yang dibayarkan pihak pemegang polis sesuai dengan kondisi pemegang polis sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian yang disebabkan premi terlalu rendah atau kehilangan pelanggan karena premi yang terlalu tinggi. Menghitung premi dengan tepat tersebut memenuhi rasa keadilan dan kewajaran terhadap: (1) pemegang saham (pemilik); (2) nasabah; (3) pegawai perusahaan; dan broker asuransi.

Status Aktuaris yang ditunjuk apakah dari internal perusahaan asuransi atau dari konsultan akan mempengaruhi dalam menentukan keakuratan cadangan (Kelly, Kleffner, & Li, 2012, p. 285). Independensi Aktuaris sangat penting dalam menjaga cadangan yang akurat, di mana independensi ini diatur sendiri oleh Lembaga Profesional Aktuaria (Kamiya & Milidonis, 2018, p. 1055). Konsultan aktuaria yang beroperasi dan memberikan jasa aktuaria kepada perusahaan umum, asuransi dan dana pensiun dalam rangka pembentukan dan pengelolaan suatu program asuransi dan program pensiun. Konsultan aktuaria sendiri tidak dapat dipisahkan dari profesi seorang aktuaris. Persoalan aktuaria umumnya menyangkut analisa atas estimasi kejadian di masa depan yang dapat memberi dampak finansial, seperti misalnya nilai sekarang dari janji pembayaran di masa mendatang atau durasi atas sebuah kontrak dengan waktu yang bersifat tidak pasti. Sampai saat ini di indonesia profesi aktuaris adalah profesi yang langka dan sangat di butuhkan dalam industri perasuransian. Data dari OJK, sampai akhir tahun 2015 di Indonesia kekurangan sekitar 700 orang aktuaris untuk kebutuhan industri (aktuaris.org).

Premi yang telah terkumpul di perusahaan asuransi umum tersebut akan digunakan untuk membayar uang pertanggungan. Dalam jangka waktu tertentu, pendapatan yang diperoleh perusahaan asuransi dari premi plus hasil investasi biasanya akan jauh lebih besar dari jumlah uang pertanggungan yang harus dibayarkan oleh perusahaan asuransi kepada pihak pemegang polis. Kelebihan dana ini kemudian disimpan sebagai cadangan premi.

(5)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 5 Cadangan premi tersebut digunakan untuk membayar uang pertanggungan jika terjadi klaim dan apabila premi yang dimiliki perusahaan tidak mencukupi untuk membayar uang pertanggungan tersebut sehingga perusahaan asuransi tidak kesulitan membayarnya. Perusahaan asuransi tidak sedikit yang mengalami kerugian yang disebabkan karena perusahaan tersebut tidak tepat dalam mengatur cadangan preminya. Akibatnya, perusahaan asuransi tidak mampu membayar klaim kepada pihak pemegang polis ketika jumlah klaim yang diajukan pihak pemegang polis ternyata melebihi jumlah klaim yang telah diprediksi sebelumnya. Keadaan ini dapat diantisipasi jika perusahaan asuransi jiwa memiliki dana cadangan premi yang telah disiapkan dan dihitung dengan tepat.

Klaim dalam operasional asuransi memiliki masalah ekonomi yang serius untuk industri dan negara secara keseluruhan, jika tidak dikelola dengan baik, oleh karena itu ada kebutuhan untuk mengelola klaim dengan benar. Bagaimana pemegang kebijakan yang berhak atas pengelolaan/penanganan klaim selama periode penyelesaian sangat penting bagi regulator dan industri secara keseluruhan. Layanan yang diberikan selama proses klaim akan menentukan sikap nasabah terhadap penanggung dan produk mereka setelah layanan (Quist, 2018, p. 3). Klaim asuransi merupakan tuntutan dari pihak pemegang polis sehubungan dengan adanya kontrak perjanjian antara asuransi dengan pihak pemegang polis yang masing-masing pihak mengikatkan diri untuk menjamin pembayaran ganti rugi oleh penanggung jika pembayaran premi asuransi telah dilakukan oleh pihak pemegang polis, ketika terjadi musibah yang diderita oleh pihak pemegang polis (Handayani, 2017).

