MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012
MAKALAH Oleh: Rina Rianawati
1021.0223
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
(STKIP) SILIWANGI BANDUNG 2012
MODEL PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL(CTL) PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALASARI 4
KECAMATAN KADUNGORA KABUPATEN GARUT TAHUN AJARAN 2011-2012 Rina Rianawati
1021.0223
Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan
(STKIP) Siliwangi Bandung 2012
ABSTRAK
Permasalahan yang Penulis teliti dalam permasalahan ini adalah tentang " Model Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi dengan Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kadungora Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2011/2012".
Pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja dan kelas yang bagaimana pun keadaannya.
Metode yang Penulis gunakan adalah Metode Eksprerimen Pretes-Postes yaitu pengaruh suatu perlakuan yang Penulis putuskan berdasarkan perbedaan hasil Pretes dengan Postes yang ditunjang oleh studi kepustakaan.
Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes tertulis dengan bentuk tes esei bebas (menulis karangan deskripsi). Populasi yang Penulis jadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kadungora Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2011/2012 berjumlah 36 siswa (20 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan) yang sekaligus Penulis jadikan sebagai sampel penelitian.
Berdasarkan penelitian yang telah Penulis lakukan maka Penulis memperoleh simpulan sebagai berikut:
1. Tingkat kemampuan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual dapat dikategorikan baik, berdasarkan perolehan nilai persentase nilai Postes yaitu 88,9 %.
2. Penggunaan pendekatan kontekstual efektif untuk pembelajaran menulis karangan deskripsi pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kadungora Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2011/2012. Hal ini berdasarkan dari hasil nilai rata-rata Pretes dan Postes, adanya peningkatan nilai yang signirikan, yaitu nilai rata-rata Pretes 5,15 dan nilai rata-rata Postes 7,26. Terdapat kenaikan nilai atau selisih sebesar 2,11.
Memperhatikan hasil penilaian di atas Penulis menyarankan kepada guru agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat dicapai maka guru harus dapat menentukan metode dan teknik yang akan dipakai sesuai dengan materi yang akan disampaikan.
Kata kunci: Karangan Deskripsi/Konstektual
PENDAHULUAN
Keberhasilan dunia pendidikan pada dasarnya banyak ditentukan oleh keberhasilan dunia pendidikan yang secara formal dilaksanakan pada lembaga-lembaga pendidikan. Selain itu supaya pendidikan dan pembelajaran merupakan investasi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di masa yang akan datang.
Meneropong perkembangan dunia pembelajaran bangsa kita bagaikan menonton satu sisi fenomena kehidupan yang tidak akan berujung untuk dibicarakan. Setiap sudut yang mendukungnya, memiliki lahan untuk diperdebatkan. Begitu pula dengan ranah praktik pembelajaran di kelas, beragam pemikiran telah turut berapresiasi di dalamnya. Keberhasilan proses belajar-mengajar bergantung pada beberapa faktor antara lain: kurikulum, siswa, guru, metode, teknik, pendekatan dan bahan pembelajaran.
Untuk mengetahui seperti apa perkembangannya dunia pembelajaran di negeri ini, historis kurikulum pembelajaran akan banyak bercerita tentang perkembangan menuju pencerahan teknik pembelajaran.
KAJIAN TEORI DAN METODE Pengertian Model Pembelajaran
"Suatu model mengajar dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam penyusunan kurikulum, mengatur materi pengajaran dan memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting pengajaran ataupun setting lainnya." (M.D.Dahlan l990:21)
Menurut Syamsu Yusuf (1993: 53) desain merupakan rancangan pengajaran yang aktual tertuliskan sejalan dengan pendapat/ Noehi
Nasution (1993: 16) model adalah
asfek dunia nyata atau model itu pola yang mewakili dunia nyata secara benar dan tepat. Model mengajar ialah suatu rencana atau suatu pendekatan yang digunakan untuk mendesain pengajaran.
Pengertian Menulis
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991:1079), "menulis adalah membuat huruf (angka, dsb) dengan pena (pensil, kapur, dsb) yang melahirkan pemikiran atau perasaan". Pengertian ini sependapat dengan Tarigan (1986:21) bahwa "menulis menumnkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan sesuatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang grafik tersebut". Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa sesungguhnya menulis itu merupakan suatu perbuatan yang mencakup kemampuan menulis huruf, mengetahui menggunakan ejaan dalam melukiskan kata-kata dan kalimat-kalimat serta tanda-tanda baca dalam tulisan.
Menulis merupakan suatu representase bagian dari satu-kesatuan ekpresi bahasa. Menulis juga mencerminkan kemampuan seseorng dalam melahirkan pikiran dan perasaannya dalam bahasa tulis. Kemajuan suatu bangsa dapat diukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut.
Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan Marsey dalam Tarigan (1986:19), yaitu tulisan dipergunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan serta mempengaruhi orang lain, dan maksud serta tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan baik oleh para penulis yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya dengan jelas dan mudah dipahami, kejelasannya tersebut tergantung pada pikiran dan stuktur kalimat yang cerah.
