• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sukabumi, Mei 2014 Tim Penyusun. MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sukabumi, Mei 2014 Tim Penyusun. MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi"

Copied!
74
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

Segala puji bagi Allah Tuhan YME yang masih memberikan

kesehatan dan kesempatan kepada kita semua, sehingga kami, tim

dari MGMP Sosiologi Kota Sukabumi dapat menyelesaikan

pembuatan Lembar Kerja Siswa (LKS) Sosiologi untuk SMA/MA

Kelas X Semester 1ini.

LKS ini kami susun dengan maksud untuk melengkapi sarana

pendukung pembelajaran Sosiologi yang kita arahkan untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami mata pelajaran

Sosiologi

.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pendidikan

Kota Sukabumi, pihak sekolah dan semua pihak yang telah

membantu sehingga Lembar Kerja Siswa (LKS) Sosiologi ini dapat

terselesaikan.

Lembar Kerja Siswa (LKS) Sosiologi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun

sangat kami harapkan demi sempurnanya Lembar Kerja Siswa (LKS)

Sosiologi ini.

Sukabumi, Mei 2014

(3)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

TIM PENYUSUN

MGMP SOSIOLOGI SMA/MA

KOTA SUKABUMI

1. Abdul Kohar, S.Sos.I.MM

2. Willy Farhany. S.Sos

3. Opti Destiani, S.Sos

4. Dra. Hj. Ida Nurhaelida

5. Olih Solihudin, SS

6. Drs. Susanto

7. Drs. Valentinus Pita Wea

8. Yadi Suryadi, M.Pd

9. Dra. Reni Jumiati, M.Pd

10. Aaf Afriansyah, S.Pd

11. Dudi Nurwanda, SH.MM

12. Desty Istanti, M.Pd

13. Heriyanto, S.Ag

14. Tuti Kosman, S.Pd

15. Dewi Rahmawati, S.Pd

16. Rani S., S.Sos

17. Yunda Siti Imtihanah, S.Sos

18. Dyah Ambarsari, S.Pd

19. Nastity Budiarty

EDITOR :

1. Abdul Kohar, S.Sos.I.MM

2. Willy Farhany. S.Sos

3. Aaf Afriansyah, S.Pd

(4)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

KI DAN KD SOSIOLOGI DALAM KURIKULUM SMA/MA 2013

Kompetensi Dasar Sosiologi dalam Kurikulum SMA/MA 2013 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Permendikbud Nomor 69 Tahun 2013, tentang Kerangka Dasar Dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.

Kelas X

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

1.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati agama lain

2. Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan

keberagaman sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Kuasa

2.2 Merespon secara positif berbagai gejala sosial di lingkungan sekitar

3. Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

3.1 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat

3.2 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

3.3 Menganalisis berbagai gejala sosial dengan menggunakan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial di masyarakat

3.4 Menerapkan metode-metode penelitian sosial untuk memahami berbagai gejala sosial

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

4.1 Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat

4.2 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan

kelompok serta antar kelompok

4.3 Melakukan kajian, diskusi dan mengaitkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk mengenali berbagai gejala sosial dalam memahami hubungan sosial di masyarakat 4.4 Menyusun rancangan, melaksanakan dan

menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual

(5)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

DAFTAR ISI

BAB I SOSIOLOGI DA FUNGSINYA

1 Ringkasan Materi Pengertian Sosiologi ……….………. 1

2 Lembar Kegiatan ………..……….. 5

3 Ringkasan Materi Objek Studi Sosiologi ……….……… 7

4 Lembar Kegiatan ………..……….. 10

5 Ringkasan Materi Metode Sosiologi ……….………… 11

6 Lembar Kegiatan ………..……….. 15

7 Uji Kompetensi ……….………..………. 15

BAB II KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN HUBUNGAN SOSIAL

1 Ringkasan Materi Nilai Sosial ………..………..…… 20

2 Lembar Kegiatan ……….……… 25

3 Ringkasan Materi Interaksi Sosial ……….……….…….… 26

4 Lembar Kegiatan ………. 30

5 Ringkasan Materi Bentuk-Bentuk Imteraksi Sosial ……….………...… 30

6 Lembar Kegiatan ………. 34

7 Uji Kompetensi ……….……… 34

BAB III RAGAM GEJALA SOSIAL DALAM MASYARAKAT

1 Ringkasan Materi Sosialisasi ………..………. 40

2 Lembar Kegiatan ………..….……….. 43

3 Ringkasan Materi Kepribadian ……….………..……… 44

4 Lembar Kegiatan ………..……….……….. 47

5 Ringkasan Materi Perilaku Menyimpang ……….………….……….………… 49

6 Lembar Kegiatan ……….….……….……….. 56

7 Uji Kompetensi ……….………. 56

8 Ringkasan Materi Pengendalian Sosial ……….……….………….……… 59

9 Lembar Kegiatan ……….….…….……….. 66

10 Uji Kompetensi ……….……….……..………. 66

Daftar Pustaka ……….. 69

Kata Pengantar ………..………. i

(6)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 1

BAB I

SOSIOLOGI DAN FUNGSINYA

KOLOM EKSPLORASI

Coba jelaskan sejauh mana kalian pernah mengenal tentang Sosiologi!

INDIKATOR

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 1 ini Anda diharapkan dapat. 1. Menyimpulkan pengertian Sosiologi menurut beberapa ahli. 2. Menyebutkan ciri-ciri, sifat dan hakikat ilmu Sosiologi. 3. Mendesdripsikan obyek, ruang lingkup dan tujuan Sosiologi. 4. Mendeskripsikan metode-metode Sosiologi.

5. Menyebutkan manfaat mempelajari Sosiologi.

KOMPETENSI INTI

 Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

 Mendeskripsikan fungsi Sosiologi dalam mengkaji berbagai gejala sosial yang terjadi di masyarakat  Melakukan kajian, diskusi dan menyimpulkan fungsi Sosiologi dalam memahami berbagai gejala

(7)

2 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

KEGIATAN BELAJAR 1

PENGERTIAN , CIRI-CIRI. SIFAT DAN HAKIKAT ILMU SOSIOLOGI

A. PENGERTIAN SOSIOLOGI

Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang Konsep dasar Sosiologi , ciri-ciri dan sifat – hakikat ilmu Sosiologi, terlebih dahulu kita membahas tentang Sejarah Perkembangan dan tokoh perintis ilmu Sosiologi.

1. Sejarah Perkembangan Sosiologi

Semua ilmu pengetahuan bersumber pada Filsafat, yaitu ilmu yang bertanya dan mencoba menyingkap misteri alam semesta sehingga disebut mother of science. Dari pertanyaan-pertanyaan filsafati melahirkan pengetahuan-pengetahuan yang berujung pada lahirnya ilmu-ilmu pengetahuan.

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan dari perkembangan masyarakat dan peradaban manusia. Diawali dengan lahirnya ilmu-ilmu pengetahuan alam dan diikuti perkembangan ilmu-ilmu sosial atau kemasyarakatan dan Sosiologi memusatkan kajianya pada dinamika dan proses-proses yang terjadi di masyarakat.

Kelahiran sosiologi tidak lepas dari proses perubahan besar (revolusi) yang melanda masyarakat Eropa Barat pada abad ke 18 , yaitu:

a. Revolusi politik di Prancis b. Revolusi industri di Inggris

c. Revolusi ilmu pengetahuan di Eropa .

Menurut Laeyendecker, perubahan – perubahan tersebut antara lain : a. Tumbuhnya sistem kapitalisme apada abad ke-15

b. Perubahan tatanan sosial dan politik dari bentuk kerajaan sentralistis menjadi bentuk-bentuk gilda kemudian menjadi merkantilisme

c. Perubahan konsep keagamaan kristen yang dibawa oleh Martin Luther King (Protestan)

d. Runtuhnya kekaisaran Islam

e. Meningkatnya paham individualisme, dan

f. Antusiasme masyarakat yang tinggi akan ilmu pengetahuan

Kejadian-kejadian inilah yang menjadi titik tolak lahirnya Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan pada abad ke 19, seiring lahirnya istilah sosiologi yang diungkapkan Auguste Comte dalam tulisannya.