Pokok Permasalahan

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan banyak faktor yang mempengaruhi profitabilitas asuransi umum Tbk, maka perlu dilakukan pembatasan masalah agar terfokus yang menjadi kajian dalam penelitian ini. Melalui pertimbangan dimaksud maka penelitian ini membatasi pada: Premi Bruto, Cadangan Premi, Cadangan Klaim, Pembayaran Klaim, dan ROA.

Tujuan Penelitian

1. Untuk menganalisis pengaruh positif signifikan Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim terhadap ROA.

2. Untuk menganalisis pengaruh positif & signifikan Premi Bruto Terhadap ROA. 3. Untuk menganalisis pengaruh negatif & signifikan Cadangan Klaim terhadap ROA. 4. Untuk menganalisis pengaruh negatif & signifikan Cadangan Premi terhadap ROA. 5. Untuk menganalisis pengaruh negatif & signifikan Pembayaran Klaim terhadap ROA. KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.

Premi adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh pihak tertenggung dan diterima oleh penanggung sebagai pengganti suatu kerusakan, kerugian maupun apabila terjadi kehilangan pemegang polis kepada penanggung. Jumlah seberapa besar premi dapat

(6)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 6 ditentukan dari seleksi risiko yang dihasilkan oleh underwriter maupun apabila perusahaan telah menyeleksi risiko atas permintaan calon pemegang polis sehingga calon pemegang polis membayar premi asuransi sesuai tingkat risiko berdasarkan kondisinya masing-masing. Besarnya premi atas keikutsertaan di asuransi yang harus dibayarkan telah ditetapkan oleh perusahaan asuransi dengan memperhatikan keadaan-keadaan dari pemegang polis.

Aktuaris mampu memprediksi bahwa pendapatan masa depan dapat dikapitalisasi pada tingkat pengembalian yang diinginkan. Pemilihan tingkat seperti itu tergantung pada pengembalian investasi yang diinginkan pembeli dan penilaian risikonya. Khususnya yang kurang percaya diri dalam proyeksi pendapatan masa depan. Semakin tinggi tingkat risiko pengembalian harus didiskontokan dari proyeksi tersebut. Karena pendapatan tersebut tersedia untuk diinvestasikan kembali dalam bisnis baru dan / atau penarikan dari perusahaan sebagai dividen pemegang saham dengan dua alternatif: (1) didasarkan pada prinsip bahwa hanya pendapatan dividen yang tersedia bagi investor, dan hanya itu yang harus dipertimbangkan. Dengan kata lain, nilai ekonomi dari kekayaan bersih paling baik tercermin dari pendapatan yang dihasilkannya berdasarkan investasinya dalam operasi asuransi. Dengan demikian, seluruh penilaian didasarkan pada proyeksi pendapatan masa depan dan sepenuhnya tergantung pada tingkat risiko tertentu yang dipilih; dan (2) membagi nilai ekonomi menjadi bagian-bagian komponen, dan merupakan yang paling umum diadopsi dalam literatur. Komponen pertama, kekayaan bersih, adalah nilai akuntansi, tersedia langsung dari laporan keuangan, dan mungkin, tergantung penyesuaian aktuaria untuk kecukupan cadangan. Ini mewakili sebagian besar nilai ekonomi dan tidak tergantung pada tingkat risiko pengembalian yang dipilih. Komponen ketiga, biaya modal, mengakui bahwa modal dan surplus yang diperlukan untuk mendukung operasi asuransi harus diinvestasikan secara konservatif.

Klaim asuransi merupakan suatu tuntutan yang dilakukan oleh pihak pemegang polis kepada pihak penanggung atas adanya kontrak perjanjian asuransi yang mengikat antar pihak dalam menjamin pembayaran ganti rugi apabila terjadi musibah yang dialami oleh pihak pemegang polis, dimana dapat diklaim apabila premi telah dibayarkan oleh pihak pemegang polis. Pada umumnya, klaim adalah tuntutan hak yang dilakukan sehubungan pemebuhan ketentuan-ketentuan atas perjanjian asuransi sebelumnya.

