BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur 3.1.1 Studi Aktivitas
a. Studi Aktivitas Pada Laboratorium
Laboratorium Biologi / Mikrobiologi
Laboratorium yang disediakan untuk kegiatan penelitian dan
analisis terhadap berbagai jenis mikroorganisme dan senyawa
lain penyebab pelapukan pada benda cagar budaya di Situs
Liyangan maupun di Situs lainya di seluruh Indonesia.
- Pengertian Biologi
Biologi adalah kajian tentang kehidupan, dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi,
persebaran, dan taksonominya.
Mikrobiologi adalah sebuah cabang dari ilmu biologi yang mempelajari mikroorganisme. Objek kajiannya biasanya
adalah semua makhluk (hidup) yang perlu dilihat dengan
mikroskop, khususnya bakteri, fungi, alga mikroskopik,
protozoa, dan Archaea.
- Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah mengurai rahasia-rahasia sejarah
ataupun buatan pada benda cagar budaya temuan.
Mempelajari penyebab-penyebab secara biologis yang
berkaitan dengan benda cagar budaya temuan. Meneliti
mikroorganisme yang menyebabkan pelapukan pada benda
cagar budaya temuan.
- Pelaksanaan penelitian 1. Pengambilan sampel
2. Sterilisasi Alat
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Mempersiapkan sampel benda temuan
5. Identifikasi dan pengamatan
6. Dokumentasi
Laboratorium Kimia
Kegiatan yang dilakukan didalam Laboratorium Kimia adalah
pengidentifikasian unsur-unsur atau zat-zat cair ataupun padat
yang terkandung dalam suatu benda temuan. Uji kimia akan
menjadi materi penting untuk mengungkap banyak rahasia,
contohnya adalah uji zat pada temuan benda cagar budaya
yang terpendam akan menjadi suatu bukti penyebab
- Pengertian Kimia
Kimia adalah cabang dari ilmu fisik yang mempelajari tentang susunan, struktur, sifat, dan perubahan materi.
Ilmu kimia meliputi topik-topik seperti sifat-sifat atom, cara
atom membentuk ikatan kimia untuk
menghasilkan senyawa kimia, interaksi zat-zat melalui gaya
antarmolekul yang menghasilkan sifat-sifat umum dari
materi, dan interaksi antar zat melalui reaksi kimia untuk
membentuk zat-zat yang berbeda.
- Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk melihat zat-zat atau
kandungan senyawa pada suatu benda temuan, melakukan
uji senyawa ataupun melakukan uji materi pada temuan
benda cagar budaya.
- Pelaksanaan penelitian
1. Pengambilan sampel pada lokasi observasi
2. Sterilisasi Alat
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Mempersiapkan sampel benda temuan
5. Identifikasi dan pengamatan
Laboratorum Fisik / Petrografi
Laboratorium Fisik / Petrografi digunakan untuk melakukan
analisis petrologi, petrografi, dan fisik terhadap sampel padat
yang berasal dan berhubungan dengan kegiatan uji simulasi
penyebab-penyebab terkuburnya peradaban masa lalu secara
keilmuan . Laboratorium ini akan mengetahui secara hitungan
dan pasti penyebab maupun segala macam uji materi yang
terkait dengan benda temuan cagar budaya.
- Pengertian Fisik / Petrografi
Petrografi adalah cabang petrologi yang berfokus pada
deskripsi rinci dari batuan. Deskripsi petrografi dimulai
dengan catatan lapangan di singkapan dan mencakup
deskripsi makroskopik spesimen tangan. Namun, alat yang
paling penting bagi petrografer adalah mikroskop petrografi.
Analisis rinci dari mineral dengan mineralogi
optik dari sayatan tipis dan mikro-tekstur dan struktur
sangat penting untuk memahami asal-usul batuan
- Tujuan Penelitian
Mengetahui dan merumuskan secara pasti faktor-faktor
yang berpengaruh pada benda temuan cagar budaya
melalui kandungan-kandungan mineral.
- Pelaksanaan Penelitian
1. Pengambilan sampel pada lokasi observasi
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Mempersiapkan sampel benda temuan
5. Identifikasi dan pengamatan
6. Dokumentasi
Laboratorium SEM ( Scanning Electron Microscope)
Laboratorium ini bertujuan untuk melakukan scanning
terhadap sampel padat guna mengetahui mikrostruktur
sampel tersebut. Mikroskop Elektron Scanning (SEM) adalah
jenis mikroskop elektron yang menghasilkan gambar dari
sampel dengan memindai dengan sinar elektron yang
terfokus. Elektron berinteraksi dengan atom dalam sampel,
memproduksi berbagai sinyal yang berisi informasi tentang
topografi permukaan sampel dan komposisi.
- Pengertian Scanning Electron Microscope
Mikroskop Elektron Scanning (SEM) adalah jenis mikroskop
elektron yang menghasilkan gambar dari sampel dengan
memindai dengan sinar elektron yang terfokus. Elektron
berinteraksi dengan atom dalam sampel, memproduksi
berbagai sinyal yang berisi informasi tentang topografi
- Tujuan SEM
Untuk mengetahui kandungan atau atom terkecil dari
sebuah senyawa pada benda temuan cagar budaya. Hal ini
akan menjadi sangat penting dengan kaitannya pada
biologi, kimia, maupun petrologi.
- Pelaksanaan Penelitian
1. Pengambilan sampel pada lokasi observasi
2. Sterilisasi Alat
3. Mempersiapkan alat dan bahan
4. Mempersiapkan sampel benda temuan
5. Identifikasi dan pengamatan
6. Dokumentasi
Stasiun Klimatologi
Unsur-unsur klimatologi dan cuaca seperti suhu dan
kelembaban udara, curah hujan, intensitas penyinaran
matahari, kecepatan dan arah angin serta unsur lainnya
merupakan faktor yang sangat penting dalam usaha-usaha
Arkeologi. Dan pengukuran besaran-besaran tersebut lazim
dilakukan di stasiun-stasiun klimatologi. Perlunya pengamatan
klimatologi dikarenakan letak Situs Liyangan yang berada
pada lereng Gunung Sindoro. Pengamatan Klimatologi sangat
berperan penting bagi keberlangsungan penelitian dan dapat
menjadi rujukan bagi usaha-usaha masyarakat yang berkaitan
- Pengertian Klimatologi
Klimatologi (berasal dari bahasa Yunani Kuno κλίμα,klima, "tempat, wilayah, zona"; dan -λογία,
-logia "ilmu") adalah studi mengenai iklim, secara ilmiah
didefinisikan sebagai kondisi cuaca yang dirata-ratakan
selama periode waktu yang panjang.
- Tujuan Stasiun Klimatologi
Mengetahui, menganalisa, dan mendokumentasikan
pergerakan / perubahan cuaca, iklim, kecepatan angin, dan
kelembaban pada Gunung Sindoro dan sekitarnya guna
mendukung kegiatan Arkeologi. Lebih dari itu, adanya
Stasiun Klimatologi juga dimaksudkan untuk membantu
menyediakan informasi bagi masyarakat umum yang akan
melakukan aktifitas disekitar daerah gunung Sindoro.
Studio gambar Arsitektur / Struktur
Studio yang disediakan untuk melakukan pembuatan gambar
ataupun penelitian terkait konservasi secara arsitektur
ataupun rekonstruksi struktur suatu benda cagar budaya
dalam hal ini tinggalan Situs Liyangan. Situs Liyangan yang
merupakan kompleks candi dan permukiman tentunya banyak
menyimpan tinggalan-tinggalan berupa bangunan yang
sempat tertimbun dan tidak diketahui lagi bagaimana bentuk
keilmuan arsitektur sangat dibutuhkan, untuk itulah studio
gambar dibutuhkan.
- Pengertian Studio Gambar
Ruangan yang dikhususkan untuk kegiatan gambar
arsitektur, rekonstruksi struktur maupun konservasi
bangunan untuk mendukung proses arkeologi Situs
Liyangan.
