• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA. (Studi Kasus pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya) YOGI GINANJAR NPM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH BIAYA OPERASIONAL TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA. (Studi Kasus pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya) YOGI GINANJAR NPM."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH BIAYA OPERASIONAL

TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA (Studi Kasus pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya)

YOGI GINANJAR NPM. 083403142

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Tasikmalaya

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh biaya operasional terhadap produktivitas tenaga kerja. Dalam penelitian ini penulis melakukan studi kasus pada KJPP Rija Cabang Tasikmalaya. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara, studi dokumentasi serta studi kepustakaan. Dalam menguji hipotesis, penulis menggunakan analisis regresi linier sederhana, analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien korelasi antara biaya operasional dengan produktivitas adalah sebesar 0,942, dan hasil uji t diperoleh thitung (5,609) > ttabel (2,776) pada tingkat keyakinan 95% dengan signifikansi 0,005. Sehingga kesimpulan penelitian ini adalah Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti biaya operasional mempunyai pengaruh signifikan terhadap besarnya produktivitas sebesar 88,7 % dan 11,3 % merupakan pengaruh faktor lain.

Kata Kunci: biaya operasional dan produktivitas tenaga kerja PENDAHULUAN

Seiring dengan laju perkembangan yang disertai dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin pesat, serta teknologi modern suatu instansi atau perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kemajuan pembangunan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesempatan pendidikan yang semakin meluas di negara-negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia,

telah mempengaruhi pasar tenaga kerja. Perubahan-perubahan yang terjadi pada sisi permintaan, yaitu permintaan terhadap tenaga kerja sesuai dengan bidang yang dibutuhkan dalam dunia kerja.

Dengan persaingan dunia kerja di era globalisasi, dimana setiap perusahaan, Negara, swasta nasional maupun instansi pemerintahan dituntut untuk tetap survive dan perlu mengambil keputusan yang tepat untuk dapat meningkatkan kualitas sumber

(2)

2 daya manusianya dalam hal ini adalah peningkatan dalam kualitas kerja tenaga kerja. Banyak persoalan yang dihadapi oleh seorang pemimpin diantaranya kualitas persediaan, dan sumber daya manusia yang dimiliki termasuk manusia.

Dalam setiap aktivitasnya sebuah instansi selalu diarahkan untuk mengembangkan organisasi, selalu mengharapkan agar para tenaga kerja tetap produktif dalam menjalankan tugasnya masing-masing sehingga tujuan perusahaan tercapai.

Pada saat ini tenaga kerja manusia dianggap sebagai suatu kekayaan dari perusahaan sehingga harus dijaga dengan baik agar dapat memberiakan kontribusi yang besar terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Dalam situasi seperti ini maka tenaga kerja yang berkualias menjadi tumpuan harapan untuk mencapai keunggulan bersaing perusahaan. Keunggulan tenaga kerja mampu menciptakan kompetensi yang unik dan tidak mudah ditiru.

Tenaga kerja merupakan salah satu sumber daya manusia yang terpenting dalam suatu organisasi ataupun perusahaan. Sebagai sumber daya maka tenaga kerja akan memiliki kontribusi terhadap hasil kerja. Perusahaan perlu mengukur besar pengaruh tenaga kerja terhadap hasil kerjanya. Pengukuran tersebut perlu dikaitkan dengan produktivitas tenaga kerja karena dengan mengetahui tingkat produktivitas tersebut maka instansi akan mengetahui tingkat prestasi kerja yang dilakukan dalam setiap pengerjaanya.

Hal ini tentu tidak terlepas dari biaya yang dikeluarkan dalam menunjang atau mendukung program tersebut. Besarnya biaya yang dikeluarkan tentu akan mempengaruhi produktivitas tenaga kerja suatu perusahaan. Oleh karena itu produktivitas tenaga kerja mempunyai peranan sangat penting dalam suatu

organisasi atau perusahaan, dengan tujuan ini maka produktivitas tenaga kerja akan semakin meningkat sehingga hasil dan tujuan organisasi atau perusahaan pun akan tercapai dengan efektif dan efisien.

