• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN AKSIOMA ETIKA ISLAM DALAM BISNIS PERHOTELAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN (Studi Kasus Hotel Radho Syariah) JURNAL ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN AKSIOMA ETIKA ISLAM DALAM BISNIS PERHOTELAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN (Studi Kasus Hotel Radho Syariah) JURNAL ILMIAH"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN AKSIOMA ETIKA ISLAM DALAM BISNIS PERHOTELAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PREFERENSI

KONSUMEN

(Studi Kasus Hotel Radho Syariah)

JURNAL ILMIAH

Disusun Oleh:

Amalia Arifiani 155020501111025

JURUSAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

(2)

PENERAPAN AKSIOMA ETIKA ISLAM DALAM BISNIS PERHOTELAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PREFERENSI KONSUMEN (STUDI KASUS

HOTEL RADHO SYARIAH)

AMALIA ARIFIANI

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Braawijaya Email: amalia.arifiani14@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh Nilai-Nilai dari Aksioma Etika Islam terhadap Preferensi Konsumen Hotel Radho Syariah. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif deskriptif dengan variabel Eksogen Nilai Tauhid (X1), Keseimbangan dan Keadilan (X2),Kebebasan (X3), Tanggung Jawab (X4) dengan variabel Moderasi Kualitas Pelayanan (Xm). Sedangkan variabel Endogen yang digunakan adalah Preferensi Konsumen (Y) yang akan dianalisis menggunakan metode Structural Equation Modelling Partial Least Square (SEM-PLS), penelitian mengolah data yang diperoleh dari 100 responden pada konsumen Hotel Radho Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Nilai Tauhid (X1), Keseimbangan dan Keadilan (X2),Kebebasan (X3), Tanggung Jawab (X4) dan Kualitas Pelayanan (Xm) dengan indikator-indikatornya secara parsial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Preferensi Konsumen (Y). Penelitian ini menyimpulkan bahwa Nilai Tauhid, Keseimbangan dan Keadilan, Kebebasan, Tanggung Jawab dengan variabel Moderasi Kualitas Pelayanan dapat menguatkan ke $ variabel Eksogen dan meningkatkan Preferensi Konsumen pada Hotel Radho Syariah.

Keyword: Nilai Tauhid, Keseimbangan dan Keadilan, Kebebasan, Tanggung Jawab,

Kualitas Pelayanan, Preferensi Konsumen.

A. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki wilayah yang luas, kepulauan terbesar dan berpenduduk terbanyak di dunia serta memiliki kekayaan budaya dan alam yang melimpah sebanyak 17.508 pulau dengan pantai-pantai yang tersebar di Bali, tempat menyelam di Bunaken, Gunung Rinjani di Lombok, dan berbagai taman nasional di Sumatera merupakan beberapa contoh tujuan wisata alam di Indonesia. Beragam tempat destinasi wisata tersebut dapat menarik wisatawan, baik itu wisatawan nusantara maupun mancanegara. (Rabbina, 2018).

Kunjungan wisatawan dapat mendukung pendapatan bagi masyarakat sekitar, sehingga mampu memberikan keuntungan bagi pemilik usaha dan juga membuka peluang kerja bagi masyarakat di luar sektor pariwisata (Sabri 2010).

(3)

Indonesia menjadi salah satu negara dengan penduduk mayoritas muslim terbesar di dunia, sehingga fasilitas dan infrastruktur pariwisata yang ada di Indonesia telah dianggap cukup ramah pada para wisatawan muslim. (Kemenparekraf, 2013). Dengan hal ini meningkatnya jumlah wisatawan muslim yang masuk ke Indonesia memperbesar potensi pengembangan bisnis wisata halal dan produk syariah di Indonesia sesuai dengan kebutuhan tempat pariwisata pada umumnya, seperti cendera mata, transportasi dan diiringi dengan peningkatan hunian kamar hotel serta jumlah kunjungan wisatawan ke rumah makan (restaurant). (Rabbina, 2018).

Untuk mewujudkan bisnis yang sehat dalam menghadapi persaingan bisnis, maka perlu adanya penerapan etika bisnis. Selain itu,dengan adanya penerapan etika ini diharapkan mampu membangun tingkat kepercayaan stakeholders-nya. Kepercayaan, keadilan dan kejujuran merupakan elemen pokok dalam mencapai suksesnya bisnis dikemudian hari.

Penelitian ini menggunakan penerapan Aksioma Etika Islam sebagai dasar teoritis untuk memverifikasi faktor pengaruh pada perilaku pilihan konsumen. Etika Islam memiliki aksioma-aksioma dasar yang dirumuskan dan dikembangkan oleh para sarjana muslim. Aksioma-aksioma ini merupakan turunan dari hasil penerjemahan kontemporer akan konsep-konsep fundamental dari nilai moral islami. Aksioma-aksioma tersebut adalah Ketauhidan, keadilan / keseimbangan, kehendak bebas, dan tanggung jawab dengan kualitas pelayanan untuk memotivasi konsumen dalam memilih hotel syariah.

Hotel syariah menjadi sebuah pilihan hunian yang bersifat sementara bagi masyarakat muslim Indonesia dan mancanegara. Adanya hotel syariah di Indonesia diharapkan dapat mengambil pangsa pasar pariwisata dari Timur Tengah. Hal ini memungkinkan untuk pembangungan hotel syariah guna memenuhi kebutuhan wisata halal, termasuk Kota Malang yang terbilang sebagai kota yang memiliki objek kunjungan wisata yang beragam dan digemari wisatawan.

Berdasarkan uraian diatas dengan melihat penduduk Indonesia sebagai salah satu negara berpenduduk muslim terbesar di dunia seharusnya menerapkan aturan-aturan Islam atau etika Islam dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam aspek ekonominya, baik aturan untuk persaingan usaha maupun perlindungan hak dan kewajiban konsumen dan pelaku usaha dalam pengawasan dan penggunaan barang dan jasa. Faktanya masih ditemukan pada masyarakat yang tidak menerapkan etika di dalam kegiatan ekonominya dimana mereka hanya memandang bahwa menjalankan usaha dapat dilakukan dengan segala cara agar meraih kesuksesan usaha (Dessy 2017). Penerapan Etika Islam oleh hotel-hotel syariah akan memberikan pengaruh terhadap wisatawan dalam memilih hotel-hotel syariah sebagai tempat beristirahat terutama bagi wisatawan muslim. Hal ini dikarenakan guna membedakan dengan hotel konvensional. Sehingga “Syariah” tidak hanya sekedar label, namun benar-benar menerapkan konsep Syariah Islam di dalam menjalankan bisnis Hotel.

