• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Evaluasi Program HR. Mengembangkan metode untuk mengukur. partisipatif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengembangan Evaluasi Program HR. Mengembangkan metode untuk mengukur. partisipatif"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Menara Topas Lantai 9 Jalan MH Thamrin Kav. 9 Jakarta Indonesia 10330 Telpon: +62.21.3901758 Fax: +62.21.3902665 www.aidsindonesia.or.id

B

ulan Oktober

2012, beberapa kegiatan dilaku-kan KPA Nasional. Salah satu yang penting adalah

Pertemuan pemuka

agama dan Pertemuan Bupati dan walikota un-tuk penanggulangan AIDS. Kegiatan lain adalah pertemuan tim pelaksana KPAN. Selain itu, laporan kegiatan KPA di daerah juga tersaji dalam laporan ini.

Selamat membaca!

BERITA KPA NASIONAL

Direktur Eksekutif UNAIDS Michel Sidibe, Menkes Dr. Nafsiah Mboi dan Wakil Menteri Agama, Prof. Nazarudin Umar pada Pertemuan Pemuka Agama dalam Penanggulangan AIDS di Kantor Kemenkes Jakarta, 23 Oktober 2012

• Pertemuan Kepala Daerah untuk Penang-gulangan AIDS

• Lokakarya Policy Brief Hasil Penelitian • Pertemuan Evaluasi Sekretariat KPAN Sosialisasi Getting to Zero di Lapas/ Rutan Menuju penanggu-langan AIDS di La-pas/Rutan yang komprehensif (Hal 3) Pertemuan Tim Pelaksana KPAN Pertemuan koordi-nasi anggota KPAN di Kemeneg Pem-berdayaan Perem-puan dan Perlindun-gan Anak (Hal 3) Pengembangan Evaluasi Program HR Mengembangkan metode untuk men-gukur kualitas pro-gram HR secara partisipatif (Hal 4) Kunjungan Direktur UNAIDS ke Lapas Narkotika Cipinang Melihat kemajuan upaya penanggu-langan AIDS pada WBP di Lapas dan Rutan

(Hal 4)

Pokja AIDS Benoa, Bali. Ujung tombak penang-gulangan AIDS di Pela-buhan Benoa, Bali.

Puskesmas Tambora Jakarta, Menuju Layanan Kesehatan Komprehensif

KEGIATAN KPA PROPINSI/KABUPATEN/KOTA

(2)

P

eran pemuka agama dan masyarakat dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia tidak bisa diabaikan. Pemuka agama bisa menjadi subyek yang baik untuk menyuarakan fakta yang benar tentang HIV dan AIDS. Hal ini diungkapkan oleh

Menkes, dr. Nasfsiah Mboi dalam pertemuan dialog pemuka agama di kantor Kemkes, 23 Oktober 2012. Dalam pertemuan yang diikuti perwakilan pemuka agama, LSM dan Badan PBB ini turut hadir Direktur Eksekutif UNAIDS, Michel Sidibe. Sidibe mengapresiasi upaya yang mendorong keterlibatan aktif tokoh agama dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia. Karena menurutnya, masalah HIV merupakan hal yang kompleks yang membutuhkan dukungan banyak pihak, termasuk pemuka agama.

Sementara itu, Prof Nazarudin Umar, Wamen Agama yang juga merupakan moderator pertemuan mene-kankan, bahwa ke depan, para pemuka agama juga harus dibekali pemahaman yang benar tentang isu ke-sehatan termasuk HIV AIDS. Sehingga bisa berperan aktif dalam upaya menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat dan tidak melakukan stigma pada orang dengan HIV dan AIDS.

persiapan pelaksanaan HAS 2012 dari KPPPA.

Selain itu dalam pertemuan kali ini, untuk pertama ka-linya dilakukan live-streaming yang bekerjasama den-gan Indonesia AIDS Coalition, sehingga semua orang yang tertarik bisa menyaksikan melalui internet.