- Tujuan Studio gambar
Mendukung kegiatan arkeologi yang dilakukan di Situs
Liyangan dalam hal arsitektur, rekonstruksi struktur, dan
konservasi bangunan.
b. Studi Aktifitas Penyelenggaraan
1. Bagian Teknis
Bidang Dokumentasi dan Publikasi
Kegiatan yang dilakukan antara lain dokumentasi segala jenis
penelitian ataupun kegiatan yang dilakukan yang
berhubungan dengan arkeologi. Bidang Dokumentasi dan
Publikasi juga mencatat tiap inventarisasi benda cagar budaya
yang ada di Situs Liyangan. Semua data hasil uji laboratorium,
stasiun klimatologi maupun hasil gambar terkait benda cagar
publikasi terkait perijinan, maupun aktifitas Balai Arkeologi
Situs Liyangan.
Bidang Penyelamatan dan pengamanan
Menangani Pendataan dan perijinan sekaligus tindakan terkait
penyelamatan dan pengamanan benda temuan cagar budaya.
Bidang ini menjadi pusat pertimbangan tindakan
penyelamatan cagar budaya. Apabila ada laporan masyarakat
perihal temuan benda cagar budaya maka Bidang
Penyelamatan dan pengamanan yang akan bergerak terlebih
dahulu untuk observasi dan analisa. Staff pada Bidang
Penyelamatan dan Pengamanan akan membentuk tim
evakuasi benda-benda temuan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan kondisi benda dan kondisi lapangan. Perijinan
untuk ekskavasi dan evakuasi dirancang dan dikeluarkan oleh
Bidang Penyelamatan dan Pengamanan.
Bidang Pemeliharaan
Bidang Pemeliharaan akan mengadakan program perawatan
dan pemeliharaan situs atau benda cagar budaya. Tiap Tahun
akan dibuat program-program terkait pemeliharaan dan
perawatan pada situs atau benda cagar budaya. Kegiatan ini
termasuk benda-benda yang disimpan dan benda luar
pengembangan juga merupakan tanggung jawab Bidang
Penyelamatan dan Pengamanan.
Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan
Sebagai sebuah sarana belajar dan pendidikan tentu saja
Situs Liyangan akan mengalami perkembangan dan
pemanfaatan lebih lanjut sesuai program dan pertimbangan
kondisi. Kegiatan yang dilakukan pada awal berdiri akan
mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Bidang
Pengembangan dan Pemanfaatanlah yang berkewajiban
melakukan kajian Situs untuk merencanakan
program-program perkembangan dan pemanfaatan kawasan ataupun
kebendaan cagar budaya. Bidang ini akan membuat analisa
untuk nantinya menjadi program tahunan, semisal ada
pembatasan jumlah pengunjung ataupun penambahan
kegiatan penelitian, juga menjalin relasi dengan beberapa
institusi terkait dalam ataupun luar negri. Hal ini bertujuan
untuk menjadikan kawasan Liyangan ini sebagai Situs
Penelitian Arkeologi yang maju dan profesional.
Bagian Pengelolaan Bangunan, kawasan dan benda-benda
cagar budaya
Bagian ini akan bertanggung jawab secara penuh terhadap
integritas bangunan dan kawasan Situs Liyangan termasuk
Pengelolaan adalah kegiatan selain penelitian yang bersifat
menjaga, menaungi, merawat, dan memelihara kawasan.
Bidang ini akan dibantu partisipasi warga secara aktif dan
saling untung. Perbaikan materi bangunan, perawatan
bangunan dan kawasan, pengelolaan parkir, pengaturan tata
wilayah, penjagaan dan perawatan benda-benda cagar
budaya menjadi tugas-tugas Seksi Pengelolaan Bangunan
dan Kawasan.
2. Bagian Tata Usaha
Sekretariat dan Humas
a. Merencanakan, mengatur, membina, mengelola,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
tugas kesekretariatan yang meliputi urusan keuangan,
umum dan perlengkapan serta barang milik Balai Penelitian
Arkeologi Situs Liyangan.
b. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan
perumusan program kerja berdasarkan program dan
kegiatan masing- masing bidang.
c. Memberikan pelayanan teknis operasional dan pelayanan
administrasi sesuai dengan petunjuk atasan
kepada seluruh bidang dalam lingkungan Lembaga.
d. Mengkoordinasikan pelaporan akuntabilitas kinerja program
e. Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK) pada bidang tugasnya.
f. Mengendalikan pendistribusikan pelayanan naskah kerja
dan mengkoordinasikan tugas-tugas bidang, sub
bagian sesuai dengan petunjuk atasan.
g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta
pengawasan dalam rangka kelancaran penyelesaian
pengelolaan naskah kerja.
h. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan penyusunan
laporan kepada atasan untuk bahan pertimbangan dalam
meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.
i. Mengkoordinasikan penyusunan laporan pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas-tugas Bidang.
j. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala
Lembaga.
Bidang Keuangan
a. Melaksanakan administrasi Bidang Keuangan.
b. Melaksanakan penyusunan program dan rencana kerja
Bidang Keuangan.
c. Melaksanakan pembinaan organisasi dan tata laksana
Seksi Anggaran, Seksi Pembukuan dan Seksi Kas.
d. Melaksanakan penyusunan pedoman dan petunjuk teknis
e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Seksi Anggaran,
Seksi Pembukuan dan Seksi Kas.
f. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
- Seksi Anggaran
a. Melaksanakan administrasi Seksi Anggaran;
b. Menyusun program dan rencana kerja Seksi Anggaran.
c. Melaksanakan penyusunan anggaran.
d. Melaksanakan pengelolaan anggaran yang dimulai
dengan penggunaan, perubahan dan pengendalian.
e. Melaksanakan evaluasi dan analisa anggaran.
f. Melaksanakan pemantauan dan pengecekan anggaran.
g. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
- Seksi Pembukuan
a. Melaksanakan administrasi Seksi Pembukuan;
b. Menyusun program dan rencana kerja Seksi
Pembukuan.
c. Melaksanakan kegiatan pelaporan keuangan, meliputi :
d. melaksanakan pelaporan pembukuan, penerimaan,
pengeluaran dan transaksi lain.
e. membuat dan menyusun laporan keuangan dan laporan
pendukung.
g. melaksanakan pencatatan dalam buku besar dan buku
besar pembantu.
h. Melaksanakan kegiatan verifikasi keuangan, meliputi :
melaksanakan verifikasi atas pembukuan
penerimaan, pengeluaran dan transaksi lain.
melaksanakan verifikasi atas laporan keuangan dan
laporan pendukung.
melaksanakan verifikasi atas surat perintah
membayar.
melaksanakan verifikasi atas pencatatan dalam buku
besar dan buku besar pembantu.
i. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain.
- Seksi Kas
a. Melaksanakan administrasi Seksi Kas.
b. Menyusun program dan rencana kerja Seksi Kas.
c. Menerima dan meneliti kebenaran dokumentasi
pembayaran dan pengeluaran keuangan lainnya.
d. Melaksanakan pembayaran gaji pegawai dan
operasional perusahaan.
e. Membuat dan menyusun laporan penerimaan dan
pengeluaran.