B. KAJIAN PUSTAKA Teori Konsumsi

(4)

Konsumsi merupakan kegiatan menggunakan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup. Konsumsi meliputi semua penggunaan barang dan jasa yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Konsumsi Dalam Perspektif Islam

Menurut (Abdul Mannan, 1995) segala sesuatu yang ada di bumi diciptakan untuk memenuhi kepentingan manusia, namun manusia dituntun untuk mengkonsumsi barang atau jasa yang mampu menambah maslahah atau yang tidak mendatangkan mudharat. Sehingga Islam telah mengatur setiap muslim yang berkonsumsi harus selaras dengan prinsip-prinsip konsumsi dalam Islam, seperti berikut :

1. Prinsip Kehalalan dan Thayyib 2. Prinsip Kesederhanaan

3. Prinsip Kebersihan 4. Prinsip Kemurahan Hati 5. Prinsip Moralitas

Aksioma Dasar Etika Bisnis Islam

Menurut Muhammad (2004:38). Syed Nawab Haidar Naqvi dalam buku “Etika dan Ilmu Ekonomi : Suatu Sintesis Islami”, memaparkan empat aksioma etika ekonomi, yaitu, tauhid, keseimbangan (keadilan), kebebasan dan tanggung jawab, yang mana dari keempat pokok inilah yang kemudian banyak kita kembangkan menjadi etika-etika kegiatan sehari-hari yang memang tetap berporos pada aksioma itu sendiri. Keempat prinsip ini di sesuaikan bedasarkan maqashid syariah yang ada dan memang berdasakan etika ekonomi.

Tauhid/Keesaan

Sumber utama dari etika Islam adalah kepercayaan secara penuh terhadap keesaan (kesatuan) Tuhan yang mana dalam Islam kita mengakui bahwa Allah Swt merupakan Tuhan yang satu. Tauhid disini merupakan dimensi vertikal yang mana membahas hubungan manusia dengan Tuhan, hal mendasar yang di bawa adalah bahwa manusia bersifat teomorfis yang mana manusia sebagai makhluk Tuhan harus mencerminkan sifat-sifat pokoknya, ketika hal ini di hubungankan dengan logika fungsi intergratif, tauhid merupakan keyataan bahwa Allah memberikan manusia prespektif yang pasti ketika manusia mengikuti petunjuk dari Allah SWT.

Keseimbangan dan Keadilan

Prinsip keseimbangan bermakna terciptanya suatu situasi di mana tidak ada satu pihak pun yang merasa dirugikan, atau kondisi saling ridho. Dalam beraktivitas di dunia kerja dan bisnis, Islam mengharuskan untuk berbuat adil, tak terkecuali kepada pihak yang tidak disukai. Islam mengharuskan penganutnya untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan. Dan bahkan berlaku adil harus didahulukan dari kebajikan dalam perniagaan, persyaratan adil yang paling mendasar adalah agar pengusaha Muslim menyempurnakan takaran bila menakar da menimbang dengan alat timbangan yang benar, karena hal itu merupakan perilaku terbaik yang akan mendekatkan pada ketakwaan.

(5)

Kebebasan

Dalam pandangan Islam, manusia memiliki kebebasan untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memperoleh kemashlahah-an yang tertinggi dari sumber daya yang ada pada kekuasaannya untuk dikelola dan dimanfaatkan untuk mencapai kesejahteraan hidup, namun kebebasan dalam Islam dibatasi oleh nilai-nilai Islam. Dengan tanpa mengabaikan kenyataan bahwa ia sepenuhnya dituntun oleh hukum yang diciptakan Allah SWT, ia diberikan kemampuan untuk berfikir dan membuat keputusan, untuk memilih jalan hidup yang ia inginkan, dan yang paling penting, untuk bertindak berdasarkan aturan apapun yang ia pilih. Tidak seperti halnya ciptaan Allah SWT yang lain di alam semesta, ia dapat memilih perilaku etis maupun tidak etis yang akan ia jalankan. Tanggung Jawab

Islam sangat menekankan pada konsep tanggung jawab, walaupun tidaklah berarti mengabaikan kebebasan individu. Ini berarti bahwa yang dikehendaki ajaran Islam adalah kehendak yang bertanggung jawab. Manusia harus berani mempertanggungjawabkan segala pilihannya tidak saja di hadapan manusia bahkan paling penting adalah kelak di hadapan Tuhan. Tanggung jawab muslim yang sempurna tentu saja didasarkan atas cakupan kebebasan yang luas, yang dimulai dari kebebasan untuk memilih keyakinan dan berakhir dengan keputusan yang paling tegas yang perlu diambilnya. Dalam dunia bisnis hal semacam itu juga sangat berlaku. Setelah melaksanakan segala aktifitas bisnis dengan berbagai bentuk kebebasan, bukan berarti semuanya selesai saat tujuan yang dikehendaki tercapai, atau ketika sudah mendapatkan keuntungan. Semua itu perlu adanya pertanggung jawaban atas apa yang telah pebisnis lakukan, baik itu pertanggung jawaban ketika ia bertransaksi, memproduksi barang, menjual barang, melakukan jual beli, melakukan perjanjian dan lain sebagainya.