Cadangan dalam asuransi umum merupakan liabilitas atau kewajiban perusahaan asuransi terhadap pemegang polis yang berupa sejumlah dana yang harus disiapkan oleh perusahaan asuransi untuk membayar klaim yang terjadi dikemudian hari atas polis-polis yang diterbitkan perusahaan asuransi. Cadangan diperlukan semata-mata agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan dasar-dasar yang ditentukan. besarnya cadangan tergantung pada perkembangan premi, artinya semakin banyak jumlah pemegang polis maka semakin besar jumlah cadangan yang dibutuhkan.

Profitabilitas adalah salah satu tujuan paling penting dari manajemen keuangan karena salah satu tujuan dari manajemen keuangan adalah untuk memaksimalkan kekayaan pemilik dan profitabilitas merupakan faktor penentu kinerja yang sangat penting. Indikator kunci dari profitabilitas perusahaan asuransi adalah pengembalian atas aset (ROA), yang didefinisikan sebagai laba sebelum pajak yang dibagi dengan total aset (TA) (Malik, 2011, p. 315).

(7)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 7

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan Deskripsi teori, penelitian yang relevan, dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan di atas, hipotesis penelitian yang diajukan adalah:

Hipotesis 1

“Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi dan Pembayaran Klaim berpengaruh positif signifikan terhadap ROA”.

Hipotesis 2

“Premi Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA”. Hipotesis 3

“Cadangan Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA”. Hipotesis 4

“Cadangan Premi berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROA”. Hipotesis 5

“Pembayaran Klaim berpengaruh negative dan signifikan terhadap ROA”. METODE PENELITIAN

Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulanya (Sugiyono, 2012:80). Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan Asuransi Umum Nasional, Perusahaan Asuransi Umum Patungan dan Perusahaan Reasuransi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang berjumlah 82 perusahaan. - + - - Cadangan Klaim (X2) Cadangan Premi (X3) ROA (Y) Premi Bruto (X1) Pembayaran Klaim (X4)

(8)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 8 Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu (Sugiyono, 2012:81). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu salah satu teknik sampling non-random sampling dimana peneliti menentukan pengambilan sampel dengan cara menetapkan ciri-ciri khusus yang sesuai dengan tujuan penelitian sehingga diharapkan dapat menjawab permasalahan penelitian. Ciri-ciri khususnya adalah perusahaan asuransi umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 10 perusahaan asuransi umum

Variabel Operasional

Table 1. Definisi Operasional Variabel

No Nama

Variabel Dimensi Formula

Skala

1 Premi Bruto (X1)

Premi Bruto Premi Netto

Loading (Komisi dan Biaya Akusisi lainnya, Biaya Administrasi, Safety Margin / Profit Margin )

Lnpbruto = Premi Bruto (X1)

Premi Bruto = Premi Netto / ( 1 - Loading) Loading :

 Komisi dan Biaya Akusisi lainnya  Biaya Administrasi

 Safety Margin / Profit Margin

Rasio 2 Cadangan Klaim (X2) Pendapatan Premi Premi Komisi

Total cadangan premi bulan berjalan

Total Cadangan premi tahun lalu.

Ekspektasi klaim

Rata-rata loss ratio 3 tahun terakhir.

Klaim yang dilaporkan Accepted klaim

Outstanding klaim bulan berjalan

Outstanding klaim tahun lalu.

PAD

Lncklaim= Cadangan Klaim (X2)

Cadangan Klaim dalam proses pesenyelesaian.

Klaim yang sudah terjadi dan sudah dilaporkan tetapi masih dalam proses penyelesaian,

IBNR

Pendapatan premi = Premi – Komisi – total cadangan premi bulan berjalan + total cadangan premi tahun lalu.

Ekspektasi klaim = Pendapatan premi * rata-rata loss ratio 3 tahun terakhir.

Loss ratio = pendapatanpremi

dilaporkan yang

klaim

Dimana:

Klaim yang dilaporkan = accepted klaim + outstanding klaim bulan berjalan - outstanding klaim tahun lalu.

Pendapatan premi = premi - komisi - total cadangan premi bulan berjalan + total cadangan premi tahun lalu.

