• Tidak ada hasil yang ditemukan

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DALAM MEMILIH BERKARIR DI PERBANKAN SYARIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SKRIPSI ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DALAM MEMILIH BERKARIR DI PERBANKAN SYARIAH"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DALAM MEMILIH BERKARIR DI PERBANKAN SYARIAH

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Nisrina Nuri Wardhianti 11160850000053

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1442 H/2021 M

(2)

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA DALAM MEMILIH BERKARIR DI PERBANKAN SYARIAH

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Untuk Memenuhi Syarat-syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)

Oleh :

Nisrina Nuri Wardhianti NIM 11160850000053

Di Bawah Bimbingan :

Ahmad Zubaidi, MA. NIP. 197204152005011005

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDYATULLAH JAKARTA 1442 H / 2021 M

(3)

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini, Rabu 06 Mei 2020 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas mahasiswa : 1. Nama : Nisrina Nuri Wardhianti

2. NIM : 11160850000053 3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 6 Maret 2020

1. Dr. Suhenda Wiranata, M.E

NIP. 196104211990031002 (………...………..)

Penguji I

2. Muhammad Fadillah Fauzulhaq, M.A.

NIDN. 0304027901 (……….)

(4)

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswa : 1. Nama : Nisrina Nuri Wardhianti

2. NIM : 11160850000053 3. Jurusan : Perbankan Syariah

4. Judul Skripsi : Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Januari 2021

1. Yuke Rahmawati, M.A

NIP. 197509032007012023 (……….)

Ketua Penguji Ahli

2. Ahmad Zubaidi, M.A

NIP. 197204152005011005 (………)

Sekretaris

3. Ahmad Zubaidi, M.A

NIP. 197204152005011005 (………)

Pembimbing

4. Ay Maryani, M.Si

NIDN. 2019057902 (……….)

(5)

iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nisrina Nuri Wardhianti NIM : 11160850000053 Jurusan : Perbankan Syariah Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya :

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiasi naskah orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa izin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap dan bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai dengan sanksi yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 27 Januari 2021

Nisrina Nuri Wardhianti NIM 11160850000053

(6)

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Pribadi

Nama : Nisrina Nuri Wardhianti

Tempat & Tanggal lahir : Jakarta, 16 Agustus 1998 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah Kebangsaan : Indonesia

Alamat : Jl. Cirendeu Indah II Gg. Gotong Royong No. 31 RT 005/004, Cirendeu, Ciputat Timur, Tangerang Selatan, 15419

Telepon : 0895375868681 / 085793299464 Email : nisrinanuri16@yahoo.com

B. Pendidikan Formal

2016-2021 : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2013-2016 : SMAN 1 Tangerang Selatan Program IPA

2010-2013 : SMP Al-Fath

2004-2010 : SD Al-Fath

C. Pengalaman

1. Pengalaman Organisasi

2019-2020 : Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga KOHATI HMI Cabang Ciputat Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2019 : Bendahara 1 KKN 51 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

(7)

vi

Kepemudaan dan Kemahasiswaan (PTKK) HMI Cabang Ciputat Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2018 : Koordinator Acara Latihan Kader 1 HMI Cabang Ciputat Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis

2017-sekarang : Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)

2015 : Juara 3 Tari Ratoh Jaroe Tingkat Nasional

2. Pengalaman Bekerja

2020 : Onboarding Staff PT. Okadoc Technologies Indonesia

2019 : Wardah Beauty Agent Batch 3 (Beauty University Ambassador) PT. Paragon

Technology Inovation

2019 : Konfirmator PilPres Kompas TV

2019 : Volunteer Big Bad Wolf (Bagian Processing dan Sorter)

2018-sekarang : Freelancer Polling Litbang PT Kompas Cyber Media Jakarta

(8)

vii ABSTRACT

This study aims to analyze the factors that influence student interest in choosing a career in Islamic banking. This data was obtained from 181 respondents of the Islamic Banking Study Program by distributing questionnaires via google form. To analyze this research, the researcher used an exploratory factor analysis test using SPSS Version 26. The results of this study indicate that there are four factors that influence student interest in choosing a career in Islamic banking, including: 1) Student Perception Factors, 2) Religious Understanding Factors, 3) Labor Market Consideration Factors, and 4) Internalization Factors. In addition, the Student Perception Factors with indicators According to ability is the most dominant factor affecting student interest in choosing a career in Islamic banking.

(9)

viii

ABSTRACT

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah. Data ini diperoleh dari 181 responden Mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah dengan menyebarkan kuesioner melalui google form. Untuk menganalisis penelitian ini, peneliti menggunakan uji analisis faktor eksploratori dengan menggunakan SPSS Versi 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah, diantaranya yaitu: 1) Faktor Persepsi Mahasiswa, 2) Faktor Pemahaman Agama, 3) Faktor Pertimbangan Pasar Kerja, dan 4) Faktor Internalisasi. Selain itu, Faktor Persepsi Mahasiswa dengan indikator Sesuai dengan kemampuan menjadi faktor paling dominan yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah.

(10)

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu‘alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan kasih sayang kepada Hamba-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa abadi tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan umatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam

Memilih Berkarir di Perbankan Syariah” dengan baik.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu prasyarat dalam menyelesaikan studi program Sarjana (S1) pada Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari do’a, bantuan, serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada :

1. Allah SWT. Atas segala rahmat dan karunia-Nya yang telah diberikan dalam bentuk kemudahan sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Orang tua, Bapak Eman Wardiaman, Alm. Ibu Maemunah, dan Ibu Herlin Mustika yang senantiasa tanpa henti selalu mendoakan dan memberikan dukungan terbaiknya, juga adik Nabila Firya Wardhianty dan Shakira Kenya Wardhianti yang tidak pernah lelah mendengarkan keluh kesah dan dengan caranya sendiri membantu dalam menyelesaikan skripsi.

3. Ibu Siti Aminah, yang sudah saya anggap sebagai orang tua angkat saya. Terima kasih atas segala jasanya dalam membantu orang tua saya dalam merawat, menjaga serta mendidik saya dan adik-adik saya.

4. Ibu Petahana Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., M.A., selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Bapak Prof. Dr. Amilin, S.E.Ak., M.Si., CA., QIA., BKP., CRMP., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

(11)

x

6. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, S.E., M.B.A, selaku Ketua Program Studi Perbankan Syariah dan Ibu Yuke Rahmawati, M.A., selaku Sekretaris Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus Ketua Penguji Ahli dalam sidang skripsi. 7. Bapak Ahmad Zubaidi, M.A., selaku Dosen Pembimbing yang senantiasa

telah meluangkan waktunya dalam membimbing dengan ketulusan dan kesabaran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Ay Maryani, M.Si., selaku Dosen Penguji Ahli atas bimbingan, koreksi, dan arahannya.

9. Bapak Dr. Nurul Ichsan, M.A. dan Bapak Adhitya Ginanjar, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan kepada penulis sejak menjadi mahasiswa baru hingga saat ini.

10. Seluruh jajaran Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan tak terhingga sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Seluruh Mahasiswa/i Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan tahun masuk 2016-2019 yang telah bersedia meluangkan waktu dan membantu dalam proses pengisian kuesioner.

12. Muhammad Radinal Mubarak, yang telah menjadi partner semenjak hari pertama OPAK dan terus berlanjut sampai hari ini. Semoga segala rasa, juga perjuangan, serta tawa dan air mata yang ada, menjadi pupuk untuk kita terus bertumbuh, semakin kuat, dan selalu terjaga bersama. Terima kasih, telah hadir untuk menciptakan segala warna-warni selama perkulihan.

13. Ainun Desti Riyani, S.E., dan Felicia Sharen, S.Ab., yang telah menjadi teman, sahabat, alias my 911, yang selalu ada dan menemani dikala senang maupun sedih. Terima kasih secara tidak langsung telah memberikan pelajaran bahwa kasih sayang dan kepedulian merupakan hal utama. I should to say kalian akan selalu melekat pada ruang kecil di hati ini. Selamanya.

(12)

xi

14. Tria Nurdiana Syamsiah, S.Pd., atas bantuan dalam pengolahan data. I wont be able to pass without your help, sis.

15. Geng Pantes Line Sepi : Gandang, Danan, Hilda, Nada, Birin, Cakra, dan Uta, yang selalu mengisi handphonedan hari weekend penulis dengan canda tawa, sebagai salah satu bentuk stress relief.

