• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan : studi kasus PT. EGA Paintindo Tangerang dan Warnet Graha Rajawali Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh biaya promosi terhadap volume penjualan : studi kasus PT. EGA Paintindo Tangerang dan Warnet Graha Rajawali Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
91
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Albertus Okky Irmawan. ( 002214095 )

PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)
(3)
(4)

iv

Kataku, “Hidupku adalah seperti

Yang kuwujudkan sendiri ! “

Aku memimpikan hari esok, bukan hari kemarin.

Aku mencoba untuk meraih sukses, berani, dan tangguh.

Kuharap hari esok

akan menciptakan dasar yang baru bagiku,

sebab aku masih muda

dan aku akan menapaki jalanku sendiri.

(Deanna Seay)

Persembahanku untuk :

Ф   Tuhan Yesus atas Rahmat dan Karunia‐Nya. 

Ф   Bunda Maria yang menjadi perantara segala doaku. 

Ф   Kedua orang tuaku tercinta, terutama mama untuk segala doa,  dukungan, perhatian dan 

kasih sayang yang tak terhingga. 

Ф    Adikku Ria yang selalu memberi semangat. 

Ф   Catarrina Dian .A , thanks for guiding me, supporting me, loving me and caring for me 

(5)
(6)

vi

Studi kasus pada PT. Ega Paintindo, Tangerang dan

Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta Disusun oleh :

Albertus Okky Irmawan ( 002214095 )

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh biaya promosi (periklanan dan promosi penjualan) terhadap volume penjualan dan mengetahui kegiatan promosi (periklanan dan promosi penjualan) manakah yang memiliki pengaruh terbesar terhadap volume penjualan.

Penelitian ini adalah studi kasus, pada PT. Ega Paintindo, Tangerang yang bergerak dalam industri cat dengan pelarut minyak (solvent base) dan Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta yang bergerak dalam bidang jasa internet. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara, observasi dan dokumentasi.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah adalah menggunakan alat analisis regresi linier berganda metode kuadrat kecil (Least Square Method). Biaya periklanan dan biaya promosi penjualan secara bersama memberikan pengaruh yang sangat signifikan terhadap volume penjualan.

(7)

vii

A Case study at PT.Ega Paintindo, Tangerang and

Graha Rajawali Warnet, Yogyakarta

By

Albertus Okky Irmawan (002214095)

The purpose of the research were to identify the effect of the promotion expense (advertising and sale promotion) on the volume of the sale and which one of the promotion activities ( advertising and selling promotion) that has the most influence on the sale volume.

It was a case study which was carried out at PT. Ega Paintindo, Tangerang which was operating in a solvent based paint industry and at Graha Rajawali Warnet, Yogyakarta, operating in the field of internet service. The data gathering technique were interviews, observation, and documentation.

The data analyzing technique which was applied to answer the problem formula was multiple linier regression analysis. Based on the result of the research , it was concluded that both advertising and promotion expenses have a very significant effect on the sale volume.

(8)
(9)

viii

Puji dan Syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus, yang selalu melimpahkan rahmat serta karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan ini digunakan untuk melengkapi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan strata satu (S1) pada Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis menyadari sepenuh hati bahwa kelancaran yang diperoleh selama ini merupakan anugerah dari Tuhan Yesus Kristus, dukungan moral dari kedua orangtua penulis, dan semua pihak yang terkait. Dengan ketulusan dan keikhlasan hati, penulis menyampaikan terima kasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Drs., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, dan segenap civitas akademia Universitas Sanata Dharma khususnya Fakultas Ekonomi .

2. Bapak Drs. A.Yudi Yuniarto, SE, MBA, selaku Dosen Pembimbing I yang banyak mengarahkan penulis hingga selesainya skripsi ini.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, SE, MBA selaku dosen pembimbing II yang telah banyak membimbing dan mengarahkan penulis hingga selesainya skripsi ini.

4. Bapak Rahmat Rusli selaku pemilik serta Direktur utama PT. Ega Paintindo serta para karyawan staff yang telah memberikan bantuan serta kerjasamanya.

(10)

ix

7. Keluarga Om Daryanto dan Bulik Kastiamaningsih di Tangerang selaku pihak yang sangat membantu dalam penyusunan skripsi, sehingga penulis bisa memperoleh data yang dibutuhkan.

8. Adikku Basilia Ria Irmawati yang telah banyak memberikan dukungan.

9. Catarrina Dian .A, terimakasih atas doa, cinta, kesabaran serta pengertiannya selama ini.

10.Teman baikku Patrick dan Purno Andi, yang selama ini telah banyak membantu. 11.Teman-teman seperjuangan di kampus : Iit, Sulo, Rahmat, Eddy, Nathalia

Mediafani, dan teman-teman lain yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Terima kasih untuk bantuannya selama ini.

Akhir kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat berguna bagi pihak-pihak yang bersangkutan.

Yogyakarta, November 2008

(11)

x

Halaman Pengesahan…...……… iii

Halaman Persembahan………. iv

Halaman Keaslian Karya………. v

Abstrak………. vi

Abstract……… vii

Kata Pengantar...……….. viii

Daftar Isi….………. x

Daftar Tabel………. xiii

Daftar Gambar………..xiv

BAB I. PENDAHULUAN……… 1

A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah………..…3

C. Batasan Masalah………... 3

D. Tujuan Penelitian………... 3

E. Manfaat Penelitian………. 4

(12)

xi

C. Promosi………. 9

D. Personal Selling….………... 9

E. Periklanan………..………... 11

F. Publisitas……….………. 13

G. Promosi Penjualan………...………. 15

H. Volume Penjualan……… 19

I. Hipotesis………... 20

BAB III. METODE PENELITIAN………. 21

A. Jenis Penelitian………. 21

B. Lokasi dan Waktu Penelitian……… 21

C. Subjek dan Objek Penelitian……… 21

D. Teknik Pengumpulan Data……….. 22

E. Data yang Dibutuhkan….……… 23

F. Variabel Penelitian dan Pengukuran Variabel... 23

(13)

xii

C. Lokasi Pabrik……… 31

D. Struktur Organisasi……… 31

E. Manajemen Sumber Daya Manusia……….. 37

F. Strategi Pemasaran Perusahaan………. 39

G. Manajemen Produksi……… 42

BAB V. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……….. 46

A. Deskripsi Penelitian……….. 46

B. Hasil Pengujian Regresi Ganda……… 47

C. Pembahasan……….. 59

BAB VI. KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN……… 61

A. Kesimpulan……… 61

B. Saran……….. 61

C. Keterbatasan………... 62

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(14)

xiii

V.1 Hasil Pengujian Regresi PT Ega Paintindo, Tangerang...……… 48

(15)

xiv

V.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Ega Paintindo,Tangerang …………... 31

V.2 Struktur Organisasi Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta ……….. 36

V.3 Besar biaya periklanan PT. Ega Paintindo, Tangerang ………... 46

V.4 Besar biaya periklanan Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta ………. 46

V.5 Besar biaya promosi penjualan PT. Ega Paintindo, Tangerang ……….. 47

V.6 Besar biaya promosi penjualan Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta .…….. 48

V.7 Besar volume penjualan PT. Ega Paintindo, Tangerang ……… 49

V.8 Besar volume penjualan Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta ……….. 49

V.9 Signifikansi Pengaruh Periklanan PT. Ega Paintindo, Tangerang ………….. 51

V.10 Signifikansi Pengaruh Promosi Penjualan PT. Ega Paintindo, Tangerang ... 52

V.11 Signifikansi Koefesien Determinasi PT. Ega Paintindo, Tangerang ..……… 54

V.12 Signifikansi Pengaruh Periklanan Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta …… 55

(16)

A. Latar Belakang

Seiring dengan adanya globalisasi dan pasar bebas, dunia perdagangan

secara otomatis dihadapkan pada persaingan yang ketat. Keberhasilan perusahaan

tidak terlepas dari adanya perkembangan tehnologi dan ilmu pengetahuan, semua

itu memerlukan media informasi yang tepat sebagai sarana penyampaian informasi

kepada konsumen. Dengan situasi persaingan yang cukup ketat ini, maka

perusahaan untuk dapat tumbuh dan berkembang perlu meningkatkan mutu dan

kualitas produk dan meningkatkan pelayanan yang dapat memuaskan konsumen.

Konsumen memiliki peluang yang luas untuk mendapatkan produk dengan sederet

pilihan sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Karena itu konsentrasi

pemasaran tidak lagi sekedar bagaimana produk itu telah sampai pada pelanggan

tetapi lebih fokus kepada apakah produk itu telah dapat memenuhi permintaan

pelanggan.

