Daftar Pustaka
• Fitzpatrick's Dermatology, Ninth Edition
26. Tn. J, 49 tahun, datang dengan keuhan bercak-bercak warna putih pada tangan dan badan. Pada pemriksaan fisik ditemukan bercak-bercak eritematosa disertai
titik-titik pendarahan bila skuama dilepas, lesi
ditemukan simetris. Diagnosis yang tepat untuk tn. J adalah a. Psoriasis b. Pemphiguus c. Acne kongloblata d. Kandidiasis vulvovaginal e. Cowperitis
PSORIASIS VULGARIS
• Penyakit keradangan kulit yang kronik dan
residif, mempunyai dasar genetik, dengan
karakteristik gangguan pertumbuhan dan
diferensiasi epidermis
• Keluhan biasanya berupa bercak merah
bersisik mengenai bagian tubuh terutama
daerah ekstensor dan kulit kepala
27. Gambaran klasik pada psoriasis saat munculnya lesi setelah terjadi trauma pada kulit disebut sebagai fenomena a. Framingham b. Button c. Koebner d. Miller e. Millner
28. Lingkaran putih pucat mengelilingin Psoriasis jenis Plakat disebut
sebagai a. Ten Rings
b. New york oval c. Koebner Dots d. Woronoff’s ring e. Jakarta circle
29. Tn. J, 45 tahun datang dengan keluhan bentol-bentol di kulit. Tn. J mengaku 2 bulan lalu telah didiagnosis psoriasis. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pustule milier, warna putih kekuningan, terasa nyeri dengan dasar eritematosa. Diagnosis yang paling tepat untuk Tn. J adalah psoriasis tipe
a. Gutata b. Faringata c. Pustulosa d. Plakat
Psoriasis pustulosa generalisata dan
lokalisata
Generalisata
• Juga disebut psoriasis von Zumbusch
• Secara khas ditandai oleh pustul steril yang mengenai sebagian besar area tubuh dan ekstremitas
• Pada kasus yang berat pustul dapat bergabung dan membentuk kumpulan pus (lake of pustules)
• Fungsi perlindungan kulit hilang dan pasien rentan terhadap infeksi, hilangnya cairan dan nutrient
• Sering disertai dengan gejala sistemik misalnya demam dan malaise
Lokalisata
• Dapat terjadi di palmo plantar, akral dan kuku. • Pustul dapat terletak di atas plak
• Sangat mengganggu karena kesulitan menggunakan tangan atau kaki
30. Pada pemerikan
histopatologis psoriasis didapatkan gambaran
a. Akantosis dengan elongasi seragam
b. Akantosis dengan diferensiasi mator
c. Sphagetti meatball
d. Bentukan huruf I, V, dan J e. Fluktuasi epitel
• Pada pemeriksaan histopatologik dapat ditemukan (terutama pada psoriasis plakat) adanya
penebalan (akantosis) dengan elongasi seragam dan penapisan epidermis di atas papilla dermis. • Massa sel epidermis meningkat
3-5 kali dan masih banyak dijumpai mitosis di atas lapisan basal
• Ujung rete ridge berbentuk gada yang seirng bertaut dengan rete ridge sekitarnya
• Tampak hyperkeratosis dan
parakeratosis dengan penipisan atau menghilangnya stratum granulosum
31. Komplikasi
kardiovaskular dari psoriasis yang terjadi pada usia muda dan dapat menyebabkan kematian adalah a. Infark miokard b. Hipertensi c. Limfona malingna d. Artritis e. Mitral stenosis
32. Tn. D 25 tahun, datang dengan keluhan bercak-bercak
berskuama di kulitnya. Saat skuama tersebut diangkat
terdapat pendarahan kecil. Tn. D mengaku dirinya adalah
pasien seorang psikiater di kota dan diberikan obat untuk gejala mania. Obat apakah yang dapat menyebabkan gangguan kulit tersebut a. Beta blockver b. SSRI c. TCA d. Lithium d. NSSRI
33. Tn. D, seorang pasien psoraiasis datang dengan
keluhan kekambuhan pada penyakit yang dideritanya. Pada pemeriksaan fisik ditemukan lesi berskuama pada siku kanan pasien. Tatalaksana yang paling tepat untuk pasien tersebut adalah
a. Kortikosteroid topikal b. Kortikosteroid intravena c. Kortikosteroid inhalasi d. Vitamin K
Berikut langkah pengobatan psoriasis:
• Langkah 1: Pengobatan topikal (obat luar) untuk psoriasis ringan, luas kelainan kulit kurang dari 3% • Langkah 2: Fototerapi/fotokemoterapi untuk
mengobati psoriasis sedang sampai berat, selain itu juga dipakai untuk mengobati psoriasis yang tidak berhasil dengan pengobatan topikal.
