• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL KAJIAN HARI ANAK 23 JULI 2021 IMATELKI x BEM POLITEKNIK KESEHATAN SAMARINDA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL KAJIAN HARI ANAK 23 JULI 2021 IMATELKI x BEM POLITEKNIK KESEHATAN SAMARINDA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL KAJIAN HARI ANAK 23 JULI 2021

IMATELKI x BEM POLITEKNIK KESEHATAN SAMARINDA

Pertanyaan :

1. Mengapa pada 23 juli setiap tahun diperingati hari anak nasional? 2. Penyakit yang paling sering menyerang anak anak

3. Peran masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan anak anak 4. Hak anak Indonesia

5. Pesan untuk anak anak indonesia

1. Mengapa pada 23 juli setiap tahun diperingati hari anak nasional?

Nanda :

Dalam prosesnya,tanggal peringatan hari anak di Indonesia semoat beberpa kali mengalami perubahan. Hingga akhirnya, Soeharto mengeluarkan keputusan Presiden (keppres) No. 44/1984 yang memutuskan bahwa hari anak nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli . Pemilihan tanggal ini diselaraskan dengan pengesahan undang-undang tentangkesejahteraan anak pada tanggal 23 Juli 1979. Peringatan hari HAN diselenggarakan dari tingkat pusat hingga untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah anak.

Siti Rodiyah :

Hari Anak Indonesia berawal dari Hari Kanak-Kanak yang ditetapkan oleh Presiden Soeharto. Saat itu, Kongres Wanita Indonesia menggagas adanya Hari Kanak-Kanak Nasional. Dari gagasan itu muncul Pekan Kanak-Kanak pada 1952 yang dirayakan pada minggu kedua bulan Juli, bertepatan dengan libur sekolah. Beberapa tahun setelahnya, peringatan pekan kanak-kanak ini berganti pada 1-3 Juni bersamaan dengan Hari Anak Internasional. Sempat pula Hari Kanak-Kanak ditetapkan pada 6 Juni, bertepatan dengan hari lahir Soekarno. Keppres tersebut menetapkan 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional yang menitikberatkan pada upaya mewujudkan perkembangan anak secara jasmani, rohani, dan sosial. Tanggal 23 Juli dipilih karena dianggap sebagai

(2)

hari penting untuk kesejahteraan anak. Pada tanggal ini Undang-Undang tentang Kesejahteraan Anak disahkan pada 1979. Hari Anak Nasional pada 23 Juli terus diperingati hingga saat ini dengan berbagai kegiatan.

Muna :

Hari Anak Nasional sudah tergurat sejak berdirinya Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang diresmikan pada tahun 1946 silam. Atas usulan Kowani, pada tanggal 6 Juni ditetapkan sebagai Hari Kanak-Kanak Indonesia. Alasannya, selain bertepatan dengan hari lahir Presiden RI Soekarno (1 Juni 1901), tanggal tersebut juga berdekatan dengan perayaan Hari Anak Internasional. Hingga akhirnya, Presiden ke-2 RI, Soeharto, mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 44/1984 yang memutuskan bahwa Hari Anak Nasional diperingati setiap tanggal 23 Juli.

Dilan :

Peringatan Hari Anak Nasional awalnya merupakan gagasan dari Kongres Wanita Indonesia (Kowani) yang mengupayakan penetapan Hari Kanak-Kanak Nasional. Pada bulan Mei 1952 digelar Pekan Kanak-Kanak-kanak, di mana anak-anak berpawai di depan Istana Merdeka dan disambut dengan hangat oleh Presiden Soekarno. Namun, Hari Anak Nasional sendiri tidak langsung diperingati setiap tanggal 23 Juli. Prosesnya bahkan terbilang cukup panjang dan rumit. Perayaan Pekan Kanak-Kanak juga sempat dilaksanakan pada minggu kedua dari bulan Juli, sehingga bertepatan dengan liburan sekolah. Lalu pekan ini juga sempat dirayakan pada 1-3 Juni, bersamaan dengan Hari Anak Internasional. Selanjutnya, hari anak juga pernah dirayakan pada tanggal 6 Juni, yang bertepatan dengan hari kelahiran Presiden Soekarno. Akhirnya saat Undang-Undang No. 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak disahkan pada 23 Juli 1979, muncul usulan agar tanggal itu ditetapkan sebagai Hari Anak Nasional. Nah, pada tahun 1984, Presiden Soeharto menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) yang mengesahkan tanggal 23 Juli sebagai Hari Anak Nasional. Presiden Soeharto menilai anak-anak sebagai aset kemajuan bangsa, sehingga perlu diberikan perayaan khusus. Sejak penetapan Hari Anak Nasional oleh Presiden Soeharto pada tahun

(3)

1984 itu, perayaan anak-anak terus digelar rutin setiap tahunnya untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara yang ramah anak.

