• Tidak ada hasil yang ditemukan

IMPLEMENTASI PENGATURAN WAKTU OPERASI PERALATAN LISTRIK SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252 TUGAS AKHIR - Implementasi pengaturan waktu operasi peralatan listrik secara otomotis berbasis mikrokontroler AT89S8252 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "IMPLEMENTASI PENGATURAN WAKTU OPERASI PERALATAN LISTRIK SECARA OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252 TUGAS AKHIR - Implementasi pengaturan waktu operasi peralatan listrik secara otomotis berbasis mikrokontroler AT89S8252 - USD Repository"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI PENGATURAN WAKTU OPERASI

PERALATAN LISTRIK SECARA OTOMATIS

BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Program Studi Teknik Elektro

Disusun oleh:

I.V EKADE PRASETYO T

NIM: 035114028

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

(2)

IMPLEMENTATION OF AUTOMATICAL TIME

CONTROLLING TO ELECTRICAL EQUIPMENT

BASED ON AT89S8252 MICROCONTROLER

FINAL PROJECT

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements

To Obtain the Sarjana Teknik Degree

In Electrical Engineering Study Program

By:

I.V EKADE PRASETYO T

Student Number: 035114028

ELECTRICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM

ELECTRICAL ENGINEERING DEPARTMENT

SCIENCE AND TECHNOLOGY FACULTY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA

2008

(3)

HALAMAN PENGESAHAN OLEH PEMBIMBING

TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PENGATURAN WAKTU OPERASI

PERALATAN LISTRIK SECARA OTOMATIS

BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

Disusun oleh:

I.V EKADE PRASETYO T

NIM : 035114028

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

B. Wuri Harini S.T, M.T.

Tanggal _______________

Pembimbing II

Ir. Tjendro

Tanggal _______________

(4)

HALAMAN PENGESAHAN OLEH PENGUJI

TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI PENGATURAN WAKTU OPERASI

PERALATAN LISTRIK SECARA OTOMATIS

BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252

Disusun oleh:

I.V EKADE PRASETYO T

NIM : 035114028

Telah dipertahankan di depan panitia penguji

Pada tanggal: 28 Oktober 2008

dan dinyatakan memenuhi syarat.

Susunan Panitia Penguji:

Nama Lengkap

Tanda Tangan

Ketua

: Ir. Th. Prima Ari Setiyani, S.T, M.T

……….

Sekretaris

: B. Wuri Harini, S.T, M.T

……….

Anggota :

Ir.

Tjendro

……….

Anggota

: Pius Yozy Merucahyo,S.T, M.T

……….

Yogyakarta,……….

Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanatha Dharma

Wakil Dekan 1

Yosef Agung Cahyana, S.T, M.T.

(5)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

“Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain,

kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka,

sebagaimana layaknya karya ilmiah.”

Yogyakarta, 8 November 2008

Penulis,

I.V Ekade Prasetyo T

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun

juga, Tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam DOA dan

permohonan dengan ucapan syukur”

(Filipi

4 : 6)

MOTTO:

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun

juga, Tetapi nyatakanlah dalam segala hal

keinginanmu kepada Allah dalam DOA dan

permohonan dengan ucapan syukur”

(Filipi 4 : 6

)

Kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk:

Yesus Kristus atas segala kasih dan kebaikannya,

Papa dan Mamaku dan segenap keluargaku

yang selalu memberikan doa & dukungan

Jemaat Gen-b Yogyakarta, Zona 2

Almamaterku Teknik Elektro USD

(7)

INTISARI

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat,

manusia menginginkan sesuatu yang dapat digunakan untuk memudahkan

pekerjaannya. Salah satunya adalah dengan membuat suatu alat atau sistem yang

dapat mengatur waktu ON/OFF setiap peralatan listrik secara otomatis.

Implementasi pengaturan waktu operasi peralatan listrik secara otomatis

adalah suatu sistem atau alat yang dapat digunakan untuk mengatur

peralatan-peralatan listik seperti alat pemanas, lampu dan lain sebagainya. Sistem atau alat ini

terdiri atas sebuah mikrokontroler AT89S8252 sebagai pusat pengendali, sebuah RTC

(

Real time clock

) sebagai sistem pewaktuan, sebuah

keypad

untuk memasukan data

yang mana data-data tersebut akan dibandingkan dengan data pada sistem pewaktuan.

Bila waktu ON yang diprogram sama dengan waktu pada sistem pewaktuan maka

relay

akan ON untuk menghidupkan peralatan listrik dan bila waktu OFF yang

diprogram sama dengan waktu pada sistem pewaktuan maka

relay

akan OFF.

Data-data pada sistem pewaktuan kemudian ditampilkan pada LCD sehingga dapat dilihat

pada setiap perubahan waktunya. Peralatan listrik yang bisa diatur untuk waktu

ON/OFF adalah sebanyak 2 buah (2

output

).

Dari hasil pengujian, dapat diketahui bahwa dengan sistem pewaktuan yang

telah dirancang, peralatan listrik dapat ON/OFF sesuai dengan waktu yang

diinginkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa alat ini dapat bekerja dengan

baik dan peralatan-peralatan listrik dapat diatur secara otomatis.

Kata kunci: Sistem pewaktuan, Aplikasi Mikrokontroler dalam Bidang Industri.

(8)

ABSTRACT

The technology and science have developed so fast, so that human being

needs something to help to do their jobs easier. One of the examples is by creating an

equipment or system which is able to arrange the ON/OFF time to every electrical

equipments automatically.

The implementation of operational time arrangement automatically for

electrical equipments is a system which use to arranges the ON/OFF time schedule

for electrical equipments such as heater, lamp, etc. This appliance consist of a

microcontroller AT89S8252 as controller center, a RTC ( Real Time clock) as timing

system, a keypad using for input of data is which the data will be compared to data of

timing system. If the ON time is arranged to be equal with the timing system, the

relay will be ON to start the electrical equipments, and if the OFF time is arranged to

be equal with timing system, the relay will be OFF. The data in timing system will be

displayed on LCD, so that the changing of time can be seen. There are two electrical

equipments which can be arranged by time of ON/OFF.

From the result of the test, knowable that by using timing system which have

been designed, the electrical equipments earned to be ON/OFF according to wished

time. Therefore can be said that this appliance can work better and it can regulated

electrical equipments automatically.

Keyword : Timing system, Application Microcontroller in Industrial.

(9)
(10)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih penulis panjatkan kepada Allah Bapa atas segala

kasih karunia-Nya sehingga tugas akhir dengan judul “

IMPLEMENTASI

PENGATURAN WAKTU OPERASI PERALATAN LISTRIK SECARA

OTOMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S8252 ” ini dapat

diselesaikan dengan baik. Tugas akhir ini merupakan salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana pada program studi Teknik Elektro Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Dalam proses penulisan tugas akhir ini penulis menyadari bahwa ada begitu

banyak pihak yang telah memberikan perhatian dan bantuan sehingga tugas akhir ini

dapat terselesaikan. Maka dari itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1.

Tuhan Yesus Kristus, Juru selamat dan Penolongku.

2.

Kedua orang tuaku tercinta M. Tupamahu dan Sih Rumanti atas segalanya

yang telah diberikan, dan dikorbankan yang tak akan pernah dapat ternilai

harganya.

3.

Adik-adikku, Ardhi dan Putri serta semua keluarga yang telah

memberikan semangat dan dukungan yang luar biasa.

4.

Ibu Wuri selaku dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan, pengetahuan, diskusi, arahan, kritik

dan saran dalam menyelesaikan tugas akhir.

5.

Bapak Tjendro atas selaku dosen pembimbing II yang dengan senang hati

memberikan pengarahan, bimbingan dan segenap perhatiannya.

(11)

6.

“Special one”, Dian H Tarioko atas dukungan, motivasi, perhatian dan

semangat serta doanya.

7.

Semua rekan-rekan Teknik Elektro yang sudah mendukung dan

membantu: Erik (TE’04), Winarto, Dece, Ratno, Riki, Nendar, Roni dan

semua rekan TE’03 tanpa terkecuali.

8.

Saudara–saudariku dalam Iman: Ridho, John, Sari, K’mely, Nona, Ephin,

Ice, Maria, Tian, Mario, Ice, Ones dan semua anak-anak Full Blast dan

Jehova Nissi atas perhatian dan semangatnya.

9.

Paul (audio visual) dan Ellen Z1 atas kebaikannya meminjamkan kamera

digital.

10. Trisno, Bang Koko, Bang Sam, Nando, Hendro, Mas Punto, Edi, Deni dan

semua anak-anak Center Blisfull dan City on Hill atas cerita-cerita dan

”mob-mob”nya yang memberikan inspirasi, semangat dan membantu

menghilangkan stress.

11. Tim Music Ministry atas dukungan moril serta kepeduliannya.

12. Jemaatku GBI Gen-B Yogyakarta, zone II dan semua orang yang belum

disebutkan satu-persatu, yang telah membantu dalam penyusunan karya

tulis ini.

