• Tidak ada hasil yang ditemukan

Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektronika Sebagai Media Pembelajaran Online Bagi Mahasiswa Akademi Teknologi AUB Surakarta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektronika Sebagai Media Pembelajaran Online Bagi Mahasiswa Akademi Teknologi AUB Surakarta"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Dwiyanto : Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektr... 6 Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektronika

Sebagai Media Pembelajaran Online

Bagi Mahasiswa Akademi Teknologi AUB Surakarta

Dwiyanto1), Yoiceta Vanda2).

1

Teknik Elektronika, Akademi Teknologi AUB Surakarta Email: salima@yahoo.com

2

Teknik Elektronika, Akademi Teknologi AUB Surakarta Email : yoiceta@yahoo.com

Abstract

Electronic Components courses are basic courses that must exist in Electronics Engineering Program at AUB Technology Academy of Surakarta. Courses of electronic components has a weight of 2 credits. This course be required to be taken in Electrical engineering students because it is the basis of advanced courses in Electronics Engineering Program. The learning method of electronic components in Electronics Engineering Program, Academy of Technology AUB Surakarta today is mostly done by the method of lectures, discussion, demonstration, deployment, and practicum. This method is quite effective, but not enough if the desire of learning that requires students to be more active and independent. The learning process can not be shortened to save time, this is because teachers must always provide clues to its students. Of course it is much less effective in the control of basic electronics course, therefore the use of interactive multimedia-based learning media becomes important to use into one of the solutions to reduce barriers in the learning process. Development of interactive multimedia-based learning media is using the development of a model of the development of Research and Development (R & D) Borg and Gall in Sukmadinata (2007: 168). Reason development refers to the development model development model Borg and Gall in this Sukmadinata are as follows: (1) has a rational stage in the development of instructional media; (2) in this model are revisis at each stage after the trials, so that the media would be better developed.

Keywords: media, learning, interaktif, komponen elektronika

1. PENDAHULUAN

Mata Kuliah Komponen Elektronika merupakan mata kuliah dasar yang harus diajarkan dalam Program Studi Teknik Elektronika. Materi yang diajarkan dalam mata kuliah Komponen elektronika adalah macam-macam komponen elektronika yang biasa digunakan dalam peralatan elektronika. Mata Kuliah ini tidaklah begitu sulit, tapi untuk memahami nya mahasiswa mengalami kesulitan. Dikarenakan tidak adanya media pembelajaran yang lebih interaktif.

Untuk hasil akhir mata kuliah ini adalah masih belum baik dengan nilai rata-rata B- dan tingkat pengulangan yang cukup tinggi. Hal tersebut, karena kurangnya pemahaman mahsiswa terhadap mata kuliah komponen elektronika yang bersifat abstrak dan banyak rumus rumus yang mesti harus dihapal.

Dari paparan latar belakang diatas, maka diperoleh permasalahan yang mendasar yaitu :

diperlukan adanya media pembelajaran yang interaktif, sehingga mahasiswa mampu memahami dan mencari solusi mengenai komponen-komponen elektronika yang digunakan dalam alat-alat elektronik dan komputer.

Tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Rancangan Media pembelajaran interaktif yang dapat memberikan penjelasan kepada mahasiswa, agar mahasiswa dapat memahami materi dengan cepat.

b. Media pembelajaran online, sehingga mahasiswa dapat mempelajari materi Mata kuliah komponen elektronika dimana saja, tidak hanya di dalam kelas.

Media Pembelajaran

Media pendidikan memegang peranan penting dalam proses pembelajaran. Penggunaan

(2)

Dwiyanto : Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektr... 7 media pendidikan, dapat membantu dosen dalam

menyampaikan materi perkuliahan. Keberhasilan pembelajaran, sangat ditentukan oleh kedua komponen utama yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Kedua komponen ini saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan.

Penggunaan dan pemilihan salah satu metode mengajar tertentu mempunyai konsekuensi pada penggunaan jenis media pembelajaran yang sesuai. Fungsi media dalam proses pembelajaran yaitu untuk meningkatkan rangsangan peserta didik dalam kegiatan belajar. Ali.M , (2005) menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran berbantuan komputer mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap daya tarik mahasiswa untuk mempelajari kompetensi yang diajarkan.

Langkah langkah Penelitian dan

Pengembangan

Ada banyak model penelitian

pengembangan yang dapat kita gunakan, namun pada pembahasan kali ini, kita akan sedikit mengulas mengenai penelitian pengembangan dengan model Borg and Gall (1989). Model penelitian pengembangan versi Borg and Gall (1989: 784-785) ini meliputi sepuluh kegiatan, yaitu:

1. Studi Pendahuluan (Penelitian dan pengumpulan data).

Pengukuran kebutuhan,studi literature, penelitian dalam skala kecil, dan pertimbangan-pertimbangan dari segi nilai.