Adi :

Menurut Kementerian Pemberdayaan dan Perlindungan Anak Indonesia (KPPAI), peringatan Hari Anak Nasional dimaknai sebagai kepedulian seluruh bangsa terhadap perlindungan anak Indonesia agar tumbuh dan berkembang secara optimal.

Caranya adalah dengan mendorong keluarga menjadi lembaga pertama dan utama dalam memberikan perlindungan kepada anak, sehingga akan menghasilkan generasi penerus bangsa yang sehat, cerdas, ceria, berakhlak mulia, dan cinta tanah air.Hingga saat ini, peringatan HAN dirayakan dengan berbagai kegiatan. Bahkan, KPPAI telah menyediakan pedoman penyelenggarakan peringatan HAN dengan dukungan penuh dari pemerintah

Muhammar Reza :

Sejarah Hari Anak Nasional (HAN) yang dirayakan setiap tanggal 23 Juli setiap tahunnya dapat ditemukan dalam artikel berikut ini.Perayaan Hari Anak Nasional (HAN) dicetuskan dalam Kongres Wanita Indonesia (kowani) pada era Presiden Soekarno. Penetapan sidang Hari Anak Nasional oleh Kowani dilaksanakan di Bandung, Jawa Barat pada tahun 1953. Dalam sidang itu itu, pemerintah menyetujui Hari Anak Nasional diperingati pada tanggal 6 Juni setiap tahunnya.Namun kemudian, sejak Soekarno lengser pemerintahan Presiden Soeharto kemudian merubah waktu peringatan Hari Anak Indonesia menjadi tanggal 23 Juli setiap tahunnya.

2. Penyakit yang paling sering menyerang anak-anak

Siti Rodiyah :

Diare, demam, radang tenggorokan, eksim, dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

(4)

Nanda : 1.Diare

Penyebab diare yang paling umum ditemui adalah infeksi saluran pencernaan, keracunan atau alergi makanan, infeksi parasit, hingga iritasi usus. Pada anak-anak, diare cenderung lebih sering menyerang karena perkembangan saluran cerna anak belum sempurna.

2. Demam

Demam terjadi ketika suhu tubuh anak melebihi 37,2°C bila diukur dari ketiak, melebihi 37,8°C bila diukur dari mulut, atau di atas 38°C bila diukur dari dubur. Demam pada anak biasanya dipicu oleh virus, seperti virus penyebab influenza.

3. Radang Tenggorokan

Penyakit ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari alergi, infeksi virus dan bakteri yang menyerang rongga mulut anak, hingga pola makan dengan gizi yang kurang seimbang.

4. Cacar Air

Salah satu gejala khas cacar air adalah bintik-bintik merah di tubuh yang berubah menjadi benjolan-benjolan bening berisi air yang gatal dan menyebar di seluruh tubuh dalam beberapa hari. Sebenarnya, cacar air dapat dicegah dengan vaksin. Namun, imunitas tubuh anak memiliki pengaruh besar terhadap kerentanan terhadap virus cacar, tingkat keparahan cacar air, dan durasi pemulihan pasca cacar air.

5. Cacingan

Anak cukup rentan mengalami cacingan karena anak memang lebih sering bermain di luar ruangan dibandingkan orang dewasa. Selain itu, biasanya anak juga belum begitu memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan tubuhnya.

Dilan :

Infeksi merupakan salah satu penyakit yangsering terjadi pada anak batita, dimana salah satu penyebab infeksi adalah keadaan status gizi batita yang kurang, yang secara langsung di pengaruhi oleh kurangnya pengetahuan Ibu khususnya tentang makanan yang bergizi.2Kecukupan gizi yang baik pada anakakan meningkatkan daya tahan terhadap penyakit, anak yang