Penulis mengakui bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan penulis terima dengan

senang hati. Akhir kata, semoga tugas akhir ini berguna bagi semua pihak dan dapat

(12)

bermanfaat bagi perkembangan Jurusan Teknik Elektro Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta. Tuhan memberkati kita semua.

Yogyakarta, 8 November 2008

Penulis,

I.V Ekade Prasetyo T

(13)

DAFTAR ISI

Halaman Judul...

Lembar Pengesahan oleh Pembimbing...

Lembar Pengesahan oleh Penguji...

Lembar Pernyataan Keaslian Karya...

Halaman Persembahan dan moto hidup...

Intisari...

Abstract...

Kata Pengantar...

Daftar Isi ...

Daftar Gambar...

Daftar Tabel ...

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ... ...

1.2 Tujuan...

1.3 Batasan Masalah...

1.4 Metodologi Penelitian...

1.5 Sistematika Penulisan...

BAB II DASAR TEORI

2.1 Mikrokontroler AT89S8252...

2.1.1 Organisasi Memori Mikrokontoler AT89S8252………

i

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xii

xvi

xviii

1

2

2

2

3

5

6

(14)

2.2 LCD (

Liquid Crystal Display

)…...

2.2.1 Antarmuka LCD………

2.2.2 Bentuk Karakter LCD………..

2.3 Real Time Clock (RTC)…...

2.4 Papan Pengunci (

keypad

)...

2.5 Transistor ...

2.6 Relay...

BAB III PERANCANGAN

3.1 Diagram Blok Perancangan Mesin Voting Elektronik………..

3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)...……...

3.2.1 Rangkaian Mikrokontroler AT89S8252………

3.2.2 Sistem Papan Pengunci (

keypad

)..………

3.2.3 Sistem Penunjuk Waktu (RTC)...………..….

3.2.4

Driver

(Transistor)……….

3.2.5 Perancangan Perangkat Keras Alat………

3.3 Perancangan Perangkat Lunak………..

3.3.1 Diagram alir Pemrograman Perancangan Sistem………….

3.3.2 Perancangan Bentuk Tampilan pada LCD………

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Akhir Perancangan...

4.2 Pengamatan Sistem ...

4.2.1 Cara Menjalankan Alat...

9

10

11

12

14

14

17

19

20

21

21

22

23

25

26

27

31

36

37

37

(15)

4.2.2 Pengujian Kerja Sistem

4.2.3 Pengamatan Kerja Alat Keseluruhan...

4.2.4 Pengamatan Sistem RTC...

4.2.4.1 Subrutin Penunjuk waktu...

4.2.4.2 Subrutin Pengesetan (

update

) Pewaktuan...

4.2.4.3 Subrutin Pengesetan data menit...

4.2.4.4 Subrutin Pengesetan data jam...

4.2.4.5 Subrutin Pengesetan data hari...

4.2.4.6 Subrutin Pengesetan data Tanggal...

4.2.4.7 Subrutin Pengesetan data bulan...

4.2.4.8 Subrutin Pengesetan data Tahun...

4.2.5 Pengamatan sistem pewaktuan Mikrokontroler...

4.2.5.1 Subrutin untuk memasukan data awal...

4.2.5.2 Subrutin

Rolling

detik...

4.2.5.3 Subrutin

Rolling

menit...

4.2.5.4 Subrutin

Rolling

jam...

4.2.5.5 Subrutin

Rolling

tanggal...

4.2.5.6 Subrutin

Rolling

bulan...

4.2.5.7 Tampilan Sistem Pewaktuan Mikrokontroler...

4.2.5.8 Tampilan Sistem Pewaktuan pada 7-

segmen

...

4.3 Sistem

Driver

dan Catu Daya...

38

39

43

43

45

46

47

48

48

49

50

51

51

51

52

53

53

54

54

58

64

(16)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan...

5.2 Saran...

DAFTAR PUSTAKA...

LAMPIRAN DATA PERCOBAAN...

...

LAMPIRAN

RANGKAIAN LENGKAP

...

LAMPIRAN LISTING PROGRAM

...

LAMPIRAN DATASHEET...

...

67

67

67

69

L1

L2

L3

L4

(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Memori Data Internal...

7

Gambar 2.2 Peta RAM Internal AT89S8252…………...

7

Gambar 2.3 Teknik Antarmuka 8 bit LCD M1632…...

10

Gambar 2.4 Bentuk Karakter LCD………...

12

Gambar 2.5 IC RTC DS12887………...

13

Gambar 2.6 Konstruksi

Keypad

... 14

Gambar 2.7 Arah Arus Pada Transistor...

15

Gambar 2.8 Transistor sebagai Saklar...

16

Gambar 3.1 Diagram blok Sistem……….………

20

Gambar 3.2 Hubungan Mikrokontroler dengan

keypad……

……… 22

Gambar 3.3 Hubungan Mikrokontroler dengan RTC...

23

Gambar 3.4 Hubungan Mikrokontroler dengan

Driver

... 24

Gambar 3.5 Perancangan Alat (tampak depan)...

25

Gambar 3.6 Perancangan Alat (tampak belakang)...

25

Gambar 3.7 Diagram Utama……….

27

Gambar 3.8 Diagram Tampilan menu utama...

28

Gambar 3.9 Diagram Set waktu...

29

Gambar 3.10 Diagram perbandingan Waktu ON/OFF

...

31

Gambar 3.11 Tampila Pewaktuan pada LCD...

32

Gambar 3.12 Tampilan Menu Utama dan Pilihan Out-1...

32

(18)

Gambar 3.13 Tampilan Pilihan Out-2 dan Keluar Menu...

33

Gambar 3.14 Tampilan Pemrograman Out-1 untuk Waktu Jam ON....

33

Gambar 3.15 Tampilan Pemrograman Out-1 untuk Waktu Kalender ON

33

Gambar 3.16 Tampilan Pemrograman Out-1 untuk Waktu Jam OFF...

34

Gambar 3.17. Tampilan Pemrograman Out-1 untuk Waktu Kalender OFF

34

Gambar 4.1 Bentuk Fisik Alat Pengaturan Waktu Operasi Peralatan Listrik

36

Gambar 4.2 Bentuk Fisik Rangkaian

per bagian...

37

Gambar 4.3 Bentuk Fisik Rangkaian

driver

berupa Transistor

37

Gambar 4.4 Tampilan LCD untuk Pewaktuan...

39

Gambar 4.5 Tampilan LCD untuk Menu Utama dan Pilihan

Output

... 39

Gambar 4.6 Tampilan LCD untuk Waktu ON/OFF Out-1...

40

Gambar 4.7 Tampilan LCD untuk Waktu ON/OFF Out-2...

41

Gambar 4.8 Contoh Tampilan Kesalahan-kesalahan Pembacaan RTC...

43

Gambar 4.9 Tampilan Sistem Pewaktuan tanpa RTC...

55

Gambar 4.10 Tampilan Program Pewaktuan Out-1 pada LCD...

55

Gambar 4.11 Tampilan Program Pewaktuan Out-1 pada LCD...

55

Gambar 4.12 Lampu Pilot untuk tiap

Output...

56

Gambar 4.13 Tampilan Sistem Pewaktuan Mikrokontroler pada

7-segmen

dan LCD...

58

Gambar 4.14 Tampilan sistem Pewaktuan...

64

(19)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Konfigurasi Pin LCD M1632……..………...

9

Tabel 2.2

Function Set………..

………..

10

Tabel 2.3 Konfigurasi RTC DS12887…….……….……...

13

Tabel 4.1 Hasil Tampilan detik pada LCD...

42

Tabel 4.2 Data Hasil Percobaan dengan Program Waktu yang berbeda....

57

Tabel 4.3 Perbandingan Data Waktu Tiap Sistem Pada LCD...

59

Tabel 4.4 Perbandingan Jumlah Detik tiap Sistem...

61

Tabel 4.5 Perbandingan Pergeseran Data Waktu Sistem Pewaktuan

Mikrokontroler dengan Sistem Pewaktuan sesungguhnya...

63

Tabel 4.6 Perbandingan Hasial Pengukuran Transistor...

64

Tabel 4.7 Hasil Pengukuran Catu Daya...

66

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu pesat telah

mampu menghasilkan karya yang mendukung dan memudahkan pekerjaan manusia

terutama setelah ditemukannya bahan semikonduktor yang akhirnya telah

menghantar manusia pada era industri elektronika dan komputer. Manusia selalu

ingin semua serba praktis dan otomatis untuk memudahkan dalam pekerjaannya.

Misalnya, dengan menggunakan

remote

, orang dapat mengatur peralatan listrik

yang ada dirumah. Mulai dari membuka pintu garasi, pintu pagar hingga

mematikan atau menghidupkan lampu dan sistem lain yang ada.

(21)

fungsi sistem ini bagi peralatan-peralatan listrik rumah tangga yang membutuhkan

pengendalian secara terprogram.