2. Perencanaan penelitian.

Menyusun rencana penelitian, meliputi kemampuan-kemampuan yang diperlukan dalam pelaksanaan penelitian, rumusan tujuan yang hendak dicapai dengan penelitian tersebut, desain atau langkah-langkah penelitian, kemungkinan pengujian dalam lingkup terbatas. 3. Pengembangan produk awal.

Pengembangan bahan pembelajaran, proses pembelajaran dan instrument evaluasi.

4. Uji coba lapanganawal(terbatas). 5. Revisi hasil uji lapangan terbatas. 6. Uji lapangan lebih luas.

7. Revisi hasil uji lapangan. 8. Uji kelayakan.

9. Revisi hasil uji kelayakan.

10. Diseminasi dan sosialisasi produk akhir.

Berdasarkan 10 kegiatan penelitian pengembangan versi Borg and Gall, secara umum dapat dikaelompokkan menjadi tiga prosedur pengembangan, yaitu prosedur pengembangan produk, prosedur pengembangan desain pembelajaran, dan prosedur pengembangan multimedia.

1. Prosedur Pengembangan Produk

Prosedur pengembangan produk di kelompokkan ke dalam empat tahapan pengembangan. dimana tahapan dalam pengembangan yang dilakukan tersebut meliputi:

a. Studi pendahuluan, meliputi: 1)Studi Pustaka.

Mengkaji teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan. 2)Studi Lapangan.

Melakukan survey, mengkaji karakter subjek penelitian, dan melihat kemungkinan-kemungkinan jika produk penelitian diterapkan. b.Pengembangan, meliputi:

1)Analisis Tujuan

Analisis tujuan dilakukan guna merumuskan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian pengembangan yang akan dilakukan.

2)Analisis Kemampuan.

Memperkirakan dana, tenaga, dan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan penelitian pengembangan.

3)Prosedur Pengembangan

◊Pengembangan Desain.

a)Membuat desain produk yang akan dikembangkan.

b)Menentukan sarana dan prasarana penelitian yang akan digunakan.

c)Menentukan tahap-tahap pelaksanaan uji desain di lapangan.

4)Validasi Ahli.

Melakukan validasi dengan melibatkan para ahli yang berhubungan dengan produk penelitian yang sedang dikembangkan, hal

(3)

Dwiyanto : Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektr... 8 ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah

produk penelitian yang dikembangkan siap untuk dilakukan uji lapangan

c.Uji lapangan, meliputi: 1)Uji lapangan terbatas,

Merupakan uji lapangan awal yang hanya melibatkan beberapa subjek

penelitian saja. Setelah dilakukan uji lapangan terbatas dilakukan revisi yang dimaksudkan agar produk penelitian yang dikembangkan layak untuk diuji kembali pada uji lapangan yang lebih luas.

2)Uji lapangan lebih luas

Merupakan uji lapangan yang melibatkan lebih banyak subjek penelitian.

Dalam hal ini juga dilakukan uji terhadap efektifitas produk yang dikembangkan. Setelah dilakukan uji lapangan lebih luas, dilakukan revisi hasil uji lapangan lebih luas untukmengurangitingkat kelemahan dari produkyang dikembangkan dan produk tersebut layak untuk di uji kembali

pada uji operasional yang lebih luas. 3)Uji Operasional

Merupakan uji lapangan yang melibatkan lebih banyak lagi subjek penelitian.

Uji opersional diharapkan dapat menghasilkan model desain yang siap diterapkan, baik dilihat dari substansi maupun metodologi.

Setelah uji operasional, revisi dilakukan kembali untuk mengurangi tingkat kelemahandari produk yang dikembangkan sehingga produk tersebut layak untuk digunakan sebagai alternatif bagi penyelesaian masalah yang diteliti.

d.Diseminasi 1)Diseminasi

2)Sosialisasi produk akhir

2. METODE PENELITIAN

Pengembangan media pembelajaran Mata Kuliah Komponen Elektronika termasuk dalam Research and Development (R & D). Perancangan dan pengembangan media ini menggunakan model

pengembangan perangkat lunak melalui 5 tahap yang meliputi : 1) Analisis kebutuhan 2) Perancangan Media 3) Pengembangan media 4) Pengujian 5) Implementasi

Gambar 1. Tahapan-tahapan Umum Pengembangan

Adapun metode dan instrument

pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :

Berkaitan dengan aspek desain kemanfaatan, tampilan, operasional dan interaktifitas penggunaan media, dilakukan melalui review oleh ahli media dan ahli pembelajaran untuk meriview terhadap media pembelajaran yang telah dikembangkan.

Pengukuran kualitas media pembelajaran yang dikembangkan dilakukan dengan angket terhadap pengguna media ini.

