ISSN / ISBN :
-No. Publikasi : 3273.1653 Katalog BPS : 9213.3273.170 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : v + 16 halaman
Naskah :
Ahid Nur Istinah, S.ST
Gambar Kulit :
Ahid Nur Istinah, S.ST
Diterbitkan Oleh :
Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Dicetak Oleh :
Badan Pusat Statistik Kota Bandung
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
STATISTIK DAERAH
i
Untuk mewujudkan visi Badan Pusat Statistik (BPS) sebagai pelopor data statistik terpercaya untuk semua, BPS terus melakukan inovasi dan pengembangan kegiatan perstatistikan serta penyebar luasan informasi baik di pusat maupun di daerah. Salah satu upaya yang dilakukan di daerah adalah menyusun publikasi yang menyajikan indikator-indikator terpilih yang dapat menggambarkan secara ringkas dan menyeluruh tentang kondisi daerah. Publikasi ini diharapkan dapat membantu para pengambil kebijakan dan para pengguna data lainnya dalam memahami kondisi umum wilayahnya.Oleh karena itu saya menyambut baik penerbitan publikasi Statistik Daerah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung 2016 yang diterbitkan oleh BPS Kota Bandung. Saya harapkan, publikasi ini mampu memenuhi harapan pemerintah daerah dan masyarakat pada umumnya akan kebutuhan data dan informasi statistik dan dapat digunakan sebagai dasar perencanaan, monitoring dan evaluasi tentang perkembangan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung. Semoga publikasi ini bermanfaat dan Allah SWT senantiasa meridhoi usaha kita.
Bandung, 22 September 2016 Kepala BPS Kota Bandung
Dra. Hj. Lilis Pujiawati NIP. 19610814 199003 2 001
KATA SAMBUTAN
ii
Publikasi Statistik Daerah Kecamatan Sumur Bandung 2016 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kota Bandung yang berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kecamatan Sumur Bandung yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kecamatan Sumur Bandung.Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kecamatan Sumur Bandung Kota Bandung 2016 memuat berbagai informasi yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan Sumur Bandung dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Staf Seksi Statistik Sosial BPS Kota Bandung,
Ahid Nur Istinah, S.ST NIP. 19860510 200902 2 004
KATA PENGANTAR
1
1
Kecamatan Sumur Bandung merupakan salah satu kecamatan tertua dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Kecamatan Sumur Bandung terletak pada ketinggian ± 712 meter di atas permukaan laut (dpl). Secara astronomis, Kecamatan Sumur Bandung terletak di antara koordinat 6,91281780 lintang selatan dan 107,60454170 bujur timur.
Secara geografis, Kecamatan Sumur Bandung terletak di tengah-tengah
pusat Kota Bandung, dan berbatasan dengan;
Sebelah Utara : Kecamatan Bandung Wetan,
Sebelah Selatan : Kecamatan Regol
dan Kecamatan Lengkong,
Sebelah Timur : Kecamatan Batununggal,
Sebelah Barat : Kecamatan Andir dan Kecamatan Cicendo.
Kecamatan Sumur Bandung memiliki luas keseluruhan wilayah sebesar 340,00Ha,
Gambar 1.1 Peta Kecamatan Sumur Bandung
GEOGRAFI DAN IKLIM
2
dan terbagi menjadi 4 kelurahan yaituKelurahan Braga, Kelurahan Kebon Pisang, Kelurahan Merdeka, dan Kelurahan Babakan Ciamis.
Kelurahan Merdeka merupakan kelurahan dengan wilayah terluas yaitu sebesar 140,00 Ha atau 41,18 % dari total luas kecamatan. Sementara itu kelurahan yang memiliki luas wilayah yang terkecil adalah Kelurahan Braga dengan luas wilayah sebesar 55,00 Ha atau 16,18 % dari total luas kecamatan.
Tabel 1.1 Luas Wilayah Sumur Bandung Menurut Kelurahan
No
Kelurahan
Luas
(Ha)
%
terhadap
total
(1) (2) (3) (4)1 Braga
55,00
16,18
2 Kebon Pisang
65,00
19,12
3 Merdeka
140,00
41,18
4 Babakan Ciamis
80,00
23,53
Kecamatan Sumur
Bandung
340,00
100,00
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Karena letaknya di tengah-tengah Kota Bandung, maka pusat pemerintahan dan perekonomian Kota Bandung terletak di Kecamatan Sumur Bandung. Di Kecamatan Sumur Bandung banyak berdiri gedung-gedung pemerintahan dan pertokoan
sehingga pemukiman penduduk di wilayah Kecamatan Sumur Bandung lebih sedikit.