1.2. TUJUAN

Tugas akhir ini bertujuan untuk menghasilkan suatu sistem pengaturan

waktu pengoperasian peralatan listrik yang dapat diprogram secara

real time

(menggunakan RTC) untuk waktu ON dan OFF dan saklar

(relay)

yang terhubung

ke beban (220V) seperti alat pemanas, lampu, kipas angin dll.

1.3. BATASAN MASALAH

Pada penulisan Tugas Akhir ini penulis memfokuskan pada pengaplikasian

mikrokontroler yang digabung dengan komponen pendukung lain seperti RTC dan

LCD untuk membangun sebuah sistem pengendali yang dapat diprogram.

Pemrogramannya menggunakan mikrokontroler AT89S8252 sebagai basis utama

pengontrolan. Penulis membuat beban sebanyak 2 buah yaitu kipas angin dan

lampu, yang dapat dikendalikan dan diprogram dan pemrograman tiap beban

berbeda-beda untuk kondisi ON dan OFF nya. Sistem pewaktuan yang akan

dipakai adalah sistem pewaktuan 24 jam sedangkan daya total maksimal untuk

beban yang dikendalikan adalah sebesar 600 Watt.

1.4. METODOLOGI PENELITIAN

(22)

1.

Studi literatur

Tahap ini dilakukan dengan membaca makalah-makalah, buku acuan

dan hasil-hasil penelitian yang berkaitan dengan pemrograman

mikrokontroler dan cara kerja komponen-komponen pendukung

lainnya.

2.

Perancangan sistem

Dalam perancangan ini penulis melakukan perancangan baik dari segi

perangkat keras maupun dari segi perangkat lunak yaitu bahasa mesin

mikrokontroler AT89S8252.

3.

Implementasi rancangan

Sistem diintegrasikan secara keseluruhan

4.

Pengujian sistem

Meliputi pengujian sistem secara nyata dengan memprogramkan waktu

ON dan OFF pada masing-masing beban.

1.5. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan tugas akhir ini terbagi menjadi lima bab yang

disusun sebagai berikut:

BAB I. PENDAHULUAN

(23)

BAB II. DASAR TEORI

Bab ini berisi tentang dasar teori komponen-komponen yang

akan digunakan dalam penelitian .

BAB III. RANCANGAN PENELITIAN

Bab ini berisi tentang diagram blok dan penjelasan cara kerja

secara singkat rancangan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang hasi dan pengamatan kerja dari perangkat

keras dan perangkat lunak yang telah dibuat.

BAB V. PENUTUP

(24)

BAB II

LANDASAN TEORI

Mikrokontroler adalah salah satu dari bagian dasar dari suatu sistem

komputer. Banyak contoh atau jenis dari mikrokontroler yang ada sekarang ini dan

salah satunya adalah Mikrokontroler Atmel AT89S8252. Misalnya yang digunakan

oleh Angkatan Bersenjata (TNI) untuk mendeteksi kecepatan peluru atau pada

suatu sistem pengaman mobil yang pintar. Mikrokontroler tersebut berperan

sebagai otak atau pusat dari seluruh proses yang ingin dilakukan. Dengan adanya

mikrokontroler maka prosesnya semakin lebih mudah. Salah satu aplikasi lain dari

Mikrokontroler Atmel AT89S8252 dapat dilihat pada perancangan yang akan

dibuat ini. Dengan piranti ini diharapkan lebih memudahkan pengguna dalam

mengoperasikan alat-alat listik yang dimiliki.

2.1. MIKROKONTROLER

(25)

1.

Kompatibel dengan produk MCS-51

2.

8K byte

In-System ProgramMable Downloadable Flash Memory

dengan ketahanan siklus 1,000 Write/Erase.

3.

2K byte EEPROM

4.

2,7V – 6V rentang operasional

5.

Dapat bekerja dengan X-Tal 0 Hz– 24 MHz

6.

Tiga level penguncian memori secara program

7.

256 x 8 bit Internal RAM

8.

32 buah parallel I/O

9.

3 buah

Timer/Counter

16 bit

10. 9 buah sumber interupsi

11.

Programable Serial

UART

Chanel

12. SPI

Serial Interface

13.

Low Power Idle

dan

Mode Power Downr

2.1.1. Organisai Memori Mikrokontroler Atmel 89S8252

(26)

Gambar 2.1. Peta Memori Data Internal

Semua

byte

yang berada pada 128 bawah dapat diakses, baik secara

langsung maupun tidak langsung dan 128 bagian atas hanya dapat diakses dengan

pengalamatan tidak langsung [2]. Lokasi memori pada RAM terdiri atas :

-

32 byte lokasi yang dialamati per-byte (00h-1Fh), lokasi itu dibagi menjadi

4 register bank (bank 0 – bank 3) dengan setiap bank terdiri atas 8

byte/register (R0-R7).

-

Pada RAM juga terdapat lokasi memori yang dapat dialamati per-bit

maupun per-byte tergantung dari instruksi. Lokasi alamatnya berada pada

20h-2Fh (8 bit x 16 byte = 256 bit).

(27)

-

Sisa (lokasi 30h-7Fh dan 80h-FFh) merupakan lokasi memori untuk

keperluan umum (

General Purpose RAM

).

-

Pada SFR tiap lokasi memori mempunyai fungsi spesifik untuk

memanfaatkan fitur yang terdapat pada mikrokontroler.

Selain

memiliki

Special Function Register

(SFR) seperti halnya pada

MCS-51, mikrokontroler Atmel AT89S8252 memiliki tambahan SFR. Hal ini tidak lain

karena terdapatnya tambahan fitur pada mikrokontroler ini. Jadi tambahan SFR ini

adalah SFR untuk mengontrol alat tambahan pada mikrokontoler Atmel

AT89S8252. SFR tambahan meliputi T2CON (

Timer

2

Register

dengan alamat

0C8H), T2MOD (

Timer

2

Mode

dengan alamat 0C9H), WMCON (

Watchdog and

Memory Control Register

dengan alamat 96H), SPCR (SPI

Contol Register

dengan

alamat D5H), SPSR (SPI

Status Register

dengan alamat AAH), SPDR (SPI

Data

Register

dengan alamat 86H) [1].

Berbeda dengan mikrokontroler standard MCS-51, mikrokontroler Atmel

AT89S8252 ini dilengkapi dengan data memori yang berupa

Elctrically Erasable

Programable Read Only Memory

(EEPROM) sebesar 2 K byte.

(28)

Jika bit ini berlogika rendah maka penulisan ke EEPROM internal sedang

berlangsung dan sebaliknya bila bit ini telah berlogika tinggi maka proses

penulisan selanjutnya baru dapat dimulai [1].

2.2. LIQUID CRYSTAL DISPLAY (LCD)

Liquid Crystal Display

(LCD) digunakan untuk menampilkan bentuk dari

tulisan yang dapat berupa huruf, angka, dan tanda baca. LCD dikemas dalam suatu

modul siap pakai. LCD yg digunakan adalah M1632,

interface

atau teknik

antarmuka dapat dilakukan dengan sistem 4 bit maupun 8 bit. Memiliki layar

tampilan yang terdiri atas 2 baris dan 16 kolom. Total karakter yang dapat

ditampilkan dalam waktu yang bersamaan adalah 32 karakter. LCD ini memiliki 16

pin dengan konfigurasi yang ditunjukan pada tabel dibawah ini.

Tabel 2.1 Konfigurasi Pin M1632

No. Simbol

Fungsi

1 V

CC

Masukan power +5V

2 V

SS

Pin ground

3 V

LCD

Tegangan masukan pengontrol kontras layar LCD

4

RS

Pemilihan pengiriman data atau instruksi

5

R/W

Pin masukan Baca dan Tulis

6

E

Masukan untuk trigger LCD (tanda ada data yang akan ditulis)

7-14 D0-D7 Jalur

data

(29)

2.2.1. Antarmuka LCD

LCD M1632 dapat dipakai dengan sistem 4 bit maupun 8 bit. Dalam

pemakaian umum, sistem 4 bit lebih sering digunakan karena lebih ringkas

rangkaiannya dan mengurangi kerumitan perkabelan. Berikut cara mengatur lebar

data, jumlah baris dan ukuran font karakter:

Tabel 2.2 Function set

RS R/W DB7 DB6 DB5 DB4 DB3 DB2 DB1 DB0

0

0 0 0 1 DL

N F X X

Keterangan:

X : Don’t care

DL: 1, Lebar data interface 8 bit ( DB7 s/d DB0)

0, Lebar data interface 4 bit ( DB7 s/d DB4)

Ketika menggunakan lebar data 4 bit, data harus dikirimkan dua kali [3].

N: 0 = Display 1 baris

1 = Display 2 baris

F: 0 = Jumlah titik per huruf 5x7

1 = Jumlah titik per huruf 5x10

Teknik antarmuka sistem 8 bit ini seperti pada Gambar 2.3.