Agar perusahaan tetap dapat eksis, maka diperlukan berbagai cara dan

usaha; seperti manajemen yang baik yang didukung oleh sumber daya yang

berkualitas, disamping itu diperlukan juga kebijaksanaan dan strategi yang dapat

dihandalkan dalam berbagai bidang perusahaan. Banyak hal yang dapat

dilakukan perusahaan dalam usahanya untuk mencapai target penjualan;

(17)

misalnya melakukan strategi penetapan harga yang mendukung terjadinya

peningkatan penjualan, memperluas pasar (ekspansi), menggunakan saluran

distribusi yang tepat dan cocok, dan menggunakan strategi promosi yang gencar.

Dalam hal strategi pemasaran salah satunya adalah promosi, karena

promosi sangat berperan penting dalam perusahaan untuk dapat memperoleh

pelanggan atau konsumen sebanyak mungkin dan untuk mempertahankan

perusahaan agar selalu tetap eksis. Dengan adanya pelanggan atau konsumen

yang banyak maka salah satu tujuan perusahaan dapat tercapai, yaitu volume

penjualan akan meningkat. Oleh sebab itu, perusahaan tidak dapat memperoleh

keuntungan yang maksimal dalam menjual atau memasarkan produknya, jika

tidak disertai dengan promosi yang baik dan benar. Dengan kata lain perusahaan

tidak dapat meningkatkan penjualan tanpa disertai dengan promosi yang gencar

guna mengatasi persaingan yang ketat di masa sekarang ini.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk

(18)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengaruh biaya promosi (periklanan dan promosi penjualan)

terhadap volume penjualan ?

2. Kegiatan promosi (periklanan dan promosi penjualan) manakah yang

memiliki pengaruh terbesar terhadap volume penjualan ?

C. Batasan Masalah

Kegiatan promosi diselenggarakan dengan maksud dan tujuan untuk

meningkatkan volume penjualan, agar kelangsungan hidup perusahaan tetap

eksis dan berkembang. Pada umumnya jenis kegiatan promosi ada 4 (empat),

yaitu : Personal Selling atau penjualan tatap muka, Periklanan, Publisitas, Promosi penjualan. Dalam penelitian ini penulis membatasi kegiatan promosi yang akan diteliti adalah Periklanan dan Promosi penjualan.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh biaya promosi (Periklanan dan Promosi penjualan) terhadap peningkatan volume penjualan.

(19)

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, masukan yang

berguna untuk pengambilan keputusan dan kebijakan perusahaan dalam

meningkatkan volume penjualan dan sebagai bahan pertimbangan untuk

menentukan langkah langkah yang tepat dalam menyusun strategi pemasaran

lebih lanjut, khususnya pada PT. EGA Paintindo, Tangerang.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi

untuk penelitian lebih lanjut dan sebagai bahan tambahan referensi

Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan yang baik unutk menerapkan disiplin

ilmu dan teori yang diperoleh di bangku kuliah dalam lingkungan

masyarakat. Dapat menambah wawasan penulis tentang kegiatan

perusahaan, kinerja perusahaan, dan bagaimana perusahaan menerapkan

(20)

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab pendahuluan menguraikan latar belakang pemilihan judul,

perumusan masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Pada bab ini menguraikan pengertian dari pemasaran, konsep

pemasaran, promosi, personal selling, periklanan, publisitas,

promosi penjualan, hipotesis, dan alat analisis yang digunakan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan metode penelitian yang berisi tentang

jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek dan objek

penelitian, tehnik pengumpulan data, data yang dibutuhkan,

varibel penelitian, dan tehnik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang sejarah dan berkembangnya perusahaan,

lokasi perusahaan, tujuan berdirinya perusahaan, struktur

organisasi, personalia, pemasaran, produksi, dan strategi

(21)

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang pembahasan dan analisisnya

meliputi analisis biaya periklanan, analisis biaya promosi

penjualan, analisis volume penjualan dengan menggunakan alat

regresi linier berganda metode kuadrat kecil ( Least Square

Method )

BAB VI : PENUTUP

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil analisis.

Selain itu juga berisikan tentang keterbatasan yang dihadapi

(22)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Kegiatan pemasaran dalam suatu perusahaan tidak bermula pada akhir

produksidan penjualan akhir saja, namun kegiatan pemasaran itu menuntut lebih

dari sekedar kemampuan memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan.

Perusahaan perusahaan besar maupun kecil mulai merasakan pentingnya

pemasaran dan mulai menyusun organisasi atau departemen untuk mengelola

pemasaran ini.

Pemasaran dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang mengusahakan

agar produk yang dipasarkan dapat diterima dan disenangi oleh pasar.

Perusahaan harus mampu mengetahui bagaimana menyajikan tawaran yang

lebih baik dari yang ditawarkan oleh para pesaingnya.

Mengingat betapa pentingnya fungsi pemasaran, maka untuk lebih

memperjelas pengertian pemasaran penulis akan menguraikan definisi yang

dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :

1. Menurut William J. Stanton : Pemasaran adalah sistem keseluruhan dan

kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,

mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat

memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli

potensial.

(23)

2. Menurut Alex S. Nitisemito : Pemasaran adalah suatu kegiatan yang

bertujuan memperluas arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen

dengan cara yang paling efisien dengan maksud untuk menciptakan

permintaan yang efektif.

3. Menurut Philip Kotler : Pemasaran adalah kegiatan manusia yang

diarahkan pada usaha untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan

melalui proses pertukaran. (Basu Swastha DH, 1984:5)

Dari ketiga definisi di atas dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran dilakukan

untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini agar konsumen bersedia membeli

dan menumbuhkan sikap loyalitas terhadap produk yang ditawarkan oleh

perusahaan tersebut.

B. Konsep Pemasaran

Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan

bahwa pemuasan kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi

kelangsungan hidup perusahaan. (Basu Swastha DH dan Irawan, 1990:10)

Ada 3 faktor penting yang dapat dipakai sebagai dasar dalam konsep

pemasaran, yaitu : (Basu Swastha DH dan Irawan 1990:8)

1. Orientasi pada konsumen.

2. Koordinasi dan integrasi dalam perusahaan.

(24)

C. Promosi

Promosi pada hakekatnya merupakan kegiatan yang bertujuan untuk

mempengaruhi konsumen agar konsumen mengenal produk yang akan

ditawarkan oleh perusahaan, kemudian konsumen menjadi senang dan membeli

produk tersebut. (Indriyo Gitosudarmo, 1994:237).

Promosi menurut Basu Swastha yaitu bahwa promosi dipandang sebagai

arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang

atau organisasi kepada tindakan untuk melakukan pertukaran dalam pemasaran.

Tujuan utama dari promosi yaitu sebagai berikut :

1. Menginformasikan

2. Mempengaruhi

3. Membujuk

4. Mengingatkan pelanggan kepada sasaran tentang pasar dan bauran

pemasaran.

D. Personal Selling

Personal selling merupakan kegiatan perusahaan untuk melakukan

komunikasi langsung dengan para calon konsumennya, sehingga diharapkan ada

hubungan dan interaksi yang positif antara perusahaan selaku sebagai

produsen dengan pembelinya. (Indriyo Gitosudarmo, 1994:240). Sedangkan

menurut William G. Nickles; personal selling adalah interaksi antar individu

(25)

memperbaiki, menguasai dan mempertahankan hubungan pertukaran yang saling

menguntungkan dengan pihak lain.

Jadi personal selling merupakan komunikasi organisasi secara individual.

Berbeda dengan periklanan dan kegiatan promosi lainnya yang komunikasinya

bersifat massal dan tidak bersifat pribadi.

Tahap tahap yang terdapat dalam proses personal selling yaitu sebagai

berikut : (Basu Swastha 1985:263)

1. Persiapan sebelum penjualan.

2. Penentuan lokasi pembeli potensial.

3. Pendekatan pendahuluan.

4. Melakukan penjualan.

5. Pelayanan sebelum penjualan.

Prinsip prinsip personal selling, penjual yang di tugaskan untuk

melakukan personal selling harus memenuhi kriteria kriteria sebagai berikut :

1. Salesmanship

Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk yang akan dijual dan

mempunyai seni menjual, seperti bagaimana cara mendekati pelanggan,

memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi penolakan pelanggan

dan mendorong pelanggan untuk membelinya.

2. Negotiation

(26)

3. Relationship marketing

Penjual harus tau bagaimana cara membina dan memelihara hubungan baik

dengan pelanggan.

Fungsi fungsi dari personal selling :

1) Information, Gathering yaitu melakukan riset dan intelejen pasar.

2) Targeting yaitu menentukan pelanggan yang akan dituju.

3) Communicating yaitu memberi informasi mengenai produk perusahaan

kepada pelanggan.

4) Servicing yaitu memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada

pelanggan.

5) Prospecting yaitu mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan

mereka.

6) Selling yaitu mendekati, mempresentasikan, mendemonstrasikan,

mangatasi penolakan dan menjual kepada pelanggan.