Preferensi Konsumen

Menurut Munandar (2012) dalam Fitrian (2017) preferensi terbentuk dari persepsi konsumen terhadap suatu produk. Menurut Kotler dan Keller (2009:180), persepsi adalah proses dimana kita memilih, mengatur, dan menerjemahkan masukan informasi untuk menciptakan gambaran dunia yang berarti. Poin utamanya adalah bahwa persepsi tidak hanya tergantung pada rangsangan yang fisik, tetapi juga pada hubungan rangsangan terhadap bidang yang mengelilinginya dan kondisi dalam setiap diri kita. Persepsi lebih penting daripada realitas, karena persepsi yang mempengaruhi perilaku aktual konsumen. Kualitas Pelayanan

Pelayanan menurut Moenir (2010) merupakan proses pemenuhan kebutuhan melalui aktifitas orang lain yang langsung. Menurut Adam (2015:13), kualitas pelayanan adalah pelanggan mengevaluasi kualitas pelayanan yang didapatkan mulai dari proses dan hasil penyampaian yang diberikan apakah sudah sesuai dengan harapan pelanggan, dalam menentukan pelayanan yang didapatkan sudah terpenuhi dengan baik akhirnya akan dikembalikan pada pelanggan karena pendangan pelanggan akan berbeda-beda sesuai dengan keinginan dan harapan pelanggan.

(6)

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yaitu jenis penelitian yang dimaksudkan untuk mendeskripsikan, menguji hubungan dan menguji pengaruh antar variabel yang dihipotesiskan sesuai dengan rumusan yang di bawa oleh peneliti. Dengan variabel Endogen (Y) Preferensi Konsumen dan variabel Eksogen Nilai Tauhid (X1), Keseimbangan dan Keadilan (X2), Kebebasan (X3), Tanggung Jawab (X4) dengan variabel Moderasi Kualitas Pelayanan (Xm). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan Accidental Sampling sebanyak 100 responden. Accidental Sampling yang digunakan terkait dengan kriteria responden yang akan di teliti untuk mengetahui secara jelas dan tepat pada tujuan penelitian untuk mempertahankan Preferensi Konsumen, maka digunakan syarat-syarat responden yaitu konsumen Hotel Radho Syariah. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Juli 2019, dan penelitian ini dilakukan di Hotel Radho Syariah Kota Malang dengan meneliti para konsumen yang menginap di Hotel Radho Syariah. Metode Analisis data yang digunakan adalah metode Structural Equation Model (SEM) Partial Least Square (PLS), dengan model analsisi persamaan sebagai berikut :

Tabel 1. Keterangan Model Analisis Persamaan:

SIMBOL KETERANGAN

Y Variabel Endogen (Preferensi Konsumen) Y1.1-Y1.2 Y1.1 = Price

Y1.2 = Tangibles

X1 Variabel Eksogen (Nilai Tauhid)

X1.1-X1.2 X1.1 = Pihak karyawan telah menerapkan prinsip syariah X1.2 = Pihak karyawan hotel selalu mengucap salam diawal pertemuan dengan konsumen

X2 Variabel Eksogen (Keseimbangan dan Keadilan)

X2.1-X2.2 X2.1 = Tidak membedakan antara satu konsumen dengan konsumen lainnya

X2.2 = Melayani konsumen sesuai antrian X3 Variabel Eksogen (Kebebasan)

(7)

X3.1-X3.3 X3.1 = Dapat menerima kritik dan saran dari konsumen X3.2 = Konsumen tidak dialihkan atau di pengaruhi saat melakukan check-in

X3.3 = Memiliki kebebasan saat melakukan pembayaran X4 Variabel Eksogen (Tanggung Jawab)

X4.1-X4.3 X4.1 = Kualitas dan fasilitas dapat dipertanggung jawabkan X4.2 = Keamanan saat menginap

X4.3 = Transaksi dapat dilakukan dengan cepat Xm Variabel Moderating (Kualitas Pelayanan)

Xm.1 - Xm.3 Xm.1 = Profesionalisme

Xm.2 = Desain Sikap dan Perilaku

Xm.3 = Aksesibilitas dan Fleksibilitas

D. HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Outer Model

Validitas Data

Validitas Konvergen merupakan pengukur-pengukur dari suatu konstruk seharusnya berkorelasi tinggi untuk melihat apakah indikator dinyatakan valid untuk digunakan. Nilai yang dapat dianalisis dalam validitas konvergen ini adalah :

Tabel 2. Hasil Outer Loading :

Indikator X1 X2 X3 X4 XM Y X1.1 0.923 X1.2 0.914 X2.1 0.881 X2.2 0.868 X3.1 0.730 X3.2 0.918 X3.3 0.899 X4.1 0.729 X4.2 0.913 X4.3 0.858 XM.1 0.836 XM.2 0.913 XM.3 0.862 Y1.1 0.921 Y1.2 0.941

(8)

Berdasarkan hasil outer loading diatas maka seluruh indikator yang digunakan dinyatakan valid untuk di gunakan karena memiliki nilai outer loading > 0,7.

Tabel 3. Nilai Average Variance Extracted :

Variabel AVE

Tauhid (X1) 0.843

Keseimbangan dan Keadilan (X2) 0.765

Kebebasan (X3) 0.728

Tanggung Jawab (X4) 0.700

Kualitas Pelayanan (XM) 0.758 Preferensi Konsumen (Y) 0.867

Moderating Effect 1 0.916

Kesimpulannya variabel laten yaitu X, XM dan Y sudah dapat menjelaskan masing-masing indikatornya.

Validitas Diskriminan digunakan untuk mengetahui korelasi antara indikator dengan variabel latennya , Korelasi antara indikator dengan variabel laten lainnya dapat di ketahui melalui nilai cross loading > 0,7 dalam satu variabel.

Tabel 4. Nilai Cross Loading :

Indikator X1 X2 X3 X4 XM Y X1.1 0.923 0.619 0.486 0.608 0.516 0.695 X1.2 0.914 0.440 0.483 0.564 0.647 0.658 X2.1 0.556 0.881 0.482 0.462 0.337 0.565 X2.2 0.455 0.868 0.623 0.674 0.496 0.539 X3.1 0.355 0.512 0.730 0.523 0.403 0.335 X3.2 0.507 0.565 0.918 0.640 0.472 0.611 X3.3 0.467 0.548 0.899 0.608 0.532 0.590 X4.1 0.348 0.443 0.549 0.729 0.366 0.329 X4.2 0.624 0.591 0.627 0.913 0.593 0.593 X4.3 0.575 0.570 0.573 0.858 0.545 0.532 XM.1 0.533 0.461 0.530 0.585 0.836 0.444 XM.2 0.548 0.406 0.508 0.555 0.913 0.551 XM.3 0.569 0.381 0.413 0.478 0.862 0.512 Y1.1 0.663 0.540 0.524 0.544 0.518 0.921

(9)

Y1.2 0.708 0.631 0.631 0.573 0.560 0.941

Berdasarkan hasil Cross Loading diatas maka seluruh Indikator yang digunakan memiliki korelasi yang paling tinggi terhadap masing-masing variabel yang di gunakan, Nilai Cross Loading > 0,7 dalam satu variabel.