Kantor Kecamatan Sumur Bandung terletak di Kelurahan Merdeka. Begitu pula dengan Kantor Pemerintahan Kota Bandung juga terletak di Kelurahan Merdeka. Kantor kelurahan yang memiliki jarak terjauh dengan kantor Kecamatan Sumur Bandung adalah Kelurahan Braga, yaitu berjarak sekitar 1,5 km.
Tabel 1.2 Data Iklim Kota Bandung Tahun 2015
2014
2015
Temperatur (C)
Rata-rata
23,4
23,6
Rata-rata Maksimum
29,1
29,8
Rata-rata Minimum
19,8
19,5
Curah Hujan (mm)
198,9
184,7
Hari Hujan (hari/bulan)
19
17
Kecepatan Rata-rata
Angin (knot)
3
4
Penguapan (mm)
3,6
3,9
Lama Penyinaran
Matahari (%)
60
67
Tekanan Udara (mb)
923,7
924,1
Kelembaban (%)
77
74,5
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Geofisika Klas I Bandung
Iklim yang dimiliki Kecamatan Sumur Bandung secara umum tidak jauh berbeda dengan iklim Kota Bandung. Iklim asli Kota Bandung dipengaruhi oleh pegunungan yang berada disekitarnya sehingga memiliki
3
cuaca yang cukup sejuk dan lembab, yaitudengan temperatur rata-rata pada tahun 2015 sekitar 23,6 0C , tingkat kelembaban 74,5 %, dan curah hujan sebesar 184,7 mm dengan jumlah hari hujan rata-rata 17 hari per bulan. Selama tahun 2015, curah hujan tertinggi terjadi pada bulan November yaitu sebesar 455,0 mm, dan curah hujan terendah terjadi pada bulan Juli yaitu sebesar 0,3 mm.
4
2
PEMERINTAHAN
Sistem pemerintahan daerah sangat erat kaitannya dengan otonomi daerah yang saat ini telah berlangsung di Indonesia. Sebelum diperkenalkan otonomi daerah, semua sistem pemerintahan bersifat sentralisasi atau terpusat. Dengan pelaksanaan otonomi daerah diharapkan daerah mampu mengatur sistem pemerintahannya sendiri dengan memaksimalkan potensi daerah yang dimiliki.
Demikian halnya dengan Kecamatan Sumur Bandung, sebagai wilayah yang berada di pusat pemerintahan dan perekonomian Kota Bandung memiliki peran yang sangat penting untuk menunjang roda Pemerintahan Kota Bandung.
Secara administrasi, Kecamatan Sumur Bandung terbagi menjadi empat kelurahan dan masing-masing kelurahan terbagi lagi menjadi beberapa Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT). Pada tahun 2015, jumlah keseluruhan RW dan RT yang ada di Kecamatan Sumur Bandung adalah sebanyak 37 RW dan 231 RT. Kelurahan Kebon Pisang merupakan kelurahan yang memiliki jumlah RT dan RW terbanyak, yaitu 85 RT dan 12 RW. Kelurahan yang memiliki jumlah RT paling
sedikit adalah Kelurahan Babakan Ciamis, yaitu memiliki 43 RT dan 8 RW. Sedangkan yang lain, yaitu Kelurahan Braga memiliki 45 RT dan 8 RW, kemudian Kelurahan Merdeka memiliki 58 RT dan 9 RW.
Tabel 2.1 Jumlah RT dan RW di Kecamatan Sumur Bandung,
Tahun 2015
Kelurahan
Jumlah
RT
RW
Braga
45
8
Kebon Pisang
85
12
Merdeka
58
9
Babakan Ciamis
43
8
Jumlah
231
37
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Sama seperti kecamatan-kecamatan yang lain, Kecamatan Sumur Bandung dipimpin oleh seorang camat yang berkedudukan langsung di bawah Walikota dan bertanggung jawab kepada walikota melalui Sekretaris Kota. Sedangkan kelurahan-kelurahan yang ada di Kecamatan Sumur Bandung dipimpin oleh seorang lurah yang berkedudukan di bawah Walikota dan bertanggung jawab kepada walikota melalui camat.