• Langkah 3: Pengobatan sistemik (obat makan atau obat suntik) khusus untuk psoriasis sedang sampai parah
(lebih dari 10% permukaan tubuh) atau psoriatik arthritis berat (disertai dengan cacat tubuh). Juga dipakai untuk psoriatik eritroderma atau psoriasis pustulosa
34. Tn. A, 50 tahun, datang
dengan keluhan bercak bercak pada badan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya ruam papul miliar serta lenticular, eritema, dan skuama dapat hemoragik, kadang berkonfluensi, dan umumnya simetrik.
Sebelumnya pernah kejadian seperti ini, namun sembuh sendiri. Diagnosis penyakit ini adalah a. Parapsoriasis Gutata b. Pemfigus bullosa c. Eritematosa d. Eritroderma e. Sindroma paraneoplastik
• Parapsroriasis gutata adalah kelainan yang dicirikan dengan ruam, terdiri atas papul miliar serta lentikular, eritema, dan skuama
• Dapat hemoragik
• Kadang berkonfluensi, dan umumnya sistemik
• Penyakit ini sembuh spontan tanpa meninggalkan sikatriks • Tempat predileksi pada badan,
lengan atas, dan tungkai atas, tidak terdapat pada kulit,
35. Pada pemeriksaan histopatologis parapsoriasis gutata, didapatkan gambaran a. Infiltrat esonofilia b. Infiltrat eritrosit c. infiltrate limfohistiosit d. Gambaran sel palisade e. Infiltrat sel sabit
36. Selain kortikosteroid topikal, parapsoriasis dapat diobati dengan pemberian a. Kortikosteroid intravena b. Kortikosteroid intranasal c. Antihistamin intravena d. Penyinaran ultraviolet e. Vitamin A
37. Tn. J, 30 tahun, datang dengan keluhan nyeri kepala, demam dan nyeri sendi. Selain itu juga dikelhkan
terdapat bercak berbentuk oval di badan. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan herald patch, berbentuk soliter, oval dan anular. Lesi dikelilingi oleh skuama
halus di sekitar lesi. Diagnosis yang paling tepat untuk penyakit tersebut adalah
a. Pitriasis alba b. Pitriasis rosea
c. Pitriasis veriskolor d. Kandidiasis kutis e. Tinea kruris
Pitiriasis Rosea
• Pitiriasis rosea adalah suatu kelainan kulit akut
yang diawali dengan timbulnya makula/plak
soliter berwarna merah muda dengan skuama
halus (“herald patch”), kemudian dalam
beberapa hari sampai beberapa minggu
timbul lesi serupa dengan ukuran lebih kecil di
badan dan ekstremitas proksimal yang
tersusun sesuai lipatan kulit (christmas tree
38. Etiologi pitriasis rosea, disebabkan oleh
reaktivtasi dari virus a. CMV
b. HIV c. HHV d. HSV e. HPV
39. Tn. D, 50 tahun, datang dengan keluhan munculnya bercak-bercak erupsi pada kulit dengan skuama halus. Erupsi yang terjadi mirip dengan yang terjadi pada pitriasis rosea. Tn. D
mengaku didiagnosis
hipertensi 5 minggu lalu. Tatalaksana hipertensi yang dapat menyebabkan
keluhan kulit ini adalah a. ACE inhibitor
b. CCB non dihidropiridine c. CCB dihidropiridine
d. Alpha blocker e. Beta blocker
40. Tatalaksana pada pitriasis rosea luas dan
didapatkan gejala flu like syndrome adalah
dengan pemberian
a. Asiklovir
b. Amoxicillin
c. Itrakonazole
d. Prednisone high dose
41. Selain pemberian
antiviral, pitriasis rosea juga dapat diterapi
dengan pemberian sinar UVB. Sinar UVB bekerja dengan mekanisme
a. Menghambat IL 6
b. Menghambat sitokin X c. Menghambat IgG
d. Meningkatkan prokinase e. Menghambat fungsi sel
Langerhans
• Sinar UVB bekerja dengan cara menghambat fungsi sel Langerhans
• Fungsi sel Langerhans adalah penyaki antigen • Pemberian terapi harus
secara hati-hati karena dapat menyebabkan hiperpigmentasi pasca inflamasi
42. Tn. J, 35 tahun datang
dengan kemerahan seluruh tubuh. Kemerahan muncul sejak 3 hari lalu. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan kemerahan pada lipatan
tubuh dan sekitarnya
dikelilingi skuama. Pasien mengaku sebelumnya telah didiagnosis dokter sebagai psoriasis. Diagnosis saat ini yang paling tepat adalah a. Eritroderma