Selama tahun 2011, semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi pada Sektor Pengangkutan dan Komunikasi yang mencapai 10,7 %, diikuti oleh Sektor Perdagangan Hotel, dan Restoran 9,2 %, Sektor Keuangan Real Estat, dan Jasa Perusahaan 6,8 %, Sektor Jasa-Jasa dan Sektor Kontruksi masing-masing 6,7 %, Sektor Industri Pengolahan 6,2 %, Sektor Listrik, Gas, dan Air Bersih 4,8 %, Sektor Pertanian 3,0 %, dan Sektor Pertambangan dan Penggalian 1,4 %. Pertumbuhan PDP tanpa migas pada tahun 2011 mencapai 6,9 % yang berarti lebih tinggi dari pertumbuhan PDP secara keseluruhan yang besarnya 6,5 %. (Badan Pusat Statistik 2012). Sehubungan dengan itu sektor jasa di Indonesia akan mengalami kecenderungan pertumbuhan yang meningkat serta akan terus mengalami perkembangan berlanjut. Termasuk perusahaan-perusahaan dalam sektor jasa yang telah memegang peran vital dalam perekonomian dunia. Salah satu sektor jasa yang memiliki tingkat persaingan cukup tinggi yaitu jasa penilaian atau

appraisal.

Appraisal merupakan salah satu sub

sektor jasa yang dapat berperan penting dalam menentukan nilai ekonomis aset dan potensi harta kekayaan yang kita miliki.

Appraisal atau jasa penilaian didefinisikan

sebagai proses mengestimasi nilai-nilai. Sedangkan appraiser atau penilai adalah seseorang yang melakukan estimasi nilai.

Setiap perusahaan dalam menjalankan operasinya selalu diarahkan pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Bagi perusahaan yang profit oriented maka tujuan pokok perusahaan adalah memperoleh keuntungan yang maksimal yang dilanjutkan

(3)

3 dengan pengembangan usaha. Membahas tentang keuntungan yang akan dicapai, tidak akan terlepas dengan aspek kuantitatif yang melekat padanya, yaitu mengenai biaya operasional.

Biaya operasional pada KJPP Rija Husaeni terdiri dari biaya operasional langsung merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melaksanakan kegiatan operasional secara langsung. Biaya operasional tidak langsung merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk mengkoordinaasikan kegiatan operasional. Jadi dapat dikatakan pada KJPP Rija Husaeni produktivitas tenaga kerjanya dipengaruhi oleh biaya operasional yang di keluarkan oleh perusahaan baik yang bersifat langsung maupun biaya operasional yang bersifat tidak langsung.

Kelangsungan hidup perusahaan dipengaruhi oleh banyak hal antara lain produktivitas dari tenaga kerja.

Dalam hal ini penulis menfokuskan pada masalah biaya operasional terhadap produktivitas tenaga kerja yang didasari alasan-alasan sebagai berikut:

1. Penerimaan yang utama dari KJPP Rija Husaeni diharapkan dari pembayaran biaya jasa penilaian, untuk itu diperlukan biaya operasional, dengan indikator yang terdiri dari biaya operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung.

2. Pada umumnya tujuan perusahaan adalah mendapatkan laba yang optimal dari kegiatan operasinya. Hal ini tidak terlepas dari produktivitas tenaga kerja dari KJPP Rija Husaeni yang mendorong keinginan penulis untuk melakukan penelitian terhadap masalah ini. Identifikasi Masalah

Adapun identifikasi masalah dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana biaya operasional pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya.

2. Bagaimana produktivitas tenaga kerja pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya.

3. Bagaimana pengaruh biaya operasional terhadap produktivitas tenaga kerja pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya. TINJAUAN PUSTAKA

Biaya merupakan salah satu faktor penting yang menentukan besarnya suatu laba perusahaan. Oleh karena itu banyak kategori yang dikembangkan oleh para ahli mengenai biaya sesuai dengan kondisi yang ada.

Mulyadi (2005:8) mendefinisikan, “Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dengan satuan uang, terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Istilah operasional sering digunakan dalam suatu organisasi yang menghasilkan keluaran atau autput, baik yang berupa barang atau jasa . Secara umum operasional diartikan sebagai sustu usaha, kegiatan atau proses mentrapormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran output .

Menurut Henry Simamora (2000:25),”beban operasi (operating

expenses) adalah sebagai berikut:

“Beban-beban berkala dan lazim yang dikeluarkan perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan”. Biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan utama perusahaan disebut dengan biaya operasional langsung .

Biaya operasional tidak langsung adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan

(4)

4 langsung dengan kegiatan utama operasional

appraisal .