Pada tahun 2015, jumlah pegawai di pemerintahan Kecamatan Sumur Bandung baik yang bertempat di kantor kecamatan
5
maupun di kantor kelurahan ada sebanyak49 orang, yang terdiri dari 21 orang pegawai di Kecamatan Sumur Bandung, 6 orang pegawai di Kelurahan Braga, 7 orang pegawai di Kelurahan Merdeka, 6 orang di Kelurahan Kebon Pisang, dan 8 orang pegawai di Kelurahan Babakan Ciamis.
Apabila dilihat dari tingkatan eselon, maka dari 49 orang pegawai di Kecamatan Sumur Bandung ternyata sebanyak 4,08 persen merupakan pegawai eselon III (2 orang), sebanyak 61,22 persen merupakan pegawai eselon IV (30 orang), dan 34,69 persen merupakan pegawai non eselon atau staf (17 orang).
Gambar 2.1 Pegawai Kecamatan Sumur Bandung Menurut Tingkat Eselon,
Tahun 2015
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Sementara jika dilihat menurut pendidikan, dari 49 orang pegawai di Kecamatan Sumur Bandung, sebagian besar berpendidikan SLTA yaitu sebanyak 44,90 persen (22 orang). Kemudian sebanyak 6,12 persen berpendidikan SLTP (3 orang), sebanyak 8,16 persen berpendidikan D3 (4 orang), sebanyak 32,65 persen berpendidikan S1 (16 orang), dan sebanyak 6,12 persen berpendidikan S2 (3 orang).
Gambar 2.2 Pegawai Kecamatan Sumur Bandung Menurut Tingkat Pendidikan,
Tahun 2015
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015 Eselon III; 4,08% Eselon IV; 61,22% Staf / Non Eselon; 34,69% S2; 6,12 S1; 32,65 D3; 8,16 SLTA; 44,90 SLTP; 6,12
6
3
PENDUDUK
Secara umum pertumbuhan jumlah penduduk di Kecamatan Sumur Bandung setiap tahunnya menunjukkan tren meningkat. Hal tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk di Kota Bandung. Terjadinya peningkatan jumlah penduduk di Kecamatan Sumur Bandung disebabkan karena pertumbuhan penduduk secara alami yaitu adanya kelahiran ataupun migrasi penduduk dari daerah lain ke Kecamatan Sumur Bandung.
Berdasarkan hasil proyeksi, jumlah penduduk Kota Bandung pada tahun 2015 sebesar 2.481.469 jiwa, dengan jumlah laki-laki sebesar 1.253.274 jiwa dan jumlah perempuan sebesar 1.228.195 jiwa. Dari hasil proyeksi jumlah penduduk tersebut, ternyata jumlah penduduk Kecamatan Sumur Bandung pada tahun 2015 hanya 1,45 persen dari seluruh penduduk Kota Bandung yaitu hanya sebesar 35.903 jiwa yang terdiri dari 18.030 jiwa laki-laki dan 17.873 jiwa perempuan. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 yang sebesar 35.749 jiwa, maka jumlah penduduk Kecamatan Sumur Bandung pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 0,43 persen (154 jiwa).
Jika dirinci menurut kelurahan, maka kelurahan yang memiliki jumlah penduduk
paling banyak adalah Kelurahan Kebon Pisang dengan penduduk sebanyak 12.579 jiwa (35,04 persen), sedangkan kelurahan yang paling sedikit penduduknya adalah Kelurahan Braga dengan penduduk sebanyak 6.262 jiwa (17,44 persen).
