• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI BUDAYA NOVEL MENDAYUNG IMPIAN KARYA REYHAN M. ABDURROHMAN DENGAN NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS PERBANDINGAN NILAI BUDAYA NOVEL MENDAYUNG IMPIAN KARYA REYHAN M. ABDURROHMAN DENGAN NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA A. FUADI"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERBANDINGAN NILAI BUDAYA

NOVEL MENDAYUNG IMPIAN KARYA REYHAN M.

ABDURROHMAN DENGAN NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA

A. FUADI

ARTIKEL E-JOURNAL

Oleh

EZIANA KARLINGGA NIM 110388201032

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

(2)
(3)
(4)

Abstrak

Eziana Karlingga. Analisis Perbandingan Nilai Budaya Novel Mendayung Impian Karya Reyhan M. Abdurrohman dengan Novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi.

Tanjungpinang. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Maritim Raja Ali Haji. Dosen Pembimbing: 1) Titik Dwi Ramthi Hakim, M.Pd., Pembimbing: 2) Drs. H. Said Barakbah Ali, M.M.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui/mendeskripsikan nilai budaya dan bagaimana perbandingan nilai budaya pada novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abduurohman dengan novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi. Pendeskripsian nilai budaya meliputi nilai budaya berupa ide/gagasan, nilai budaya berupa aktivitas/kegiatan, dan nilai budaya berupa artefak/karya.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan sebuah peristiwa, benda dan keadaan dengan sejelas-jelasnya tanpa mempengaruhi objek yang ditelitinya. Metode deskriptif adalah pengkajian ilmiah yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat peneliataian itu dilakukan sehingga dapat diperiksa secara sistematis, baik dengan maupun tanpa menguji hipotesis, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel yang di amati. Data penelitian ini bersumber dari novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abduurohman dengan novel Negeri 5 Menara karya A. Fuadi.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah book survey atau teknik studi dokumentasi, adalah suatu cara pengumpulan data dengan cara membaca teks/dokumen yang ingin di teliti, kemudian menganalisis sesuai masalah penelitian. Akhirnya barulah ditarik simpulan dari hasil analisis yang di peroleh.

Berdasarkan penelitian ini. Dapat ditarik simpulan, hasil penelitian tentang nilai budaya dalam novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurrohman sebanyak 69 data dan novel Negeri Lima Menara karya A. Fuadi terdapat 84 nilai budaya. Dalam kedua novel tersebut terdapat tiga jenis nilai budaya yang bisa ditemukan. Ketiga nilai tersebut terbagi menjad 1) Nilai budaya berupa ide/gagasan. 2) Nilai budaya berupa aktivitas/tindakan. 3) Nilai budaya berupa artefak/karya.

Data perbandingan yang diperoleh dalam novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel Negeri Lima Menara karya A. Fuadi hanya diperoleh sebanyak 65 data dari masing-masing novel, yang terdiri dari nilai budaya berupa ide/gagasan sebanyak 22 data, nilai budaya berupa aktivitas/tindakan sebanyak 35 data, nilai budaya berupa artefak sebanyak delapan data.

Kata Kunci : Perbandingan Nilai Budaya pada Novel. 1. Pendahuluan

Karya sastra lahir akibat adanya proses kreatif seorang pengarang dalam menanggapi keadaan di sekitarnya. Oleh karena itu, karya sastra terkadang dapat mewakili kehidupan yang nyata. Adapun salah satu definisi sastra menurut Wellek dan Warrenvia Wiyatmi (2006: 14) karya sastra merupakan karya imajinatif. Sedangkan Atar Semi (1993:8) mengemukakan bahwa sebagai karya kreatif, sastra harus mampu melahirkan suatu kreasi yang indah dan berusaha menyalurkan

(5)

kebutuhan keindahan manusia, di samping itu sastra harus mampu menjadi wadah penyampaian ide-ide yang dipikirkan dan dirasakan oleh sastrawan tentang kehidupan umat manusia.

Sebagai sebuah karya imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian diungkapkannya kembali melalui sarana fiksi sesuai dengan pandangannya. Oleh karena itu, fiksi menurut Altenbernd dan lewis (dalam Nurgiyantoro, 2000:2) dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.

Penulis tertarik untuk menganalisis novel yang banyak terdapat nilai kebudayaan. Penulis membandingkan novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurrohman dengan novel Negeri 5 Menara Karya A. Fuadi. Penulis memilih novel ini karena novel Mendayung Impian dan Novel Negeri Lima Menara adalah novel yang inspiratif yang banyak mengandung nilai budaya dan edukatif. Penulis membandingkan nilai budaya suatu daerah dengan daerah lain sehingga penulis mengambil judul Analisis Perbandingan Nilai Budaya Novel Mendayung Impian dengan Novel Negeri 5 Menara. Komparatif sama dengan perbandingan ataupun bandingan. Dua hal ini mempunyai implikasi yang kurang lebih sama. Benedecto Crose (Giffod, 1995:1), berpendapat bahwa studi sastra bandingan adalah kajian yang berupa eksplorasi perubahan (vicissitude), alterna-tion (penggantian), pengembangan (development), dan perbedaan timbal balik di antara dua karya atau lebih. Sastra bandingan akan terkait dengan ihwal tema dan idea sastra. Berarti studi ini merupakan penelitian sastra yang tidak gersang dan membosankan, sebab di dalamnya banyak hal yang menggelitik (Endraswara, 2002:128).

2. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif. Metode deskriptif adalah metode yang menggambarkan sebuah peristiwa, benda dan keadaan dengan sejelas-jelasnya tanpa mempengaruhi objek yang ditelitinya.

Metode deskriptif adalah pengkajian ilmiah yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat peneliataian itu dilakukan sehingga dapat diperiksa secara sistematis, baik dengan maupun tanpa menguji hipotesis, dan tanpa mengadakan perlakuan terhadap variabel-variabel yang di amati. (Malik, 2010:3).

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Sesuai hasil penelitian tentang nilai budaya yang telah peneliti peroleh dari novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurrohman sebanyak 69 data dan novel Negeri Lima Menara karya A. Fuadi terdapat 85 nilai budaya. Sedangkan untuk perbandingan hanya diperoleh sebanyak 65 data dari masing-masing novel. Untuk mempersingkat penyebutan judul novel, peneliti menggunakan singkatan yakni novel Mendayung Impian disingkat MI dan novel Negeri Lima Menara disingkat NLM.

(6)

Berdasarkan hasil penelitian tentang nilai budaya dalam novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurrohman sebanyak 69 data dan novel Negeri Lima Menara karya A. Fuadi terdapat 84 nilai budaya. Dalam kedua novel tersebut terdapat tiga jenis nilai budaya yang bisa ditemukan. Ketiga nilai tersebut terbagi menjad 1) Nilai budaya berupa ide/gagasan. 2) Nilai budaya berupa aktivitas/tindakan. 3) Nilai budaya berupa artefak/karya.

Data perbandingan yang diperoleh dalam novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurrohman dan novel Negeri Lima Menara karya A. Fuadi hanya diperoleh sebanyak 65 data dari masing-masing novel, yang terdiri dari nilai budaya berupa ide/gagasan sebanyak 22 data, nilai budaya berupa aktivitas/tindakan sebanyak 35 data, nilai budaya berupa artefak sebanyak delapan data.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Ayub, Daeng. 2011. Sejarah dan Budaya Melayu. Tanjungpinang: Umrah Press. Budianta, M. 2008. Membaca Sastra. Jagakarsa : Indonesiatera.

Danardana, A. S. 2013. Pelangi Sastra Ulasan dan Model-model Apresiasi.

Djamaris, Edwar. 1994. Sastra Daerah di Sumatra Analisis, Tema, Amanat, dan Nilai Budaya. Jakarta : Balai Pustaka.

Endaswara, Suwardi. 2011. Metodologi Penelitian Sastra Epistemologi, Model, Teori, Dan Aplikasi. Yogyakarta: CAPS.

Hamidy. 2010. Jagad Melayu dalam Lintasan Budaya. Pekanbaru: Bilik Kreatif Ihromi, T. O. 2006. Antropologi Budaya. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. John A.Walker. 2010. Desain, Sejarah, Budaya. Yogyakarta: Jalasutra

Malik, Abdul. 2010. Penelitian Deskriptif untuk Penelitian Bahasa, Pendidikan dan Budaya. Tanjungpinang: FKIP UMRAH

Maryaemi. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan. Malang: Bumi Aksara. Minderop, Albertine. 2011. Psikologi Sastra. Jakarta: Buku Obor.

Moleong, Lexy. 2011. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosda. Mulyana, Deddy. 2005. Komunikasi Antar Budaya. Bandung: Rosda

Priyanti, E. T. 2010. Membaca Sastra dengan Ancangan Literasi Kritis. Jakarta: Bumi Aksara.

Rafiek, M. 2010. Teori Sastra. Bandung: Aditama

(7)

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung. Alfabeta.

Sumaryati, M. L. A. 2010. Prinsip-Prinsip Penelitian Bahasa dan Sastra. Bandung : Nuansa.

Syahid, Rahmad Fadhlan. 2013. "Analisis Nilai Budaya Legenda Tengku Raden di Masyarakat Melayu Kualuh Ledong." Medan: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatra Utara.

Tarigan, H.G. 2011. Prinsip-Prinsip Dasar Sastra. Bandung: Angkasa

Thohirin. 2012. Metode Penelitian Kualitatif. Depok : PT Rajagrafindo Persada Zulkifli. 2008. Antropologi Sosial Budaya. Yogyakarta: Shidiq Press.

Referensi

Dokumen terkait

Zakat profesi jika dikelola dengan baik mampu membantu mengatasi kemiskinan yang sampai saat ini belum juga dientaskan, zakat profesi ini dikeluarkan oleh

Banyuurip Final Disposal (TPA) in Magelang City was the TPA which haven’t apply sanitary landfill system and doesn’t have the adequate leachate treatment unit, therefore need to

The results determine the change of land use/cover and land surface temperature in Danang city by using multi-temporal Landsat and ASTER data for the period of

berdasarkan kemajuan fisik proyek yang dinyatakan dalam bentuk Berita Acara Opname Proyek (BAOP) yang ditandatangani kedua belah pihak. Terhadap pendapatan usaha konstruksi yang

The AATSR dataset of Johannesburg is best used to study UHIs occurring at night since many day-time ob- servations are not usable due to cloud cover, while the Landsat data

Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah RI No.40 Tahun 2009 yang diundangkan pada tanggal 4 Juni 2009 yang merupakan Perubahan (revisi) atas Peraturan Pemerintah RI

available or can be determined for a day of year the variation of LECT for real Sun can be described by equation (13) without additional use of orbit determination software if

[r]