PERTEMUAN TIM PELAKSANA KPAN

K

ementerian/Lembaga, masyarakat sipil, kelom-pok populasi kunci dan swasta ke depan akan mengambil peran penting dalam upaya penanggulangan AIDS di Indonesia. Untuk itu semua pihak diharapkan dapat terus melakukan sinergi dan kerjasama. Demikian salah satu pembahasan dalam Pertemuan Tim Pelaksana Anggota KPAN yang digelar tanggal 25 Oktober 2012 di Kantor Kemeneg PPPA Ja-karta.

Pertemuan Tim Pelaksana yang dipimpin oleh dr. Ke-mal Siregar, Sekretaris KPAN dan Ibu Ida Suselo Wu-lan, Deputi Bidang Politik Sosial dan Hukum KPPPA, ini dihadiri oleh lebih dari 40 orang peserta anggota KPAN. Beberapa bahasan dalam pertemuan antara lain program Aku Bangga Aku Tahu dari Kemkes, Inves-ment Framework dari GWL Ina dan perkembangan

PERTEMUAN PEMUKA AGAMA UNTUK PENINGKATAN UPAYA PENANGGULANGAN AIDS

Dialog Pemuka agama untuk peningkatan upaya penanggulang-an AIDS di Indonesia dippenanggulang-andu Wamen Agama dpenanggulang-an dihadiri oleh Direktur Eksekutif UNAIDS dan Menkes (23/10)

Sekretaris KPAN dan Deputi Meneg PPPA memimpin Pertemuan Tim Pelaksana KPAN di Kantor Kemeneg PPPA (25/10)

(3)

S

ekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN), Kemal Siregar mengemukakan bahwa pro-gram penanggulangan HIV-AIDS di Lapas/Rutan di Indonesia telah diakui dunia Internasional.

“Bisa dipakai model, bukan hanya di Indonesia tapi ASEAN, bahkan sudah masuk dalam laporan United Nation General Assembly Special Session ke United Nation AIDS Geneva,” ujar Bapak Kemal saat pembukaan acara Sosialisasi pro-gram Getting to Zero di Lapas/Rutan, Senin (1/10).

Dihadapan 25 Kepala Divisi Pemasyarakatan dan 118 Kepala UPT Pemasyarakatan beserta Tim AIDS, perwakilan HIV Cooperation Program for Indonesia (HCPI), Nurlan Sili-tonga juga menyampaikan selama kurang lebih 4 tahun Pro-gram penanggulangan HIV dan AIDS di Lapas/Rutan mem-buahkan hasil membanggakan. Sudah 149 Lapas/Rutan memberi layanan HIV/AIDS, Layanan Volunter counceling test (VCT) lebih dari 50, serta layanan komprehensif lebih dari 59 Lapas/Rutan.

Pada kesempatan yang sama Direktur Jenderal Pemasyara-katan, Sihabudin menyampaikan bahwa walaupun patut kita berbangga, tidak berarti tugas sudah selesai. “Yang terpenting komitmen pencapaian Getting to Zero Lapas/ Rutan,” tegas Sihabudin.

Sementara itu dalam laporannya, Direktur Bina Kesehatan dan Perawatan Ditjen Pemasyarakatan, Bambang Krisbanu menyampaikan tujuan program Getting to Zero Lapas/ Rutan adalah menurunkan infeksi baru HIV, mengu-rangi Stigma dan diskriminasi wargabinaan yang posi-tif HIV dan TB serta menurunkan angka kematian akibat AIDS.

Dalam kunjungannya tersebut, Sidibe didampingi dr. Subuh dari Kementerian Kesehatan RI, dan dr. Kemal Siregar se-laku Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN). Sementara itu turut hadir pula perwakilan dari Di-rektorat Jenderal Pemasyarakatan yakni Direktur Bina Kese-hatan dan Perawatan Narapidana dan Tahanan, Bambang Krisbanu yang mewakili Direktur Jenderal Pemasyarakatan.

