1
RENCANA STRATEGI & RENCANA OPERASIONAL
2015-2019
STMIK MUSIRAWAS
Disusun pada Rapat Kerja (Raker) Pimpinan Sekolah Tingggi
Manajemen dan Ilmu Komputer Musi Rawas,
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI --- 2 RINGKASAN EKSEKUTIF --- 3 BAB 1. PENDAHULUAN --- 4BAB 2. VISI, MISI DAN TATA NILAI --- 5
2.1. VISI STMIK MUSIRAWAS --- 5
2.2. MISI STMIK MUSIRAWAS --- 5
2.3. TATA NILAI --- 6
BAB 3. ANALISI KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL --- 7
3.1. EVALUASI RENSTRA STMIK MUSIRAWAS 2009 – 2014 --- 7
3.2. ANALISIS KONDISI INTERNAL --- 7
3.3. ANALISIS KONDISI EKSTERNAL --- 9
3.4. KESIMPULAN SWOT --- 11
3.5. ISU-ISU STRATEGIS STMIK MUSIRAWAS --- 14
BAB 4. SASARAN,TUJUAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN --- 16
4.1. SASARAN STRATEGIS --- 16
4.2. TUJUAN STRATEGIS --- 17
BAB 5. SUMBER DAYA DAN PENGADAAN --- 21
5.1. KEBUTUHAN SUMBER DAYA --- 21
5.2. STRATEGI PENGADAAN SUMBER DAYA --- 22
BAB 6. MILESTONE AND STRATEGIC KEY PERFOMANCE INDICATOR --- 24
3
RINGKASAN EKSEKUTIF
Rencana Strategis ini disusun sebagai perjalanan STMIK MUSIRAWAS tahun 2015 – 2019. Dalam Rencana Strategis ini dimuat Visi, Misi, Tata Nilai, Sasaran, Tujuan, Strategi, dan Inisiatif Strategis yang akan dijalankan STMIK MUSIRAWAS selama periode lima tahun mendatang. Berikut ini adalah beberapa isi terpenting dari Renstra STMIK MUSIRAWAS 2015 – 2019.
Ada 16 sasaran utama dari Rencana Strategis STMIK MUSIRAWAS tahun 2015 – 2019. Sasaran unggulan yaitu bidang ICT akan dijadikan STMIK MUSIRAWAS sebagai lokomotif dalam mencapai nasional recognition. Strategi ini akan diikuti dengan pembuatan sistem alokasi dana penelitian yang diprioritaskan pada bidang ICT dan akuntabilitas yang diharapkan darinya. Perubahan juga akan dilakukan pada pemberdayaan organisasi (laboratorium) untuk dapat menghasilkan penelitian-penelitian yang dapat dipublikasikan pada tingkat nasional.
Dalam rangka mencapai sasaran strategis beberapa inisiatif strategis akan dilakukan. Pertama, program pengembangan produk unggulan STMIK MUSIRAWAS. Melalui program ini diharapkan STMIK MUSIRAWAS mampu menghasilkan output yang dapat menjawab secara langsung problem-problem nyata yang dihadapi masyarakat. Agar program ini bisa berjalan dengan baik, maka organisasi dan sumberdaya manusia STMIK MUSIRAWAS akan diberdayakan dan kebijakan pendanaan pengembangan produk unggulan STMIK MUSIRAWAS.
Pelaksanaan inisiatif strategis untuk mencapai sasaran memerlukan biaya yang tidak sedikit. Untuk itu STMIK MUSIRAWAS perlu menggali dana yang lebih besar. Aset-aset STMIK MUSIRAWAS yang potensial untuk menghasilkan revenue akan diberdayakan dan dikelola secara profesioanal.
Salah satu tujuan strategis yang ingin dicapai dalam Renstra STMIK MUSIRAWAS 2015 – 2019 adalah menghasilkan lulusan STMIK MUSIRAWAS yang mempunyai kompetensi dibidang technopreneurship. Untuk mencapai hal tersebut unit Inkubator dan bidang kemahasiswaan akan mengembangkan program technopreneurship untuk mahasiswa STMIK MUSIRAWAS.
4
BAB 1. PENDAHULUAN
Selama lima tahun terakhir banyak terjadi perubahan-perubahan fundamental yang sangat mempengaruhi bagaimana sebuah perguruan tinggi seharusnya dikelola. Keinginan pemerintah agar perguruan tinggi swasta di Indonesia terus melakukan peningkatan kualitas sehingga sejajar dengan perguran tinggi negeri harus menjadi pertimbangan penting dalam perjalanan STMIK MUSIRAWAS lima tahun ke depan. Untuk menyikapi keinginan pemerintah tersebut, STMIK MUSIRAWAS harus menentukan pilihan yang sangat strategis kearah mana alokasi sumberdaya harus diprioritaskan untuk dialokasikan. Hal ini bukan pekerjaan yang mudah, tetapi hal tersebut harus dilakukan jika STMIK MUSIRAWAS benar-benar ingin dikenal secara nasional dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Esensi dasar dari rencana strategis adalah komitmen untuk melaksanakan suatu tindakan tertentu bukan tindakan yang lainnya.
Proses demokratisasi telah membuat masyarakat luas semakin sadar akan haknya untuk bisa mengenyam pendidikan tinggi yang berkualitas dengan biaya terjangkau. Keinginan tersebut memaksa perguruan tinggi harus efisien, transparan dan bertanggung jawab dalam penggalian dan pemanfaatan dana pendidikan. Rencana strategis STMIK MUSIRAWAS tahun 2015 – 2019 harus mampu menjawab isu-isu tersebut secara tepat.
Rencana Strategis STMIK MUSIRAWAS tahun 2015 - 2019 ini disusun dengan harapan dapat memberikan arah yang tepat bagi perjalanan STMIK MUSIRAWAS lima tahun kedepan dalam menjawab perubahan-perubahan yang terjadi.
Rencana Strategis ini harus menjadi acuan dari semua rencana tingkatan yang lebih rendah. Evaluasi dan penyesuaian setiap tahun harus dilakukan agar Rencana Strategis ini tetap relevan dengan perkembangan jaman.
5
BAB 2. VISI, MISI DAN TATA NILAI
2.1. VISI STMIK MUSIRAWAS
Menghasilkan Lulusan Bidang ICT yang berintegritas dan profesional, serta berjiwa Technopreneurship untuk tingkat lokal dan nasional Tahun 2019.
Penjelasan Visi STMIK MUSIRAWAS
a. Berintegritas adalah menciptakan Lulusan yang memiliki kepribadian yang jujur dan karakter yang kuat dalam bidang ICT.
b. Professional adalah menciptakan Lulusan yang memiliki komitmen, keahlian, dan keterampilan tinggi dalam bidang ICT.
c. Technopreneurship adalah Lulusan yang memiliki jiwa kemandirian, wirausaha dan bisnis berbasis ICT
2.2. MISI STMIK MUSIRAWAS
Misi dari STMIK MUSIRAWAS adalah memberikan kontribusi nyata dalam ilmu pengetahuan, teknologi untuk kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan-kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan ICT yang diakui secara nasional.
Pendidikan :
Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi dalam upaya menghasilkan manusia terdidik yang dapat menerapkan, mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi. Penelitian :
Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan penelitian dalam rangka menghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi yang memperkaya ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi.
Pengabdian Masyarakat :
Menyelenggarakan, membina dan mengembangkan pengabdian kepada masyarakat dengan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi sebagai upaya memberikan sumbangsih demi kemajuan masyarakat.
Manajemen :
Menyelenggarakan Administrasi Pendidikan Tinggi yang modern dan efisien, akuntabel dan transparan untuk Mewujudkan ( Good Institution Governance).