Ketika ilmu sosiologi lahir dan berkembang di Eropa, para pemimpin Indonesia belum pernah mempelajari ilmu sosiologi sebagai ilmu pengatahuan. Akan tetapi banyak dianatara mereka telah memasukkan unsur-unsur sosiologi ke dalam ajaran mereka. Salah satunya adalah Ki Hajar Dewantara yang merupakan pelopor utama dalam meletakkan dasar-dasar bagi pendidikan nasional di Indonesia. Beliau memberikan sumbangan yang sangat banyak pada sosiologi dengan konsep-konsepnya tentang kepemimpinan dan kekeluargaan Indonesia yang secara nyata dipraktekkan dalam organisasi pendidikan taman siswa.

Setelah kemerdekaan Indonesia, seorang sarjana Indonesia, Soenario Kolopaking, untuk pertama kalinya memberikan kuliah sosiologi pada akademi ilmu politik di Yogyakarta. Di akademi tersebut, sosiologi juga dikuliahkan sebagai ilmu pengetahuan dalam jurusan ilmu pemerintahan dalam negeri, hubungan luar negeri dan publisitik.

(8)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 3 Sejak saat itulah, banyak sekali orang Indonesiayang ingin memperdalam pengetahuannya tentang Sosiologi. Hal inilah yang menjadi pendorong berkembanga dan meluasnya ilmu sosiologi di Indonesia.

2. Tokoh perintis ilmu Sosiologi

Setiap ilmu pengetahuan memiliki tokoh-tokoh perintisnya masing-masing, tidak terkecuali ilmu sosiologi. Berikut ini akan dijelaskan tooh-tokoh perintis ilmu sosiologi : a. August Comte

Tokoh yang pertama kali mengemukakan kata Sosiologi adalah seorang filsuf Perancis bernama August Comte. Kata Sosiologi sendiri lahir pada tahun 1839 setelah Comte menggabungkan dua kata, yaitu socius (dalam bahasa romawi) yang berarti kawan dan logos (dalam bahasa Yunani) yang berarti kata atau berbicara. Jadi sosiologi artinya adalah berbicara mengenai kawan atau ilmu tentang masyarakat. Sejak saat itu, Comte dikenal sebagai bapak sosiologi. Salah satu sumbangan Comte dalam ilmu sosiologi yang paling terkenal adalah hukum tiga tingkatan. Teori ini menyatakan bahwa ada tiga tingkatan atau tahapan intelektual yaitu tahap teologis, tahap metafisik dan tahap positivistik

b. Karl Marx

Sumbangan utama Marx bagi ilmu sosiologi adalah teorinya tentang kelas sosial yang ada dalam masyarakat

c. Herbert Spencer

Dalam bukunya yang berjudul The Principles of Sociology, Herbert Spencer menguraikan materi sosiologi secara sistematis. Spencer mengajarkan bahwa objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial dan industri. Sedangkan objek tambahannya adalah asosiasi, masyarakat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi pengetahuan dan ilmu pengetahuan serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan.

d. Emile Durkhiem

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir, dan mampu melakukan pemaksaan dari luar terhadap individu. e. Max Weber

Weber mengkaji konsep dasar sosiologi yaitu tentang tindakan sosial. Weber menyatakan bahwa tidak semua tindakan manusia dapat dianggap sebagai tindakan sosial. Suatu tindakan hanya bisa disebut sebagai tindakan sosial jika tindakan tersebut berorientasi pada perilaku orang lain.

3. Definisi Sosiologi

Secara etimologis, Sosiologi berasal dari dua kata latin, yaitu socius, artinya berteman, rekan, dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah, Sosiologi artinya ilmu tentang berteman, atau ilmu tentang bermasyarakat..

Secara definitif batasan ini belum lengkap dan belum sesuai dengan ruang lingkup kajian Sosiologi. Karena itu, berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi Sosiologi menurut para ahli.

a. Emile Durkheim, mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta-fakta sosial,yaitu fakta-fakta-fakta-fakta yang berisikan cara bertindak,berfikir dan berperasaan di luar individu,fakta-fakta tersebut mempunyai kekuataan untuk mengendalikan individu.

b. Pitirin A.Sorokin,mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan timbal balik antara aneka macam gejala sosial.

c. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi , mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial termasuk perubahan sosial

(9)

4 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

d. Max Weber, mengatakan bahwa Sosiologi adalah ilmu yang berhubungan dengan pemahaman interorientasi mengenai tindakan sosial dan juga berhubungan dengan suatu penjelasan kausal mengenai arah dan konsekuensi tindakan sosial itu.

e. Menurut August Comte, seorang Sosiolog Perancis, Sosiologi adalah ilmu positif tentang masyarakat. Istilah Sosiologi ini sebenarnya berasal dari pendapat August Comte, yang menggabungkan dua kata yang berlainan bahasa, yaitu socius (dari bahasa katin) dan logos ( dari bahasa Yunani). Dari penggabungan dua kata tersebut lalu muncullah kata Sosiologi yang kita pergunakan dan kita pelajari sekarang ini. f. Menurut Peter L. Berger, Sosiologi adalah studi ilmiah mengenai hubungan antara

masyarakat dan individu.

Dari keenam definisi Sosiologi di atas maka rumusan dari Peter L. Berger yang dianggap sesuai dengan ruang lingkup kajian Sosiologi. Peter L. Berger menyebutkan bahwa Sosiologi adalah studi ilmiah, yang berarti Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari masyarakat beserta gejala-gejalanya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan, karena Sosiologi mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji dan didasarkan penelitian ilmiah.

4. Ciri-ciri Sosiologi

Ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran. Pengetahuan juga harus selalu dapat diperiksa dan ditelaah secara kritis. Tujuan ilmu pengetahuan adalah untuk lenih mengetahui dan mendalami berbagai segi dalam kehidupan.

Pada hakekatnya, ilmu pengetahuan timbul karena adanya hasrat ingin tahu dalam diri manusia. Ilmu pengetahuan juga memiliki unsur-unsur yang tergabung dalam suatu kebulatan. Unsur-unsur tersebut adalah :

a. pengetahuan (knowledge) b. tersusun secara sistematis c. menggunakan pemikiran

d. dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain secara objektif.

Apakah ilmu sosiologi merupakan sutau ilmu pengetahuan ? Jawabannya adalah ya. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri karena telah memenuhi semua unsur dalam ilmu pengetahuan.

Adapun ciri-ciri sosiologi sebagai suatu ilmu pengetahuan yaitu :

1. Sosiologi bersifat empiris, artinya didasarkan pada hasil pengamatan dan pengalaman yang terjadi atas kehidupan masyarakat. Sifat empiris ini dihubungkan dengan sifat ilmu yang harus dibuktikan dengan fakta atau data aktual yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Adanya kehidupan masyarakat beserta gejala-gejalanya merupakan bukti yang tak dapat disangkal kebenarannya. Misalnya masyarakat Indonesia bersifat ramah tamah dan berjiwa gotong royong. Pernyataan ini bersifat empiris, karena masyarakat Indonesia sejak nenek moyang sudah terbiasa hidup ramah dan suka bergtong royong. Sifat-sifat itu terlihat nyata di daerah-daerah pedesaan, seperti ketika membangun rumah, masjid, kerja bakti, upacara penguburan jenasah dan sebagainya.

2. Sosiologi bersifat teoritis, artinya fakta dan gejala kehidupan bermasyarakat sebagai objek Sosiologi disajikan secara ilmiah dan konsepsional yang memperlihatkan adanya hubungan sebab akibat, atau saling mengakibatkan dari fakta-fakta yang terjadi dalam kehidupan masyarakat. Misalnya tindakan sosial

(10)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 5 dari individu disebabkan adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan dan mempertahankan hidupnya. Orang bekerja giat untuk memperoleh penghasilan atau mencari nafkah, anak-anak sekolah dan belajar giat karena ingin pandai, dan sebagainya.

3. Sosiologi bersifat kumulatif, artinya teori-teori Sosiologi selalu mengalami perubahan dan perbaikan sesuai dengan kenyataan yang terjadi di dalam masyarakat atau dapat dikatakan bahwa teori sosiologi dibangun, dikembangkan dan diperluas berdasarkan teori-teori yang telah ada sebelumnya

4. Sosiologi bersifat non etis, artinya Sosiologi tidak menjelaskan dari segi moral baik itu atau buruk tentang sesuatu, melainkan hanya mengkaji perilaku sosialnya. Misalnya tidak menilai bahwa tawuran pelajar itu baik atau buruk, tetapi apa sebabnya terjadi tawuran dan bagaimana cara mengatasinya.