Reliabilitas Data

Realibilitas dilakukan untuk melihat kecenderungan jawaban responden terhadap pernyataan konsisten atau stabil dari waktu ke waktu, untuk mengukur reliabilitas dapat dilakukan melalui dua metode yaitu :

Tabel 5. Nilai Composite Reliability :

Indikator Composite Reliability

Tauhid (X1) 0.915

Keseimbangan dan Keadilan (X2) 0.867

Kebebasan (X3) 0.888

Tanggung Jawab (X4) 0.874

Kualitas Pelayanan (XM) 0.904

Preferensi Konsumen (Y) 0.929

Moderating Effect 1 0.985

Hasil dari Composite Reliability menunjukkan seluruh Variabel memiliki pengukuran konsistensi dalam kuesioner internal berada diatas konsisten , Nilai Composite Reliability > 0,6.

Tabel 6. Nilai Cronbach’s Alpha :

Indikator Cronbach Alpha

Tauhid (X1) 0.814

Keseimbangan dan Keadilan (X2) 0.794

Kebebasan (X3) 0.816

Tanggung Jawab (X4) 0.789

Kualitas Pelayanan (XM) 0.840

Preferensi Konsumen (Y) 0.847

Moderating Effect 1 0.982

Hasil dari Cronbach’s Alpha menunjukkan bahwa seluruh variabel memiliki reliabilitas ideal yaitu Cronbach’s Alpha > 0,7.

(10)

Analisis Inner Model Uji R-Square

Uji kelayakan model dengan menggunakan R-square. Nilai R-square dalam model sebesar 0,681. Hal ini menjelaskan bahwa variabilitas variabel endogen (Y) yang dapat dijelaskan oleh variabel eksogen (X) dengan variabel moderasi (XM) sebesar 68,1% sedangkan sisanya sebesar 31,9% dijelaskan oleh fator lain di luar model.

Goodness Of Fit

GoF indeks merupakan ukuran tunggal untuk memvalidasi performa gabungan antara model model pengukuran dan model struktural. Nilai GoF terbentang antara 0-1 dengan interpretasi nilai-nilai yaitu 0,1 (GoF kecil), 0,25 (GoF moderate), dan 0,36 (GoF besar). Untuk nilai GoF pada SEM-PLS harus di hitung secara manual dengan menghitung rata-rata nilai AVE dikalikan dengan rata-rata-rata-rata nilai R-square atau rumus matematis:

GoF = − GoF = 0,542 0,776 GoF = 0,420

Dari perhitungan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa nilai GoF sebesar 0,420 dikatakan cukup besar dalam menginterpretasikan performa kedua model.

Pengujian Hipotesis

Pada tahap ini terdiri dari dua macam uji hipotesis yaitu pengujian hipotesis untuk outer model dan inner model.

a. Pengujian Hipotesis outer model

Hasil dari koefisien jalur dan nilai t-statistik yang di proleh dari bootstrapping dengan jumlah sampel 100 dan pengulangan sebanyak 500 kali.

Tabel 7. Nilai Signifikansi Variabel Manifest : Variabel Sampel Asli Rata-rata

Sampel Standar Deviasi T-Statistik P-Value X1.1- > X1 0.923 0.921 0.021 44.276 0.000 X1.2- > X1 0.914 0.906 0.036 25.431 0.000 X2.1- > X2 0.881 0.879 0.036 24.528 0.000 X2.2- > X2 0.868 0.860 0.052 16.608 0.000 X3.1- > X3 0.730 0.703 0.118 6.173 0.000 X3.2- > X3 0.918 0.918 0.020 46.041 0.000 X3.3- > X3 0.899 0.892 0.042 21.194 0.000 X4.1- > X4 0.729 0.704 0.121 6.053 0.000 X4.2- > X4 0.913 0.910 0.033 28.045 0.000 X4.3- > X4 0.858 0.853 0.045 18.927 0.000

(11)

XM.1- > XM 0.836 0.821 0.067 12.419 0.000 XM.2 -> XM 0.913 0.910 0.022 40.607 0.000 XM.3- > XM 0.862 0.863 0.033 26.094 0.000 Y1.1 - > Y 0.921 0.918 0.030 30.940 0.000 Y1.2 - > Y 0.941 0.938 0.017 55.693 0.000

Hasil dari nilai Signifikansi Indikator Variabel menunjukkan bahwa nilai P-Value seluruh indikator yang digunakan adalah P-value (0,000) < 0,05 maka dapat di sumpulkan bahwa seluruh variabel berhubungan signifikan dengan indikator masing-masing variabel yang digunakan.

b. Pengujian Hipotesis Inner Model

Hasil dari koefisien jalur dan nilai t-statistik yang di proleh dari bootstrapping dengan jumlah sampel 100 dan pengulangan sebanyak 500 kali.

Tabel 8. Nilai T-Statistik Variabel Laten : Variabel Sampel Asli (O) Rata-rata Sampel Standar Deviasi (STDEV) T-Statistik (|O/STDEV |) P-Value (5%) Keterang an X1 - > Y 0.386 0.364 0.120 3.227 0.001 Signifikan X2 - > Y 0.176 0.176 0.078 2.266 0.024 Signifikan X3 - > Y 0.273 0.277 0.102 2.662 0.004 Signifikan X4 - > Y 0.264 0.251 0.111 2.377 0.009 Signifikan XM - > Y 0.158 0.367 0.072 2.182 0.032 Signifikan Efek Moderasi - > Y 0.311 0.134 0.147 2.121 0.037 Signifikan

Hasil Pengujian Hipotesis Variabel X dan Xm terhadap Y :