7) Allocating yaitu mengalokasikan kelangkaan waktu kepada pembeli.

E. Periklanan

Menurut William G. Nickles; periklanan adalah komunikasi non individu

dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan

lembaga non laba, serta individu. (Basu Swastha; 1984:245). Sedangkan Philip

(27)

yang dijalankan melalui media yang dibayar atas usaha yang jelas. Periklanan

mempunyai 5 fungsi, yaitu : (Basu Swastha, 1984;246).

1 Memberikan informasi

2 Membujuk atau mempengaruhi

3 Menciptakan kesan

4. Memuaskan keinginan

5. Sebagai alat komunikasi

Suatu iklan mempunyai sifat sifat sebagai berikut : (Fandy Tjiptono,

1995;208)

1. Pubilc Presentation

Iklan memungkinkan seseorang menerima pesan yang sama mengenai

produk yang di iklankan.

2. Pervasiveness

Pesan iklan yang sama bisa diulang ulang untuk menetapkan penerimaan

informasi.

3. Amplified Expresiveness

Iklan mampu mendramatisasikan perusahaan dan produknya melalui gambar

dan sarana untuk mengoyahkan perasaan audience.

4. Impersonality

Iklan tidak bersifat memaksa audience untuk memperhatikan atau

menanggapi karena iklan merupakan informasi yang menolong.

(28)

1 Meningkatkan penjualan barang, jasa atau ide yang menguntungkan.

2 Mengadakan komunikasi secara efektif.

3 Mendukung program personal selling dan kegiatan promosi lainnya

4 Mencapai pelanggan yang tidak dapat dicapai oleh tenaga penjualan

dalam waktu tertentu.

5 Mengadakan hubungan dengan penyalur, misalnya dengan

menyantumkan nama dan alamat.

6 Memasuki daerah pemasaran yang baru atau menarik pelanggan yang

baru.

7 Memperkenalkan produk yang baru.

8 Menambah penjualan industri.

9 Mencegah timbulnya barang barang tiruan.

10 Memperbaiki reputasi perusahaan dengan memberikan pelayanan umum

melalui periklanan.

F. Publisitas

Menurut Basu Swastha; publisitas merupakan pelengkap yang efektif

bagi alat promosi yang lain seperti periklanan, personal selling, dan promosi

penjualan. Sedangkan menurut Fandy Tjitono; publisitas merupakan penyajian

dan penyebaran ide, barang dan jasa secara personal, yang individu atau

(29)

Pada garis besarnya publisitas dapat dipisahkan menjadi 2 kriteria yaitu :

1. Publicity Product (Publisitas Produk)

Publisitas produk merupakan publisitas yang ditujukan untuk

menggambarkan atau untuk memberitahu kepada konsumen tentang suatu

produk beserta penggunaannya.

2. Publisitas Kelembagaan (Institutional Publicity)

Publisitas kelembagaan adalah publisitas yang menyangkut tentang

organisasi pada umumnya. Kegiatan kegiatan itu dapat dipublikasikan

disini misalnya kegiatan sehari hari dari sebuah organisasi, termasuk

pergantian pemimpin, pengawasan polusi, musibah yang dialami

organisasi tersebut dan lain sebagainya.

Kebaikan publisitas :

a. Publisitas dapat menjangkau orang orang yang tidak mau membaca sebuah

iklan.

b. Publisitas dapat ditempatkan pada halaman depan dari sebuah surat kabar

atau pada posisi lain yang mencolok.

c. Lebih dapat dipercaya.

d. Publisitas jauh lebih muda karena dilakukan secara bebas tanpa ada

(30)

Kelemahan publisitas :

1 Publisitas tidak dapat menggantikan peranan dari alat promosi yang lain.

G. Promosi Penjualan

Menurut William G. Nickles; promosi penjualan adalah kegiatan

kegiatan pemasaran selain personal selling, periklanan, publisitas yang

mendorong efektivitas pembelian kepada konsumen dan pedagang dengan

menggunakan alat alat seperti peragaan, pameran, demonstrasi, dan sebagainya

(Basu Swastha, 1984;279). Sedangkan menurut Fandy Tjiptono; promosi

penjualan merupakan bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai

insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera

atau meningkatkan jumlah barang yang akan dibeli pelanggan.

Promosi penjualan yang dilakukan dapat dikelompokkan berdasarkan

tujuan yang ingin dicapai yaitu : (Fandy Tjiptono, 1995;209)

1. Trade Promotion yaitu sales promotion yang bertujuan untuk

mendorong pengecer, eksportir, dan importir untuk perdagangan

barang dan jasa dari sponsor.

2. Customer Promotion yaitu sales promotion yang bertujuan untuk

mendorong pelanggan untuk membeli.

Sales Force Promotion yaitu sales promotion yang bertujuan

memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontrak dengan

(31)

3. Mempertahankan produk baru, menjual lebih banyak kepada

pelanggan lama dan mendidik pelanggan.

Tujuan promosi penjualan :

a. Tujuan promosi penjualan interen adalah untuk meningkatkan atau

mempertahankan moral karyawan, melatih karyawan tentang

bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani

konsumen dan untuk meningkatkan dukungan karyawan, kerjasama

serta semangat bagi usaha promosinya.

b. Tujuan promosi perantara adalah untuk mempelancar atau mengatasi

perubahan perubahan musiman dalam pesanan, untuk mendorong

jumlah pembelian yang besar, untuk mendapatkan dukungan yang

luas dalam saluran terhadap usaha promosi atau memperoleh tempat

serta ruang gerak yang lebih baik.

c. Tujuan promosi penjualan konsumen adalah untuk mendapatkan

orang yang bersedia menggunakan produk baru, untuk

meningkatkan volume penjualan, untuk mendorong produk baru

yang ada, untuk menyaingi promosi yang dilakukan oleh pesaing

(32)

Metode metode penjualan :

¾ Pemberian contoh barang (product sampling)

Penjual dapat memberikan contoh barang secara cuma cuma kepada

konsumen dengan tujuan untuk digunakan atau di coba. Ini

merupakan salah satu alat promosi penjualan yang dianggap paling

mahal, tetapi paling efektif.

Pemberian contoh barang ini dapat efektif terutama untuk

memperkenalkan produk baru dan pemberian tersebut sering

disertakan pada penjualan produk lain.

¾ Kupon atau Nota

Dalam suatu periode tertentu, penjual sering menyarankan kepada

pembeli untuk menyimpan dan mengumpulkan nota atau kupon bukti

pembelian.

¾ Hadiah

Penjual memberikan hadiah langsung kepada pembeli yang membeli

sejumlah tertentu. Cara ini dapat mendorong seseorang untuk

(33)

¾ Kupon berhadiah

Setiap pembeli yang membeli barang dengan sejumlah tertentu atau

membeli satu unit barang akan memperoleh kupon yang akan di undi

di kemudian hari. Nomor kupon yang cocok dengan nomor

undiannya akan mendapatkan hadiah.

¾ Undian dan kontes

Undian dan kontes merupakan alat promosi lain yang dilakukan di

tempat tempat tertentuoleh penjual tertentu, seperti yang terdapat di

arena hiburan.

¾ Rabat (cash refund)

Rabat merupakan pengurangan harga yang diberikan kepada pembeli.

Rabat ini digunakan terutama untuk memperkenalkan produk baru

dan untuk mendorong pembelian ulang atas suatu barang yang

memiliki margin tinggi (menguntungkan). Besarnya rabat dapt

ditentukan dengan persentase atau dengan satuan rupiah.

¾ Peragaan (display)

Peragaan merupakan salah satu alat promosi yang menghubungkan

produsen dengan konsumen secara langsung. Peragaan ini sering

disamakan dengan istilah demonstrasi yang memamerkan barang

(34)

Alat promosi seperti periklanan dan personal selling akan menjadi

efektif apabila didukung dengan usaha usaha promosi penjualan. Sebaliknya,

promosi penjualan itu sendiri akan menjadi lebih efektif jika disertakan pada

usaha periklanan. Untuk memberitahukan pada khalayak ramai bahwa

sebuah toko mengeluarkan kupon, hadiah, diskon dan sebagainya; perlu

dilakukan dengan periklanan. Tanpa periklanan, tidak banyak orang

(konsumen) yang mengetahui bahwa sebuah toko atau perusahaan

melakukan usaha promosi penjualan.

H. Volume Penjualan

Setiap manajer produk harus mampu menguasai jajaran produknya

masing-masing dengan dua cara yang terpenting. Pertama, ia perlu mengetahui jumlah

penjualan dan laba dari berbagai barang dalam lingkungan jajaran produknya. Kedua,

perlu mengetahui bagaimana kedudukan jajaran produk pihak pesaing di pasaran yang

sama. Setiap jenis barang dalam suatu jajaran produk memberi sumbangan

berlain-lainan kepada volume penjualan dan laba. Volume penjualan adalah jumlah unit produk

yang terjual.

