• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 SOKARAJA - repository perpustakaan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI BEBAS DENGAN METODE LATIHAN TERBIMBING PADA SISWA KELAS VIII F SMP NEGERI 2 SOKARAJA - repository perpustakaan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran Bahasa dan Sasta Indonesia memiliki empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok ialah keterampilan menulis, keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan merupakan hasil pemikiran seseorang yang dituangkan diatas bidang datar sebagai kegiatan produktif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis tidak akan dimiliki seseorang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktik secara terus-menerus. Dengan menulis secara terus-menerus dan latihan yang sungguh-sungguh, keterampilan tersebut dapat dimiliki oleh siapa saja. Keterampilan itu juga bukanlah suatu keterampilan yang sederhana, melainkan menuntut sejumlah kemampuan. Betapapun sederhananya tulisan yang dibuat, penulis tetap dituntut memenuhi persyaratan seperti yang dituntut apabila menulis tulisan yang rumit.

(2)

beberapa aspek. Keterampilan menulis puisi merupakan salah satu dari apresiasi sastra produktif, tujuan dari menulis puisi di sekolah khususnya di SMP adalah agar siswa memperoleh pengetahuan dan pengertian dasar tentang puisi. Puisi ialah suatu karya sastra tulis yang mengandung unsur seni, sedangkan seni ialah hasil buah fikir manusia, manusia akan menghasilkan sebuah karya yang membutuhkan keberanian untuk mengekspresikan karya sastra tersebut.

Menghadapi pembelajaran menulis, khususnya menulis satra (puisi), banyak siswa yang memandang sebagai kegiatan yang sulit. Hal ini karena sebagian besar siswa belum memiliki pengalaman dalam menulis puisi. Siswa beranggapan bahwa kegiatan menulis puisi merupakan kegiatan yang sulit, membosankan, menyita waktu, dan tenaga. Berdasarkan hasil wawancara pada tanggal 22 Januari 2013 dengan Ibu Puji Warsiti guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja Tahun Pelajaran 2012/2013 , diketahui bahwa kemampuan menulis puisi masih sangat rendah dengan nilai rata-rata siswa sebesar 6,50. Penyebabnya adalah (1) daya imajinasi siswa yang masih kurang baik, (2) diksi yang digunakandalam menulis puisi bebas kurang tepat, (3) kesulitan menentukan tema, (4) dan kurang dapat mengembangkan ide.

(3)

Perasaan manusia akan mempengaruhi di dalam manusia membuat karya, dan pembelajaran menulis puisi di kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja diharapkan siswa mampu dan berani menciptakan serta mengekspresikan diri dan menuangkan ke dalam tulisan yang indah, yang melukiskan perasaan mereka terhadap suatu suasana, benda, dan lainnya. Menciptakan daya kritis siswa merupakan tujuan yang diharapkan dalam proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dapat diwujudkan manakala siswa diajak dengan sungguh-sungguh mengapresiasi suatu karya sastra. Untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, terlebih dulu guru harus memiliki pengetahuan yang mampu memunculkan ranah apresiasinya dalam proses menggauli karya sastra, memiliki pengetahuan yang luas dan mendalam di bidang sastra serta merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik materi dan perkembangan zaman. Maka dari itu peneliti menggunakan sebuah metode pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi khususnya di kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja.

(4)

sekaligus inspirator bagi siswa sangat diperlukan dalam hal ini yaitu memberikan latihan terbimbing kepada siswa dalam menulis puisi bebas.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode latihan terbimbing, tetapi untuk mendukung dan mengetahui apakah ada peningkatan dalam penelitian ini peneliti menggunakan penilaian otentik (Authentic Assessement). Teknik penilaian ini akan memberikan gambaran kemampuan menyeluruh secara konstektual, mengenai kemampuan siswa dalam menerapkan konsep dan pemahaman materi tertentu. Penilaian yang mengandung investigasi harus selesai dalam waktu tertentu. Investigasi ini memuat beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyajian data. Peneliti memilih penilaian otentik (Authentic

Assessement), karena peneliti merasa penilaian otentik merupakan penilaian yang

sangat cocok digunakan untuk mendukung peningkatan keterampilan menulis puisi bebas.