6
2.3. TATA NILAI
1. Kepemimpinan yang kuat (Strong Leadership) : menunjukkan perilaku yang visioner, kreatif, inovatif, pekerja keras, berani melakukan perubahan-perubahan kearah yang lebih baik, dan bertanggung jawab.
2. Kreativitas dan inovasi (Creativity and Innovation) : selalu mencari idea-idea baru untuk dapat menjalankan tugas/perannya dengan lebih baik.
3. Etika dan Integritas (Ethics and Integrity) : dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, maupun menjalankan profesinya, selalu berpegang teguh pada norma-norma atau peraturan-peraturan yang berlaku di masyarakat, negara, dan agama.
4. Sinergi (Synergy) : bekerja sama untuk dapat memanfaatkan semaksimal mungkin potensi yang dimiliki STMIK MUSIRAWAS.
5. Ekselensi (Excellence) : berusaha secara maksimal untuk mencapai dapat mencapai hasil yang sempurna.
6. Kebersamaan Sosial dan Tanggung Jawab Sosial (Socio-cohesiveness and Social Responsibility) : menjaga kerukunan dan peduli terhadap masyarakat sekitar.
7
BAB 3. ANALISI KONDISI INTERNAL DAN EKSTERNAL
3.1. EVALUASI RENSTRA STMIK MUSIRAWAS 2009 – 2014Rencana strategis mencakup horizon waktu yang panjang, misalkan RENSTRA STMIK MUSIRAWAS 2009 – 2014 mencakup waktu (lima) tahun. Semua sasaran strategis yang dimuat dalam rencana strategis didasarkan atas estimasi kondisi masa datang, misalkan estimasi mengenai besarnya anggaran pendidikan pemerintah sepuluh tahun mendatang, estimasi mengenai kualifikasi dan jumlah kebutuhan tenaga kerja sepuluh tahun mendatang, estimasi mengenai persaingan antar perguruan tinggi sepuluh tahun mendatang dan lain-lainnya. Tidak ada satu model pun yang dapat melakukan estimasi dengan keakuratan 100 persen, apalagi untuk jangka waktu yang sangat panjang, misalkan lima tahun. Sehingga sasaran strategis yang dicantumkan dalam rencana strategis sangat mungkin, setelah dilaksanakan beberapa tahun, sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan yang ada. Untuk itu setiap tahun rencana strategis harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian. Tanpa dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap tahun rencana strategis akan menjadi tidak relevan lagi dengan isu-isu riil organisasi. Akibatnya rencana strategis akan menjadi dokumen penting yang tidak digunakan.
Tampaknya RENSTRA STMIK MUSIRAWAS 2009 – 2014 tidak pernah dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap tahun. Hal ini didasarkan atas kenyataan bahwa tidak ada dokumen resmi baik yang dikeluarkan oleh Senat STMIK MUSIRAWAS maupun pimpinan STMIK MUSIRAWAS selama tahun 2009 – 2014 yang memuat evaluasi dan penyesuaian RENSTRA STMIK MUSIRAWAS 2009 – 2014. Dengan demikian Tim Penyusunan RENSTRA STMIK MUSIRAWAS 2014 – 2019 tidak mendapatkan informasi perjalanan evaluasi dan penyesuaian RENSTRA STMIK MUSIRAWAS 2009 – 2014.
3.2. ANALISIS KONDISI INTERNAL
STMIK MUSIRAWAS didirikan pada tanggal 15 Juni 2004 sebagai institusi yang menyediakan sarjana-sarjana teknik bagi keperluan Kabupaten Musi Rawas dan sekitarnya. Program-program yang diselenggarakan hanya program sarjana (3 program studi), Dengan jumlah mahasiswa sekitar 1100, staf akademik 21 dan dosen sebanyak 36 orang pada tahun 2015, STMIK MUSIRAWAS menjelma menjadi Perguruan Tinggi nasional yang cukup besar. Staff akademik memiliki kualifikasi rata-rata S1 dan ada sebagian yang masih SMA tetapi sedang proses S1 serta kualifikasi S2, sedangkan untuk dosen semuanya sudah mempunyai minimal kualifikasi S2.
Perkembangan STMIK MUSIRAWAS tidak lepas dari pengaruh faktor-faktor eksternal, terutama regulasi pemerintah dan kondisi masyarakat Musi Rawas dan sekitarnya. Isu-isu eksternal yang menjadi perhatian seluruh Perguruan Tinggi, termasuk STMIK MUSIRAWAS, dalam lima tahun terakhir adalah isu-isu otonomi, akuntabilitas publik dan akreditisasi, di samping isu-isu globalisasi dan kecepatan arus informasi. Isu-isu ini menantang perubahan kultur kinerja STMIK MUSIRAWAS secara drastis untuk seluruh aspek manajemen (struktur organisasi dan governace, keuangan, sumber daya manusia, aset dan fasilitas, sistem informasi, dan program-program akademik).
Untuk merespon tantangan tersebut, selama lima tahun terakhir (2009-2014), STMIK MUSIRAWAS telah melakukan berbagai usaha perbaikan. Berikut ini adalah ringkasan hasil perbaikan dan problem-problem yang masih dihadapi.
8
Dalam hal struktur organisasi, STMIK MUSIRAWAS telah menambah berbagai organ diantaranya adalah : Pusat Jaminan Mutu untuk peningkatan kualitas pendidikan, Satuan Audit Internal untuk peningkatan kerjasama dalam dan luar negeri dan Manajemen Aset untuk peningkatan pengelolaan dan pemanfaatan aset fisik STMIK MUSIRAWAS. Tugas berikutnya adalah bagaimana memberdayakan unit-unit tersebut sehingga dapat berfungsi seperti yang diharapkan serta melakukan sinkronisasi dan sinergi dengan organ-organ yang sudah ada sebelumnya.
Dalam hal pengelolaan, STMIK MUSIRAWAS selalu berusaha mengadopsi prinsip-prinsip good corporate governance yaitu: Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, dan Fairness. Prinsip-prinsip ini diwujudkan dalam penyusunan dan implementasi RENSTRA, GBPK Ketua, kegiatan evaluasi diri, penilaian program kerja berdasarkan aktifitas, MONEV pembelajaran, penetapan indikator kinerja, dan pelacakan tingkat kepuasan stakeholder. Kemudian, dengan pembenahan sistem informasi yang berbasis IT seperti Sistem Informasi Akademik, E-library, E-Learning, Sistem Informasi Kepegawaian, Sistem Informasi inventaris, Sistem Infomasi perencanaan anggaran, system informasi kepuasan pelanggan, dan infrastruktur IT (jaringan WAN), penerapan prinsip ini secara langsung meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan. Namun, untuk menjadi PT yang otonom, penerapan prinsip-prinsip ini masih perlu ditingkatkan, terutama dalam hal internalisasi visi dan misi, pendelegasian wewenang pimpinan, dan pelibatan seluruh stakeholder dalam penyusunan kebijakan. Penyusunan RENSTRA yang sesuai dengan karakter STMIK MUSIRAWAS dan kebutuhan seluruh stakeholder menjadi langkah awal strategis dalam penyelesaian problem ini.