16. New GAP! Riri, Alma, Chica, Ellys, Ayu, Farra dan Ale, and specially Ema terima kasih selalu peduli dibalik omelan dan kata kasar yang kalian keluarkan. Always stay keep in touch disela kesibukan kalian ya!

17. Teman lebih dari saudara, Siti Nursopiani, Ade Rizki Avllia, Ilham Musyaffa, dan Naufal Muhammad Thufail, yang telah mengisi drama perkuliahan. 18. Yorica Rahma, S.E., Muhammad Ikhsan Ramadon, S.E., Devitasari, S.E.,

Ayunira Putri Agessi, S.E., dan Fenny Syahputri, You guys are incredible! 19. Kakak Erwiana Anggriani, S.E., dan kakak Fadhilah Hidayah Razak, S.E.,

karena sudah memberikan masukan, arahan, dan bantuan hingga skripsi ini terselesaikan.

Dengan penuh harap semoga jasa kebaikan mereka diterima Allah SWT. Dan tercatat sebagai amal shahih. Akhirnya, karya ini penulis suguhkan kepada segenap pembaca, dengan harapan adanya saran dan kritik yang bersifat kontruktif demi perbaikan. Semoga karya ini bermanfaat dan mendapat ridha Allah SWT.

Jakarta, 27 Januari 2021

(13)

xii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... v

ABSTRACT ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL………...……...………...xiv

DAFTAR DIAGRAM………...…………..………...…xvii

DAFTAR GAMBAR ... xviiii

DAFTAR GRAFIK…………..………..………….xix DAFTAR LAMPIRAN………...……..….xx BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 8 C. Rumusan Masalah ... 8 D. Tujuan Penelitian ... 9 E. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

1. Sumber Daya Manusia ... 11

2. Minat Mahasiswa dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah ... 17

3. Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah ... 20

a. Persepsi Mahasiswa ... 22

b. Tingkat Religiusitas ... 25

(14)

xiii

4. Efikasi Diri ... 29

B. Penelitian Terdahulu ... 31

C. Kerangka Pemikiran ... 39

D. Hipotesis ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 41

A. Ruang Lingkup Penelitian ... 41

B. Populasi dan Sampel ... 41

C. Tempat dan Waktu Penelitian ... 44

D. Metode Pengumpulan Data ... 44

E. Metode Analisis Data ... 46

1. Analisis Deskriptif Statistik ... 46

2. Uji Kualitas Data ... 47

3. Analisis Faktor ... 48

F. Operasional Variabel Penelitian ... 53

BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN ... 56

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 56

B. Hasil Uji Kualitas Data ... 58

1. Uji Validitas ... 58

2. Uji Reliabilitas... 60

C. Analisis Deskriptif ... 61

D. Analisis Faktor ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 93

A. Kesimpulan ... 93

B. Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95

(15)

xiv

DAFTAR TABEL

No. Keterangan Halaman

1.1 Kebutuhan Tenaga Kerja Perbankan Syariah di Indonesia……...………...…...3

1.2 Latar Belakang Pendidikan Pegawai Bank Syariah………4

2.1 Penelitian Terdahulu………31

3.1 Daftar Populasi Penelitian………...………..……….…….…..42

3.2 Skala Likert………...…..………..……..……….45

3.3 Operasional Variabel Penelitian……….….….53

4.1 Hasil Uji Validitas………..…………...………...59

4.2 Hasil Uji Reliabilitas………..…………..………60

4.3 Jenis Kelamin………...61

4.4 Usia………..………..…………..…61

4.5 Tahun Masuk Kuliah………...……..……...62

4.6 Daerah Tempat Tinggal……..………...………...62

4.7 Saya Meyakini Bahwa dengan Memilih Berkarir di Perbankan Syariah Agar Mata Kuliah yang Telah Dipelajari Dimasa Kuliah Tidak Sia-sia………....…....….63

4.8 Saya Mengikuti Perkembangan Informasi dan Isu-isu Terkini Dunia Bisnis Syariah Sehingga Membentuk Suatu Keyakinan..………….…64

4.9 Saya meyakini bahwa sebagai Mahasiswa Lulusan Program Studi Perbankan Syariah, Akan Mempermudah dalam Berkarir di Perbankan Syariah………...….64

4.10 Saya Merasa Antusias Mengikuti Perkuliahan atau Aktivitas yang Berhubungan dengan Ekonomi atau Perbankan Syariah…………..…..……..65

4.11 Saya Memiliki Keinginan dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah Setelah Lulus Kuliah...……….……….66

4.12 Saya Memiliki Keinginan dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah Karena Dirasa Telah Sesuai dengan Kemampuan yang Dimiliki……...……..66 4.13 Saya Meyakini Bahwa dalam Kegiatan Operasional Perbankan Syariah

(16)

xv

Telah Menerapkan Prinsip Syariat Islam……….67 4.14 Saya Memiliki Keinginan dalam Memilih Berkarir di Perbankan

Syariah agar Memperoleh Gaji Pokok yang Tinggi, Tunjangan, serta

Bonus Saat Lembur dan Berhasil Memenuhi Target dalam Bekerja…...……68 4.15 Saya Memiliki Keinginan dalam Berkarir di Perbankan Syariah

Karena Memiliki Prospek Karir yang Cukup Menjanjikan…...……..………..69 4.16 Saya Memiliki Keinginan Berkarir di Perbankan Syariah Karena

Suasana Kerja Dirasa Lebih Religius………...69 4.17 Saya Meyakini Nilai-nilai yang Tertuang dalam Ajaran Agama Islam……...70 4.18 Saya Meyakini Bahwa dengan Memilih Berkarir di Perbankan

Syariah adalah Salah Satu Bentuk Menjalankan Kegiatan

Sebagaimana yang Telah Diajarkan dalam Agama Islam…..………..….71 4.19 Saya Mengikuti Bahwa dengan Memilih Berkarir di Perbankan

Syariah merupakan Salah Satu Bentuk Tindakan Menjauhi Praktek Riba Sesuai dengan Ajaran dalam Al-Quran…..…..………..…...71 4.20 Saya Merasa Lebih Tenang apabila Memilih Berkarir di Perbankan Syariah

Karena Dirasa Telah Sesuai dengan Syariat Islam…………..………….…….72 4.21 Saya Selalu Berusaha Melaksanakan Perintah dari Allah SWT…………....…73 4.22 Saya Selalu Berusaha Menjauhi Larangan dari Allah SWT.………...………..73 4.23 Saya Memiliki Keinginan dalam Memilih Berkarir di Perbankan

Syariah Karena Dirasa Peluang Berkarir Masih Terbuka Lebar……..……….74 4.24 Saya Memiliki Keinginan dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah

agar Terhindar dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)………..……....75 4.25 Saya Merasa bahwa informasi Lowongan Pekerjaan di Perbankan

Syariah Mudah Diketahui dan Didapatkan……...75 4.26 Saya Meyakini bahwa dengan Memilih Berkarir di Perbankan Syariah

dapat Meningkatkan Kemampuan Pribadi sehingga dapat Tercapainya Suatu Kesempatan Promosi atau Peningkatan Jabatan/Posisi yang Lebih Baik dari Sebelumnya………….………...………...……...76 4.27 KMO and Bartlett’s Test………..77 4.28 Angka Measure of Sampling Adequacy (MSA)……….…...…78

(17)

xvi

4.29 Communalities………..…………..……….79

4.30 Total Variance Explained……….………...……….83

4.31 Component Matrix………..………..…………...85

4.32 Rotated Component Matrix………..…..………..87

(18)

xvii

DAFTAR DIAGRAM

No. Keterangan Halaman

(19)

xviii

DAFTAR GAMBAR

No. Keterangan Halaman

1.1 Perkembangan Industri Keuangan Syariah….……...…………..……...…...…1

1.2 Skor Islamic Finance Country Index (IFCI) 2019……..…………...………....2

1.3 Market Share Perbankan Syariah di Indonesia……….……….3

2.1 Skema Pembentukkan Persepsi………..……..22

2.2 Kerangka Pemikiran……….………39

(20)

xix

DAFTAR GRAFIK

No. Keterangan Halaman

1.1 Pekembangan Jumlah Penerimaan Mahasiswa Program Studi

(21)

xx

DAFTAR LAMPIRAN

Keterangan Halaman

Lampiran 1 Kuesioner………..…..…………..…….102

Lampiran 2 Daftar Pertanyaan Kuesioner………...…..…103

Lampiran 3 Hasil Jawaban Responden………..……...106

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas………..…..….114

(22)

1

A. Latar Belakang

Perkembangan industri keuangan syariah dalam dekade terakhir terus menunjukkan pertumbuhan yang positif dan cukup menggembirakan, baik dari sektor perbankan maupun sektor non bank, yang dapat dilihat dari data berikut ini:

Gambar 1.1

Perkembangan Industri Keuangan Syariah

Sumber : Snapshot Perbankan Syariah, Juni 2020

Berdasarkan Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia Per Juni 2020, total aset keuangan syariah mampu tumbuh menjadi Rp 1.608,50 triliun dari tahun sebelumnya. Dimana didalamnya termasuk juga sektor perbankan syariah yang terus tumbuh dari tahun 2017 sampai Juni 2020, dari angka Rp. 435,02 T sampai Rp. 545,39 T.