IBNR=Ekspektasi klaim– klaim yang dilaporkan.

Jika klaim yang dilaporkan lebih besar daripada ekspektasi klaim maka IBNR = 0. IBNR yang dipakai = IBNR * (1+PAD) Cadangan Klaim (Y2) = Cadangan klaim

dalam proses penyelesaian + IBNR

(9)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 9

No Nama

Variabel Dimensi Formula

Skala

3 Cadangan Premi (X3)

Jangka Pendek (CAPYBM) Masa asuransi yang belum dijalani(hari)

Masa asuransi (hari) Premi dan Komisi Jangka Panjang (CP) N : masa asuransi (tahun) T : masa asuransi yang telah dijalani (tahun) N-T: masa asuransi yang

belum dijalani (tahun) Int (N-T) : bilangan bulat

terkecil dari masa asuransi yang belum dijalani (tahun) Lapse rate : tingkat

pembatalan polis (dalam persentase) n: tahun ke-nsisa masa

asuransi Tingkat diskonto i v   1 1 i bunga diskonto. Premi Biaya Operasional Komisi

Lncpremi= Cadangan Premi (X3)

Jangka Pendek (CAPYBM)

[Masa asuransi yang belum dijalani(hari) / masa asuransi (hari)] x (premi-komisi).

Komisi berdasarkan SEOJK

No.27/SEOJK.05/2017. Lini usaha harta benda, komisi maksimal 15% dari premi. Lini usaha kendaraan bermotor, komisi maksimal 25% dari premi. Lini usaha lainnya komisi yang sebenarnya.

Jangka Panjang (CP) Misal :

N : masa asuransi (tahun)

T : masa asuransi yang telah dijalani (tahun)

N-T: masa asuransi yang belum dijalani (tahun)

Int (N-T) : bilangan bulat terkecil dari masa asuransi yang belum dijalani (tahun)

Lapse rate : tingkat pembatalan polis (dalam persentase)

n: tahun ke-nsisa masa asuransi

Faktor unearn cadangan premi 1 =

,... 3 , 2 , 1 ; rate) lapse -1 ( ) Int( 1 5 , 0 

   n N v n T N n n Tingkat diskonto (v) dihitung dengan rumus

i v   1 1

i adalah bunga diskonto.

Jika masa asuransi yang belum dijalani kurang dari 1 tahun maka Int (N-T) bernilai 0 sehingga faktor unearn cadangan premi 1 juga bernilai 0. Cadangan premi 1 = faktor unearn cadangan premi 1 x (premi – biaya operasional + komisi)

DAC (Deferred Acquisition Cost)1 = faktor

unearn cadangan premi 1 x komisi ( sesuai

SEOJK No. 27/SEOJK.05/2017) Faktor unearn cadangan premi 2 Faktor unearn cadangan premi 2 =

N T N T N

vInt (N-T)-0,5(N-T)Int (N-T)  Int  Cadangan premi 2 =

Faktor unearn cadangan premi 2 x (premi - biaya operasional + komisi)

DAC (Deferred Acquisition Cost) 2 = Faktor unearn cadangan premi 2 x komisi

(10)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 10

No Nama

Variabel Dimensi Formula

Skala

(sesuai SEOJK No. 27/SEOJK.05/2017) Total cadangan premi = cadangan premi 1 + cadangan premi 2 - (DAC 1 + DAC 2) Pengembalian premi = komisi) -(premi (hari) asuransi masa (hari) dijalani belum yang asuransi masa

Pengembalian premi polis batal = (lapse rate x pengembalian premi) – (lapse rate x total cadangan premi)

Jika (lapse rate x total cadangan premi) lebih besar daripada (lapse rate x pengembalian premi) maka pengembalian premi polis batal bernilai 0.

CP = Total cadangan premi + pengembalian premi polis batal

Cadangan Premi ( X3) = CAPYBMP + CP

4 Pembayaran Klaim (X4)

Pengertian klaim tuntutan atas ganti rugi atau santunan sesuai dengan yang telah diperjanjikan dalam polis (Prihantoro, 2001, hal. 50).