1. Dari hasil diatas yang menunjukkan P-value (0,001) < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 di tolak. Dengan kata lain variabel X1 dengan indikator-indiktornya berpengaruh terhadap variabel Y dengan indikator-indikatornya secara signifikan. 2. Dari hasil diatas yang menunjukkan P-Value (0,024) atau < 0,05 maka dapat

disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan Kata lain variabel X2 dengan indikator-indikatornya berpengaruh terhadap variabel Y dengan indikator-indikator-indikatornya secara signifikan

3. Dari hasil diatas yang menunjukkan P-Value (0,004) atau < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan Kata lain variabel X3 dengan

(12)

indikator-indikatornya berpengaruh terhadap variabel Y dengan indikator-indikator-indikatornya secara signifikan

4. Dari hasil diatas yang menunjukkan P-Value (0,004) atau < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan Kata lain variabel X4 dengan indikator-indikatornya berpengaruh terhadap variabel Y dengan indikator-indikator-indikatornya secara signifikan

5. Dari hasil diatas yang menunjukkan P-Value (0,032) atau < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan Kata lain variabel XM dengan indikator-indikatornya berpengaruh terhadap variabel Y dengan indikator-indikator-indikatornya secara signifikan

6. Dari hasil diatas yang menunjukkan P-Value (0,037) atau < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Dengan Kata lain Efek Moderasi berpengaruh terhadap variabel Y dengan indikator-indikatornya secara signifikan

Pembahasan Hasil Analisis

Nilai Tauhid

Nilai Tauhid memiliki pengaruh yang signifikan positif terhadap preferensi konsumen Hotel Radho Syariah. Dalam berkonsumsi, dimana setiap muslim dianjurkan untuk mengedepankan prinsip-prinsip konsumsi dalam Islam, salah satu diantaranya yakni prinsip/aspek moralitas, yang mengandung arti bahwa perilaku konsumen muslim harus tetap tunduk pada norma-norma yang berlaku dalam Islam yang tercermin baik sebelum, sewaktu, dan sesudah konsumsi. (M.A Mannan, 1995). Dengan demikian, konsumen Hotel Radho Syariah akan merasakan kehadiran Ilahi pada waktu memenuhi keinginan-keinginan fisiknya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, responden Hotel Radho Syariah dominan memilih Hotel Radho Syariah sebagai penginapan dikarenakan dalam praktiknya hotel Radho Syariah mampu membuat nyaman para customer sehingga preference untuk datang kembali menginap di hotel tersebut. Hal ini dibuktikan oleh pihak karyawan Hotel Radho Syariah telah memberikan pelayanan yang baik terhadap costumer. Seorang konsumen muslim lebih merasa nyaman ketika keyakinannya bahwa tidak akan bersentuhan dengan sesuatu yang haram terpenuhi. Pada praktiknya di Hotel Radho Syariah ini konsumen yang menginap dalam satu kamar harus dengan sesama muhrimnya, makanan dan minuman yang disediakan oleh hotel sudah terjamin kehalalannya. Serta suasana islami yang ada pada hotel tersebut selalu dikembangkan seperti di setiap lantai selalu ada TV dan sound yang memutar murrotal-murrotal Al-Quran serta sholawat nabi. Sehingga akan mempengaruhi daya tarik konsumen untuk kembali melakukan penginapan di Hotel Radho Syariah. Dan akan menambah preferensi untuk meyakinkan mereka dalam memilih Hotel Radho Syariah kembali.

Hal ini sudah tercermin dalam Nilai Tauhid dimana kita sebagai manusia (khalifah) dimuka bumi menjadikan Allah sebagai satu-satunya sesembahan yang benar dengan segala kekhususannya (Syarh Tsalatsatil Ushul, 39). Hal ini akan jelas kita terapkan dalam artian menjauhi larangan Allah dan mematuhi perintah Allah.

(13)

Keseimbangan dan Keadilan

Dalam Islam faktor keadilan dan keseimbangan merupakan faktor yang di atur dalam maqoshid bisnis islam, keadilan yang meliputi perlakukan baik dari pihak produsen kepada seluruh konsumen tanpa membedakan satu sama lain dan memberikan kompensasi kepada konsumen yang memang menjadi hak konsumen. Keseimbangan disini berarti tidak berlebihan dalam mengejar keuntungan ekonomi semata, yang dalam Islam dapat di lakukan dengan menerapkan intrumen zakat, Infaq atau shadaqoh (QS Adz-Dzariyat:19).

Variabel keseimbangan dan keadilan ini pada Hotel Syariah Radho dapat berarti suatu tindakan yang tidak berat sebelah atau tidak memihak ke salah satu pihak, memberikan sesuatu pada orang sesuai dengan hak yang harus diperolehnya. Ditunjukkan dengan penerapan indikatornya yakni pihak karyawan hotel tidak membedakan antara konsumen satu dengan konsumen lainnya seperti dalam halnya konsumen A mengeluh masalah fasilitas kamar hotel dan konsumen B juga mengeluh hal yang sama, disini pihak karyawan hotel sesegera mungkin untuk memanggil pihak teknisi untuk mengatasi permasalahan kedua konsumen tersebut tanpa harus membedakannya. Jika masalah tersebut tidak bisa diatasi maka pihak hotel akan menindaklanjuti dengan proses pemindahan kamar. Penerapan yang kedua dalam prinsip ini yakni pihak karyawan hotel melayani konsumen sesuai antrian. Dalam hal ini jika ada konsumen yang datang secara bersama-sama maka pihak karyawan harus melayani transaksi kepada pihak konsumen yang mengantri terlebih dahulu didepan lobby transaksi.

Hal ini sesuai dengan penelitian Zakhrotul Wakhidah yang menjelaskan bahwa bersikap adil kepada anggota koperasi berpengaruh terhadap kepuasan anggota sehingga customer retention untuk menggunakan produk jasa yang ada.

Dalam praktiknya pihak Hotel Radho Syariah telah melaksanakan prinsip tersebut guna mengharap ridha serta berkah atas usaha yang dilakukan melalui faktor keseimbangan dan keadilan. Sehingga akan memberikan kepuasan dan mempertahankan konsumen untuk tetap menginap di Hotel Radho Syariah.