Tabel 3.1
Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kecamatan
Sumur Bandung, Tahun 2015
Kelurahan
Jumlah Penduduk
L
P
L+P
Braga
3.210
3.052
6.262
Kebon Pisang
6.382
6.197
12.579
Merdeka
4.324
4.373
8.697
Babakan
Ciamis
4.114
4.251
8.365
Jumlah
18.030 17.873
35.903
Sumber : BPS Kota Bandung, Tahun 2016
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tidak bertambahnya luas wilayah, maka kepadatan penduduk di Kecamatan Sumur Bandung pun mengalami peningkatan meskipun hanya sedikit. Pada tahun 2014, kepadatan penduduk Kecamatan Sumur Bandung sebesar 105 jiwa/Ha, dan menjadi sebesar 106 jiwa/Ha pada tahun 2015. Kelurahan yang berpenduduk paling padat adalah
7
Kelurahan Kebon Pisang dengankepadatan sebesar 194 jiwa/Ha, kemudian diikuti oleh Kelurahan Braga dengan kepadatan sebesar 114 jiwa/Ha, Kelurahan Babakan Ciamis dengan kepadatan sebesar 105 jiwa/Ha, dan Kelurahan yang tingkat kepadatannya paling kecil adalah Kelurahan Merdeka dengan kepadatan sebesar 62 jiwa/Ha.
Gambar 3.1 Persentase Penduduk Kecamatan Sumur Bandung per
Kelurahan, Tahun 2015
Sumber : BPS Kota Bandung, Tahun 2016
Komposisi penduduk menurut jenis kelamin di Kecamatan Sumur Bandung pada tahun 2015 menunjukkan bahwa sex ratio nya sebesar 100,88 yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk perempuan di Kecamatan Bojongloa Kidul ada sekitar 101 penduduk laki-laki, dengan kata lain berarti bahwa jumlah penduduk laki-laki sedikit lebih banyak dari penduduk perempuan.
Tabel 3.2 Indikator Kependudukan Kecamatan Sumur Bandung
Uraian
2014
2015
Jumlah Penduduk
35.749
35.903
Laki-laki
17.961
18.030
Perempuan
17.788
17.873
Sex Ratio
100,97
100,88
Pertumbuhan
Penduduk
0,50%
0,43%
Kepadatan
Penduduk
105
jiwa/Ha
106
jiwa/Ha
Sumber : BPS Kota Bandung, Tahun 2016
Apabila dilihat dari bentuk piramida penduduk, maka piramida penduduk Kecamatan Sumur Bandung termasuk piramida ekspansif (piramida penduduk muda) karena komposisi penduduknya masih didominasi oleh kelompok muda. Dari piramida penduduk terlihat bahwa sebagian besar penduduk berada pada kelompok umur usia produktif yaitu antara 15-64 tahun. Selain itu dari piramida penduduk juga terlihat bahwa kelompok umur dengan jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Sumur Bandung adalah kelompok umur 20-24 tahun.
Pengklasifikasian penduduk berdasarkan kelompok umur juga dapat digunakan untuk menghitung rasio
Braga 17,44% Kebon Pisang 35,04% Merdeka 24,22% Babakan Ciamis 23,30%
8
ketergantungan penduduk. Pada tahun2015 ternyata Rasio Ketergantungan penduduk Kecamatan Sumur Bandung adalah sebesar 35,92 persen, yang berarti bahwa dari setiap 100 penduduk usia produktif (penduduk umur 15-64 tahun) harus menanggung sebanyak 36 orang penduduk usia non produktif (penduduk umur 0-14 tahun dan 65 tahun ke atas).
Gambar 3.2 Piramida Penduduk Kecamatan Sumur Bandung
Sumber : BPS Kota Bandung, Tahun 2016
20 10 0 10 20 0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-7575+ Laki-laki Perempuan
9
4
PENDIDIKAN
.Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan karakter manusia suatu negara. Begitu juga di Indonesia, pendidikan merupakan modal utama untuk membangun sumber daya manusia yang dapat di andalkan
Pada dasarnya pendidikan adalah usaha manusia dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya dirinya untuk menuju masyarakat dewasa dan mandiri. Kenyataan saat ini menunjukkan bahwa masyarakat sudah memiliki kepedulian yang tinggi dalam pendidikan. Tetapi kepedulian tersebut akan kurang efektif bila pemerataan kesempatan pendidikan hanya dinikmati sebagian kecil masyarakat yang mampu saja. Oleh karena itu, pemerintah harus senantiasa berupaya meningkatkan pemerataan pendidikan melalui penyediaan sarana dan prasarana belajar seperti gedung sekolah baru dan penambahan tenaga pengajar mulai dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.