Pengertian Karangan Deskripsi
"Deskripsi berasal dari kata latin discibere yang artinya menulis tentang atau membeberkan suatu hal. Kata deskripsi dapat pula diterjemahkan menjadi pemerian yang berasal dari kata 'peri'. Memerikan berarti melukiskan sesuatu hal". (Kerap,1982:23)
Syamsudin AR (1992:12) dalam bukunya studi wacana diskripsi merupakan rangkaian tutur yang memaparkan sesuatu atau melukiskan sesuatu baik berdasarkan pengalaman maupun pengetahuan penuturnya. Tujuan yang ingin dicapai oleh wacana ini adalah tercapainya penghayatan terhadap sesuatu, sehingga pendengar atau pembaca merasakan seolah-olah ia sendiri mengalami atau mengetahui secara langsung.
Menurut Keraf (1982:93), "karangan deskripsi merupakan suatu bentuk tulisan yang bertalian dengan usaha untuk membeberkan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan atau dengan kata lain ciri-ciri, sifat-sifat atau hakekat objek sebenarnya".
Berdasarkan beberapa pengertian di atas, Penulis menyimpulkan bahwa pengertian karangan deskripsi adalah karangan atau tulisan yang memuat rincian-rincian sesuatu objek sesuai dengan ciri-ciri dan sifat-sifat sebagai hasil penginderaan, perasaan dan prilaku jiwa, sehingga pembaca merasakan apa yang diungkapkannya.
Pengertian Pendekatan Konstektual
Pendekatan kontekstual adalah
merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan menolong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari
Metode Penelitian
Metode yang Penulis gunakan dalam eksperimen ini adalah Metode Eksperimen Pretes-Posates, yaitu suatu perlakuan yang Penulis peruntukkan berdasarkan perbedaan hasil Pretes dan Postes, tidak ada perbandingan dengan kelompok kontrol. Studi pada penelitian ini bertujuan untuk mengefektifkan menulis karangan deskripsi pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut Tahun Ajaran 2011-2012.
Teknik Penelitian
Teknik penelitian sangat diperlukan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam suatu karya penelitian. Yang dimaksud dengan teknik penelitian di sini adalah teknik penyimpulan data. Teknik yang Penulis gunakan dalam penulisan ini adalah teknik pengumpulan data empiris dan tenik pengumpulan data teoritis.
1. Teknik Pengumpulan Data Empiris
Tes menulis karangan deskripsi Penulis berikan kepada siswa dengan tujuan untuk memperoleh data mengenai kamampuan menulis karangan deskripsi Siswa.
2. Teknik Pengumpulan Data Teoritis
Yaitu dengan cara studi literatur yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah teori yang manunjang pelaksanaan penyusunan laporan. HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan yang tepat dalam suatu pembelajaran sangat penting untuk keberhasilan
sebuah proses belajar mengajar. Sesuai dengan judul penelitian yaitu ingin mengetahui keberhasilan dari tujuh komponen pendekatan kontekstual: Kontruktivisme, menemukan (inkuiri, bertanya, masyarakat belajar, repleksi, dan penilaian sebenarnya. Sebagai contoh pmbelajaran pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2011-2012 berdasarka tujuh komponen di atas, maka keberhasilan proses belajar mengajar dapat tercapai secara baik dan lebih bermakna bagi siswa sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Analisis Pendekatan Kontekstual
Penulis dalam melaksanakan proses belajar mengajar menulis karangan deskripsi kepada siswa dengan mempergunakan pendekatan kontekstual. Pendekatan kontekstual dapat diterapkan dalam kurikulum apa saja, bidang studi apa saja, dan kelas yang bagaimana pun keadaannya. Langkah-langkah yang harus ditempuh oleh guru dalam mempergunakan pendekatan kontekstual yaitu: 1. Kembangkan pemikiran bahwa anak akan
belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkontruksikan sendiri pengetahuan dan keterampilan barunya.
2. Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inkuiri untuk semua topik.
3. Kembangkan sikap ingin tahu siswa dengan bertanya.
4. Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok-kelompok).
5. Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. 6. Lakukan repleksi diakhir pertemuan.
7. Lakukan penilaian yang sebenarnya.
Setelah pendekatan kontekstual dipergunakan dengan didukung dengan langkah-langkah yang efektif, maka proses belajar mengajar menulis karangan deskripsi di Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kecamatan Sukawening Kota Kabupaten Garut Tahun Pelajaranjaran 2011-2012 dapat Penulis laksanakan dengan baik dan siswa pun sebagian besar dapat melaksanakan komunikasi dengan baik antara guru dengan siswa serta antara siswa dengan siswa. Analisis Evaluasi
Evaluasi bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam proses belajar -mengajar. Penilaian sangat diperlukan oleh guru setelah melaksanakan proses belajar mengajar karena dengan penilaian ini guru akan dapat mengetahui sejauh mana siswa dapat menyerap mated yang diberikan guru dari uraian di atas maka dengan melakukan tes Penulis dapat merasakan pengaruhnya terhdap keberhasilan tujuan yang hendak dicapai
dalam melaksanakan proses belajar mengajar serta keberhasilan siswa dalam belajarnya.
