• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA

DALAM PEMBAHASAN ANGGARAN PENDAPATAN BELANJA DESA KAMPUNG HILIR KECAMATAN TAMBELAN

(Studi Pembahasan Anggaran Pembangunan Gedung Balai Desa)

ARTIKEL E-JOURNAL

OLEH TASWIN NIM: 10056521380

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

(2)
(3)
(4)

1 A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang.

Menurut Rasyid dalam Labolo (2006:22) pemerintahan mempunyai empat fungsi yaitu fungsi pelayanan, fungsi pembangunan, dan fungsi pemberdayaan dan fungsi pengaturan. Keempat fungsi ini tidak bisa dipisahkan satu sama lain karena keempat fungsi pemerintahan ini diharapkan dapat mencapai tujuan bangsa dan negara. Pemerintah adalah alat atau aktor yang menjalankan kegiatan memerintah, sedangkan pemerintahan adalah wadah atau tempat dimana pemerintah melaksanakan kegiatan memerintah. Badan Permusyawaratan Desa juga dituntut untuk lebih memainkan perannya pada segala kebijakan Pemerintahan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan seperti Peraturan Desa (PERDES) yang telah dibuat dan segala keputusan yang di buat oleh Kepala Desa Kampung Hilir.

Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan adalah salah satu peran dari Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir yang mana peran Badan Permusyawaratan Desa kurang efektif juga ketika pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dalam pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa.

Dengan demikian penulis menetapkan gejala-gejala masalah yang bekaitan dengan permasalahan di Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan antara lain adalah sebagai berikut :

1. Masih kurangnya peran Badan Permusyawaratan Desa dalam

(5)

2 Hilir dan juga merugikan Desa dari segi Pendapatan Asli Desa (PAD) untuk sektor pajak Desa.

2. Kurangnya pemahaman dan kepedulian Anggota Badan

Permusyawaratan Desa dalam menjalankan peranannya sebagai anggota Badan Pemberdayaan Desa dan sebagai Lembaga Desa Kampung Hilir

3. Terjadinya kesalapahaman Anggota Badan Permusyawaratan Desa

dengan Kepala Desa dalam setiap Pembahasan anggaran pembangunan Gedung BalaiDesa Kampung Hilir.

Dari beberapa fenomena gejala-gejala yang diterangkan diatas maka penulis berinisiatif untuk melakukan sebuah penelitian berjudul: ”Peranan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan” (Studi Pembahasan anggaran Pembangunan Gedung Balai Desa).

2. Perumusan Masalah.

Kecamatan Tambelan merupakan suatu wilayah Kecamatan yang sedang menjalankan roda pembangunan. Maka dari itu perlu kiranya Badan Pemberdayaan Desa dengan Kepala Desanya dalam bidang pembahasan pembuatan Peraturan Desa dan pembahasan Anggaran Pembelanjaan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan. Hal ini bermanfaat agar roda pembangunan dapat berjalan dengan baik dan memberikan kontribusi yang besar terhadap Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.

Pembahasan Anggaran Pembangunan gedung Balai Desa di Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan adalah salah satu contoh bagian kecil permasalahan pembahasan anggaran antara Badan Permusyawaratan Desa dengan Pihak Kepala Desa di Kecamatan Tambelan. Dengan ini jelas kasus-kasus yang terjadi di Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan Kabupaten

(6)

3 Bintan harus segera diselesaikan karena pembangunan sangat diperlukan oleh masyarakat Desa Kampung Hilir yang nantinya akan digunakan sebagai tempat pelaksanaan kegiatan maupun tempat pertemuan lainnya, sedangkan Pemerintah Desa merupakan sebuah wadah untuk mencapainya.

Berdasarkan gejala-gejala masalah tersebut maka penulis

merumuskan permasalahan sebagai berikut : “Bagaimana peranan Badan Permusyawaratan Desa Dalam Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan?”.(Studi Pembahasan Anggaran Gedung Balai Desa)”?.

3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian.

Tujuan dilakukan penelitian yang berjudul Peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan (Studi kasus Pembahasan anggaran Pembangunan Gedung Balai Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan) adalah;

a. Untuk mengetahui bagaimana peranan Badan Permusyawaratan

Desa Kampung Hilir dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Desa kampung Hilir kecamatan Tambelan, sturpi pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa.

b. Apakah Sudah Menjalankan Peranannya dalam upaya pembahasan

Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan terutama pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa.

(7)

4 4. Metode Penelitian.

Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat (Koenjaraningrat, 1986:29).

