LAMPIRAN 1
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 3
LAMPIRAN 4
LAMPIRAN 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) DAN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SIKLUS 1
Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan) A. Standar Kompetensi :
7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar :
7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dapat mempengaruhinya.
C. Indikator :
7.4.1 Menjelaskan evaporasi 7.4.2 Menjelaskan presipitasi 7.4.3 Menjelaskan kondensasi
7.4.4 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi 7.4.5 Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi 7.4.6 Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi
7.4.7 Menyebutkan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan di air panas siswa dapat menjelaskan evaporasi dengan benar
2. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana, siswa dapat menjelaskan presipitasi dengan benar
3. Melalui percobaan ketika gelas dimasukan air dingin siswa dapat menjelaskan kondensasi dengan benar.
4. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana siswa mampu menjelaskan hubungan evaporasi dengan presipitasi dengan baik.
5. Melalui percobaan membuat model siklus air sederhana, siswa mampu Menjelaskan hubungan presipitasi dengan kondensasi dengan baik.
6. Melalui percobaan siswa mampu Menjelaskan hubungan evaporasi dengan kondensasi dengan baik.
7. Melalui contoh,media gambar dsb, siswa mampu menyebutkan 3 kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
E. Materi Pembelajaran Daur Air (terlampir) F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Problem Based Learning Model : Example Non Example G. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I siklus 1)
Jenis Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu Pendahul uan Fase 1 Orientas i siswa pada masalah Kegiata n Inti Eksplor
1. Guru mengajak siswa untuk memulai pembelajaran dengan berdoa
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru mempersiapkan alat peraga (media gambar/model siklus air sederhana ) sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Guru menunjukkan alat
peraga yang akan digunakan untuk percobaan (evaporasi, presipitasi dan kondensasi) 5. Guru melakukan apersepsi :
anak-anak apakah kalian pernah melihat
hujan,bagimana proses terjadinya hujan? 6. Guru membantu siswa
1. Siswa berdoa menurut kepercayaan masing-masing untuk memulai
pembelajaran
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran
3. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti
pembelajaran yang akan berlangsung.
4. Siswa mengamati alat peraga yang akan
digunakan untuk percobaan tentang siklus air
(evaporasi, presipitasi, dan kondensasi)
5. Siswa menjawab
pertanyaan apersepsi yang berkaitan dengan siklus air.
10 menit
asi Fase 2 Mengor ganisasi siswa untuk belajar. Elabora si Fase 3 Membi mbing pengala manindi vidual/k elompok . Fase 4 Mengem bangkan dan mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan evaporasi, presipitasi, dan kondensasi.
7. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk
memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar) tentang evaporasi, presipitasi dan kondensasi yang
dipersiapkan.
8. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi keompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang evaporasi, presipitasi,dan kondensasi.
9. Guru membagi kelompok 4-5 orang siswa, untuk diskusi tentang (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi), dari analisa alat
peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi.
10.Guru membantu siswa merencanakan dan
6. Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan materi siklus air (evaporasi, presipitasi, dan kondensasi.)
7. Siswa memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar,video) tentang (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi yang dipersiapkan.
8. Siswa terdorong untuk mengumpulkan informasi tentang masalah, melakukan diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang evaporasi,
presipitasi dan kondensasi. 9. Melalui diskusi kelompok
4-5 orang siswa, hasil diskusi (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi), dari analisa alat
peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi.
10.Siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (evaporasi,
50 menit
menyaji kan hasil karya. Konfirm asi Fase 5 Mengan alisis dan mengeva luasi proses pemecah an masalah. Penutup
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (evaporasi, presipitasi dan kondensasi), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
11.Guru Membimbing siswa dalam membacakan lembar kerja/ hasil diskusi tentang (evaporasi, presipitasi dan kondensasi) didepan kelas. 12.Guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
13.Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 14.Guru menilai hasil kerja
kelompok. (pada lembar kerja kelompok).
15.Guru bertanya jawab tentang materi yang baru saja di ajarkan.
16.Guru membimbing siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja
diajarkan
17.Guru memberitahukan materi pembelajaran berikutnya. 18.Salam penutup
presipitasi dan kondensasi), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
11.Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar kerja/ hasil diskusi tentang (evaporasi,
presipitasi dan kondensasi) 12.Hasil diskusi siswa tentang (evaporasi, presipitasi dan kondensasi) dan tanggapan. 13.Siswa melakukan refleksi
atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan percobaan yang mereka lakukan.
14.Siswa mendapatkan nilai (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).
15. Siswa bertanya jawab tentang materi yang baru saja dilaksanakan.
16.Siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan tentang siklus air.
17.Siswa menyimak penjelasan guru tentang pembelajaran berikutnya.
10 menit
18.Siswa berdoa. Pertemuan II Siklus
Jenis Kegiatan
Kegiatan Guru Kegaiatan Siswa Alokasi
waktu Pendahu luan Fase 1 Orientas i siswa pada masalah Kegiata n Inti Eksplor asi Fase 2 Mengor ganisasi siswa untuk belajar.
1. Guru mengajak peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa.
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Guru menunjukkan alat
peraga/contoh yang akan digunakan untuk
percobaan/kerja kelompok tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 5. Guru melakukan apersepsi
apa dampak kegiatan
manusia jika menebang hutan terus menerus?
6. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 7. Guru memberi petunjuk dan
memberi kesempatan kepada para siswa untuk
memperhatikan dan
1. Siswa berdoa menurut agama dan kepercayaannya masing masing
2. Siswa menyimak tujuan Pembelajaran.
3. Siswa mempersiapkan diri untuk memulai
pembelajaran yang akan berlangsung.
4. Siswa menyimak alat peraga/contoh gambar tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air untuk percobaan atau kerja kelompok.
5. Siswa menjawab
pertanyaan (contoh), bisa menyebabkan banjir dan tanah longsor
6. Siswa dibantu oleh guru mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar tentang kegiatan manusia yang
mempengaruhi daur air. 7. Siswa diberi petunjuk dan
kesempatan untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga
10 menit
30 menit
Elabora si Fase 3 Membi mbing pengala manindi vidual/k elompok Fase 4 Mengem bangkan dan menyaji kan hasil karya.
menganalisa alat peraga (media gambar) tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 8. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi keompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang kegiatan yang mempengaruhi daur air.
9. Guru mengawasi diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air, dari analisa alat peraga/eksperimen tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk
mempersentasikan hasil diskusi.
10.Guru membantu siswa dalam merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang kegiatan manusia yang dapat mempengaruhi daur air, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
11.Tiap kelompok diberi
kesempatan membaca lembar
(media gambar) tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 8. Siswa terdorong
mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang kegiatan yang mempengaruhi daur air. 9. Siswa diskusi kelompok 4-5
orang siswa, hasil diskusi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air, dari analisa alat
peraga/eksperimen tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk
mempersentasikan hasil diskusi.