(30)

Pada dasarnya akses dari mikrokontroler ke Modul LCD ini terdiri dari 4

jenis sebagai berikut:

- Pengiriman

Instruksi Register

Proses ini dilakukan untuk mengirimkan perintah-perintah ke LCD seperti

geser kiri, geser kanan, home posistion dan lain-lain.

- Pembacaan

Address Counter dan Busy Flag

Proses ini dilakukan untuk membaca alamat dari DDRAM atau posisi dari

karakter yang akan ditampilkan ke modul LCD atau membaca

Busy Flag

sehingga microcontroller dapat mengetahui bahwa LCD siap untuk menerima

data atau perintah lebih lanjut.

- Pengiriman

Data Register

Proses ini dilakukan untuk mengirim karakter yang akan ditampilkan di layar

LCD dalam bentuk ASCII.

- Pembacaan

Data Register

Proses ini dilakukan untuk membaca karakter yang tersimpan pada DDRAM

atau yang sudah tampil pada LCD.

2.2.2. Bentuk Karakter LCD

(31)

Gambar 2.4. Bentuk Karakter LCD

2.3. REAL TIME CLOCK (RTC)

Real Time Clock

adalah merupakan komponen utama dari sistem pewaktu

nyata yang berfungsi sebagai sebuah rangkaian jam digital yang tetap bekerja

selama 10 tahun walaupun

power supply

tidak diaktifkan dan data-data waktu

tersimpan dalam memori yang bersifat N

on Volatile

pada IC tersebut.

Real Time

Clock

yang digunakan adalah seri DS12887.

(32)

RTC DS 12887 memiliki register yg dapat menunjukkan detik, menit, jam,

tanggal, bulan dan tahun. RTC ini didesain memiliki 128 lokasi RAM yang terdiri

dari 15

byte

untuk data waktu serta kontrol, dan 113

byte

sebagai RAM yang dapat

digunakan sebagai RAM pada umumnya. RTC DS 12887 menggunakan bus yang

termultipleks untuk menghemat pin. RTC ini juga dilengkapi dengan pin IRQ

untuk kemudahan dalam proses [4]. Gambar dan tabel berikut ini menjelaskan

fungsi masing-masing pin yang ada :

U17 DS12887 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 14 15 17 18 19 23 24 12 AD0 AD1 AD2 AD3 AD4 AD5 AD6 AD7 MOT CS AS R/W DS RST IRQ SQW VC C G ND

Gambar 2.5 IC RTC DS12887

Tabel 2.3 Konfigurasi RTC DS12887

Nama Pin

Keterangan

MOT

Motorola / Intel timing

AD0-AD7

Bus DATA / ADDRESS yang termultipleks

CS Chip

Select

AS Address

Strobe

R/W Write

Strobe

DS Data

Strobe

RESET Reset

IRQ

Interrupt Request Output

SQW

Keluaran Sinyal Kotak

VCC

Catu tegangan +5 volt

Gnd Ground

(33)

2.4. PAPAN PENGUNCI (

KEYPAD)

Keypad

sering digunakan sebagai suatu input pada beberapa peralatan yang

berbasis mikroprosessor atau mikrokontroller.

Keypad

sesungguhnya terdiri dari

sejumlah saklar, yang terhubung sebagai baris dan kolom dengan susuan seperti

yang ditunjukkan pada gambar 2.5 [5].

Keypad

4x3 di sini adalah sebuah

keypad

matrix dengan susunan empat baris dan tiga kolom yang tidak menggunakan

common.

Gambar 2.6. Konstruksi Keypad

2.5. TRANSISTOR

(34)

di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya

[6].

Salah satu fungsi aplikasi dari transistor adalah sebagai saklar (

switching

)

dan transistor yang digunakan adalah 2N2222. Karena berfungsi sebagai saklar

maka transistor dioperasikan pada dua daerah titik kerja, dengan tujuan

menghasilkan dua kondisi ON dan OFF, yaitu daerah jenuh (saturasi) dan daerah

tersumbat (

cut off

). Pada daerah jenuh (saturasi) transistor berada dalam keadaan

saklar ON. Hal ini disebabkan tahanan dan tegangan antara kolektor dan emiter

mendekati nol, sehingga kutub kolektor dan emiter akan terhubung singkat (

short

circuit

) yaitu sebesar tegangan transistor yang dipakai.

Pada daerah tersumbat (

cut off

), transistor berada dalam keadaan OFF. Hal

ini terjadi karena besar resistansi antara kolektor dan emitor mendekati tak

terhingga sehingga membentuk suatu rangkaian terbuka (

open circuit

).

Arus dalam rangkaian mengalir melalui kaki kolektor menuju emitor seperti

Gambar 2.7. Arus mengalir melalui terminal positif mengelilingi rangkaian dan

kembali ke terminal negatif. Arus mengalir melewati transistor menurut tanda

panah dari kaki emitor pada simbol diagram rangkaian.

b c

e

A r u s

(35)

Sewaktu transistor berfungsi sebagai saklar, transistor akan mengalirkan

atau menghentikan arus. Transistor tersebut bekerja pada daerah

cut-off

dan jenuh

(saturasi). Rangkaian transistor saklar dapat dilihat pada gambar 2.8.

Gambar 2.8. Transistor sebagai saklar

Dengan menggunakan hokum Kirchof tegangan, maka besarnya arus kolektor (Ic)

dapat dicari yaitu:

-Vcc + VR

C

+ V

CE

= 0

VR

C

= Vcc- V

CE

I

C

.R

C

= Vcc - V

CE

I

C

Rc

V

Vcc

CE

=

……….………(2.1)

Pada keadaan jenuh maka tegangan antara kaki kolektor dan emitter (

V

CE

) dan arus

kolektor adalah sebagai berikut:

V

CE

= V

CE

(sat)……….……….(2.2)

I

C

(sat)

Rc

sat

V

Vcc

CE

(

)

=

……….………..(2.3)

Karena transistor bekerja pada keadaan jenuh (

V

CE

mendekati 0 volt) maka nilai

(36)

I

C

(sat)

Rc

Vcc

=

……….……….(2.4)

Sedangkan arus basis dalam keadaan jenuh yaitu:

I

B

(min)

β

)

(

sat

Ic

=

……….………..(2.5)

Transistor bekerja dalam keadaan jenuh apabila

I

B

> I

B

(min). Besar arus

I

B

dapat

dicari dengan menggunakan hukum Kirchof tegangan yaitu sebagai berikut:

B

-V

B

+ VR

B BB

+ V

BE

= 0

VR

B

=

V

B

-

V

BE

I

BB

B BE B

R

V

V

=

……….………….………...(2.6)

Transistor dalam daerah

cut-off

yaitu:

I

B

=

B

0………..(2.7)

V

CE

=

Vcc

……….………...(2.8)

2.6. RELAY

(37)

coil relay

dan bila arus sudah tidak ada lagi, maka

relay

akan kembali ke keadaan

semula. Jenis

relay

biasanya disebut sebagai :

-

Relay

normal

open

(NO) atau

relay

normal terbuka, yang artinya bila pada

coil

relay

tidak ada arus yang mengalir, maka keadaan saklar kontak

relay

terbuka.

(38)

BAB III

PERANCANGAN SISTEM

Pengaturan waktu operasi peralatan listrik secara otomatis ini dapat mengatur

peralatan-peralatan listrik seperti alat pemanas, lampu dan lain sebagainya secara

real time

untuk waktu ON dan OFF. Penjadwalan ini didasarkan atas pemrograman

waktu ON dan OFF peralatan litstrik melalui

keypad

kemudian data-data tersebut

dibandingkan dengan data pewaktuan RTC. Bila waktu ON yang diprogram sama

dengan waktu pada RTC maka

relay

akan ON untuk menghidupkan peralatan listrik

dan bila waktu OFF yang diprogram sama dengan waktu pada RTC maka

relay

akan OFF. Peralatan listrik yang bisa diatur waktu ON dan OFF sebanyak 2 buah (2

Jalur) dimana penjadwalan peralatan listrik tersebut dapat berdasarkan : Jam-

Hari-Tanggal-Bulan.

3.1. BLOK DIAGRAM

Blok diagram dari pengaturan waktu operasi peralatan listrik secara

otomatis dapat dilihat pada Gambar 3.1. Mikrokontroler merupakan basis utama

untuk melakukan pengaturan. Proses pemasukan data dan pengesetan dilakukan

melalui

keypad

dan untuk tampilan pewaktuan digunakan LCD 16 x 2 baris. Untuk

waktu ON dan OFF diprogram dengan menggunakan

keypad

. Data-data

pemrograman akan disimpan di EEPROM. Mikrokontroler akan membaca

register-register pewaktuan di RTC kemudian menampilkanya di LCD. Data pembacaan

register-register pewaktuan akan dibandingkan dengan data-data pemrograman yang

(39)

meng-ON/OFF-kan

relay

melalui transistor (

Driver

). Apabila transistor pada

keadaan ON maka

relay

akan aktif dan menghubungkan tegangan 220V ke beban

yang sudah dihubungkan ke sistem.

Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem

3.2. PERANCANGAN PERANGKAT KERAS (HARDWARE)

Perangkat keras (

Hardware

) merupakan komponen-komponen pendukung

yang dibangun untuk dapat melakukan fungsi-fungsi yang diinginkan. Pada

perancangan ini, perangkat keras terdiri dari beberapa komponen yaitu :

Mikrokontroler AT89S8252,

Keypad

, RTC DS12887, Unit Penampil (LCD), dan

(40)

3.2.1. Mikrokontroler Atmel AT 89S8252

Sistem pengendali yang digunakan pada sistem ini berbasis Mikrokontroler

AT89S8252. Mikrokontroler ini merupakan pengembangan dari mikrokontroler

standard MCS-51. Adapun fungsi-fungsi port yang digunakan pada sistem adalah

sebagai berikut:

Port 0 digunakan untuk mengakses RTC. Mikrokontoler akan melakukan

pembacaan (

Read

) RTC dan penulisan (

Write

) ke RTC untuk data-data pewaktuan.

Jalur pembacaan dan penulisan sama-sama dalam port 0. Sinyal kontrol yang

digunakan adalah P3.6 (WR), P3.7 (RD) dan sinyal ALE.

Port 1 digunakan untuk mengakses LCD dengan teknik antarmuka 8 bit. Port

yang dipakai adalah P1.0 – P1.7 untuk saluran data dan untuk sinyal kontrol adalah

P3.5 sebagai

pulsa trigger

(E), P3.4 sebagai

register selection

sinyal (RS).

Port 2 digunakan untuk masukan dari papan pengunci (Keypad). Port yang

digunakan adalah P2.0 – P2.6. Port 3 digunakan untuk mengakses

relay

melalui

port P3.0 dan P.3.1.

3.2.2. Sistem Papan Pengunci (

KEYPAD

)

Sistem papan pengunci (

Keypad

) adalah suatu papan dengan tombol-tombol

yang mewakili karakter-karakter atau numeris.

Keypad

yang digunakan pada

perancangan ini adalah

keypad

numeris yang terdiri atas 12 tombol yang mewakili

angka-angka 0-9, tanda pagar (#) dan tanda bintang (*) yang tersusun dalam bentuk

deretan 3 x 4, yang satu dan yang lain saling terhubung pada tiap-tiap baris dan

(41)

Gambar 3.2 Hubungan Mikrokontroler Dengan Keypad

3.2.3. Sistem Penunjuk Waktu (RTC)

Sistem penunjuk waktu merupakan salah satu fasilitas yang terdapat pada

peralatan ini. Penunjukan waktu berupa jam, hari dan kalender yang dikendalikan

oleh RTC DS 12887 (

Real Time Clock

). RTC DS12887 menggunakan catu daya DC

sebesar 5 Volt dimana AD0 – AD7 merupakan bus alamat dan data dua arah yang

termultipleks. Hal ini berarti bus alamat termultipleks dimana informasi alamat dan

data digabung dalam satu jalur isyarat. Siklus

bus

terdiri dari dua tingkat, mula-mula

alamat di kunci kemudian diikuti oleh data. Proses multipleks alamat atau data tidak

akan memperlambat waktu proses dari RTC karena perubahan bus dari alamat ke

data terjadi saat waktu akses register-register dalam memberikan logika tinggi ke

AS (

Address Strobe Input

). Saat perubahan dari tinggi ke rendah AS akan mengunci

alamat pada AD0 – AD7 di dalam RTC dan pada saat itu alamat harus sudah

valid

.

Pin AS pada RTC dihubungkan ke Pin ALE (

Address Latch Enale

) pada

(42)

digunakan sebagai pengunci data ke RTC. Data penulisan (

Write

) harus sudah

valid

dan dijaga kestabilannya saat transisi pulsa R/W. Pin DS (

Data Strobe Input

) juga

bisa dianggap sebagai

Read

(RD). Apabila diberikan masukan rendah pada DS maka

akan mengaktifkan keluaran pada siklus pembacaan (

Read

). Pin CS pada RTC selalu

terhubung ke

ground

, hal ini akan mengakibatkan RTC akan aktif terus dan

pengalamatan menjadi 0000H sampai 000DH pada register-register di RTC. Gambar

rangkaian RTC DS12887 diperlihatkan pada Gambar 3.3.

GND U1 8252 31 19 18 9 12 13 14 15 1 2 3 4 5 6 7 8 39 38 37 36 35 34 33 32 21 22 23 24 25 26 27 28 17 16 29 30 11 10 EA/VP X1 X2 RESET INT0 INT1 T0 T1 P1.0/T2 P1.1/T2X P1.2 P1.3 P1.4 P1.5 P1.6 P1.7 P0.0 P0.1 P0.2 P0.3 P0.4 P0.5 P0.6 P0.7 P2.0 P2.1 P2.2 P2.3 P2.4 P2.5 P2.6 P2.7 RD WR PSEN ALE/P TXD RXD 24 VCC +5V 40 20 U2 DS12887 4 5 6 7 8 9 10 11 1 13 14 15 17 18 19 23 AD0 AD1 AD2 AD3 AD4 AD5 AD6 AD7 MOT CS AS R/W DS RST IRQ SQW 12 GND

Gambar 3.3. Hubungan Mikrokontroler Dengan RTC

3.2.4.

Driver

(Transistor)

Pada perancangan ini, transistor digunakan sebagai saklar atau

switching.

Untuk mengaktifkan transistor, kaki basis pada transistor harus mendapat tegangan.

Tegangan tersebut diperoleh dari output pada port P3.4 dan P3.5 yang

(43)

kedua

port

pada mikrokontroler tersebut diset ‘1’ sehingga menghasilkan tegangan

keluaran sebesar ±V

CC

(5 Volt). Kedua transistor tersebut kemudian dihubungkan

dengan

relay

yang nantinya akan dihubungkan ke beban. Berikut ini adalah gambar

hubungan mikrokontroler dengan

driver

.

Gambar 3.4. Hubungan Mikrokontroler Dengan Driver

Untuk mengetahui besarnya arus yang mengalir pada transistor dan besarnya

resistor yang digunakan pada rangkaian di atas dapat dicari berdasarkan

datasheet

karakter transistor dengan menggunakan rumus yang sudah ada pada bab

sebelumnya yaitu:

β

C B

I

I

=

,

B BE B B

I

V

V

R

=

,

C CE C

I

V

Vcc

(44)

Berdasarkan

datasheet

diketahui saat I

C

= 10mA, V

CE

= 10V,

β

= 75. Jika dianggap

bahwa

output

dari mikrokontroler adalah sebesar 5V, sehingga dapat dicari:

mA

mA

I

I

C

B

0

.

13

75

10

=

=

=

β

………(3.1)

Ω

=

=

=

32330

13

.

0

7

,

0

5

mA

I

V

V

R

B BE B B

…………..………..(3.2)

Ω

=

=

=

200

10

10

12

mA

I

V

Vcc

R

C CE C

………...(3.3)

3.2.5. Perancangan Perangkat Keras Alat

Panel kendali alat pengaturan waktu yang akan dirancang dapat dilihat pada

gambar dibawah ini:

2

1

3

Gambar 3.5 . Rancangan Perangkat Keras alat (tampak depan)

4

5

(45)

Keterangan gambar:

1)

Saklar On-Off untuk menyalakan atau mematikan alat.

2)

LCD sebagai tampilan.

3)

Keypad

untuk memasukan data.

4)

Stop kontak untuk masing-masing

Output.

5)

Lampu inditator untuk masing-masing

Output

.

3.3. PERANCANGAN PERANGAKAT LUNAK (SORTWARE)

Bahasa pemrograman merupakan sebuah perangkat lunak yang diciptakan

secara khusus untuk membuat sistem dapat berkomunikasi antara

komponen-komponen pendukung dengan komponen-komponen yang diprogram. Untuk perangkat lunak

(

Software

) menggunakan bahasa pemrograman

assembly

dari mikrokontroler.

Langkah pertama dalam perancangan perangkat lunak adalah dengan cara membuat

diagram alir terlebih dahulu.

Pada Gambar 3.7. terlihat dengan jelas diagram alir perancangan bahasa

pemrograman sistem. Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan inisialisasi,

yakni menginisialisasikan komponen-komponen pendukung seperti LCD dan RTC.

Penginisialisasian ini adalah untuk mempersiapkan komponen pendukung tersebut

siap untuk digunakan dengan cara mengeset alamat dan register-register yang akan

(46)

3.3.1. Diagram Alir Pemrograman Perancangan Sistem

a.

Diagram utama

Gambar 3.7. Diagram utama

Gambar 3.7 merupakan diagram alir program utama dengan mekanisme

sebagai berikut :

1.

