DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
UPAYA SEKTOR KESEHATAN
MASYARAKAT DALAM TANTANGAN
BONUS DEMOGRAFI
DI JAWA BARAT
Dr. Berli Hamdani Gelung Sakti, MPPM
Agenda Pembangunan RPJMN IV: 2020-2024
Sumber: RPJMN 2020-2024
Melalui:
1. Pengendalian penduduk 2. Perlindungan sosial
3. Akses pelayanan kesehatanberkualitas melalui cakupan kesehatansemesta 4. Pemerataan pendidikan berkualitas 5. Peningkatan kualitas anak, perempuan,
dan pemuda
6. Pengentasan kemiskinan
7. Peningkatan produktivitas dan daya saing
SDM sehat, cerdas, adaptif, inovatif, terampil, dan berkarakter
Human DevelopmentIndex:
Dimanakah Indonesia?
Angka harapan hidup saat lahir
Tingkat pendidikan
Tingkat pendapatan INDIKATOR
No. Country HDI (2018) Category 1 Singapore 0.935 Very High 2 Brunei 0.845 Very High 3 Malaysia 0.804 Very High 4 Thailand 0.765 High 5 Philippines 0.712 High 6 Indonesia 0.707 High 7 Vietnam 0.693 Medium 8 East Timor 0.626 Medium 9 Laos 0.604 Medium 10 Myanmar 0.584 Medium 11 Cambodia 0.581 Medium
Global Human Development Index, UNDP 2018
Isu Prioritas dalam Mewujudkan
SDM Berkualitas dan BerdayaSaing
penurunan AKI dan AKB
1
penurunan stunting
2
“Titik dimulainya pembangunan
SDM dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil, kesehatan
bayi, kesehatan balita,
kesehatan anak sekolah karena
merupakan umur emas untuk
mencetak manusia Indonesia
yang unggul. Jangan sampai
ada stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang meningkat.”
Mengapa Kesehatan Penting dalam Pembagunan SDM?
Sumber Daya Manusia
Sumber: Bloom, D.E, et al. 2010. Health, Wealth, and Welfare.
Pendidikan
Kesehatan
Korelasi antara Peningkatan Angka Harapan hidup,
Rata-Rata Lama Sekolah, dan GDP per Kapita
Upaya percepatan peningkatan
IPM difokuskan kepada
peningkatan pelayanan dasar baik
pendidikan maupun kesehatan
yang didukung oleh infrastruktur
yang memadai serta mendorong
perekonomian masyarakat
melalui penciptaan lapangan kerja
dan wirausaha baru
Indeks Kesehatan
terdiri dari variabel
mortalitas, morbiditas,
dan fertilitas.
Indeks kesehatan Jawa Barat
mengalami peningkatan selama
Tahun 2013- 2017. Di Tahun 2013
indeks kesehatan sebesar 73,06
dan meningkat terus sampai
Tahun 2017 menjadi 80,72. Tren
positif ini menunjukkan semakin
baiknya derajat kesehatan
masyarakat Jawa Barat.
AGENDA PEMBANGUNAN 3
Didukung Major Project, antara lain:
1.
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi untuk Industri 4.0
2.
Pembangunan Science Techno Park (Optimalisasi Triple Helix di 4 Major Universitas)
3.
Percepatan Penurunan Kematian Ibu dan Stunting
4.