KUNJUNGAN DIREKTUR EKSEKUTIF UNAIDS KE LAPAS NARKOTIKA CIPINANG

U

nited Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS)

berkomitmen akan terus memberikan dukungan terhadap program penanggulangan HIV dan AIDS di lapas dan rutan. Hal ini disampaikan oleh Executive

Di-rector UNAIDS, Michael Sidibe dalam kunjungannya ke

La-pas Klas IIA Narkotika Jakarta, Selasa (23/10).

Kunjungan ini merupakan salah satu bentuk penghargaan PBB terhadap program penanggulangan AIDS komprehensif yang telah dilaksanakan di lapas dan rutan di Indonesia. Pada kesempatan ini Sidibe juga menyampaikan apresias-inya terhadap program penanggulangan AIDS di Indonesia secara umum.

Sidibe juga menyampaikan pentingnya sis-tem database narapidana terkait keberlangsungan pembe-rian pelayanan kepada narapidana, sehingga bila narapi-dana tersebut pindah atau bebas, ia akan mendapat jami-nan bahwa pelayajami-nan tetap bisa diberikan.

PERTEMUAN SOSIALISASI GETTING TO ZERO DI LAPAS/RUTAN

Laporan Dirjenpas

Salah satu kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi para WBP di Lapas

Sumber: Ditjenpas

Sumber: Ditjenpas

Direktur Keswat Ditjenpas memberikan cindera mata kepada Direktur Eksekutif UNAIDS di Lapas Narkotika Cipinang Jakarta (23/10)

(4)

H

asil penelitian seyogya-nya harus dapat di-manfaatkan oleh pe-megang program HIV dan AIDS di Indonesia untuk menjadi sa-rana advokasi bagi pengambil kebijakan. Untuk itu diperlukan teknik untuk dapat menjemba-tani itu semua, salah satunya melalui policy brief.

Menjawab hal itu, HCPI dan KPAN memfasilitasi lokakarya untuk membantu peneliti menyiapkan hasil penelitian menjadi policy brief yang mudah dipahami. Berupa doku-men singkat yang doku-menjelaskan masalah dan rekodoku-mendasi kebijakan dan strategi mengatasi masalah atas dasar hasil penelitian.

Dalam pembukaan acara, Sekretaris KPAN, dr. Kemal Sire-gar menekankan pentingnya peran penelitian sebagai evi-dence based. Di berbagai negara, banyak kebijakan yang

bersifat nasional dilahirkan dari sebuah penelitian. Apalagi dike-tahui, tantangan program pe-nanggulangan AIDS ke depan akan makin besar.

Untuk itu dalam lokakarya yang diadakan pada tanggal 30 Okto-ber 2012 di Jakarta, ini para pe-neliti yang telah menyelesaikan risetnya dipandu untuk menyu-sun sebuah policy brief yang strategis dan tepat sasaran. Dalam lokakarya juga dibahas pentingnya peran media un-tuk ikut mendukung advokasi sebuah kebijakan, karenanya media juga perlu untuk mendapat pengayaan informasi yang benar tentang HIV dan AIDS.

Ke depan, KPAN dan HCPI akan terus meningkatkan kualitas penelitian yang didukung serta mendorong pemanfaatan hasil penelitian agar lebih maksimal.

pact program (data IBBS).

Hasil yang didapat dari lokakarya ini adalah adanya do-kumen metode dan perangkat monitoring dan evaluasi un-tuk Participatory Self-Evaluation berupa draft Pedoman Monitoring Kualitas Program HR (MKPHR) di Komunitas dan Lapas. Selanjutnya, draft akan disempurnakan oleh tim Monev KPAN yang dibantu seorang konsultan.