10.Siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang kegiatan manusia yang dapat
mempengaruhi daur air, dan siswa berbagi tugas dengan temannya dalam diskusi kelompok.
11.Siswa membacakan lembar kerja atau hasil diskusi tentang kegiatan manusia
Konfirm asi Fase 5 Mengan alisis dan mengeva luasi proses pemecah an masalah. Penutup
kerja/ hasil diskusi tentang kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 12.Guru mulai menjelaskan
materi sesuai tujuan yang ingin dicapai tentang dampak kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air. 13.Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 14.Guru menilai hasil kerja
kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).
15.Guru memberikan soal evaluasi siklus 1
16.Guru mengajak siswa untuk bersiap dan berdoa sebelum pulang.
yang mempengaruhi daur air.
12.Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa tentang dampak kegiatan manusia yang mempengaruhi daur air.
13.Siswa dibantu oleh guru melakukan refleksi dan evaluasi terhadap penyelidikan dan proses yang mereka lakukan. 14.Siswa mendapatkan nilai
hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).
15.Siswa mengerjakan soal evaluasi siklus I
16.Siswa bersiap dan berdoa sebelum pulang.
30 menit
I. Media dan Sumber Belajar
Media : LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video dan power point
Sumber Belajar :
Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati, Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Buku penunjang lain yang relevan.
Penilaian
1. Jenis Tes : Tes Tertulis 2. Bentuk : Pilihan Ganda.
3. Alat : Soal, kunci jawaban, skor penilaian, lembar observasi
Materi Pembelajaran A. Pengertian Siklus Air
Air adalah salah satu bagian terpenting kehidupan di bumi. Tanpa air tidak akan ada kehidupan di muka bumi ini. Air di bumi tersebar dalam berbagai wujud di lautan, daratan, sungai, udara, salju dan lainnya.Jumlah volume air di bumi ini selalu tetap tidak bertambah dan tidak berkurang. Hal tersebut dikarenakan adanya siklus air atau daur hidrologi sering juga dipakai istilah water cycle. Suatu sirkulasi air yang meliputi gerakan mulai dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut lagi atau dengan arti lain siklus hidrologi merupakan Hidrologi Siklus air adalah Air laut menguap menjadi awan kemudian awan menurunkan air hujan sehingga meresap kedalam tanah dan mengalir ka laut lagi untuk menguap menjadi awan, secara detail dapat dibaca pada artikel dibawah ini yang khusus membahas tentang siklus air hujan. Bagaimanakah siklus hidrologi berlangsung, berikut ini urutan kejadian pada siklus hidrologi
1.Air laut atau air yang ada didarat menguap, uap air tersebut kemudian naik ke langit berkumpul diudara untuk kemudian terjadi proses kondensasi menjadi gumpalan awan.
2.Awan – awan yang terkumpul dilangit kemudian mencair sehingga menimbulkan bintik-bintik hujan yang turun ke permukaan bumi
3. Sebagian air ada yang langsung mengalir melalui sungai menuju laut, ada yang terserap ke dalam perut bumi, dan ada pula yang menggumpal menjadi es.
4.Cadangan air yang ada dipermukaan bumi tersebut kemudian menguap lagi menjadi awan kemudian menggunpal dan kembali turun ke permukaan bumi menjadi air hujan.
Begitulah siklus hidrologi terjadi berulang-ulang sehingga keseimbangan alam tetap terjaga dengan baik. Proses siklus air secara sederhana dapat dilihat pada gambar berikut:
Istilah-istilah yang terdapat dalam siklus air antara lain:
1. Evaporasi : proses penguapan air dari lautan atau perairan darat (sungai, danau) 2. Transpirasi : proses penguapan air dari mahluk hidup
3. Kondensasi : proses perubahan uap air menjadi awan
4. Presipitasi : proses jatuhnya air dari atmosfer ke permukaan bumi dalam berbagai wujud (hujan, salju, es)
5. Run off : proses aliran air di atas permukaan bumi 6. Infiltrasi : proses peresapan air oleh pori-pori tanah 7. Perkolasi : proses aliran air di bawah permukaan tanah
Air naik ke udara dari permukaan laut atau dari daratan melalui evaporasi. Air di atmosfer dalam bentuk uap air atau awan bergerak dalam massa yang besar di atas benua dan dipanaskan oleh radiasi tanah. Panas membuat uap air lebih naik lagi sehingga cukup tinggi atau dingin untuk terjadi kondensasi.Uap air berubah jadi embun dan seterusnya jadi hujan atau salju.Curahan (precipitation) turun ke bawah, ke daratan atau langsung ke laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus
kembali ke laut.Air yang tiba di daratan kemudian mengalir di atas permukaan sebagai sungai, terus kembali ke laut melengkapi siklus air. Dalam perjalanannya dari atmosfer ke luar, air mengalami banyak interupsi.Sebagian dari air hujan yang turun dari awan menguap sebelum tiba di permukaan bumi, sebagian lagi jatuh di atas daun tumbuh-tumbuhan (intercception) dan menguap dari permukaan daun-daun.Air yang tiba di tanah dapat mengalir terus ke laut, namun ada juga yang meresap dulu ke dalam tanah (infiltration) dan sampai ke lapisan batuan sebagai air tanah. Sebagian dari air tanah dihisap oleh tumbuh-tumbuhan melalui daun-daunan lalu menguapkan airnya ke udara (transpiration). Air yang mengalir di atas permukaan menuju sungai kemungkinan tertahan di kolam, selokan, dan sebagainya (surface detention), ada juga yang sementara tersimpan di danau, tetapi kemudian menguap atau sebaliknya, sebagian air mengalir di
atas permukaan tanah melalui parit, sungai, hingga menuju ke laut (surface run off), sebagian lagi infiltrasi ke dasar danau-danau dan bergabung di dalam tanah sebagai air tanah yang pada akhirnya ke luar sebagai mata air.
B. KEGIATAN MANUSIA YANG DAPAT MEMPENGARUHI SIKLUS AIR Daur air dapat terganggu dengan adanya kegiatan manusia. Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan terganggunya daur air adalah penebangan pohon di hutan
secara belebihan yang mengakibatkan hutan menjadi gundul.