Menurut Muchdarsyah Sinungan (2003:23) mengemukakan secara umum bahwa produktivitas adalah :

“Produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masukan yang sebenarnya. Misalnya produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Masukan sering dibatasi dengan masukan tenaga kerja, sedangkan keluaran diukur dalam sesatuan fisik bentuk dan nilai”.

Menurut Muchdarsyah Sinungan (2005:18) pengertian produktivitas tenaga kerja adalah sebagai berikut:

“Tingkat kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan produk. Cara yang lazim digunakan adalah dengan membagi hasil penjualan dengan jumlah biaya tenaga kerja dalam produksi tersebut”.

KERANGKA PEMIKIRAN

Biaya adalah merupakan salah satu faktor penting yang menentukan besarnya suatu laba perusahaan. Oleh karena itu banyak teori yang dikembangkan oleh para ahli mengenai biaya sesuai kondisi yang ada.

Menurut Hasen & Mowen (2000:434) biaya adalah nilai kas atau ekuivalen kas yang dikorbankan untuk memperoleh barang atau jasa yang diharapkan memberikan manfaat bagi organisasi baik sekarang atau maupun dimasa yang akan datang.

Perusahaan sebagai suatu organisasi pasti memilki tujuan yang ingin dicapai, salah satu tujuan tersebut adalah memperoleh keuntungan yang optimal

dengan memanfaatkan sumber daya dan sumber dana yang dimilikinya. Dalam mencapai usaha tersebut, manejemen sebagai pengelola perusahaan harus mampu membuat perencanaan dan pengendalian atas seluruh kegiatan operasi perusahaan.

Pada perusahaan jasa biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan operasional perusahaan dinamakan dengan biaya operasional. Yang dimaksud dengan input di KJPP Rija Husaeni ini ialah diharapkan dari pembayaran jasa penilaian, sedangkan yang dimaksud dengan output di KJPP Rija Husaeni ialah biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan. Pengertian biaya operasional menurut Jopie Jusuf (2008:33) biaya operasional atau biaya operasi (operating expenses) adalah biaya-biaya yang tidak berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas operasional perusahaan sehari-hari. Biaya operasional itu terdiri dari biaya operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung. Macam-macam biaya operasional langsung diantaranya biaya jasa survei, biaya fotocopi, biaya penjilidan dan lain-lain. Sedangkan macam-macam biaya operasional tidak langsung diantaranya biaya listrik, biaya telepon, biaya internet, dan lain-lain.

Pada umumnya perusahaan jasa tidak memiliki biaya produksi, maka sebagai pengurang pendapatanya adalah biaya operasional yang dapat dinamakan juga sebagai biaya periode. Jadi, biaya ini harus dibebankan kepada pendapatan yang direalisasikan dalam periode yang bersangkutan. Biaya operasional, diharapkan dapat mempengaruhi atau meningkatkan produktivitas tenaga kerja yang dimiliki sebuah perusahaan atau organisasi.

Dalam penelitian ini penulis mencoba untuk memaparkan berapa besar pengaruh biaya operasional terhadap produktivitas

(5)

5 tenaga kerja perusahaan, dalam hal ini penulis akan membahas masalah produktivitas dari output dan input perusahaan yang merupakan indikator dari produktivitas tenaga kerja itu sendiri.

Seperti yang telah dibahas diatas, salah satu biaya yang termasuk dalam biaya operasional di perusahaan KJPP Rija Husaeni adalah biaya jasa survei. Biaya ini diharapkan dapat mendorong atau mempengaruhi karyawan perusahaaan dalam hal produktivitas kerja.

Sedangkan produktivitas adalah merupakan perbandingan secara ilmu hitung antara jumlah yang dihasilkan dan jumlah setiap sumber yang dipergunakan selama produksi berlangsung. Sumber-sumber ini dapat berupa tanah, bahan baku, modal, manusia. Biasanya suatu kombinasi atau campuran masukan dapat dipergunakan untuk setiap tingkat keluaran tertentu.

Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam aktivitas suatu perusahaan, dapat dikatakan tenaga kerja adalah sumber daya perusahaan yang paling vital karena akan menjadi sia-sia sumber daya yang lain seperti modal dan teknologi dan keberhasilan suatu perusahaan ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Karena tenaga kerja atau sumber daya sebagai salah satu faktor produksi yang selalu berperan aktif dan dominan dalam setiap kegiatan, manusia merupakan unsur perencana, pelaku, dan penentu terwujudnya perusahaan.