Integrasi Bantuan Sosial Menuju Skema Perlindungan Sosial Menyeluruh
11MENINGKATKAN
SUMBER DAYA
MANUSIA
BERKUALITAS &
BERDAYA SAING
Mengentaskan Kemiskinan
Meningkatkan Produktivitas
dan Daya Saing
Meningkatkan Kualitas Anak,
Perempuan, dan Pemuda
Meningkatkan Pelayanan
Kesehatan Menuju Cakupan
Kesehatan Semesta
Memperkuat Pelaksanaan
Perlindungan Sosial
Meningkatkan Pemerataan Layanan
Pendidikan Berkualitas
Mengendalikan Pertumbuhan Penduduk &
Memperkuat Tata Kelola Kependudukan
INDIKATOR PEMBANGUNAN KESEHATAN
12“
Titik dimulainya pembangunan SDM
dimulai dengan
menjamin
kesehatan ibu hamil,
kesehatan bayi, kesehatan
balita,
kesehatan anak
sekolah
karena merupakan umur
emas untuk mencetak manusia
Indonesia yang unggul. Jangan sampai
ada
stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang
Mewujudkan
masyarakat
Indonesia
yang mandiri, maju, adil dan makmur
melalui percepatan pembangunan di
berbagai bidang dengan menekankan
terbangunnya struktur perekonomian
yang kokoh berlandaskan keunggulan
kompetitif di berbagai wilayah yang
didukung oleh SDM berkualitas dan
berdaya saing
SASARAN PEMBANGUNAN
RPJMN
2020-2024
Meningkatkan SDM
Berkualitas dan BerdayaSaing
ARAH KEBIJAKAN
1. PeningkatanKesehatanIbuAnak, KBdanKesehatanReproduksi 2. Percepatan PerbaikanGizi Masyarakat 3. Peningkatan PengendalianPenyakit 4. Penguatan GerakanMasyarakat Hidup Sehat 5. PenguatanPelayananKesehatan dan Pengawasan Obat danMakanan
STRATEGI
Agenda 3
• AKI
• AKB
• Unmet
Need KB
• ASFR
• Stunting
• CPR • Imunisasi dasar lengkap • FKTP terakreditasi • FKRTL terakreditasi • SDM Kesehatan di Puskesmas• Penyakit
menular
(HIV, TB,
Malaria)
• Merokok
• Obesitas
Sasaran Pokok RPJMN 2020-2024 Bidang Kesehatan
1
2
3
4
Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak, KB
dan Kesehatan Reprodukssi
Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Peningkatan Pengendalian Penyakit
Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat
Penguatan Sistem Kesehatan dan
Pengawasan Obat dan Makanan
Meningkatkan
Pelayanan
Kesehatan
menuju
cakupan
kesehatan
semesta
terutama penguatan pelayanan kesehatan
dasar (Primary Health Care) dengan
mendorong peningkatan upaya promotif
dan Preventid, didukung inovasi dan
pemanfaatan teknologi melalui:
KB dan Kematian Ibu danAnak
Bila seluruh kebutuhan
kontrasepsi modern terpenuhi
(met need for modern
contraceptives)
100% **
CPR Global (2012)
64,2% *
telah
44%
Jumlah kematian ibuakan
70%
74%
+
25%
18%
Jumlah kehamilan tak direncanakan
(unintended pregnancy)
Jumlah aborsi yang tidak aman (unsafe abortion)
Jumlah kematian ibu
Jumlah kematian bayi baru lahir
* Ahmed et al, the Lancet 2012 ** WomenDeliver
RPJMD Provinsi Jawa Barat Tahun 2018 – 2023
Yang Mengedepankan Kolaborasi Dan Sinergi
Dengan Pemerintah Pusat Dan Pemerintah
Kabupaten/ Kota, Serta Mendorong Peran Serta
Masyarakat Termasuk Dunia Usaha Dengan Visi
“Terwujudnya Jawa Barat Juara Lahir Bathin
Dengan Inovasi Dan Kolaborasi” Yang Salah
Satu Misi nya Adalah
“Melahirkan Manusia Yang
SINERGITAS PROGRAM PRIORITAS UTAMA DINAS KESEHATAN PROVINSI JAWA BARAT
DENGAN PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2018 - 2023
Angka Harapan Hidup (AHH) TAHUN 2019 72,62 – 72,92
ANGKA KEMATIAN
IBU
/100.000 KH
SUPAS 2015 Target 2019 Target 2024MASALAH KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
ANGKA KEMATIAN
NEONATAL
/1.000 KH
SDKI 2017 Target 2019 Target 2024 Banten Study II 2015-2017--- KAPAN TERJADI KEMATIAN IBU
---Selama persalinan dan 24 jam pertama, paska salin
1/3 total kematian
Paska salin, terutama hari 8-42 25%
--- KAPAN TERJADI KEMATIAN BAYI
---Kematian terbanyak terjadi sebelum usia
1 bulan (masa neonatal)
23
MASALAH KESEHATAN IBU DAN BAYI BARU LAHIR
77
2,5 15,6 4,9
Rumah Sakit Faskes lainnya
Rumah Perjalanan ke RS/Faskes
Jumlah Kematian Ibu Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Periode bulan Januari – Juli Tahun 2020
• Jumlah kematian ibu tahun 2020 sebesar 416 kasus, jumlah kasus kematian ini hampir sama dengan tahun 2019 (417), namun pada tahun 2020 ini masih
cenderung ada kenaikan karena belum semua kab/kota melaporkan kematian ibu). Tahun 2019-2020, kasus kematian ibu tertinggi di kabupaten Bogor.