LnPklaim= Pembayaran Klaim (X4) Rasio

5 ROA (Y) Laba Bersih

Total Asset

ROA (Y) = (laba bersih/total asset) * 100% Rasio

Metode Analisa Data

Metode Analisis Data penelitian ini menggunakan analisis data panel sebagai alat pengolahan data dengan menggunakan software Eviews versi 9. Analisis dengan menggunakan data panel adalah kombinasi dari data time series dan cross section. Dalam model informasi baik yang terkait variabel-variabel cross section maupun time series, data panel secara substansial mampu menurunkan masalah omitted variables, model yang mengabaikan variabel yang relevan (Wibisono dalam Ajija et.,al, 2011).

(11)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 11 HASIL DAN PEMBAHASAN

Table 2. Output Regresi Data Panel Dependent Variable: ROA

Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 01/28/20 Time: 23:42

Sample: 2013 2017 Periods included: 5

Cross-sections included: 10

Total panel (balanced) observations: 50

Linear estimation after one-step weighting matrix

White cross-section standard errors & covariance (d.f. corrected)

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

C -1.396417 4.460742 -0.313046 0.7561

Premi Bruto 0.921338 0.444903 2.070874 0.0456 Cadangan Premi 0.179299 0.210660 0.851132 0.4003 Cadangan Klaim -0.281976 0.150089 -1.878719 0.0684 Pembayaran Klaim -0.430392 0.130864 -3.288861 0.0023

Pengaruh Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim Terhadap ROA

Secara simultan seluruh variabel bebas yaitu: Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim berpengaruh signifikan terhadap ROA industry asuransi umum. Hasil ini menjawab hipotesis pertama yaitu Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA. Pengaruh Premi Bruto Terhadap ROA

Premi bruto adalah premi yang diperoleh dari penutupan langsung dan penutupan tidak langsung. Premi penutupan langsung termasuk premi yang diperoleh dari penutupan polis bersama. Hasil dari aktivitas perusahaan akan terefleksi pada perolehaan premi. Semakin besar kepercayaan nasabah terhadap perusahaan, maka akan semakin tinggi perolehan premi yang dikumpulkan. Premi itulah yang kemudian dikelola oleh perusahaan asuransi untuk diinvestasikan dan disiapkan untuk pembayaran klaim. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Premi Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini menjawab hipotesis kedua yaitu: Premi Bruto berpengaruh signifikan dan positif terhadap ROA. Hal ini menunjukkan semakin besar premi bruto berdampak terhadp peningkatan ROA industry asuransi umum.

Pengaruh Cadangan Klaim Terhadap ROA

Cadangan klaim adalah dana yang harus disediakan oleh pihak perusahaan yang akan digunakan untuk membayar kerugian. Karena pada suatu titik tertentu akan ada nasabah yang mengajukan klaim tersebut. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Cadangan Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini menjawab hipotesis ketiga yaitu: Cadangan Klaim berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar cadangan klaim akan berpengaruh terhadap penurunan ROA. Cadangan klaim yang besar menggambarkan kemampuan perusahaan asuransi umum mampu membayar

(12)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 12 uang pertanggungan kepada pihak tertanggung ketika jumlah klaim yang diajukan pihak tertanggung. Seorang aktuaris harus memperhitungkan secara cermat agar dana klaim yang dicadangkan tidak mempengaruhi penurunan ROA, yang berdampak pada penurunan kinerja Keuangan.

Pengaruh Cadangan Premi terhadap ROA

Cadangan premi adalah sejumlah uang yang dihimpun oleh perusahaan asuransi yang diperoleh dari selisih nilai santunan dan nilai tunai pembayaran pada suatu waktu pertanggungan sebagai persiapan pembayaran klaim. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Cadangan Premi berpengaruh positif namun tidak signifikan. Hasil ini tidak menjawab hipotesis keempat yaitu: Cadangan Klaim berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA. Hal ini menunjukkan kepiawaian aktuaris dalam menghitung cadangan premi yang proporsional sehingga tidak mengganggu atau berdampak terhadap penurunan ROA.