Pada saat hujan turun, air hujan tidak langsung jatuh ke tanah karena tertahan oleh daun-daun yang ada di pohon. Hal ini menyebabkan jatuhnya air tidak sekuat hujan. Air dari daun akan menetes ke dalam tanah atau mengalir melalui permukaan batang. Jatuhnya air ini menyebabkan tanah tidak terkikis. Air hujan yang meresap ke dalam tanah selain dapat menyuburkan tanah juga disimpan sebagai sumber mata air yang muncul ke permukaan menjadi air yang jernih dan kaya akan mineral. Air yang muncul di permukaan ini kemudian akan mengalir ke sungai dan danau. Hutan yang gundul karena penebangan liar menyebabkan air hujan langsung jatuh ke tanah. Hal ini menyebabkan air tidak dapat diserap dengan baik oleh tanah karena langsung mengalir ke sungai dan danau. Selain itu, apabila terjadi hujan terus menerus dapat mengakibatkan longsor dan banjir. Hutan yang gundul menyebabkan daur air menjadi terganggu. Hal ini disebabkan karena cadangan air yang berada di dalam tanah semakin berkurang, sehingga air yang berada di sungai dan danau menjadi lebih sedikit.Kegiatan manusia lainnya yang juga dapat mengakibatkan terganggunya daur air, di antaranya,
1. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan, 2. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari, d 3. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain.
C. DAMPAK DARI KEGIATAN MANUSIA TERHADAP PERISTIWA DI BUMI SERTA KELANGSUNGAN MAKHLUK HIDUP
a. Dampak pembangunan
Pembangunan merupakan proses perubahan yang terus menerus, yang merupakan kemajuan dan perbaikan mengarah pada suatu tujuan yang ingin dicapai. Hakekat pembangunan nasional adalah pembangunan manusia seutuhnya dan oembangunan seluruh masyarakat Indonesia, yang tujuan jangka panjangnya dititik beratkan pada pembangunan di bidang ekonomi dengan sasaran utama mencapai keseimbangan antara bidang pertanian dan industri, serta terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat. Dengan demikian sasaran pembangunan adalah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat. Focus dari kajian ini sebenarnya adalah pembangunan di bidang industri. Dimana pembangunan di sector ini adalah suatu pembangunan yang sangat banyak memiliki dampak baik positif maupun negative.
DAMPAK POSITIF
a) Menambah penghasilan penduduk sehingga meningkatkan kemakmuran b) Perindustrian menghasilkan aneka barang yang dibutuhkan oeh masyarakat. c) Perindustrian memperbesar kegunaan bahan mentah
d) Usaha perindustrian dapat memperluas lapangan pekerjaan bagi penduduk. e) Mengurangi ketergantungan Negara pada luar negeri.
f) Dapat merangsang masyarakat utuk meningkatkan pengetahuan tentang industi DAMPAK NEGATIF
a) Limbah industri akan menimbulkan pencemaran air, tanah dan udara b) Asap-asap pabrik menimbulkan polusi udara.
c) Akibat dari pncemaran, banyak menimbulkan kematian bagi binatang-binatang, manusia dapat terkena penyakit, hilangnya keindahan alam dan lain-lain.
LAMPIRAN 6
Alat Dan Bahan Praktikum membuat model sederhana siklus air. 1. Plastik bening
2. Karet atau tali rafia 3. Gelas bening 4. Mangkuk kecil 5. Air es
Cara Kerja
1) Isilah gelas bening dengan air panas kira-kira 1/3 bagian!
2) Tutuplah gelas bening dengan plastik transparan dan ikatlah penutup plastik tersebut dengan kuat!
3) Letakkan es batu di atas plastik penutup tepat di bagian tengah-tengah! 4) Amatilah apa yang terjadi, apakah terdapat tetes-tetes air
Data Pengamatan
No Hal yang Diamati Sebelum Dipanaskan Ketika Dipanaskan
1. Jumlah Air dalam gelas 2. Ada Tidaknya Air yang
menguap
3 Ada Tidaknya Air dalam Mangkuk Kecil
4 Titik-titik air yang menempel dalam plastik
ANALISA DATA
1. Jumlah air setelah dipanaskan ternyata berkurang dari jumlah sebelum air dipanaskan
2. Setelah dipanaskan, ternyata mangkuk kecil yang semula kosong, terisi air 3. Di dalam penutup plastik yang semula kering, terdapat butir-butir atau
LAMPIRAN 7
Butir Soal Tes IPA Siklus I Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V/II
Materi : Daur Air dan kegiatan manusia yang mempengaruhinya. Nama :...
No Absen :...
Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang tepat! 1. Nomor 1 menunjukkan proses . . . .
a. Presipitasi b. Kondensasi c. Evaporasi d. hujan
2. Pada gambar diatas yang menunjukkan proses presipitasi adalah nomor . . . a. 1
b. 2
c. 3 d. 4 3. Yang menunjukkan proses kondensasi adalah nomor . . . .
a. 1 b. 2 c. 3 d. 4
4. Nomor 4 menunjukkan proses . . . . a. persipitasi
b. kondensasi c. evaporasi d. hujan
5. Berdasarkan gambar diatas susunan daur air sebagai berikut . . . . a. presipitasi-hujan-kondensasi-evaporasi
b. kondensasi-evaporasi-hujan-presipitasi c. evaporasi-presipitasi-kondensasi-hujan d. evaporasi-kondensasi-presipitasi-hujan
6. Ketika kita memasak air, apa yang akan terjadi jika air dipanaskan terus menerus . . . . a. menguap
b. mengembun
c. menyublim d. membeku 7. Dalam proses daur air, pohon-pohon tersebut berfungsi sebagai . . . .
a. penurun penguapan air b. pengendap air tanah
c. penghasil air tanah d. penyimpan air hujan 8. Air di permukaan Bumi mengalami penguapan karena mendapat . . . .
a. panas bumi b. panas matahari
c. tiupan angin d. terpaan hujan
9. Kegiatan manusia berikut yang berdampak positif terhadap daur air di bumi yaitu . . . . a. terasering
b. reboisasi
c. penggundulan hutan d. pembuatan bendungan 10.Perbuatan yang tidak memcerminkan perilaku hemat air adalah ….
a. menutup kran setelah digunakan
b. menyiram tanaman dengan bekas air cucian c. mencuci pakaian sedikit demi sedikit d. mencuci kendaraan jika kotor
11.Betonisasi jalan-jalan dapat mengganggu daur air karena . . . . a. mengurangi peresapan air
b. membuat jalan terasa panas c. dapat mencegah banjir
d. air dapat merembes dengan cepat
12.Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali a. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
b. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari c. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain d. membuang sampah pada tempatnya
13.Penebangan hutan secara besar-besaran dapat berdampak pada . . . . a. kebakaran hutan
b. meminimalisir terjadinya banjir c. berkurangnya persediaan air tanah d. sering terjadinya gempa tektonik
14.Salah satu contoh tindakan penghematan air yaitu . . . . a. mencuci pakaian tiap hari dalam jumlah sedikit b. mencuci kendaraan rutin tiap hari
c. menyirami tanaman dengan air keran d. mematikan keran setelah selesai digunakan 15.Perputaran air secara terus menerus disebut….
a. daur bumi b. daur air
c. daur alam d. daur awan 16.Proses kondensasi disebut juga…
a. pengembunan b. penguapan
c. pengendapan d. hujan
17.Air sepanjang daurnya mengalami … a. perpindahan tempat
b. perubahan wujud c. pengurangan volume d. penambahan volume
18.Salah satu cara melestarikan air dengan cara, kecuali… a. reboisasi
b. pembuatan danau
c. biopori d. abrasi 19.Uap air di udara berkumpul, jatuh kembali ke bumi disebut ….
a. petir b. hujan
c. uap d. pasir
20.Kegiatan manusia yang dapat mengganggu proses daur air adalah, kecuali …. a. membiarkan lahan kosong tidak ditanami dengan tumbuhan
b. menggunakan air secara berlebihan untuk kegiatan sehari-hari c. mengubah daerah resapan air menjadi bangunan-bangunan lain d. membuang sampah pada tempatnya.