B. SIFAT DAN HAKIKAT SOSIOLOGI

Sebagai ilmu pengetahuan, Sosiologi tentunya mempunyai sifat dan hakikat sebagai ilmu. Adapun sifat dan hakikat Sosiologi adalah :

a. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial yang berhubungan dengan gejala-gejala kemasyarakatan.

b. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya Sosiologi membatasi diri dengan apa yang terjadi (das sein) dan bukan apa yang seharusnya terjadi (das sollen).

c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan atau terpakai..

d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak , artinya yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi di dalam masyarakat.

e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antarmanusia dan perihal sifat, hakikat, isi dan struktur masyarakat manusia.

f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait dengan metode yang dipergunakannya.

g. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan merupakan ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya Sosiologi mengamati dan mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi dalam masyarakat secara empiris.

Kegiatan belajar 1 telah kita akhiri disini. Sebelum mengerjakan latihan/tugas, bacalah kembali materi pelajaran sekali lagi. Untuk lebih memahami dan memperkaya khasanah pengetahuan Anda tentang konsep dasar sosiologi, kerjakanlah tugas-tugas berikut ini:

1. Dari definisi diatas cari persamaan dan perbedaan definisi sosiologi menurut para ahli :

Persamaan Perbedaan 1. 1. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 5. 5.

LEMBAR KEGIATAN

(11)

6 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

2. Tugas Mandiri :

Lengkapilah Tabel dibawah ini :

Tokoh Nama dan Asal Landasan Pemikiran

(12)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 7 MENJODOHKAN

Jodohkan kalimat yang ada di lajur kanan dengan yang ada di lajur kiri dengan menulis

hurufnya saja

1 Kumulatif

…………

A. hasil abstraksi dari penelitian yang dilakukan 2 Teoritis

…………

B. penelitian atau penelusuran suatu masalah dengan metode yang tepat 3 Normatif

…………

C. pendapat menurut perkiraan bukan berdasarkan penelitian yang rasional 4 Observasi

…………

D. kumpulan teori-teori yang terdahulu dan diambil yng paling akhir dan terbaik 5 Spekulatif

…………

E. sesuatu harus sesuai dengan yang seharusnya

KEGIATAN BELAJAR 2

OBJEK, RUANG LINGKUP, TUJUAN

DAN HUBUNGAN SOSIOLOGI DENGAN ILMU LAIN INDIKATOR

1. Mendesdripsikan obyek Sosiologi . 2. Mendeskripsikan ruang lingkup Sosiologi. 3. Menyebutkan tujuan Sosiologi.

4. Menjelaskan hubungan Sosiologi dengan ilmu lain.

1. Objek studi Sosiologi

Objek kajian Sosiologi adalah masyarakat dengan segala permasalahannya. Berikut ini akan dibahas tentang konsep masyarakat menurut pendapat para ahli, diantaranya :

• Ralph Linton

Masyarakat merupakan kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri dan menganggap diri mereka sebagai kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah dirumuskan dengan jelas. • Mac Iver dan Charles H. Page

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerjasamaantara berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini dinamakan masyarakat sehingga masyarakat merupakan jalinan hubungan sosial yang selalu berkembang.

• Selo Soemardjan

(13)

8 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli Sosiologi tentang masyarakat maka dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat mencakup beberapa unsur yaitu : 1. Manusia yang hidup bersama

2. berkumpul untuk waktu yang cukup lama 3. sadar bahwa mereka merupakan suatu kesatuan

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan karena setiap anggota kelompok merasa dirinya saling terikat satu sama lain.

Berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli sosiologi tersebut, maka kita dapat mengatakan bahwa ilmu sosiologi memiliki obyek kajian tentang:

1. hubungan timbal balik antara individu dengan individu lainnya, 2. hubungan antara individu dengan kelompok

3. hubungan antara kelompok, dan 4. sifat dari kelompok-kelompok sosial

2. Ruang lingkup Sosiologi

Ruang lingkup kajian Sosiologi adalah masyarakat dan gejala-gejala sebagaimana mestinya. Berbicara tentang masyarakat tentu saja tridak dapat dilepaskan dari pembicaraan tentang individu sebagai unsur pembentuknyaTanpa ada individu tidak mungkin ada masyarakat, demikian sebaliknya. Individu dalam hal ini merupakan konsep Sosiologi, bukan pengertian pribadi secara individual. Karena konsep pribadi secara individual merupakan objek dari ilmu Psikologi, yakni ilmu yang mempelajari secara khusus perilaku individu dalam hubungannya denganlingkungan. Dalam Sosiologi individu menunjuk terutama pada subjek yang melakukan tindakan sosial dalam kaitannya dengan interaksi sosial, atau dalam hubungannya dengan individu lain dalam masyarakat.

Hubungan antaraindividu dalam bermasyarakat tentunya akan melahirkan gejala-gejala sosial, seperti tindakan sosial, interaksi sosial, proses-proses sosial, kerjasama dan konflik sosial, pelapisan sosial, nilai-nilai dan norma sosial, pranata sosial dan sebagaianya. Hubungan yang baik antara dua orang/individu atau lebih akan menyebabkan terbentuknya kerjasama/integrasi sosial. Terbentuknya kelompok-kelompok sosial tersebut akan mendorong terbentuknya kesatuan-kesatuan masyarakat, bangsa dan negera.

Sebaliknya, hubungan yang tidak harmonis dari dua orang individu, masyarakat atau kelompok akan menyebabkan terjadinya konflik, permusuhan, perkelahian atau kekacauan dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian jelaslah bahwa sosiologi tidak hanya mengkaji konsep individu atau masyarakat saja, tetapi juga mempelajari gejala-gejala yang muncul sebagai konsekuensi dari hubungan-hubungan antarindividu atau antarkelompok sosial tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bah ruang lingkup sosiologi yang mencakup pengetahuan dan pengkajian masyarakat meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial dan masyarakat

b. Nilai-nilai dan norma sosial yang mendasari atau mempengaruhi sikap dan perilaku hubungan sosial dalam masyarakat.

c. Masyarakat dengan kebudayaannya d. Masalah-masalah sosial

(14)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 9 3. Tujuan Mempelajari Sosiologi

Tujuan Sosiologi antara lain :

1. Meningkatkan daya atau kemampuan manusia dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya. Caranya adalah dengan mempelajari fenomena dan gejala-gejala sosial yang terjadi di dalam masyarakat dengan menggunakan metode ilmiah yang didasarkan pada ilmu pengetahuan yang objektif sehingga berbagai masalah sosial kemasyarakatan dapat dipecahkan dengan menggunakan bantuan ilmu pengetahuan.

2. Meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat masyarakat

3. Meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya terutama lingkungan osial budayanya.

4. Hubungan Sosiologi dengan ilmu lainnya

Anda tentunya memahami bahwa masyarakat yang menjadi objek dalam ilmu-ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri atas beberapa segi, yaitu segi ekonomi, segi politik dan segi-segi lain dalam kehidupan masyarakat. Secara langsung maup[un tidak langsung, ilmu sosiologi berkaitan dengan ilmu-ilmu lain dari berbagai segi kehidupan manusia karena Sosiologi adalah ilmu yang mengkaji masyarakat. Berikut ini adalah kaitan ilmu sosiologi dengan ilmu sosial lainnya, seperti ilmu sejarah, ilmu ekonomi, ilmu politik, ilmu antropologi dan ilmu ilmu psikologi.

a. Sosiologi dengan Sejarah

Sosiologi dan Sejarah merupakan dua ilmu sosial yang sama-sama menelaah kejadian dan hubungan yang dialami manusia. Namun, perhatian ilmu sejarah lebih ditekankan peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan berusaha nebdaoatkan gambaran yang lengkap tentang peristiwa tersebut kemudian menghubungkan dengan peristiwa sejarah yang lain serta ingin menemukan sebab-sebab terjadinya suatu peristiwa. Sedangkan ilmu sosiologi hanya mengamati peristiw yang merupakan proses kemasyarakatan yang muncul dari hubungan antarmanusia dalam suatu situasi dan kondisi yang berbeda-beda.

b. Sosiologi dan Ekonomi

Ilmu ekonomi mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup, sedangkan sosiologi mempelajari unsur-unsur dalam masyarakat secara keseluruhan.

c. Sosiologi dan Politik

Ilmu politik mempelajari tentang upaya untuk memperoleh, mempertahankan dan merebut kekuasaan, sedangkan sosiologi memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum. Upaya untuk mempeoleh kekuasaan digambarkan oleh sosiologi sebagai salah satu bentuk persaingan atau bahkan konflik

d. Sosiologi dan Antropologi

Ilmu antropologi agak sulit dibedakan dengan ilmu sosiologi. Antropologi lebih memusatkan perhatiannya pada masyarakat tradisional yang masih sederhana kebudayaan, sedangkan sosiologi mengamati masyarakat modern yang strukturnya sudah kompleks. Intinya sosiologi dan antropologi merupakan dua unrus ilmu sosial yang saling berkaitan dan melengkapi satu sama lain.

e. Sosiologi dan Psikologi Sosial

Ilmu psikologi sosial merupakan cabang ilmu psikologi yang memusatkan perhatiannya pada perilaku individu secara perorangan/pribadi. Jadi ilmu

(15)

10 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

psikologi sosial adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari pengalaman dan tingkah laku indibidu yang telah ditimbulkan dajn dipengaruhi oleh situasi-situasi sosial.