Pengaruh Pembayaran Klaim Terhadap ROA

Jaminan pembayaran klaim asuransi umum adalah jaminan yang diberikan oleh perusahaan asuransi bahwa klaim asuransi umum akan cair dalam waktu tertentu atau sesuai dengan ketentuan jaminan dari perusahaan asuransi masing-masing. Hasil pengujian menunjukkan bahwa Pembayaran Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hasil ini menjawab hipotesis kelima bahwa Pembayaran Klaim berpengaruh signifikan dan negatif terhadap ROA. Secara matematis pembayaran klaim memang berdampak terhadap penurunan ROA. Namun secara kinerja perusahaan, kecepatan dan ketepatan pembayaran klaim mutlak diperlukan untuk menjaga kepuasan dan kepercayaan nasabah/pemegang polis.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Secara simultan Premi Bruto, Cadangan Klaim, Cadangan Premi, dan Pembayaran Klaim berpengaruh signifikan terhadap ROA Perusahaan Asuransi Umum.

Premi Bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan semakin besar premi bruto akan berdampak terhadap peningkatan ROA industri asuransi umum.

Cadangan Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Hal ini menunjukkan semakin besar Cadangan Klaim akan berdampak terhadap penurunan ROA industri asuransi umum.

Cadangan Premi berpengaruh positif namun tidak signifikan. Secara praktik Cadangan Premi berpengaruh negatif, namun dalam penelitian ini sebaliknya. Hal ini bisa disebabkan dari data sampel yang diambil tidak seluruh perusahaan asuransi umum.

Pembayaran Klaim berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA. Secara matematis pembayaran klaim memang berdampak terhadap penurunan ROA. Namun secara kinerja perusahaan, kecepatan dan ketepatan pembayaran klaim mutlak diperlukan untuk menjaga kepuasan dan kepercayaan nasabah/pemegang polis.

Saran

Premi sebagai arus kas masuk perusahaan harus dikelola sebaik mungkin agar kebutuhan pengeluaran biaya sebagai bagian dari kewajiban perusahaan dapat terpenuhi dengan baik tanpa menggangu stabilitas keuangan perusahaan. Kegiatan penagihan premi dan

(13)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 13 investasi dalam hal ini menjadi penting karena premi yang diterima sebagai pendapatan diupayakan agar dapat memberikan imbal hasil yang baik guna menjaga kelancaran arus kas operasional perusahaan.

Proses pengolahan, perhitungan serta pencatatan cadangan klaim dan cadangan premi harus dilakukan dengan baik, tepat dan benar. Selain itu perlu dilakukan evaluasi berkala rasio klaim terhadap premi, sehingga rasio tersebut tetap dalam batas yang diharapkan perusahaan. Tingginya rasio klaim terhadap premi akan berdampak kepada tingginya cadangan klaim.

Menjaga komitmen pembayaran klaim yang cepat dan tepat waktu sebagai upaya untuk mempertahankan dan membina hubungan baik jangka panjang perusahaan dengan nasabah.

Nilai koefisien determinasi sebesar 49,18% menunjukkan bahwa terdapat 50,82% faktor lain yang mempengaruhi ROA. Sehingga, bagi peneliti selanjutnya agar dapat menambahkan variabel lain seperti Underwriting, Rasio Hasil Investasi, dan RBC.

DAFTAR PUSTAKA

Agustiranda, W., Yuliani, Y., & Bakar, S. W. (2019). Pengaruh Pendapatan Premi, Pembayaran Klaim, Dan Risk Based Capital Terhadap Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Jembatan: Jurnal Ilmiah Manajemen, 16(1). doi:10.29259/jmbt.v16i1.9220.

Alamsyah, R., & Wiratno, A. (2017). Pendapatan Premi, Rasio Hasil Investasi, Laba, Klaim dan Risk Based Capital Perusahaan Asuransi Kerugian di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi dan Perpajakan, 4(1), 87-101. Retrieved June 1, 2019, from http://jrap.univpancasila.ac.id/index.php/JRAP/article/view/193/91.

Basuki, M. I. (2017). Pengaruh Underwriting Terhadap Profitabilitas Melalui Pendapatan Premi, Cadangan Teknis Dan Investasi Pada Perusahaan Asuransi Umum Di Indonesia. Disertasi. Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Gunadarma.