B. LANDASAN TEORI

1. Pembangunan

Pembangunan merupakan konsep normatif yang mengisyaratkan pilihan-pilihan tujuan untuk mencapai apa yang disebut sebagai realisasi potensi manusia, menurut Karta Sasmita (Safi’I, 2009:01) mengatakan pembangunan adalah usaha meningkatkan harkat martabat masyarakat yang dalam kondisinya tidak mampu melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan karakteristik keterbelakangan.

Selanjutnya menurut Kuncoro dalam (Safi’I, 2009:27) menyebutkan tentang teori pembangunan yang ada saat ini tidak mampu untuk menjelaskan secara baik, pembangunan daerah adalah suatu proses dimana Pemerintah Daerah dan seluruh komponen masyarakat mengelola berbagai sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang pengembangan kegiatan ekonomi dalam daerah tersebut amat tergantung dari masalah fundamental yang dihadapi oleh daerah itu.

(8)

5 Sesuai Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, dalam rangka mendorong proses pembangunan secara terpadu dan efisien, pada dasarnya perencanaan pembangunan nasional 5 (Lima) tujuan dan fungsi pokok, tujuan dan fungsi pokok tersebut adalah:

a. Mendukung koordinasi antara pelaku pembangunan;

b. Menjamin terciptanya integrasi, singkronisasi dan sinergi antara daerah, waktu dan fungsi pemerintahan baik pusat maupun daerah;

c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencana penganggaran, Pelaksanaan dan pengawasan;

d. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan Pembangunan;

e. Menjamin tercapainya penggunaan sumberdaya secara efisien,

efektif.

Menurut Rasyd (Ndraha, 2005:58) mengatakan bahwa: Fungsi hakiki Pemerintahan yaitu pelayanan (service), pemberdayaan dan pembangunan kemudian menurut Budiman (Safi’I, 2009:02) membagi teori pembangunan kedalam 3 (Tiga) kategori besar yaitu: moderenisasi, dependensi dan pasca dependensi.

C. ANALISA DATA

1. Untuk mengetahui bagaimana peran Badan Permusyawaratan Desa dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung

(9)

6 Hilir Kecamatan Tambelan khususnya pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa.

Untuk mengetahui bagaimana peran Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan rencana pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan, maka penulis melakukan wawancara langsung kepada responden yang telah di tunjuk. Yang mana pertanyaan yang di ajukan penulis adalah sebagai berikut; ”Sebelum melaksanakan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan, apakah Badan Permusyawaratan Desa telah menerima pemberitahuan dari Kepala Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan” Kemudian responden (D1) menjawab.

”Iya benar kami telah mendapat surat undangan untuk menghadiri Pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Musyawarah Rencana Pembangunan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.

Untuk pertanyaan berikut ini penulis telah melakukan wawancara terhadap responden (D2) merupakan salah satu Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan. Adapun pertanyaan yang diajukan kepada responden (D2). Adapun jawaban yang di berikan beliau adalah sebagai berikut;

”Sememangnya Kepala Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan selalu memberikan surat undangan untuk menghadiri Musyawarah Rencana Pembahasan AnggarPembangunan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.

Setelah mendapat dan mendengar jawaban yang di berikan oleh responden (D2) maka penulis akan mencari kebenarannya terhadap

(10)

7 reseponden selanjutnya yaitu seorang anggota Badan Permusyawaratan Desa atau berinisial (D3). Yang mana pertanyaan yang di ajukan adalah; :”Sebelum melaksankan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan, apakah bapak sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa pernah diberitahukan masalah rencana pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan khusnya pembahasan anggaran Pembangunan gedung balai desa” adapun jawaban dari responden (D3) adalah sebagai berikut:.

”Pernah, menerima surat undangan untuk menghadiri acara musyawarah rencana pembangunan desa(musrenbangdes) Kampung Hilir Kecamatan Tambelan, kami selalu menerimanya.

Dari jawaban yang di berikan diatas menurut penulis belum dapat menggambarkan secara jelas apa yang di inginkan penulis. Maka selanjutnya penulis terus melakukan wawancara terhadap responden selanjutnya yaitu masih anggota Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan (D4). Sedangkan pertanyaan yang di ajukan penulis adalah: ”Sebelum melaksankan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan, apakah bapak sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa pernah memberitahukan kepada Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan tentang rencana pembahasan Anggaran Pembangunan gedung balai Desa Kampung Hilir Kecamatan

(11)