Kegiatan belajar 2 telah kita akhiri disini. Sebelum mengerjakan latihan/tugas, bacalah kembali materi pelajaran sekali lagi. Untuk lebih memahami dan memperkaya khasanah pengetahuan Anda tentang objek, ruang lingkup , tujuan dan hubungan Sosiologi dengan ilmu lainnya, , kerjakanlah tugas-tugas berikut ini:

TUGAS KEGIATAN 2

Di bawah ini dicantumkan latihan yang akan memantapkan penguasaan Anda mengenai uraian yang disampaikan sebelum ini, kerjakan latihan tersebut sesuai dengan apa yang telah Anda pelajari pada kertas terpisah. Selamat berlatih !

1. Jelaskan objek kajian ilmu Sosiologi ? 2. Apa sajakah Ruang lingkup ilmu sosiologi ?

3. Bagaimana hubungan ilmu sosiologi dengan ilmu politik ? PETUNJUK JAWABAN TUGAS KEGIATAN

1. Anda dapat mengulangi membaca tentang objek kajian Sosiologi.

2. Tentu mudah menjawabnya, bukan ? Anda dapat membaca ulang materi tentang ruang lingkup ilmu Sosiologi !

3. Anda pasti mampu menjawabnya !

Soal Pilihan Ganda

1. Menurut Soerjono Soekanto, unsur-unsur masyarakat adalah sebagai berikut , kecuali ... a. Terdapat sekurang-kurangnya dua orang manusia yang hidup bersama

b. Berkumpul dalam jangka waktu tertentu

c. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan d. Merupakan suatu sistem hidup bersama

e. Memiliki budaya yang relatif berbeda

2. Pokok yang paling utama atau mendasar dalam mempelajari Sosiologi yaitu interaksi antara ...

a. Kelas-kelas sosial dalam masyarakat b. Rakyat dengan pengusaha

c. Manusia dengang lingkungan d. Masyarakat dengan budaya

e. Manusia dengan manusia / kelompok

3. Yang bukan tergolong dalam cabang Sosiologi adalah … a. Sosiologi Politik

b. Statistik Sosial c. Sosiologi Ekonomi

d. Sosiologi Pendidikan e. Sosiologi Kesenian

4. Di bawah ini manakah yang bukan merupakan aspek –aspek yang dipelajari dalam Antropologi ...

a. Bangsa-bangsa dan negara-negara di dunia b. Dasar kebudayaan suku bangsa

c. Bahasa di dunia

d. Aneka warna ras di dunia e. Sejarah budaya manusia

(16)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 11 5. Sosiologi Ekonomi mempelajari tentang ….

a. Interaksi keagamaan

b. Perilaku berekonomi masyarakat c. Filsafat Sosiologi

d. Motik tindakan ekonomi masyarakat e. Untung rugi dalam masyarakat

KEGIATAN BELAJAR 3

METODE SOSIOLOGI DAN MANFAAT MEMPELAJARI SOSIOLOGI. INDIKATOR

Setelah mempelajari Kegiatan Belajar 3 ini Anda diharapkan dapat :

1. Menjelaskan metode-metode sosiologi;

2. Mengidentifikasi manfaat mempelajari Sosiologi.

A. METODE SOSIOLOGI

Metode merupakan cara kerja yang tercetus atau memiliki sistem memudahkan kita dalam melaksanakan suatu pekerjaan atau kegiatan, agar tercapai tujuan yang sudah kita tentukan, Sosiologi juga dapat disebut sebagai metode, karena sosilogi dapat memberi kita cara kerja yang sistematis dalam melakukan suatu penelitian sosial, perencanaan sosial maupun pemecahan masalah sosial sehingga kita dapat mencapai tujuan. Di dalam metode penelitian sosiologi terdapat dua pendekatan yang digunakan oleh para peneliti sosiologi, yaitu :

1. Pendekatan Kualitatif

Pendekatan ini mengutamakan kualitas data yang diperoleh. Semakin dalam dan lengkap suatu informasi merupakan indikator keberhasilan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini cocok untuk jenis penelitian dengan skala tidak terlalu besar namun memiliki kelapangan waktu. Metode yang digunakan dalam pendekatan kualitatif antara lain :

1.1. Metode historis

Penelitian yang analisis datanya didasarkan pada peristiwa-peristiwa masa lampau untuk mengetahui kejadian saat ini.

1.2. Metode Komparatif

Penelitian dengan membandingkan antara kondisi masyarakat yang satu dengan yang lainnya dengan tujuan untuk mengetahui perbedaan dan persamaan disamping untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kondisi masyarakat yang demikian.

1.3. Metode Historis komparatif

Merupakan gabungan antara metode historis dengan metode komparatif.

1.4. Metode Case study

Menyelidiki peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar kelompok masyarakat maupun lembaga-lembaga tertentu untuk mendpatkan garis-garis pokok dari peristiwa-peristiwa itu.

(17)

12 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

1.5. Metode Survei lapangan

Digunakan untuk memperoleh data yang hanya ada pada kehidupan masyarakat secara langsung, baik melalui angket, wawancara atau observasi secara langsung.

1.6. Metode empiris dan rasionallistis

Metode empiris menyadarkan diri pada keadaan yang nyata didapat dalam masyarakat melalui penelitian sedang metode rasionalistis mengutamakan pemikiran sehat untuk mencapai pengertian tentang masalah-masalah kemasyarakatan.

1.7. Metode Fungsional

Bertujuan untuk meneliti kegunaan lembaga-lembaga kemasyarakatan dan struktur sosial dalam masyarakat

2. Pendekatan Kuantitatif

Pendekatan ini mengutamakan pada kuantitas data meskipun segi kualitas harus dijaga. Data yang berupa angka, terutama statistik merupakan bahan utama dalam melakukan analisis. Metode yang digunakan dalam pendekatan kuantitatif antara lain :

Metode Statistik

Mengukur gejala-gejala sosial yang tampak secara kuantitatif kemudian diinterpretasikan ke dalam pemahaman umum.

Metode Sosiometri

Himpunan konsep-konsep dan metode yang bertujuan untuk menggambarkan dan meneliti hubungan antar manusia dalam masyarakat secara kuantitatif dengan menggunakan skala dan angka

Metode polling (jajak pendapat)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan untuk mengetahui pendapat masyarakat terhadap hal-hal tertentu dalam jangka waktu yang relatif singkat.

Metode Sosiologi lain yang ada yang mendasarkan dengan cara berpikir induktif dan deduktif.

a. Metode Induktif

Digunakan untuk menyimpulkan suatu keadaan dari gejala yang khusus untuk mendapatkan kaidah-kaidah yang berlaku secara umum.

b. Metode Deduktif

Digunakan untuk mrngumpulkan suatukeadaan dengan gejala umum untuk mendapatkan kaidah yang berlaku secara khusus.

Teknik Pengumpulan data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian Sosiologi ada beberapa macam, antara lain survei, pengamatan / observasi, studi kasus dan analisis isi dan eksperimen. a. Teknik survai

Merupakan teknik penelitian yang menggunakan daftar pertanyaan yang baku (kuesioner). Ada 2 jenis kuesioner yaitu kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka

b. Pengamatan / Observasi

Merupakan metode penelitian non survei. Dalam metode ini, peneliti mengamati perilaku subyek penelitiaannya secara langsung, dan biasanya membutuhkan waktu yang lama sehingga ia memperoleh kesempatan untuk mendapatkan data secara rinci dan mendalam.

