• Tidak ada hasil yang ditemukan

KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KETIDAKPASTIAN PENGUKURAN"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGUKURAN TEKNIK

KETIDAKPASTIAN

PENGUKURAN

(2)

Isi



Peningkatan ketidakpastian

 Komponen ketidakpastian sistematik dan

acak

 Sumber kesalahan dasar

2

 Sumber kesalahan dasar

 Ketidakpastian pada hasil akhir

 Analisis ketidakpastian pada tahap

perancangan

 Penerapan analisis ketidakpastian pada

(3)

Peningkatan ketidakpastian

 Analisis ketidakpastian penting dalam validasi

dan pelaksanaan eksperimen.

 Peningkatan ketidakpastian =>

‘ketidakpastian total’, mis: ‘ketidakpastian total’, mis:

P = VI = n

 Dua faktor dalam ketidakpastian:

– Ketidakpastian acak/rambang (precision

uncertainty) : ketidaktelitian dalam pengukuran

– Ketidakpastian sistematik(bias uncertainty): perkiraan kesalahan maksimum yang tetap

P

w

(4)

Metode

 Jika R adalah fungsi dari n variabel yang

diukur x1, x2, 2. xn, maka

(

x

x

x

n

)

f

R

,

,

K

2 1

=

(1) 4

 Maka sedikit perubahan dalam adalah

akibat sedikit perubahan pada melalui

persamaan diferensial n 2 1 R δ ' i

x

δ

=

=

n i i i

x

R

x

R

1

δ

δ

δ

δ

Koefisien sensitifitas (2)

(5)

Metode umum



Untuk hasil perhitungan berdasarkan

pengukuran xi maka pers 2 bisa ditulis:

(3)

= n w R

w δ

Ketidakpasti

an dalam Ketidakpastian dalam



Rumus ini akan menghasilkan harga

perkiraan yang terlalu tinggi untuk w

R

.

(3)

= = i i x R x R w w i 1 δ δ an dalam hasil perkalian an dalam variabel

(6)

General consideration

 Maka persamaan 3 dapat dituliskan

=>root of the sum of the squares (RSS) (4) 2 / 1 1 2               =

= n i i x R x R w w i δ δ 6

=>root of the sum of the squares (RSS)

 Tingkat keyakinan untuk semua variabel

harus sama (biasanya 95%).

 Asumsi yang digunakan adalah setiap

variabel pengukuran harus bebas satu sama lain.

 

(7)

Ilustrasi



Daya dihitung dari hasil pengukuran

tegangan dan arus listrik dalam

rangkaian maka P = VI di mana

rangkaian maka P = VI di mana

V = 100 2 V and I = 10 0.2 A



Hitung kesalahan maksimum yang

mungkin terjadi (ketidakpastian( dan

perkiraan ketidakpastian yang terbaik

(RSS)

±

(8)

Solusi

W

x

x

i

P

V

P

w

p V i

10

2

100

0

.

2

40

max

=

+

=

+

=

ω

ω

karena P=VI

dP/dV=I=10.0 A , dP/di=V=100.V maka

8

i

V

(

) (

)

(

x x

)

W i P V P wp V i 10 2 2 100 0.2 2 1/2 28.3 2 / 1 2 2 = + =               ∂ ∂ +       ∂ ∂ = ω ω

(9)

Isi

 Peningkatan ketidakpastian

 Komponen ketidakpastian sistematik dan acak

 Sumber kesalahan dasar

 Sumber kesalahan dasar

 Ketidakpastian pada hasil akhir

 Analisis ketidakpastian pada tahap

perancangan

 Penerapan analisis ketidakpastian pada

(10)

Komponen ketidakpastian acak dan

ketidakpastian sistematik



Ketidakpastian acak bergantung pada

ukuran sampel

(biasanya besar, n>30)



Ketidakpastian sistematik

tidak

10



Ketidakpastian sistematik

tidak

bergantung pada jumlah sampel dan

tidak bervariasi pada pengukuran

berulang



Perlu untuk memisahkan kedua

komponen tersebut dalam analisis

ketidakpastian detil

(11)

Ketidakpastian acak

 Menggunakan distribusi t, ketidakpastian

acak untuk seluruh pengukuran adalah

M

S

t

P

x

=

±

x (5) dimana Sx adalah standar deviasi dari

sampel

 Untuk pengukuran tunggal, (juga untuk setiap

pengukuran tunggal measurement), ketidakpastian acak adalah

M

tS

(12)

Ketidakpastian sistematik



Kadang2 diasumsikan sebagai tingkat

ketepatan (

level of accuracy)



Bergantung pada spesifikasi pembuat,

12



Bergantung pada spesifikasi pembuat,

(13)