LAMPIRAN 8
KUNCI JAWABAN SIKLUS I 1. C 2. B 3. C 4. D 5. C 6. A 7. D 8. B 9. B 10.C 11.A 12.D 13.C 14.D 15.B 16.B 17.A 18.D 19.B 20.D
LAMPIRAN 9
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II
Nama Sekolah : SD N Mangunsari 03 Salatiga Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit (2 kali pertemuan) A. Standar Kompetensi :
7.Memahami perubahan yang terjadi di alam dan hubungannya dengan penggunaan sumber daya alam
B. Kompetensi Dasar :
7.6 Mengidentifikasi peristiwa alam yang dan yang terjadi di Indonesia dan dampaknya bagi mahluk hidup dan lingkungan.
C. Indikator :
7.6.1 Menjelaskan peristiwa alam tentang banjir,tanah longsor, gempa bumi ,gunung meletus, dan angin puting beliung yang terjadi di Indonesia.
7.6.2 Menyebutkan peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
7.6.3 Mengidentifikasi dampak yang terjadi karena adanya peristiwa alam. 7.6.4 Menyebutkan tindakan yang dilakukan dari peristiwa alam yang terjadi di indonesia
7.6.6 Membuat suatu laporan berdasarkan hasil pengamatan dan pengalaman pribadi atau surat kabar atau media lainnya tentang peristiwa alam
7.6.7 Dapat memberi saran atau usulan cara mencegah banjir. D. Tujuan Pembelajaran
8. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat mengidentifikasi 5 permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar.
9. Melalui pemaparan video tsunami, siswa dapat menjelaskan 5 permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar.
10.Melalui buku paket, siswa dapat menemukan cara mengatasi peristiwa alam di Indonesia seperti banjir dsb..
11.Melalui Investigasi kelompok, siswa secara berkelompok dapat mengidentifikasi permasalahan peristiwa alam di Indonesia dengan benar sebagai contoh tanah longsor, banjir, angin puting beliung, gempa bumi dan gunung meletus.
12.Melalui diskusi kelompok siswa dapat menyusun laporan dengan mengklarifikasikan dampak peristiwa alam di Indonesia.
13.Melalui presentasi kelompok, siswa dapat mempresentasikan dampak peristiwa alam di Indonesia.
14.Melalui gambar, siswa dapat menyebutkan tindakan yang harus dilakukan dari peristiwa alam yang terjadi di Indonesia.
E. Materi Pembelajaran
Peristiwa Alam Beserta Dampaknya F. Model Pembelajaran
Pendekatan : Problem Based Learning Model : Example Non Example G. Metode Pembelajaran
Ceramah, Diskusi berkelompok, Tanya Jawab, Demonstrasi, Pemberian tugas H. Langkah-langkah Pembelajaran (Pertemuan I Siklus 2)
Jenis Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu Pendahul uan Fase 1 Orientasi siswa pada masalah Kegiatan Inti Eksplora si Fase 2
1. Guru mengajak peserta didik untuk memulai pembelajaran dengan berdoa
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran. 4. Guru menunjukkan gambar yang
akan digunakan untuk pembelajaran peristiwa alam 5. Guru melakukan apersepsi
melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan dipelajari hari ini.
6. Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan peristiwa alam.
1. Siswa berdoa menurut
kepercayaanya masing masing untuk memulai pembelajaran 2. Siswa menyimak tujuan
pembelajaran
3. Siswa mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran tentang peristiwa alam.
4. Siswa menyimak contoh gambar atau video yang akan digunakan untuk pembelajaran.
5. Siswa menjawab apersepsi melalui pertanyaan sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan dipelajari hari ini tentang peristiwa alam.
6. Siswa di bantu guru mendefenisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
Mengorg anisasi siswa untuk belajar. Elaborasi Fase 3 Membim bing pengalam anindivid ual/kelo mpok. Fase 4 Mengem bangkan dan menyajik an hasil karya. Konfirm asi
7. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar,video) tentang video tsunami.
8. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi keompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam
9. Guru membagi kelompok 4-5 orang siswa, untuk diskusi tentang peristiwa alam dari analisa alat peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi. 10.Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (peristiwa alam), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
Kelompok A : Peristiwa alam gempa bumi
Kelompok B : Peristiwa alam gunung meletus
Kelompok C : Peristiwa alam Banjir
Kelompok D : Peristiwa alam tanah Longsor
Kelompok E : Peristiwa alam angin puting beliung
11.Guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
tentang peristiwa alam . 7. Siswa memperhatikan dan
menganalisa alat peraga (media gambar,video) tentang video tsunami yang diberikan
kesempatan serta petunjuk oleh guru.
8. Siswa mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam yang ada di Indonesia.
9. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi tentang peristiwa alam dari analisa alat peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi. 10.Siswa merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (peristiwa alam), dan diskusi kelompok serta berbagi tugas dengan teman kelompoknya.
Kelompok A : Peristiwa alam gempa bumi
Kelompok B : Peristiwa alam gunung meletus
Kelompok C : Peristiwa alam Banjir
Kelompok D : Peristiwa alam tanah Longsor
Kelompok E : Peristiwa alam angin puting beliung
11.Mulai dari komentar/ hasil diskusi
Fase 5 Mengana lisis dan mengeval uasi proses pemecah an masalah. Penutup
12.Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 13.Guru menilai hasil kerja kelompok.
(pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).
14.Guru bertanya jawab tentang materi yang baru saja di ajarkan 15.Guru membantu siswa membuat
kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan
16.Guru memberikan tindak lanjut untuk pembelajaran berikutnya.
siswa tentang (peristiwa alam). 12.siswa melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan.
13.Siswa mendapatkan nilai
kelompok. (lembar kerja kelompok nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas). 14.Siswa menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh guru.
15.siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan dibantu oleh guru.
16.Siswa mendapatkan tindak lanjut pembelajaran berikutnya.