Selain itu dalam perspektif global, telah diraihnya penghargaan peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) 2019 berdasarkan rilis Global

(23)

Islamic Finance Report (GIFR) 2019. Hasil Press Release yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjelaskan bahwa Indonesia berhasil mengungguli 48 Negara dengan total poin 81,93. Pemeringkatan ini didasarkan pada beberapa indikator meliputi total jumlah Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah, BPRS dan Lembaga Keuangan Non-Bank serta tingkat efektivitas pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) (KNEKS, 2020).

Gambar 1.2

Skor Islamic Finance Country Index (IFCI) 2019

Sumber : Global Islamic Finance Report, 2019

Sayangnya, kabar gembira tersebut tidak diiringi dengan meningkatnya angka market share secara siginfikan. Menurut OJK pada Juni 2020, market share perbankan syariah di Indonesia masih berada pada angka 6,18% sedangkan market share bank konvensional di Indonesia berada pada angka 93,82%. Kondisi tersebut jelas menunjukkan angka yang sangat timpang antara market share bank syariah dengan bank konvensional di Indonesia. Ditunjukkan dari gambar yang menjelaskan angka market share perbankan syariah di Indonesia berikut ini :

(24)

Gambar 1.3

Market Share Perbankan Syariah di Indonesia

Sumber : Laporan Perkembangan Keuangan Syariah Indonesia, Juni 2020

Melihat realita tersebut, Indonesia yang secara keseluruhan terjadi kenaikkan kebutuhan tenaga kerja pada perbankan syariah, seharusnya mampu menciptakan angka market share yang lebih besar dari yang ada sekarang. Hal ini menuntut bank syariah untuk meningkatkan layanan yang memuaskan kepada nasabah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut tentunya harus didukung dengan sumber daya manusia atau tenaga ahli (bankir) yang memadai. Terdapat tiga dimensi terkait konsep keunggulan SDM pada perbankan syariah diantaranya yaitu mindset (cara berpikir), kompetensi (pengetahuan, keahlian, dan kemampuan), karakter shiddiq, amanah (berintegritas), fathanah (profesional), dan tabligh (komunikatif (Trimulato, 2018 : 22).

Tabel 1.1

Kebutuhan Tenaga Kerja Perbankan Syariah di Indonesia

2016 2017 2018 2019 Juni 2020

BPRS 4.372 4.619 4.918 6.620 6.699

UUS 4.487 4.678 4.955 5.186 5.232

BUS 51.110 51.068 49.516 49.654 49.956

Total 59.969 60.365 59.389 61.460 61.887

(25)

Tingginya angka kebutuhan tenaga kerja perbankan syariah di Indonesia mengakibatkan pembukaan lowongan pekerjaan. Hal ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa lulusan perguruan tinggi, khususnya sarjana prodi Perbankan Syariah untuk turut berkontribusi didalamnya. Banyak bank syariah mencari fresh graduate untuk turut dijadikan bagian dalam mengembangkan serta memajukan perusahaan. Diharapkan hal tersebut akan memberi gambaran kepada mahasiswa sehingga meningkatkan minat dalam memilih berkarir di perbankan syariah.

Organization for Economic Co-operation Development (OECD) melaporkan, “Indonesia akan menjadi negara dengan jumlah sarjana terbanyak kelima di dunia pada tahun 2020 mendatang”. Lebih lanjut OECD menilai bahwa lulusan perguruan tinggi Indonesia gagal mengimbangi keinginan pasar (Mastuki, 2013). Berdasarkan data Bank Indonesia, sekitar 90% tenaga kerja di perbankan syariah tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi maupun perbankan syariah. Fakta ini tentunya dapat menjadi bumerang karena berpengaruh terhadap kualitas “kesyariahan” industri yang ada (Amalia & Al Arif, 2013 : 124-125). Selain itu, pada roadmap perbankan syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2015-2019 menyebutkan kuantitas dan kualitas SDM serta teknologi informasi (TI) belum dapat mendukung pengembangan produk, layanan, serta operasional perbankan dimana masih jauh tertinggal dari perbankan konvensional.

Tabel 1.2

Latar Belakang Pendidikan Pegawai Bank Syariah

Dalam persentase

Sumber : Statistik Perbankan Syariah, 2010

Data di atas menunjukkan bahwa input pegawai perbankan syariah sangat bervariasi. Kendatipun latar belakang pendidikan ekonomi persentasenya jauh lebih besar, namun disiplin ilmu lainnya seperti hukum, fisip, pertanian dan teknik juga

Tahun SLTA D3 S1 S2

Ekonomi Hukum Fisip Pertanian Teknik Syariah

2009 6,2 18,7 38 6,2 5,2 4,9 7,6 9,1 4,1

(26)

memiliki peluang yang sama. Sampai di sini, tidak ada pilihan lain kecuali menciptakan keunggulan plus atau multi talenta bagi seorang mahasiswa. Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah dituntut untuk memiliki pengetahuan luas, soft skill, maupun hard skill dimana tidak hanya didapatkan dari perkuliahan saja. Selain itu, diperlukan suatu stimulus untuk membuat mahasiswa mulai memikirkan secara serius terkait perencanaan karir sejak masih di duduk bangku kuliah.

Menjawab permasalahan diatas, peran perguruan tinggi sangatlah dibutuhkan, dalam mengarahkan, menumbuhkan atau memberikan solusi yang terbaik agar mahasiswa mampu menentukan pengambilan keputusan karir (Nurhidayati & Utari, 2018 : 112). Memiliki karir yang baik dan menjanjikan tentunya merupakan harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Ketepatan dalam menentukan pemilihan karir bukanlah hal yang mudah karena melibatkan keputusan tentang kejelasan kapabilitasnya, kestabilan minat dalam diri, identitas yang ingin dikembangkan, prospek alternatif pilihan untuk saat ini dan masa yang akan datang, serta aksesibilitas karir.

Pada tahun 2012, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta resmi membuka program studi Perbankan Syariah berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam No. 1119 Tahun 2012. Lebih lanjut, keseriusan FEB dalam melakukan pengembangan akademik dibuktikan dengan dibukanya program Magister Perbankan Syariah dan program Doktor Perbankan Syariah (RENSTRA, 2018 : 6-7). Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dalam proses pembelajarannya mengajarkan sikap, cara berpikir, dan bertingkah laku sesuai dengan syariah Islam. Tercatat setiap tahunnya terjadi peningkatan yang signifikan dalam jumlah penerimaan mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah, yang dapat dilihat pada grafik berikut :

Grafik 1.1

Perkembangan Jumlah Penerimaan Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Tahun 2016-2019

(27)

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2020

Data di atas menunjukkan bahwa adanya tingkat animo masyarakat yang tinggi terhadap lulusan yang akan dihasilkan Program Studi Perbankan Syariah. Hal ini tidak luput dari efek semakin banyaknya jumlah bank syariah yang muncul, sehingga masyarakat menganggap dengan berkuliah di Program Studi Perbankan Syariah akan mendapatkan peluang yang besar untuk berkarir di industri perbankan syariah.