(18)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 13 c. Studi Kasus

Metode penelitian ini dapat meneliti berbagai segi kehiupan suatu kelompok sosial secara menyeluruh.

d. Analisis Isi

Suatu masalah penelitian dapat diungkapkan dengan cara menganalisis isi dari berbagai dokumen seperti surat kabar, majalah, dokumen resmi, maupun naskah di bidang seni dan sastra.

e. Eksperimen

Teknik eksperimen dapat dilakukan dalam lingkungan laboratorium maupun dalam kehidupan sebenarnya. Pada teknik ini, peneliti membagi subyek penelitian dalam dua kelompok atau lebih, kemudian peneliti akan menciptakan kondisi yang dimanipulasi untuk salah satu kelompok subyek penelitian dan diberi perlakuan secara khusus

B. MANFAAT / KEGUNAAN SOSIOLOGI DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Sosiologi memiliki berbagai manfaat dalam berbagai bidang kehidupan seperti pemerintahan, pendidikan, ekonomi dan industri. Sosiologi juga dapat menemukan sebab terjadinya masalah sosial dan kemudian memberikan solusi terhadap masalah sosial tersebut, karena dengan mempelajari masalah sosial yang ada di sekitar kita, maka kita akan menemukan amanfaat yang terkandung dalam sosiologi bagi masyarakat. Berikut ini akan kita bahas berbagai manfaat/penggunaan sosiologi dalam kehidupan masyarakat.

1. Kegunaan dalam bidang pembangunan

Pembangunan merupakan suatu proses perubahan di segala bidang kehidupan yang dilakukan secara sengaja berdasarkan suatu rencana tertentu. Proses pembangunan terutama ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup rakyat baik secara struktural maupun spiritual.

1.1. Struktural, yaituperencanaan, pembentukan dan evaluasi lembaga kemasyarakatan, prosedur serta pembangunan fisik.

1.2. Spiritual, yaitu pembentukan watak dan pendidikan, khususnya cara berpikir terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi.

2. Kegunaan dalam pemecahan masalah sosial

Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan kelompok sosial. Berdasarkan sumbernya, masalah sosial diklasifikasikan menjadi empat kategori yaitu L

2.1. masalah sosial karena faktor ekonomis, misalnya kemiskinan dan pengangguran. 2.2. masalah sosial karena faktor biologis, misalnya penyakit

2.3. masalah sosial karena faktor psikologis, misalnya bunuh dirim sakit jiwa

2.4. masalah sosial karena faktor kebudayaan, misalnya perceraian, kejahatan, kenakalan remaja dan konflik antar etnis.

Masalah sosial juga dikalsifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu :

a. Kepincangan dalam warisan fisik

Masalah sosial terjadi karena adanya pengurangan atau pembatasan-pembatasan dalam mengeksploitasi sumber daya alam.

b. Kepincangan warisan sosial

Kepincangan warisan sosial mencakup bertambah dan berkurangnya jumlah penduduk, angka harapan hidup, pembatasan kelahiran, migrasi, pengangguran, hubungan antara kelompok mayoritas dan kelompok minoritas dan persoalan penduduk lainnya.

(19)

14 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

c. Kebijakan sosial

Kebijakan sosial meliputi perencanaan ekonomi dan perencanaan sosial.

Adapun beberapa masalah sosial yang biasa terjadi dalam masyarakat antara lain disorganisasi keluarga, kenakalan remaja, kemiskinan, kejahatan dan peperangan. Berikut ini akan diuraikan tentang berbagai maslah sosial.

a. Disorganisasi Keluarga

Perpecahan yang terjadi dalam keluarga karena anggota-anggota keluarga gagal memenuhi kewajiban-kewajiban yang sesuai dengan peran sosialnya. Secara sosiologis, bentuk-bentuk disorganisasi dalam keluarga antara lain : keluarga yang tidak lengkap karena hubungan di luar nikah,disorganisasi keluarga karena perceraian, kurangnya komunikasi diantara anggota keluarga, krisis keluarga karena orang yang bertindak sebagai kepala keluarga meninggalkan rumah tangga di luar kemampuannya sendiri, krisis keluarga yang disebabkan karena faktor internal(gangguan kejiwaan).

b. Kenakalan remaja

Perilaku melanggar nilai dan norma yang dilakukan oleh remaja. c. Kemiskinan

Merupakan suatu keadaan ketika seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga fisik dan mentalnya dalam kelompok terwebut

d. Kejahatan

Menurut ilmu sosiologi, tinggi rendahnya angka kejahatan berhubungan erat dengan bentuk-bentuk dan organisasi sosial ketika kajahatan itu terjadi.

e. Peperangan

Peperangan merupakan masalah sosial yang paling sulit dipecahkan sepanjang sejarah manusia

Untuk mengatasi masalah-masalah sosial tersebut, ada dua metode yang dapat digunakan yaitu :

1. Metode preventif

Dilakukan dengan mengadakan penilaian yang mendalam terhadap gejala-gejala sosial.

2. Metode represif

Proses penanggulangan secara langsung terhadap masalah sosial yang sedang tumbuh dan dirasakan masyarakat.

3. Kegunaan dalam perencanaan sosial

Perencanaan sosial adalah suatu kegiatan untuk mempersiapkan masa depan secara ilmiah. Adapun kegunaan sosiologi dalamperencanaan sosial antara lain :

a. mengkaji perkembangan kebudayaan masyarakat dari taraf tradisional sampai pada taraf modern.

b. Mengkaji hubungan manusia dengan alam sekitarnya, hubungan antar golongan dalam masyarakat dan mempelajari proses perubahan dalam masyarakat.

c. Merupakan disiplin ilmu yang obyektif sehingga pelaksanaan perencanaan sosial diharapkan lebih sedikit penyimpangannya.

d. Perencanaan sosial secara sosiologi merupakan alat untuk mengetahui perkembangan kehidupan masyarakat.

e. Dengan berpikir secara sosiologis dapat diketahui keterbelakangan serta kemajuan masyarakat dalam bidang kebudayaan, yaitu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

(20)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 15 C. MANFAAT / KEGUNAAN MEMPELAJARI SOSIOLOGI

Manfaat/kegunaan mempelajari ilmu sosiologi antara lain :

1. Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh, pegawai, lomunitas agama, militer dan sebagainya).

2. Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi serta stratifikasi sosial.

3. Hasil kajian sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.

4. Data-data masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.

Di bawah ini dicantumkan latihan yang akan memantapkan penguasaan Anda mengenai uraian yang disampaikan sebelum ini, kerjakan latihan tersebut sesuai dengan apa yang telah Anda pelajari pada kertas terpisah. Selamat berlatih !

1. Jelaskan metode-metode yang digunakan dalam pendekatan kualitatif ! 2. Jelaskan jenis-jenis masalah sosial !

3. Apa sajakah manfaat mempelajari sosiologi ? PETUNJUK JAWABAN TUGAS KEGIATAN

1. Anda dapat mengulangi membaca tentang metode Sosiologi.

2. Tentu mudah menjawabnya, bukan ? Anda dapat membaca ulang materi tentang kegunaan sosiologi dalam pemecahan masalah sosial !