10 menit
Pertemuan II Jenis
Kegiatan
Kegiatan Guru Kegiatan Siswa Alokasi
Waktu Pendahul uan Fase 1 Orientasi siswa pada masalah Kegiatan Inti Eksplorasi
1. Guru mengajak siswa untuk memulai pembelajaran dengan berdoa
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran
3. Guru mempersiapkan gambar sesuai dengan tujuan pembelajaran.
4. Guru menunjukkan gambar/video yang akan digunakan untuk pembelajaran peristiwa alam 5. Guru melakukan apersepsi
melalui pertanyaan-pertanyaan sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan dipelajari hari ini.
6. Guru membantu siswa mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas belajar
1. Siswa berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2. Siswa menyimak tujuan pembelajaran\
3. Siswa mempersiapkan diri untuk memulai proses pembelajaran yang akan berlangsung.
4. Siswa menyimak atau
memperhatikkan gambar/video yang akan digunakan.
5. Siswa menjawab pertanyaan apersepsi sederhana mengenai materi yang sebelumnya dan yang akan di pelajari hari ini misalnya apa dampak peristiwa alam? 6. Siswa mendefinisikan dan
Fase 2 Mengorga nisasi siswa untuk belajar. Elaborasi Fase 3 Membimb ing pengalam anindivid ual/kelom pok. Fase 4 Mengemb angkan dan menyajika n hasil karya. Konfirma si
yang berhubungan dampak peristiwa alam.
7. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar) tentang video tsunami. 8. Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam
9. Guru membagi kelompok 4-5 orang siswa, untuk diskusi tentang
peristiwa alam dari analisa alat peraga/eksperimen dicatat pada kertas/ lembar kerja untuk mempersentasikan hasil diskusi. 10.Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan tentang (peristiwa alam), dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya
Kelompok A : Dampak peristiwa alam gempa bumi
Kelompok B : Dampak
peristiwa alam gunung meletus
Kelompok C : Dampak peristiwa alam Banjir
Kelompok D : Dampak Peristiwa alam tanah Longsor
Kelompok E : Peristiwa alam angin puting beliung
11.Guru mulai menjelaskan materi
yang berhubungan dampak
peristiwa alam yang pernah mereka ketahui.
7. Dari petunjuk dan kesempatan yang diberikan guru, siswa
memperhatikan dan menganalisa alat peraga (media gambar/atau video) yang berkaitan dengan materi misalnya video tsunami. 8. Siswa mengumpulkan informasi
tentang masalah tersebut, diskusi kelompok untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah tentang peristiwa alam yaitu dampak yang ditimbulkan . 9. Siswa membagi kelompok 4-5
orang, siswa melakukan diskusi tetang peristiwa alam (dampak) dari analisa alat peraga dicatat pada kertas/lembar kerja untuk
mempresentasikan hasil diskusi. 10.Siswa dibantu oleh guru
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporaan tentang peristiwa alam (dampak) dan mereka berbagi tugas dengan temannya
Kelompok A : Dampak peristiwa alam gempa bumi
Kelompok B : Dampak peristiwa alam gunung meletus
Kelompok C : Dampak peristiwa alam Banjir
Kelompok D : Dampak Peristiwa alam tanah Longsor
Fase 5 Menganali sis dan mengeval uasi proses pemecaha n masalah. Penutup
sesuai tujuan yang ingin dicapai. 12.Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. 13.Guru menilai hasil kerja kelompok.
(pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas). 14.Guru memberikan soal evaluasi
siklus II
15.Guru membantu siswa membuat kesimpulan tentang materi yang baru saja diajarkan
16.Guru menutup pembelajaran
angin puting beliung
11. Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa tentang (peristiwa alam). 12.Siswa dibantu guru untuk
merefleksikan atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang telah mereka lakukan. 13.Siswa dinilai hasil kerja kelompok
(lembar kerja kelompok, dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas). 14. Siswa mengerjakan soal eveluasi
siklus II
15.Siswa membuat kesimpulan
tentang materi yang telah di ajarkan dibantu oleh guru.
16. Siswa berdoa untuk mengakhiri kegiatan pembelajaran
I. Media dan Sumber Belajar
Media : LCD, papan tulis, spidol, Lembar Evaluasi, Video Sumber Belajar :
Buku Sekolah Elektronik,IPA Salingtemas 5,Karangan Choiril Azmiyawati, Penerbit Pusat Pembukuan Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2008. Buku penunjang lain yang relevan.
Penilaian
4. Jenis Tes : Tes Tertulis 5. Bentuk : Pilihan Ganda
Materi
Peristiwa Alam Beserta Dampaknya
Peristiwa Alam Beserta Dampaknya. Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Semua jenis aktivitas alam disebut juga peristiwa alam. Dampak negatif yang dapat ditimbulkan bencana alam dapat berupa jatuhnya korban jiwa, rusaknya rumah dan berbagai fasilitas umum, rusaknya lahan pertanian, kematian hewan ternak, dan lain sebagainya. Indonesia termasuk wilayah yang rawan bencana alam. Gejala atau peristiwa alam yang sering terjadi di antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, badai atau angin topan, tsunami, kekeringan dan tanah longsor. Gunung meletus, gempa bumi, tsunami dan angin topan murni disebabkan oleh alam, tetapi ada juga gejala alam yang juga disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab, seperti banjir dan tanah longsor.
1. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah berguncangan bumi yang terjadi karena pergeseran lempeng bumi, runtuhan batuan, atau letusan gunung berapi. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi:
A. Gempa Tektonik
Gempa tektonik terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi. Sebagian besar gempa tektonik terjadi ketika dua lempeng saling bergesekan. Lempeng yang bergesekan mengalami pergeseran. Karena gesekan antar lempengan ini menyebabkan gempa, ini yang paling sering terjadi selama ini. Terjadinya gempa tektonik dimulai dari sebuah tempat yang disebut pusat gempa (hiposenter (hiposentrum) ). Pusat gempa dapat berada di daratan atau lautan. Titik di
permukaan bumi tepat di atas hiposenter disebut dengan episenter. Hiposentrum adalah sumber gempa di kedalaman bumi tertentu. Lokasi pusat gempa ditentukan berdasarkan pengukuran gelombang seismik.
B. Gempa Vulkanik
Sesuai dengan namanya gempa vulkanik atau gempa gunung api merupakan peristiwa gempa bumi yang disebabkan oleh gerakan atau aktifitas magma dalam gunung berapi. Gempa ini dapat terjadi sebelum dan saat letusan gunung api. Getarannya kadang-kadang dapat dirasakan oleh manusia dan hewan sekitar gunung berapi itu berada. Perkiraaan meletusnya gunung berapi salah satunya ditandai dengan sering terjadinya getaran-getaran gempa vulkanik.