Bidang Kepegawaian
a. Menyusun Rencana Operasional Urusan Bagian
Kepegawaian.
b. Menyusun rencana dan mengurusi penerimaan
pegawai.
c. Menyelenggarakan Administrasi Kepegawaian.
d. Mengolah dan meneruskan usulan kenaikan Jabatan /
gaji.
e. Mengolah dan meneruskan usulan kenaikan Jabatan
Fungsional lainnya yang diusulkan dari unit kerja.
f. Menyusun rencana kebutuhan pegawai.
g. Menyiapkan bahan kebijakan promosi, ataupun rotasi
pegawai.
h. Menyiapkan bahan pemberhentian pegawai yang
mencapai batas usia pensiun, pegawai yang melanggar
peraturan perundang-undangan, melaksanakan urusan
pensiun pegawai.
i. Menyiapkan bahan pengawasan terhadap disiplin
pegawai.
j. Melaksanakan tugas-tugas kepegawaian lain yang
c. Studi Aktivitas dan Pelaku
Studi Aktifitas dan pelaku dilakukan berdasarkan beberapa
sumber dan atas analisa pribadi. Tabel studi aktifitas dan perilaku
tersaji pada Tabel 1 sampai tabel 9 berikut,
Lab. Biologi
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
PENELITI Penelitian dan
pengembangan
Meneliti senyawa dan
mkiroorganisme pada
benda temuan cagar
budaya
Tabel 1. Tabel studi aktivitas Laboratorium Biologi / Mikrobiologi
Lab. Kimia
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
PENELITI
Penelitian dan
Pengembangan
Meneliti unsur kimia
yang terkandung pada
R. tamu
R. administrasi
benda temuan cagar
Tabel 2. Tabel studi aktivitas Lboratorium Kimia
Lab. Fisik / Petrografi
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
PENELITI Penelitian dan
pengembangan
Penelitian unsur
mineral pada tanah
dan benda temuan
cagar budaya
Tabel 3. Tabel studi aktivitas Laboratorium Fisik / Petrografi
Lab. Scanning Electron Microscope (SEM)
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
PENELITI Penelitian dan
pengembangan
Meneliti senyawa atau
mikroorganisme kecil R. tamu
R. staff
Tabel 4. Tabel studi aktivitas Laboratorium SEM
Studio Gambar
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
Peneliti Penelitian dan
Pengembangan
Tabel 5. Tabel studi aktivitas Studio Gambar
Stasiun Klimatologi
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
PENELITI Penelitian dan
pengembangan
Meneliti dan
menguji teknologi
alat dan mesin yang akan di
R. tamu
R. administrasi
produksi dan
setelah di produksi. R. Kontrol dan Pengawasan
KM/WC
Tabel 6. Tabel studi aktivitas Stasiun Klimatologi
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
PENELITI situs cagar budaya
Rekonstruksi benda
Tabel 7. Tabel studi aktivitas penerapan, pemeliharaan dan pengamatan Situs Liyangan bagian luar ruang
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
STAFF
R. rapat kecil
R.perpustakaan
R. rapat besar
R.lavatory,gudang
Tabel 8. Tabel studi aktifitas pengelolaan dan informasi
Pelaku Jenis kegiatan Kegiatan Keb. Ruang
Mess R. tamu
Tempat tinggal untuk
R. tidur
R. pantry
peneliti dan staff
KM/WC
Kantin
Dapur, pantry
Tempat makan dan Area meja makan
istirahat umum Lavatory
Mushola
Kegiatan olahraga Lapangan futsal
Memarkir kendaraan Area parkir mobil
Tabel 9. Tabel studi aktivitas penunjang dan service
d. Peralatan Laboratorium
Dibawah adalah studi peralatan laboratorium dan akan
disajikan pada tabel 10 berikut,
Nama Peralatan Dimensi
Island Bench Laboratorium 4,5m x1,5m x 0,8m
Island bench laboratorium adalah meja yang terletak di
tengah ruangan, sering juga disebut center banch.
Wall Bench Laboratorium 4m x 0,7m x 0,8m
Wall bench laboratorium adalah meja yang terletak di
sisi ruangan dan menempel
pada dinding.
Kursi periksa 0,4m x 0,4m x 0,8m
dalam ruang laboratorium. Kursi tidak memiliki handle
kanan dan kiri karena untuk
keleluasaan bagi pelaku peneliti.
Nama Peralatan Dimensi
Meja anti vibration 0,6m x0,5m x 0,8m
Meja anti vibration adalah meja yang di gunakan u tuk
melakukan penimbangan bahan, meja ini anti getaran
sehingga jumlah media yang
di timbang dapat presisi.
Lemari penyimpanan bahan 3m x 1m x 1,9m
Lemari penyimpanan bahan berfungsi untuk menyimpan
bahan kimia atau bahan lain
yang berkaitan dengan penelitian.
Lemari penyimpanan alat 1,1m x 0,4m x 1,8m
Lemari penyimpanan alat
berfungsi untuk menyimpan
Meja pencuci alat 1,5m x 0,6m x 0,8m
Meja pencuci alat adalah meja yang digunakan untuk
mencuci alat alat yang telah
digunakan pada saat proses
penelitian.
Nama Peralatan Dimensi
Kulkas 1m x0,6m x 1,5m
Kulkas pada laboratorium berfungsi untuk menyimpan
bahan dan media yang
membutuhkan suhu rendah.
Oven thrmo 1,2m x 0,6m x 1,8m
Oven thermo adalah alat
untuk membersihkan alat
penelitian. Cara kerjanya dengan memanaskan alat di
dalam oven hingga suhu
tertentu.
Lemari asam 1,5m x 0,8m x 2,5m
untuk mencampurkan bahan yang mengandung asam.
Lemari ini menarik uap asam
yang di keluarkan zat asam sehingga tidak terhirup oleh
pelaku peneliti.
Nama Peralatan Dimensi
Mikroskop 0,3m x0,2m x 0,3m
Mikroskop adalah alat untuk
melihant dan mengamati
benda yang tidak kasat mata.
Mikroskop digital 0,7m x 0,5m x 0,3 m
Mikroskop digital adalah
mikroskop dengan layayar
monitor yang dapat
menampilkan benda yang sedang di amati.
Timbangan analitic 0,3m x 0,2m x 0,3m
Timbangan analitic adalah
alat untuk menakar bahan kimi dengan ketelitian tinggi
PH meter 0,3m x 0,4m x 0,3m
PH meter adalah alat untuk
mengukur keasaman atau
kebasahan suatu cairan.
Nama Peralatan Dimensi
Blender / Homogenizer 0,5m x0,4m x 0,2m
Homogenizer adalah alat yang digunakan untuk
melakukan proses
pencampuran pada sampel, bisa dalam bentuk, tanah,
jaringan, tanaman atau yang
lainnya.
Flame Photometer 0,4m x 0,2.5m x 0,5 m
K, Na Flame Photometer
adalah alat untuk mengukur
Kadar logam pada tanah, pupuk semen, dll.
Spectropotometer adalah
alat untuk mengukur unsur kimia pada suatu sampel,
misalnya tanah.
Gas Chromatograph 1,2m x 0,5m x 0,4m
Gas Chromatograph adalah
alat untuk memisahkan dan
menganalisis senyawa yang dapat menguap tanpa
dekomposisi.
Nama Peralatan Dimensi
Auto clave 0,4m x 0,2.5m x 0,5 m
Auto clave adalah alat untuk
sterilisasi alat pada
laboratorium.
Nama Peralatan Dimensi
Tabung reaksi adalah tempat untuk mereaksikan dua
larutan.
Gelas beker
Gelas beker berfungsi untuk
menakar larutan,
mereaksikan bahan kimia, menampung dan
memanaskan bahan kimia.
Erlenmeyer
Erlenmeyer berfungsi
sebagai tempat mereaksikan bahan kimia, menempatkan
larutan, sebagi wadah untuk
pertumbuhan mikroba. Gelas ukur
Gelas ukur berfungsi untuk
menakar suatularutan dengan volume tertentu.
Nama Peralatan Dimensi
Kegunaan labu ukur adalah
untuk mengencerkan larutan dengan volume tertentu.
Corong pemisah
Corong pemisah berfungsi
untuk memisahkan cairan
atau pasta dari dua
campuran atau lebih yang berbeda berat jenisnya.
Labu distilasi
Untuk wadah zat yang akan mengalami proses distilasi.
Atau pemisahan fisik.
Gelas ukur
Gelas ukur berfungsi untuk
menakar suatularutan
dengan volume tertentu.
Cawan petri
Fungsi cawan petri adalah sebagai wadah penimbang,
menyimpan bahan kimia,
Nama Peralatan Dimensi
Buret
Kegunaan Menempatkan larutan tertentu yang akan
digunakan untuk titrasi. Pada
prinsipnya buret juga
merupakan alat ukur.