Melakukan inisialisasi

port

, inisialisasi memori dan alamat yang digunakan,

inisialisasi LCD dan RTC.

2.

Melakukan pembacaan data pewaktuan dari RTC, menyimpannya pada

alamat sementara yang sudah ditentukan dan kemudian menampilkannya

pada LCD.

3.

Bila waktu yang ditampilkan belum sesuai dengan waktu sekarang, maka

(47)

4.

Menampilkan tampilan menu utama untuk kemudian dilakukan pemilihan

keluaran (

output

) yang ingin diatur waktu ON/OFF nya.

5.

Data yang tersimpan tersebut kemudian dibandingkan data pewaktuan pada

RTC. Apabila data-data tersebut sama dengan data pewaktuan RTC yang

dimaksud, maka masing-masing keluaran akan ON/OFF pada waktu

tersebut.

b.

Diagram tampilan Menu utama

Gambar 3.8. Diagram tampilan Menu utama

Proses dari gambar diagram alir di atas akan dijelaskan sebagai berikut:

1.

Menampilkan pilihan menu yang berisi perintah untuk menekan

tombol-tombol tertentu.

2.

Melakukan pembacaan

keypad

sehingga bila tombol-tombol yang dimaksud

(48)

masing-masing

Output

. Tombol-tombol yang sudah ditentukan adalah tombol 1,

tombol 2 dan tombol 5.

3.

Saat tombol 1 ditekan, akan masuk ke menu untuk menset waktu ON/OFF

Out-1.

4.

Saat tombol 2 ditekan, akan masuk ke menu untuk menset waktu ON/OFF

Out-2.

5.

Saat tombol 5 ditekan, maka akan menampilkan data pewaktuan RTC.

c.

Diagram Set Waktu

(49)

Pada bagian ini, terlebih dahulu dilakukan pembacaan

keypad

untuk

melakukan pengesetan sesuai yang diinginkan. Saat tombol 1 ditekan, maka yang

pertama dilakukan adalah memanggil subrutin untuk menset RTC. Subrutin ini beisi

perintah untuk megubah bit UIP register A pada RTC sehingga RTC dapat ditulis.

Setelah itu data hari pada alamat yang sudah ditentukan akan dinaikan satu bit.

Langkah selanjutnya adalah memanggil subrutin

update

RTC. Subrutin ini berisi

perintah untuk menulis atau memindahkan data yang disimpan tersebut ke alamat

tertentu pada RTC sehingga data pada RTC berisi data yang telah diubah. Begitu

pula saat tombol 2, tombol 3, tombol 4, tombol bintang (*) dan tombol pagar (#)

ditekan.

d.

Diagram Perbandingan Waktu ON/OFF

Berikut adalah proses kerja dari diagram perbandingan waktu ON/OFF

masing-masing

Output

.

1.

Setelah data yang baru disimpan pada RTC, kemudian dilakukan pembacaan

RTC.

2.

Data pada RTC tersebut kemudian dibandingkan dengan data yang sudah

disimpan pada alamat tertentu yang lain yang digunakan untuk

meng-ON/OFF-kan masing-masing keluaran

.

3.

Misalnya, data yang tersimpan untuk meng-ON-kan Out-1 adalah jam 06:00,

sejalan dengan sistem pewaktuan RTC, maka Out-1 akan hidup saat data

(50)

4.

Hal yang sama juga terjadi pada Out-2 sesuai dengan waktu ONN/OFF yang

diprogram.

Gambar 3.10. Diagram Perbandingan Waktu ON/OFF

3.3.2. Perancangan Bentuk Tampilan pada LCD

Setelah diinisialisasi, kemudian dilakukan pengesetan alamat-alamat

penyimpanan data hasil pemrograman waktu dan menyimpannya di memori. Data

register-register pewaktu RTC kemudian dibaca dan ditampilkan di LCD. Yang

ditampilkan adalah data pembacaan pewaktuan detik, menit, jam, hari, tanggal,

(51)

7

Gambar 3.11. Tampilan pewaktuan pada LCD

Untuk melakukan pengesetan ulang data-data pewaktuan dilakukan dengan

membaca

keypad

. Untuk pengesetan data menit dilakukan dengan menekan tanda

pagar (#) , pengesetan data jam dengan tanda bintang (*), pengesetan data hari

dengan tombol 1, pengesetan data tanggal dengan tombol 2, pengesetan data bulan

dengan tombol 3, dan pengesetan data tahun dengan tombol 4 serta untuk

melakukan pemrograman pewaktuan (program waktu) ON dan OFF masing-masing

output

(dengan beban

relay

) dilakukan dengan menekan tombol 0 (Oper).

Apabila dilakukan pemrograman waktu ON dan OFF

relay

, pertama sekali

ditampilkan adalah menu utama. Menu utama ini adalah untuk pemilihan

output

(keluaran) yang akan diprogram. Pada perancangan ini disediakan 2 jalur dan tiap

jalur dipasang

relay

. Tampilan dari menu utama dapat dilihat pada gambar berikut:

1

-t u O

Gambar 3.12. Tampilan Menu Utama dan Pilihan Out 1

Setelah ditampilkan menu utama, maka

keypad

kembali dibaca dan

pemilihan pemrograman jalur dilakukan dengan penekanan tombol 1 untuk Out-1,

bila ditekan tombol 0 pada saat tampilan ini maka akan menampilkan menu

(52)

-u

O t 2

Gambar 3.13

.

Tampilan Pilihan Out-2 Dan Pilihan Keluar Menu

Penekanan tombol 2 adalah untuk memilih jalur 2 (Out-2). Untuk berpindah

ke unit penampilan waktu yang diakses dari RTC dilakukan dengan penekanan

tombol 5 dan kemudian akan kembali ke awal seperti tampilan pada Gambar 3.11

Berikut ini adalah tampilan pemrograman waktu untuk

Out-1 saat tombol 1

ditekan ketika pada waktu penampilan menu utama.

u t - 1

O

Gambar 3.14

.

Tampilan Pemrograman Out-1 Untuk Waktu Jam ON

Pengesetan waktunya dilakukan dengan penekanan

keypad

pada tanda pagar

(#) untuk mengeset waktu menit dan tanda bintang (*) untuk mengeset waktu jam.

Pengesetan detik pada sistem ini tidak dilakukan. Untuk masuk ke menu

pemrograman waktu kalender, dapat dilakukan dengan penekanan tombol 0. Bila

ditekan tombol 0 maka tampilan pemrograman Out-1 akan seperti pada gambar

berikut.

(53)

Untuk mengeset hari maka dilakukan dengan penekanan tombol 1 sampai

tombol 7. Tombol 1 adalah untuk waktu pengesetan hari Minggu dan seterusnya

sampai tombol 7 untuk waktu pengesetan pada hari Sabtu. Untuk melakukan

pengesetan data waktu tanggal dan bulan pada pemrograman Out-1 ini dilakukan

dengan penekanan tombol pada

keypad

. Tanda pagar (#) adalah untuk mengeset

waktu tanggal dan tanda bintang (*) untuk mengeset data waktu bulan. Kalau

ditekan lagi tombol 0 maka akan menampilkan menu pemrograman Out-1 untuk

waktu OFF. Berikut adalah tampilan dari pemrograman waktu OFF untuk Out-1.

u - 1

O t

Gambar 3.16

.

Tampilan Pemrograman Out-1 Untuk Waktu Jam OFF

Pemrograman data waktu

Jam OFF pada Out-1 ini sama saja caranya seperti

pada pemrograman waktu ON pada Out-1 seperti yang sudah dijelaskan

sebelumnya. Untuk beralih ke tampilan pemrograman data waktu tanggal dan bulan

pada kondisi OFF Out-1 dilakukan dengan penekanan tombol 0. Setelah di tekan

tombol 0, tampilan akan berubah seperti pada gambar berikut ini.

(54)

Untuk mengeset waktu ON/OFF untuk Out-2 caranya adalah sama dengan

cara untuk mengeset waktu ON/OFF untuk Out-1. Hasil pemrograman tiap jalur

untuk waktu ON dan OFF disimpan di memori (EEPROM).

Pada keadaan awal kondisi tiap jalur berada pada kondisi OFF karena belum

diprorogram pewaktuannya. Setelah dilakukan pemrograman waktu ON dan OFF

maka dibandingkan data-data pemrograman tiap jalur dengan pembacaan

mikrokontroler melalui pewaktuan RTC. Apabila sama waktu ON di pembacaan

waktu RTC dan di pemrograman waktu pada jalur /

Out-1 yang sudah dilakukan

sebelumnya maka jalur 1 akan meng-ON kan

relay

, dan sebaliknya. Untuk Out-2,

pembandingan waktu antara pembacaan RTC dan pemrograman waktu sama saja

(55)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan ditunjukkan beberapa pengujian dan pengamatan yang

telah diambil, beserta pembahasannya untuk mengetahui kesesuaian alat yang dibuat

dengan alat yang telah dirancang. Pengujian meliputi hasil kerja alat secara

keseluruhan.