C. Gempa Runtuhan
Gempa runtuhan atau terban merupakan gempa bumi yang terjadi karena adanya runtuhan tanah atau batuan. Lereng gunung atau pantai yang curam memiliki energi potensial yang besar untuk runtuh, juga terjadi di kawasan tambang akibat runtuhnya dinding atau terowongan pada tambang-tambang bawah tanah sehingga dapat menimbulkan getaran di sekitar daerah runtuhan, namun dampaknya tidak begitu membahayakan. Justru dampak yang berbahaya adalah akibat timbunan batuan atau tanah longsor itu sendiri. Gempa bumi mempunyai kekuatan yang berbeda-beda. Kekuatan gempa diukur menggunakan satuan skala Richter. Alat untuk mengukur gempa yaitu seismograf.
Berdasarkan letak hiposentrum-nya, gempa bumi dibedakan menjadi :
- Gempa bumi dalam, Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.
- Gempa bumi menengah, Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.
- Gempa bumi dangkal, Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.
Kerusakan yang dapat ditimbulkan peristiwa gempa bumi antara lain: Bangunan roboh, Kebakaran, Jatuhnya korban jiwa, Permukaan tanah menjadi merekah dan jalan menjadi putus, Tanah longsor akibat guncangan, Banjir akibat rusaknya tanggul. Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami. Beberapa gempa bumi yang tercatat pernah terjadi di Indonesia antara lain :
11 April 2012, Gempa bumi di sepanjang Pulau Sumatera berskala 8.6 SR, berpotensi sampai Aceh, Sumatera Utara, Bengkulu, dan Lampung. Gempa terasa sampai India. 26 Oktober 2010, Gempa Bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Richter, korban tewas
ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami.
7 April 2010, Gempa Bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa. 30 September 2009, Gempa Bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang
berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
3 Januari 2009 - Gempa Bumi berkekuatan 7,6 Skala Richter di Papua.
6 Maret 2007 - Gempa Bumi tektonik mengguncang provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Laporan terakhir menyatakan 79 orang tewas
27 Mei 2006 - Gempa Bumi tektonik kuat yang mengguncang Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 27 Mei 2006 kurang lebih pukul 05.55 WIB selama 57 detik. Gempa Bumi tersebut berkekuatan 5,9 pada skala Richter. United States Geological Survey melaporkan 6,2 pada skala Richter; lebih dari 6.000 orang tewas, dan lebih dari 300.000 keluarga kehilangan tempat tinggal.
26 Desember 2004 - Gempa Bumi dahsyat berkekuatan 9,0 skala Richter mengguncang Aceh dan Sumatera Utara sekaligus menimbulkan gelombang tsunami di samudera Hindia. Bencana alam ini telah merenggut lebih dari 220.000 jiwa.
12 Desember 1992 - Di Flores, Indonesia berukuran 7,9 pada skala richter dan menewaskan 2.500 orang.
2. Gunung Meletus
Gunung meletus terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi. Cairan magma yang keluar sampai ke permukaan bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan saat gunung meletus bisa mencapai 700-1.200 °C. Gunung api yang sedang meletus dapat memuntahkan awan debu, abu, dan lelehan batuan pijar atau lava. Lava ini sangat panas. Saat menuruni gunung, lava ini dapat membakar apa saja yang dilaluinya. Namun saat dingin, aliran lava ini mengeras dan menjadi batu. Apabila lava ini bercampur dengan air hujan, dapat mengakibatkan banjir lahar dingin. Gunung meletus sering disertai dengan gempa bumi. Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Gunung berapi aktif adalah gunung berapi yang masih dapat meletus. Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain :
1) Suhu di sekitar gunung naik. 2) Mata air menjadi kering
3) Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa) 4) Tumbuhan di sekitar gunung layu
Material yang dikeluarkan gunung berapi saat meletus, antara lain : a. Gas vulkanik
Gas vulkanik mengandung gas berbahaya antara lain: Karbon monoksida (CO), Karbon dioksida (CO2), Hidrogen Sulfida (H2S), Sulfur dioksida (S02), dan Nitrogen (NO2).
b. Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku di dekat kawah. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
c. Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi. Jika telah dingin dan turun hujan di lereng gunung, lahar dingin di lereng gunung akan hanyutdan menimbulkan banjir lahar dingin.
d. Hujan Abu
Abu vulkanik adalah material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya. Abu letusan ini bisa menganggu pernapasan. e. Awan panas
Hasil letusan gunung yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas. Di Yogyakarta dan sekitarnya, awan panas Merapi sering dsebut "wedhus gembel". Gunung Krakatau meletus pada tahun 1883. Letusan Gunung Krakatau ini juga mengakibatkan gelombang tsunami. Letusan gunung api dapat mengakibatkan berbagai dampak yang merugikan. Lava pijar yang dimuntahkan oleh gunung api dapat membakar kawasan hutan yang dilaluinya. Berbagai jenis tumbuhan dan hewan mati terbakar. Apabila lava pijar ini mengalir sampai ke permukiman penduduk, dapat memakan korban jiwa manusia dan menyebabkan kerusakan yang cukup parah.
3. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Bencana banjir diawali dengan curah hujan yang sangat tinggi. Curah hujan dikatakan tinggi jika hujan turun secara terus-menerus dan besarnya lebih dari 50 mm per hari. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung air hujan sehingga air meluap menjadi banjir. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi banjir di berbagai daerah. Banjir melanda kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Solo, Aceh, dan Lampung. Selain pengaruh tingginya curah hujan, banjir dapat terjadi akibat kegiatan manusia, seperti penggundulan hutan dan kebiasaaan membuang sampah sembarangan. Pepohonan akan menahan air hujan sehingga sebagian besar dapat terserap ke dalam tanah. Penggundulan hutan menyebabkan sebagian besar air hujan mengalir di permukaan tanah, apalagi di daerah perkotaan di mana sebagian besar permukaan tanah tertutup bangunan. Air hujan tidak dapat terserap ke dalam tanah dan menyebabkan banjir. Kondisi ini akan semakin parah jka masyarakat suka membuang sampah sembarangan, karena sampah akan menyumbat saluran air.
Bencana banjir dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Beberapa dampak bencana banjir adalah:
1. Kerusakan bangunan termasuk jembatan, sistem selokan bawah tanah, dan jalan raya. 2. Berkurangnya persediaan air bersih.
3. Sumber air bersih terkontaminasi air banjir, sehigga tidak dapat dimanfaatkan lagi. 4. Munculnya wabah penyakit
5. Karena kondisi tidak higienis, setelah terjadi banjir biasanya timbul wabah penyakit diare, penyakit kulit, dsb.
6. Hasil pertanian dan persediaan makanan berkurang
7. Kelangkaan hasil pertanian disebabkan oleh kegagalan panen. Tanaman dapat hanyut atau membusuk akibat terus menerus terendam air.