Corong
Corong digunakan untuk membantu memindahkan
larutan dari satu tempat ke
tempat lain.
Desikator
Desikator adalah alat untuk
menyimpan sampel yang
harus bebas air.
Piknometer berguna untuk
mengukur nilai massa jenis
atau densitas fluida.
Kaca arloji
Tabel 10. Tabel daftar peralatan laboratorium
e. Pola kegiatan
Dibawah ini adalah bagan pola kegiatan pada Balai
Penelitian Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten Temanggung,
tersaji pada bagan 5 berikut,
Bagan 5. pola kegiatan umum pada Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan
f. Analisa Jumlah Pelaku
Dibawah ini merupakan tabel analisa jumlah pelaku Balai
Penelitian Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten Temanggung.
PENELITI JUMLAH
Laboratorium Biologi / Mikrobiologi 10 orang
Laboratorium Kimia 10 orang
Laboratorium Fisik / Petrografi 10 orang
Laboratorium SEM 10 orang
Studio Gambar 10 orang
Stasiun Klimatologi 10 orang
JUMLAH 60 orang
TATA USAHA JUMLAH
Sekretariat dan Humas 12 orang
Bidang Pengelolaan Bangunan 15 orang
Bidang Keuangan 13 orang
Bidang Kepegawaian 10 orang
JUMLAH 50 orang
BIDANG KEUANGAN JUMLAH
Seksi Anggaran 6 orang
Seksi Pembukuan 6 orang
Seksi Kas 6 orang
JUMLAH 18 orang
TEKNIS JUMLAH
Bidang Dokumentasi dan Publikasi 16 orang
Bidang Penyelamatan dan Pengamanan 16 orang
Bidang Pemeliharaan 16 orang
Bidang Pengembangan dan Pemanfaatan 16 orang
Bidang Pengelolaan Bangunan dan
JUMLAH TOTAL 82 orang
PENGUNJUNG JUMLAH
Asumsi jumlah pengunjung per minggu 30 orang
PELAKU JUMLAH
Total jumlah pelaku 240 orang
Tabel 11. Tabel analisa jumlah peneliti, pengelola – staff, dan pengunjung
3.1.2 Studi Fasilitas
Dibawah ini adalah studi Fasilitas pada Balai Penelitian Arkeologi
Situs Liyangan. Studi fasilitas tersaji pada tabel 12 sampai tabel 22
berikut,
Laboratorium Biologi JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Penelitian
R. Tamu
- Meja kerja
R. Administrasi - Kursi kerja
R. Staff
- Lemari penyimpanan
R. Analis
R. Ganti berkas
R. Penyimpanan hasil / Inkubasi
- Gantungan baju
R. Penyimpanan bahan
R. Preparasi KM/WC
Shaker
Rak penyimpanan stainless steel
- Rak penyimpanan bahan
Rak penyimpanan alat
Mikroskop
Mikroskop Stereo
- Timbangan analitik
Tabel 12. Tabel studi fasilitas dan peralatan laboratorium Biologi
Laboratorium Kimia
JENIS RUANG FASILITAS & PERALATAN
- Meja – sofa
R. preparasi - Rak penyimpanan bahan
kimia
- Rak penyimpanan alat
- Mikroskop
- Spectrophotometer
- Timbangan analitik
Tabel 13. Tabel studi fasilitas dan peralatan laboratorium Kimia
Laboratorium Fisik / Petrografi JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
R. tamu - Meja kerja
R. preparasi - Rak penyimpanan bahan
kimia
- Rak penyimpanan alat
- Freezer
- Mikroskop
- Mikroskop Stereo
- Timbangan analitik
Laboratorium SEM JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Penelitian
R. tamu - Kursi kerja
R. administrasi - Lemari penyimpanan
R. staff berkas
R. analis - Gantungan baju
R. ganti Meja stainless tile
R. penelitian Rak penyimpanan bahan
R. penyimpanan bahan
kimia - Rak penyimpanan alat
R. asam
R. preparasi
Tabel 15. Tabel studi fasilitas dan peralatan laboratorium Scanning Electron Microscope
Studio Gambar JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Tabel 16. Tabel studi fasilitas dan peralatan Studio Gambar
Stasiun Klimatologi JENIS
RUANG FASILITAS & PERALATAN KEGIATAN
R. tamu Meja kerja
R. staff Kursi kerja
R. analis Lemari penyimpanan
R. penelitian Kompor gas
Aktinograf
Termometer Maksimum
Termometer tanah
Penelitian
Thermohigograf
Penakar Hujan Bendix Panci Evaporasi Kelas A
Kicir Angin
Anemograf
Tabel 17. Tabel studi fasilitas dan peralatan laboratorium uji citarasa
Bagian Tata Usaha JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Administrasi
R. tamu Meja – sofa
R. Kepala Meja kerja
R. wa. Kepala Kursi kerja
R.staff Lemari penyimpanan
R. Ka. Seksi Anggaran berkas
R. Ka. Seksi Kas Meja rapat kecil
R.data & arsip Meja rapat besar
R. rapat kecil Rak buku
R. rapat besar Meja baca
R.lavatory,gudang
Tabel 18. Tabel studi fasilitas dan peralatan Ruang Administrasi
Bidang Keuangan JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Keuangan
R. tamu Meja – sofa
R. Kepala Meja kerja
R. wa. Kepala Kursi kerja
R.staff Lemari penyimpanan
R.data & arsip berkas
R. rapat kecil Rak penyimpanan
R.lavatory,gudang Meja rapat kecil
Meja rapat besar
Rak buku
Bidang Kepegawaian JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Kepegawaian
R. tamu Meja – sofa
R. Kepala Meja kerja
R. wa. Kepala Kursi kerja
R.staff Lemari penyimpanan
R.data & arsip berkas
R. rapat kecil Rak penyimpanan
R.lavatory,gudang Meja rapat kecil
Meja rapat besar
Rak buku
Tabel 20. Tabel studi fasilitas dan peralatan Ruang Kepegawaian
Bidang Pengelolaan Bangunan JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Pengelolaan Bangunan
R. tamu Meja – sofa
R. Kepala Meja kerja
R. wa. Kepala Kursi kerja
R.staff Lemari penyimpanan
R.data & arsip berkas
R. rapat kecil Rak penyimpanan
R.lavatory,gudang Meja rapat kecil
Rak buku
Tabel 21. Tabel studi fasilitas dan peralatan Ruang Pengelola Bangunan
Sarana Penunjang JENIS
KEGIATAN RUANG FASILITAS & PERALATAN
Mess - Meja – sofa
Penunjang Mushola - Gawang kecil
Tempat wudhu - Neting
Area parkir motor
Gudang
Tabel 22. Tabel studi fasilitas sarana penunjang
Hubungan Antar Ruang
Hubungan Antar Ruang Penelitian
Dibawah ini adalah bagan hubungan antar ruang penelitian.
Tersaji pada bagan 6 berikut,
Bagan 6. Hubungan antar ruang kegiatan penelitian
Hubungan antar Ruang Bidang Penyelenggara Teknis dan Tata
Usaha
Dibawah ini adalah bagan hubungan antar Bidang penyelengara
Bagan 7. Hubungan antar ruang Penyelenggara Teknis dan Tata Usaha
Kegiatan Pengelolaan
Dibawah ini adalah bagan kegiatan pengelolaan Balai Penelitian
Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten Temanggung. Tersaji pada
bagan 8 berikut,
Kegiatan Penunjang
Dibawah ini adalah bagan kegiatan penunjang Balai Penelitian
Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten Temanggung. Tersaji pada bagan 9
berikut,
Bagan 9. Hubungan antar ruang kegiatan penunjang
Hubungan Ruang Makro
Dibawah ini adalah bagan Hubungan ruang makro Balai Penelitian
Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten Temanggung. Tersaji pada bagan
10 berikut,
3.1.3 Studi Ruang Khusus
1. Ruang Laboratorium Biologi/ Mikrobiologi
Laboratorium yang disediakan untuk kegiatan penelitian dan
analisis terhadap berbagai jenis mikroorganisme dan senyawa lain
penyebab pelapukan pada benda cagar budaya di Situs Liyangan
maupun di Situs lainya di seluruh Indonesia.