PENGEMBANGAN EVALUASI PARTISIPATIF PROGRAM HARM REDUCTION DI KOMUNITAS DAN LAPAS

P

rogram harm reduction (HR) telah berjalan lebih dari 5 tahun yang lalu. Berbagai kemajuan telah dicapai dalam pelaksanaan program ini. Untuk itu diperlukan adanya evaluasi program yang dalam hal ini melibatkan tidak hanya puhal luar tetapi juga dari pelak-sana program dan penerima manfaat.

Untuk itu, KPAN mengadakan lokakarya Pengembangan Metode dan Alat Participatory Self-Evaluation pada tanggal 15-17 Oktober 2012 di Jakarta. Lokakarya ini bertujuan un-tuk meningkatkan kualitas program HR yang dilaksanakan di komunitas dan Lapas.

Dalam lokakarya ini, dilakukan pembahasan metode dan perangkat monitoring yang bisa mencakup beberapa hal, misalnya dokumentasi ketersediaan layanan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta komponen pendukung lain un-tuk layanan HR yang komprehensif.

Diharapkan dengan pengembangan metode ini, maka data-data yang dikumpulkan tersebut akan terintegrasi dengan sumber data lain, misalnya data cakupan program/data monitoring rutin, outcome program (data SCP), serta

im-LOKAKARYA PENGEMBANGAN PENULISAN POLICY BRIEF PENELITIAN

Sekretaris KPAN memberikan sambutan dalam Lokakarya yang dihadiri para peneliti penerima hibah KPAN dan HCPI (30/10)

Para peserta dalam Lokakarya Pengembangan Evaluasi Program HR di Jakarta

(5)

M

enyongsong tahun 2013, dibawah ke-pemimpinan Sekretaris baru, dr. Kemal Siregar, KPAN melakukan pertemuan evaluasi dan penyusunan rencana kerja internal Sekre-tariat KPAN di Bogor pada tanggal 10-12 Oktober 2012.

Pada pertemuan yang dipimpin langsung oleh Sekre-taris ini dikuti oleh Deputi, advisor dan segenap staf

sekretariat, dipaparkan tentang visi upaya penanggu-langan AIDS ke depan. Pak Kemal mencapaikan, bahwa apa yang telah dilakukan Sekretaris KPAN sebelumnya, Ibu Nafsiah Mboi telah membawa upaya penanggulan-gan AIDS yang terkoordinasi dan komprehensif, untuk itu kedepan yang diperlukan adalah integrasi antar se-mua sektor dan pihak yang terlibat, sehingga dapat tercipta sinergi. Peran KPAN pun ke depan akan lebih strategis dengan mendorong peran maksimal Anggota KPAN.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat dan duktif ini juga telah dirumuskan pengembangan pro-gram hingga tahun 2015 dan strategi ke depannya. Sebagai tindak lanjut pertemuan, Sekretariat KPAN akan memfasilitasi Lokakarya Tim Pelaksana untuk me-lakukan evaluasi serta merumuskan program-program dari sektor dan anggota lain yang perlu ditingkatkan hingga 2 tahun ke depan. Rencananya Lokakarya akan dilaksanakan bulan November 2012.

Sementara itu, beberapa kegiatan dalam rangkaian HAS 2012 juga telah dilaksanakan, salah satunya adalah pe-latihan fotografi dalam rangka kam-panye anti stigma dan diskriminasi pada Odha.

Kegiatan lain yang akan segera terlak-sana adalah kampanye pelaksanaan talkshow pada roadshow kampanye HIV yang akan dilaksanakan di 5 mall di Jakarta (FX Mall, Tamini Square, Atrium Plaza dan Grand Indonesia) yang akan dilaksanakan secara mara-thon di bulan November dan beberapa kegiatan kam-panye lain yang dilakukan oleh Sektor dan anggota KPAN yang lainnya.