Kecamatan Sumur Bandung merupakan salah satu wilayah yang memiliki sarana pendidikan yang menjadi favorit masyarakat Kota Bandung. Pada tahun 2015, di Kecamatan Sumur Bandung terdapat 39 sekolah yang tersebar di setiap
kelurahan, yang terdiri dari 13 unit SD/Sederajat, 9 unit SLTP/Sederajat, 13 unit SMA/Sederajat, dan 4 unit Perguruan Tinggi.
Tabel 4.1
Jumlah Sekolah Negeri di Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Kelurahan
Sekolah Negeri
SD SLTP SMA SMK PT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Merdeka
2
2
2
0
0
Babakan
Ciamis
1
0
0
1
0
Braga
1
0
0
0
0
Kebon
Pisang
1
0
0
0
0
Jumlah
5
2
2
1
0
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Pada jenjang SD/Sederajat, dari 13 unit sekolah yang ada, 5 unit sekolah merupakan sekolah negeri dan 8 unit sekolah merupakan sekolah swasta. Untuk jenjang SMP/Sederajat, dari 9 unit sekolah yang ada, 2 unit sekolah merupakan sekolah negeri dan 7 unit sekolah merupakan sekolah swasta. Dua unit sekolah SMP Negeri tersebut merupakan sekolah favorit yang ada di Kota Bandung, yaitu SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 5.
Pada jenjang SMA/Sederajat terdapat 14 unit sekolah, yang terdiri dari 3
10
unit sekolah SMA/Sederajat Negeri dan 11unit sekolah SMA/Sederajat swasta. Dari tiga unit sekolah SMA/Sederajat negeri tersebut pun, dua diantaranya merupakan sekolah favorit masyarakat Kota Bandung, yaitu SMA Negeri 3 dan SMA Negeri 5. Kedua SMA favorit tersebut terletak di Kelurahan Merdeka.
Kemudian di jenjang Sekolah Tingkat Atas atau Perguruan Tinggi, Kecamatan Sumur Bandung mempunyai 4 unit Perguruan Tinggi. Keempat perguruan tinggi tersebut adalah Akademi Akuntansi Bandung (A2B), Universitas Parahyangan (UNPAR), STIE Bank Jabar, dan LPTI Panghegar. Semua Perguruan Tinggi tersebut merupakan perguruan tinggi swasta.
Tabel 4.2
Jumlah Sekolah Swasta di Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Kelurahan
Sekolah Swasta
SD SLTP SMA SMK PT
(1) (2) (3) (4) (5) (6)Merdeka
2
1
1
1
0
Babakan
Ciamis
2
2
2
1
2
Braga
1
1
1
0
2
Kebon
Pisang
3
3
2
3
0
Jumlah
8
7
6
5
4
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Sebuah Pendidikan yang berkualitas tidak hanya di tunjang oleh sarana dan prasarana yang lengkap dan mewah. Tetapi disamping itu ada faktor lain yang lebih penting untuk dapat meningkatkan mutu sebuah pendidikan yaitu keberadaan guru.
Di Kecamatan Sumur Bandung, rasio murid terhadap guru sangat bervariatif pada masing-masing jenjang sekolah. Pada jenjang SD/Sederajat, jumlah tenaga pengajar yang tersedia ada sebanyak 286 guru dengan jumlah murid sebanyak 5.499 orang murid. Dengan demikian rasio murid terhadap guru adalah 19, yang berarti bahwa rata - rata seorang guru SD/Sederajat memiliki beban mengajar sebanyak 19 orang siswa. Pada jenjang SMP/Sederajat, terdapat sebanyak 4.242 orang murid dan 240 orang guru, sehingga rasio murid terhadap guru adalah sebesar 18, yang berarti bahwa rata-rata seorang guru SMP/Sederajat memiliki beban mengajar sebanyak 18 orang siswa. Kemudian untuk jenjang SMA/Sederajat, di Kecamatan Sumur Bandung ada sekitar 6.495 orang murid dan sekitar 591 orang guru. Dengan demikian rasio murid terhadap guru adalah sekitar 11, yang berarti bahwa rata-rata seorang guru SMA/Sederajat memiliki beban mengajar sebanyak 11 orang siswa.