Kemampuan dalam pengelolaan keuangan adalah salah satu faktor penentu dalam menyelenggarakan STMIK MUSIRAWAS yang otonom. Anggaran untuk STMIK MUSIRAWAS stagnan dalam 3 tahun terakhir. Kekuatan anggaran sekitar Rp. 25,1 M. Jumlah anggaran ini mengambarkan bahwa biaya pendidikan di STMIK MUSIRAWAS adalah sekitar Rp. 25,1 juta/mahasiswa/pertahun. Angka ini, menurut standar biaya yang dihitung BAPENAS (untuk pendidikan tinggi adalah sekitar Rp. 15 sampai Rp. 18 juta), mengindikasikan bahwa struktur keuangan STMIK MUSIRAWAS sudah cukup kuat. Namun, kekuatan ini secara nyata belum dirasakan oleh seluruh stakeholder internal. Persoalan-persoalan yang berhubungan dengan stabilitas anggaran, efisiensi penggunaan dana (performance-based budgeting), penyusunan Petunjuk Operasional (PO) untuk seluruh aktifitas, penyusunan satuan biaya pendidikan yang sesuai dengan STMIK MUSIRAWAS. STMIK MUSIRAWAS telah mandiri dalam menyusun anggaran yang dilakukan melalui system perencanan anggaran. Anggaran STMIK MUSIRAWAS merupakan gabungan anggaran dari setiap unit kerja yang telah disahkan bersama, dan kemudian diajukan kepada yayasan pendidikan dwi tunggal.
Dari sisi pengelolaan program akademik, STMIK MUSIRAWAS telah melakukan berbagai perbaikan, terutama yang menyangkut dharma pengajaran. Program-program akademik yang spesifik dalam bidang komputer telah mengangkat reputasi STMIK MUSIRAWAS. Problema yang dihadapi oleh STMIK MUSIRAWAS adalah konsentrasi daerah asal mahasiswa baru pada daerah di Lubuklinggau (sekitar 50%). Problem akses ini dipecahkan STMIK MUSIRAWAS dengan menyelenggarakan berbagai jenis program penerimaan mahasiswa baru yang bersifat kemitraan. Meskipun program ini dapat memperbaiki distribusi asal mahasiswa , tetapi juga menimbulkan masyalah pada kualitas mahasiswa baru.
Mutu program pendidikan S-1 yang baik dapat dilihat dari kualitas proses belajar mengajar (nilai IPS rata-rata sekitar 3.0), kualitas lulusan (IPK rata-rata sekitar 3.1), dan mutu administrasi
9
akademik (layanan FRS on-line). Keseluruhan mutu ini telah diakui BAN secara parsial. Pada tahun 2015, dari 3 program studi yang dinilai, BAN memberikan akreditisasi C.
Dengan kondisi diatas, sudah waktunya bagi STMIK MUSIRAWAS untuk meningkatkan jasa akademik yang berorientasi pada pasar nasional yang lebih luas dan melangkah pada bentuk sekolah tinggi berbasis riset. Untuk ini, kelihatannya STMIK MUSIRAWAS memerlukan upaya yang cukup besar, mengingat jenis, jumlah dan kualitas riset dosen sebagai basis pengembangan ilmu dan academic excelent masih belum memadai. Akar problemnya berpangkal pada motivasi dosen untuk melakukan penelitian, serta kultur riset yang masih mengandalkan kemampuan perorangan (bukan laboratorium atau kelompok).
Di bidang sistem informasi, STMIK MUSIRAWAS sudah melangkah cukup jauh. Sistem informasi akademik sudah berbasis pada IT, sehingga seluruh informasi akademik sudah bersifat paperless. Sistem Informasi Akademik, E-library, E-Learning, Sistem Informasi Kepegawaian, Sistem Informasi inventaris, Sistem Infomasi perencanaan anggaran, system informasi kepuasan pelanggan. Problem ke depan tinggal membuat sistem informasi aset yang lebih terintegrasi, sehingga pimpinan STMIK MUSIRAWAS sebagai pengambil keputusan dapat melihat kinerja STMIK MUSIRAWAS secara cepat dan menyelesaikan problem-problem yang ada berdasarkan kondisi nyata dari STMIK MUSIRAWAS.
Dalam MONEV penyelenggaraan pendidikan, sejak tahun 2010, STMIK MUSIRAWAS telah mengembangkan sistem jaminan mutu yang implementasinya diemban oleh KJMM. Fokus utamanya pada saat adalah pada tri darma perguruan tinggi. Dengan sistem ini, STMIK MUSIRAWAS sudah dapat memantau prestasi mengajar (IP) dosen. Sistem-sistem pemantauan pengajaran yang lebih terpadu sedang diuji pada jurusan-jurusan yang ditunjuk sebagai pilot project. Kedepan, STMIK MUSIRAWAS akan mengupayakan sistem jaminan mutu yang lebih luas dan lebih terpadu. Proses yang diaudit tidak hanya terbatas pada pengajaran, tetapi juga pada penelitian/pengabdian pada masyarakat dan kemahasiswaan.
3.3. ANALISIS KONDISI EKSTERNAL
Sebagai Perguruan Tinggi publik, STMIK MUSIRAWAS akan dipengaruhi oleh berbagai perubahan politik, ekonomi, sosial dan IPTEK dalam masyarakat, baik nasional maupun internasional. Analisis lingkungan eksternal berikut ini merupakan analisis tentang kondisi-kondisi penting yang sangat berpengaruh pada sistem manajemen STMIK MUSIRAWAS.
Perubahan Peraturan Perundangan dan Kebijakan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi
Peraturan perundangan dan Kebijakan yang paling besar dampaknya bagi penyelenggaraan STMIK MUSIRAWAS adalah Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, HELTS DIKTI 2003-2010, dan terakhir, RENSTRA DIKNAS 2005-2009. UU No. 20 tahun 2003 menuntut seluruh institusi pendidikan, termasuk Perguruan Tinggi untuk menjadi subjek hukum dalam bentuk institusi Badan Hukum Pendidikan. HELTS DIKTI 2003-2010 menekankan pada aspek-aspek desentralisasi pengelolaan Pendidikan Tinggi yang bermuara pada isu daya saing bangsa (nation competitiveness), otonomi dan organisasi yang sehat (organization health). Sementara RENSTRA DIKNAS 2005-2009 memuat tiga pilar pokok kebijakan, yakni (i) pemerataan dan perluasan akses; (ii) peningkatan mutu, relevansi dan daya saing; (iii) penguatan tata kelola (governance), akuntabilitas dan pencitraan publik.
10
Otonomi Daerah
Pemberlakuan otonomi daerah memacu daerah untuk mengembangkan potensi dirinya sesuai dengan keunggulan di daerah tersebut. Perguruan Tinggi yang ada pada suatu daerah akan menjadi resources yang strategis untuk mensupport hal ini. STMIK MUSIRAWAS sebagai PT yang ada di Sumatera Selatan, khususnya Lubukinggau, sejak lama telah memberikan kontribusi yang besar bagi Pembangunan daerah-daerah di Lubuklinggau dan sekitarnya , baik melalui kerjasama-kerjasama perorangan dan institusional, maupun melalui lulusan/alumni yang bekerja di berbagai institusi. Otonomi daerah, dengan demikian, akan mendorong STMIK MUSIRAWAS untuk memberikan kontribusi yang lebih besar.
Globalisasi Pendidikan Tinggi
Perguruan Tinggi menurut GATS (General Agreement for Trade and Services), bagian dari WTO (World Trade Organization) tahun 2002, merupakan industri jasa komersial dalam era pasar bebas. Kesepakatan ini menimbulkan kompetisi global, baik dalam memperoleh mahasiswa maupun dalam memasarkan lulusan dan produk-produk penelitian dari Perguruan Tinggi. Konsekuensinya, STMIK MUSIRAWAS tidak lagi hanya bersaing dengan PT di wilayah Lubuklinggau dan sekitarnya tetapi juga dengan PT nasional, namun juga dengan PT dari negara lain, seperti negara-negara ASEAN dan Australia.