(5)

mengalami kurang gizi akan mudah terkena penyakit terutama penyakit infeksi. Seperti kita ketahui, bahwa hubungan infeksi dengan status gizi sangat erat, demikian juga sebaliknya.3 Air susu ibu (ASI)paling cocok untuk memenuhi kebutuhan bayi dalam segala hal, baik itu karbohidrat dalam ASI berupa laktosa, kandungan vitamin dan mineralnya yang banyak, perbandingan antara kalsium-fosfat sebesar 2:1 yang merupakan kondisiideal bagi penyerapan kalsium. ASIjuga mengandung zat anti infeksi yang terdapat dalam kolostrum. Kolostrum adalah susu yang keluar pertama kali pada ASI, berwarna kental kekuningan dan kaya akan zat antibodi.4Penyakit infeksi dan hal penting yang harus di dapatkan setiap anak pada awal kehidupan adalah imunitas terhadap berbagai organisme penyebab penyakit. sumber: Putri, Maya S., Nova Kapantow, and Shirley Kawengian. "Hubungan antara riwayat penyakit infeksi dengan status gizi pada anak batita di Desa Mopusi Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow." eBiomedik 3.2 (2015).

Nanda Molmanik :

Pneumonia, penyakit bawaan, dan diare adalah penyebab kematian utama pada anak usia dini – masing-masing mencakup 36 %, 13 % dan 10 % dari semua penyebab kematian balita – serta komplikasi neonatal, cedera, campak dan malaria di daerah endemis. Tingkat kematian ibu, bayi baru lahir dan anak mengindikasikan adanya kesenjangan dalam pemberian layanan yang serius. Layanan pencegahan, perawatan dan perawatan HIV ibu dan anak juga lemah, dengan hanya 36 persen wanita hamil yang dites HIV selama perawatan antenatal. Ditambah lagi dengan risiko yang dihadapi anak-anak dari kondisi lingkungan yang buruk, seperti dampak yang diakibatkan dari hampir 30 juta orang masih melakukan buang air besar sembarangan dan prevalensi malaria yang tinggi tetap ada di beberapa daerah.

Adi :

[20:16, 7/22/2021] +62 856-5128-9891: Pneumonia, penyakit bawaan, dan diare adalah penyebab kematian utama pada anak usia dini – masing-masing

(6)

mencakup 36 %, 13 % dan 10 % dari semua penyebab kematian balita – serta komplikasi neonatal, cedera, campak dan malaria di daerah endemis.

Tingkat kematian ibu, bayi baru lahir dan anak mengindikasikan adanya kesenjangan dalam pemberian layanan yang serius. Layanan pencegahan, perawatan dan perawatan HIV ibu dan anak juga lemah, dengan hanya 36 persen wanita hamil yang dites HIV selama perawatan antenatal. Ditambah lagi dengan risiko yang dihadapi anak-anak dari kondisi lingkungan yang buruk, seperti dampak yang diakibatkan dari hampir 30 juta orang masih melakukan buang air besar sembarangan dan prevalensi malaria yang tinggi tetap ada di beberapa daerah.

https://www.unicef.org/indonesia/id/kesehatan

[20:17, 7/22/2021] +62 853-9468-8938: Ada beberapa faktor yang menyebabkan anak menjadi rentan terhadap serangan penyakit, mulai dari gangguan imunologis bawaan, perubahan cuaca yang ekstrem, hingga kondisi anak yang sedang susah makan. Kombinasi dari faktor-faktor tersebut dapat membuat daya tahan tubuh anak menjadi lemah dan kesulitan menghadang virus dan bakteri dari luar. Penangan yang cepat dan tepat sangat penting dilakukan ketika anak jatuh sakit. Oleh karena itu, ada baiknya orangtua memahami berbagai jenis penyakit yang lazim menyerang anak, seperti penyakit-penyakit berikut:

Penyakit Diare

Diare pada anak seringkali ditandai dengan rasa sakit yang konstan pada bagian perut, serta frekuensi buang air besar yang terlalu sering dengan feses yang cenderung encer. Penyebab diare yang paling umum ditemui adalah infeksi saluran pencernaan, keracunan atau alergi makanan, infeksi parasit, hingga iritasi usus. Pada anak-anak, diare cenderung lebih sering menyerang karena perkembangan saluran cerna anak belum sempurna. Oleh karena itu, apabila ada patogen atau bakteri yang masuk, maka dapat dengan mudah masuk melalui sela-sela sel usus dan langsung masuk ke dalam peredaran darah.

(7)

Jika anak mengalami diare dengan frekuensi buang air besar hingga lima kali dalam sehari, Anda perlu waspada, jangan sampai buah hati Anda terkena dehidrasi karena kekurangan cairan tubuh akibat diare. Untuk penanganan awal, Anda dapat memberikan minuman yang mengandung elektrolit (oralit). Jika diare pada anak tak kunjung membaik dalam kurun waktu tiga hari, segera periksakan anak ke dokter agar penyakit tersebut tidak berkembang semakin parah.