Volume penjualan didefinisikan sebagai pertumbuhan yang diharapkan dalam permintaan produksi (Kurniawan Tjakrawala, 2003 : 10)

Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan / umur (life

cycle).Siklus kehidupan barang terdiri atas empat tahap yang berbeda, yaitu tahap

perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap penurunan.

(35)

penjualan yang menguntungkan harus menjadi tujuan perusahaan, dan bukannya

volume untuk kepentingan volume itu sendiri. Pada tahap perkenalan, barang mulai

dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi.

Dalam tahap pertumbuhan, volume penjualan semakin meningkat. Pada tahap

kedewasaan, permintaan terhadap barang tetap dan volume penjualan tetap meningkat.

Pada tahap penurunan, volume penjualannya semakin menurun sampai pada titik

terendah. Dalam tahap ini, barang baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan

barang lama yang sudah kuno.

Volume penjualan suatu jenis barang dapat menurun atau bahkan mati dalam

siklus kehidupannya karena adanya kekunoan teknologis. Adapun strategi-strategi yang

dapat dilakukan untuk meningkatkan volume penjualan adalah :

1. Meningkatkan frekuensi penggunaan barang.

2. Mengembangkan atau menemukan berbagai macam penggunaan barang.

3. Menemukan penggunaan barang baru.

I. Hipotesis

Berdasarkan permasalahan yang disajikan dalam penelitian ini, maka perumusan

hipotesisnya adalah sebagai berikut :

1. Ada pengaruh positif biaya promosi (periklanan dan promosi penjualan)

terhadap peningkatan volume penjualan.

2. Periklanan berpengaruh besar terhadap PT.Ega Paintindo, Tangerang ,

sedangkan Promosi Penjualan berpengaruh besar terhadap Warnet Graha

(36)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian

dengan mengamati sejumlah obyek darim populasi yang terbatas dan hasil penelitian

ini dapat digunakan untuk perusahaan tempat penelitian.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian yang dilakukan di PT. EGA Paintindo yang beralamat di JL. Raya

Pasar Kemis No 88, Kelurahan Kroncong, Tangerang Banten dan Warnet Graha

Rajawali, Yogyakarta yang beralamat di Jl. Godean No. 20 Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Februari – April 2008

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Yang menjadi subjek penelitian ini adalah orang orang yang mengerti tentang

informasi biaya promosi (periklanan dan promosi penjualan) serta volume

(37)

penjualan, yaitu Kepala Bagian Pemasaran dan Staf Manajemen PT. EGA

Paintindo Tangerang dan Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Yang menjadi objek penelitian adalah kegiatan promosi (periklanan dan promosi

penjualan) dan volume penjualan di PT. EGA Paintindo Tangerang dan Warnet

Graha Rajawali, Yogyakarta.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Untuk kepentingan penelitian maka diperlukan data data yang diperoleh

melalui beberapa cara, antara lain :

1. Wawancara

Wawancara merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara tatap muka

dan melakukan tanggung jawab langsung kepada subjek penelitian, yaitu

Kepala Bagian Pemasaran PT. EGA Paintindo Tangerang dan Warnet

Graha Rajawali, Yogyakarta.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan tehnik pengumpulan data dengan cara

memperoleh data dari sumber data, catatan atau arsip perusahaan.

3.. Observasi

Adalah melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk

(38)

E. Data yang dibutuhkan

1. Gambaran umum perusahaan

2. Data penjualan (volume penjualan)

3. Data kegiatan promosi (biaya periklanan dan biaya promosi penjualan)

4. Data lain yang dapat mendukung penelitian, yang terdiri dari data personalia,

data distribusi dan data harga.

F. Variabel penelitian dan Pengukuran Variabel

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah periklanan dan promosi

penjualan. Pengukuran untuk tiap tiap variabelnya adalah sebagai berikut :

a. Periklanan pengukurannya dengan menggunakan biaya periklanan(dalam

rupiah)

b. Promosi penjualan pengukurannya dengan menggunakan biaya promosi

penjualan (dalam rupiah)

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah volume penjualan ( y ) diukur

(39)

G. Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini, tehnik analisi data yang digunakan oleh penulis adalah

analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Analisis kuantitatif adalah analisis yang

menggunakan alat analisis bersifat kuantitatif (alat analisis yang menggunakan

model matematik atau model statistik). Sedangkan analisis kualitatif adalah analisis

yang tidak menggunakan model matematik atau model statistik, analisis data yang

dilakukan terbatas pada tehnik pengolahan data; seperti pada pengecekan data dan

tabulasi, melihat grafik grafik atau angka angka yang tersedia, kemudian melakukan

uraian dan penafsiran.

Untuk kepentingan analisis data dan pembahasan dipakai alat analisis regresi

linier berganda metode kuadrat kecil (Least Square Method).

Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : (J. Suprapto, 1984;240)

y = a + bx1 + cx2

Keterangan :

y = volume penjualan

a = konstanta

b = koefisien 1

c = koefisien 2

x1= biaya periklanan

(40)

1. Untuk menghitung koefisien regresi (a,b,c) dapat dicari dengan metode

kuadrat terkecil yang menghasilkan persamaan regresi sebagai berikut :

a) ∑ y = Na + b∑x1 + c∑x2

b) ∑ yx1 = a∑x1 + b∑x12 + c∑x1x2

c) ∑ yx2 = a∑x2 + b∑x1x2 + c∑x22

Untuk mengetahui apakah persamaan regresi berganda tersebut

signifikan, dapat dilihat dari nilai koefisien determinasi. Koefisien

determinasi ( R2 ) adalah suatu alat utama untuk mengetahui sejauh

mana tingkat hubungan antara variabel x dan y atau dengan kata lain

mengukur seberapa baik suatu variabel digambarkan oleh variabel

lain. Cara menghitung koefisien determinasi ( R2 ) yaitu dengan

menggunakan rumus : (Nugroho Budiyuwono, 1995;290)

a 1 c X2 - n∑

-2

R2=

∑ 2- -2

Keterangan :

R2 = koefisien determinasi berganda

x1 dan x2 = variabel independent

(41)

y = variabel dependent

a,b,c = koefisien regresi berganda

Menguji Hipotesis

Langkah langkah dalam pengujian Hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Uji t

- Merumuskan Hipotesis

H0 : bi = 0, artinya secara individu variabel independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan.

Ha : bi = 0, artinya secara individu variabel independen

berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan.

- Menentukan thitung

Dalam menentukan nilai thitung dapat dicari dengan

menggunakan rumus :

T hitung =

2

Nilai thitung inilah yang kemudian akan dibandingkan dengan ttabel

(42)

Nilai ttabel dapat dicari pada tabel distribusi t dengan ketentuannya

berdasarkan derajat kebebasan df(degree of freedom), yaitu df = n

– k, dimana n adalah jumlah sampel, dan k adalah jumlah seluruh

variabel, serta dengan menggunakan taraf signifikan α = 5% (

0,05 )

- Menarik kesimpulan

Kesimpulan yang diambil dari uji t ini didasarkan pada kriteria

pengujian sebagai berikut :

ƒ Jika ttabel > t hitung maka H0 diterima (Ha ditolak).

ƒ Jika thitung > ttabel maka Ha ditolak (H0 ditolak).

2. Uji F

- Merumuskan hipotesis

H0 : b = c = 0 ; berarti secara bersamaan kegiatan promosi

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap volume

penjualan.

Ha : b ≠ c ≠ o ; berarti secara bersamaan kegiatan promosi

berpengaruh secara signifikan terhadap volume penjualan.

- Menghitung besarnya nilai Fhitung :

/

F hitung =

(43)

Fa = ( k, n – k – 1 )

Besarnya α = 5 %

k = banyaknya variabel

n = jumlah data sampel)

- Daerah penolakan dan daerah penerimaan

Untuk menguji diterima atau tidaknya hipotesis dari

permasalahan yang dikemukakan digunakan uji F (F-test),

dengan membandingkan Fhitung dengan Ftabel .

Ftabel = ( α ; k – 1 ; n – k )

Keputusan yang diambil :

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel.

H0 ditolak jika Fhitung > Ftabel

Untuk melakukan perhitungan regresi linier berganda dengan

metode kuadrat terkecil (Least Square Method), penulis

menggunakan bantuan komputer, yaitu program SPSS 11.00

(44)

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan. 1. PT.EGA Paintindo, Tangerang Banten

PT. Ega Paintindo memulai usahanya pada tahun 1988 di Jakarta masih

berupa usaha home industri,belum memiliki badan hukum.

Sejalan dengan perkembangannya, di tahun 1990 usaha tersebut mulai berubah

bentuk dari usaha home industri menjadi perusahaan perseroan terbatas dengan nama

pertama kali, “PT. Titan Adhi Prada”. Perusahaan ini dimiliki oleh Holding Company,

yang terdiri dari tiga pemilik yaitu Bapak Irawan, Bapak Hartono, serta Bapak

Hendrawan, dengan direktur utama Bapak Rahmat Rusli.