11
5
KESEHATAN
Kesehatan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan manusia suatu negara. Untuk menciptakan Sumber Daya Manusia yang handal, maka derajat dan status kesehatan penduduk harus selalu diperhatikan dan ditingkatkan. Secara berkesinambungan Pemerintah Indonesia terus menggalakan berbagai program yang berkaitan dengan Kesehatan agar masyarakat bisa hidup lebih sehat, diantaranya adalah Program BPJS dan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Selain itu, salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan derajat dan status kesehatan masyarakat adalah dengan meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan fasilitas dan sarana kesehatan. Pada tahun 2015, di Kecamatan Sumur Bandung tersedia dua Rumah Sakit yaitu Rumah Sakit Umum Bungsu dan Rumah Sakit Khusus Mata Cicendo. Kedua rumah sakit tersebut terletak di Kelurahan Kebon Pisang. Selain itu, di Kecamatan Sumur Bandung juga terdapat satu Rumah Sakit Bersalin yang cukup terkenal yaitu Rumah Bersalin Ema yang terletak di Kelurahan Merdeka.
Selain terdapat rumah sakit dan rumah bersalin, di wilayah Kecamatan Sumur Bandung masih banyak memiliki
fasilitas dan sarana kesehatan yang lain. Fasilitas dan sarana kesehatan tersebut adalah 2 puskesmas, 2 klinik/balai pengobatan, 35 posyandu, 32 praktek dokter umum, 13 praktek dokter anak, 5 praktek dokter kandungan, 27 praktek dokter gigi, 12 praktek dokter spesialis lainnya, 21 apotek, dan 2 toko obat. Fasilitas dan sarana kesehatan tersebut menyebar di seluruh kelurahan yang ada di Kecamatan Sumur Bandung.
Dua unit puskesmas yang ada di Kecamatan Sumur Bandung, masing-masing terletak di Kelurahan Babakan Ciamis dan di Kelurahan Kebon Pisang.
Gambar 5.1 Salah Satu Rumah Sakit di Kecamatan Sumur Bandung
12
Selain dengan meningkatkanketersediaan fasilitas dan sarana kesehatan, peningkatan status dan derajat kesehatan masyarakat khususnya keluarga juga dapat dilakukan dengan meningkatkan partisipasi Keluarga Berencana (KB). Dimana tujuan khusus dari KB adalah selain menurunkan jumlah kelahiran juga meningkatkan kesehatan keluarga dengan perencanaan kehamilan yang matang (menjarangkan jarak kelahiran).
Partisipasi penduduk Kecamatan Sumur Bandung dalam menyukseskan program KB cukup besar dan terus meningkat, hal ini dapat dilihat dari keikutsertaan pasangan usia subur (PUS) dalam program KB dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Pada tahun 2015, dari keseluruhan pasangan usia subur yang ada di Kecamatan Sumur Bandung, terdapat 74,00 persen yang tercatat sebagai peserta KB aktif (4.349 PUS) dan 26,00 persen tercatat tidak mengikuti program KB (1.528 PUS).
Jenis alat kontrasepsi yang paling banyak digunakan oleh perempuan usia subur di Kecamatan Sumur Bandung pada tahun 2015 adalah AKDR/IUD/Spiral, dimana persentase penggunaan AKDR/IUD/Spiral mencapai 60,01 persen. Alat kontrasepsi yang juga termasuk tinggi penggunaannya adalah Suntik KB sebesar
21,11 persen dan pil KB sebesar 14,35 persen. Selanjutnya alat kontrasepsi yang termasuk rendah penggunaannya adalah MOW/Tubektomi (3,59 persen), kondom (0,53 persen), Implan (0,37 persen), dan MOP/vasektomi (0,05 persen).
Gambar 5.2 Persentase Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Keikutsertaan KB
di Kecamatan Sumur Bandung
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Gambar 5.3
Penggunaan Alat Kontrasepsi di Kecamatan Sumur Bandung
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015 Peserta KB Aktif; 74,00% Bukan Peserta KB; 26,00% 60,01% 3,59% 0,05% 0,53% 0,37% 21,11% 14,35% IUD MOW MOP Kondom Implan Suntik Pil KB
13
6
PERDAGANGAN
Wilayah Kecamatan Sumur Bandung merupakan wilayah pusat kegiatan perkotaan, yaitu pusat kegiatan perekonomian dan pemerintahan Kota Bandung. Sebagai dampaknya, di wilayah Kecamatan Sumur Bandung banyak berdiri gedung-gedung perkantoran dan pusat-pusat perdagangan.