Penyakit Demam

Demam terjadi ketika suhu tubuh anak melebihi 37,2°C bila diukur dari ketiak, melebihi 37,8°C bila diukur dari mulut, atau di atas 38°C bila diukur dari dubur. Demam pada anak biasanya dipicu oleh virus, seperti virus penyebab influenza. Anda dapat melakukan penanganan darurat untuk mengatasi demam yang dialami anak dengan mengompres dahi anak dengan air hangat, memberikan asupan berupa makanan dan minuman hangat, dan menghangatkan tubuhnya dengan selimut. Umumnya, demam yang dialami anak dapat diatasi dengan obat-obatan. Namun, tidak semua obat boleh diberikan pada anak yang sedang demam. Oleh karena itu, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter agar anak bisa diobati dengan tepat.

Penyakit Radang Tenggorokan

Jika anak terlihat kesulitan untuk menelan makanan dan lebih rewel saat hendak makan, ada kemungkinan bahwa ia mengalami radang tenggorokan. Selain tenggorokan yang terasa kering dan gatal, radang tenggorokan juga bisa menimbulkan gejala sakit kepala, badan lemas, dan nyeri otot. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh banyak hal, mulai dari alergi, infeksi virus dan bakteri yang menyerang rongga mulut anak, hingga pola makan dengan gizi yang kurang seimbang. Memberi minum banyak air pada anak dan memintanya untuk berkumur air garam adalah cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi gejala radang tenggorokan pada anak. Namun, jika

(8)

kondisi anak tidak segera membaik, sebaiknya segera periksakan ia ke dokter agar diberi penanganan yang aman dan tepat.

Penyakit Cacar Air

Anda perlu waspada jika menemukan bintik-bintik merah bermunculan pada tubuh buah hati Anda. Salah satu gejala khas cacar air adalah bintik-bintik merah di tubuh yang berubah menjadi benjolan-benjolan bening berisi air yang gatal dan menyebar di seluruh tubuh dalam beberapa hari. Sebenarnya, cacar air dapat dicegah dengan vaksin. Namun, imunitas tubuh anak memiliki pengaruh besar terhadap kerentanan terhadap virus cacar, tingkat keparahan cacar air, dan durasi pemulihan pasca cacar air.

Jika buah hati Anda terserang cacar air, ada baiknya Anda memeriksakannya ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan obat yang sesuai dengan kondisinya. Pada umumnya, dokter akan memberikan resep krim topikal untuk mengurangi gatal-gatal yang dirasakan anak. Selain itu, akan diberikan juga beberapa obat minum yang disesuaikan dengan kondisi tubuh anak. Sementara itu, karena virus cacar air ini bersifat menular, sebaiknya Anda tidak membiarkan anak Anda bermain-main dengan anak lain hingga ia benar-benar sembuh.

Penyakit Cacingan

Anak cukup rentan mengalami cacingan karena anak memang lebih sering bermain di luar ruangan dibandingkan orang dewasa. Selain itu, biasanya anak juga belum begitu memiliki kesadaran untuk menjaga kebersihan tubuhnya.Jika anak bermain di luar lalu langsung memegang makanan dan makan tanpa cuci tangan terlebih dahulu, maka ada kemungkinan cacing atau telur cacing yang berasal dari tanah atau air kotor bisa masuk ke dalam tubuh anak dan kemudian berkembang biak di usus.

Untuk mencegah hal tersebut, sebaiknya Anda mengajarkan anak untuk disiplin mencuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah keluar dari

(9)

toilet. Selain itu, rutin minum obat cacing setiap enam bulan sekali juga disarankan untuk mencegah cacingan.Itulah beberapa penyakit pada anak yang perlu diwaspadai. Mengenali berbagai macam penyakit yang sering diderita oleh anak-anak berguna agar kita bisa melakukan pencegahan dan penanganan dengan lebih tepat sehingga ia dapat tumbuh dan berkembang dengan tubuh yang sehat.

Muhammar Reza : Demam

Tahukah Bunda bahwa hampir 30% Ibu mengeluhkan penyakit anak, seperti demam dari seluruh total kunjungan dokter. Demam bukan merupakan penyakit yang disepelekan lho. Demam terjadi akibat respons tubuh sebagai pertahanan terhadap penyakit. Demam dapat menyebabkan bahaya pada si Kecil bila tidak tertangani dengan tepat.

Anak dikatakan demam bila suhu tubuh lebih dari 38oC.