Di tahun 1995, PT. Titan Adhi Prada digantikan dengan nama PT. Ega

Paintindo, yang berkantor pusat di Jln. Pangeran Jayakarta, Jakarta Pusat.

Sedangkan pabriknya berlokasi di Jln. Raya Pasar Kemis Jatiuwung, Tangerang.

Pada tahun 1996, perusahaan berubah kepemilikan dari Holding Company

menjadi perusahaan dengan pemilik serta direktur utama Bapak Rahmat Rusli sampai

sekarang. PT. Ega Paintindo merupakan perusahaan berkembang yang bergerak dalam

bidang pembuatan cat dengan pelarut minyak (Solvent Base), dengan kantor pemasaran

PT. Ega Paintindo yang berlokasi di kompleks Ruko Gading Bukit Indah di Jln. Bukit

Gading Raya No. 9 Kelapa Gading , Jakarta Utara.

(45)

Perusahaan mulai berkembang pesat dlihat dari meningkatnya jumlah orderan

serta pertambahan pelanggan, sehingga kualitas produk sangat diperhatikan.

2. Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta

Graha Rajawali didirikan pada tanggal 1 November 2000 oleh 4 orang pemilik,

yaitu Bapak Yanto, Budi, Surya dan Toni. Pada awalnya Graha Rajawali hanyalah

sebuah wartel dengan nama Rajawali. Karena melihat potensi pasar di sekitar

perusahaan yang mendukung untuk didirikan warnet, maka Bapak Yanto yang juga

memiliki latar belakang Master Ekonomi mengajak ketiga rekannya yang lain untuk

ikut bergabung menanamkan modalnya untuk bisnis jasa internet dengan status

kepemilikan bersama.

Graha Rajawali beralamat di Jl. Godean No. 20 Yogyakarta. Lokasi tersebut

dipilih dengan alasan penghematan biaya tempat. Lokasi itu sendiri sebenarnya

merupakan rumah tinggal Bapak Yanto yang juga merupakan pemilik perusahaan yang

mengajukan gagasan pendirian Warnet Rajawali. Graha Rajawali juga membuka usaha

(46)

B. Tujuan Perusahaan

Tujuan didirikannya PT. Ega Paintindo, dilihat dari visi dan misi perusahan

sebagai berikut :

Visi perusahaan :

Small but beautiful”

Misi perusahaan :

Ingin membuat customer berasa seperti mempunyai pabrik cat sendiri dengan

koridor/peraturan-peraturan yang berlaku sesuai perusahaan.

C. Lokasi Pabrik

Lokasi pabrik bertempat di Jln. Raya Pasar Kemis Kelurahan Kroncong

Tangerang- Banten.

D. Struktur Organisasi

Dalam melaksanakan kegiatan perusahaan harus ada kerjasama antara atasan

dan bawahan agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar. Maka berikut ini adalah

(47)

Gambar V.1

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT. EGA PAINTINDO

Sekretaris

Manajer

Pemasaran

Purchasing

Manajer

Akuntansi

Manajer

Pabrik

Laborat

Center

Manajer

Produksi

R&D

AAS

QC

Row

Material

Gudang

Bahan

Baku

QC

Administrasi

Umum &

PPC

Gudang

Bahan

Jadi

(48)

1. Direktur Utama

Tugas dan wewenang :

a Menjaga kelangsungan hidup perusahaan

b Mengusahakan keuntungan yang sebesar mungkin melalui perencanaan,

pengkoordinasian serta pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan perusahaan

demi tercapai tujuan perusahaan.

c Memimpin rapat direksi dan mengkoordinasikan rencana-rencana yang di

usulkan manajer mengenai bidangnya masing-masing dengan memperhatikan

kebijakan umum perusahaan yang telah ditetapkan.

2. Sekretaris

Tugas dan wewenang :

a Bertanggung jawab terhadap administrasi mengenai perusahaan secara umum.

3. Manajer Pemasaran

Tugas dan wewenang :

a Mengkoordinir pelaksanaan pemasaran, distribusi pasar agar berjalan lancar dan

tepat waktu.

b Mengkoordinir para tenaga penjual.

4. Manajer Akuntansi

Tugas dan wewenang :

a Mengkoordinir pembukuan dan prosedur keuangan perusahaan.

b Menyusun laporan keuangan serta mengurusi perpajakan perusahaan.

(49)

Tugas dan wewenang :

a Merupakan pimpinan pabrik.

b Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan produksi di dalam pabrik.

c Menandatangani Sertifikat Mutu Produk.

6. Manajer Produksi

Tugas dan wewenang :

a Mengontrol seluruh kegiatan produksi.

b Bertanggungjawab terhadap kebenaran dan kualitas produksi.

c Memberi tugas kepada kepala-kepala Divisi.

d Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan.

7. Kepala Laborat Center

Tugas dan wewenang :

a Menentukan kebijakan serta perbaikan kualitas produksi.

b Bertanggungjawab terhadap semua kegiatan laboratorium, hubungan antar

pelanggan, kualitas serta ketepatan waktu pelayanan.

8. Bagian R & D

Tugas dan wewenang :

a Bertanggungjawab terhadap semua pembuatan sample baru serta lama.

b Melakukan penimbangan dan pengambilan bahan baku di gudang.

9. Bagian Laborat AAS

(50)

a Bertanggungjawab terhadap pengetesan AAS.

b Membantu administrasi laborat.

10. Bagian QC Row Material

Tugas dan wewenang :

a Bertanggungjawab terhadap kualitas produksi

b Membuat laporan hasil produksi ke Administrasi umum.

c Memutuskan bagus/tidaknya barang untuk dikirim

11. Bagian Administrasi Umum

Tugas dan wewenang :

a Menerima SO dari kantor pusat.

b Bertanggungjawab terhadap formulasi produksi.

c Membuat rencana produksi dan kepala-kepala Divisi.

d Membuat laporan ke kantor pusat untuk dibuatkan surat jalan pengiriman.

e Membuat Jadwal Pengiriman Barang.

12. Bagian Gudang Bahan Baku

Tugas dan wewenang :

a Bertanggungjawab terhadap masuk serta keluarnya barang bahan baku.

13. Bagian Gudang Bahan Jadi

Tugas dan wewenang :

a Bertanggungjawab terhadap pengiriman barang jadi dari pabrik.

(51)

Tugas dan wewenang :

a) Mengontrol, memelihara dan memperbaiki mesin pabrik.

b) Bertanggungjawab terhadap peralatan dan sarana produksi.

c) Membuat laporan atas perbaikan mesin kepada Manajer Produksi.

15. Bagian Security

Tugas dan wewenang :

a) Bertanggungjawab terhadap keamanan pabrik.

Struktur Organisasi dari Warnet Graha Rajawali sangat sederhana. Keempat

pemilik perusahaan membagi tugas untuk beberapa fungsi. Fungsi tersebut adalah

keuangan, operasional, karyawan dan teknis computer. Graha Rajawali memiliki 14

orang karyawan yang bertugas sebagai operator internet. Semua karyawan tersebut

setiap harinya dalam 4 shift selama 6 jam untuk setiap shiftnya. Karyawan bekerja

selama 7 hari kerja, dengan system libur bergantian menurut kesepakatan bersama.

Untuk hari tertentu, seperti hari Raya Natal dan Idul Fitri karyawan libur sesuai dengan

agama yang dianutnya. Sistem penggajian karyawan dilakukan tanggal 1 setiap

bulannya. Akan tetapi gaji yang diberikan tidak sesuai dengan UMR yang ditetapkan.

Hal tersebut dikarenakan sistem kerja yang part time. Ada bonus dan THR untuk

karyawan, akan tetapi karyawan tidak diberikan fasilitas untuk operasional kerjanya.

(52)

Gambar V.2

Struktur Organisasi Warnet Graha Rajawali

E. Manajemen Sumber Daya Manusia

1. Sumber-sumber tenaga kerja

a. Sumber tenaga kerja dari internal, merupakan perekrutan karyawan yang

berasal dari dalam perusahaan sendiri dimana telah memenuhi syarat-syarat

tertentu untuk dipromosikan pada tingkatan yang lebih atas.

b. Sumber tenaga kerja dari eksternal, merupakan perekrutan karyawan yang

berasal dari luar perusahaan, dapat mengumumkan lowongan pekerjaan

melalui media surat kabar.