Menyadari hal tersebut, STMIK MUSIRAWAS tengah berusaha melakukan dua hal, memperbaiki dan menerapkan sistem jaminan mutu pendidikan, dan mengupayakan STMIK MUSIRAWAS mendapat pengakuan nasional. Perbaikan sistem manajemen mutu yang mengacu mengutamakan pelanggan, pelaksanaan Plan Do Check Action (PDCA) serta keterlibatan manajemen puncak pada proses manajemen. Sistem ini akan didukung dengan sistem dokumentasi yang baik dan adanya Standart Operating and Procedure (SOP) untuk setiap kegiatan, sehingga kelangsungan manajemen dapat dijaga tanpa bertumpu pada figur individu.
Beberapa potensi yang dimiliki oleh STMIK MUSIRAWAS untuk mendapatkan pengakuan secara nasional salah satunya dapat dilihat dari kerjasama-kerjasama yang selama ini telah dijalin dengan beberapa perguruan tinggi dalam negeri, serta kepercayaan masyarakat sekitar Lubuklinggau dan sekitarnya cukup tinggi, terlihat dari jumlah Mahasiswa baru yang mendaftar di STMIK MUSIRAWAS. Memang, persoalan ke depan adalah bagaimana memanfaatkan potensi tersebut agar mampu memberikan makna secara real bagi pengembangan STMIK MUSIRAWAS.
Perubahan Teknologi Komunikasi dan Informasi
Perkembangan dalam Teknologi Komunikasi dan Informasi telah menimbulkan efek yang luar biasa pada akses dan pengiriman informasi, termasuk intormasi tentang pendidikan. Seseorang yang ingin memperoleh informasi tentang suatu ilmu, tidak lagi harus masuk perguruan tinggi terlebih dahulu. Informasi yang tersedia di situs-situs Web internet ataupun komunikasi dengan telepon genggam dengan berbagai nara sumber dapat digunakan sebagai sumber ilmu baru.
Perubahan ICT ini, menuntut Perguruan Tinggi selalu berperan sebagai sumber informasi keilmuan yang up to date, unggul dan bermanfaat. Untuk itu, Perguruan Tinggi harus mampu mengakses dengan cepat setiap perubahan informasi IPTEK dari dunia luar untuk kemudian mengolah, melakukan inovasi dan improvisasi, sehingga dihasilkan informasi IPTEK baru yang juga dapat dikomunikasikan secara cepat. STMIK MUSIRAWAS sebagai salah satu PT yang berkecimpung dalam IPTEK telah mempersiapkan berbagai infrastruktur untuk ini, antara lain layanan internet untuk seluruh mahasiswa, hot spot internet di beberapa wilayah, dan fasilitas untuk mengakses berbagai jurnal internasional.
11
Pergeseran kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan masyarakat
Bertambahnya kompleksitas masalah yang dihadapi oleh dunia kerja, telah menuntut kualifikasi pegawai yang semakin tinggi pula. Hal ini menyebabkan terjadinya pergeseran kualifikasi tenaga kerja yang dibutuhkan. Posisi-posisi pekerjaan yang dulunya dapat ditangani oleh lulusan sekolah menengah, saat ini menuntut lulusan dengan kualifikasi S-1. Posisi-posisi pekerjaan yang dulunya dipegang oleh lulusan SMA.
3.4. KESIMPULAN SWOT
Dari uraian diatas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
Kekuatan STMIK MUSIRAWAS
1. Visi dan Misi telah jelas dan terukur serta selaras dengan Visi dan Misi di lingkungan STMIK MUSIRAWAS.
2. Tujuan yang ditetapkan sesuai dengan arah pengembangan STMIK MUSIRAWAS.
3. Sasaran yang ingin dicapai terukur dengan jelas dan dirinci secara konkrit dalam Renstra dan Renop STMIK MUSIRAWAS.
4. Pengembangan Strategi dijadikan acuan untuk seluruh sivitas akademika yang ada di Program Studi Teknik Informatika
5. Program Studi Teknik Informatika memiliki struktur organisasi yang sesuai dengan statuta STMIK MUSIRAWAS dan mempunyai TUPOKSI yang jelas.
6. Manajemen internal Program Studi Teknik Informatika terkendali dengan efektif dan efisien. 7. Hubungan vertikal dan horizontal terkordinir secara efisien.
8. Penataan kelembagaan dan kedudukan sesuai dengan fungsi dan tugas yang solid.
9. Pejabat yang bertanggung jawab untuk mengelola kegiatan yang berkaitan dengan Tridarma Perguruan Tinggi dipilih secara transparan, profesional, terbuka, kredibel, dan akuntabel. 10. Pertanggungjawaban kegiatan administrasi dan keuangan terdokumentasi dengan jelas. 11. Adanya garis komando dan garis koordinasi yang jelas antara Ketua, Wakil Ketua, Program
Studi, dan unit Pengelola.
12. Semua kegiatan Tridarma Perguruan Tinggi telah memiliki standar mutu. 13. Pengawasan internal dan eksternal terjamin secara sinergis.
14. Program studi diberikan keleluasaan dalam membuat rencana dan program kerja yang berkaitan dengan aspek Tri Darma Perguruan Tinggi
15. Reputasi Program Studi Teknik Informatika sudah baik dan bernilai jual (marketable) 16. Lokasi mudah dijangkau dari berbagai wilayah di Lubuklinggau dan regional lainnya 17. Fasilitas penunjang akademik sangat memadai
18. Biaya pendidikan relatif murah dan terjangkau 19. Keketatan peminat tes cukup tinggi (kompetitif) 20. Kerjasama dengan berbagai instansi sudah mapan
21. Dosen yang memiliki kualifikasi akademik sangat baik (100 % berkualifikasi S2) 22. Rasio Dosen mahasiswa sangat memadai
23. Memiliki SDM dan fasilitas memadai untuk mendukung implementasi IPTEK dalam optimalisasi SDA yang banyak tersedia di Lubuklinggau dan sekitarnya
24. Kurikulum telah dirancang sesuai dengan Visi, Misi, tujuan Prodi berbasis KKNI 25. Kurikulum telah memenuhi standar nasional
26. Peninjauan kurikulum dilakukan rata-rata empat tahun dengan melibatkan praktisi dan akademisi berdasarkan kebutuhan stakeholder
27. Dilakukan upaya integrasi perubahan kurikulum dengan metode pembelajaran 28. Metode pembelajaran sudah menggunakan teknologi informasi
12
29. Ruang kuliah yang cukup dan representatif dan nyaman dilengkapi dengan LCD dan AC 30. Laboratorium yang cukup dengan jumlah matakuliah dan kelas praktikum serta dilengkapi
dengan fasilitas LCD dan AC. 31. Memiliki akses ke Internet.
32. Ruang perpustakaan yang refresentatif.
33. Memiliki Web Site Program Studi Teknik Informatika 34. Memiliki Sistem Akademik On-Line
35. Memiliki Aplikasi E-learning
36. Memiliki Forum dan Group Diskusi secara on-line bagi sivitas akademika di Program Studi Teknik Informatika
37. memiliki SI perencanaan Anggaran 38. Memiliki SIMPEG
39. Memiliki sistem kepuasan pelanggan 40. Memiliki website unit penjaminan mutu 41. Memiliki dokumen manajemen system 42. Memiliki E-library
43. Komitmen menjadikan Program Studi Teknik Informatika yang menghasilkan penelitian dan pengabdian khususnya bidang Web Engineer dan Database Engineer..
44. Kelembagaan pengelola penelitian dan pengabdian telah cukup lengkap 45. Jejaring kerjasama dengan berbagai stake holder sudah terbangun dengan baik
46. Kampus STMIK MUSIRAWAS berpotensi strategis untuk membangun atmosfir akademik yang kondusif berbasis penelitian, dan berpotensi strategis untuk pengembangan pendidikan profesional dan implementasi program pendidikan
Kelemahan STMIK MUSIRAWAS
1. Masih ada sivitas akademika yang belum mampu menerapkan visi dan misi Program Studi Teknik Informatika secara utuh.
2. Standar profesionalisme yang dimiliki dosen yang dijadikan sebagai prasyarat administratif sebagai Ketua Program studi masih belum cukup.