Produk Terkait: Imunisasi DPT Bebas Demam di Rumah

Ada 6 penyebab demam yang wajib diketahui agar Bunda bisa dengan tepat menanganinya. 6 penyebab demam tersebut adalah:

Ternyata usus buntu dan infeksi di kulit bisa menjadi penyebab demam Batuk-pilek, sakit tenggorokan dan saluran nafas serta infeksi telinga

Jangan abaikan bila anak susah kencing atau nyeri saat berkemih, bisa jadi anak terkena infeksi saluran kemih

Virus atau bakteri yang menyerang lambung

Efek samping setelah imunisasi. Namun, demam ini akan hilang dalam 1-2 hari

Tumbuh gigi pada anak 2. Batuk

Batuk membandel pada anak? Penyakit anak ini memang sering menyerang si Kecil, namun tenang Bunda, batuk sebenarnya merupakan respon tubuh saat saluran nafas mengalami radang akibat penyakit.

(10)

Hal-hal yang dapat menyebabkan radang pada saluran nafas adalah seperti saat anak tersedak, penyakit akibat virus atau bakteri (pilek atau infeksi saluran nafas), alergi, asma, dan juga asap rokok.

Penanganan batuk bukanlah hal yang sulit. Lakukan langkah-langkah berikut ini untuk penanganan pertama pada batuk anak di rumah:

penanganan pertama anak sakit di rumah

Jenis batuk yang perlu Bunda waspadai adalah rejan (pertusis) dan pneumonia. Pada bayi yang berusia kurang dari 2 bulan, batuk rejan menyebabkan terhentinya napas (apne) yang menyebabkan kematian. Pencegahan dengan imunisasi penting untuk batuk jenis ini!

3. Masuk angin

Masuk angin bukan merupakan penyakit, tapi sekumpulan gejala, seperti anak merasa kedinginan, demam, perut kembung, batuk, flu dan buang angin terus menerus.

Tahukah Bunda bahwa masuk angin biasanya disebabkan oleh suhu udara yang dingin, daya tahan tubuh anak rendah dan gastroenteritis (masuknya bakteri atau virus di saluran cerna).

Oleh karena itu, menjaga anak tetap dalam kondisi hangat sangat diperlukan. Salah satunya dengan memberikan jaket saat berpergian dan mengoleskan minyak telon/kayu putih setelah mandi.

4. Pilek

Pilek dan batuk merupakan penyakit yang tak pernah lepas pada anak. Pada umumnya batuk-pilek biasa terjadi pada anak karena daya tahan tubuh yang belum terbentuk sempurna. Pilek sebenarnya merupakan infeksi virus yang

(11)

menyerang saluran pernapasan bagian atas, yaitu hidung dan tenggorokan. Kalau sudah begitu, Bunda perlu mengetahui penyebab pilek pada anak sehingga dapat dengan tepat menanganinya

pertolongan pertama pada anak di rumah5. Luka

Luka perlu langsung dengan cepat ditangani di rumah. Ada banyak jenis luka yang perlu Bunda ketahui sehingga tidak salah penanganannya. Jenis luka yang umum terjadi pada anak, yaitu:

Memar

Luka lecet disebbakan oleh gesekan antara kulit dengan permukaan kasar.

Luka tusuk

Luka yang disebabkan akibat kulit tertusuk benda runcing atau tajam. Contoh luka tusukan termasuk jarum suntik, menginjak paku, atau luka tusuk dengan pisau. Luka akibat gigitan hewan juga dapat diklasifikasikan dalam jenis luka ini.

Luka bakar

Luka yang timbul karena kulit terkena api atau benda yang terbakar

Fraktur (patah tulang) dan keseleo

Jenis luka ini disebabkan akibat terjatuh dari kendaraan ataupun tersandung.

6. Sembelit

Sembelit atau konstipasi merupakan masalah kesehatan pada anak yang masih cukup tinggi. Sebanyak 30% konstipasi lebih sering terjadi pada anak. Sebagian besar konstipasi pada anak (>90%) adalah fungsional yang tidak ditemukan kelainan saat pemeriksaan oleh dokter. Menurut North American Society for Pediatric Gastroenterology and Nutrition (NASPHGAN), konstipasi atau sembelit, artinya adalah kesulitan atau keterlambatan melakukan defekasi selama dua minggu atau lebih

(12)

Ternyata salah satu penyebab sembelit pada anak adalah riwayat trauma ketika Buang Air Besar karena nyeri saat hendak defekasi atau toilet yang jorok. Kurangnya serat juga bisa menyebabkan sembelit ya Bunda. Biasakan anak rajin makan sayur dan buah. Selalu jaga kesehatan toilet agar anak merasa nyaman saat defekasi.

penanganan pertama anak sakit di rumah

7. Muntah

Penanganan yang cepat juga dibutuhkan bila anak muntah terus-menerus, karena akan menyebabkan dehidrasi (kekurangan cairan) pada anak dan berakibat fatal.Ketahui 4 penyebab muntah yang perlu Bunda waspadai, yaitu:

Gastroenteritis atau iritasi pada lambung

Gastroenteritis dapat disebabkan oleh bakteri, virus, dan parasit yang umum menyebabkan diare dan muntah pada anak-anak.