8 Tambelan”,”Jika pernah, dalam bentuk apa?”. Dan jawaban yang diberikan (D4) adalah sebagai berikut;

”Pernah, setiap ada rapat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan kami sebagai anggota Badan Permusyawaratan Desa selalu diundang secara resmi pakai surat oleh Pak Kades, sebab kami ni adalah mitra dari Pemerintah Desa dalam mendukung rencana pembangunan di desa Kampung Hilir ini” Selanjutnya penulis juga melontarkan pertanyaan yang sama

terhadap (D5) yaitu Kepala Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan. Yang mana jawaban yang di berikan adalah sebagai berikut;

”Yelah, biasanya ketika pelaksanaan musyawarah rencana pembangunan desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan setau saye kami selalu diundang untuk hadir dalam rapat pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Daran Pendapatanesa Kampung kami”

Kemudian mencari keterangan lebih lanjut maka penulis juga melakukan wawancara kepada masyarakat desa Kampung Hilir dengan kode responden (K3) dengan pertanyaan sebagai berikut” apakah bapak sebagai tokoh masyarakat di desa ini pernah diundang dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa” Adapun jawaban yang diberikan oleh responden adalah sebagai berikut:

”ya, memang benar kami sebagai tokoh masyarakat di Desa Kampung Hilir ini selalu diundang dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa karena kami juga ingin mengetahuia apa saja yang akan dibangun didesa ini.

Selanjutnya penulis langsung melakukan wawancara dengan responden (K2) yang merupakan seorang Sekretaris Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dengan pertanyaan sebagai berikut: Siapaja yang

(12)

9 bapak undang dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa? Adapun jawaban responden (K2) adalah sebagai berikut:

Jelaslah, kami jika melaksanakan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir kami selalu mengundang pihak Badan Permusyawaratan Desa serta perwakilan dari tokoh masyarakat Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan karena mereka adalah merupakan yang terlibat langsung dalam pembahasan anggaran desa.

Unutuk mengetahui tentang informasi yang lebih jelas maka penulis melakukan wawancara dengan responden dengan kode (K1) yang juga sebagai Kepala Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan jawaban seluruh responden diatas dengan pertanyaan yang sama dengan responden (K2). Kemudian responden (K1) memberikan jawaban sebagai berikut:

”Sememangnya kita harus mengundang Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan karena mereka itu adalah merupakan lembaga yang menentukan akan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa”.

Jawaban yang di berikan kepala Desa diatas, dapat disimpulkan

bahwasanya sememangnya para aparat desa dengan Badan

Permusyawaratan Desa harus ada kesepakatan yang tercipta dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dalam menjalankan tugasnya sebagai aparat pemerintah Desa.

Kemudian agar penulis mendapatkan informasi tentang rencana pembangunan gedung balai desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan, maka penulis melakukan wawancara dengan responden yang berasal

(13)

10 dari masyarakat Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dengan kode (K3), penulis mengajukan pertanyaan” bagaimana menurut masyarakat hubungan yang dilakukan antara Pemerintah Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan? kemudian rewsponden (K3) mengatakan bahwa hubungan antara kepala Desa dengan Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir selama ini kurang harmonis sering terjadi ego diantara mereka sehingga sering menghambat rencana pembangunan di desa kami.

D. PENUTUP 1. Kesimpulan

Dengana dilakukan observasi dan wawancara, maka hasil dari penelitian yang dilakukan penulis menyatakan bahwa Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan sudah menjalankan perananya dengan baik dalam upaya menyamkaikan aspirasi masyarakat dalam pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa terutama pembahasan anggaran Pendapatan Belanja Desa khususnya pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan.

Adapun peranan Badan Permusyawaratan Desa sebagai penyampai aspirasi masyarakat desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dalam pekerjaannya, maka dari itu sudah salah satu kewajiban Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir kecamatan tambelan yang mana dalam setiap pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa Kampung

(14)

11 Hilir rencana pembangunan yang akan dilaksanakan di desa tersebut haruslah mendapat kesepakatan dari kedua belah pihak terutama dalam melakukan pembangunan gedung balai desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan seperti.

Dalam hasil kesimpulan yang didapat penulisyang pertama adalah bahwa dari delapan responden hanya 1 (satu) responden yang menyetujui pembangunan gedung balai desa sedangkan responden yang lainnya sebangyak 7 (Tujuh) orang menyetujui pembangunan jalan yang menghubungkan antara Desa Kampung Hilir dengan Desa Kampung Melayu dengan alasan dengan pembangunan jalan tersebut diharapkan bisa meningkatkan perekonomian masyarakat Desa Kampung Hilir.

Selanjutnya yang kedua. Anggota Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan menyamppaikan bahwa mereka

lebih memilih aspirasi masyarakat karena anggota Badan

Permusyawaratan Desa mempunyai tugas yaitu menyampaikan aspirasi masyarakat Desa Kampung Hilir.