2. Data tenaga kerja

Data tenaga kerja di bagi menjadi 2 bagian, yaitu :

a. Tenaga kerja pemasaran, terdiri dari :

Laki-laki : 3 orang

Perempuan : 4 orang

Pemilik Perusahaan

(53)

b. Tenaga kerja pabrik

Laki-laki : 31 orang

Perempuan : 4 orang

3. Sistem upah tenaga kerja

Sistem upah tenaga kerja berdasarkan pada :

a. Sistem upah mingguan ; sistem ini diberikan kepada karyawan tidak

langsung setiap minggunya sesuai dengan jumlah hari mereka masuk kerja.

b. Sistem upah bulanan ; sistem ini diberikan kepada karyawan langsung dan

diterima setiap akhir bulan sesuai dengan jumlah hari mereka masuk kerja

serta jabatan dan masa kerja.

c. Upah lembur ; sistem ini diberikan bagi karyawan yang melakukan kerja

lembur, sesuai dengan jumlah hari mereka lembur.

4. Pengaturan jam kerja

a. Hari senin sampai dengan hari kamis dari jam 08.00. sampai jam 17.00 WIB.

Istirahat jam 12.00 sampai jam 13.00 WIB

b. Hari Jum’at dari jam 08.00 sampai jam 17.00 WIB. Istirahat jam 11.00 sampai

jam 13.00 WIB.

c. Hari sabtu dan hari minggu libur.

d. Hari libur nasional karyawan diliburkan sesuai dengan ketentuan

(54)

5. Keselamatan kerja dan kesejahteraan karyawan

a. Keselamatan kerja

Karyawan menggunakan masker, sarung tangan, pakaian seragam, sepatu

ABRI serta pemadam kebakaran yang selalu stand by di perbagian ruangan.

b. Kesejahteraan karyawan

Fasilitas dan jaminan kerja yang diberikan perusahaan untuk kesejahteraan

karyawan adalah sebagai berikut :

1. Tunjangan perawatan dan pengobatan kesehatan.

2. Tunjangan kecelakaan dan kematian.

3. Tunjangan Hari Raya.

4. Tunjangan bonus pertahun.

5. Penyediaan mess bagi karyawan.

6. Rekreasi.

7. Penyediaan pinjaman kepada karyawan.

F. Strategi Pemasaran Perusahaan

I. Strategi Produk

PT. Ega Paintindo memproduksikan produk-produk cat solvent base

berdasarkan pesanan dari customer (Job Order), dengan harga yang seminim

mungkin di bawah pesaing, dan kualitas diatas pesaing sesuai yang diinginkan

(55)

II. Strategi Harga

Strategi harga yang diterapkan di PT. Ega Paintindo berdasarkan pada :

1. Total biaya sesungguhnya dikalikan pajak ditambah dengan keuntungan

yang diinginkan.

2. Harga jual dibandingkan dengan harga pesaing, dimana penetapan harga

dibawah harga pesaing.

3. Apabila harga jual mahal, maka perlu perbaikan formula oleh bagian lab

sehingga harga dapat bersaing dengan pesaing.

4. Harga jual ditetapkan dengan nominal mata uang dollar, karena disesuaikan

dengan harga pembelian bahan baku yang menggunakan mata uang dollar,

dimana sebagian besar bahan baku masih mengimpor dari luar negeri.

III. Strategi Promosi

Strategi promosi yang diterapkan PT. Ega Paintindo saat ini melalui :

1. Personal Sellling

Dimana tenaga sales executive perusahaan menawarkan produk-produk

langsung kepada konsumen dengan cara mengunjungi.

2. Selling Promotion

Promosi penjualan melalui penawaran diskon/potongan harga untuk

produk tertentu dengan jangka waktu tertentu.

3. Advertising

(56)

IV. Saluran Distribusi

Saluran distribusi yang dilakukan PT. Ega Paintindo melalui :

1. Saluran distribusi langsung, produk cat yang dipesan langsung dikirim

kepada pembeli maupun customer.

2. Saluran distribusi tidak langsung, untuk jenis produk cat untuk retail/eceran

oleh PT. Ega Paintindo disalurkan melalui Agen penjual cat sebelum

langsung ke tangan konsumen. PT. Ega Paintindo bekerjasama dengan PT.

Cellux sebagai agen tunggal untuk memasarkan produk cat jenis retail.

Selain itu juga melalui agen penjual cat lainnnya seperti : Gama Paintindo,

PT. Amen Paint Swadana.

Untuk sistem pemasaran Warnet Graha Rajawali hanya menawarkan layanan jasa internet/gamenet dan tidak menawarkan produk lain diluar itu. Sistem pelayanan

konsumen dilakukan dengan sangat sederhana, yaitu konsumen datang menuju meja

operator internet untuk memilih nomer bilik. Setelah komputer dihidupkan , billing

dibuka sampai konsumen selesai dengan kepentingannya. Setelah selesai maka

konsumen dapat membayar tagihannya di meja operator. Tarif yang ditawarkan

didasarkan pada tarif standar yang telah ditentukan oleh AWARI (Asosiasi Warnet Republik Indonesia) yaitu sebesar Rp. 3.000 / jam. Untuk memperkenalkan usahanya kepada para konsumen, manajemen memanfaatkan promosi dengan cara penyebaran

brosur dan pemasangan spanduk. Yang menjadi sasaran perusahaan adalah masyarakat

di sekitar perusahaan yang membutuhkan layanan jasa internet seperti murid sekolah,

(57)

G. Manajemen Produksi

1. Jenis produksi

PT. Ega Paintindo memproduksikan cat Solvent Base, merupakan cat

dengan pelarut minyak. Sedangkan jenis produknya di bagi menjadi 9 jenis

produk, yaitu :

A. Cat Dasar

Merupakan cat yang di pakai untuk primer atau dasar sebelum cat

lain digunakan, agar daya lekatnya lebih baik serta dapat menutup

pori-pori. Produknya terdiri dari : Egapencil primer, Egacell primer (Nitro

cellulose).

B. Cat anti karat

Merupakan cat yang dipakai sebagai pelapis barang-barang metal

atau logam agar tidak berkarat. Produknya terdiri dari : Egakyd primer,

Ega epoxy primer, Ega etching primer, dan Ega stoving primer.

C. Cat Logam

Merupakan Top Coat atau cat yang dipakai setelah cat dasar/ primer

untuk barang-barang dari metal atau logam. Produknya terdiri dari :

Egakyd, Ega Epoxy, Egastoving, Ega syntetik, Egastoving Acrylic,

(58)

D. Cat Kayu dari bahan lain

Merupakan Top Coat atau cat yang dipakai setelah cat dasar/ primer

untuk barang-barang dari kayu. Produknya terdiri dari : Ega Acrylic,

Egacel (Nitro cellulose).

E. Cat Kayu dari polymer vinyl

Merupakan Top Coat atau cat khusus untuk kayu dari bahan dasar

polymer viny yang dipakai setelah cat dasar. Produknya terdiri dari :

Egapencil atau Ega Lacquer.

F. Cat Kayu lainnya

Merupakan cat untuk furniture, rotan atau kayu dari bahan dasar

alkyd, urea melamine dan acid. Produknya terdiri dari : Ega melamine, Ega

melamine clear, Ega melamine solid, Ega tinting colour.

G. Thinner

Merupakan campuran pelarut (solvent) yang berfungsi untuk

pengencer cat. Produk terdiri dari Egastoving thinner, SS thinner.

H. Vernish

Merupakan cat clear yang diaplikasikan setelah top coat, biasanya

non colour/ transparan. Produknya terdiri dari : varnish natural.

I. Dempul

Berfungsi untuk mengisi pori-pori kayu supaya rata dibuat dari bahan

(59)

2. Bahan Baku

Bahan baku yang dibutuhkan :

1. Pigment : berfungsi untuk pewarnaan cat.

2. Additive : berfungsi untuk memperbaiki kualitas cat.

3. Filler : berfungsi untuk mengisi cat.

4. Binder : berfungsi untuk pengikat/ pelekat.

5. Solvent : berfungsi untuk pengencer.

3. Peralatan

Peralatan yang diperlukan :

1. Mixer : mesin untuk mengaduk supaya rata.

2. Granding : mesin untuk menghaluskan cat.

3. Takel : alat untuk mengecek barang berat.

4. Glase bed : merupakan butiran kaca untuk mempercepat halusnya cat saat

di granding.

4. Alat-alat Lab, seperti :

a. Fineness tes : alat untuk mengecek kehalusan cat.

b. Criptometer : alat untuk mengecek daya tutup cat.

c. Forcup : alat untuk mengecek kekentalan cat.

d. Glassmeter : alat untuk mengecek kekilapan cat.

e. Cater dan selotipe : untuk mengecek daya lekat cat.

(60)

5. Tahap proses pembuatan cat

Adapun tahapan proses pembuatan cat adalah sebagai berikut :

I. Menentukan formula.

II. Menimbang dan memisahkan bahan baku menjadi 2 bagian, yaitu Mill

base dan Letdown.

Mill base merupakan campuran bahan baku yang akan di proses

terlebih dahulu / awal proses kemudian di granding, karena bahan baku

tersebut masih kasar.