8. Jalur transportasi rusak, sulit mengirimkan bantuan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan.
4. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Tanah longsor biasanya disebabkan oleh hujan yang deras. Hal ini karena tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya penggundulan hutan. Tanah longsor dapat meruntuhkan semua benda di atasnya. Selain itu, tanah longsor dapat menimbun rumah-rumah penduduk yang ada di bawahnya. Sepanjang bulan Januari 2008 terjadi tanah longsor di beberapa daerah. Bencana ini di antaranya terjadi di Brebes dan Tawangmangu yang memakan banyak korban harta dan jiwa. Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan
bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.
5. Angin Puting Beliung
Angin puting beliung merupakan angin yang sangat kencang dan bergerak memutar. Puting beliung biasanya terjadi pada saat hujan deras yang disertai angin kencang. Kecepatan angin puting beliung bisa mencapai 175 km/jam. Angin puting beliung dapat menerbangkan segala macam benda yang dilaluinya. Akhir-akhir ini angin puting beliung sering terjadi di negara kita. Beberapa daerah yang mengalami angin puting beliung yaitu Magelang, Lampung, Garut, Nusa Tenggara Timur, dan Banjarmasin. Awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006 terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak ke Australia. Penyebab terjadinya angin pting beliung adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.
6. Tsunami
sJika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar 6,8 skala richter. Tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan. Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi atau saat bagian gunung berapi yang meletus runtuh ke dalam laut. Tsunami juga tercipta saat gempa atau letusan terjadi di daratan dekat pantai. Saat terjadi gelombang
tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke segala arah dengan kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang lainnya, ketika gelombang tsunami memasuki air dangkal, maka kecepatannya akan menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu kalian ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika kecepatannya berkurang maka ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat membentuk dinding air yang begitu tinggi dan menghantam pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter. Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan kedalaman pantai. Tidak semua gempa dan letusan gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa. Peristiwa-peristiwa alam tersebut tidak dapat kita cegah. Gempa bumi, gunung meletus, dan angin puting beliung dapat terjadi secara tiba-tiba. Namun, sebenarnya peristiwa alam itu dapat diperkirakan sebelumnya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dapat memperkirakan peristiwa alam itu akan terjadi. Informasi itu diumumkan kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat menyelamatkan diri. BMKG juga bertugas mengamati kondisi cuaca harian. Stasiun meteorologi yang mengamati kondisi cuaca, biasanya berada di kota-kota besar. BMKG mempunyai alat-alat pengukur cuaca dan iklim antara lain seperti berikut.
1. Alat untuk mengukur curah hujan (penakar hujan). 2. Alat untuk mengukur kecepatan angin (anemometer). 3. Alat untuk mengukur tekanan udara (barometer).
Beberapa peristiwa alam dapat kita cegah, misalnya banjir dan tanah longsor. Beberapa usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah banjir sebagai berikut.
1. Melakukan reboisasi atau penghijauan, khususnya di lereng bukit.
2. Membuat sengkedan (teras) di lahan miring agar tanah tidak longsor diterjang hujan. 3. Jangan membuang sampah di sungai, selokan, atau saluran air lainnya
LAMPIRAN 10
TUGAS KELOMPOK 1.Diskusikan dengan kelompok mu
Dan berikan saran untuk mengatasi banjir dan Tanah longsor 2.Apa penyebab banjir dan tanah longsor? Jelaskan.
LAMPIRAN 11
BUTIR SOAL TES IPA SIKLUS II Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Kelas/Semester : V/II
Materi : Peristiwa alam yang terjadi di Indonesia dan dampak bagi kehidupan dan lingkungan
Nama : ………
No Absen : …………....
A.Silanglah (x) huruf a, b, dan c didepan jawaban yang paling benar !
1. Bencana alam yang dapat kita cegah dan tidak dapat kita cegah. Kelompok bencana alam yang dapat kita cegah yaitu....
a. Banjir dan gunung meletus b. Gemba bumi dan tanah longsor c. Banjir dan tanah longsor
d. Puting beliung dan gunung meletus
2. Tanah tidak sanggup menahan terjangan air hujan akibat adanya penggundulan hutan. Pembuatan terasering dilereng bukit bertujuan ....
a. Memperbaiki susunan tanah b. Mencegah tanah longsor c. Menyuburkan lapisan tanah d. Mencegah banjir
3. Gempa dibedakan menjadi tiga, yaitu gempa vulkanik, runtuhan dan tektonik gempa yang disebabkan karena adanya pergeseran kerak bumi disebut ....
a. Tanah longsor
b. Gempa bumi vulkanik c. Gempa bumi tektonik d. Angin puting beliung
4. Kekuatan gempa diukur dengan menggunakan satuan skala Richter. Alat yang digunakan untuk mengukur getaran gempa disebut ....
a. Barometer b. Hidrometer
c. Termometer d. Seismograf
5. Gempa bumi yang terjadi di dasar laut dapat menyebabkan terjadinya gelombang air laut yang sangat besar. Gelombang air laut ini sering disebut ....
a. Episentrum b. Tsunami
c. Vulkanik d. Tektonik
6. Gunung berapi yang sedang meletus dapat memuntahkan awan debu, abu, dan lelehan batuan pijar. Cairan panas yang dikeluarkan gunung api saat meletus disebut ....
a. Magma b. Vulkanik
c. Lava d. Kawah
7. Gunung meletus sering disertai dengan gempa bumi. Gempa vulkanik disebabkan oleh ....
a. Bergesernya kerak bumi b. Letusan gunung api c. Tanah longsor
d. Getaran permukaan bumi
8. Air hujan dapat mengakibatkan banjir jika tidak mendapat cukup tempat untuk mengalir. Seringkali sungai tidak mampu menampung. Tindakan yang benar untuk mencegah banjir yaitu ....
a. Membuang sampah disungai b. Mendirika bangunan ditepi sungai
c. Menebangi pohon-pohon yang tidak berguna d. Melakukan reboisasi
9. Angin kencang yang bergerak memutar disebut angin .... a. Puting beliung
b. Topan c. Laut d. darat
10.Bencana banjir diawali dengan curah hujan yang sangat tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan untu mencegah terjadinya banjir adalah ....
a. Menebang pepohonan yang ada di hutan secara liar b. Mengadakan penghijauan di lahan-lahan yang kosong c. Membuang sampah disungai
d. Menebang pohon yang ada di pinggir jalan
11.Bencana alam yang pada dasarnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan yaitu ....
a. Gempa bumi dan tsunami b. Gunung meletus dan banjir c. Banjir dan tanah longsor
d. Angin puting beliung dan tsunami
12.Peristiwa alam sering terjadi di Indonesia. Berikut termasuk peristiwa alam adalah .... a. Kecelakaan bermotor
b. Tanggul jebol
c. Gunung meletus d. Kebakaran rumah
13.Banyak peristiwa alam yang pernah terjadi di Indonesia. Peristiwa alam di Indonesia yang menelan banyak korban jiwa adalah ....