PERKEMBANGAN PERSIAPAN PELAKSANAAN HARI AIDS SEDUNIA TAHUN 2012

M

endekati bulan Desember 2012, persiapan pelak-sanaan Hari AIDS Sedunia (HAS) tahun 2012 terus dimatangkan. Kementerian Pemberdayaan Perem-puan dan Perlindungan Anak (KPPPA) sebagai ketua pelaksana sekaligus penanggung jawab kegiatan di tingkat nasional telah mengadakan serang-kaian pertemuan.

Menteri KPPPA, Ibu Linda Gumelar, didampingi Sekre-taris KPAN, Bapak Kemal Siregar telah melakukan kon-sultasi dengan Menko Kesra, Bapak Agung Laksono terkait rencana puncak acara yang akan mengundang Presiden dan Ibu Negara sebagai Duta AIDS Nasional.

PERTEMUAN EVALUASI DAN PERENCANAAN SEKRETARIAT KPAN

Pimpinan dan staf Sekretariat KPAN dalam Pertemuan Evaluasi di Bogor 11 Oktober 2012

(6)

U

ntuk meningkatkan kualitas program Pencegahan HIV melalui Transmisi Seksual (PMTS) di wilayah sepanjang jalur Pantai Utara Jawa, Komisi Penanggulangan AIDS Nasional menyelenggarakan Rapat Koordinasi Bupati Walikota Wilayah Pantura untuk Evaluasi Program PMTS dalam Upaya Penanggulangan HIV dan AIDS. Mengingat pan-jangnya jalur pantura dan banyaknya stakeholders yang perlu dilibatkan, pertemuan dibagi 2 periode. Pertemuan pertama di Semarang, 30-31 Oktober 2012 dan kedua di Cirebon, 5-6 November 2012.

Pada pelaksanaan periode pertama di Semarang, Pertemuan dihadiri oleh peserta dari 13 Kab/Kota dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu Kab Tegal, Kota Tegal, Kab. Brebes, Kab Pemalang, Koa Pekalongan, Kab Pekalongan, Kab Batang, Kab Kendal, Kota Semarang, Kab. Demak, Kab Jepara, Kab Rembang dan 4 Kab/ Kota dari Provinsi Jawa Timur: Kota Surabaya, Kab Tuban, Kab Lamongan, Kab Gresik.

Tujuan utama pertemuan adalah untuk mencapai ke-sepahaman tujuan program PMTS dan komitmen para pimpinan daerah untuk melaksanakan ke-empat kom-ponen program PMTS, termasuk didalamnya katan cakupan dan efektifitas program melalui pening-katan dukungan pendanaan lokal.

Hadir sebagai pembicara pertemuan adalah Bapak Sapto Supono dari Kemdagri dan Ibu Nadia Tarmizi dari Kemenkes. Keduanya menekankan pentingnya peran daerah dalam upaya mendukung penanggulan-gan AIDS, baik dari segi kebijakan serta penyediaan sarana dan layanan kesehatan.

Pertemuan yang ber-langsung produktif ini telah menghasilkan kesepakatan penting, yaitu:

 M e n i n g k a t k a n upaya penanggulangan HIV dan AIDS melalui kebijakan yang menja-min terlaksananya pro-gram-program penca-paian tujuan pemban-gunan milenium no 6, serta penguatan kelemba-gaan KPA di daerah;

 Meningkatkan akses dan mutu layanan kesehatan untuk program penanggulangan HIV dan AIDS dan infeksi menular seksual;

 Menyediakan alokasi dana untuk penanggulangan

HIV dan AIDS yang memadai untuk mendukung pencapaian target pembangunan milenium;

 Melibatkan masyarakat sipil dan sektor swasta dalam merencanakan dan melaksanakan program penanggulangan HIV dan AIDS;

Sebagai tindak lanjut setiap Kab/Kota akan mengeluarkan kebijakan untuk program PMTS dan pengalokasian anggaran untuk penanggulangan AIDS, tapi dengan syarat Kemendagri dapat segera merevisi Permendagri 20/2007.