Sebagai seorang calon bankir dituntut harus memiliki pemahaman yang memadai terkait sumber nilai bisnis syariah meliputi nilai-nilai Islam, asas transaksi syariah, paradigma transaksi syariah serta standar perbankan syariah. Pada umumnya mahasiswa akan dikenalkan dengan pengetahuan akan karir melalui perkuliahan serta pengalaman hidupnya. Menurut Trimulato (2018 : 23), mahasiswa Prodi Perbankan Syariah memiliki kompetensi serta ilmu yang mendalam baik tentang ekonomi maupun perbankan syariah guna menghadapi dunia kerja, yang tersusun dalam pengembangan standar kurikulum perbankan syariah dan kajian standar terkait kompetensi bankir syariah di perguruan tinggi. Dengan langkah tersebut, diharapkan akan mewujudkan kualitas dan integritas kepribadian yang utuh bagi peserta didik, sehingga dapat menjadi bankir, dimana tidak hanya mengetahui teknis saja tetapi juga mengetahui serta memahami nilai-nilai Islam yang dapat diimplementasikan dikehidupan sosialnya (Mintarja & Wahab, 2017 : 30). 64 79 99 110 0 20 40 60 80 100 120 2016 2017 2018 2019

(28)

Pada kenyataannya, tidak semua lulusan Prodi Perbankan Syariah memilih berkarir di Perbankan Syariah. Berdasarkan data treasury study Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2013-2016, terdapat hanya 14,3% lulusan mahasiswa prodi perbankan syariah berkarir di sektor perbankan syariah, dimana sisanya dominan lebih memilih berkarir di perusahaan yang tidak terkait dengan ekonomi maupun bank syariah. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi antara lain persepsi mahasiswa, tingkat religiusitas, dan pertimbangan pasar kerja.

Diagram 1.1

Persentase Pekerjaan Mahasiswa Prodi Perbankan Syariah Lulusan Tahun 2013-2016

Sumber : Data Primer yang Diolah, 2020

Menurut N. Adi Putra (dalam Iswahyuni, 2018 : 34) saat ini mahasiswa cenderung tidak mengetahui dengan pasti terkait pemilihan karir yang nanti akan dijalaninya. Keadaan lingkungan luar yang berubah terlalu cepat memaksa mereka memodifikasi keputusannya dari waktu ke waktu. Ketepatan menentukan dan memilih karir menjadi titik penting dalam perjalanan hidup. Penentuan karir oleh setiap mahasiswa tentunya harus diiringi minat dalam bidang tersebut. Minat adalah kecenderungan seseorang yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan serta diperhatikan secara terus-menerus yang disertai dengan rasa senang (Slameto, 1995 : 180). Dengan tingginya minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah tentunya akan membawa angin segar dalam memajukan sektor perbankan syariah.

(29)

Berdasarkan data diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut terkait faktor apakah yang mempengaruhi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memilih berkarir di Perbankan Syariah, oleh karena itu untuk penulis mengambil judul penelitian yaitu: “Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Minat

Mahasiswa dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis dapat mengidentifikasi berbagai masalah dalam penelitian ini, antara lain:

1. Ekspansi perbankan syariah yang tinggi ternyata tidak diikuti oleh penyediaan SDM yang memadai. Berdasarkan data Bank Indonesia, sekitar 90% tenaga kerja di perbankan syariah tidak memiliki latar belakang pendidikan ekonomi syariah. Hal ini dapat dinilai bahwa input pegawai perbankan syariah sangat bervariasi.

2. Roadmap Perbankan Syariah yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tahun 2015-2019 menyebutkan kuantitas dan kualitas SDM serta teknologi informasi (TI) masih jauh tertinggal dari perbankan konvensional.

3. Hanya 14,3% lulusan mahasiswa Prodi Perbankan Syariah tahun 2013-2016 berkarir di perbankan syariah, dimana sisanya dominan berkarir di perusahaan yang tidak terkait dengan ekonomi maupun perbankan syariah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis merumuskan masalah penelitian, sebagai berikut :

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah?

2. Faktor apakah yang paling dominan mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah?

(30)

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan diatas, maka ada beberapa tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah.

2. Untuk menganalisis faktor yang paling dominan mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti :

a) Untuk mengasah kemampuan peneliti dalam menjawab permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terkait dengan faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah. b) Untuk meningkatkan dan memperluas, serta mengembangkan

pemahaman keilmuan peneliti secara ilmiah.

2. Bagi Akademisi :

a) Bagi mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah, yakni sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk berkarir di perbankan syariah serta dapat dijadikan sebagai motivasi untuk melakukan penelitian di masa mendatang.

b) Bagi pihak universitas, khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta agar penelitian ini memberikan nilai tambah dalam meningkatkan kualitas pengajaran dan membantu memuat kurikulum dalam sistem pendidikan perbankan syariah yang relevan dalam dunia kerja sehingga menambah mutu lulusan yang siap pakai sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.

c) Bagi masyarakat umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang faktor-faktor yang

(31)

mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah.

3. Bagi Bank Syariah di Indonesia :

a) Penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak bank sebagai tinjauan atau bahan pertimbangan strategi yang akan ditempuh bank untuk membuat inovasi-inovasi yang dapat menarik minat mahasiswa dalam memilih berkarir pada bank tersebut.

(32)

11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Sumber Daya Manusia

a. Pengertian Sumber Daya Manusia

Sumber daya didefinisikan sebagai alat untuk mencapai tujuan atau kemampuan dalam memperoleh keuntungan dari peluang atau kesempatan-kesempatan yang ada. Sumber daya tidak hanya mengacu pada suatu benda atau substansi, melainkan pada suatu fungsi operasional untuk mencapai suatu tujuan tertentu, seperti memenuhi kebutuhan dan kepuasan (Yusuf, 2015 : 24). Secara umum, dapat dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu sumber daya manusia dan sumber daya non manusia. Meldona (2009 : 16), mengatakan bahwa dari kedua sumber tersebut, aset paling penting yang harus dimiliki oleh organisasi atau perusahaan dan harus diperhatikan dalam manajemen adalah sumber daya manusia.

Grand Theory dari penelitian ini adalah Sumber Daya Manusia (SDM) atau human resources merupakan dasar kunci atau faktor vital dari keberlangsungan sebuah organisasi. Keunggulan sekaligus kelemahan dari suatu organisasi bertumpuh pada kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang terdapat di dalamnya. Sumber daya manusia yang berkualitas harus mempunyai pengetahuan, keterampilan, kompetensi, kewirausahaan, kesehatan fisik serta jiwa yang prima, bertalenta, mempunyai etos kerja, dan motivasi kerja yang tinggi sehingga mampu menghasilkan suatu penilaian terhadap sukses atau tidaknya suatu organisasi (Wirawan, 2015 : 2).

(33)

Sumber daya manusia diartikan sebagai kemampuan terpadu seseorang yang secara keseluruhan mencakup daya pikir serta daya fisik (Tho’in, 2016 : 163). Lebih lanjut Ardana, et al., (2012 : 5), menjelaskan bahwa sumber daya manusia adalah kemampuan potensial yang dimiliki oleh manusia mencakup kemampuan berpikir, berkomunikasi, bertindak, serta bermoral dalam menjelaskan suatu kegiatan baik bersifat teknis maupun manajerial. Kemampuan yang dimiliki tersebut akan mempengaruhi sikap dan perilaku manusia dalam mencapai tujuan hidup baik individual maupun bersama.

Berbeda dengannya, Al Hasan & Maulana (2016 : 31), mendefinisikan sumber daya manusia sebagai orang-orang yang terlibat dan memberikan sumbangan pemikiran serta melakukan berbagai jenis pekerjaan demi tercapainya tujuan suatu organisasi. Dalam kaitannya dengan perbankan syariah, Imam Ghazali (dalam Al Hasan & Maulana, 2016 : 31), mengatakan bahwa yang termasuk sumber daya manusia adalah kontribusi atau usaha yang dihasilkan dalam peningkatan market share perusahaan serta menjaganya untuk tetap bertahan pada kondisi yang baik yaitu sebagaimana yang diinginkan oleh perusahaan.

Dengan demikian, yang dimaksud dengan sumber daya manusia ialah salah satu faktor yang sangat penting serta kunci yang menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang diperkerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak, pemikir, dan perencana untuk mencapai tujuan organisasi.

b. Peran Perguruan Tinggi dalam Menyiapkan SDM Syariah

Peran masyarakat dalam mendukung pertumbuhan perbankan syariah, tidak hanya dengan melakukan transaksi melalui ragam produk yang ada. Namun, dapat juga dilakukan dengan memperbanyak riset serta menyediakan sumber daya manusia dengan ragam standar kualifikasi, kualitas, kompetensi, serta spesialiasi yang telah diatur dan

(34)

sesuai dengan kebutuhan bank syariah sebagaimana yang dilakukan oleh perguruan tinggi.