Dalam proses ujicoba atau validasi media pembelajaran yang dikembangkan dalam kelompok kecil, diberikan alat pengumpul data berupa angket dengan skala likert. Skor yang diperoleh dengan menggunakan skala likert ini kemudian diberi rerata. Untuk keperluan analisis kualitatif, maka masing-masing jawaban yang diperoleh diberi skor sebagai berikut :

(4)

Dwiyanto : Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektr... 9 Kriteria Skor Sangat baik 4 Baik 3 Cukup 2 Kurang 1 Sangat kurang 0

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengembangan media pembelajaran Mata Kuliah Komponen Elektronika termasuk dalam Research and Development (R & D). Perancangan dan pengembangan media ini menggunakan model pengembangan perangkat lunak melalui 5 tahap yang meliputi : 1) Analisis kebutuhan 2) Perancangan Media 3) Pengembangan media 4) Pengujian 5) Implementasi 1. Analisis Kebutuhan

Pada tahapan ini, data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner pada mahasiswa semester II, IV, dan VI. Hasil dari

pengisian kuesioner dianalisa

menggunakan skala likert. Hasilnya adalah sebagai berikut :

1. Mata Kuliah Komponen Elektronika merupakan mata kuliah yang dianggap sulit oleh mahasiswa.

2. Mata kuliah komponen elektronika sangat dibutuhkan pada kehidupan sehari-hari.

3. Kesulitan yang dihadapi mahasiswa dalam mempelajari Mata kuliah Komponen Elektronika adalah tidak dipahaminya konsep-konsep mendasar komponen-komponen elektronika yang biasa digunakan sehari-hari.

4. Mahasiswa memerlukan media

pembelajaran yang mudah dipahami, yaitu media pembelajaran interaktif.

5. Media pembelajaran interaktif tersebut, dapat diakses secara online oleh mahasiswa.

2. Perancangan Media 3. Pengembangan Media 4. Pengujian

5. Implementasi

Implementasi media pembelajaran Komponen Elektronika.

Gambar 2.Halaman Muka Media Pembelajaran.

4. KESIMPULAN

Mata Kuliah Komponen Elektronika merupakan mata kuliah wajib di Program Studi Teknik Elektronika di Akademi Teknologi AUB Surakarta.

Banyak Mahasiswa yang merasa kesulitan untuk memahami materi yang ada di Mata Kuliah Komponen Elektronika. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai akhir semester, dimana banyak mahasiswa yang belum lulus.

Diperlukan pembuatan media pembelajaran yang interaktif, dapat memuat materi yang menarik, sehingga mahasiswa dapat memahami dengan cepat.

5. REFERENSI

Ali, M, Dkk. 2005, “Pengembangan Bahan Pembelajaran Berbantuan Komputer Untuk Memfasilitasi Belajar Mandiri Dalam Mata diklat Penerapan Konsep Dasar Listrik dan Elektronika di SMK”, Laporan Penelitian Research Grand PHK A2 Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FT UNY.

(5)

Dwiyanto : Merancang Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Komponen Elektr... 10 Ali, M, Dkk. 2007. “Pengembangan media

pembelajaran berbasis multimedia untuk memfasilitasi belajar mandiri pada mata kuliah “Medan elektromagnetik di Jurusan Teknik Elektro FT UNY”. Laporan Penelitian Dosen Muda Lembaga Penelitian UNY.

Arsyad, A, Dkk. 2005, “Media Pendidikan”, Jakarta : Pustekkom Diknas & PT.Raja Grafindo Perkasa. Sadiman, A, dkk. 2002, ‘Media Pendidikan”. Jakarta : Pustekkom Diknas & PT. Raja Grafindo Perkasa.

6. UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih kami ucapkan pada Dirjen DIKTI, yang telah membiayai Kegiatan penelitian ini, pada Program Penelitian Dosen Pemula, Tahun Anggaran 2014.

Gambar

Gambar 1. Tahapan-tahapan Umum Pengembangan  Adapun  metode  dan  instrument  pengumpulan  data  dilakukan  dengan  cara  sebagai  berikut :
Gambar 2.Halaman Muka Media Pembelajaran.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian Wahyunie et al (2012) menunjukkan bahwa ketahanan penetrasi pada sistem olah tanah intensif lebih keras jika dibandingkan dengan penerapan olah tanah

Jika dibandingkan perekonomian Negara maju dan Negara berkembang, biasanya Ne- gara-negara maju lebih mengutamakan untuk mengurangi pengangguran karena sektor

a) Seseorang dikatakan penderita diabetes mellitus jika kadar glukosa darah a) Seseorang dikatakan penderita diabetes mellitus jika kadar glukosa darah ketika puasa > 120 mg/dl

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana

Pencarian pinjaman ini dilakukan setelah perseroan melakukan penawaran umum terbatas (rights issue) pada Mei 2015 dengan total dana yang dikumpulkan mencapai Rp5,3 triliun, dimana

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk (1) Menganalisis perkembangan tingkat produksi dan konsumsi jagung di Indonesia; (2) Meramalkan pencapaian swasembada

ini, sebab kaitannya dengan objek material pertunjukan wayang kulit purwa lakon “Subali Lena” tersebut pertama: disajikan oleh dalang Enthus Susmono yang kecuali

Karena jumlah panelis yang menjawab benar pada pengujian < jumlah minimal panelis yang menjawab benar pada tabel maka disimpulkan produk P tidak berbeda nyata dengan produk