3. Sistem pengelolaan tenaga kependidikan secara comprehensive belum optimal. 4. Transportasi umum di wilayah lubuklinggau kurang memadai
5. Mutu calon mahasiswa masih beragam 6. Semangat wirausaha masih belum merata.
7. Modernisasi sarana dan prasarana kampus yang belum optimal 8. Belum adanya dosen berkualifikasi S3
9. Belum semua dosen mempunyai publikasi di jurnal nasional terakreditasi dan internasional. 10. Belum semua dosen mendapatkan hibah penelitian baik dari dikti maupun instansi swasta. 11. Pengembangan dan pemepatan tenaga kependidikan yang belum sesuai dengan
kompetensinya.
12. Masih rendahnya minat mahasiswa untuk mengaktualisasikan diri dan meningkatkan basic skill.
13. Pemanfaatan sarana prasarana dan fasilitas dalam proses belajar mengajar belum optimal. 14. Manajemen pencapaian kinerja keuangan belum optimal.
15. Manajemen pengelolaan sarana dan prasarana masih kurang optimal.
16. Keterbatasan waktu bagi sivitas akademika untuk akses ke perpustakaan dan laboratorium. 17. Akses internet yang lambat.
18. Referensi buku teks untuk penelitian mutakhir masih kurang.
19. Pemanfaatan sistem informasi belum sepenuhnya di manfaatkan oleh semua sivitas akademika di lingkungan Program Studi Teknik Informatika.
13
20. Modernisasi sarana dan prasarana
21. Tingkat Partisipasi dosen dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat belum maksimal
22. Proporsi jumlah dosen dengan publikasi jurnal terakreditasi Dikti dan internasional belum seimbang
23. Langganan publikasi jurnal internasional masih terbatas 24. Pelibatan mahasiswa dalam kegiatan belum maksimal.
Peluang STMIK MUSIRAWAS
1. Penyusunan Visi dan Misi telah mempertimbangkan masukan dan kebutuhan dari stakeholders yang ada.
2. Pengembangan Visi dan Misi yang sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah dan instansi terkait di wilayah Lubuklinggau dan sekitarnya di bidang ICT.
3. Meningkatnya kebutuhan tenaga kerja di bidang ICT
4. Animo masyarakat terhadap program studi Teknik Informatika masih tinggi. 5. Meningkatnya kerjasama baik dengan pemerintah maupun pihak swasta.
6. Kebutuhan stakeholder akan informasi yang berkaitan dengan bidang ICT yaitu Web Engineer dan Database Engineer
7. Daya serap pasar lokal dan regional masih cukup tinggi 8. Isu lingkungan yang membutuhkan tenaga terampil bidang ICT 9. Sentra pertumbuhan ekonomi baru di sektor ICT terus meningkat
10. Pengakuan mutu alumni dari berbagai pemangku kepentingan sangat tinggi 11. Perkembangan ekonomi dan industri membutuhkan SDM yang berkualitas
12. Kebijakan otonomi daerah mendorong pengembangan SDM dan peningkatan pemanfaatan SDA
13. Peraturan Kemendikbud yang diturunkan dalam bentuk peraturan Ditjen Dikti dan keputusan ketua memberi kesempatan seluas-luasnya bagi Institusi untuk mengembangkan kurikulum 14. Terbuka luas untuk merancang kurikulum yang disesuaikan dengan sumber daya manusia
yang mendukung keberadaan STMIK MUSIRAWAS
15. Perkembangan ilmu bersifat sangat dinamis dan kompleks sehingga berpeluang untuk terus disesuaikan
16. Peluang kerjasama dari instansi atau lembaga untuk pengembangan potensi staf pengajar melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang dapat melibatkan mahasiswa 17. Ketersediaan akses dan bahan dari internet untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan
lulusan
Ancaman Terhadap STMIK MUSIRAWAS
1. Kebutuhan Stakeholders menuntut perubahan Visi dan Misi program studi Teknik Informatika yang sesuai dengan kepentingan dunia kerja.
2. Biaya operasional yang semakin meningkat tidak selaras dengan peningkatan kemampuan ekonomis masyarakat calon mahasiswa.
3. Fenomena paradigma berfikir di masyarakat yang berorientasi mengutamakan memeroleh ijazah daripada mencari ilmu.
4. Perdagangan bebas (AFTA dan isu global)
5. Tuntutan mutu alumni yang komplit dan prima dari berbagai pengguna jasa 6. Kompetisi global dalam pasar kerja
7. Biaya pendidikan yang diprediksi akan cukup mahal
8. Kemajuan teknologi dan informasi yang makin cepat menuntut SDM yang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi dan sistem informasi
14
9. Peningkatan keterampilan staf dosen untuk memerbaiki kualitas pengajarannya masih lamban
10. Kualifikasi dosen pada beberapa perguruan tinggi yang semakin kompetitif
11. Prodi di beberapa PTN/PTS yang membuka konsentrasi baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
12. Perguruan tinggi lain yang menjadi pesaing
13. Perkembangan teknologi pembelajaran semakin cepat 14. Biaya pemeliharaan peralatan semakin tinggi
15. Biaya pengembangan dan implementasi sistem informasi yang relatif mahal. 16. Persaingan untuk mendapatkan dana hibah dan publikasi jurnal semakin ketat.
17. Perkembangan teknologi yang semakin cepat mendorong untuk selalu berupaya meningkatkan kinerja yang optimal.
18. Tuntutan pasar yang selalu meningkat. 3.5. ISU-ISU STRATEGIS STMIK MUSIRAWAS
Beberapa isu strategis yang akan dihadapi oleh STMIK MUSIRAWAS selama periode tahun 2014 – 2019 adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan Kualitas: Nasional Recognition
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi telah mengambil kebijakan bahwa perguruan tinggi di indonesia (termasuk STMIK MUSIRAWAS) harus dapat masuk sebagai kelompok perguruan tinggi terbaik, di lingkungan Nasional. Untuk mencapai hal tersebut beberapa isu penting yang harus ditangani STMIK MUSIRAWAS selama periode tahun 2014 – 2019 adalah sebagai berikut:
1) penetapan bidang penelitian unggulan 2) perbaikan kurikulum
3) penerapan methode pembelajaran non-konvensional 4) revitalisasi laboratorium
5) peningkatan kualitas dosen
6) penggalan kerjasama pendidikan dan penelitian dengan perguruan tinggi dan instansi di dalam negeri
b. Liberalisasi Pendidikan Tinggi
WTO dalam GATS menyatakan bahwa pendidikan tinggi termasuk industri jasa komersial yang harus menganut juga faham perdagangan bebas. Hal ini akan memungkinkan adanya invasi perguruan tinggi luar negeri untuk beroperasi di Indonesia. Hal ini selain akan menyebebkan kompetisi semakin kuat juga menyebabkan biaya pendidikan tinggi yang baik akan menjadi semakin mahal.
c. Tuntutan Masyarakat
Sebagian besar biaya pendidikan tinggi masih dan akan tetap ditanggung oleh pemerintah. Seiring dengan berlangsungnya reformasi, masyarakat semakin sadar akan hak-haknya. Harapan masyarakat terhadap peran perguruan tinggi semaikin besar. Ke depan perguruan tinggi diharapkan mampu memberikan sumbangan riil dalam menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi masyarakat.