Keberadaan perguruan tinggi memiliki peranan penting, dimana seringkali dikatakan sebagai klinik keuangan syariah. Klinik ini ditujukan untuk membekali peserta yang merupakan mahasiswa dengan pengetahuan serta pemahaman yang tidak hanya fasih dalam ilmu ekonomi keuangan kontemporer, melainkan juga mahir dalam ushul fiqh atau fiqh muamalah (Awaluddin, 2018 : 249). Menurut Makhrus (2015 : 57), untuk mendapatkan SDM syariah yang sesuai, upaya yang dilakukan harus secara terencana dan terstruktur, dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :

1) Pentingnya set kurikulum yang tepat dimana mengkombinasikan matakuliah yang dapat memberikan pengetahuan mengenai profesionalisme ekonomi, keuangan, bisnis, dan pengetahuan syariah (hukum dan aplikasi) serta nilai-nilai moral (akidah dan akhlak).

2) Tersedianya sarana dan fasilitas belajar yang baik, diantaranya mengenai buku teks yang memadai, perpustakaan (literatur lengkap), laboratorium (bank, akuntansi, dll).

3) Tersedianya staf pengajar yang kompeten dan berkualitas. 4) Tersedianya program pendukung atau pelatihan untuk

meningkatkan penguasan berbagai keterampilan dan teknis pelaksanaan kerja tertentu secara terinci dan rutin, seperti, on the job training, magang, dll.

5) Melakukan interkoneksi kerjasama dengan pihak lembaga keuangan syariah lainnya, seperti Otoritas Jasa Keuangan Syariah, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI), Masyarakat dan Ekonomi Syariah (MES), untuk bersama-sama merumuskan dan mencetak tenaga ahli yang sesuai dengan tuntutan industri keuangan syariah.

(35)

Dengan adanya hal ini, diharapkan ilmu yang telah diperoleh oleh setiap mahasiswa dalam perkuliahan mampu dijadikan bekal dan dapat diterapkan dengan baik, sehingga output yang dihasilkan oleh Program Studi mampu bersaing dalam dunia kerja yang sangat kompetitif (Awaluddin, 2018 : 250).

c. Kualifikasi, Kualitas, dan Kompetensi SDM Syariah

Bank syariah memikul tanggung jawab yang besar, seluruh kegiatan yang ada di dalamnya harus diatur secara Islami agar selalu diterima dan diridhai Allah. Oleh karena itu, sumber daya manusia pada bank syariah (bankir) harus memiliki karaktek building yang berbeda dengan bank konvensional. Nilai-nilai Islam harus menjadi way of life dan menjadi kerangka dasar dalam sistem kerja perusahaan. Budaya kapitalisme-materialis yang menjadi bagian dari sistem kerja bank konvensional harus diminimalisir (Masse, 2018 : 156).

Menurut Elvira (2015 : 56), untuk menjawab permasalahan di atas, Bank Indonesia telah merincinya dalam bentuk kualifikasi, kualitas, dan kompentesi yang harus dimiliki para SDM syariah sebagai berikut ini :

1) Kualifikasi dan Kualitas SDM Syariah

• Memiliki nilai-nilai akhlak dan akidah Islami, karena sebagai pelaku yang terlibat dalam industri perbankan syariah, ia harus mampu memberikan cerminan yang baik kepada masyarakat.

• Memahami konsep, tujuan, hukum dasar baik hukum syariah (fiqh muamalah) maupun hukum positif yang berlaku, serta aplikasi transaksi (akad) dalam ekonomi maupun perbankan syariah.

• Mengetahui dan memahami mekanisme kerja pada lembaga keuangan syariah baik bank maupun non bank serta interaksi lembaga yang terkait (regulator, pengawas,

(36)

lembaga hukum, konsultan) dalam industri keuangan syariah.

• Menguasai berbagai bahasa sebagai sumber ilmu diantaranya Bahasa Arab, Bahasa Inggris, dan bahasa lainnya.

2) Kompentensi SDM Syariah

Menurut Fadude, et al., (2019 : 32), kompetensi adalah landasan dasar karakteristik seseorang yang mengindikasikan pengetahuan, cara berpikir, keterampilan yang dimiliki, cara berperilaku atau bersikap dari profesi dalam ciri keahlian tertentu saat menghadapi suatu situasi, dan mendukung untuk periode waktu yang cukup lama, meliputi beberapa hal diantaranya yaitu :

a) Kompetensi Dasar

• Semangat islami yang tinggi • Integritas moral • Sikap profesional • Kemampuan inovasi • Ketelitian b) Kompetensi Manajerial • Human relations • Komunikasi

• Cara berpikir yang konseptual, rasional, dan kritis c) Kompetensi Fungsional (Keahlian)

• Menguasai dasar ilmu ekonomi maupun perbankan syariah

• Menguasai perencaan bisnis, anggaran, dan analisis keuangan.

Keahlian komputer

Pratiwi & Cahyono (2018 : 147), mengatakan bahwa dalam perspektif Islam, sumber daya manusia yang kompeten harus memiliki

(37)

sifat kafa’ah (keahlian dalam bekerja), amanah (terpercaya dalam melaksanakan tugas), dan himmatul amal (memiliki perilaku kerja yang baik). Untuk mewujudkannya, diperlukan suatu training yang berlandaskan pada tiga aspek, yaitu: (1) Syakhshiyyah Islamiyyah atau kepribadian diri Islam, (2) Skill atau keahlian maupun keterampilan, dan (3) Kepemimpinan dan kerjasama dalam tim sebuah organisasi.

Sebagai seorang mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah, sudah sewajarnya memiliki kualifikasi, kualitas, kompetensi, serta ilmu yang mendalam baik tentang ekonomi maupun perbankan syariah guna menghadapi persaingan dalam dunia kerja (Mintarja & Wahab, 2017 : 30). Selanjutnya, apabila mahasiswa telah menyelesaikan pendidikan ditingkat yang lebih tinggi atau lulus akan membuatnya berekspektasi atau mengharapkan karir yang lebih baik. Seseorang tidak akan mungkin dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik apabila tidak diiringi dengan minat dalam dirinya. Minat sangat berpengaruh dalam pencapaian prestasi dalam suatu pekerjaan, jabatan, ataupun karir seseorang (Foerthiono & Sadjiarto, 2014 : 5). Dalam hal ini, minat dalam memilih berkarir di perbankan syariah.

Minat dan perencanaan karir mahasiswa akan menjadi arah gerak mahasiswa, khususnya mahasiswa Program Studi Perbankan Syariah dalam mencapai tujuan masa depan yang diinginkan, yaitu berkarir di perbankan syariah. Selain itu, sangat berguna juga bagi akademisi dalam mendesain kurikulum, kegiatan mahasiswa, hingga praktik pembelajaran yang diminati oleh mahasiswa dan sesuai dengan realita keinginan di pasar kerja yang tersusun dalam pengembangan standar kurikulum perbankan syariah dan kajian standar terkait kompetensi bankir syariah di perguruan tinggi.

(38)

2. Minat Mahasiswa dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah a. Pengertian dan Konsep

1) Minat

Minat berasal dari bahasa Latin ‘inter-est’ yang berarti menghubungkan dua hal yang terpisah (Tea, 2009 : 202). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan (Kemdikbud, 2016). Sedangkan menurut kamus psikologi dan filsafat, minat ialah kesukaan (kecenderungan hati), keinginan dan perhatian yang mengandung suatu dorongan untuk berbuat sesuatu, yang terdiri atas campuran perasaan, harapan, prasangka, dan rasa takut, ataupun kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan kepada sebuah pilihan tertentu, yang timbul akibat partisipasi, pengetahuan dan kebiasaan (Udarsono, 1993).

Dalam terminologi aspek kepribadian istilah minat untuk menggambarkan adanya suatu kemauan, dorongan (force) yang timbul dari dalam diri seseorang untuk memilih. Menurut Arif, et al., (2020 : 63), jika seseorang mempunyai minat terhadap suatu objek, maka ia cenderung memberikan perhatian yang lebih karena adanya rasa tertarik dan senang terhadap objek tersebut. Abror (1993 : 112) mengatakan bahwa minat mengandung unsur-unsur, antara lain:

a) Pengenalan artinya minat didahului dengan adanya rasa ingin tahu yang diwujudkan dalam bentuk pencarian pengetahuan atau informasi mengenai objek yang dituju. b) Perasaan yang berasal dari partisipasi atau pengalaman,

biasanya menghasilkan perasaaan senang.

c) Kehendak diwujudkan dalam bentuk hasrat atau kemauan dalam melakukan suatu kegiatan yang diminati.