4.1

Hasil Akhir Perancangan

Dari perakitan perangkat keras dan pemrograman perangkat lunak telah

dihasilkan suatu peralatan untuk mengatur waktu ON/OFF dari alat listrik yang akan

digunakan, seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1.

Gambar 4.1

. Bentuk fisik Alat Pengaturan Waktu Operasi

Peralatan Listrik

Sesuai dengan perancangan, sistem dari alat ini terbagi menjadi :

Rangkaian yang terdiri atas mikrokontroler AT89S8252 berfungsi sebagai

(56)

DS12887, catu daya dan

Keypad

serta rangkaian

driver

yang berupa transistor.

Bentuk fisik rangkaian dapat dilihat pada Gambar 4.2 dan 4.3

1

2

c

b

a

3

Gambar 4.2.

Bentuk Fisik rangkaian per bagian.

(1)

Display unit

yang berupa LCD.

(2)

Keypad

(3) C

ontrol

unit(a), catu daya(c) dan

Real Time clock

(b)

Gambar 4.3.

Bentuk Fisik rangkaian

driver

berupa transistor.

4.2

Pengamatan Sistem

4.2.1 Cara Menjalankan Alat Pengaturan waktu operasi peralatan listrik

Sebelum melakukan pengujian alat, terlebih dahulu penulis menjelaskan tata

cara pengoperasian alat yang dirancang. Adapun prosedurnya adalah sebagai

(57)

1.

Hubungkan sistem dengan tegangan 220 V kemudian tekan ‘

Power

’ untuk

meng-ON kan sistem. Sistem akan menampilkan data-data pewaktuan detik,

menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun. Data pewaktuan ini adalah data

pewaktuan yang dibaca mikrokontroler dari RTC.

2.

Untuk melakukan pengesetan pewaktuan dilakukan dengan penekanan

tombol pada kepad. Berikut ini dijelaskan tombol-tombol yang digunakan.

-

Tanda pagar (#) adalah untuk melakukan pengesetan ulang untuk data

menit.

-

Tanda bintang (*) adalah untuk melakukan pengesetan ulang untuk data

jam.

-

Tombol 1 adalah untuk melakukan pengesetan ulang untuk data hari.

-

Tombol 2 adalah untuk melakukan pengesetan ulang untuk data tanggal

-

Tombol 3 adalah untuk melakukan pengesetan ulang untuk data bulan

-

Tombol 4 adalah untuk melakukan pengesetan ulang untuk data tahun.

Tombol 0 (Oper) adalah untuk masuk ke menu utama pemrograman waktu ON/OFF

nya beban (Peralatan elektronis).

4.2.2 Pengujian Kerja Sistem

Untuk mengetahui tingkat keberhasilan kerja sesuai dengan hasil

perancangan, maka dapat dilakukan pengujian dalam penekanan

keypad

untuk

melihat hasil tampilan pada LCD. Hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran 1

(58)

Berdasarkan hasil pengamatan,

keypad

dapat bekerja dengan baik sesuai

dengan yang diinginkan. Tidak terjadi kesalahan dalam pembacaan tombol yang

ditekan saat melakukan

scanning

keypad

maupun data hasil pembacaan yang

ditampilkan pada LCD.

4.2.3 Pengamatan Kerja Alat Keseluruhan

Setelah

scanning keypad

bekerja dengan baik, maka dapat dilakukan

pengujian secara keseluruhan dari sistem.

Sesaat setelah

power

di ON-kan, akan muncul tampilan seperti pada

Gambar 4.4

Pengesetan menit dilakukan dengan menekan tanda pagar (#) , pengesetan jam

dengan tanda bintang (*),pengesetan hari dengan tombol 1, pengesetan tanggal

dengan tombol 2, pengesetan bulan dengan tombol 3, dan pengesetan tahun dengan

tombol 4 serta untuk melakukan pemrograman pewaktuan tiap keluaran (

output

)

dilakukan dengan menekan tombol 0 (Oper). Saat tombol 0 (Oper) ditekan, akan

muncul seperti pada Gambar 4.5a

Gambar 4.4.

Tampilan LCD untuk pewaktuan.

a

a

b

(59)

Penekanan tombol 1 untuk memilih Out-1. Bila ditekan tombol 0 maka akan

muncul seperti tampilan Gambar 4.4b. Penekanan tombol 2 untuk memilih Out-2.

Dan penekanan tombol 5 akan kembali ke tampilan pewaktuan (Gambar 4.4)

Pengujian selanjutnya adalah dengan memprogram pewaktuan tiap keluaran

(

output

) dan pewaktuan yang diisikan ditampilan pada LCD seperti Gambar 4.6.

Out-1 diprogram untuk waktu ON pada jam 08:00 hari Senin Tanggal 01 September

dan waktu OFF pada jam 10:00 hari Senin Tanggal 1 September. Sedangkan pada

gambar 4.7, Out-2 diprogram untuk waktu ON pada jam 07:00 hari Selasa Tanggal

02 September dan waktu OFF pada jam 08:15 hari Selasa Tanggal 02 September.

Pembandingan waktu untuk hari, tanggal dan bulan pada pengujian ini diberlakukan

(Y). Dengan demikian, sesuai perjalanan pewaktuan RTC maka lampu pilot yang

terhubung ke

relay

pada tiap

output

akan ON dan OFF tepat dengan waktu yang

sudah diprogram.

(60)

Gambar 4.7.

Tampilan LCD untuk waktu ON/OFF Out-2.

Namun hal yang memegang peranan penting disini adalah perjalanan

pewaktuan RTC yang dikontrol dan dibaca oleh mikrokontroler. Bila terjadi

kesalahan pada pemrograman dan atau pembacaan pewaktuan RTC, maka sistem ini

tidak dapat bekerja dengan baik dan dapat dikatakan belum mencapai sasaran. Pada

pembuatan alat ini, RTC tersebut mengalami masalah sehingga tidak dapat

digunakan.

Gambar 4.8 adalah contoh hasil tampilan pewaktuan RTC pada layar LCD

dan di sini dapat dilihat adanya kesalahan. Hari, tanggal, bulan, tahun serta jam,

menit dan detik belum berjalan seperti yang diharapkan. Data-data yang tampak

pada layar LCD berubah dengan cepat sehingga sedikit menyulitkan dalam

melakukan pengamatan. Ini bisa terjadi karena adanya kesalahan pada pembacaan

dan atau pada pemrograman pewaktuan. Hambatan-hambatan lain yang terjadi saat

melakukan pengamatan yaitu pada saat alat ini di-ON-kan, mikrokontroler

seakan-akan tidak dapat membaca data pada RTC sehingga hasil tampilan pada LCD adalah

(61)

Data hasil pembacaan RTC juga selalu berubah-ubah antara pengamatan

yang satu dengan yang lainnya. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.1.

Hasil tampilan Detik pada LCD

Tampilan Detik pada LCD

No

Yang diharapkan

(ASCII)

Yang terjadi

(ASCII)

1

00 00110000

00110000

00 00110000

00110000

2

01

00110000 00110001

01

00110000 00110001

3

02

00110000 00110010

02

00110000 00110010

4

03

00110000 00110011

03

00110000 00110011

5

04

00110000 00110100

04

00110000 00110100

6

05

00110000 00110101

0<

00110000 00111100

7

06

00110000 00110110

0=

00110000 00111101

8

07

00110000 00110111

0>

00110000 00111110

9

08

00110000 00111000

0?

00110000 00111111

10

09

00110000 00111001

0:

00110000 00111010

Pada tabel ini, data yang diambil adalah data kesalahan yang paling sering

muncul dan hanya diambil

sampling

untuk data detik. Pada tabel tersebut dapat

dilihat bahwa tampilan angka 0-4 tidak terjadi perubahan pada kode ASCII yang

akan ditampilkan pada LCD, sedangkan untuk tampilan angka 5-9 terjadi perubahan

pada kode ASCIInya. Misalnya, data yang seharusnya muncul adalah “05” tetapi

pada LCD akan muncul “0<”. Jika dilihat berdasarkan data ASCIInya, perubahan ini

terjadi karena

increament

atau penjumlahan 1 bit sebanyak 7 kali. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada kode ASCII masing-masing data yaitu ‘05’ = 00110000

00110101 sedangkan ‘0<’= 00110000 00111100. Begitu pula yang terjadi pada data

‘06’ dan seterusnya. Berdasarkan pengamatan, data-data tersebut akan mengalami

(62)

Gambar 4.8.

Contoh Tampilan Kesalahan-kesalahan Pembacaan

RTC.

Untuk mengamati apakah

error

yang terjadi adalah karena kesalahan dalam

pembacaan RTC dan atau pada pemrograman, berikut ini adalah proses

pemrograman tiap subrutin pada RTC. Proses pemrograman ini mengikuti teori yang

ada dan sejalan dengan prosedur yang semestinya.