d. Pendanaan dan Revenue Generation
Karena pengaruh inflasi dan sebagainya, biaya pendidikan semakin tahun semakin meningkat. Di sisi lain pertumbuhan kemampuan pembiayaan oleh STMIK MUSIRAWAS tidak sebanding
15
dengan kenaikan biaya pendidikan. Untuk itu STMIK MUSIRAWAS harus mampu menggali sumber dana pendidikan selain dari mahasiswa tanpa harus mengorbankan prinsip-prinsip akademis.
e. Peningkatan Kesejahteraan
Dibandingkan dengan kesejahteraan pegawai di instansi yang lain, kesejahteraan pegawai perguruan tinggi relatif lebih rendah. Disisi lain pegawai STMIK MUSIRAWAS (staf akademis dan non-akademis) di masa depan dituntut untuk lebih bagus kinerjanya. Tanpa diikuti dengan perbaikan kesejahteraan pegawai, harapan STMIK MUSIRAWAS untuk menjadi perguruan tinggi yang berkualitas nasional akan sulit dicapai. Mengingat jumlah pegawai STMIK MUSIRAWAS yang besar peningkatan kesejahteraan pegawai akan memerlukan biaya yang sangat besar.
f. Pengelolaan SDM
Selama ini pengelolaan SDM STMIK MUSIRAWAS dilakukan secara mandiri. Mulai dari rekruitmen dan pemberhentian, sistem penggajian. Dengan demikian STMIK MUSIRAWAS mempunyai pengalaman dalam menentukan kebijakan-kebijakan SDM. Untuk itu jika tidak dilakukan perencanaan yang matang, pengelolaan SDM STMIK MUSIRAWAS akan menghadapi masalah yang besar misalkan, struktur gaji, dan lain-lainnya.
g. Penerapan prinsip Good Corporate Governance
Karena selama ini STMIK MUSIRAWAS merupakan suatu badan hukum, maka tuntutan untuk menerapkan prinsip GCG semakin ketat. Sehingga STMIK MUSIRAWAS mempunyai tuntutan akan kepatuhannya terhadap prinsip prinsip Transparency, Accountability, Responsibility, Independence, dan Fairness. Jika STMIK MUSIRAWAS gagal dalam menerapkan prinsip-prinsip tersebut, STMIK MUSIRAWAS akan banyak menuai tuntutan masyarakat maupun hukum.
16
BAB 4. SASARAN,TUJUAN DAN STRATEGI PENCAPAIAN
4.1. SASARAN STRATEGIS
Ada 16 (enam belas) sasaran strategis yang ingin dicapai oleh STMIK MUSIRAWAS selama periode tahun 2015 – 2019 yaitu :
1. Memiliki Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran yang Sangat Jelas dan Sangat Realistik
2. Sosialisasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran bisa sampai kepada para alumni dan pengguna jasa.
3. Menjadi organisasi sekolah tinggi yang baik yang mengimplementasikan prinsip good institution Governance
4. Sistem administrasi akademik, dan keuangan telah berjalan sesuai dengan statuta dan mengacu pada SOP.
5. Terwujud sistem database yang lengkap dan selalu di mutakhirkan.
6. Terwujudnya kepemimpinan organisasi, operasional dan publik yang baik di STMIK MUSI RAWAS
7. Memastikan terlaksananya kegiatan mulai dari institusi sampai dengan prodi dan unit kerja mengacu pada renstra dan pelaksanaannya sesuai dengan SOP.
8. Prosentasi jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur PMB semakin meningkat untuk setiap tahunnya.
9. Penerimaan mahasiswa baru melalui jalur non-PMB didasarkan atas prestasi akademik semasa studi di tingkat pendidikan menengah, bukan semata-mata dari aspek kemampuan ekonomi.
10. Fasilitas yang disediakan untuk kegiatan soft skill dan hard skill bagi mahasiswa terus dikembangkan dan bersifat adaptable terhadap tuntutan kebutuhan stakeholder.
11. Tersedianya fasilitas bimbingan dan konseling, dan kesehatan bagi mahasiswa.
12. Meningkatnya jumlah penerima beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu untuk setiap tahunnya.
13. Terpenuhinya proses pembelajaran yang berbasis pada kompetensi secara konsisten dan konsekuen.
14. Ketersediaan sistem data base yang berbasis pada knowledge management dan ICT, serta pengelolaan yang profesional sehingga terwujud jaringan komunikasi yang efektif dan efisien antara PS, alumni, dan stakeholder lainnya.
15. Terjalin berbagai kerjasama dengan alumni dalam bidang Tri Dharma Perguruan Tinggi. 16. Memiliki SDM Dosen yang mempunyai kinerja baik, berdedikasi tinggi dan loyal kepada
institusinya
17. Memiliki sumberdaya Dosen dengan jumlah cukup sesuai dengan standard yang ada
18. Memiliki SDM Dosen yang mempunyai kinerja baik, berdedikasi tinggi dan loyal kepada institusinya
19. Memiliki SDM Tenaga Kependidikan yang berkemampuan dan berketrampilan tinggi dan loyal kepada institusinya
20. Memiliki sumberdaya Dosen dan Tenaga Kependidikan dengan jumlah cukup sesuai dengan standard yang ada
21. Memiliki kurikulum berbasis KKNI yang menghasilkan lulusan yang berdaya saing tinggi. 22. Memiliki perangkat pembelajaran yang efisien dan efektif.
23. Terciptanya suasana akademik yang kondusif.
24. Penggunaan sarana dan prasarana pendidikan yang optimal.
17
26. Adanya Buku Ajar untuk sebagian besar mata kuliah yang ada
27. Program studi memiliki perencanaan alokasi dan pengelolaan dana sesuai dengan proporsionalitas pendapatan anggaran masing-masing.
28. Dana operasional bagi kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat yang sesuai stándar
29. Tersedianya fasilitas, ruang, sarana dan prasarana untuk kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian pada masyarakat yang sesuai stándar
30. Meningkatnya prestasi mahasiswa
31. Meningkatnya jumlah dan kualitas prasarana yang dalam proses pembelajaran (termasuk bahan kepustaaan, sarana pembelajaran) dan penelitian sesuai dengan ketetapan berbagai standar
32. Meningkatnya jumlah dan kualitas prasarana sarana dan prasarana laboratorium baik untuk tujuan pembelajaran maupun untuk tujuan penelitian sesuai dengan ketetapanberbagai standar
33. Bertambahnya dana opersional untuk perawatan sarana dan prasarana pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyaratakat.
34. Makin meningkatnya sistem informasi, fasilitas e-learning guna keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyaratakat.
35. Menghasilkan produktivitas dan mutu yang tinggi hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
36. Menghasilkan kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk kepakaran).
37. Menghasilkan jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan program studi
38. Menghasilkan produktivitas dan mutu yang tinggi hasil penelitian dosen dalam kegiatan penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama, dan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan tersebut.
39. Menghasilkan kegiatan pelayanan/pengabdian kepada masyarakat dosen dan mahasiswa program studi yang bermanfaat bagi pemangku kepentingan (kerjasama, karya, penelitian, dan pemanfaatan jasa/produk kepakaran).
40. Menghasilkan jumlah dan mutu kerjasama yang efektif yang mendukung pelaksanaan misi program studi dan institusi dan dampak kerjasama untuk penyelenggaraan dan pengembangan program studi
4.2. TUJUAN STRATEGIS
Sasaran strategis dijabarkan menjadi tujuan strategis berbagai bidang. Tujuan strategis di berbagai bidang yang ingin dicapai STMIK MUSIRAWAS selama periode tahun 2015 – 2019 adalah sebagai berikut:
4.2.1. TUJUAN STRATEGIS BIDANG AKADEMIK
Menghasilkan karya teknologi dan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi yang unggul dan handal, teruji serta tepat guna, untuk memperkaya ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
18
4.2.2. TUJUAN STRATEGIS BIDANG PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT
a. Menghasilkan karya teknologi dan pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi yang unggul dan handal, teruji serta tepat guna, untuk memperkaya ilmu pengetahuan teknologi dan komunikasi yang bermanfaat bagi masyarakat.
b. Meningkatkan peran sebagai pusat pengembangan dan penafsiran ilmu pengetahuan, teknologi, informasi dan komunikasi
c. Meningkatkan peran membantu pemerintah dan masyarakat dalam proses pembangunan dan pemberdayaan masyarakat untuk bidang ICT
4.2.3. TUJUAN STRATEGIS BIDANG KEMAHASISWAAN
Menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan bidang ICT yang berkualitas, terdidik, terlatih dan terampil sesuai dengan kebutuhan stakeholders.