3. Anda pasti mampu menjawabnya !

UJI KOMPETENSI

1. Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius dan logos, artinya... a. teman dan kawan

b. teman dan perkataan c. pembicaraaan dan teman d. Pembicaraan dan perkataan e. teman dan musuh

2. Sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil–hasil pengamatan dalam realitas sosial. Hal ini menunjukkan bahwa sosiologi mempunyai ciri utama yaitu...

a. teoritis d. non etis b.empiris e. praktis c. komulatif

3. Sosiologi bukan mencari baik buruknya suatu realita sosial tetapi menjelaskan realita tersebut secara analitis. Hal ini menunjukkan ciri sosiologi yaitu...

a. empiris d. komulatif b. teoritis e. spekulatif c. nonetis

4. Sosiologi adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang... a. masalah individu

b. kebutuhan masyarakat c. kemampuan masyarakat

(21)

16 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

d. potensi alam Masyarakat e. hubungan dalam masyarakat

5. Sejarah ilmu pengetahuan semua berawal dari ilmu yang disebut mother of science yaitu a. matematika d. filsafat

b. fisika e. agama c. sosiologi

6. Beikut ini adalah ciri-ciri sosiologi, kecuali... a. nonetis d. teoritis

b. empiris e. kumulatif c. spekulatif

7. Peristiwa yang termasuk kajian sosiologi adalah... a. masyarakat mengantri BBM di berbagai daerah dunia b. banyaknya partai dalam pemilu sekarang

c.kemampuan spiritual yang dimiliki seorang paranormal di masyarakat d. melambungnya harga minyak

e. penangkapan para artis karena narkoba 8. Objek formal sosiologi adalah

a. perilaku masyarakat b.Bangunan masyarakat c. masalah masyarakat d. masyarakat e. Budaya masyarakat 9. 1. berdasarkan observasi 2. spekulatif 3. dapat diamati 4. berdasarkan pengalaman

Salah satu ciri sosiologi adalah empiris, dari klimat di atas, pengertian yang tepat tentang empiris adalah

a. 1&2 d. 2&4 b. 2&3 e. 1&3 c. 3&4

10. Seorang sosiolog (ahli sosiologi) sedang meneliti Kota Sukabumi, di bawah ini yang tepat menjadi objek material penelitian tersebut adalah....

a. masyakat Kota Sukabumi

b. pergaulan bebas anak muda Kota Sukabumi c. teknologi yang berkembang di Kota Sukabumi d. bentuk peta wilayah Kota Sukabumi

e. kepemimpinan pemerintah di Kota Sukabumi

11. Di bawah ini adalah objek-objek sosiologi secara umum, kecuali... a. budaya masyarakat

b. masyarakat c. Perilaku sosial d. individu

e. kelompok sosial

12. Setiap masyarakat membutuhkan pemimpin dan pemerintahan, hal ini memperlihatkan hubungan sosiologi dengan...

a. sejarah d. IPA

b. ekonomi e. politik c. hukum

13. Salah satu hakikat sosiologi adalah bersifat kategoris, maksudnya... a. berasarkan yang seharusnya

b. berdasarkan kenyataan c. berdasarkan harapan

(22)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 17 d. berasarkan pemimpin

e. berasarkan takdir

14. Sudut pandang sosiologi dalam melihat kasus pembunuhan Rian adalah... a. apa dampak kasus Rian terhadap masyarakat

b. berapa hukuman yang tepat untuk Rian c. berapa orang yang meninggal oleh Rian d. apa kebijakan pemerintah untuk kasus Rian e. siapa saja korban Rian

15. 1.kejadian tersebut kesalahan Aburizal Bakri sebagai pemodal 2. mengapa kejadian tersebut terjadi

3.pelakunya harus dihukum dengan hukuman seberat-beratnya 4. bagimana menaggulangi korban dengan baik

dari pernyataan di atas, mana yang melihat kasus lumpur lapindo Secara nonetis a. 1&2 d. 2&3

b. 1&3 e. 3&4 c. 2&4

16. Di bawah ini adalah hakikat sosiologi, kecuali... a. IPS d. Kategoris b. teoretis e. Ilmu abstrak c. Ilmu murni

17. Pendapat Pitirim A Sorokin tentang sosiologi menitikberatkan pada... a. budaya dan kebiasaan masyarakat

b. struktur sosial

c. mempelajari masyarakat

d. hubungan sosial antarkelompok e. gejala sosial dan non sosial

18. di bawah ini merupakan persamaan antropologi dan sosiologi secara keilmuan, kecuali... a. sama-sama ilmu sosial

b. sama-sama ilmu abstrak c. sama-sama ilmu terapan d. sama-sama ilmu umum

e. sama-sama memberi kontribusi pada pembangunan 19. 1. kumpulan manusia

2. hidup bersama dalam waktu lama

3. menjaga kuat kebudayaan nenek moyang 4. punya kebudayaan dan sistem hidup 5. wilayahnya terdapat laut dan hutan

dari kalimat di atas yang merupakan ciri-ciri masyarakat adalah.... a. 1,2,3 d. 1,2,4

b. 2,3,4 e. 1,3,5 c. 3,4,5

20. Peneliti yang ikut berada dalam obyek penelitian berarti penelitian tersebut menggunakan metode... a. interview b. kuesioner c. observasi d. survai e. studi kepustakaan

21. Tekhnik pengumpulan data sosiologi yang dengan cara menyebar angket adalah ... a. kuesioner d. sensus

b. dokumentasi e. percobaan c. registrasi

(23)

18 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

22. Metode penelitian yang memfokuskan pada peristiwa khusus dengan meneliti secara mendalam yaitu penelitian...

a. kuantitatif b. eksperimen c. studi kasus d. korelatif e. eksploratif

23. Metode yang mendalami secara sungguh-sungguh dari salah satu gejala-gejala yang nyata terdapat dalam kehidupan masyarakat disebut metode ….

a. historis b. Komparatif c. Deduktif

a. Case study b. sosiolmetri

24. Suatu metode penelitian yang dalam analisis datanya menggunakan keterangan berdasarkan angka-angka statistik termasuk metode ....

a. komparatif b. studi kasus c. historis

d. kuantitatif e. kualitatif

25. Metode yang menyimpulkan suatu keadaan dari gejala umum untuk mendapatkan kaidah yang berlaku secara khusus dinamakan ...

a. metode statistik b. metode sosiometri c. metode polling d. metode induktif e. metode deduktif Catatan Nilai Paraf Guru

(24)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 19

BAB II

KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN HUBUNGAN SOSIAL

KOLOM EKSPLORASI

Berperanlah sesuai dengan kelompok di bawah ini dan lakukan secara bersama-sama: • Kelompok 1 : mengaji

• Kelompok 2 : bertengkar

• Kelompok 3 : belajar/membaca buku • Kelompok 4 : bernyanyi

Apakah anda nyaman dengan situasi tersebut dan bagaimana sebaiknya?

.

INDIKATOR

1. Menjelaskan pengertian nilai dan norma-norma sosial

2. Mendeskripsikan ciri-ciri, fungsi, dan macam-macam nilai sosial 3. Mengidentifikasikan tingkatan norma dalam masyarakat 4. Membedakan Nilai sosial dan norma sosial

5. Mengenal macam-macam norma yang berlaku dalam masyarakat KOMPETENSI INTI

 Memahami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

KOMPETENSI DASAR

 Menerapkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

 Melakukan kajian, diskusi, dan menyimpulkan konsep-konsep dasar Sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu, antara individu dan kelompok serta antar kelompok

(25)

20 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

PETUNJUK BELAJAR

1. Bacalah dengan cermat ringkasan materi dan lengkapi dengan membaca buku sosiologi lainnya sebagai acuan.

2. Kerjakan tugas – tugas dengan seksama.

KEGIATAN BELAJAR 1

NILAI SOSIAL

A. NILAI SOSIAL

Nilai sosial secara umum dapat dinyatakan sebagai keyakinan relatif kepada

yang baik dan buruk, yang benar dan salah, kepada apa yang seharusnya ada dan apa

yang seharusnya tidak ada. Pengertian tersebut dipertegas oleh Polak ( 1985:30), yang

mengatakan bahwa Nilai dimaksud sebagai ukuran-ukuran, patokan-patokan,

anggapan-anggapan, keyakinan-keyakinan yang dianut oleh orang banyak dalam

lingkungan suatu kebudayaan tertentu, mengenai apa yang benar, pantas, luhur,

dan baik untuk dikerjakan, dilaksanakan atau diperhatikan .

Menurut Koentjaraningrat, nilai sosial merupakan konsepsi-konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagian besar dari warga masyarakat mengenai hal-hal yang mereka anggap bernilai dalam hidup. Oleh karena itu, suatu nilai berfungsi sebagai pedoman perilaku dalam masyrakat.

Menurut Soerjono Sukanto, nilai (value) adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa yang dianggap baik, dan apa yang dianggap buruk.

Nilai social adalah nilai yang dianut oleh kelompok masyarakat.

Ciri-ciri dan fungsi Nilai Sosial

Dari pengertian di atas kita dapat mengemukakan bahwa ciri-ciri nilai sosial:

1. Merupakan konstruksi masyarakat sebagai hasil intraksi antara warga masyarakat 2. Disebarkan diantara warga masyarakat (bukan bawaan individu sejak lahir) 3. Terbentuk nilai sosialisasi(proses belajar)

4. Merupakan bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia 5. Dapat mempengaruhi perkembangan diri seseorang

6. Memiliki pengaruh yang berbeda antara warga masyarakat 7. Cenderung berkaitan satu sama lain dan membentuk sistem Nilai.