Laboratorium Biologi terdiri atas beberapa ruang dengan
berbagai macam fungsi. Ruang-ruang dalam kultur jaringan di
kelompokkan menurut macam kegiatan yang ada di dalamnya,
antara lain:
A. Ruang Tidak Steril
R. Tamu
Laboratorium akan selalu di datangi tamu baik tamu yang
ingin melihat sarana dan suasana laboratorium maupun tamu
yang ingin melakukan penelitian
R. Administrasi
Segala surat-menyurat tentang pembelian alat-alat
laboratorium, pembelian kebutuhan bahan, transaksi atau
perjanjian kerja sama penelitian, semuanya dilaksanakan
R. Staff
Laboratorium Biologi membutuhkan staf peneliti dalam
jumlaah banyak, tujuannya adalah agar dapat diadakan
pembagian keerja sesuai degan spesialisasinya
masig-masing. Di dalam ruangan staff ini dapat pula di lakasanakaan
diskusi antar staf pada waktu berkumpul besama.
Kamar Mandi/WC
Laboratorium ini harus selalu terjaga kebersihannya untuk
menghindari hal-hal yang berbahaya. Bila peneliti akan
memasuki ruangan atau membersihkan tangan atau badan
maka Kamar mandi /. WC menjadi kebutuhan utama
B. Ruang tidak mutlak steril
R. Analis
Ruang ini difungsikan bagi staf labolatorium untuk meneliti
lebih khusus dan menganalisa hasil di ruangan tersendiri
untuk memudahkan proses kerja penelitian.
R. Persiapan Media
Untuk menyiapkan media dan alat untuk melakukan proses
penelitian dibutuhkan ruang untuk menyiapkan alat-alat
yang berfungsi menjadi tempat persiapan alat dan bahan
penelitian sebelum dan sesudah di pakai dalam proses
penelitian.
R. Ganti
Untuk menghindari timbulnya kontaminasi oleh mikroba, maka
para peneliti didalam laboratorium Biologi harus memakai
pakaian yang besih, dalam arti baru di cuci. Oleh karena itu
dalam Laboratorium sangat diperlukan adanya ruang ganti.
Alat-alat dari gelas seperti erllenmeyer, gelas ukur dan alat
gelas lainnya perlu disimpan dalam lemari tersendiri.
C. Ruang Steril
R. Penyimpanan/inkubator
Ruang ini difungsikan untuk penyimpanan atau proses
inkubasi sampel bahan uji mikrobiologi.
R. Penyimpanan Bahan Kimia Dan Alat Dari Gelas
Penyimpanan alat-alat penelitian yang tidak teratur akan
mempelambat proses pekerjaan. Bahan kimia yang rentan
udara dan rentan kontaminasi akan terbuang atau justru
R. Penelitian
Ruang tempat meneliti jaringan mikroorganisme ataupun
biologi secara umum. Ruang ini difungsikan sebagai ruang
penelitian secara umum. Berikut adalah bagan hubungan
antar ruang pada laboratorium Biologi, tersaji pada bagan 11
Bagan 11. Hubungan antar ruang didalam laboratorium Biologi
Dibawah ini adalah tabel persyaratan dan luasan ruang
laboratorium Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten
RUANG
PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Intensitas cahaya Temperatur ruang 20oC ~
120 ~ 250 lux 25oC menggunakan
R. Tamu menggunakan sistem penghawaan alami dan
pencahayaan alami buatan (AC).
PERABOT Meja Kerja Dimensi
1,2 X 0,6 = 0,72m2
Sirkulasi
1,2 X 0,6 X 2 X 100% = 1,44m2
Kapasitas 1 orang
Kursi Kerja Dimensi
0,5 X 0,5 = 0,25m2
Sirkulasi
1,5 X 0,9 X 2 X 100% = 2,7m2
Kapasitas 1 orang
Rak Berkas Dimensi
1 X 0,5 = 0,5m2
Sirkulasi
1 X 0,5 X 2 X 100% = 1m2
Kapasitas 2 rak
RUANG
PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Intensitas cahaya Temperatur ruang 20oC ~
350 lux 25oC menggunakan
R.Administrasi menggunakan sistem penghawaan alami dan
pencahayaan alami buatan (AC).
RUANG PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Intensitas cahaya Temperatur ruang 20oC ~
350 lux 25oC menggunakan
R.Staff menggunakan sistem penghawaan alami dan
pencahayaan alami buatan (AC).
dan buatan (LED).
PERABOT Meja Kerja Dimensi
1,2 X 0,6 = 0,72m2
Sirkulasi
1,2 X 0,6 X 2 X 100% = 1,44m2
Kapasitas 1 orang
Kursi Kerja Dimensi
0,6 X 0,6 = 0,36m2
Sirkulasi
1,5 X 0,9 X 2 X 100% = 2,7m2
Kapasitas 1 orang
Rak Berkas Dimensi
1 X 0,5 = 0,5m2
Sirkulasi
1 X 0,5 X 2 X 100% = 1m2
RUANG
PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Kamar Mandi/WC
Intensitas cahaya 250 lux
menggunakan sistem
pencahayaan alami dan buatan (LED).
Temperatur ruang 20oC ~
25oC menggunakan
penghawaan alami dan buatan (AC).
PERABOT
Kloset Dimensi
0,4 X 0,6 = 0,24m2
Sirkulasi
0,4 X 0,6 X 2 X 100% = 0,48m2
Kapasitas
1 Kloset
Wastafel Dimensi
0,5 X 0,4 = 0,2m2
Sirkulasi
0,5 X 0,4 X 2 X 100% = 0,4m2
Kapasitas
1 Wastafel
Urinoir Dimensi
0,3 X 0,3 = 0,6m2
Sirkulasi
0,5 X 0,4 X 2 X 100% = 1,2m2
Kapasitas
RUANG
PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Intensitas cahaya Temperatur ruang 20oC ~
150 lux 25oC menggunakan
R. Ganti menggunakan sistem penghawaan alami dan
pencahayaan alami buatan (AC).
dan buatan (LED).
PERABOT
Loker Dimensi
0,5 X 0.5= 0,25m2
Sirkulasi
0,5 X 1 X 2 X 100% = 1m2
Kapasitas
1 gantungan baju
RUANG PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
R. Penyimpanan
Bahan Kimia
Intensitas cahaya Temperatur ruang 20oC ~
500 lux 25oC menggunakan
menggunakan sistem penghawaan alami dan
pencahayaan alami buatan (AC).
PERABOT
Lemari Stainless Dimensi
1 X 0.5 = 0.5 m2
Sirkulasi
1 X 0.5 X 2 X 100% = 1m2
Kapasitas
1 lemari penyimpanan berisi 5 laci
rak kimia
Lemari Kaca Dimensi
0,5 X 1 = 0,5m2
Sirkulasi
0,5 X 1 X 2 X 100% = 1m2
Kapasitas
2 lemari penyimpanan alat penelitian
Kulkas Dimensi
0,6 X 0,8 = 0,48m2
Sirkulasi
0,48 X 1 X 2 X 100% = 0,96 m2
Kapasitas
RUANG PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
R. Analis
Intensitas cahaya Temperatur ruang 20oC ~
500 lux 25oC menggunakan
menggunakan sistem penghawaan alami dan
pencahayaan alami buatan (AC).
dan buatan (LED).