Alergi makanan

Tahukah Bunda bahwa alergi pada anak dapat memicu terjadinya muntah. Mual, muntah, dan nyeri perut timbul beberapa menit atau jam setelah menelan makanan menyinggung.

Makan terlalu banyak

Biasanya anak-anak tidak mampu menakar berapa banyak jumlah makanan yang dimakan, sehingga bila asupan makanan lebih banyak daripada kemampuan lambung dapat menimbulkan muntah.

Keracunan makanan

Konsumi daging yang tidak matang atau produk makanan yang sudah lama diolah ternyata bisa menyebabkan muntah akibat keracunan makanan.

8. Diare

Satu lagi penyakit yang sering menyerang balita adalah diare. Bila anak mengalami buang air besar lebih dari 3x maka dapat disebut dengan diare.

(13)

Penanganan diare harus dilakukan dengan cepat untuk mencegah tubuh kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat

Muna : 1. Diare 2. Demam

3. Radang tenggorokan 4. Eksim

5. Infeksi saluran pernapasan

3. Peran masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak

Siti Rodiyah :

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 perubahan atas Undang-Undang 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Negara, Pemerintah, Pemerintah Daerah, Masyarakat, Keluarga, dan Orang Tua atau Wali berkewajiban dan bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak. Masyarakat dijelaskan dalam Undang-Undang Pelindungan Anak adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan organisasi sosial dan atau organisasi kemasyarakatan. Dalam Undang-Undang Repubik Indonesia (UU RI) Nomor 35 tahun 2014 tentang tentang Perlindungan Anak, terutama Pasal 72 yang mempertegas peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan

perlindungan bahwa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan oleh orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga kesejahteraan sosial, organisasi

(14)

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Pekanbaru tanggal 16 Mei 2016 Nomor 36 Tahun 2016 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak dari Tindak Kekerasan sebagaimana pada pasal 6 bahwa kewajiban dan tanggung jawab dalam memberikan perlindungan terhadap perempuan dan anak dari tindak kekerasan merupakan tanggung jawab bersama, yaitu :

1. Pemerintah Daerah; 2. Masyarakat;

3. Keluarga; dan 4. Orangtua.

Kewajiban dan tanggung jawab masyarakat sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, diselenggarakan dalam bentuk peran serta masyarakat. Bentuk peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (1) yaitu: a. Mencegah terjadi tindak kenakalan anak

b. Memberikan informasi dan/ atau melaporkan tindak kenakalan anak kepada penegak hukum atau pihak yang berwenang;dan

c. Turut serta dalam penanganan korban tindak kenakalan anak.

Bentuk peran serta masyarakat

sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dilaksanakan secara bertanggungjawab sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Masyarakat berperan serta dalam perlindungan anak, baik secara perseorangan maupun kelompok. Peran masyarakat dilakukan oleh orang perseorangan, lembaga perlindungan anak, lembaga kesejahteraan sosial, organisasi kemasyarakatan, lembaga pendidikan, dunia usaha, dan media massa.

Muhammar Reza :

Pemberian rasa aman dan nyaman tentu akan membantu meningkatkan kesejahteraan anak anak, Kewajiban dan tanggung jawab masyarakat atas perlindungan anak itu sebagaimana diatur dalam Pasal 25 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak yang menyatakan bahwa “Kewajiban dan tanggung jawab masyarakat terhadap perlindungan anak dilaksanakan melalui kegiatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan

(15)

perlindungan anak dilaksanakan dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan, akademisi, dan pemerhati Anak. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang bersifat yuridis normatif yaitu penelitian yang ditujukan untuk menemukan dan merumuskan argumentasi hukum dalam analisis terhadap pokok permasalahan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan memahami peran masyarakat terhadap kejahatan yang dilakukan oleh anak menurut undang-undang perlindungan anak dan mengetahui penerapan hukum terhadap kejahatan yang dilakukan oleh anak menurut undang-undang perlindungan anak