Burca, A.-M., & Batrinca, G. (2014). The Determinants of Financial Performance in the Romanian Insurance Market. International Journal of Academic Research in Accounting, Finance and Management Sciences, 4(1), 299-308. doi:10.6007/IJARAFMS/v4-i1/637.

Danarti, Dessy. (2011). Jurus Pintar Asuransi Agar Anda Tenang, Aman Dan. Nyaman. Jakarta: G-Media.

Diba, F., Saepudin, D., & Rohmawati, A. A. (2017). Pemodelan dan Simulasi Peluang Kebangkrutan Perusahaan Asuransi dengan Analisis Nilai Premi dan Ukuran Klaim Diasumsikan Berdistribusi Eksponensial. Indonesian Journal on Computing (Indo-JC), 2(2). doi:10.21108/INDOJC.2017.2.2.147.

Fahmi, I. (2013). Analisa Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.

Ghozali, I. (2012). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS. 20. Semarang: Badan Penerbit – Universitas Diponegoro.

Halim, A., & Hanafi, M. M. (2009). Analisis Laporan Keuangan (4th ed.). Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

(14)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 14 Handayani, S. (2017). Pengaruh Penyelesaian Klaim Asuransi Terhadap Pencapaian Target Penjualan Produk Asuransi AJB BUMIPUTERA 1912 Cabang Bengkulu. EKOMBIS

Review, 5(1), 79-85. Diambil kembali dari

https://jurnal.unived.ac.id/index.php/er/article/view/332.

Harahap, S. S. (2009). Teori Kritis Laporan Keuangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Kasmir. (2014). Analisis Laporan Keuangan (1st ed., Vol. 7). Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kamiya, S., & Milidonis, A. (2018). Actuarial Independence and Managerial Discretion. The Journal of Risk and Insurance, 85(4), 1055-1082. doi:10.1111/jori.12199.

Kelly, M., Kleffner, A., & Li, S. (2012). Loss Reserves and the Employment Status of the Appointed Actuary. North American Actuarial Journal, 22(3), 285-305. doi:10.1080/10920277.2012.10590643.

Klugman, S., Panjer, H., & Willmot, G. (2004). Loss Models from Data to Decisions (2nd ed.). New Jersey: John Wiley and Sons, Inc.

Malik, H. (2011). Determinants of Insurance Companies Profitability: An Analysis of Insurance Sector of Pakistan. Academic Research International, 1(3), 315-321.

Retrieved June 2, 2019, from

http://www.savap.org.pk/journals/ARInt./Vol.1(3)/2011(1.3-32)stop.pdf.

Merawati, E. E., & Hatta, I. H. (2015). Komite Audit, Audit Internal, dan Audit Eksternal sebagai Pengawas Solvabilitas Perusahaan Asuransi. Jurnal Akuntansi Multiparadigma, 6(1), 11-19. doi:10.18202/jamal 2015 04 6002.

Muchlaso, C. A., Maslichah, & Afifudin. (2018). Pengaruh Premi, Hasil Investasi, Klaim, Underwriting Terhadap Pendapatan Asuransi Syariah di Indonesia Periode 2013-2016. Jurnal Riset Akuntansi, 7(3), 37-47. Retrieved June 2, 2019, from

http://riset.unisma.ac.id/index.php/jra/article/viewFile/919/908.

Mwangi, M., & Murigu, J. W. (2015). The Determinants of Financial Performance in General Insurance Companies in Kenya. European Scientific Journal, 11(1), 288-297. doi: 10.19044/esj.2015.v11n1p%25p.

Nissim, D. (2010). Analysis and Valuation of Insurance Companies. Columbia: Columbia Business School.

Nugroho, A. (2005). Strategi Jitu Memilih Metode Statistic Penelitian Dengan. SPSS. Yogyakarta: Andi.

Otoritas Jasa Keuangan. (2015). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor /POJK.05/2015 Tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 69 /Pojk.05/2016 Tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Asuransi, Perusahaan Asuransi Syariah, Perusahaan Reasuransi, Dan Perusahaan Reasuransi Syariah.

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

(15)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 15 Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Lampiran 1. Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor

14/SEOJK.03/2017 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum.