Kemudian yang ketiga adalah dengan dilaksanakannya perannya sebagai Badan Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan dalam Anggaran Pendapatanm Belanja Desa dalam pembangunan gedung balai desa kampung hilir kecamatan Tambelan. 2. Saran.

Dari fenomena saat dilakukan penelitian peranan Badan Permusyawaratan Desa dalam upaya pembahasan Anggaran Pendapatan

(15)

12 Belanja Desa khususnya pembahasan anggaran pembangunan gedung balai desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan studi kasus pada peranan badan permusyawaratan desa kampung hilir kecamatan tambelan. Bahwa penulis masih menemukan beberapa kekurangan yang dapat dimaklumi. namun masih tetap mesti dilakukan upaya-upaya demi perbaikannya. maka dari itu saran-saran dibawah ini dituangkan guna memperbaiki

kekurangan tersebut demi maksimalnya Peranan Badan

Permusyawaratan Desa Kampung Hilir Kecamatan Tambelan. Adapun kekurangan yang mesti diperbaiki adalah sebagai berikut:

1. .Dengan belum terorganisir pembahasan anggaran rencana pembangunan

gedung balai desa Kampung Hilir dengan baik maka setiap rencana pembangunan yang akan dilaksanakan seharusnya disesuaikan dengan keadaan kampung Hilir;

2. Dalam melakukan pembahasan Anggaran Pendapatan Belanja Desa

haruslah memikirkan skala prioritas yang akan dibangun sehingga arah pembangunan bisa meningkatkan ekonomi masyarakat Desa Kampung Hi;lir Kecamatan Tambelan.

DAFTAR PUSTAKA

Buku – Buku

Amirullah dan Haris Budiyono. 2005. Pengantar Manajemen. Yogyakarta, Graha Ilmu

Bacal, Robert. 2004. How to ManagePerpormance (24 Poin Penting Untuk Meningkatkan Kinerja). Jakarta, PT. Gramedia.

(16)

13

Fathoni, Abdurrahmat. 2006. Organisasi dan Manajemen Sumber Daya

Manusia. Jakarta, Rineka Cipta

Griffin. 2002. Manajemen. Jakarta, Erlangga

Handayadiningrat, Soerwono. 1982. Pengantar Ilmu Administrasi dan

Manajemen. Jakarta, Gunung Agung

Handoko, T Hani. 2003. Masnajemen. Yogyakarta, BPFE

Koehn, Daryl. 2004. Landasan Etika Profesi. Yogyakarta, Kanisius

Moleong, Lexy J. 2000. Metode Penulisan Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya

Reksohadiprodjo, Sukanto dan Handoko, T. Hani. 2001. Organisasi

Perusahaan (teori Struktur dan Perilaku. Yogyakarta, BPFE.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi III.

Yogyakarta, STIE YKPN

Siagian, Sondang P. 2006. Filsafat Administrasi Jakarta Bumi Aksara

Suhardono, Edi. 1994, Teori peran Jakarta, Gramedia Pustaka Utama

Ubaedy, AN. 2005. Jurus-Jurus Meningkatkan Profesionalisme dan Prestasi Kerja. Jakarta, Khalifa

DOKUMEN

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang Pemerintahan Desa

Referensi

Dokumen terkait

Pasal 37A ayat dua menyebutkan WP Orang Pribadi yang menyampaikan SPT untuk tahun pajak 2007 dan sebelumnya tidak akan dilakukan pemeriksaan, hal ini menunjukkan

Pemberian Vitamin E sebagai antioksidan dapat mencegah kerusakan membran sel hati akibat paparan timbal sehingga enzim SGPT dan SGOT tidak keluar ke peredaran

bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2019 termuat dalam Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2019 yang

Menurut Kepmeneker 05 tahun 1996, “Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah bagian dari sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,

Peneliti mencoba mengangkat judul penelitian skripsi tentang “RELASI PEMERINTAH DESA DENGAN BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DALAM PERUMUSAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN

Proses pengomposan limbah lumpur pabrik kertas menjadi kompos terjadi selama ± 3 minggu, lebih cepat dikarenakan adanya penambahan mikroorganisme pengurai ke dalam bahan

bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2021 termuat dalam Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tahun Anggaran 2021 yang disusun

Hasil perhitungan rata-rata biaya produksi pengangkutan kayu dengan menggunakan alat bantu rangkaian besi siku pada setiap kelerengan disajikan pada Tabel 5.. Rendahnya