Kebebasan

Nilai Kebebasan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Preferensi Konsumen. Hal ini memang sejalan dengan teori Muhammad (2004:66) yang menjelaskan manusia dapat bertindak bebas tanpa tekanan dari eksternal selama masih dalam koridor aturan agama yang berlaku. Disini dimaksudkan karena pada dasarnya manusia diciptakan sebagai khalifah (pemimpin) pada konteks syariah dibidang muamalah, manusia boleh melakukan apapun (bebas) hingga ada dalil yang melarangnya, sebaliknya dibidang ibadah tidak boleh melakukan kebebasan selain apa yang diperintahkan.

Kehendak bebas adalah suatu hal yang dianugerahkan Allah kepada manusia untuk berpotensi dalam berkehendak dan memilih diantara pilihan-pilihan yang beragam. Manusia diberi akal dan pikiran untuk dapat memilih atas apa yang diinginkannya. Mereka berhak menentukan pilihan-pilihan baik hal tersebut dikatakan baik ataupun buruk. Allah memberikan manusia kebebasan untuk memilih atas apa yang dikehendakinya, namun haruslah dapat dipertanggungjawabkan sesuai kebenaran dan keburukannya.

Nilai Kebebasan dalam penelitian ini memuat indikator pihak hotel menerima kritik dan saran dengan baik dari konsumen, lalu hotel tersebut meng-eksekusi dengan baik secara professional dan benar-benar di tindak lanjuti oleh pihak terkait kritik dan saran yang

(14)

telah disebutkan. Selanjutnya pihak konsumen bebas dari pengaruh pemilihan kamar hotel dan metode pembayaran. Disini pihak hotel radho syariah tidak mempengaruhi konsumen dalam memilih kamar hotel dan lama menginap walaupun jika menginap lebih dari satu hari akan mendapatkan diskon. Sesuai dengan peraturan yang diberlakukan, hal tersebut harus sesuai dengan keinginan konsumen dan tanpa adanya pengaruh pihak lain. Metode pembayaran dari pihak hotel bebas dipilih oleh konsumen, dengan cara digital maupun tunai. Hal ini tentunya akan menandakan kualitas pelayanan yang baik sehingga akan berhubungan dengan kepuasan konsumen dan mempertahankan konsumen untuk kembali menginap di Hotel Radho Syariah.

Tanggung Jawab

Dalam kaidah Islam, tanggung jawab berlandaskan pada perbuatan individu seseorang atas amanah yang dipercayakan kepada tiap-tiap insan. Karakteristik tanggung jawab dalam sebuah usaha pekerjaan sebagaimana hal ini memang sejalan dengan firman Allah yang artinya:

”Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang di usahakan”, (QS Al-Mu’min 40:17).

Quraish Shihab menafsirkan melalui tafsir Al-misbah, ”Hari ini, setiap jiwa akan diberi balasan atas perbuatannya. Hari ini tak ada kecurangan dengan pengurangan pahala atau penambahan siksa. Perhitungan Allah, sungguh, amat cepat sehingga tak akan pernah mundur dari waktu yang telah ditentukan-Nya”. yang menekankan bahwa manusia harus bertanggung jawab terhadap segela tindakannya. dalam konteks bisnis perhotelan yang dalam penelitian ini melihat praktek pada Hotel Radho Syariah dengan penerapan Nilai Tanggung jawab.

Pelayanan terhadap konsumen yang pada faktanya memang banyak responden sangat memperhatikan nilai-nilai yang di terapkan oleh pihak hotel terutama untuk indikator-indikator yang dilakukan oleh pihak hotel yaitu kualitas dan fasilitas hotel, keamanan saat menginap dan proses transaksi dilakukan secepat mungkin..

Pihak Hotel Radho Syariah pada indikator-indikator ini benar-benar memperhatikan terjaminnya keamanan para konsumen yang menginap serta pengawasan kendaraan oleh satpam hotel yang benar-benar dijaga dengan ketat dan dengan dipenuhinya fasilitas yang memadai seperti terpasangnya alarm dan cctv. Hal ini tentu akan membuat konsumen merasa yakin bahwa keamanan kendaraan dapat dipertanggungjawabkan. Penjagaan yang ketat ini tentu merupakan keharusan yang di penuhi oleh Hotel dalam menghadapi persaingan yang ketat dalam bisnis perhotelan.

Hasil intrepetasi diatas didukung juga dengan hasil pengukuran atas kuesioner yang di bagikan. Pembahasan ini didukung oleh penelitian Zahrotul Wakhidah (2017) yang menyatakan faktor Nilai Tanggung Jawab memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen.

Efek Moderasi Kualitas Pelayanan mampu memperkuat hubungan antara Nilai Tauhid, Keseimbangan dan Keadilan, Kebebasan, Tanggung Jawab Terhadap Preferensi Konsumen Hotel Radho Syariah

(15)

Kualitas Pelayanan mampu memoderasi variabel Nilai Tauhid, Keseimbangan dan Keadilan, Kebebasan, Tanggung Jawab Terhadap Preferensi Konsumen Hotel Radho Syariah secara signifikan.

Hal ini menandakan bahwa kualitas pelayanan yang baik merupakan hal yang sangat penting bagi semua konsumen, karena pelayanan yang baik dari pihak hotel dapat menarik minat konsumen untuk mempertahankan pilihannya. Penilaian konsumen terhadap kualitas pelayanan adalah tinggi. Kategori tinggi pada kualitas pelayanan adalah representasi dari keseluruhan persepsi yang baik terhadap pelayanan dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap pelayanan hotel.

Dalam penelitian ini, para wisatawan muslim Kota Malang dalam memilih suatu penginapan akan lebih mengutamakan nilai-nilai Islami, baik dari segi kualitasnya, berlabel syariah, maupun pelayanan pihak karyawan yang ramah kepada sesama Muslim. Karena, dengan pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor yang menciptakan kepercayaan konsumen. Sehingga dengan begitu dapat mewujudkan sistem ekonomi yang menguntungkan dan mensejahterahkan semua konsumen pengunjung Hotel Radho Syariah. Pernyataan ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rumiyanti (2018).