Selain itu, karena wilayah Kecamatan Sumur Bandung terletak di tengah atau di jantung Kota Bandung, maka secara otomatis para pendatang dari luar Kota Bandung banyak yang berkunjung di wilayah Kecamatan Sumur Bandung. Sebagai dampaknya, di wilayah Kecamatan Sumur Bandung banyak berdiri toko-toko atau pedagang kuliner, terutama di wilayah Kelurahan Braga.
Di wilayah Kelurahan Braga, terutama emperan di Jalan Braga, banyak terdapat penjual lukisan dan sketsa wajah bertebaran. Hal ini bagi sebagian orang memang mengganggu keindahan kota. Namun di sisi lain, hal ini justru memperindah Jalan Braga dengan lukisan-lukisan yang penuh warna.
Di wilayah Kecamatan Sumur Bandung terdapat beberapa pertokoan yang menjadi favorit masyarakat, salah satunya adalah pusat perdagangan elektronika, yaitu Bandung Electronic Center (BEC) yang terletak di Kelurahan Babakan Ciamis. Pusat
perdagangan elektronika ini barangkali merupakan toko Gadget terlengkap dan terbesar di Kota Bandung yang khusus menjual segala jenis handphone, kamera hingga laptop. Pusat perdagangan elektronik tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat Kota Bandung maupun dari luar Kota Bandung.
Selain itu di wilayah Kecamatan Sumur Bandung juga terdapat pasar tradisional yang cukup besar, lengkap dan terkenal yaitu Pasar Kosambi yang terletak di Kelurahan Kebon Pisang.
Gambar 6.1
Bandung Electronic Center (BEC) di Kecamatan Sumur Bandung
16
8
SARANA PRASARANA
Kecamatan Sumur Bandung sebagai bagian dari Kota Bandung yang memiliki jumlah penduduk yang banyak yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama, tentunya memiliki sarana dan prasarana sosial yang cukup banyak untuk menunjang kehidupan bermasyarakat.Salah satu sarana yang mutlak diperlukan dan sangat penting untuk menunjang kehidupan masyarakat adalah sarana peribadatan. Jenis sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Sumur Bandung antara lain adalah masjid, mushola, gereja dan vihara.
Karena sebagian besar penduduk di Kecamatan Sumur Bandung menganut agama Islam, maka sarana peribadatan yang paling banyak adalah masjid dan mushola. Secara umum pada tahun 2015 terdapat 54 masjid dan 21 mushola yang tersebar di seluruh kelurahan di Kecamatan Sumur Bandung. Untuk sarana peribadatan gereja, di wilayah Kecamatan Sumur Bandung tercatat terdapat 11 gereja. Dari 11 gereja tersebut, ada salah satu gereja yang cukup besar dan terkenal di Kota Bandung yaitu Gereja Katedral Santo Petrus yang terletak di Kelurahan Merdeka. Sedangkan untuk sarana peribadatan vihara, di Kecamatan Sumur Bandung terdapat 2 vihara.
Tabel 8.1 Jumlah Sarana Peribadatan di Kecamatan Sumur Bandung
No
Jenis Sarana
Jumlah
(1) (2) (3)
1
Masjid
54
2
Musholla/Surau
21
3
Gereja
11
4
Vihara
2
Jumlah
88
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015
Selain sarana peribadatan, di Kecamatan Sumur Bandung juga terdapat berbagai jenis sarana olah raga yang sering digunakan oleh masyarakat setempat. Secara total, terdapat 64 unit sarana olahraga yang terletak di wilayah Kecamatan Sumur Bandung. Salah satu sarana olahraga yang terkenal dan terletak di wilayah Kecamatan Sumur Bandung adalah lapangan sepakbola Stadion Siliwangi. Jumlah sarana olah raga di Kecamatan Sumur Bandung, secara rinci dapat dilihat pada gambar 8.1.
Gambar 8.1 Jumlah Sarana Olahraga di Kecamatan Sumur Bandung
Sumber : Profil dan Tipologi Kecamatan Sumur Bandung, Tahun 2015 0 5 10 15 20 1 14 17 12 5 8 4 2 1