Analisis Hasil Belajar Siswa Pembuktian Hipotesis
Setelah melakukan penelitian tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontektual pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kabupten Garut, Penulis membuktikan hipotesis yang telah Penulis ajukan.
Adapun hipotesis yang Penulis ajukan sebagai berikut. Penggunaaan pendekatan kontekstual efektif untuk pembelajaran menulis karangan desripsi di Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kecamatan Sukawening Kota Kabupaten Garut Tahun Pelajaran 2011-2012.
Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat hasil penilaian perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dinilai oleh guru pamong SDN Mandalasari 4 Nilai rata-rata persiapan pembelajaran diperoleh penulis sebesar 8,05 termasuk kategori Baik, nilai rata-rata pelaksanaan pembelajaran sebesar 8,16 termasuk kategori Baik.
Nilai tersebut membuktikan bahwa penulis mampu mengajarkan model pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual bagi Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Serta dapat dibuktikan dengan hasil perbandingan dari rata-rata Pretas dan Postes pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada siswa kelas IV SDN Mandalasari 4 , yaitu rata-rata pretes 5,15 dan nilai rata-rata postes 7,26 terdapat kenaikan rata-rata nilai atau selisih sebesar 2,11.
Berdasarkan uji signiflkansi dengan menggunakan t hitung, maka terbukti t hitung lebih besar t tabel yakni 14,49 > 2,75. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan kontekstual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi pada Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Tahun Pelajaran 2011-2012.
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan analisis pembelajaran, Penulis mengimpulkan sebagai berikut.
1. Penulis mampu mengajarkan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual bagi Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut. Hal itu terbukti dengan hasil persiapan pembelajaran yang memperoleh nilai rata-rata sebesar 8,16 yang termasuk kategori Baik.
2. Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut mampu meningkatkan keterampilan menulis setelah mengikuti pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Hal tersebut terbukti dengan rata-rata nilai Pretes sebesar 5,15 dan rata-rata nilai Postes sebesar 7,26.
3. Pendekatan kontekstual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi bagi Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut. Hal tersebut terbukti dari perbandingan rata-rata nilai pretes dan postes yaitu nilai rata pretes 5,15 dan nilai rata-rata postes 7,26. Selisih nilai rata-rata-rata-rata Pretes dan Postes adalah 2,11 perbedaan ini signifikan. Hal ini terbukti dari perhitungan statistik dengan t hitung, maka diketahui t hitung > t tabel, yakni 14,49 > 2,75 dalam derajat kebebasan 35 dengan tingkat kepercayaan 99%. Hal ini membuktikan bahwa pendekatan kontekstual efektif digunakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi bagi Siswa Kelas IV SDN Mandalasari 4 Kecamatan Kadungora Kabupaten Garut.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, S (1998), "Hubungan Antara tingkat
kemampuan Membaca dan Menulis Prosa
Eksposisi". Bandung
Akhadiah, S. dkk. (1986). Materi Pokok Menulis II. Jakarta : Karuniuka.
_______ . (1993). MKDUBahasa Indonesia. Jakarta : UT Depdikbud. Amijaya, Is (1997). Genta Pramuka. Bandung : Kwarda Jabar
Arikunto, S. (1989) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Bina Harapan.
Badudu, Is (1994). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jaakarta : Pustaka
Sinar Harapan.
Dahlan, MD. (1990). Model-model Mengajar (Beberapa Alternatif Interaksi
Belajar Mengajar). Bandung : CV Diponegoro
Depdikbud. (1989). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Komponen Kelas IV. Jakarta : Dendiknas
Hidayat, K, dkk. (1994). Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya Dalam
Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung :
ALFABETA
Keraf, G. (1993). Komposisi Ende. Bandung : Nusa Indah
____. (2001). Komposisi. Jakarta : Nusa Indah ____. (2004). Argumentasi dan Narasi. Bandung : Nusa Indah
Majid, A. (tanpa tahun). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : Rosida
Mulyana, W dkk. (1992). Menyusun Karya Tulis. Bandung : CV Armico
________ .(1993). Menyusun Karya Tulis Ilmiah. Jakarta : PT Caridimas
Metropole
Nasution. (1995). Metode Research. Jakarta : Bumi Aksara
Nurgianto, B (2001). Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra.
Yogyakarta : BPFE
Samsuri. (2003) "Model Pembelajaran Menulis Deskripsi Dengan
Pendekatan Kontekstual". Bandung
Suanto, A. dkk (2004). Bahasa dan Sastra. Bandung : Citra Aji Parama Sudijono, A (1989). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Surayin. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Bandung : Irama Widya
Syamsudin. (1992). Studi Wacana Teori Analisis Pengajar. Bandung
MIMBAR PBSF PBS IKIP
Tarigan, T. dkk (1994). Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar.
Bandung : PT Remaja Rosda Karya
Utar, Subyakto, S (1993). Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Utama
Yusuf, S. dkk (dkk) (1993). Dasar-dasar Pembinaan Kemampuan Proses