FUNGSI-FUNGSI NILAI SOSIAL

1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok

2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku

3. Sebagai penentu terakhir manusia dalam memenuhi peranan-peranan sosial.

4. Sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok (masyarakat) Dengan nilai tertentu, anggota kelompok akan merasa sebagai suatu kesatuan

5. Sebagai alat pengawas/kontrol perilaku manusia dengan daya tekan dan daya pengikat tertentu agar orang mau berperilaku sesuai dengan yang diinginkan sistem nilai.

MACAM-MACAM NILAI SOSIAL

(26)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 21 Menurut Prof. Dr. Notonegoro, membagi Nilai menjadi tiga:

1. Nilai material yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur fisik manusia, nilai material secara relatif lebih indah diukur dengan alat pengukur misalnya pengukur luas (m2)

pengukur isi (leter) pengukur panjang (meter) dan sebagainya.

2. Nilai Vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktivitas.

3. Nilai kerohanian, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia misalnya: a. Nilai kebenaran yang bersumber pada unsur akal manusia

b. Nilai keindahan yang bersumber pada unsur rasa indah manusia (estetis gevoel)

c. Nilai kebaikan atau nilai moral yang bersumber pada unsur kodrat manusia seperti karsa/kehendak/kemauan/etika

d. Nilai religius yang merupakan nilai ketuhanan, kerohanian yang tertinggi dan mutlak. Nilai ini bersumber pada kepercayaan/ keyakinan manusia.

Bagan Nilai

Nilai-nilai sosial mempunyai fungsi umum di masyarakat (Drs. Suparto dalam buku Sosiologi dan Antropologi), yaitu:

1. Dapat menyumbangkan seperangkat alat untuk menetapkan harga sosial dari suatu kelompok

2. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berpikir dan bertingkah laku

3. Nilai sosial merupakan penentu terakhir bagi manusia dalam memenuhi peranan-perananny sosialnya.

4. Sebagai alat solidaritas dikalangan anggota kelompok (masyarakat). 5. Sebagai al;at pengawas/kontrol perilaku manusia.

Nilai sosial, berdasarkan cirinya dapat dibedakan menjadi:

1. Nilai dominan yaitu nilai yang dianggap paling penting dibanding nilai lainnya. Penilaian/ukuran dominan tidaknya suatu nilai berdasarkan:

a. kuantitas/banyaknya orang yang mengambil nilai tersebut b. berapa lama nilai itu digunakan

c. tinggi-rendahnya usaha memperlakukan nilai tersebut

d. prestise/kedudukan orang-orang yang menggunakan nilai tersebut di masyarakat. 2. Internalized value (nilai yang berdarah daging) yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian

orang-orang (bawah sadar). Apabila orang yang menganutnya tidak dapat melakukannya, akan merasa malu atau merasa bersalah, misalnya:

a. Seseorang suami/kepala keluarga tidak dapat memberi nafkah kepada istri dan anak-anaknya akan merasa sebagai orang tua/suami yang tidak bertanggung jawab.

Nilai

Imaterial Material Ajaran/Ideologi Kegunaan Kenikmatan Religi Gagasan Membentuk : 1. Kepribadian 2. Tingkah laku 3. Martabat 4. Intelektual Menghasilkan sesuatu yang dapat digunakan dan dinikmati oleh panca indra

(27)

22 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

b. Seorang prajurit yang harus mampu mempertahankan wilayah yang didudukinya dari serangan musuh.

c. Seorang guru yang tidak merasa berhasil mendidik siswanya karena nilai NEMnya sangat rendah.

B. NORMA SOSIAL Bagan Norma

Norma adalah aturan social atau patokan perilaku yang pantas. Norma diperlukan oleh masyarakat dalam rangka mengatur hubungan antar anggota masyarakat agar terwujud kehidupan masyarakat yang tertib dan teratur. Dalam norma selalu disertai sanksi yang tujuanya mengubah tingkah laku manusia dan sanksi tersebut dapat berupa hadiah dan hukuman.

Kaidah atau norma berkaitan erat dengan nilai yang dianut masyarakat. Norma social adalah aplikasi dari nilai social yang menjadi patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu maka dariitu norma social lebih konkrit dari pada nilai. Dalam kehidupan masyarakat, norma dianggap sebagai suatu keharusan, atau larangan. Ada norma social yang bersifat formal seperti UU, peraturan daerah, dan peraturan menteri.

Norma social yang bersifat nonformal biasanya tidak tertulis dan tertuang dalam kebiasaan yang dianut masyarakat seperti adat istiadat, tradisi, dan pantangan (pamali).

Pada mulanya norma terbentuk secara tidak sengaja. Dalam perkembangannya, karena terdapat kebutuhan-kebutuhan tertentu maka norma dibuat secara sengaja, dengan harapan agar dalam melakukan hubungan sesame anggota masyarakat berjalan dengan lancer dan tertib.

Agar norma dapat berfungsi dengan baik, norma harus melembaga (institutionalized) dan diperlukan syarat-syarat sebagai berikut:

1. norma harus diketahui oleh masyarakat 2. dipahami/dimengerti

3. dihargai

4. ditaati dan dilaksanakan

Pada mulanya norma terbentuk secara tidak sengaja sebagai hasil proses sosial, misalnya dalam jual beli, seorang calo/perantara mulanya tidak mendapat bagian tertentu, hanya sebatas kerelaan pembeli dan penjual, namun lama-kelamaan perantara mendapat bagian keuntungan dan imbalan jasa dari penjualan maupun pembeli dan akhirnya menjadi suatu kelaziman.

Perkembangan selanjutnya, norma sengaja diadakan untuk mewujudkan kondisi yang memungkinkan tujuan terlaksana. Norma/aturan ada yang bersifat formal seperti undang-undang, peraturan pemerintah dan dibuat secara tertulis. Sebagian besar normal/aturan tidak bersifat formal seperti aturan yang ada di masyarakat berupa kebiasaan yang tidak tertulis,

Norma

Pengertian

Macam Norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum.

Berdasarkan daya pengikat terbagi menjadi tata cara

Aturan, standar (patokan) yang dipergunakan oleh anggota masyarakat sebagai petunjuk, perintah , anjuran dan larangan

(28)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 23 namun aturan tersebut tetap dipatuhi dan memiliki sanksi. Norma/aturan di masyarakat mempunyai kekuatan mengingat yang berbeda-beda dari yang lemah sampai norma yang kuat daya ikatnya.

Secara sosiologis, norma menurut daya pengikatnya dibedakan menjadi 4 macam yaitu:

a. Cara (usage) adalah norma yang paling lemah daya pengikatnya karena bagi orang yang melanggar norma ini, hanya mendapat ejekan, cemoohan dari orang lain karena dianggap bertindak tidak sopan, seperti bicara dengan suara terlalu keras, ketika sedang makan mengeluarkan bunyi sebagai tanda kekenyangan dan lain sebagainya.

b. Kebiasaan (folkways) adalah suatu aturan degan kekuatan mengikatnya yang lebih kuat daripada usage (cara), karena kebiasaan dilakukan berulang-ulang sehingga merupakan bukti bahwa orang yang melakukannya menyukai dan menyadari perbuatan tersebut. Kebiasaan yang dijalankan oleh anggota masyarakat akhirnya jadi tradisi yang merupakan ciri atau identitas masyarakat yang bersangkutan. Misalnya:

1. Kebiasaan memberi hormat dan patuh kepada orang yang lebih tua

2. Kebiasaan menggunakan tangan kanan apabila memberikan sesuatu kepada orang lain

3. Kebiasaan setiap hari lebaran memasak ketupat, pulang mudik bagi yang bekerja atau bertempat tinggal di daerah lain, dan sebagainya.

c. Tata kelakuan (mores) adalah aturan yang sudah diterima oleh masyarakat yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari kelompok dan dilaksanakan sebagai alat pengawasan secara sadar atau tidak sadar oleh masyarakat terhadap anggotanya. Tata kelakuan merupakan gagasan yang kuat mengenai sesuatu yang dianggap benar dan salah yang menunut tindakan tertentu dan melarang yang lainnya. Biasanya tata kelakuan berhubungan erat dengan sistem kepercayaan/keyakinan agama masyarakat. Para pelanggar norma ini diisolir/dikucilkan dan digunjingkan oleh masyarakat. Tindakan masyarakat terhadap pelanggar norma ini dapat menjadi social control dan social pressure.