Menggabungkan ketidakpastian acak

dan ketidakpastian sistematik

 Ketidakpastian total diperoleh, dengan RSS

(Eq. 4) untuk semua pengukuran adalah

(

2 2

)

1/2

x x

x

B

P

W

=

+

(7)

 Untuk pengukuran tunggal dari x,

(

x x

)

x

B

P

W

=

+

(7)

(

2 2

)

1/2 x x x

B

P

W

=

+

(8)

(14)

Ketidakpastian acak dan ketidakpastian sistematik

(15)

Ilustrasi

Dalam sebuah pabrik bahan kimia, load cell digunakan untuk mengukur massa dari campuran bahan kimia dari suatu proses. Dari 10 pengukuran, massa rata2 diperoleh sebesar 750 kg. Dari pengukuran berjumlah besar sebelum nya diketahui baha standar deviasi pengukuran adalah 15 kg nya diketahui baha standar deviasi pengukuran adalah 15 kg (dengan t=2,0 untuk tingkat keyakinan 95%)

Dengan asumsi load cell tidak menyebabkan ketidakpastian acak terhadap hasil pengukuran, maka hitunglah (dengan tingkat keyakinan 95%) :

a. Standar deviasi dan ketidakpastian acak dari setiap dari setiap pengukuran

(16)

Solusi

Dalam soal ini, Sx= 15 kg diperoleh dari pengukuran Yang berjumlah besar sebelumnya

M = 10

Yang merupakan banyaknya pengukuran yg dilakukan Untuk memperoleh nilai rata2

JIM07 - FKM - UTeM 16

Untuk memperoleh nilai rata2

a. Untuk setiap (tunggal) pengukuran, standar deviasi Sx=15 kg

ketidakpastian acak pengukuran tunggal Px=t.Sx = 2x15=30 kg

b. Untuk nilai rata2 pengukuran,

( ) kg x S P kg M S S kg x x x x x 4 , 9 7 , 4 2 2 7 , 4 750 2 / 1 = = = = = =

(17)

Isi

 Peningkatan ketidakpastian

 Komponen ketidakpastian sistematik dan

acak

 Sumber kesalahan dari elemen2  Sumber kesalahan dari elemen2  Ketidakpastian pada hasil akhir

 Analisis ketidakpastian pada tahap

perancangan

 Penerapan analisis ketidakpastian pada

(18)

Sumber kesalahan dasar



‘rantai ketidakpastian’, mis A/D

konverter analog ke digital :

quantisation errors, sensitivity errors

18

quantisation errors, sensitivity errors

dan linearity errors. Setiap komponen

kesalahan tsb berkontribusi ke

kesalahan total.



Dapat berupa kesalahan acak atau

(19)

Perkiraan ketidakpastian

 Ketidakpastian sistematik: hanya

menggabungkan semua ketidakpastian masing masing elemen

 Ketidakpastian acak: 3 cara menentukan SKetidakpastian acak: 3 cara menentukan Sxx

1. Lakukan seluruh pengujian dengan jumlah yang cukup

2. Lakukan pengujian tambahan untuk setiap variabel x yang diukur.

3. Gabungkan ketidakpastian acak dari semua elemen

(20)

Combining elemental systematic &

random uncertainties (RSS)

=

k i x

B

B

2 2 Calibration Uncertainties Data-Acquisition Uncertainties Variable x 20

= =

=

=

m i i x i i x

S

S

B

B

1 2 2 1 Data-Reduction Uncertainties Uncertainties Due to Methods Other Uncertainties

(

2 2

)

1/2 y uncertaint Variable x x x B tS w x + =

Reproduced from Wheeler’s book: ASME 1998

(21)

Derajat kebebasan, v

x

 Untuk jumlah sampel yang besar, vx, n,

dikurangi 1.

 Jika jumlah sampel kecil, maka vx

m 2

=> Welch-Satterthwaite formulation (ASME 1998)

(

)

= = = m i i i m i i x v S S v 1 4 2 1 2 / (9) Degrees of freedom of individual elemental error

(22)

Isi

 Peningkatan ketidakpastian

 Komponen ketidakpastian sistematik dan

acak

 Sumber kesalahan dasar

22

 Sumber kesalahan dasar

 Ketidakpastian pada hasil akhir

 Analisis ketidakpastian pada tahap

perancangan

 Penerapan analisis ketidakpastian pada

(23)

Ketidakpastian pada hasil akhir

(Pengukuran jamak)

 Dari pers 1, maka untuk pengukuran jamak,

M, hasil rata-rata

=

M

R

R

1

(10) =

=

j j

R

M

R

1

1

(10) R P

(24)

Ketidakpastian pada hasil akhir

(Pengukuran jamak)