39 38
31
27
23 22 22
20 19
16 16 16 16 15 141413
9 9 8 8
6 6 5
3 1 0
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45Kematian Ibu sd Juli 2020
Perdarahan 28% Hipertensi 29% Infeksi 4% Gangguan Darah 12% Gangguan Metabolik 3% Lain2 24%
Penyebab Kematian Ibu
Penyebab kematian ibu masih
didominasi oleh Perdarahan 28% dan Hipertensi 29%, meskipun penyebab lain-lain juga masih tinggi yaitu 24%
Jumlah Kematian Bayi Per Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Barat
Periode bulan Januari – Juli Tahun 2020
156 118112 96 80 79 76 70 62 55 48 42 40 39 39 38 36 28 25 21 20 18 14 12 9 6 3 0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 G AR U T IND RA M AYU K AB. S U K ABU M I K AB. T AS IKM ALA YA K AR A W AN G K AB. B AN DU NG K AB. C IRE BON BA NDU N G BA RA T BOG OR SU MED A NG CIA MI S K U N ING A N K OTA… CIA NJU R MA JALE NG KA SU BAN G P U RWA KA RT A K OTA BOG OR K OTA BAN DU NG DEP OK CIM A HI K OTA SU K AB U M I P AN G A NDA RA N K AB. B EK AS I K OTA BEK AS I K OTA BAN JAR K OTA CIRE BON
Kematian Neonatal
49 21 19 19 19 18 17 16 14 14 13 11 11 11 10 8 7 6 6 5 5 4 1 1 1 1 0 0 10 20 30 40 50 60 K AB. S U K ABU M I SU MED A NG K AB. B AN DU NG K OTA BAN DU NG K OTA BAN JAR K AB. T AS IKM ALA YA K U N ING A N CIA MI S BOG OR IND RA M AYU MA JALE NG KA CIA NJU R K AR A W AN G K OTA CIRE BON P AN G A NDA RA N K OTA BOG OR K OTA TASI K MALA YA P U RWA KA RT A K OTA SU K AB U M I G AR U T K AB. C IRE BON DEP OK SU BAN G K AB. B EK AS I K OTA BEK AS I CIM A HI BA NDU N G BA RA TKematian Post Neonatal
BBLR 42% Asfiksia 29% Sepsis 3% Kelainan 10% Lain2 16%
PENYEBAB KEMATIAN NEO
Pneumoni a 23% Diare 10% Saluran Cerna 6% Kelainan Saraf 1% Malaria 0% Lain2 60%
PENYEBAB KEMATIAN POST NEO
Kematian bayi sd bulan Juli sebanyak 1.649 kasus,
meningkat
dibandingkan tahun 2019 pada periode yang sama yatu sebesar 1.575 kasus Proporsi kematian bayi 81% adalah kematian neonatal, 19% adalah kematian post neonatal (29hr – 11 bulan) Penyebab kematian neonatal tertinggi BBLR 42% dan Asfiksia 29%. Sedangkan pada post neo, tertinggi akibat penyebab lain2 60% dan pneumonia 23%
RATIO KEMATIAN IBU – BAYI PROVINSI JAWA BARAT
BERDSARKAN JUMLAH KASUS KEMATIAN BULAN JANUARI – AGUSTUS
2020
KABUPATEN/KOTA JUMLAH LAHIR HIDUP JUMLAH LAHIR HIDUP (AGUSTUS 2020) KEMATIAN IBU RATIO KEMATIAN IBU KEMATIAN BAYI RATIO KEMATIAN BAYI