4.2.4. TUJUAN STRATEGIS BIDANG ORGANISASI DAN SISTEM MANAJEMEN a. Meningkatkan kapasitas institusi dalam perencanaan dan penganggaran
b. Meningkatkan kapasitas dan kompetensi manajerial pengelola dan pelaksana pendidikan c. Meningkatkan citra dan layanan publik
STRATEGIS PENCAPAIAN:
1. Menyediakan kolom komentar tentang rumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pada website STMIK Musi Rawas, sehingga para alumni dan pengguna jasa bisa memberikan sarannya 2. Melakukan pemantauan dengan memasang software pada website untuk bisa melihat
darimana saja yang membuka website STMIK Musi Rawas
3. Melibatkan alumni dengan cara membangun media alumni dimana didalamnya terdapat penjabaran visi, misi , tujuan dan sasaran.
4. Menaikkan kapasitas Bandwidth guna memberikan penjelasan tentang visi, misi dan tujuan dengan lebih baik
5. Membentuk Kantor Jaminan Mutu
6. Menyesuaikan Susunan Organisasi sesuai dengan prinsip good institution Governance 7. Membangun system yang terkomputerisasi
8. Menciptakan dokumen mutu sesuai dengan visi, misi, tujuan dan sasaran yang dituangkan dalam restra STMIK Musi Rawas yang mengacu pada system penjaminan mutu internal yang dikeluarkan oleh pemerintah sesuai dengan permendekti no.52 tahun 2014
9. Melakukan audit dan evaluasi dan temuan-temuan hasil audit. 10. Memberikan rekomendasi kepada pimpinan
11. Meningkatkan jumlah penerimaan mahasiswa baru melalui jalur seleksi.
12. Memfasilitasi mahasiswa untuk meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik terkait dengan perolehan beasiswa dan bantuan pengembangan profesi.
13. Memfasilitasi mhs untuk meningkatkan kemampuan soft skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan hidup.
14. Memfasilitasi mhs dalam kegiatan BK dan kesehatan terkait dengan peningkatan prestasi dan percepatan lulusan.
15. Memberikan bantuan beasiswa/keringanan biaya bagi calon mhs yang tidak mampu/kurang mampu yang mempunyai prestasi akademik dan non-akademik yang tinggi.
19
16. Memotifasi dan memfasilitasi mhs yang berprestasi untuk menyelesaikan masa studinya lebih cepat dari waktu studi secara normal.
17. Memfasilitasi mhs untuk meningkatkan kemampuan hard skill dan soft skill secara professional.
18. Melakukan seleksi penerimaan mhs non-PMB dengan mempertimbang aspek prestasi akademik dan non-akademik yang tinggi semasa mengikuti pendidikan di tingkat menengah, disamping aspek kemampuan keuangan.
19. Menerapkan KKNI secara konsisten dan konsekuen.
20. Mewujudkan sistem data base yang berbasis pada knowledge management dan ICT, serta pengelolaan yang profesional sehingga terwujud jaringan komunikasi yang efektif dan efisien antara PS, alumni, dan stakeholder lainnya.
21. Melibatkan alumni dalam kegiatan akademik dan non-akademik, dan pendanaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di program studi.
22. Beasiswa DIKTI dan mitra PT luar negeri untuk meningkatkan kualifikasi dosen
23. Melakukan penyusunan MP penggantian, perekrutan dosen Manual Prosedur Monev dan Rekam Jejak Dosen, termasuk kegiatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.
24. Membuat system seleksi rekrutmen tenaga dosen 25. Melakukan evaluasi terhadap kinerja dosen
26. Melakukan pembinaan kepada para dosen agar karya dosen di luar bisa menjadi bahan untuk mengurus kenaikan pangkat.
27. Menyempurnakan organisasi LPPM .
28. Memberikan peluang kepada Dosen baru S2 dan S3 untuk meningkatkan kinerja dan mendapatkan insentif yang layak.
29. Melakukan perekrutan SDM yang terbaik untuk bekerja sebagai tenaga kependidikan STMIK Musi Rawas, dengan memperhatikan rasio dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa 30. Melakukan penyusunan MP penggantian, perekrutan tenaga kependidikan baru
31. Mengembangkan kurikulum berbasis KKNI serta mengevaluasi secara periodik dengan mengikut sertakan stakeholders.
32. Mengembangkan rencana pembelajaran serta melakukan monitoring dan evaluasi secara berkelanjutan.
33. Menambah prasarana yang dalam proses pembelajaran (termasuk bahan kepustaaan, sarana pembelajaran) dan penelitian sesuai dengan ketetapan berbagai standar yang telah ditetapkan
34. Menambah sarana dan prasarana laboratorium baik untuk tujuan pembelajaran maupun untuk tujuan penelitian sesuai dengan ketetapanberbagai standar yang telah ditetapkan 35. Meningkatkan dana operasional perawatan sarana dan prasarana pendidikan, penelitian dan
pengabdian kepada masyaratakat.
36. Membangun sistem informasi, fasilitas e-learning guna keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyaratakat.
37. Menyusun Road untuk memenuhi Visi Fakultas.
38. Mengoptimal-kan potensi guru besar dan doktor dalam kegiatan penelitian 39. Mengefektifkan digital library & transaksi on line
40. Meningkatkan budaya meneliti dan mengabdi kepada masyarakat serta penulisan jurnal yg kompetitif secara nasional/Internasional, dengan mengutamakan kearifan lokal.
41. Mengefektifkan system dan pelaksanaan pengelolaan 42. Meningkatkan kerjasama penelitian
43. Meningkatkan peran Laboratorium dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
20
45. Meningkatkan budaya meneliti dan mengabdi kepada masyarakat serta penulisan jurnal yg kompetitif secara nasional/ internasional, dengan mengutamakan kearifan lokal.
46. Meningkatkan kerjasama penelitian dan pengabdian kepada masyarakat
47. Meningkatkan peran Laboratorium dalam kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
21
BAB 5. SUMBER DAYA DAN PENGADAAN
5.1. KEBUTUHAN SUMBER DAYA
Kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan strategis meliputi kebutuhan sumber daya manusia (dosen dan karyawan), keuangan, peralatan dan gedung, dan lain-lain (teknologi).
5.1.1. Dosen dan Karyawan a. Dosen
Pada tahun 2014, dosen yang berkualifikasi S1 sebanyak 13 orang, S2 sebanyak 25 orang. Dari 13 dosen yang sedang tugas belajar akan selesai pada tahun 2015 dan 2016. Untuk selanjutnya kebutuhan dosen disesuaikan dengan nisbah dosen serta ditingkatkan kualifikasinya.
b. Teknisi, Laboran dan Pustakawan
Pada tahun 2014, Teknisi berjumlah sebanyak 1 orang, Laboran berjumlah 4 orang dan Pustakawan 1 orang. Di tahun 2019, jumlah Teknisi, Laboran dan Pustakawan meningkat 50% dan pada tahun 2017 meningkat 100% dari jumlah di tahun 2019.
c. Tenaga Administrasi
Jumlah tenaga administrasi berjumlah 25 orang yang tersebar diberbagai unit kerja.