Nanda :

Peran masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan anak sebagaimana dimaksud dalam pasal 6, diselenggarakan dalam bentuk peran serta masyarakat. Bentuk peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada pasal 8 ayat (1) yaitu:

a. Mencegah terjadi tindak kenakalan anak

b. Memberikan informasi dan/ atau melaporkan tindak kenakalan anak kepada penegak hukum atau pihak yang berwenang;dan.

c. Turut serta dalam penanganan korban tindak kenakalan anak

Muna :

Pemenuhan hak dan perlindungan anak secara utuh diukur melalui 24 indikator yang mencerminkan 5 klaster hak anak yang harus dipenuhi oleh setiap kabupaten/kota jika ingin menjadi KLA. Kelima klaster itu adalah Hak Sipil dan Kebebasan; Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif; Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan; Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya; serta Perlindungan Khusus bagi 15 Kategori Anak

Adi :

Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) tersebut harus menjadi gerakan bersama yang dilakukan secara masif, mulai dari tingkat

(16)

rukun tetangga, rukun warga, desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, hingga provinsi.

Demikian dikatakan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana S Yembise pada acara Penandatangan dan Deklarasi Komitmen Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak di Provinsi Kalimantan Barat, Rabu (22/3), di Pontianak.

Deputi Perlindungan Anak Kementerian PPPA Pribudiarta Nur Sitepu menyebutkan, hingga kini PATBM telah dirintis di 34 provinsi, 68 kabupaten/kota, dan 136 desa/kelurahan.

Yohana meminta gubernur dan semua bupati/wali kota mengangkat dan menuangkan masalah anak secara tetap dalam rencana pembangunan jangka menengah dan jangka panjang daerah. Ia juga meminta perlindungan anak masuk dalam cetak biru pembangunan wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Pemenuhan hak dan perlindungan anak secara utuh diukur melalui 24 indikator yang mencerminkan 5 klaster hak anak yang harus dipenuhi oleh setiap kabupaten/kota jika ingin menjadi KLA. Kelima klaster itu adalah Hak Sipil dan Kebebasan; Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif; Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan; Pendidikan, Pemanfaatan Waktu Luang dan Kegiatan Budaya; serta Perlindungan Khusus bagi 15 Kategori Anak

4. Hak anak Indonesia

Siti Rodiyah :

Dalam Undang-Undang Perlindungan Anak ini, hak-hak anak diatur dalam Pasal 4 - Pasal 18, yang meliputi:

1) Hak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi, serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

(17)

2) Hak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status kewarganegaraan. 3) Hak untuk beribadah menurut agamanya.

4) Hak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan sosial. 5) Hak memperoleh pendidikan dan pengajaran.

6) Bagi anak yang menyandang cacat juga hak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan bagi anak yang memiliki keunggulan juga hak mendapatkan pendidikan khusus.

7) Hak menyatakan dan didengar pendapatnya.

8) Hak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang..

9) Bagi anak penyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi, bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.

10) Bagi anak yang berada dalam pengasuhan orang tua/ wali, berhak mendapat perlindungan dari perlakuan:

a) diskriminasi;

b) eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual; c) penelantaran;

d) kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan; e) ketidakadilan; dan

f) perlakuan salah lainnya.

11) Hak untuk memperoleh perlindungan dari : a) penyalahgunaan dalam kegiatan politik; b) pelibatan dalam sengketa bersenjata; c) pelibatan dalam kerusuhan sosial;

d) pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; dan e) pelibatan dalam peperangan.

12) Hak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum. 13) Setiap anak yang dirampas kebebasannya hak untuk :

a) mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan dari orang dewasa;

b) memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan

c) membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.

(18)

14) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.

15) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya

Muna :

Anak Mempunyai Hak,bermain,berkreasi,berpartisipasi

,berhubungan dengan orang tua bila terpisahkan,bebas beribadah menurut agamanya,bebas berkumpul.bebas berserikat,hidup dengan orang tua,kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang

Hak Untuk Mendapatkan:

Nama,identitas,kewarganegaraan,pendidikan,informasi,standar kesehatan paling tinggi,standar hidup yang layak

Hak Untuk Mendapatkan Perlindungan:

Pribadi,dari tindakan penangkapan sewenang-wenang,dari perampasan kebebasan dari perlakuan kejam, hukuman dan perlakuan tidak manusiawi dari siksaan fisik dan non fisik,dari penculikan, penjualan dan perdagangan atau trafiking,dari eksploitasi seksual dan kegunaan seksual,dari eksploitasi /penyalahgunaan obat-obatan,dari eksploitasi sebagai pekerja anak,dari eksploitasi sebagai kelompok minoritas/kelompok adat terpencil,dari pemandangan atau keadaan yg menurut sifatnya belum layak untuk dilihat anak,khusus, dalam situasi genting/darurat,khusus, sebagai pengungsi/orang yg terusir/tergusur,khusus, jika mengalami konflik hukum,khusus, dalam konflik bersenjata atau konflik sosial.