Menurut Muchdarsyah Sinungan (2005:18) pengertian produktivitas tenaga kerja adalah Tingkat kemampuan tenaga kerja dalam menghasilkan produk. Cara yang lazim digunakan adalah dengan membagi hasil penjualan dengan jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam produksi tersebut.

Adapun definisi produktivitas tenaga kerja menurut Sadono Sukirno (1997:353) adalah sebagai produksi yang dapat diciptakan oleh seorang pekerja pada suatu waktu tertentu.

Produktivitas diukur dalam bentuk rasio antara keluaran dengan masukan. Secara umum produktivitas diformulasikan sebagai berikut:

Produktivitas =

Adapun yang terjadi di dalam perusahaan KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya perhitungan produktivitas dihitung dengan cara formulasi produktivitas tersebut, dimana yang menjadi output ialah biaya survei, sedangkan yang menjadi input

ialah pendapatan operasional perusahaan.

METODE PENELITIAN

Dalam penelitian ini, penulis mengambil objek penelitian yaitu biaya operasional dan produktivitas tenaga kerja pada KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya yang beralamat di Jl. Gudang Jero 2 Blk. No. 27, Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya.

Metode yang digunakan peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah metode deskriftif dengan pendekatan studi kasus OPERASIONAL VARIABEL

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yang akan diteliti yaitu:

1. Varibel Independen (X)

Menurut Sugiyono (2010:4), “variabel independen (variabel bebas) adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (variabel terikat)”. Yang berfungsi sebagai variabel independen dalam penelitian ini adalah biaya operasional, dengan indikator biaya

(6)

6 operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung.

2. Variabel Dependen (Y)

Menurut Sugiyono (2010:4), “variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel independen (variabel bebas)”. Dalam penelitian ini yang berfungsi sebagai variabel dependen adalah produktivitas tenaga kerja, dengan indikator output ialah biaya oerasional yang dikeluarkan perusahaan dan input ialah penerimaan dari jasa penilaian.

TEKNIK ANALISIS DATA a. Persamaan Regresi

Analisis regresi untuk mengukur jumlah perubahan dalam satu variabel tidak bebas dikaitkan dengan perubahan dalam satu variabel bebas.

Adapun rumus yang digunakan adalah:

bX

a

Y

…… (Sugiyono, 2011:251) Keterangan: Y = Variabel dependen X = Variabel independen a = Konstanta, didapat dari:

n X b Y a

……… (Sugiyono, 2011:257) b = Angka arah atau koefisien regresi,

yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel independen yang mempunyai nilai tertentu, nilai b dapat dicari dengan rumus:

2 2 . . .

   X X n Y X XY n b ………… (Sugiyono, 2011:257) b. Koefisien Korelasi

  

 

 

²

y

²

²

x

-

²

xy

n.

r

y

n

x

n

y

x

r = Koefisien Korelasi x = Biaya Operasional y = Produktivitas n = Jumlah yang diteliti c. Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui pengaruh produktivitas tenaga kerja yang diakibatkan oleh biaya operasional, maka digunakan koefisien determinasi yaitu dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Kd = r² x 100% ..…(Sugiyono, 2004:216) Keterangan: Kd = Koefisien determinasi r² = Koefisien korelasi dikuadratkan d. Pengujian Hipotesis

Yaitu untuk menguji signifikansi dari korelasi yang diperoleh dengan menggunakan rumus: t = ² 1 2 r n r   …….. (Sugiyono, 2004:215) Keterangan:

t = Hasil hitung dari thitung r = Koefisien korelasi n = Ukuran sampel

r² = Koefisien determinasi Untuk menguji tingkat signifikansinya, maka dilakukan metode pengujian hipotesis uji dua arah dengan tarap nyata α = 0,05.

Ho : ρ = 0 = biaya operasional tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.