RAPAT KOORDINASI BUPATI DAN WALIKOTA UNTUK PENANGGULANGAN AIDS

Sekretaris KPAN didampingi Perwakilan Pemprov Jateng dan Sek-retaris KPA Provinsi dalam Pembukaan acara koordinasi.

Dr. Ir. Sapto Supono, M.Si, Direktur Pemberdayaan Adat dan Masyara-kat Desa, Kemdagri

(7)

P

ekerja pelabuhan merupakan kelompok laki-laki yang bersiko tinggi untuk tertular dan menularkan HIV. Namun bukan hal yang mu-dah untuk dapat masuk dalam lingkungan pelabuhan dan memberikan informasi tentang HIV dan AIDS, apalagi bagi orang yang belum mengenal situasi dan kondisi.

Menjawab tantangan itu, di Pelabuhan Benoa Bali, se-jak tahun 2009 muncul inisiatif dalam upaya memberi-kan informasi yang benar tentang HIV dan AIDS. Dan untuk dapat masuk dalam lingkungan para pekerja, ABK dan nelayan dibentuklah Pokja Pelabuhan yang beranggotakan para pihak yang “hidup” di pelabuhan, mulai dari kapten kapal, pengusaha dan yang ter-penting adalah Kesyahbandaran dan Klinik Kesehatan. Selain memberikan informasi yang dilakukan oleh peer educator, Pokja juga menyediakan layanan tes HIV dan rujukan bagi yang memerlukan. Hingga kini Pokja telah melakukan penjangkauan pada lebih dari 7000 ABK dan nelayan, dengan sedikitnya 123 orang dirujuk layanan IMS dan 59 orang mengikuti VCT. Selain itu juga terus dilakukan pembentukan kader bagi para pekerja.

Ke depan, diharapkan para pihak tetap dapat mening-katkan sinergi yang telah terjalin baik, sehingga upaya yang dilakukan dapat terus berkesinambungan.

Kepala Puskesmas dr Sylvia dalam tanggapannya, menyata-kan rasa bangga atas kunjungan ini. Dia berharap melalui kunjungan ini mampu meningkatkan kepedulian semua pi-hak untuk meningkatkan fasilitas di puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan di masyarakat.

PUSKESMAS TAMBORA JAKARTA, MENUJU LAYANAN KOMPREHENSIF

Pada hari Rabu, 25 Oktober 2012, UNAIDS mengunjungi Puskesmas Kecamatan Tambora. Kedatangan dipimpin oleh Direktur Eksekutif UNAIDS, Michel Sidebe untuk melihat dari dekat layanan pengobatan dan perawatan AIDS di Puskesmas.

Rombongan disambut oleh Ketua Pelaksana KPA Jakbar yang juga Wakil Wali Kota Jakarta Barat, H Sukarno didampingi Sekretaris KPA Nasional, dr Kemal Siregar. Di puskesmas, rombongan UNAIDS melihat sejumlah ruang perawatan dan pengobatan, khususnya ruang penanganan dan perawatan HIV/AIDS dan klinik metadon.

Kunjungan ini bertujuan memantau kemajuan layanan pen-gobatan AIDS di wilayah Tambora. Apalagi wilayah Jakarta Barat termasuk dalam program getting to zero tahun 2015. Pada konferensi AIDS di New York, Amerika, semua negara berkomitmen untuk tidak lagi ada kasus infeksi HIV/AIDS baru, tidak ada lagi kematian akibat AIDS, dan tidak ada lagi stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA).

PENANGGULANGAN AIDS DI PELABUHAN BENOA, MEMBANGUN SINERGI BERSAMA

Penyebaran informasi HIV oleh Kader Kesehatan Pokja AIDS Pela-buhan Benoa Bali untuk para nelayan dan ABK di atas kapal.