(5)

membantu terwujudnya proses pembelajaran yang baik. Dengan berpedoman pada standar isi dan desain pembelajaran, proses pembelajaran diupayakan terlaksana semaksimal mungkin. Diharapkan pelaksanaannya berpulang pada guru sebagai faktor penentu keberhasilan pembelajaran. Situasi dan kondisi pembelajaran yang masih berorientasi pada cara konvensional ini meliputi hampir semua bentuk pembelajaran sastra, seperti pembelajaran drama, novel, dan puisi. Pembelajaran yang berlangsung masih didominasi oleh guru sehingga kegiatan belajar tidak memicu kreativitas pembelajar , dan kurang terselenggaranya evaluasi serta tindak lanjut dikarenakan tidak mempunyai banyak waktu untuk mempelajari secara mendalam untuk mengapreasi sastra itu sendiri.

(6)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja Tahun Pelajaran 2012/2013, diketahui bahwa kemampuan menulis puisi masih sangat rendah dan perlu ditingkatkan lagi. Penyebabnya adalah (1) daya imajinasi siswa yang masih kurang baik, (2) diksi yang digunakan dalam menulis puisi bebas kurang tepat, (3) kesulitan menentukan tema, (4) dan kurang dapat mengembangkan ide. Keterampilan menulis khususnya di kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja kurang begitu mendapatkan perhatian. Ide, gagasan, pikiran dan perasaan siswa berlalu begitu saja, tidak diungkapkan khususnya dalam bentuk karya sastra. Siswa merasa takut untuk bertanya kepada guru karena siswa berpikir negatif bahwa pertanyaan yang diajukan pasti salah dan kebanyakan siswa memiliki sikap kurang percaya diri.

C. Pembatasan Masalah

(7)

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan pemaparan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan masalah yang ada pada skripsi ini adalah:

1. Apakah dengan menggunakan metode Latihan Terbimbing pada materi menulis puisi bebas dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi para siswa di kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja?

2. Bagaimanakah perubahan tingkah laku siswa kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja setelah pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan metode latihan terbimbing?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dalam penelitian tindakan kelas ini adalah:

1. Mendeskripsikan hasil peningkatan kemampuan menulis puisi bebas pada siswa kelas VIII F Semester II SMP Negeri 2 Sokaraja Tahun Pelajaran 2012/2013 setelah menerapkan metode pembelajaran berupa latihan terbimbing .

2. Mendeskripsikan perubahan tingkah laku siswa kelas VIII F SMP N 2 Sokaraja setelah pembelajaran menulis puisi bebas dengan menggunakan metode latihan terbimbing?

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

(8)

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa

Agar siswa mampu meningkatkan keterampilan menulis puisi bebas dengan metode latihan terbimbing.

b. Bagi guru

Sebagai masukan untuk guru dalam proses pembelajaran. Dengan mengetahui kemampuan menulis yang dimiliki siswa, guru dapat lebih meningkatkan pengajaran Bahasa Indonesia agar keterampilan menulis siswa dapat meningkat.

c. Bagi peneliti

Referensi

Dokumen terkait

Dokumen yang dibuat oleh bagian akuntansi berdasarkan infomasi dalam daftar gaji karyawan. Bukti kas keluar dibuat dua rangkap dimana rangkap pertama diteruskan

Dengan adanya suatu sistem kendali yang terdistribusi maka semua proses yang dikendalikan dengan menggunakan sistem kendali terdistribusi akan dapat mendistribusikan kontrol ke

Tidak ada perbedaan jumlah asupan kalori antara makan siang dan makan malam pada semua sesi dan pemberian kedua jenis makanan tambahan ini memperpanjang interval waktu

Penelitian kualitatif ini bertujuan mengeksplorasi fenomena proses pencapaian kemampuan literasi dasar pada anak prasekolah dan menganalisis secara kontekstual bagaimana

Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Desain Komunikasi Visual, Universitas Kristen Satya

Bersama ini diharapkan kehadiran saudara pada acara Pembuktian Kualifikasi pada Hari jumat, Tanggal 24 Oktober 2014, Pukul : 08.30 wib s/d 16.30 Wib dengan membawa

dan struktur organisasi. Komunikasi informal adalah komunikasi antara orang yang ada dalam suatu organisasi , akan tetapi tidak direncanakan atau tidak ditentukan dalam

Musik butabuh atau hadra merupakan salah satu musik tradisional Lampung dan jenis musik tradisi ini lebih sering kita jumpai di daerah Lampung yang letaknya di