(7)

7 Ha : ρ ≠ 0 = biaya operasional mempunyai pengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja. Kemudian thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria sebagai berikut: Terima Ho jika t½ α ≤ t ≤ t½ α

Tolak Ho jika t ˂ -t½ α atau t ˃ t½ α ……….. (Sugiyono, 2004)

Dimana pada tingkat signifikansi yang dipilih 5% (α=0,05) karena dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara kedua variabel dan merupakan tingkat signifikansi yang umum digunakan dalam penelitian ilmu sosial. Artinya bahwa hipotesis tersebut teruji dikemukakan oleh penulis sebesar 95%. HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1

Perkembangan Biaya Operasional KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya (dalam rupiah) I 9,750,000 19,906,600 29,656,600 -II 10,918,000 20,051,900 30,969,900 4.43 III 12,572,000 21,323,000 33,895,000 9.44 I 25,281,000 24,513,850 49,794,850 46.91 II 31,852,000 24,785,150 56,637,150 13.74 III 41,587,000 26,956,600 68,543,600 21.02 2010 2011 Biaya Operasional (A+B) Pertumbuhan Biaya Operasional (%) Tahun / Triwulan

Biaya Operasional Langsung A

Biaya Operasional Tidak

Langsung B

Sumber: Laporan Biaya Operasional KJPP Rija Husaeni (yang telah diolah kembali)

Berdasarkan tabel 1 di atas, dapat dilihat bahwa selama 6 triwulan tersebut biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan cenderung mengalami peningkatan. Pada triwulan I tahun 2010 pengeluaran biaya operasional yakni Rp. 29.656.600- dan pada triwulan II tahun 2010 adanya kenaikan biaya operasional menjadi Rp. 30.969.900,- atau adanya kenaikan sebesar 4,43%. Kenaikan tertinggi terjadi

pada triwulan I tahun 2011 yakni Rp. 49.794.850,- atau adanya kenaikan sebesar 46,91%.

Berdasarkan uraian di atas, maka pengeluaran biaya operasional dengan nilai terbesar yakni terjadi pada triwulan III tahun 2011 yaitu sebesar Rp.68.543.600,-, sedangkan pengeluaran biaya operasional dengan nilai terendah yakni pada triwulan I tahun 2010 yaitu sebesar Rp. 29.656.600,-. Tabel 2

Produktivitas KJPP Rija Husaeni Cabang Tasikmalaya (dalam rupiah) I 8,250,000 55,000,000 0.1500 -II 9,225,000 61,500,000 0.1500 0.00 III 10,650,000 71,000,000 0.1500 0.00 I 22,900,000 77,250,000 0.2964 97.63 II 28,880,000 95,000,000 0.3040 2.55 III 37,780,000 121,250,000 0.3116 2.50 2010 2011 Produktivitas Pertumbuhan Produktivitas (%) Tahun /

Triwulan Biaya Survei Pendapatan Operasional

(8)

8 Berdasarkan tabel 2 di atas, menunjukkan bahwa produktivitas yang terjadi pada KJPP Rija Husaeni tiap triwulannya mengalami kenaikan dan penurunan. Produktivitas perusahaan tertinggi terjadi pada triwulan III tahun 2011 yaitu sebesar 2,50% dengan Rp.

37.780.000,- dari pendapatan operasional Rp. 121.250.000-, sedangkan produktivitas terkecil terjadi pada triwulan I tahun 2010 dengan biaya survey sebesar Rp. 8.250.000,- dari total pendapatan sebesar Rp. 55.000.000,-.

ANALISIS KUANTITATIF

Hasil pengolahan data diperoleh dari laporan keuangan periode triwulan tahun 2010 sampai dengan tahun 2011 yang bersumber dari KJPP Rija Husaeni.

Kemudian data-data tersebut dihitung menggunakan program SPSS versi 20.00, berikut analisis-analisisnya:

1. Analisis Regresi Sederhana

Hasil Perhitungan Regresi

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .003 .042 .061 .954 Biaya operasional 4.997E-009 .000 .942 5.609 .005

a. Dependent Variable: Produktivitas

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:

Y= 0,003 + 0,04997 X

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai a atau konstanta sebesar 0,003 yang mempunyai arti, jika ada peningkatan biaya operasional maka produktivitas sebesar 0,003 dan nilai b sebesar 0,04997. Karena nilai b bernilai positif, maka menunjukan bahwa hubungan yang searah artinya setiap terjadinya kenaikan biaya operasional maka produktivitas akan mengalami peningkatan sebesar 0,04997 pada KJPP Rija Husaeni.