Sumber: Pokja AIDS Pelabuhan Benoa, Bali

Sumber: Kemkes

Kunjungan Direktur Eksekutif UNAIDS di salah satu ruang rawat inap Puskesmas Tambora Jakarta

(8)

RENCANA KEGIATAN BULAN NOVEMBER 2012

Komisi Penanggulangan AIDS adalah lembaga negara berdasar Peraturan Presiden Nomer 75

ta-hun 2006 dengan mandat untuk melaksanakan penanggulangan AIDS yang lebih intensif, menye-luruh, terpadu dan terkoordinasi. KPA Nasional diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Kese-jahteran Rakyat, dengan anggota Sektor Kementerian/Lembaga, swasta, jaringan populasi kunci dan perwakilan masyarakat sipil peduli AIDS. Dalam pelaksanaan, KPAN dibantu oleh Sekretariat yang dipimpin oleh Sekretaris KPAN.

Infeksi HIV atau Human Immunodeficiency Virus mengakibatkan turunnya kekebalan tubuh manusia. AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh akibat infeksi HIV tersebut.

Hindari infeksi HIV dengan Abstinence – Tidak berhubungan seks (Selibat), Be Faithful - Selalu saling setia pada pasangan, Condom - Gunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko.

Tentang Komisi Penanggulangan AIDS

 Pertemuan Bupati Walikota Wilayah Pantura Jawa, Cirebon, 5 – 6 November 2012. Untuk

memperkuat komitmen para kepala daerah dalam mendukung dan menjamin kesinambungan upaya penanggulangan AIDS di daerah.

 Pelatihan Pra-Survei Cepat Perilaku Penasun 2012, Jakarta 11-15 November 2012. Sebagai

per-siapan pelaksanaan survey cepat perilaku yang diadakan Komisi Penanggulangan AIDS di be-berapa kota yang telah terpilih.

 Pertemuan Penguatan Fasilitator Nasional PMTS dan HR, Jakarta 28-29 November 2012.

Melakukan peningkatan kapasitas bagi para fasilitator nasional program PMTS dan HR, sekaligus melakukan evaluasi kerja-kerja yang telah dilakukan serta mencari solusi dan inovasi program ke depan.

 Pelatihan Keuangan dan Program 14 LSM Penerima Hibah IPF 2012, Surabaya 7-10 November 2012. Persiapan bergulirnya kegiatan-kegiatan yang mendapat dukungan hibah pendanaan Dana

Kemitraan Indonesia untuk HIV dan AIDS agar system pelaporan program dan keuangan ber-jalan terbuka dan akuntabel.

 Lokakarya Evaluasi Pasca Pelatihan untuk Pelatih Staf Pengajar, Jakarta 6-7 November 2012.

Merupakan tindak lanjut dari upaya integrasi isu HIV sebagai bagian dari kurikulum dan mata ajar pada studi bidang kesehatan di perguruan tinggi. Kegiatan melibatkan para pengajar yang telah dilatih sebelumnya.

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH PENAMBAHANUBI JALAR UNGU (Ipomoea batatas L) TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN SIFAT ORGANOLEPTIK PADA ES KRIM.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE. DI RUMAH BERSALIN HADIJAH MEDAN

Berdasarkan teori konflik Marx, yang mana dikatakan bahwa di dalam Berdasarkan teori konflik Marx, yang mana dikatakan bahwa di dalam suatu masyarakat dapat

Dari hasil penelitian ini, dapat memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang manfaat umbi rumput teki sebagai pengobatan alternatif yang mengandung kalsium,

stakeholders ( direct, indirect dan alam) mengenai seberapa jauh institusi tersebut telah memenuhi kewajiban terhadap seluruh stakeholders. 3) Pengungkapan tanggung jawab

Diskusi tentang perasaan diri selama melakukan kegiatan bermain 3d. Bila ada perilaku yang kurang tepat harus didiskusikan

[r]

Permasalahan anak jalanan di Surakarta yang merupakan masalah kesejahteraan sosial dan merupakan masalah yang sangat kompleks, sehingga sangat sulit bagi Pemerintah