4.2.4. Pengamatan Sistem RTC DS12887

4.2.4.1. Subrutin Sistem Penunjuk Waktu

Cara pembacaan detik, menit,jam, hari, tanggal, bulan dan tahun adalah

dengan mengatur register-register yang ada pada RTC. Sebelum melakukan

pembacaan data-data tersebut di atas, terlebih dahulu RTC diinisialisasi. Berikut

adalah penggalan program yang dipergunakan untuk mengaktifkan atau

menginisialisasi RTC DS12887.

1.

INIT_RTC:

MOV

A,#00100000B

(63)

Pada proses inisialisasi RTC ini, register A berada pada alamat 000AH dan

akan diisikan dengan data 00100000B. Hal ini berarti bahwa RS0 sampai RS3 =

‘0000’, DV0 sampai DV2 = ‘010’ dan UIP = ‘0’. Kombinasi DV0,DV1,DV2 = 010

pada register A adalah untuk mengaktifkan osilator. Untuk register B berada pada

alamat 000BH dan akan diisikan dengan data 00010010B. Hal ini berarti DSE = ‘0’,

24/12 = ‘1’, DM = ‘0’, SQWE = ‘0’, UIE = ‘1’, AIE = ‘0’, PIE = 0 dan SET = ‘0’.

Data yang diisikan ke register ini adalah untuk mempersiapkan RTC pada mode

data BCD dan sistem pewaktuan berdasarkan 24 jam.

1.

READ_RTC:

MOV

DPTR,#DETIK

2.

MOX

A,@DPTR

3.

MOV

DATA_DETIK,A

4.

MOV

DPTR,#MENIT

5.

MOVX A,@DPTR

6.

MOV

DATA_MENIT,A

7.

MOV

DPTR,#HOURS

8.

MOVX A,@DPTR

9.

MOV

DATA_HOURS,A

10.

MOV

DPTR,#DAY

11.

MOVX A,@DPTR

12.

MOV

DATA_DAY,A

13.

MOV

DPTR,#DATE

14.

MOVX A,@DPTR

15.

MOV

DATA_DATE,A

16.

MOV

DPTR,#BULAN

17.

MOVX A,@DPTR

18.

MOV

DATA_BULAN,A

19.

MOV

DPTR,#TAHUN

20.

MOVX A,@DPTR

21.

MOV

DATA_TAHUN,A

22.

RET

Potongan program diatas (READ_ RTC) adalah untuk membaca

register-register pewaktuan di RTC. Seperti untuk membaca data detik, terlebih dahulu

DPTR diisikan dengan alamat detik (0000H) kemudian memindahkan data yang

(64)

dipindahkan kemudian dipindahkan lagi ke DATA_DETIK untuk diproses atau

ditampilkan ke unit penampil nantinya. Cara pembacaan data detik ini sama saja

dengan pembacaan data untuk menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

4.2.4.2. Subrutin Pengesetan (UPDATE) Pewaktuan

Untuk melakukan pengesetan (UPDATE) RTC sesuai dengan data-data

waktu yang diinginkan maka register A pada RTC harus diubah terlebih dahulu.

Pengubahan ini dilakukan dengan pengesetan bit UIP pada register A seperti pada

potongan program UPDATE pada baris pertama kemudian mengeset data-data

pewaktuan sesuai dengan yang diinginkan.

1.

UPDATE: MOV

A,#10000000B

2.

MOV

DPTR,#REG_A

3.

MOVX

@DPTR,A

4.

RET

Setelah dilakukan pengesetan, maka data-data pengesetan tersebut disimpan

kembali ke alamat register-register pewaktu RTC. Seperti pada potongan program

UPDATE_RTC, pada baris pertama data jam (DATA_HOURS) dipindahkan

terlebih dahulu ke akumulator kemudian data akumulator disimpan ke alamat

register jam (0004H). Proses untuk register-register yang lain dilakukan dengan cara

yang sama.

1.

UPDATE_RTC: MOV

A,DATA_HOURS

2.

MOV

DPTR,#HOURS

3.

MOVX @DPTR,A

4.

MOV

A,DATA_MENIT

5.

MOV

DPTR,#MENIT

(65)

7.

MOV

A,DATA_DAY

8.

MOV

DPTR,#DAY

9.

MOVX @DPTR,A

10.

MOV

A,DATA_DATE

11.

MOV

DPTR,#DATE

12.

MOVX @DPTR,A

13.

MOV

A,DATA_BULAN

14.

MOV

DPTR,#BULAN

15.

MOVX @DPTR,A

16.

MOV

A,DATA_TAHUN

17.

MOV

DPTR,#TAHUN

18.

MOVX @DPTR,A

19.

RET

4.2.4.3.

Subrutin Pengesetan Data Menit

Pada bagian ini, tidak dilakukan pengesetan ulang terhadap data detik.

Penulis hanya melakukan pengesetan data menit, jam, hari, tanggal, bulan dan tahun.

Potongan program pengesetan data menit dapat dilihat di bawah ini dan akan

terlaksana apabila tombol tanda pagar (#) di tekan untuk pengesetan data menit.

Untuk pengesetan data menit, terlebih dahulu dilakukan UPDATE seperti yang

sudah dijelaskan sebelumnya, kemudian DATA_MENIT dinaikan satu bit sampai

data yang diinginkan tercapai. DATA_MENIT menit akan berulang terus dari 00

sampai 59 apabila tanda pagar ditekan terus. Setelah proses pengesetan, akan

dilakukan tunda waktu kemudian data-data hasil pengesetan disimpan kembali ke

register-register pewaktuan (UPDATE_RTC) kemudian RTC diinisialisasi kembali.

1. SET_MENIT: LCALL UPDATE

2. INC DATA_MENIT

3. MOV R6,DATA_MENIT

4. SET_MENIT_1: CJNE R6,#0AH,SET_MENIT_2

5. MOV DATA_MENIT,#10H

6. LJMP OUT_SET_MENIT

7. SET_MENIT_2: CJNE R6,#1AH,SET_MENIT_3

8. MOV DATA_MENIT,#20H

9. LJMP OUT_SET_MENIT

(66)

11. MOV DATA_MENIT,#30H

12. LJMP OUT_SET_MENIT

13. SET_MENIT_4: CJNE R6,#3AH,SET_MENIT_5

14. MOV DATA_MENIT,#40H

15. LJMP OUT_SET_MENIT

16. SET_MENIT_5: CJNE R6,#4AH,SET_MENIT_6

17. MOV DATA_MENIT,#50H

18. LJMP OUT_SET_MENIT

19. SET_MENIT_6: CJNE R6,#5AH,OUT_SET_MENIT

20. MOV DATA_MENIT,#00H

21. OUT_SET_MENIT: LCALL DELAY_BENTAR

22. LCALL UPDATE_RTC

23. LCALL INIT_RTC

24. RET

4.2.4.4.

Subrutin Pengesetan Data Jam

Potongan program di bawah ini adalah untuk pengesetan data jam.

Pengesetan data jam dilakukan dengan penekanan tomol tanda bintang (*) pada

keypad

. Cara pengesetan data jam sama saja dengan cara pengesetan pada data

menit. Yang membedakannya adalah pada pengesetan jam ini, data jam berada

Gambar

Tabel 2.1  Konfigurasi Pin M1632
Gambar 2.4.    Bentuk Karakter LCD
Gambar 2.5  IC RTC DS12887
Gambar 2.7.  Arah Arus Pada Transistor
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan Desa Siaga D adalah desa-desa yang tidak memiliki Poskesdes namun mempunyai Polindes dan empat komponen lain untuk menuju Desa Siaga, yaitu Bidan

Keempat metode integrasi langsung yang akan ditinjau, yaitu Central Difference Method , metode Houbolt, metode Wilson dan metode Newmark ditinjau pada struktur rangka dua dimensi

Hasil penelitian Adrianto (2004) menunjukkan bahwa metode perlakuan awal terbaik adalah metode Adrianto (2004) dan metode Martin karena dapat mempermudah pengupasan kulit

Bagi siswa, memberikan gambaran mengenai kemalasan sosial dalam mengerjakan tugas kelompok atau kelompok kerja, sehingga siswa dapat menghindari kemalasan sosial serta

Abstrak: Telah dilakukan penelitian menggunakan Metode Geolistrik 1 D dan pengukuran resistivitas sampel batuan mangan di laboratorium, dengan tujuan untuk

Oalam aksinya mereka menyampaikan adanya pernyataan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak(PP-PA) Yohana Susana Yembise, bahwa perkataan yang tidak baik dari Gubernur

Bank Pembangunan Daerah Bali telah membentuk Satuan Kerja Audit Intern yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang independen terhadap satuan kerja operasional, yang

Kelancaran proses produksi didukung salah satunya adalah aspek keandalan (Reliability) mesin atau equipment yang ada dengan kegiatan perawatan yaitu suatu tindakan