Muhammar Reza : 1. Hak untuk BERMAIN

2. Hak untuk mendapatkan PENDIDIKAN 3. Hak untuk mendapatkan PERLINDUNGAN

(19)

4. Hak untuk mendapatkan NAMA (identitas) 5. Hak untuk mendapatkan status KEBANGSAAN 6. Hak untuk mendapatkan MAKANAN

7. Hak untuk mendapatkan akses KESEHATAN 8. Hak untuk mendapatkan REKREASI

9. Hak untuk mendapatkan KESAMAAN

10. Hak untuk memiliki PERAN dalam PEMBANGUNAN

5. Pesan untuk anak-anak indonesia

Siti Rodiyah :

Tetap semangat, dan terus mengejar mimpi. Karena mimpi gak pernah mengenal siapa pun kalo kamu terus bekerja tepat di belakang mimpi itu untuk mewujudkannya dengan semaksimal mungkin.

Nanda :

Teruntuk anak-anak yang belum bisa mengenyam pendidikan secara layak, tetap semangat dan jangan putus asa, karena karena pendidikan bisa didapat dari siapa saja dan belajar bisa dari mana saja.

Muna :

Saat ini cyberviolence sangat meresahkan. Cyberviolence ialah penggunaan sistem komputer untuk menyebabkan, memfasilitasi, atau mengancam kekerasan terhadap individu, yang mengakibatkan (atau mungkin mengakibatkan) kerugian atau penderitaan fisik, seksual, psikologis atau ekonomi dan mungkin termasuk eksploitasi keadaan, karakteristik atau kerentanan. Kekerasan siber dapat dimulai secara online, tetapi sering kali berakhir secara offline dengan konsekuensi yang menghancurkan bagi para korban dan keluarga mereka. Ancaman kekerasan, penguntitan, hasutan untuk bunuh diri, permintaan anak untuk tujuan seksual semuanya dapat

(20)

mengakibatkan korban melukai diri sendiri atau diserang secara fisik oleh pelaku awal.

Penting untuk bertindak untuk mencegah terjadinya cyberviolence, dan untuk melindungi dan membawa keadilan bagi para korban.

Muhammar Reza :

Pesan saya kepada semua anak-anak yang sedang berjuang menggapai mimpinya, ingat Keberhasilan bukan milik orang pintar saja, namun keberhasilan sebenarnya adalah milik mereka yang senantiasa berusaha

Adi :

1. Cintai Bahasa Sendiri “Bahasa Indonesia” 2. Jadilah Siswa yang Komunikatif di Sekolah 3. Kembangkan Potensi dalam Diri

Referensi

Dokumen terkait

Bahan yang dipergunakan dalam turbin air skala kecil sangat mudaha di dapat dan tentunya dari segi biaya juga tidak terlalau mahal, sebagai contohnya saja untuk membuat tubin

Pejabat eselon III yang membidangi kepegawaian pada unit kerja eselon II yang membidangi kesehatan kerja instansi pusat selain Kementerian Kesehatan kepada Pejabat eselon II

mempercepat bergeraknya sektor riil, ditempuh kebijakan untuk meningkatkan akses.. pelaku usaha, khususnya usaha kecil dan menengah, kepada sumberdaya produktif

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respons imun dan keamananannya pasca mendapat 3 dosis vaksin Hepatitis B rekombinan (Bio Farma) yang diberikan pada kelompok remaja

PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN GANDUM (Triticum aestivum L.) VARIETAS DEWATA DALAM POLYBAG PADA BERBAGAI POPULASI DAN KOMPOSISI MEDIA TANAM. THE GROWTH AND YIELD OF DEWATA

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

dihaluskan agar minyak atsiri atau pembentuk fla2or dapat keluar, dan dibungkus kain saring bertujuan agar ampas rempah tidak terikut dalam saus, sehingga tidak  mempengaruhi

Berdasarkan pemaparan data dan pembahasan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa perangkat pembelajaran fisika topik optika geometri yang dikembangkan dengan berorientasi pada