PERABOT Meja Kerja Dimensi
1,2 X 0,6 = 0,72m2
Sirkulasi
1,2 X 0,6 X 2 X 100% = 1,44m2
Kapasitas 1 orang
Kursi Kerja Dimensi
0,5 X 0,5 = 0,25m2
Sirkulasi
1,5 X 0,9 X 2 X 100% = 2,7m2
Kapasitas 1 orang
Rak Berkas Dimensi
1 X 0,5 = 0,5m2
Sirkulasi
1 X 0,5 X 2 X 100% = 1m2
PERABOT
Meja Laborat Wall Bench Dimensi
4 X 0,6 = 2,4m2
Sirkulasi
1 X 0,5 X 2 X 100% = 4,8m2
Kapasitas
1 Set Meja Laboratorium Wall
Bench
Kursi Periksa Dimensi
0,4 X 0,4 = 0,8m2
Sirkulasi
0,4 X 0,4 X 2 X 100% = 1,6m2
Kapasitas
2 Kursi Periksa untuk 2 orang
peneliti
Mikroskop Stereo Dimensi
0,3 X 0,2 = 0,6m2
Sirkulasi
0,3 X 0,2 X 2 X 100% = 0,12m2
Kapasitas
PERABOT
Timbangan Anltic Dimensi
0,3 X 0,2 = 0,6m2
Sirkulasi
0,3 X 0,2 X 2 X 100% = 0,12m2
Kapasitas
Maksimal 2 kg
PH Meter Dimensi
0,3 X 0,4 = 0,12m2
Sirkulasi
0,3 X 0,4 X 2 X 100% = 0,24m2
Kapasitas
1 Sampel Dimensi
Blender / Homogenizer 0,5 X 0,4 = 0,20m2
Sirkulasi
0,5 X 0,4 X 2 X 100% = 0,40m2
Kapasitas
RUANG PERSYARATAN RUANG
PENCAHAYAAN PENGHAWAAN
Intensitas cahaya Temperatur ruang 20oC ~
250 lux 25oC menggunakan
R. Persiapan Media menggunakan sistem penghawaan alami dan
pencahayaan alami buatan (AC).
dan buatan (LED).
PERABOT
Meja Stainless Dimensi
2,5 X 1 = 2,5m2
Sirkulasi
2,5 X 1 X 2 X 100% = 5m2
Kapasitas
2 Meja persiapan media
Rak Stainless Dimensi
0,5 X 1 = 0,5m2
Sirkulasi
0,5 X 1 X 2 X 100% = 1m2
Kapasitas
4 Rak 4 tingkat
3.1.4 Studi Kebutuhan Luas Bangunan Dan Lahan
a. Studi Besaran Ruang
1. Studi Besaran Ruang dihitung berdasarkan analisa pelaku
dan aktifitas. Besaran ruang yang telah dihitung dan dianalisa
akan menentukan peletakan masa bangunan pada site
nantinya.
2. Berikut ketentuan-ketentuan sirkulasi bangunan dengan
faktornya, (“Time Saver Standarts for Building Types”)
a. 5% - 10% = Sirkulasi Minimum
b. 20% =Kebutuhan Keleluasaan Sirkulasi
c. 30% = Kenyamanan Fisik
d. 40% = Kenyamanan Psikologis
e. 50% = Sirkulasi Berdasarkan Spesifik Kegiatan
f. 70% - 100% = Sirkulasi Dengan Banyak Kegiatan
Studi kebutuhan besaran ruang pada Balai Penelitian Arkeologi
Situs Liyangan disajikan pada Tabel 24 berikut,
R. Tamu
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Sofa 1 1,8 x 0,85 1,53
2 Meja 1 0,8 x 1,2 0,96
FAR 100% = 2,49 m2 Luas Ruang = 4,98 m2
R. Penelitian
Kapasitas 8 orang
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
Kapasitas 4 orang
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Wall Bench 1 0,6 x 4 2,4
Total 2,4
FAR 100% = 2,4 m2 Luas Ruang = 4,8 m2
R. penyimpanan material
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Rak Besi Panjang 8 0,5 x 2 8
Total 8
R. Inkubasi
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Inkubator 1 0,6 x 0,8 0.48
Total 0,48
FAR 100% = 0,48 m2 Luas Ruang = 0,96 m2
R. Penyimpanan Kimia
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Lemari es 1 0,6 x 0,8 0,48
2 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
Total 1,48
FAR 100% = 1,48 m2 Luas Ruang = 2,96 m2
Gallery
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Benda Cagar budaya 120 1 x 1 120
Total 120
R. Penyimpanan Produk
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Benda Cagar Budaya 200 1 x 1 200
Total 200
FAR 70% = 140 m2 Luas Ruang = 340 m2
R. Adminstrasi
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 1 0,6 x 1,2 0,72
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
Total 1,8
FAR 50% = 0,9 m2 Luas Ruang = 2,7 m2
R.Analis
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Wall Bench 1 0,6 x 4 2,4
3 Kursi Periksa 4 0,4 x 0,4 0,64
Total 3,04
R. Staff
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 5 0,6 x 1,2 36
2 Kursi 15 0,6 x 0,6 5,4
Total 41,4
FAR 70% = 28,98 m2 Luas Ruang = 70,38 m2
R. Ganti
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Loker 6 0,5 x 0,5 1,5
Total 1,5
FAR 100% = 1,5 m2 Luas Ruang = 3 m2
R. Ka. Bid. Dokumentasi dan Publikasi
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 1 0,6 x 1,2 0,72
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
3 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
4 Sofa 1 0,8 x 1,8 1,44
Total 4,32
R. Ka. Bid. Penyelamatan dan Pengamanan
R. Ka. Bid. Pemeliharaan
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
R. Ka. Bid. Pengembangan dan Pemanfaatan
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 1 0,6 x 1,2 0,72
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
4 Sofa 1 0,8 x 1,8 1,44
Total 4,32
FAR 100% = 4,32 m2 Luas Ruang = 8,64 m2
R. Ka. Bid. Sekretariat dan Humas
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 1 0,6 x 1,2 0,72
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
3 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
4 Sofa 1 0,8 x 1,8 1,44
Total 4,32
FAR 100% = 4,32 m2 Luas Ruang = 8,64 m2
R. Ka. Bid. Pengelolaan Bangunan
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 1 0,6 x 1,2 0,72
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
3 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
4 Sofa 1 0,8 x 1,8 1,44
Total 4,32
R. Ka. Bid. Keuangan
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 1 0,6 x 1,2 0,72
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
3 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
4 Sofa 1 0,8 x 1,8 1,44
Total 4,32
FAR 100% = 4,32 m2 Luas Ruang = 8,64 m2
R. Ka. Bid. Kepegawaian
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja Kerja 1 0,6 x 1,2 0,72
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
3 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
4 Sofa 1 0,8 x 1,8 1,44
Total 4,32
FAR 100% = 4,32 m2 Luas Ruang = 8,64 m2
R. Rapat Besar
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
2 Kursi 20 0,6 x 0,6 7,2
3 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
Total 19
FAR 70% = 13,3 m² Luas Ruang = 32,3 m²
Perpustakaan
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja baca 4 0,8 x 1,8 5,76
2 Kursi 32 0,6 x 0,6 11,52
3 Rak Besi Panjang 10 0,5 x 2,5 12,5
Total 29,78
FAR 100 % = 29,78 m² Luas Ruang = 59,56 m²
R. Pusat Pelayanan dan Informasi
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja pelayanan 1 1,2 x 2,5 3
2 Kursi 3 0,6 x 0,6 1,08
3 Lemari Kaca 2 0,5 x 1 1
Total 5,08
Mess
R. Makan Bersama
4 Lemari Penyimpan 1 0,5 x 1 0,5
Total 6,06
FAR 70 % = 4,3 m² Luas Ruang = 10,9 m²
R. Tamu Bersama
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Sofa 4 1,8 x 0,85 6,12
2 Meja 2 0,8 x 1,2 1,92
Total 8,04
FAR 100 % =8,04 m² Luas Ruang = 16,08 m²
Kamar Mandi
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Shower Area 1 1 x 1 1
2 Closet 1 0,65 x 0,8 0,52
Total 1,52
FAR 100 % = 1,52 m² Luas Ruang = 3,04 m²
Mushola
Kapasitas 50 orang
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
Lavatory Wanita
R. Mekanikal Elektrikal
R. Genset
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Genset 1 2,5 x 4 10
Total 10
FAR 50 % = 5 m² Luas Ruang =15 m²
R. Security
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja 3 0,6 x 1,2 2,16
2 Kursi 8 0,6 x 0,6 2,88
3 Lemari 2 0,5 x 1 1
Total 6,04
FAR 100 % = 6,04 m² Luas Ruang =12,08 m²
R. CCTV
No. Item Jumlah Dimensi Hasil (m2)