(39)

2) Karir

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), karir merupakan perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan, yang dapat memberikan harapan untuk maju (Kemdikbud, 2016). Sedangkan menurut Yendrawati (2007 : 178) karir diartikan sebagai ide untuk terus bergerak dalam garis pekerjaan yang telah dipilih. Bergerak dalam arti berhak atas mendapatkan pendapatan, status, prestise, dan kuasa yang lebih besar sehingga menciptakan sikap dan perilaku tertentu.

Pemilihan berkarir (career choice) umumnya dialami sejak usia remaja sampai 20 tahun. Kondisi ini ditandai saat seseorang mulai memperoleh pendidikan, menemukan minat dan bakat dalam dirinya, menjelajahi serta mengembangkan visinya sampai pada saatnya ia menemukan karir yang sesuai dengan minat dan bakat yang dimiliki. Untuk membuat pilihan dalam berkarir, dimulai dari mencari informasi mengenai berbagai macam alternatif profesi, membentuk persepsi atas suatu profesi, lalu mencari tahu tingkat kecocokan dengan profesi tersebut (Purwati & Sari, 2015 : 125).

3) Mahasiswa

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 1 Ayat (1) tentang Pendidikan Tinggi berbunyi: “Mahasiswa adalah peserta didik pada jenjang perguruan tinggi”. Lebih lanjut Siswoyo (2007 : 121), menjelaskan bahwa mahasiswa diartikan sebagai seseorang yang dinilai memiliki nilai intelektualitas tinggi, yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi atau lembaga lain yang setingkat, baik negeri maupun swasta. Menurut Hulukati & Djibran (2018 : 74) mahasiswa atau sering dikatakan sebagai ‘agent of change’ atau ‘creative minority’ dapat dikategorikan di rentang usia 18-25

(40)

tahun, pada masa tersebut mereka memiliki tanggung jawab terhadap perkembangan hidupnya dalam memasuki fase dewasa. Dapat disimpulkan bahwa minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah adalah suatu ketertarikan mahasiswa terhadap profesi bankir yang ditunjukkan dengan adanya pemusatan pikiran, perasaan senang, serta perhatian yang lebih demi mewujudkan pencapaian tujuan yang menjadi keinginannya. Minat yang besar merupakan modal untuk membangkitkan semangat dalam melakukan tindakan yang diminati, dalam hal ini mengenai pekerjaan yang akan dijalani kedepannya nanti, yaitu berkarir di bank syariah.

b. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat

Minat tidak terbentuk begitu saja dalam diri seseorang, pada hakekatnya merupakan sebab akibat dari pengalaman, yang diawali dari perhatian seseorang terhadap suatu objek. Minat merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam setiap usaha, maka minat perlu ditumbuh kembangkan pada setiap mahasiswa. Menurut M. Surya (dalam Kusumaningtyas, 2012 : 6), faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat yaitu:

1) Faktor Intrinsik, adalah faktor-faktor yang timbul karena pengaruh rangsangan dari dalam diri individu.

• Fisiologis atau jasmani, dimana bersifat bawaan atau sudah ada dalam diri seseorang, seperti struktur tubuh, penglihatan, pendengaran, dan sebagainya.

• Psikologi yang terdiri atas faktor intelektual dan faktor non intelektual.

2) Faktor Ekstrinsik, adalah faktor yang mempengaruhi individu karena pengaruh rangsangan dari luar. Menurut Suhartini (2011 : 45-46) terbagi atas :

(41)

• Lingkungan keluarga merupakan peletak dasar. Disinilah terbentuknya pengaruh awal terhadap kepribadian seseorang, dimana orang tua adalah pihak yang bertanggung jawab penuh atas proses ini.

• Lingkungan masyarakat baik di dalam maupun di luar kawasan tempat tinggal seseorang.

• Peluang merupakan kesempatan yang dimiliki seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan.

• Pendidikan atau pengetahuan serta keterampilan yang didapat selama kuliah akan menjadi modal dasar seseorang.

c. Fungsi Minat

Minat dapat mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuan hidupnya dengan mengarahkannya kepada hal-hal yang bermanfaat. Menurut Suryana (2003 : 54) fungsi minat antara lain :

1) Sebagai sebab, yaitu sebagai tenaga pendorong dalam merangsang seseorang untuk terus memperhatikan suatu objek tertentu lebih dari objek-objek lainnya.

2) Sebagai akibat, yaitu berupa pengalaman perasaan yang menyenangkan yang timbul sebagai akibat dari kehadiran atau sebagai hasil dari partisipasi seseorang di dalam suatu bentuk kegiatan yang diikutinya.

3. Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Minat Mahasiswa dalam Memilih Berkarir di Perbankan Syariah

Dalam memilih karir yang akan dijalani, mahasiswa Prodi Perbankan Syariah memiliki berbagai pertimbangan untuk memilih karir yang akan dijalaninya nanti. Untuk mendukung pembahasan yang lebih mendalam, maka penulis berusaha melakukan kajian pustaka maupun karya-karya yang berhubungan dengan permasalahan yang akan dikaji, yaitu :

(42)

Pertama, pada umumnya, persepsi mahasiswa dalam pemilihan berkarir dipengaruhi oleh pengetahuan pribadi, informasi yang diperoleh dari lulusan atau alumni terdahulu, keluarga, kerabat, dosen, dan text book yang dibaca oleh mahasiswa tersebut, mengenai hal yang berkaitan dengan karir yang akan dijalaninya (Purwati & Sari, 2015 : 125). Hal ini sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mashadi & Irawan (2017 : 8), menyatakan bahwa faktor persepsi mahasiswa berpengaruh secara positif dan nyata terhadap terbentuknya minat berkarir mahasiswa di Bidang Perbankan Syariah.

Kedua, religiusitas tercermin dalam setiap sisi kehidupan manusia, termasuk kegiatan bekerja. Sejalan dengan itu, dewasa ini di Indonesia mulai trend dengan gaya hidup “halal”. Bahkan hal ini pun mempengaruhi saat seseorang mulai memilih karir/profesi yang akan dijalaninya. Termasuk saat mahasiswa lebih memilih berkarir di perbankan yang berlabel halal, dimana yang dimaksut adalah bank syariah, yang merupakan lembaga keuangan yang menghindari sistem riba dalam kegiatan operasional. Riba merupakan suatu hal yang di haramkan dalam agama Islam. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurhalima & Agustini (2020 : 52), faktor religiusitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat mahasiswa Universitas Bosowa berkarir di lembaga keuangan syariah.

Ketiga, Candraning & Muhammad (2017 : 96), mengatakan bahwa faktor pertimbangan pasar akan mempengaruhi minat mahasiswa untuk berkarir di lembaga keuangan syariah. Karena semakin tinggi angka kebutuhan tenaga kerja di lembaga keuangan syariah, maka semakin besar peluang yang terbuka untuk berkarir dalam bidang tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi minat mahasiswa dalam memilih berkarir di perbankan syariah, diantaranya yaitu :

(43)

a. Persepsi Mahasiswa

Persepsi berasal dari bahasa Latin yaitu perception, percipio, sering diarti samakan dengan istilah pandangan atau anggapan seseorang yang bersifat mutlak dalam menganalisis suatu hal (Kina, 2019 : 55). C. Wade dan C. Tarvis (dalam Arifanto & Sukanti, 2014 : 153), mengatakan persepsi adalah proses penerjemahan informasi sensorik oleh otak serta dianggap hal yang penting dalam merespon kehadiran berbagai aspek yang ada di sekitar manusia. Meskipun pada setiap individu akan sama dalam menggunakan alat untuk menerima stimulus, namun penafsirannya tentu akan berbeda sehingga bersifat subjektif dan situasional. Dikarenakan apa yang dipersepsikan pada suatu waktu tidak hanya tergantung pada stimulusnya saja, melainkan juga pada latar belakang beradanya stimulus, seperti pengalaman terdahulu, perasaan, sikap, ataupun tujuan individu pada saat itu.

Persepsi mahasiwa merupakan suatu proses dimana mahasiswa mengartikan, menerima, memberi pendapat, menguji, serta mengevaluasi suatu data dari hasil panca indera. Persepsi mahasiswa biasanya terbentuk dalam aktvitas pembelajaran di kelas baik persepsi terhadap materi, teknik, maupun media pembelajaran yang digunakan (Darmaji, et al., 2019 : 517). Setiap mahasiswa pasti mempunyai persepsi yang berbeda-beda terhadap suatu objek sesuai dengan karakteristik kepribadian dan pengetahuan intelektual yang dimiliknya.