Menyusun kembali pers Eq. 4 (RSS),

kita peroleh ketidakpastian sistematik

dalam suku-suk kombinasi

24

dalam suku-suk kombinasi

ketidakpastian masing masing elemen

2 / 1 1 2               =

= n i i i R x R B B δ δ (11)

(25)

Ketidakpastian pada hasil akhir

(Pengukuran jamak)

 Maka, perkiraan ketidakpastian total dari nilai

rata-rata R adalah

(

2 2

)

1/2 R R R B P W =

(

+

)

(12) R R R B P W = +

(26)

Ketidakpastian pengukuran pada

hasil akhir (Pengukuran tunggal)

2 / 1 1 2               =

= n i i i R x R S S δ δ Standar deviasi 26  

( )

[

2 2

]

1/2 R R R B tS w = + Ketidakpastian total dari hasil akhir

(27)

Ketidakpastian pengukuran pada

hasil akhir (Pengukuran tunggal)



Untuk n berjumlah besar, maka t tidak

bergantung dari v (derajat kebebasan,

(t=2.0 untuk tingkat keyakinan 95%).

(t=2.0 untuk tingkat keyakinan 95%).



Untuk n berjumlah kecil, gunakan

formulasi Welch-Satterthwaite,

( )

    = n i R R S x R v S v 2 2 2 1 δ δ (15)

(28)

Contents

 Propagation of uncertainties

 Consideration of systematic and random

components of uncertainty

 Sources of elemental error

28

 Sources of elemental error  Uncertainty of the final result



Design-stage uncertainty analysis

 Applying uncertainty-analysis in digital data

(29)

Isi

 Peningkatan ketidakpastian

 Komponen ketidakpastian sistematik dan

acak

 Sumber kesalahan dasar

 Sumber kesalahan dasar

 Ketidakpastian pada hasil akhir

 Analisis ketidakpastian pada tahap perancangan

 Penerapan analisis ketidakpastian pada

(30)

Jenis ketidakpastian (Table 1),

ERROR ERROR TYPE

Accuracy Common-mode volt Hysterisis Installation Systematic Systematic Systematic Systematic 30 Installation Linearity Loading Noise Repeatability Resolution/scale/quantisation Spatial variation

Thermal stability (gain, zero, etc.)

Systematic Systematic Systematic Random* Random* Random* Systematic Random*

(31)

Contents

 Propagation of uncertainties

 Consideration of systematic and random

components of uncertainty

 Sources of elemental error

Uncertainty of the final result

 Uncertainty of the final result

 Design-stage uncertainty analysis



Applying uncertainty-analysis in

(32)

Aplikasi analisis ketidakpastian

pada sistem akuisisi data digital

 Sebuah sistem akuisisi data digital biasanya

terdiri dari sensor, pengkondisi sinyal,

amplifier, filter, multiplexer, konverte A/D, reduksi data dll

32

reduksi data dll

 Masalah akan muncul pada ketidakpastian

masing-masing komponen di mana rentang pengukurannya tidak sama dengan

komponen yang berdampingan.

 Maka, penyesuaian thd ketidakpastian harus

Referensi

Dokumen terkait

2.1 Definisi Kerusakan hati akibat obat (Drug Induced Liver Injury) adalah kerus akan hati yang berkaitan dengan gangguan fungsi hati yang disebabkan oleh karena terpajan obat atau

Faktor biaya juga merupakan pertanyaan penentu dalam memilih media. Bukankah   penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas

Kuesioner ini saya buat untuk menunjang pengumpulan data dan penelitian skripsi saya yang berjudul PENGARUH PEMAHAMAN PROSEDUR PERPAJAKAN DAN SOSIALISASI PERPAJAKAN

Berdasarkan hasil penemuan kasus yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, tercatat angka kasus penyakit polio liar pada tahun 2005 sebanyak 1 kasus dan polio vaksin

SBI sebagai variabel bebas mengenai tingkat bunga maka variabel ini mempunyai hubungan positif dengan IR serta signifikan pada level 10%.. Hubungan SBI dan IR sesuai

Kontribusi hutan rakyat terhadap ketersediaan bahan baku industri sekunder pengolahan kayu rakyat di Kecamatan Cibungbulang tahun 2011 sampai dengan 2014 dapat dilihat

Pengembangan produk diawali dengan menyusun sintaks model pembelajaran Discovery Learning. Sintaks tersebut terdiri dari lima tahap yaitu: 1) survey potensi lokal,

Kandungan energi makanan yang tertinggi yaitu pada stasiun tengah, ikan memakan nabati sebanyak 59% dan hewani 41%, dengan komposisi makanan yang dimakan berupa fitoplankton,