1 Meja 3 0,6 x 1,2 2,16
2 Kursi 8 0,6 x 0,6 2,88
3 Lemari 2 0,5 x 1 1
Total 6,04
Klinik
Tabel 24. Studi kebutuhan ruang
Perhitungan Luas Keseluruhan
Dibawah ini adalah tabel kegiatan perhitungan luas keseluruhan
ruang pada Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten
Temanggung. Tersaji pada Tabel 25 sampai Tabel 35 berikut,
Bagian Kepala Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan
Ruang Perhitungan Sirkula
R. Wa.
Tabel 25. Studi kebutuhan ruang Bagian Kepala Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan
Bagian Tata Usaha
Ruang Perhitungan Sirkula
R. Pengelolaan 10 set meja kerja 2 x 2,5 x 10
Kegiatan Penelitian
Ruang Perhitungan Sirkula
si R. penyimpanan bahan kimia dan alat =
2,5 x 4 = 10 m2
R. persiapan media = 4 x 5 = 20 m2
R. inkubator = 5 x 5 = 25 m2
Total 119,25 m2
100% 238,5
R. penyimpanan bahan kimia
dan alat = 2,5 x 4 = 10 m2
R. asam = 2 x 3 = 6 m2
Total 144 m2
Lab. Fisik /
Stasiun
Total 104,25 m2
100% 208,
5 m2
1
Total 1468 m2
Tabel 27. Studi kebutuhan ruang Kegiatan Penelitian
Bagian Pelaksana Teknis
R. Ka. Bid.
Tabel 28. Studi kebutuhan ruang Bagian Pelaksana Teknis
Pusat Layanan dan Informasi
Ruang Perhitungan Sirkulasi Total Luas
1 meja pelayanan 2 kursi 1,5
x 2 = 3
R. berkas 1,5 x 2,5 = 3,75 Total 6,75 m²
Tabel 29. Studi kebutuhan ruang Pusat Layanan dan Informasi 1rak berkas= 0,68 x 1,2=0,8 Total 7,67 m2
Gambar 6 . Studi Ruang Gambar
Kegiatan Penunjang
Ruang Perhitungan Sirkulasi Total
Luas Jumlah
Perpustakaan R. Baca
2 meja baca 10 kursi 6 x 4 x
2 = 48
5 meja baca individual 0,6 x
1 x 5 = 3
Mushola Kapasitas 100 orang
Rasio 0.75m2 per orang 0,75 x 100 = 75
R. wudhu pria 10 kran air 2
wc 2 x 4 = 8
R. wudhu wanita 10 kran air
Kantin 16 set meja kapasitas 4
Kegiatan Mess
Ruang Perhitungan Sirkulasi Total Luas
Juml
ah
Kamar Tidur 1 single bed = 1,5 x 2,5 =
3,75
1 lemari = 1 x 1 = 1
meja cermin = 1 x 0,6 = 0,6
Jumlah luas = 5,35 m²
70% 454,75
m²
R. Makan
Bersama
2 meja makan 10 kursi @
2,3 x 3,6 x 2 = 16,56
Jumlah luas = 16,56 m²
60% 26,9 m² 1
Kamar Mandi Kamar Mandi
1 kloset = 0,65 x 0,85 =
Tabel 31. Studi kebutuhan ruang Mess
Ruang Mekanikal
Ruang Perhitungan Sirkulasi Total Luas
Luas Ruang =20 m²
-20 m 1
R. Panel 2,5 x 4 = 10 m²
Luas Ruang =10 m²
- 10 m² 1
R. Pompa 3 x 5 = 15 m²
Luas Ruang =15 m²
R. Genset 3 x 5 = 15 m²
Luas Ruang =15 m²
- 15 m² 1
Total 60 m2
Tabel 32. Studi kebutuhan ruang Mekanikal
Ruang Service
Tabel 33. Studi kebutuhan ruang Service Ruang Perhitungan Sirkula
Tabel 34. Tabel kebutuhan ruang Outdoor
Kebutuhan Parkir
Tabel 35. Tabel kebutuhan parkir
Sumber: Analisa pribadi
Perhitungan Ruang Parkir
Kegiatan Luar Ruang
Lapangan tenis 23,78 x 10,97 = 260,87m² 40% 2 730,43 m²
Lapangan futsal 38 x 18 = 684 m² 40% 1 957,6 m²
Total 1688, 03 m2
Kategori Jumlah
pegawai 320 orang
Asumsi Pengunjung 20 orang
Jumlah 340 orang
Tabel 37. Perhitungan Ruang Parkir
50% kebutuhan parkir di berada di dalam bangunan dan 50%
berada di luar bangunan 2325,6 m2– 50% = 1162,8m2
Dibawah ini adalah rekapitulasi kebutuhan ruang Balai Penelitian
Arkeologi Situs Liyangan Kabupaten Temanggung. Tersaji pada tabel 37
berikut
Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan
Jenis Kegiatan Luasan
R. Kepala Balai 47,04 m2
Tata Usaha 511,12 m2
Penelitian 1468 m2
Pelaksana Teknis 221,756 m2
Pusat Layanan Informasi 65,5 m2
Kegiatan Penunjang 1809,1 m2
Mess 656,17 m2
R. Mekanikal 60 m2
Jenis Kegiatan Luasan
Lapangan tenis 730,43 m2
Lapangan futsal 957,6 m2
Area parkir
2325,6 m2
Jumlah 4013.64 m2
Tabel 37. Tabel rekapitulasi jumlah luas ruang outdoor
Sumber: analisa pribadi
3.1.5Studi Citra Arsitektural (Citra Guna)
Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan adalah suatu
Balai Penelitian terfokus yang terdiri atas 2 metode Penelitian,
Penelitian dalam ruang dan luar ruang. Situs Liyangan yang
menjadi fokus kajian merupakan situs cagar budaya yang masih
banyak perlu dikaji.
Dilihat dari sudut pandang Arsitektur, Balai Penelitian
Arkeologi Situs Liyangan haruslah mempresentasikan fungsinya
sebagai tempat penelitian benda-benda cagar budaya khususnya
di Liyangan dan sekitarnya. Dengan konsep membangun bersama
masyarakat, citra arsitektur dari Balai Penelitian Arkeologi
haruslah ramah dan mengutamakan dominasi Situs dan wilayah
menjadi media penghubung antara dunia masa lalu, masa kini,
dan masa depan dalam pertimbangan sosial kemasyarakatan.
Bangunan ini akan direncanakan dan dirancang sebagai
suatu kebanggan daerah dan khususnya warga serta peneliti
Balai Penelitian Arkeologi Situs Liyangan. Balai Penelitian
Arkeologi Situs Liyangan akan menjadi media percontohan dan
pertimbangan instansi lain yang akan merencanakan atau
merancang bangunan pada area situs arkeologi.