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Lampiran Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Otoritas Jasa Keuangan. (2017). Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan Nomor 27/SEOJK.05/2017 Tentang Pedoman Pembentukan Cadangan Teknis Bagi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi.

Otoritas Jasa Keuangan. (2018). Statistik Perasuransian 2017. Jakarta: Otoritas Jasa Keuangan.

Pandoyo, & Sofyan, M. (2018). Metodologi Penelitian Keuangan dan Bisnis: Teori dan Aplikasi Menggunakan Software Olah Data Eviews 9. Bogor: IN-MEDIA.

Quist, J. (2018). Impact of Claims Complaints on Profitability of Non-Life Insurance Operations in Ghana. Tesis. Legon: University of Ghana. Retrieved June 1, 2019, from http://ugspace.ug.edu.gh/bitstream/handle/123456789/29545/Impact%20of%20Claims

%20Complaints%20on%20Profitability%20of%20Non-Life%20Insurance%20Operations%20in%20Ghana.pdf?sequence=1&isAllowed=y.

Rabindra, G. (2013, July). Financial Efficiency of Non-Life Insurance Industries in Nepal. Lumbini Journal of Business and Economics, 3(2), 1-14. Retrieved June 3, 2019, from https://ssrn.com/abstract=2376051.

Sebayang, C. T. (2008). Analisis Risk Based Capital Bagi Usaha Asuransi Kerugian: Suatu Studi. Jurnal Universitas Pancasila.

Sofyan, M. (2019). Analysis Financial Performance of Rural Banks in Indonesia. International Journal of Economics, Business and Accounting Research (IJEBAR), 3(3), 255-262. doi:10.29040/ijebar.v3i03.588

Subramanyam, & Wild, J. J. (2012). Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Surat Edaran No.6/ 23 /DPNP tanggal 31 Mei 2004. Tentang Sistem Penilaian Tingkat

Kesehatan Bank Umum.

Tarigan, A. P., & Mahfud, M. K. (2015). Analisis Pengaruh Kemampuan Membayar Klaim, Profitabilitas, Risiko Underwriting, dan Reasuransi Terhadap Solvabilitas Perusahaan Asuransi (Studi Pada Perusahaan Asuransi Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Diponegoro Journal of Management, 4(3), 1-13. Diambil kembali dari

https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/djom/article/view/13246/12804.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia No 40 Tahun 2014 Tentang Perasuransian.

Undang-Undang Republik Indonesia. (2011). Undang-Undang Republik Indonesia No 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.

(16)

Jurnal Ekbang Volume 3, Nomor 1, Juni 2020 Halaman 16 Yusuf, T. O., & Dansu, F. S. (2014). Effect of Claim Cost on Insurers' Profitability in Nigeria. International Journal of Business and Commerce, 3(10), 1-20. Retrieved June 2, 2019, from https://www.ijbcnet.com/3-10/IJBC-14-3805.pdf.

Gambar

Table 1. Definisi Operasional Variabel  No  Nama

Referensi

Dokumen terkait

Laporan Kinerja ini disusun berdasarkan pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan berpedoman pada Peraturan

3 Sikap remaja memilih melakukan perilaku reproduksi buruk tidak saja sebagai akibat dari faktor biologis, tetapi juga dengan faktor lingkungan serta kurangnya

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa kompetensi profesional guru adalah kemampuan yang dimiliki oleh guru sesuai dengan standar kompetensi

Abstrak: Siswa tunanetra memiliki keterbatasan dalam penglihatan sehingga mendapat hambatan dalam memahami konsep astronomi yang menuntut peran aktif visual. Berdasarkan

Objek yang dirancang adalah novel grafis yang mampu mengadaptasi budaya lokal ke budaya pop dengan mengolah dari cerita

Tuan Guru sebagai elit agama Islam pada masyarakat Sasak kuno menjadi penafsir agama tunggal, mengayomi, mengabdi kepada masyarakat, berdakwah ngamarin ,

Adapun tampilan hasil halaman input data swalayan pada perangkat lunak yang diusulkan adalah sebagai berikut :... Tampilan Hasil Halaman Input