(9)

9 2. Analisis Korelasi

Correlations

Biaya operasional Produktivitas

Biaya operasional Pearson Correlation 1 .942 ** Sig. (2-tailed) .005 N 6 6 Produktivitas Pearson Correlation .942 ** 1 Sig. (2-tailed) .005 N 6 6

Dengan demikian korelasi yang didapat sebesar 0,942. Nilai korelasi tersebut bila mengacu pada interpretasi nilai korelasi menunjukan hubungan yang sangat kuat dan berarah positif karena nilai r adalah positif.

Artinya, jika ada kenaikan variable independen “X” (Biaya Operasional) akan menyebabkan variable dependen “Y” (Produktivitas) meningkat.

3. Analisis Koefisien Determinasi

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

1 .942a .887 .859 .03172

a. Predictors: (Constant), biaya operasional b. Dependent variable: produktivitas

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi dan SPSS 20,0 diperoleh nilai Kd sebesar 88,7 %. Angka tersebut merupakan besar pengaruh biaya operasional terhadap produktivitas tenaga

kerja, yang berarti bahwa sebesar 88,7 % biaya operasional dipengaruhi oleh produktivitas sedangkan 11,3 % dipengaruhi oleh faktor-faktor penyebab lainnya yang tidak diteliti.

4. Pengujian Hipotesis

Setelah nilai korelasi diperoleh, untuk mengetahui apakah biaya operasional mempengaruhi produktivitas pada KJPP Rija Husaeni, maka penulis menggunakan statistik uji (uji t) dengan maksud untuk menguji signifikansi besarnya pengaruh biaya operasional terhadap produktivitas tenaga kerja, berikut ini hasil perhitungan SPSS untuk uji hipotesis.

(10)

10 Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .003 .042 .061 .954 Biaya operasional 4.997E-009 .000 .942 5.609 .005

a. Dependent Variable: produktivitas

Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai thitung sebesar 5,609 dan selanjutnya dibandingkan dengan nilai ttabel, untuk derajat kebebasan (dk) = 6 – 2 = 4, nilai kesalahan = 5%, yaitu sebesar = 2,776. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dengan kaidah keputusan thitung (5,609) > ttabel (2,776) hal ini berarti Ho ditolak. Dengan demikian, dapat ditarik kesimpulan bahwa biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap tingkat produktivitas perusahaan, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005 yang lebih kecil dari α=0,05. Sehingga hipotesa yang berbunyi “Terdapat pengaruh yang signifikan biaya operasional terhadap produktivitas perusahaan”, telah teruji (dapat diterima) kebenarannya.

Hal ini sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Jopie Yusuf (2008:46) yang menyatakan bahwa bila perusahaan menekan biaya operasional, maka produktivitas tenaga kerja menurun. Demikian sebaliknya, bila perusahaan meningkatkan biaya operasional, maka produktivitas tenaga kerja meningkat.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teori yang dipelajari, serta hasil pembahasan yang diperoleh dari bab sebelumnya, maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Biaya operasional pada KJPP Rija Husaeni selama periode 2010 - 2011 mengalami peningkatan dari tiap triwulannya, dimana biaya operasional yang ada di KJPP Rija Husaeni ini terdiri dari biaya operasional langsung dan biaya operasional tidak langsung. Dimana biaya operasional langsung yaitu biaya yang mempunyai keterkaitan langsung dengan kegiatan utama operasional. Sedangkan biaya operasional tidak langsung yaitu biaya pendukung dari kegiatan utama operasional.

2. Produktivitas tenaga kerja pada KJPP Rija Husaeni selama periode 2010 - 2011 mengalami peningkatan dari tiap triwulannya, dimana produktivitas tenaga kerja yang ada di KJPP Rija Husaeni ini berasal dari pembagian dari hasil

output dan input perusahaan. Dimana yang menjadi output di KJPP Rija Husaeni ialah biaya survei, sedangkan yang menjadi

input di KJPP Rija Husaeni ialah

pendapatan operasional perusahaan. 3. Berdasarkan hasil perhitungan,

bahwa antara biaya operasional dengan produktivitas tenaga kerja terjadi hubungan yang sangat kuat dan biaya operasional berpengaruh signifikan terhadap produktivitas tenaga kerja.