Gambar 2.1

Skema Pembentukan Persepsi

Rangsangan atau Sensasi Seleksi Input Rangsangan atau Sensasi Interpretasi Lingkungan

Pengalaman Proses Belajar

(44)

Sumber : Damayanti (dalam Wati & Sudibyo, 2016 : 186)

Gramling dan Wallace (dalam Abdullah dan Selamat, 2002 : 72) mengatakan persepsi menjadi masalah penting yang diharapkan sebisa mungkin dapat “dibentuk”. Dalam konteks profesi bankir, “menjaga” persepsi merupakan bagian penting yang harus diperhatikan sejak saat mahasiswa mengikuti pendidikan akademisnya. Oleh karena itu, persepsi dapat digunakan sebagai salah satu variabel penelitian untuk diperiksa, karena dapat mempengaruhi minat berkarir di lembaga keuangan Islam, khususnya bank syariah. Pinaryo (2014 : 56-57) menjelaskan bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi persepsi dibagi dua, yaitu :

1) Faktor internal

• Fisiologis, perhatian, dan minat terhadap objek.

• Kebutuhan yang searah, dapat dilihat dari seberapa kuat seseorang mencari jawaban atas objek yang sesuai dengan dirinya.

• Pengalaman dan ingatan seseorang dalam mengingat kejadian-kejadian lampau atau yang telah dilalui untuk mengetahui suatu rangsang.

• Suasana hati akan mempengaruhi perilaku, seseorang akan menunjukkan bagaimana perasaannya pada saat terpengaruh, bereaksi (menerima atau menolak) lalu mengingatnya.

2) Faktor eksternal

• Ukuran dan penempatan objek, dalam hal ini dikatakan bahwa semakin besar hubungan terhadap suatu objek, maka semakin mudah untuk dipahami sehingga membentuk suatu persepsi.

• Warna objek yang cenderung lebih banyak atau cerah membuatnya menjadi lebih mudah dipahami (to be perceived).

(45)

• Intensitas, kekuatan, dan keunikan stimulus.

Gerakan (motion) dianggap lebih menarik untuk diperhatikan dibandingkan dengan objek yang diam. Menurut Walgito (2010), berikut ini dimensi yang terdapat dalam persepsi mahasiswa, yaitu :

1) Kognisi, yang berhubungan dengan apa yang diketahui oleh seseorang, meliputi pengetahuan atau informasi serta pengamatan terhadap objek persepsinya, diharapkan akan menimbulkan suatu keyakinan sehingga pada akhirnya mampu menghasilkan suatu interpretasi terhadap objek persepsikannya, yang didasari atas bukti, sugesti, otoritas pengalaman atau intuisi.

2) Emosi, yang berhubungan dengan perasaan, yaitu perasaan senang atau tidak senang, yang biasanya disertai dengan adanya ekspektasi terhadap objek yang dipersepsikannya. Apabila menimbulkan perasaan senang, maka akan memperkuat minat seseorang, dan begitupun sebaliknya apabila mengalami kegagalan akan menghilangkan minat.

3) Konasi, yang berhubungan dengan besar kecilnya suatu motif yang dimiliki seseorang untuk bertindak atau berperilaku, biasanya ditandai dengan adanya kesiapan seseorang dalam berperilaku.

Selanjutnya, menurut Rahmat (2007), dimensi yang terdapat dalam persepsi mahasiswa, yaitu :

1) Personalitas merupakan salah satu dari determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan kondisi atau situasi tertentu. Personalitas diukur dengan kesesuaian pekerjaan dengan kepribadian yang dimiliki seseorang.

2) Kepercayaan dan Kebudayaan, dapat diartikan sebagai pikiran diskriptif yang dianut oleh seseorang mengenai suatu hal, dimana hal ini juga merupakan salah satu faktor yang kuat di dalam

(46)

mempengaruhi sikap atau cara seseorang dalam memandang, menilai, serta memahami keadaan di dunia.

b. Tingkat Religiusitas

Kebermaknaan hidup erat hubungannya dengan tingkat religiusitas seseorang. Secara kodrati manusia merupakan makhluk religius, dimana insting yang dimilikinya akan mendorongnya untuk menemukan serta mencapai kehidupan yang lebih bermakna. Hubungan diantara keduanya hendaknya dijelaskan melalui pemahaman tentang religiusitas terlebih dahulu.

Religiusitas berasal dari kata religi atau lebih dikenal dengan istilah agama. Dalam bahasa Inggris disebut religion, dalam bahasa Belanda disebut religie, dimana semua istilah dalam berbagai bahasa tersebut berasal dari bahasa Latin yakni religio dari asal kata relagere atau religare yang berarti mengikat (Kahmad : Basri, 2017 : 62). Secara mendalam Chaplin (dalam Ritonga & Listiari, 2006 : 5) menjelaskan religi merupakan sistem yang kompleks terdiri atas kepercayaan, keyakinan, sikap, dan upacara atau ritual yang menghubungkan manusia dengan keberadaan yang bersifat ketuhanan. Sedangkan religiusitas merupakan bentuk aspek religi yang telah dihayati seseorang. Maknanya digambarkan dalam bentuk petunjuk yang harus dipahami serta ditaati mengenai tata cara menjalankan hidup dengan baik dan benar agar dapat terciptanya suatu kebahagiaan, baik di dunia dan akhirat (Ramadhani, et al., 2019 : 82).

Menurut Thouless (dalam Bawono & Oktaviani, 2016 : 39) terdapat empat faktor yang mempengaruhi tingkat religiusitas seseorang, antara lain : (1) Pendidikan, mencakup pendidikan dari orang tua, tradisi sosial yang dijalani, dan tekanan dari lingkungan untuk menyesuaikan diri dengan berbagai hal yang telah disepakati. (2) Pengalaman spiritual sehingga membentuk sikap keagamaan. (3) Kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan akan keamanan atau

(47)

keselamatan, cinta dan kasih, ataupun yang timbul karena adanya ancaman kematian. (4) Intelektual yang berkaitan dengan proses penalaran atau rasionalisasi.

Glock & Stark (dalam Marliani, 2013 : 132) mengatakan terdapat lima dimensi religiusitas yang menjadi representasi komitmen individu terhadap agama atau kepercayaan yang dianut oleh individu, dapat dilihat melalui aktivitas atau perilaku. Kelima dimensi tersebut, antara lain:

1) Dimensi Keyakinan atau Ideologi

Dimensi ini berkaitan dengan sejauh mana seseorang mengakui, menerima, menyakini, dan berpegang teguh pada pandangan atau doktrin ajaran agamanya yang bersifat dogmatis, yang dipercaya akan membawa keberkahan juga keselamatan hidup baik di dunia dan di akhirat.

2) Dimensi Praktik agama atau Ritualistik

Dimensi ini menjelaskan intensitas maupun kualitas dalam menjalankan kegiatan yang bersifat ritual dan ketaatan sebagaimana yang telah diajarkan dan diperintah oleh agama yang dianut. Seperti menjalankan ibadah, pemanjatan doa, puasa, membaca kitab suci, dan lain sebagainya.

3) Dimensi Pengetahuan Agama atau Intelektual

Dimensi ini menunjukkan tingkat pemahaman mengenai ajaran agamanya sebagaimana termuat dalam kitab sucinya yang dijadikan sebagai pedoman hidup sekaligus sumber pengetahuan yang harus diimani serta dilaksanakan. Ilmu yang dimiliki akan menjadikan seseorang lebih luas dalam berfikir, sehingga perilaku keberagamaan akan lebih terarah.

4) Dimensi Pengalaman atau Eksperiensial

Dimensi ini merujuk pada seluruh keterlibatan hal-hal yang dianggap suci dari suatu agama, meliputi pengalaman serta perasaan yang pernah dialami. Seperti merasa bahwa dekat

(48)

dengan Tuhan, doanya sering dikabulkan, merasakan ketenangan hidup, dan lainnya. Kondisi ini menjadikan aktivitas keagamaan menjadi lebih bermakna dan terasa nikmat untuk dijalankan sehingga dapat menambah intensitas ibadah.