b. Steven Johnson Syndrome c. Toxic Epidermolisis bulosa d. Pemphigoid Bullosa
43. Sebuah jenis eritoderma yang muncul akibat
dermatitis seboroik yang meluas disebut a. Penyakit Lenin
b. Penyakit Leiner c. Duhig Syndrome d. Weil Syndrome e. Eritroblastoma
44. Berikut ini temuan laboratoris yang mendukung diagnosis eritroderma a. Hipoproteinemia b. Hiperproteinemia c. Polisitemia vera d. Leukositosis berat e. Thrombopati
45. Seorang pasien, usia 58 tahun datang dengan kemerahan berwarna merah membeara di seluruh tubuh. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan adanya eritema dan infiltrate pada kulit serta sedikit bengkak. Pada pemeriksaan fisik ditemukan splenomegaly, limfadneopati sueprfisial,
alopesia, dan hyperkeratosis palmaris. Pada pemeriksaan fisik ditemukan leukositosis, eosinophilia , limfsotisos serta limfosit atipik. Diangosis yang paling mungkin adalah
a. Counch Syndrome b. Sezary Syndrome c. Batch Syndrome d. IL 6 Snydrome
46. Diet yang harus diberikan pada eritoderma kronis adalahadalah a. Tinggi karbohidrat b. Tinggi glukosa c. Tinggi protein d. Tinggi lemak e. Tinggi garam
• Pada eritroderma kronis diberikan pula diet tinggi protein
• Karena terlepasnya skuama yang mengakibatkan
kehilangan protein yang terus menerus
• Kelainan kulit perlu pula diolesi dengan emolien untuk mengurangi radiasi akibat vasodilatasi oleh eritema, misalnya dengan menggunakan salep lanolin 10% atau krim urea 10%
47. Tn. K, 59 tahun datang dengan keluhan gatal dan ketombe pada kepala, pada pemeriksaan fisik
ditemukan skuama kuning berminyak, eksematosa ringan. Pada sisi lain ditemukan kemerahan
perifolikular menjadi plak eritematosa berkonfluensi. Diagnosis untuk pasien ini adalah
a. Dermatitis kontak iritan b. Dermatitis kontak alergi c. Dermatitis seboroik
d. Tinea manus e. Tinea kruris
Dermatitis Seboroik
• Dermatitis seboroik (DS) adalah kelainan kulit
papuloskuamosa kronis yang umum dijumpai
pada anak dan dewasa
• Penyakit ini ditemukan pada area kulit yang
memiliki banyak kelenjar sebasea seperti
wajah, kulit kepala, telinga, tubuh bagian atas
dan fleksura (inguinal, inframammae, dan
Klinis
1. Anamnesis
• Pada bayi biasanya terjadi pada 3 bulan pertama kehidupan • Sering disebut cradle cap
• Keluhan utama biasanya berupa sisik kekuningan yang berminyak dan umumnya tidak gatal
• Pada anak dan dewasa, biasanya yang menjadi keluhan utama adalah kemerahan dan sisik di kulit kepala, lipatan nasolabial, alis mata, area post aurikula, dahi dan dada
• Lesi lebih jarang ditemukan di area umbilikus, interskapula, perineum dan anogenital
• Area kulit yang kemerahan biasanya gatal
• Pasien juga dapat mengeluhkan ketombe (Pitiriasis sika)
• Keluhan dapat memburuk jika terdapat stressor atau cuaca dingin • Pada bayi umumnya bersifat swasirna sementara cenderung
Pemeriksaan Fisik
• Pada bayi, dapat ditemukan skuama kekuningan atau putih yang berminyak dan tidak gatal
• Skuama biasanya terbatas pada batas kulit kepala (skalp) dan dapat pula ditemukan di belakang telinga dan area alis mata
• Lesi lebih jarang ditemukan di lipatan fleksura, area popok dan wajah
• Pada anak dan dewasa dapat bervariasi mulai dari:
- Ketombe dengan skuama halus atau difus, tebal dan menempel pada kulit kepala
o Lesi eksematoid berupa plak eritematosa superfisial dengan skuama terutama di kulit kepala, wajah dan tubuh
o Di dada dapat pula menunjukkan lesi petaloid atau pitiriasiformis. • Apabila terdapat di kelopak mata, dapat disertai dengan blefaritis • Dapat meluas hingga menjadi eritroderma
48. Manifestasi kronis dermatitis seboroik pada
daerah kelopak mata adalah
a. Blefaritis
b. Hipermetropi
c. Retnial detachment
d. Uveitis
49. Dermatitis seboroik dapat menjadi tanda awal penyakit a. HPV b. HIV c. HHV d. Lupus e. SCC