5.1.2. KEUANGAN
a. Anggaran STMIK MUSIRAWAS
Anggaran yang digunakan untuk operasional STMIK MUSIRAWAS rata-rata 25,1 M yang murni bersumber dari mahasiswa dan yayasan. Kedepannya sumber anggaran akan ditambahkan dari sumber-sumber unit bisnis yang langsung dikendalikan oleh STMIK MUSIRAWAS.
5.1.3. PERALATAN DAN GEDUNG a. Peralatan
Investasi oleh STMIK MUSIRAWAS dalam pengadaan sarana dan prasarana rata-rata 1 M setiap tahunnya.
b. Gedung
• Tanah/Lahan
Luas tanah 8.000 m2 dan luas tanah kosong 9.200 m2 • Ruang Perkuliahan
Pada tahun 2014, ruang perkuliahan seluas 648 m2 dan ditingkatkan sebesar sebesar 20% di tahun 2018
• Ruang Dosen
Ruang Dosen seluas 64 m2 di tahun 2014 akan diperluas sebesar 20% di tahun 2016 dan sebesar 20% di tahun 2018 dari luas tahun 2014.
• Ruang Administrasi
Ruang Administrasi seluas 128 m2 di tahun 2014 dan selanjutnya tidak akan ada perubahan.
22
Di tahun 2014 ruang Laboratorium seluas 256 m2 akan diperluas sebesar 50% di tahun 2016.
• Ruang Perpustakaan
Pada tahun 2014, ruang Perpustakaan seluas 64 m2 akan diperluas sebesar 100% tahun 2016
5.1.4. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Kapasitas bandwidth sebesar 5 Mbps di tahun 2010, akan ditingkatkan sebesar 30 Mbps di tahun 2014 dan 50 Mbps di tahun 2019.
5.2. STRATEGI PENGADAAN SUMBER DAYA 5.2.1. Dosen dan Karyawan
a. Dosen
Peningkatan jumlah dosen berkualifikasi S3, karena saat dosen masih berkualifikasi S2.
b. Teknisi, Laboran dan Pustakawan
Peningkatan kompetensi dilakukan dengan memberikan pelatihan bersertifikat dan studi lanjut ke vokasional.
c. Tenaga Administrasi
Penurunan jumlah pegawai/staff digantikan dengan peningkatan penggunaan ICT dan fishing-out. Penilaian kinerja dilakukan secara lebih ketat berdasarkan merit based system. 5.2.2. KEUANGAN
a. Anggaran STMIK MUSIRAWAS
Menetapkan anggaran operasional yang digunakan untuk membiayai gaji, pembelian sarana dan prasarana serta semua kegiatan yang berhubungan dengan tri darma perguruan tinggi.
b. Penerimaan di Luar STMIK MUSIRAWAS
Membuat inkubator bisnis dengan memberdayakan dosen.
5.2.3. PERALATAN DAN GEDUNG a. Peralatan
Peningkatan jumlah peralatan dilakukan dengan penggantian alat lama dan penambahan alat baru khususnya Laboratorium baru.
b. Gedung
- Tanah/Lahan
Tanah/Lahan mengalami penurunan luas karena digunakan untuk gedung - Ruang Perkuliahan
Ruang perkuliahan diperluas untuk mencapai standar layanan untuk jurusan tertentu - Ruang Dosen
Ruang dosen diperluas karena ada penambahan jumlah dosen untuk beberapa program studi tertentu
- Ruang Administrasi
Ruang karyawan diperkecil karena adanya pengurangan karyawan secara fishing-out dan penggunaan ICT untuk menggantikan peran karyawan
23
Ruang Laboratorium diperluas bagi program studi yang belum mempunyai laboratorium ideal
- Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan diperluas serta untuk koleksi e-jurnal dan kapasitas bandwidth akan ditingkatkan
5.1.4. TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Strategi pengadaan dilakukan dengan penambahan investasi dalam teknologi informasi dan pengembangan menuju college resource planning serta peningkatan penggunaan lisensi software secara bertahap.
24
BAB 6. MILESTONE
Agar sasaran strategis dan tujuan strategis yang dicita-citakan dapat dicapai dengan baik, implementasi strategi dan inisiatif strategis harus dimonitor dan dilakukan perbaikan-perbaikan jika diperlukan. Untuk keperluan tersebut perlu dibuat suatu milestone dari rencana strategis dan strategic key performance indicator-nya.
Penjelasan milestone
1. Tahun 2015 Governance Excellence adalah upaya yang dilakukan oleh STMIK MUSIRAWAS dan Program Studi Teknik Informatika untuk memperbaiki struktur, fungsi, dan proses menuju good governance institution.
2. Tahun 2016 Academic Excellence adalah upaya yang dilakukan oleh STMIK MUSIRAWAS dan Program Studi Teknik Informatika untuk memperbaiki fungsi, proses dan layanan akademik dalam menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi Web Engineer dan Database Engineer.
3. Tahun 2017 Research Excellence adalah upaya yang dilakukan oleh STMIK MUSIRAWAS dan Program Studi Teknik Informatika untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas penelitian mulai dari proses sampai dengan output yang berguna bagi masyarakat khususnya pemerintahan dan perusahaan.
4. Tahun 2018 Global Networking adalah upaya yang dilakukan oleh STMIK MUSIRAWAS dan Program Studi Teknik Informatika untuk membuka dan meningkatkan peluang kerja sama baik itu tingkat lokal, wilayah dan nasional.
5. Tahun 2019 Global Recognition adalah suatu arah yang dijadikan sebagai landasan atau kerangka fikir dan kerangka kerja bagi STMIK MUSIRAWAS dan Program Studi Teknik Informatika sebagai modal dasar ataupun tolak ukur tercapainya good institution governance dalam menghadapi persaingan global.
25
PENUTUP
Rencana Strategis STMIK MUSIRAWAS periode tahun 2015 – 2019 adalah dokumen perencanaan level tertinggi yang harus dijadikan acuan dalam penyusunan Rencana Operasional lima tahunan dan Rencana Kerja dan Anggaran Institut tahunan.
Dengan berhasil disusunnya Rencana Startegis ini tidak berarti apa yang dicitacitakan STMIK MUSIRAWAS untuk dapat diwujudkan dalam periode sepuluh tahun mendatang pasti terjadi. Rencana Strategis hanya memuat apa yang secara strategis ingin dicapai STMIK MUSIRAWAS dan bagaimana cara mencapainya. Eksekusi dari Rencana Strategis ini lah yang akan menentukan apakah apa yang dicita-citakan STMIK MUSIRAWAS betul-betul dapat terwujudkan. Untuk itu pimpinan STMIK MUSIRAWAS harus harus mampu mengerahkan semua potensi yang dimiliki STMIK MUSIRAWAS untuk menjalankan Rencana Strategis ini.
Rencana Strategis disusun berdasarkan estimasi/asumsi kondisi-kondisi lima tahun kedepan. Dalam situasi dimana perubahan terjadi dengan sangat cepat seperti sekarang ini, mustahil dapat dilakukan estimasi yang akurat untuk periode lima tahun kedepan. Konsekuensinya, agar Rencana Strategis ini tetap relevan dengan perkembangan yang ada maka harus dilakukan evaluasi dan penyesuaian setiap tahunnya.
Pemahaman internal stakeholder STMIK MUSIRAWAS, terutama para pimpinan, terhadap isi dari Rencana Strategis merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan implementasi Rencana Strategis ini. Untuk itu usaha yang sungguh-sungguh harus dilakukan untuk mensosialisasikan Rencana Strategis dan segala perubahannya.