BOGOR 117.040 78.027 44 56,39 92 1,18 KAB. SUKABUMI 43.339 28.893 29 100,37 183 6,33 CIANJUR 40.387 26.925 20 74,28 56 2,08 KAB. BANDUNG 71.937 47.958 23 47,96 102 2,13 GARUT 50.171 33.447 37 110,62 159 4,75 KAB. TASIKMALAYA 28.102 18.735 17 90,74 125 6,67 CIAMIS 16.899 11.266 16 142,02 66 5,86 KUNINGAN 17.167 11.445 18 157,28 64 5,59 KAB. CIREBON 35.940 23.960 24 100,17 99 4,13 MAJALENGKA 18.440 12.293 9 73,21 58 4,72 SUMEDANG 17.122 11.415 10 87,61 85 7,45 INDRAMAYU 26.382 17.588 24 136,46 153 8,70 SUBANG 23.966 15.977 11 68,85 60 3,76 PURWAKARTA 17.545 11.697 25 213,74 52 4,45 KARAWANG 40.450 26.967 42 155,75 97 3,60 KAB. BEKASI 77.386 51.591 17 32,95 14 0,27 BANDUNG BARAT 30.841 20.561 29 141,05 96 4,67 PANGANDARAN 5.676 3.784 5 132,14 25 6,61 KOTA BOGOR 19.002 12.668 6 47,36 40 3,16 KOTA SUKABUMI 5.650 3.767 10 265,49 24 6,37 KOTA BANDUNG 38.966 25.977 15 57,74 51 1,96 KOTA CIREBON 5.194 3.463 1 28,88 7 2,02 KOTA BEKASI 52.097 34.731 8 23,03 13 0,37 DEPOK 44.480 29.653 18 60,70 30 1,01 CIMAHI 10.480 6.987 5 71,56 24 3,44 KOTA TASIKMALAYA 11.074 7.383 16 216,72 62 8,40 KOTA BANJAR 2.822 1.881 0 0,00 29 15,41
PROVINSI JAWA BARAT 868.555 579.037 479 82,72 1866 3,22
TARGET RENSTRA
RATIO KEMATIAN TAHUN 2020
10.8%
(2013)
Bayi di Jawa Barat
lahir dengan berat
badan rendah
(< 2.500 gram)
6.3%
(2018)
10.9%
(2013)Balita di Jawa Barat
memiliki berat
badan yang tidak
sesuai dengan
Tingginya (
Kurus
)
8.4%
(2018)35.3%
(2013)Balita di Jawa Barat
memiliki tinggi badan
yang tidak sesuai dengan
usianya (
Pendek
)
31.1%
(2018)26.21%
(2019)Sumber: Riskesdas 2013, 2018 & SSGBI 2019
15.7 %
(2013)Balita di Jawa Barat
memiliki berat badan
yang tidak sesuai
dengan Usianya
(
Kurang
)
13,2%
(2018)BBLR, GIZI KURANG, KURUS,
& STUNTING masih menjadi
MASALAH KESEHATAN
MASYARAKAT
6,6 %
(2019)13,0%
(2019)MASALAH GIZI
BALITA
DI JAWA BARAT
• Wajib belajar 12 tahun • Pencegahan Pernikahan Anak • Peningkatan Peran Perempuan dalam Ekonomi
• Kespro remaja dan Catin
• Peran tokoh masyarakat, tokoh agama dan public figure • Pengasuhan anak
• Air bersih, udara bersih dan jamban keluarga
• ANC sesuai standar • KB
• Rumah Tunggu Kelahiran • Jampersal
• PONED & PONEK • Regionalisasi
Sistem Rujukan • UTD & Bank Darah
• Ketersediaan SDM, Sarpras, obat dan vaksin
• ASI eksklusif, Imunisasi Dasar lengkap • JKN INTERVENSI MULTISEKTOR
INTERVENSI