Contoh tata kelakuan antara lain:

1. Seseorang wanita muslim sangat tidak pantas berpakaian minim yang memperlihatkan lekuk tubuhnya

2. Larangan buang air kecil di sembarang tempat bagi masyarakat beradab

3. Berpelukan antara laki-laki dan wanita di tempat umum bagi masyarakat Timur tidak pantas, sedangkan bagi masyarakat Barat merupakan hal biasa.

Manfaat tata kelakuan antara lain:

a. Memberikan batas pada perilaku individu (sebagai alat kontrol) b. Mengidentifikasikan individu dalam kelompoknya

c. Menjaga solidaritas antaranggota masyarakat

d. Adat Istiadat (custom), norma ini umumnya tidak tertulis, namun memiliki sanksi keras karena orang yang melanggarnya mendapat sanksi baik secara langsung maupun tidak langsung berupa sikap penolakan terhadap dirinya. Sikap penolakan masyarakat yaitu orang yang melanggar adat istiadat tidak diterima dalam lingkungan masyarakat adat adalah sangat menyakitkan. Orang hidup itu, hidup dari dan dalam masyarakatnya artinya seseorang ada karena dia dilahirkan di masyarakat sedangkan hidupnya di masyarakat dan untuk masyarakat. Jelas adanya pengucilan atau tidak diterimanya seseorang di masyarakat merupakan sanksi berat.

Adat istiadat bersifat kedaerahan yaitu antara adat istiadat daerah satu dengan daerah lain relatife berbeda sesuai dengan tata nilai yang dianutnya. Misalnya, bagi masyarakat etnis Batak, perkawinan pada masyarakat Jawa yang tidak menganut sistem marga, perkawinan tersebut dapat diterima, biarpun dianggap kurang baik.

(29)

24 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

Macam-macam norma yang ada di masyarakat antara lain:

1. Norma agama adalah suatu norma yang berdasarkan keyakinan seseorang, norma ini bersifat mutlak yang mengharuskan manusia taat kepada ajaran agamanya dan bila melanggar sanksinya dirasakan di dunia ataupun di akhirat. Misalnya, norma/akidah yang ada dalam agama Islam tentang Rukun Islam dan Rukun Iman yang harus benar-benar ditaati oleh pemeluknya.

2. Norma kesusilaan berdasarkan pada hati nurani manusia/ahklak manusia bersifat universal, hanya sanksi norma kesusilaan bersifat relatif sesuai situasi dan kondisi masyarakatnya termasuk agama yang dianut oleh masyarakat sangat menentukan. Misalnya, pengutukan terhadap penghianatan, perselingkuhan suami-istri dan sebagainya.

3. Norma kesopanan adalah norma yang berpangkal dari aturan tingkah laku di masyarakat seperti cara berpakaian, pola pergaulan, dan sebagainya. Norma ini sifatnya relatif dan antara daerah satu dengan daerah lain berbeda, contoh:

a. Apabila pergi ke suatu pesta harus berpakaian pantas

b. Memberikan sesuatu menggunkaan tangan kanan, dan sebagainya.

4. Norma kebiasaan (habit) merupakan hasil proses dari perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk sama sehingga menjadi pola. Jadi apabila orang di dalam masyarakat melakukan sesuatu yang tidak biasa dilakukan anggota masyarakatnya dianggap aneh/berperilaku menyimpang, misalnya:

a. Kebiasaan mengadakan selamatan untuk bayi yang baru lahir b. Pulang kampung (mudik) di hari lebaran, dan lain-lain.

5. Norma hukum adalah himpunan petunjuk hidup/perintah dan larangan yang mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat (negara). Sanksi norma hukum bersifat mengikat dan memaksa yang bertujuan menyelenggarakan tata tertib masyarakat. Hukum dilengkapi sanksi yang dilaksanakan secara tegas oleh karena itu harus di buat oleh lembaga yang memiliki kedaulatan tertinggi (negara) supaya dapat dilaksanakan.

Ciri hukum antara lain diakui oleh masyarakat sebagai ketentuan yang sah dan penegak hukum sebagai yang berwewenang.

Tujuan utama hukum adalah menciptakan suasana aman dan tentram dalam masyarakat, jadi kepastian hukum harus diciptakan.

Contoh:

a. Tidak boleh melakukan tindakan kriminal seperti mencuri, membunuh, menipu dan lain-lain

b. Wajib membayar pajak

c. Memberikan kesaksian di muka sidang pengadilan

Dalam kehidupan di masyarakat norma-norma di atas tidak berjalan sendiri-sendiri, tetapi bersifat kumulatif maksudnya perbuatan seseorang yang melanggar salah satu norma kadang juga melanggar norma yang lain. Misalnya seorang pembunuh, ia melanggar norma hukum sekaligus melanggar norma agama, dan norma kesusilaan.

(30)

MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi 25 KEGIATAN BELAJAR 2

Berikan contoh-contoh dalam kehidupan di masyarakat jika terjadi pelanggaran terhadap : 1. Norma agama __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ___________________________________ 2. Norma hukum __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ___________________________________ 3. Adat istiadat __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ___________________________________ 4. Tata kelakuan __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ___________________________________

Sebutkan perbedaan nilai dan norma sosial!

No Nilai Norma 1 2 3 4 5 Studi Kasus

Bangsa Indonesia yang menganut budaya Timur, hormat kepada orang tua atau kepada yang lebih tua sangat dianjurkan, misalnya memberi salam jika bertemu.

Kebiasaan-kebiasaan yang ada rasanya semakin pudar terdesak oleh budaya asing tadi. Dalam keadaan yang demikian maka di masyarakat secara tidak disadari telah terjadi pergeseran nilai

Tugas

Setelah membaca kasus di atas, selesaikan soal-soal berikut ini!

1. Apakah nilai lama yang sudah mendarah daging selalu harus diubah sesuai tuntutan jamannya ?

(31)

26 MGMP SOSIOLOGI SMA dan MA Kota Sukabumi

__________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ______________________

2. Apakah dengan masuknya nilai kehidupan yang baru, dapat langsung cocok di masyarakat? __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ______________________

3. Bagaimana Anda menyikapi jika di masyarakat telah terjadi perubahan secara cepat? __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ______________________

4. Buatlah dua contoh nilai di masyarakat yang harus dipertahankan!

__________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ __________________________________________________________________________ ______________________

5. Upaya-upaya apa saja yang dapat menciptakan ketertiban sosial (5 buah)?

a. ……… ……… ……… b. ……… ……… ……… c. ……… ……… ……… d. ……… ……… ……… KEGIATAN BELAJAR 3 INTERAKSI SOSIAL

PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL

Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya manusia selalu berhubungan dengan manusia lain, sebab manusia adalah sebagai makhluk sosial. Dalam memenuhi kebutuhan tersebut terjadilah proses sosial yang disebut dengan interaksi sosial . Interaksi sosial hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok dalam masyarakat ( Menurut Pitirin A. Sorokin). Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis, menyangkut hubungan antara individu, antara kelompok, maupun antara individu dengan kelompok.

Referensi

Dokumen terkait

PRILOGA 7 VIPAP VIDEM KRŠKO SEKTOR KOMERCIALA Oddelek za prodajo grafičhin papirjev iin celuloze Zadeva: analiza proizvodnje SAVE MFC in RECIKLIRANIH PAPIRJEV v letu 2004 v tonah

Skala ekonomis dapat tercapai ketika output dapat digandakan dengan biaya ( cost per unit ) kurang dari dua kali lipat atau perusahaan yang memproduksi dalam skala

kecernaan/laju degradasi fraksi serat (NDF, ADF, dan selulosa) lima jenis rumput laut coklat (Padina australis, Turbinaria murayana, Turbinaria decurrens, Sargassum

Langkah implementatif yang telah dilakukan meliputi : (1) Menggali akar permasalahan dalam pengembangan destinasi wisata Kampung Tulip melalui observasi dan

1) Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Pengadilan Agama Gresik telah disusun dan disampaikan tepat waktu. 2) LKjIP telah menyajikan

pendidik dan peserta didik, diantaranya lebih dermawan dalam menyebarkan ilmunya semata-mata demi Allah SWT dan kemajuan serta peradaban Islam di masa yang akan

Survei untuk memperoleh masukan dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat dan atau sasaran terhadap kegiatan, progam dan layanan di Puskesmas Jiput yang di lakukan