(11)

11 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan didukung oleh teori yang dipelajari, serta hasil pembahasan yang diperoleh dari bab sebelumnya, maka penelitian memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Bagi perusahaan KJPP Rija Husaeni. Dalam biaya operasional yang ada pada perusahaan hendaknya mempertahankan kondisi yang stabil dan dapat mengalami peningkatan disetiap tahunnya. Sebab hal ini pula yang akan berpengaruh pada produktivitas tenaga kerja di perusahaan. Tetapi ada faktor lain yang dapat mempengaruhi yang pada kondisi tertentu mengubah kondisi para tenaga kerja diluar penelitian, yaitu sikap mental, pendidikan, tingkat penghasilan, jaminan sosial yang diberikan, lingkungan dan iklim kerja, kesempatan berprestasi, teknologi serta situasi manejeman perusahaan itu sendiri. Semakin baik dalam kondisi-kondisi tersebut maka semakin baik pula peluang produktivitas yang ada pada KJPP Rija Husaeni.

2. Bagi peneliti selanjutnya, dalam melakukan penelitian disarankan untuk menambah sampel dan variabel penelitian ataupun dengan variabel yang sama namun dengan jenis perusahaan yang berbeda. DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik No. 13/02/Th. XV, 6 Februari 2012.

Hesen and Women Alih Bahasa oleh Thomas Learning. 2004. Manajemen

Biaya. Salemba Empat. Jakarta.

Henry Simamora. 2000. Akuntansi Basis

Pengembalian Keputusan Bisnis. Jilid

I. Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Standar

Akuntansi Keuangan. Jakarta: PT.

Salemba Empat.

Jogianto. 2007. Metodologi Penelitian

Bisnis Salah Kaprah dan Pengalaman-pengalaman. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Jopie Jusuf. 2008. Analisis Kredit.

Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Komaruddin. 1994. Ensiklopedia Manejement. Edisi Kedua. Jakarta:

Bumi Aksara.

M. Nafarin. 2000. Penganggaran Perusahaan. Edisi Pertama. Jakarta:

Salemba Empat.

Maisyah Kholmi, Yuningsih. 2004.

Akuntansi Biaya. Edisi 8. Jakarta:

Erlangga.

Moh. Nazir. 1999. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

________. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Muchdsyah Sinungan. 2003. Produksi Apa

dan Bagaimana. Cetakan kelima.

Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Mulyadi. 2001. Akuntansi Biaya. Edisi 6, STIE YKPN. Yogjakarta.

________. 2005. Akuntansi Biaya. Edisi 5. Yogjakarta: Penerbit STIE.

Mursyidi. 2008. Akuntansi Biaya (konvensional costing, just intime, dan activity-based costing). Bandung: Refika Adi Tama.

(12)

12 Payaman. J. Simanjuntak. 1998. Pengantar

Ekonomi Sumber Daya Manusia.

FEUI. Jakarta.

Sadono Sukirno. 1994. Pengantar Teori

Makro Ekonomi. Edisi Kedua. Jakarta:

PT. Raja Grafindo.

Sugiyono. 2004. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

________. Statistik Untuk Penelitian.

Bandung: Alfabeta.

Tim Dosen Program Studi Akuntansi. 2008.

Pedoman Penulisan Skripsi. Program

Studi Akuntansi: Universitas Pendidikan Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

Konsep dari aliran ini sebenarnya sukar dipahami oleh para manajer karena dapat menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan

Pasien tidak boleh memegang atau menggerakan earphone (British Society Audiologi, 2004). Dengan pengecualian ulangan frekuensi 1000 Hz, rangkaian yang sama dapat

[r]

Karena keinginan presiden soekarno untuk mengubur partai partai yang ada pada waktu itu tidak jadi dilakukan ,namun pembatasan terhadap partai di berlakukan, Dengan membiarkan

Ekstrak metanol daun nangka (Artocarpus heterophyllus Lam.) dosis 150 mg/kgbb memiliki aktivitas antiinflamasi yang lebih baik dibandingkan dengan dosis 75 mg/kgbb

Berdasarkan data yang diperoleh melalui kuisioner yang telah disebar terkait pengetahuan tentang plastik dikalangan siswa SMA Tegar Kelana Desa Suranadi menunjukan fakta-fakta yang

Produk kelapa yang paling berharga adalah minyak kelapa, yang dapat diperoleh dari daging buah kelapa segar atau dari kopra [1].. Tanaman kelapa (Cocos nucifera L) merupakan

Sejak saat itu, alam ditempatkan sebagai objek pengeruk laba bagi akuntansi keuangan perusahaan pemilik konsesi dan masyarakat desa dan penduduk lokal sebagai penduduk