5) Dimensi Konsekuensi

Dimensi ini mengacu pada identifikasi segala akibat yang timbul dari keyakinan, praktik, pengalaman dan pengetahuan agama, berupa perasaan, persepsi atau sensasi yang dirasakan seseorang dari hari ke hari. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan konsistensi seorang muslim dalam beribadah di segala kondisi. Seperti melakukan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan (bersifat anthropocentric) yakni selalu berbuat jujur, suka menolong, bersedekah, menjalankan norma-norma Islam dalam aspek berbudaya, bermasyarakat, berpolitik, dan berekonomi.

c. Pertimbangan Pasar Kerja

Pertimbangan pasar kerja selalu dijadikan pertimbangan mahasiswa dalam pemilihan berkarir, karena terpuruknya keadaan ekonomi, keterbatasan informasi pekerjaan bagi sebagian kalangan atau sulitnya mencari pekerjaan dimana setiap pekerjaan tentunya memiliki sebuah peluang dan kesempatan yang berbeda-beda. Pekerjaan yang memiliki pasar kerja yang lebih luas cenderung lebih diminati dibandingkan pekerjaan yang pasar kerjanya kecil. Hal ini dikarenakan peluang pengembangan dari pekerjaan, imbalan, dan kesempatan promosi yang diperoleh akan lebih banyak, maka motivasi seseorang untuk berkarir dalam profesi tersebut semakin bertambah (Talamaosandi & Wirakusuma, 2017 : 6).

Menurut Suindari & Purnama Sari (2018 : 36), pasar kerja merupakan sarana atau wadah dalam mengkoordinasikan pertemuan antara pencari pekerjaan dengan perusahaan yang memerlukan tenaga

(49)

kerja. Sedangkan Suroto (1990 : 147) menambahkan bahwa pasar kerja adalah tempat adanya permintaan dan penawaran dalam masyarakat dengan seluruh mekanisme yang memungkinkan adanya transaksi produksi antara orang yang menjual jasanya dengan pihak yang membutuhkan. Jadi, pertimbangan pasar kerja dapat diartikan sebagai tersedianya lapangan pekerjaan serta kemudahan mengakses lowongan kerja.

Menurut Wheeler (dalam Setiyani, 2005 : 30), indikator pertimbangan pasar kerja (job market consideration) meliputi :

1) Tersedianya lapangan pekerjaan

2) Keamanan kerja merupakan rasa aman dari profesi yang dipilih yang diharapkan bukan profesi sementara, dapat bertahan dalam jangka waktu yang lama, jauh dari kasus PHK, dan terus berlanjut sampai tiba waktu pensiun serta adanya jaminan di hari tua pada saat sudah tidak lagi bekerja.

3) Pekerjaan yang ditawarkan mudah diketahui dan didapatkan, karena mahasiswa biasanya memilih berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang mereka peroleh, sehingga semakin mudah diakses informasi tersebut, semakin banyak diminati oleh mahasiswa

4) Kesempatan promosi atau peningkatan posisi ke arah yang lebih tinggi, disertai dengan adanya kenaikan tanggung jawab dan imbalan tentu merupakan impian semua orang. Dalam hal ini, membutuhkan pengetahuan dan pelatihan yang harus terus diperbaharui untuk membantu karyawan agar tidak berada pada situasi yang stagnasi, secara tidak langsung dapat mendorong peningkatan kualitas kerja individu, dimana mewakili aspek penting dari sistem seleksi serta mengurangi turnover.

(50)

4. Efikasi Diri

Efikasi diri atau self efficacy memegang peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, karena berpengaruh terhadap pola pikir, reaksi emosional dalam membuat keputusan, serta dapat menjadi penentu keberhasilan performansi (Rustanto, 2016 : 4). Bandura (dalam Zulkaida, et al., 2007 : 2), menjelaskan bahwa efikasi diri merupakan keyakinan seseorang akan kemampuannya dalam melakukan dan mengorganisasi tindakan-tindakan dalam mencapai tingkat kinerja tertentu.

Luthans (dalam Kurnia, et al., 2018 : 51), mengatakan bahwa efikasi diri terdiri dari empat sumber pembentuk, diantaranya yaitu:

a. Pengalaman sukses yang terjadi secara berulang.

b. Pembelajaran melalui pengamatan secara langsung sehingga membuat individu mampu memperkirakan keahlian dan perilaku yang relevan untuk dijadikan sebuah acuan.

c. Mekanisme persuasi sosial melalui orang lain yang dianggap memiliki kompetensi.

d. Penilaian terhadap status psikologis yang dimiliki. Hal ini mengindikasikan bahwa seseorang sudah seharusnya meningkatkan kemampuan emosional dan fisik serta mengurangi tingkat stres.

Dalam penelitian ini, efikasi diri merupakan faktor pendukung dalam pengambilan keputusan karir. Menurut Creed, Patton, dan Prideaux (dalam Ardiyanti & Alsa, 2015 : 3), efikasi diri dalam pengambilan keputusan karir adalah keyakinan seseorang dalam kapasitasnya untuk mengambil keputusan berkaitan dengan eksplorasi dan pilihan karir. Lebih lanjut, Taylor & Betz (dalam Izzawati & Lisnawati, 2015 : 73), menjelaskan bahwa hal itu merupakan keyakinan seseorang untuk dapat sukses dalam menilai diri dengan tepat, dengan cara mengumpulkan informasi bidang kerja, menyeleksi tujuan, membuat perencanaan karir, dan memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan karir.

(51)

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan efikasi diri dalam pemilihan karir menunjukkan hasil sebagai berikut: Hasil penelitian Budiningsih (2012), berhasil membuktikan bahwa efikasi diri mampu memprediksi pengambilan keputusan pemilihan karir hingga sebesar 45,22%. Selain itu, hasil serupa juga ditemukan oleh Widyastuti dan Pratiwi (2013), yakni efikasi diri lebih berpengaruh terhadap kemantapan pengambilan keputusan pemilihan karir dibandingkan dengan dukungan sosial keluarga, dengan kontribusi sebesar 30,8%.

Dalam teori sosial kognitif, rendahnya efikasi diri akan menyebabkan meningkatnya kecemasan, rasa tertekan, perilaku yang cenderung lebih pasif dan menghindar dari aktivitas yang dapat memperburuk keadaan, karena merasa tidak mempunyai cukup kemampuan. Seseorang yang mempunyai penilaian negatif terhadap kemampuan dirinya dalam melakukan pemilihan karir akan kehilangan minat dan usaha untuk melakukan pengenalan diri dan pekerjaan, serta mengalami kesulitan jika menghadapi masalah dalam pemilihan berkarir. Sebaliknya, efikasi diri yang tinggi dapat mendorong seseorang untuk mencari berbagai solusi yang akan dihadapinya dalam proses pengambilan keputusan karir (Rustika, 2016 : 19).

Dengan demikian, efikasi diri menjadi penting untuk diperhatikan dalam pengambilan keputusan karir. Pengambilan keputusan karir yang tidak tepat, dapat membuat seseorang berpotensi mengalami permasalahan psikologis, akademik, dan relasional di kemudian hari (Ardiyanti & Alsa, 2015).

Gambar

Tabel 2.1  Penelitian Terdahulu
Gambar 2.2  Kerangka Pemikiran
Tabel 3.2  Skala Likert
Tabel 4.1  Hasil Uji Validitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

http://www.iranonline.com/iran/iran-info/government/constitution-14.html., Diakses pada tanggal 15 Mei 2016.. hukum secara eksekutif adalah milik Allah SWT. Pembuat undang- undang

Pias tersebut dimasukkan ke dalam tabung ge-las berisi pias starter sehari setelah parasitoid dewasa muncul (setelah terjadi kopulasi). Untuk makanan imago parasitoid

hanya memiliki sirus saja. Jenis rotan yang mem- punyai persebaran luas adalah Daemonorops robusta Warb. ex Beccari, sedangkan jenis rotan yang persebarannya sempit

Redaksi ini menurut Al-Maraghi (J.XXVII : 243) ditujukan kepada” Uulul Albaab dimaksudkan untuk menjelaskan kepada mereka nilai tuntutan dan petunjuk yang

1 Muh Alhidayat. Salwa Diva Rani.. Data di atas merupakan nilai kemampuan kognitif pendidikan agama islam peserta didik pretest dan posttest yang menerapkan strategi

Dimana proses pemanasan oli dengan memanfaatkan panas dari sisa hasil pembakaran mesin atau gas buang. Temperatur gas buang

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan motivasi dan hasil belajar antara siswa yang diajarkan menggunakan model Sains Teknologi Masyarakat dengan

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk mengetahui gambaran yang objektif dan efektif tentang pengaruh kepemimpinan transformasional kepala sekolah,