Menggabungkan antara citra arsitektur modern dengan
budaya tanpa mendominasi Situs Cagar Budaya itu sendiri. Ada
beberapa pilihan dalam mendesain suatu kawasan, selaras,
kontras selaras, atau kontras. Dalam hal ini arsitektur kontras
selaras dirasa lebih cocok dalam menanggapi lokasi Situs
Liyangan. Seperti di museum Louvre Paris dimana Piramid Louvre
merupakan bangunan berarsitektur modern yang diselaraskan
dengan Museum Louvre yang bercorak renaissance. Bukannya
mengalahkan, Piramid Louvre justru ikut mendukung kemegahan
Museum Louvre yang tereltak mengitari Piramid. Sama halnya
dengan Museum Louvre seperti itulah arsitektural yang akan
3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1 Studi Sistem Struktur & Enclosure Bangunan
Struktur merupakan bagian utama suatu bangunan dan
merupakan prosentase terbesar pada seluruh tahapan
pembangunan suatu bangunan. Di Situs Liyangan struktur akan
terkendala beberapa faktor yang perlu menjadi pertimbangan
dikarenakan sangat rawannya faktor ini akan mempengaruhi arah
desain. Faktor-faktor tersebut adalah,
Faktor Geografis
Lingkungan Masyarakat
Keadaan alam sekitar
Cuaca, iklim , dan kecepatan angin
Potensi badai
Tanah pada Situs Liyangan masih berpotensi adanya
temuan-temuan benda cagar budaya
Pada Struktur dikenal yang namanya pembebanan. Beban
terdiri dari dua bagian, yaitu beban vertikal (beban mati dan beban
hidup) dan beban horizontal/lateral (beban angin dan beban
gempa).
Aspek Arsitektural
Hal yang berkaitan dengan denah, estetika bangunan,
pertimbangan letak bangunan, faktor psikologis, teori
arsitektur dan pemilihan bentuk struktur yang memiliki nilai
estetis.
Aspek Fungsional
Perencanaan struktur yang memperhatikan fungsi dari
bangunan serta kegiatan diluar maupun dalam ruangan.
Aspek Kekuatan dan Stabilitas
mempertimbangkan kemampuan struktur dalam menerima
beban vertikal maupun beban lateral yang disebabkan oleh
gempa dan kestabilan struktur.
Aspek Lingkungan
Pemilihan struktur juga mempertimbangkan kondisi
lingkungan sekitar. Pemilihan struktur yang tidak memberikan
dapak negatif pada lingkungan di sekitar bangunan.
Pendekatan struktur bangunan berdasar pada bangunan ini
mengacu pada 3 aspek bagian struktur, yaitu struktur bawah,
a. Struktur Bawah
Struktur bawah adalah struktur yang berfungsi untuk
menopang beban bangunan berupa pondasi, yang disesuakan
dengan jenis tanah dan beban bangunan yang ditopang oleh
pondasi. Secara umum pondasi di bagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Pondasi Dangkal
Pondasi dangkal dilaksanakan pada tanah dengan kedalaman
tidak lebih dari 3 meter atau sepertiga dari dari lebar alas
pondasi. Pondasi ini diterapkan pada tanah yang keras dan
stabil yang menopang struktur bangunan tidak terlalu berat
dan tinggi, dengan kedalaman tanah keras kurang dari 3
meter.
- Pondasi Menerus
Pondasi menerus digunakan untuk mendukung beban
memanjang atau beban garis, baik untuk mendukung
beban dinding ataupun kolom. Pondasi menerus dibuat
dalam bentuk memanjang dengan potongan persegi
ataupun trapesium. Penggunaan bahan pondasi ini
disesuaikan dengan kondisi lingkungan atau bahan yang
tersedia di daerah setempat. Contoh Pondasi Menerus
Gambar 8. Pondasi menerus
Sumber: http://dokumen.tips/documents/pondasi-batu-kali-56b82b674b645.html
- Pondasi Setempat
Pondasi setempat adalah pondasi yang menyebarkan
beban dari kolom ke telapak pada bagian pondasi yang
rangka besi dan beton dengan ketebalan antara 15 – 25cm
dengan luas permukaan yang di sesuaikan dengan kebutuhan
dan daya dukung tanah. Contoh Pondasi Setempat disajikan
pada gambar 9.
Gambar 9. Pondasi setempat
Sumber: https://proyeksipil.blogspot.co.id/2016/05/cara-membuat-pondasi-setempat-di.html
- Pondasi Pier berlian
Pondasi dangkal fleksibel yang diletakkan dikedalaman ±
30-50 cm galian. Pondasi ini mudah dipasang dan dibongkar.
Berupa beton pracetak yang berbentuk berlian dengan 4 sisi
dan terdapat lubang penerus ditiap sisinya. Ketika
pemasangan, ditiap lubang akan ditancapkan pipa baja
kemudian di teruskan hingga menancap ke dalam tanah.
terhadap tanah. Cara kerja pembebanannya mirip dengan
umpak, namun pondasi ini sudah siap pasang. Berikut contoh
tersaji pada gambar 10. sampai gambar 12.
Gambar 10. Pondasi Diamond Pier
Gambar 11. Pondasi Diamond Pier
Sumber:http://www.pinfoundations.com/images/lib/469.htm
Gambar 12. Pondasi Diamond Pier
b. Struktur Tengah
Struktur tengah adalah struktur yang berada di antara
struktur bawah dan struktur atas bagian yang dapat di tinggali
oleh manusia.
1. Struktur Rangka
Struktur rangka terdiri atas komposisi dari kolom-kolom dan
balok-balok. Kolom sebagai unsur vertikal berfungsi
sebagai penyalur beban menuju tanah, sedangkan balok
adalah unsur horisontal yang berfungsi sebagai penahan
dan membagi beban ke kolom. Kedua unsur ini harus tahan
terhadap momen tekuk dan lentur.
- Kolom
Kolom adalah komponen struktur bangunan yang tugas
utamanya menyangga beban aksial tekan vertikal
dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling tidak
tiga kali dimensi lateral terkecil. Fungsi kolom adalah
sebagai penerus beban seluruh bangunan ke pondasi.
Gambar 13. Struktur kolom
Sumber: http://bangunandasar.blogspot.com
- Balok
Balok adalah bagian dari struktur sebuah bangunan yang
kaku dan dirancang untuk menanggung dan mentransfer
beban menuju elemen-elemen kolom penopang. Selain itu
balok juga berfungsi sebag pengikat kolom-kolom agar
apabila terjadi pergerakan, kolom-kolom tersebut tetap
bersatu padu mempertahankan bentuk dan posisinya.
Gambar 14. Struktur balok beton bertulang
Sumber: Dokumentasi Pribadi
- Plat Lantai
Sistem lantai merupakan bidang horisontal yang menopang
beban hidup (orang, perabot) maupun beban mati. Sistem
lantai harus menyalurkan beban secara horisontal menuju
Gambar 15. Struktur plat lantai
Sumber: Dokumentasi Pribadi
- Dinding
Dinding adalah konstruksi dari sebuah bangunan yang
berfungsi sebagai bembatas antara satu ruang dengan
ruang yang lain. Dinding membentuk dan melindungi
bagian dalam bangunan dan juga berperan sebagai media
estetis dari sebuah bangunan.
Berikut ini adalah berbagai jenis dinding yang dapat di
Dinding bata merah
Bata merah terbuat dari tanah liat yang dicetak sesuai
ukuran lalu kemudian di bakar/di oven. Ukuran batu bata
umumnya berkisar 22 x 10,5 x 4,8cm sampai 24 x 11,5 x
5,5cm. Berikut contoh bata merah tersaji pada gambar
16.
Gambar 16. Bata merah
Sumber:http://www.jualgentengjepara.com/wpcontent/uploads/2016/4/J ual-Batu-Bata-Merah-jepara.03jpg.jpg
Dinding bata ringan (hebel)
Bata hebel terbuat dari campuran pasir yang di cambur
dengan foam atau bahan kimia untuk menyatukan pasir
menjadi sebuah bongkahan balok. Bata hebel relatif
ringan dengan ukuranya pada umumnya 10cm x 19cm x
Gambar 17. Bata ringan
Sumber:http://www.hebelpanel.com/2013/08/perbandingan-hebel-dan-bata-merah.html
Dinding batako
Batako dibuat dari campuran semen dan pasir kasar yang
dicetak padat atau dipress. Selain itu ada juga yang terbuat
dari campuran batu tras, kapur dan air. Umumnya ukuran
batako adalah 10cm x 20cm x 40cm. Contoh material