Letdown merupakan campuran bahan baku yang diproses terakhir

kali setelah mill base, bahan tersebut diproses dengan cara dimixer.

III. Sebagian bahan di additive, solvent yang termasuk mill base dimixer lalu

tambahkan pigment sedikit demi sedikit kemudian dimixer lagi sampai

rata. Setelah itu digranding sampai kehalusan yang diinginkan.

IV. Setelah halus, masukkan bahan-bahan yang termasuk letdown seperti

binder, solvent, additive. Kemudian dimixer sampai rata.

V. Setelah selesai baru di colour matching sesuai standar warna yang

diinginkan.

VI. Setelah cek warna di bagian QC juga perlu di cek viscositynya, SB/Bdnya,

gloss pada criptometer pada adhesion, seteah sesuai spect baru dipacking

(61)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

 

A. Deskripsi Penelitian

Besar biaya periklanan dan promosi penjualan yang dikeluarkan perusahaan telah

dikumpulkan peneliti selama 13 bulan (time series) untuk PT EGA Paintindo,

Tangerang Banten, dan selama 24 bulan untuk Warnet Rajawali Yogyakarta. Data ini

dianalisis dengan uji regresi ganda untuk menjelaskan pengaruhnya terhadap volume

penjualan yang berhasil dicapai dalam kurun waktu tersebut.

Sebelum pengujian regresi, biaya periklanan, promosi dan volume penjualan akan

dideskripsikan terlebih dahulu, sehingga dapat diketahui kondisi biaya-biaya tersebut

selama masa penelitian. Informasi ini penting untuk menjelaskan hasil uji regresi yang

diperoleh.

1. Biaya Periklanan PT.EGA Paintindo, Tangerang dan Warnet Rajawali, Yogyakarta.

Biaya periklanan berfluktuasi selama masa penelitian. Dilihat dari persentase

peningkatannya, tampak menunjukan kecenderungan menurun (gambar 3 dan 4 ).

Karakteristik ini merupakan indikasi, bahwa peningkatan biaya periklanan

yang dilakukan perusahaan semata-mata hanya untuk menyesuaikan kenaikan harga

baku periklanan, bukan sebagai peningkatan akibat kebijakan khusus untuk maksud

ekspansi iklan. Indikasi ini diperkuat dari fluktuasi perubahan yang memiliki

kecenderungan sedikit menurun.

(62)

Bulan 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Bia ya P e rikla n an 14000000.00 13000000.00 12000000.00 11000000.00 10000000.00 9000000.00 8000000.00 1 372 00 00. 00 13 000 000 .00 12 75 0 00 0 .00 12 13 000 0. 0 0 1 187 00 00. 00 11 66 0 00 0. 00 10 85 000 0. 00 10 53 000 0. 00 10 00 0 00 0. 00 9 500 000 .00 88 00 000 .0 0 8 2 50 00 0. 00 8 2 50 00 0. 00 Bulan 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Biaya Periklanan 450000 400000 350000 300000 250000 4229 00 38 8700 40450 0 4 02500 3777 00 42 1000 4315 00 3 94500 4 37500 417 500 337 500 4 55000 44 4500 337 500 3 44000 33 2000 3205 00 32000 0 3140 00 34750 0 31 2500 2775 00 251 000 2455 00

Gambar V.3. Besar biaya periklanan PT. Ega Paintindo, Tangerang

(63)

Bulan 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Biay a P rom os i P e njual a n 16000000.00 14000000.00 12000000.00 10000000.00 8000000.00 6000000.00 1 5550000.00 1532 0000.00 14970 000. 0 0 14 540000.00 13950000 .00 13900000.00 13640 000. 0 0 12150 000. 0 0 11500000.00 10550000.00 8950 000.00 8 750000.00 6200000.00

2. Biaya Promosi Penjualan

Biaya promosi penjualan mengalami peningkatan selama masa penelitian secara

fluktuatif, berarti perusahaan melakukan peningkatan anggaran biaya promosi penjualan.

Namun seperti yang terjadi pada biaya periklanan, bila perkembangan ini dilihat dari

persentase peningkatannya, justru tampak menunjukkan kecenderungan menurun.

Karakteristik ini diduga sebagai indikasi, bahwa peningkatan biaya promosi

penjualan yang dilakukan perusahaan semata-mata hanya untuk menyesuaikan kenaikan

biaya operasional promosi penjualan, bukan sebagai peningkatan akibat kebijakan khusus

untuk maksud ekspansi. Indikasi ini diperkuat dari fluktuasi perubahan yang memiliki

kecenderungan menurun.

(64)

Bulan 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Bi ay a P romo s i Pe nj ua la n350000 300000 250000 200000 400 3 4 55 00 3 5 55 00 37 45 00 36 42 00 39 500 34 50 00 35 00 0 0 32 450 0 38 70 0 32 70 00 31 00 00 3 075 00 30 50 00 31 40 00 30 10 00 31 00 00 30 00 00 28 40 00 27 75 0 0 26 25 00 2 475 00 24 20 0 0 234 50 0

Gambar V.6 Besar biaya promosi penjualan Warnet Graha Rajawali, Yogyakarta

3. Volume penjualan

Volume penjualan mengalami peningkatan selama masa penelitian secara fluktuatif,

berarti perusahaan berhasil meningkatkan volume penjualan. Namun bila keberhasilan ini

dilihat dari persentase peningkatannya, justeru mengalami fluktuasi dengan kecenderungan

menurun.

Karakteristik ini menjelaskan, bahwa meskipun perusahaan berhasil meningkatkan

volume penjualan, namun mengalami penurunan peningkatan penjualan yang diperoleh

dalam masa tersebut. Terlihat dalam gambar 7 mengalami persentasi yang menurun drastis,

(65)

Bulan 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 Volum e Penjualan 2.00E10 1.50E10 1.00E10 5.00E9 0.00E0 1.58 E 1 0 1.51E10 1. 4 4 E10 1.43 E 1 0 1.23E10 1.17E10 8.67E9 7.46E9 5.15E9 4.19E9 4.70E9 2.22E9 8.31E8 Bulan 24 23 22 21 20 19 18 17 16 15 14 13 12 11 10 9 8 7 6 5 4 3 2 1 V o lume Pe njua la n 1600000 1500000 1400000 1300000 1200000 1100000 1000000 15100 00 1480000 1465000 1427000 1380000 1370000 1387500 1351000 13 63000 1277000 1258000 13 63000 1347000 1232000 1188000 1115000 1302000 1249000 12435 00 1120000 1114000 1095000 1071000 1029000

Gambar V.7. Besar volume penjualan PT. Ega Paintindo, Tangerang

(66)

B. Hasil Pengujian Regresi Ganda

Pengujian regresi dilakukan menggunakan data dari PT. EGA Paintindo Tangerang, dan

Warnet Graha Rajawali Yogyakarta. Hasil pengujian keduanya adalah sebagai berikut ;

B.1. PT. EGA Paintindo, Tangerang

Tabel V.1

Hasil Pengujian Regresi PT Ega

Variable β Thit p Ket

Constan -2E10

X1 – Periklanan 2430.693 4.222 0.002 Sig

X2 – Promosi Penjualan 246.632 0.688 0.507 Non.Sig

Korelasi Ganda (R) 0.983

Koef. Determinasi (R²) 0.966

Ftest 143.320

Ftabel(df=2:10,α=.5%) 4.103

Probabilitas 0.000

Sumber : Hasil pengujian regresi

1. Pengaruh secara Parsial

Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan secara parsial terhadap Volume

Penjualan dijelaskan oleh persamaan regresi ganda. Dari tabel V.1 dapat disusun

persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y = -2E10 + 2430.693x1 + 246.632x2,

(67)

a. Pengaruh Biaya Periklanan

Koefisien regresi variabel Periklanan menjelaskan pengaruhnya secara

parsial terhadap Volume Penjualan. Nilai positif berarti peningkatan Periklanan

dapat meningkatkan Volume Penjualan, dan nilai sebesar 2430.693 menjelaskan,

untuk setiap peningkatan satu Rupiah biaya Periklanan dapat meningkatkan

Volume Penjualan sebesar 2430.693 Rupiah.

Evaluasi kebermaknaan pengaruhnya dilakukan melalui nilai t-hitung,

terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel Periklanan lebih besar

dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.

Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.002, nilai

kurang dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya signifikan atau menerima Ha.

Thitung = 4.222

ttabel = 1.812 (1 tail, df=10,α=5%)

(68)

b. Pengaruh Biaya Promosi Penjualan

Koefisien regresi positif variabel Promosi Penjualan menjelaskan

peningkatan Promosi Penjualan dapat meningkatkan Volume Penjualan, nilainya

sebesar 246.632 menjelaskan untuk setiap peningkatan satu Rupiah biaya

Promosi Penjualan dapat meningkatkan Volume Penjualan sebesar 246.632

Rupiah.

Terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel Promosi

Penjualan lebih kecil dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ho atau

tidak signifikan. Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya

sebesar 0.507, nilai lebih dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya tidak signifikan

atau menerima Ho.

Thitung = 0.688

ttabel = 1.812 (1 tail, df=10,α=5%)

(69)

Temuan signifikan Pengaruh biaya Periklanan secara parsial di atas menjadi

bukti empiris mendukung hipotesis yang menyatakan terdapat pengaruh positif

biaya periklanan terhadap volume penjualan. Sedangkan untuk variabel promosi

penjualan tidak terbukti secara empiris, sehingga Ho ditolak.

2. Pengaruh secara Simultan

Pengaruh Periklanan (X1) dan Promosi Penjualan (X2) secara bersama

terhadap Volume Penjualan (Y) ditunjukan oleh kuadrat korelasi ganda

(determinasi), yaitu sebesar 0.983² = 0.966 atau 96.6 %. Berdasarkan determinasi

ini dapat dijelaskan bahwa Volume Penjualan 96.6 % dipengaruhi oleh Periklanan

dan Promosi Penjualan, sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

Kebermaknaan pengaruh secara simultan Periklanan dan Promosi Penjualan

dalam mempengaruhi Volume Penjualan di evaluasi dengan membandingkan nilai

F-hitung dengan F-tabel, bila nilai F-hitung sama atau melebihi F-tabel berarti

pengaruhnya bermakna atau signifikan, sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak

signifikan. Gambar di bawah memperlihatkan nilai F-hitung lebih besar

dibandingkan F-tabel sehingga berada di daerah pengaruh (Ha) atau signifikan.

Keberadaan pengaruh simultan ini merupakan bukti empirik yang mendukung

(70)

F-hit = 143.320

F-tab = 4.103

(df=2:178,α=5%)

Gambar V.11. Signifikansi Koefesien Determinasi

B.2. Warnet Graha Rajawali Yogyakarta

Tabel V.2

Hasil Pengujian Regresi Warnet Rajawali

Variabel β Thit p Ket

Konstan 454455.021

X1 – Periklanan 0.942 2.565 0.018 Sig

X2 – Promosi Penjualan 1.514 3.194 0.004 Sig

Korelasi Ganda (R) 0.882

Koef. Determinasi (R²) 0.778

Ftest 143.320

Ftabel (df=2:21,α=.5%) 4.103

Probabilitas 0.000

Sumber : Hasil pengujian regresi

1. Pengaruh secara Parsial

Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan secara parsial terhadap Volume

(71)

persamaan regresi yang diperoleh yaitu Y = 454455.021 + 0.942x1 + 1.514x2,

persamaan ini menjelaskan ;

a. Pengaruh Biaya Periklanan

Koefisien regresi variabel Periklanan menjelaskan pengaruhnya secara

parsial terhadap Volume Penjualan, nilai positif berarti peningkatan Periklanan

dapat meningkatkan Volume Penjualan, dan nilai sebesar 0.942 menjelaskan

untuk setiap peningkatan satu Rupiah Biaya Periklanan dapat meningkatkan

Volume Penjualan sebesar 0.942 Rupiah.

Evaluasi kebermaknaan pengaruhnya dilakukan melalui nilai t-hitung,

terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel Periklanan lebih besar

dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau signifikan.

Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar 0.018, nilai

kurang dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya signifikan atau menerima Ha.

Thitung = 2.565

ttabel = 2.080 (1 tail, df=21,α=5%)

(72)

b. Pengaruh Biaya Promosi Penjualan

Koefesien regresi positif variabel Promosi Penjualan menjelaskan

peningkatan Promosi Penjualan dapat meningkatkan Volume Penjualan, nilainya

sebesar 1.514 menjelaskan untuk setiap peningkatan satu Rupiah Promosi

Penjualan dapat meningkatkan Volume Penjualan sebesar 1.514 Rupiah.

Terlihat pada gambar di bawah besarnya t-hitung variabel Promosi

Penjualan lebih besar dari t-tabel sehingga berada di daerah penerimaan Ha atau

signifikan. Kebermaknaan juga dapat dilihat dari nilai probabilitasnya sebesar

0.004, nilai kurang dari 0.05 menjelaskan pengaruhnya signifikan atau menerima

Ha.

Thitung = 3.194

ttabel = 2.080 (1 tail, df=21,α=5%)

Gambar V.13. Signifikansi pengaruh Promosi Penjualan

Temuan pengaruh signifikan biaya periklanan dan biaya promosi penjualan

(73)

menyatakan terdapat pengaruh positif biaya periklanan dan promosi penjualan

terhadap volume penjualan.

2. Pengaruh secara Simultan

Pengaruh Periklanan (X1) dan Promosi Penjualan (X2) secara bersama

terhadap Volume Penjualan (Y) ditunjukan oleh kuadrat korelasi ganda

(determinasi), yaitu sebesar 0.882² = 0.778 atau 77.8 %. Sehingga dapat dijelaskan

bahwa Volume Penjualan 77.8% dipengaruhi oleh Periklanan dan Promosi

Penjualan, sisanya dipengaruhi variabel lain yang tidak diteliti.

Kebermaknaan pengaruh secara simultan Periklanan dan Promosi Penjualan

dalam mempengaruhi Volume Penjualan di evaluasi dengan membandingkan nilai

F-hitung dengan F-tabel, bila nilai F-hitung sama atau melebihi F-tabel berarti

pengaruhnya bermakna atau signifikan, sebaliknya bila lebih kecil berarti tidak

signifikan. Gambar di bawah memperlihatkan nilai F-hitung lebih besar

dibandingkan F-tabel sehingga berada di daerah pengaruh (Ha) atau signifikan.

Keberadaan pengaruh simultan ini merupakan bukti empirik yang mendukung

(74)

F-hit = 143.320

F-tab = 3.467

(df=2:21,α=5%)

Gambar V.14. Signifikansi Koefesien Determinasi

C. Pembahasan

PT Ega Paintindo dalam menjual produknya, dilakukan secara langsung oleh

perusahaan. Dibandingkan dengan Warnet Graha Rajawali yang bersifat lokal, maka

PT. Ega Paintindo dapat dipandang sebagai perusahan besar dan Warnet Graha Rajawali

perusahaan kecil. Pandangan ini penting untuk memudahkan pembahasan pengaruh

kegiatan promosi terhadap volume penjualan.

Bertolak dari pandangan tersebut, berarti temuan pengaruh signifikan kegiatan

promosi yang terdiri dari periklanan dan promosi penjualan terhadap volume penjualan

berlaku umum pada perusahaan skala besar dan kecil. Temuan ini sesuai dengan

pendapat Indriyo Gitosudarmo (1994:237) yang mengatakan bahwa promosi dapat

(75)

penelitiannya juga menemukan pengaruh promosi terhdap keputusan pemakaian jasa

warnet (Jurnal Manajemen Pemasaran, 2007)i.

Dengan demikian kegiatan promosi (periklanan dan promosi penjualan) penting

untuk dikelola sebagai variabel untuk mengoptimalkan penjualan. Dalam temuan di

atas ditu

Gambar

Gambar V.1 STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PT. EGA PAINTINDO
Gambar V.2
Gambar V.3. Besar biaya periklanan PT. Ega Paintindo, Tangerang
Gambar V.5. Besar biaya promosi penjualan PT. Ega Paintindo, Tangerang
+7

Referensi

Dokumen terkait

Begitu juga pada peralatan yang digunakan persis sama dengan peralatan pembuatan batako biasa, pada pemanfaatan limbah styrofoam diperlukan tambhan peralatan yaitu

rrlja1d

Logika sanad ini sangatlah penting dalam tradisi yang dikembangkan di pondok-pondok pesantren tradisional yang berkembang di nusantara dan dipimpin. oleh para kiai NU

Kelas VIII E terdiri dari 31 siswa. Siswa kelas VIII E juga dikenal ramai. Akan tetapi secara keseluruhan lebih dapat dikuasai daripada kelas VIII D. Praktikan

MEDIA PEMBELAJARAN POWER POINT DAN METODE INKUIRI DILENGKAPI GAME ULAR TANGGA (POP-MI-GUT) DAPAT MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI KALOR SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 15

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Bupati Bantul tentang Pembentukan Penyelenggara Pembinaan Keluarga Sadar

Atas penolakan pihak bank memberikan keterangan mengenai dana yang disimpan oleh suami Pemohon di bank sebagaimana diamanatkan oleh Pasal 40 ayat (1) dan ayat (2)

Penanaman nilai-nilai keberagaman sejak sekolah dasar yang telah dibahas sebelumnya, membuat peneliti tertarik untuk mendalaminya, khususnya penanaman nilai-nilai