Dalam praktiknya Hotel Radho Syariah senantiasa mempertahankan dan terus meningkatkan kualitas pelayanan terhadap konsumen sehingga memberikan kesan positif terhadap hotel dan tecapainya perasaan puas terhadap pelayanan yang diberikan. Hal ini memiliki makna bahwa semakin baik kualitas pelayanan pihak hotel terhadap konsumen maka akan semakin tinggi pula tingkat preferensi konsumen dalam memilih hotel tersebut. Pelayanan atau interaksi yang secara professional akan mempengaruhi kesan pada konsumen hotel. Maka hasil penelitian ini, wisatawan Kota Malang dalam memilih suatu penginapan lebih mengutamakan yang berlabel syariah. Karena dengan adanya label syariah ini dapat meyakinkan mereka jika kualitas pelayanan yang diberikan oleh pihak hotel sudah terjamin baik kualitasnya sesuai dengan syari’at Islam. Penelitian ini sejalan dengan Widan Arif (2016) yang menyatakan penginapan yang syariah akan memiliki kualitas pelayanan yang baik sehingga meningkatkan preferensi konsumen untuk menginap di hotel tersebut.

Selanjutnya dengan pengaruh positif signifikan variabel moderasi Kualitas Pelayanan pada suatu produk dapat memberikan dampak yang baik untuk wisatawan Kota Malang, antara lain yaitu konsumen akan memilih penginapan yang dapat menunjang jauhnya dari sisi negative yang sesuai dalam anjuran Syari’at Islam.

Berdasarkan pembahasan mengenai interpretasi hasil SEM-PLS di atas, dapat disimpulkan bahwa variabel laten eksogen Nilai Tauhid, Keseimbangan dan Keadilan, Tanggung Jawab dan Ihsan berpengaruh signifikan Terhadap Preferensi Konsumen Hotel Radho Syariah.

E. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Nilai Tauhid berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen. Sehingga Yang menjadi daya tarik Konsumen Hotel Radho Syariah untuk kembali melakukan penginapan di Hotel Radho Syariah ialah karena pada Hotel Radho Syariah terkait dengan prinsip tauhid ini sudah menjalankan prinsip syariah mulai dari dikembangkannya suasana islami

(16)

hotel, terjaminnya kehalalan makanan dan minuman, serta keyakinannya untuk tidak bersentuhan dengan barang haram terpenuhi.

2. Keseimbangan dan Keadilan berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen. Pihak konsumen hotel Radho Syariah tidak membedakan antara pihak satu dengan pihak yang lain. Yang berarti hal ini jika beberapa konsumen mengeluh dalam hal fasilitas hotel maka pihak karyawan segera menindaklanjuti permasalahan tersebut tanpa membeda-bedakannya

3. Kebebasan berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen. Kebebasan mempengaruhi preferensi Konsumen Hotel Radho Syariah. Karena pihak hotel tidak mempengaruhi konsumen dalam melakukan check-in dan lamanya menginap serta dalam hal metode pembayaran.

4. Tanggung Jawab berpengaruh signifikan terhadap preferensi konsumen. Pihak Hotel Radho Syariah benar-benar mempertanggung jawabkan segala fasilitas dan keamanan saat menginap dihotel. Sehingga membuat para konsumen preference untuk melakukan penginapan kembali pada hotel ini

5. Kualitas Pelayanan secara signifikan mampu menguatkan variabel Tauhid, Keseimbangan dan Keadilan, Kebebasan dan Tanggung Jawab. Karena didalam hotel, yang utama diperhatikan oleh konsumen ialah kualitas pelayanannya, dengan kualitas pelayanan yang baik akan meningkatkan preferensi konsumen, mereka akan lebih puas jika kualitas pelayanannya baik dan sudah sesuai dengan syari’at Islam

Saran

1. Diharapkan pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan Kualitas Pelayanan. Karena Kualitas Pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam memoderasi Nilai Tauhid, Keseimbagan dan Keadilan, Kebebasan dan Tanggung Jawab terhadap Preferensi Konsumen secara signifikan.

2. Mengingat variabel bebas dalam penelitian ini merupakan hal yang sangat penting dalam mempengaruhi Preferensi Konsumen diharapkan hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai acuan bagi peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian ini dengan mempertimbangkan variabel-variabel lain yang sudah masuk dalam penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

A. Sonny Keraf, 1998, Etika Bisnis (Tuntutan dan Relevansinya), Yogyakarta: Kanisius. A.Karim, Adiwarman. 2016. Bank Islam: Analisis Fiqh dan Keuangan. Jakarta: Rajawali

Prs

Abdul Manan, Muhammad. Teori dan Praktek Ekonomi Islam, (Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf).

Ali Sabri, Fahruddin, 2010, Perkembangan Hotel Syariah di Indonesia: Mengonsep Pariwisata Islam, Jurnal Karsa, Vol. XVIII No.2

(17)

Anindya, Desy Astrid. 2017. Pengaruh Etika Bisnis Islam Terhadap Keuntungan Usaha Pada Wirausaha Di Desa Delitua. Jurnal Pascasarjana Akuntansi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Arif Hidayatullah, Wildan. (2016). Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Islam terhadap Retensi Pelanggan (Studi Kasus pada Radio Suara Muslim Surabaya 93,8 FM). Jurnal Ilmiah, Malang.

Arifin, Johan. 2009. Etika Bisnis Islami, Semarang: Walisongo Press, cet. Ke-1.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Edisi Revisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2016. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2015. Kunjungan Wisatawan di Indonesia. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik Jakarta Pusat , 2017. Wisatawan Mnacanegara.. Jakarta Pusat : Badan Pusat Statistik

Bagyono. (2007). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung: Alfabeta.

Bambang Riyanto. 2011, “Dasar – Dasar Pembelanjaan Perusahaan”, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta : YBPFE UGM.

Beekun, Rafik Issa. 2004. Etika Bisnis Islami. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bertens, K. 2005. Pengantar Etika Bisnis (seri filsafat Atmajaya : 21). Yogyakarta:Kanisius Departemen Agama RI, Al-Quran dan terjemahan, (Bandung: Diponegoro, 2005), h. 485 Disbudpar Kota Malang. (2017). Provinsi Jatim. Diakses pada 16 Oktober 2017

Endah Dwi Agustina (2016). Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap Kepuasan Nasabah Bprs Dana Hidayatullah Yogyakarta. Skripsi. Uin Sunan Kalijaga Endar, Sugiarto dan Sri Sulartiningrum. 1996. Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran.

Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Faisal Yusuf Saputra (2016). Pengaruh Penerapan Etika Bisnis Islam Terhadap Keuntungan Usaha Pengusaha Laundry Di Kecamatan Tembalang. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Walisongo. Semarang

Global Muslim Travel Index (GMTI). 2017

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

(18)

Hair, J.F., Hult, G. T. M., Ringle, C. M., Sarstedt, M. 2014. A Primer On Partial Least Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). United States of America: SAGE.

Henderson, J.C. dan Farahani. (2010). Sharia-compliant hotel. Tourism and Hospitality Research 10(3), 246-254. DOI: http://dx.doi.org/10.1057/thr.2010.3

Juanda, Bambang., 2009, Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. IPB Press. Bogor. Kartajaya, Hermawan dkk. Mark Plus & Co.2007. Jakarta: Gramedia.

Kemenparekraf. 2013. Neraca Satelit Pariwisata Nasional (Nesparnas) 2013. Pusat Data dan Informasi. Jakarta.

Kotler dan Keller. 2009. Manaemen emasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta: Erlangga Lawson, Fred, 1976. Hotel, Motel and Condominium Design Planning and Maintenance,

Architecture Pres Ltd, London. LPPOM MUI Pusat Periode 2012-2016

Lupiyoadi. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktek. Jakarta: Salemba Empat Maruyama, G. M. 1998. “Basic of Structural Equation Modeling”. Thousand Oaks: Sage

Publications.

Mickael, James. 2001. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Ghalia: Jakarta

Miller, R.L. dan Meiners E, R. 2000. Teori Mikroekonomi Intermediate, penerjemah Haris Munandar. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta

Moenir. 2010. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, cet: 9, Jakarta, Bumi Aksara. h. 16-17

Mowen, John, C, and Michael Minor. (1993). Perilaku Konsumen. Jilid 1. Edisi Kelima. PT Penerbit Erlangga.

Muhammad, Baqir al-Sadr, Keunggulan Ekonomi Islam: Mengkaji Sistem Ekonomi Barat dengan pemikiran Sistem Ekonomi Islam, (Jakarta: Pustaka Zahra, 2000), h. 169 Muhammad, Djakfar, Etika Bisnis dalam Perspektif Islam, Malang : UIN-Malang Press,

2007, h. 10

Muhammad Syafi’I, Antonio, Bank Syariah dan Teori Ke Praktik, (Jakarta: Gema Insani Pres, 2000), h. 9

Munandar, J. M. Udin, F., Amelia, M. 2012. Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Preferensi Konsumen Produk Air Minum Dalam Kemasan di Bogor. Jurnal Teknologi Industri Pertanian IPB Vol. 13 (3), 97-107.

(19)

Naqvi, Syed Nawab Haider. 2015. An Islamic Synthesis, The Islamic Fondation. London: Mizan

Nohria, Nitin (2005), “Breaking the Code of Change”, Harvard Business Review Press. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Odekerken-Schroeder, G.O., K. de Wulf, and K.E. Reynolds. 2000. Re-lationship Marketing Effective-ness in Retailing : A Contingency Approach. MAXX Working Paper 2000-02.

Putri Chairunnisa (2018). Analisis Penerapan Nilai-Nilai Etika Bisnis Islam Pada Hotel Yang Berkonsep Syariah Di Kota. Skripsi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Medan

Rabbina, Ulfa. 2018. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Wisatawan dalam Memilih Hotel Syariah (Studi Kasus di Kota Malang). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakltas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya. Malang

Rayhan, 2003. Education reforms in Indonesia in the Twenty-First Century. International Education Journal, 8 (1), 172-183.

Rivai, Veithzal dkk. 2012. Islamic Business and Economic Ethics. Jakarta: Bumi Aksara Sarwono, Jonathan. (2012). Metode Riset Skripsi Pendekatan Kuantitatif Menggunakan

Prosedur SPSS (Edisi Pertama). Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Schiffman dan Kanuk. 2008. Perilaku konsumen. Edisi 7. Jakarta: Indeks Setkab.go.id. (6 Januari 2017). Diakses pada Desember 2017

Shadr, M. Baqir, 2000 Buku Induk Ekonomi Islam: Iqtishaduna, diterjemahkan oleh Yudi, Jakarta: Zahra

Gambar

Tabel 1. Keterangan Model Analisis Persamaan:
Tabel 2. Hasil Outer Loading :
Tabel 4. Nilai Cross Loading :
Tabel 5. Nilai Composite Reliability :
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa penelitian yang telah dilaporkan, dengan adanya senyawa organotimah(IV) dalam baja atau logam lain, akan meningkatkan ketahanan material tersebut terhadap

Adanya pengaruh kepemimpinan Store Manajer terhadap kinerja karyawan CGS Mall Sby jika hubungan antara SM dan karyawan berjalan dengan baik dengan memberikan arahan motivasi

persolan adaptasi karena setiap negara berbeda dalam menyikapi atau mengartikan waktu.. d)Sikap terhadap pencapaian pekerjaan seorang manajer akan berbeda tajam dengan di

Terdapat kelemahan bifacial, ptosis, disartria, dan disfagia, dan kelemahan proksimal lebih besar dari distal otot. Refleks tendon dalam (-) .pemeriksaan neurologis lain, termasuk

Pada tahapan pembebanan ketiga (step 3), elemen longitudinal busur pada bagian rangka atas yang terletak antara As 7 dan As 8 mencapai kapasitas puncaknya dan menyebabkan sistem

Melalui bimbingan guru dari media Daring , siswa mampu mengungkapkan makna yang terkandung dalam puisi secara lisan maupun tulisan dengan benar.. Melalui kegiatan mencermati

Observasi ialah pengumpulan data dimana peneliti mengadakan pengamatan baik secara langsung atau tidak langsung dan melakukan pencatatan yang sistematis terhadp

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah penambahan modal, yaitu penambahan dana yang berasal dari pemilik, bank atau pemegang saham yang terdiri dari uang tunai