KESEHATAN
AKI ↓ AKB ↓PILAR 2
Konvergensi dan
Koordinasi Program Pusat,
Daerah & Masyarakat
PILAR 3
Peningkatan Akses &
Kualitas Yankes
PILAR 1
Komitmen dan
Visi Pimpinan
PILAR 4
Peningkatan Kesehatan
Gender & Pemberdayaan
Perempuan
PILAR 5
Pemantauan dan
Evaluasi
KERANGKA PENDEKATAN
MULTISEKTOR PENURUNAN
AKI DAN AKB
29Spesifik
PENURUNAN ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI
Upaya Terobosan
Penguatan Tata
Kelola
Peningkatan
Akses Pelayanan
Kesehatan Ibu
dan Anak
Peningkatan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Pemberdayaan
Masyarakat
STRATEGI
INTERVENSI
Peningkatan fasilitas kesehatan
(Puskesmas, Bidan Praktek Swasta dan
RSUD Kab/Kota) dalam penanganan
kegawatdaruratan ibu dan bayi,
ketersediaan rumah tunggu kelahiran,
keterjangkauan layanan KB
Penempatan dokter spesialis (obgin,
anak, penyakit dalam, anestesi, bedah),
ketersediaan Unit Transfusi Darah/Bank
Darah RS di kab/kota, penguatan
antenatal, persalinan, dan postnatal
sesuai standar, pengampuan & pembinaan
dari RSUP
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu
& Anak, Kelas ibu hamil dan ibu
balita, Posyandu, pemanfaatan
dana desa, peran PKK
perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (ambulan
desa, donor darah)
Penguatan upaya promotif & preventif di
Puskesmas,
pelacakan-pencatatan-pelaporan kematian ibu dan bayi,
pemantauan implementasi regulasi
Anak
usia
sekolah
Bayi &
Balita
INTERVENSI BERDASARKAN SIKLUS HIDUP
Remaja
Catin &
PUS
Mempersiapkan generasi sejak dini Kondisi
layak hamil
• PENUNDAANUSIA PERKAWINAN • Penambahan Puskesmas PKPR • Pemberian Tablet Tambah Darah • Pendidikan Kespro di Sekolah • KONSELING PRA NIKAH – Kespro Catin • GP2SP – wanita perkerja • Pemberian Imunisasi dan TTD • Konseling KB Pra marital • Konseling Gizi SeimbangIbu
Hamil,
Bersalin
, Nifas
• JAMINAN MUTU ANCTERPADU
• RUMAH TUNGGU KELAHIRAN • PERSALINAN DI
FASKES
• Konseling IMD & KB
Pasca Persalinan
• Penyediaan Buku KIA • Kelas Ibu Hamil • P4K • PELAYANAN KB PASCA PERSALINAN • REVITALISASI POS YANDU • Penguatan Kelembagaan POKJANAL • Transformasi Buku KIA – KMS • Penguatan Kader Pos Yandu • PMT Balita • SDIDTK • Imunisasi • Kelas Ibu Balita
• REVITALISASI UKS • Penguatan Kelembagaan TP UKS • Pemberian PMT AS • Penggunaan Rapor Kesehatan • Penguatan SDM Puskesmas • Imunisasianak sekolah • Penjaringananak usia sekolah