a. Gempa di Yogyakarta b. Lumpur di Sidoarjo
c. Tsunami di Aceh d. Banjir di Jakarta 14.Menyempitkan aliran air di kota-kota besar dapat menimbulkan bencana ....
a. Gempa b. Banjir
c. Tanah longsor d. Pencemaran udara 15.Untuk mencegah terjadinya longsor dilahan miring dapat dilakukan dengan cara ....
a. Pembuatan talud b. Pembuatan saluran air
c. Pembuatan jalan berunduk d. Pembuatan terasering 16.Pembuatan terasering bertujuan untuk mencegah ....
a. Erosi
b. Gunung meletus
c. Gempa bumi d. Abrasi
17.Bencana yang ditimbulkan oleh angin kencang yang terjadi bersama-sama hujan adalah ....
a. Banjir
b. Tanah longsor
c. Topan badai d. Abrasi
18.Kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah .... a. Membuang sampah pada tempatnya
b. Membuang sampah di sungai c. Mencuci baju di sunga
d. Membersihkan sampah di parit
19.Pembuatan lahan miring di lereng bukit agar tanah tidak longsor diterjang air hujan disebut ....
a. Sengkedan b. Reboisasi
c. Penghijauan d. Hutan kota
20.Bencana alam ada yang dapat kita cegah dan ada yang tidak dapat kita cegah, kelompok bencana alam yang tidak dapat kita cegah adalah ....
a. Angin puting beliung, gunung meletus, tanah longsor b. Angin puting beliung, gempa bumi, banjir
c. Banjir, tanah longsor, gunung meletus
LAMPIRAN 12
KUNCI JAWABAN SIKLUS II 1. C 2. B 3. C 4. D 5. B 6. C 7. B 8. D 9. A 10.B 11.C 12.C 13.C 14.B 15.D 16.A 17.C 18.B 19.A 20.D
LAMPIRAN 13
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS I SDN MANGUNSARI O3 MENGGUNAKAN MODEL ENE DENGAN PENDEKATAN PBL
No Fase Tingkah laku guru T TT
1 Orientasi Siswa pada masalah
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran √ b. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda
kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran (siklus air)
√ c. Guru menunjukkan alat peraga yang akan
digunakan Siklus Air √
2 Mengorganisasi siswa untuk belajar.
a. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
√ b. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan.
√
√3 Membimbing
pengalaman individual/kelompok .
a. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
√
b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja Mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya.
a. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
√
b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar kerja/ hasil diskusi. √
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan
masalah.
a. Mulai dari komentar/ hasil diskusi siswa, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai.
√ b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan.
√ c. Guru menilai hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).
√
Jumlah Skor 91,7 8,3
LAMPIRAN 14
Lembar Observasi Siswa Siklus I Menggunakan Model Pembelajaran ENE dengan Pendekatan PBL di SDN Mangunsari 03
No Fase Tingkah Laku Siswa T TT
1 Orientasi Siswa pada masalah
a. Siswa menyimak tujuan pembelajaran √ b. Siswa memperhatikan alat peraga/media yang akan digunakan
tentang siklus air √
c. Siswa diberikan alat peraga/media yang akan digunakan. √ 2 Mengorganisasi
siswa untuk belajar.
a.Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah tersebut. √ b. Siswa diberikan petunjuk dan kesempatan untuk
memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan. √
3 Membimbing
pengalaman individual/kelom pok.
a. Siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
√ b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari
analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja Mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya.
a.siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
√ b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar kerja/
hasil diskusi. √ 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
a. Siswa memberikan komentar dari hasil kelompok sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ b.Siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses yang mereka lakukan. √ c. Siswa diberikan hasil kerja kelompok. √
Jumlah Skor 83,4 16,6
LAMPIRAN 15
LEMBAR OBSERVASI GURU SIKLUS II SDN MANGUNSARI O3 MENGGUNAKAN MODEL ENE DENGAN PENDEKATAN PBL
No Fase Tingkah laku guru T TT
1 Orientasi Siswa pada masalah
a. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran tentang
peristiwa alam √
b. Guru mempersiapkan alat peraga (benda-benda
kongkrit) sesuai dengan tujuan pembelajaran. √ c. Guru menunjukkan alat peraga yang akan digunakan. √ 2 Mengorganisasi
siswa untuk belajar.
a. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
√ b. Guru memberi petunjuk dan memberi kesempatan
kepada para siswa untuk memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan tentang peristiwa alam.
√
3 Membimbing
pengalaman individual/kelom pok.
a. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
√ b. Guru membantu siswa membuat hasil diskusi dari
analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangka
n dan
menyajikan hasil karya.
a. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
√ b. Guru memberi kesempatan membaca lembar kerja/
hasil diskusi. √ 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
a. Mulai dari komentar/ hasil diskusi, guru mulai menjelaskan materi sesuai tujuan yang ingin dicapai. √ b. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan.
√ c. Guru menilai hasil kerja kelompok. (pada lembar kerja kelompok dengan nilai tertinggi diberi tanda bintang lalu ditempel di dinding kelas).
√
Jumlah Skor 100 0
LAMPIRAN 16
Lembar Observasi Siswa Siklus II Menggunakan Model Pembelajaran ENE dengan Pendekatan PBL di SDN Mangunsari 03
No Fase Tingkah Laku Siswa T TT
1 Orientasi Siswa pada masalah
a. Siswa menyimak tujuan pembelajaran √ b. Siswa memperhatikan alat peraga yang akan digunakan
contoh peristiwa alam √
c. Siswa diberikan alat peraga yang akan digunakan. √ 2 Mengorganisasi
siswa untuk belajar.
a.Siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut. √ b. Siswa diberikan petunjuk dan kesempatan untuk
memperhatikan dan menganalisa alat peraga yang dipersiapkan. √ 3 Membimbing pengalaman individual/kelom pok.
a. Siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
√ b. Melalui diskusi kelompok 4-5 orang siswa, hasil diskusi dari analisa alat peraga tersebut dicatat pada kertas/ lembar kerja Mempersentasikan hasil diskusi.
√
4 Mengembangka
n dan
menyajikan hasil karya.
a.siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
√ b. Tiap kelompok diberi kesempatan membaca lembar
kerja/ hasil diskusi. √
5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
a. Siswa memberikan komentar dari hasil kelompok sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. √ b.Siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka lakukan. √ c. Siswa diberikan hasil kerja kelompok. √
Jumlah Skor 100 0
LAMPIRAN 17
DAFTAR HASIL BELAJAR KOGNITIF PRA-SIKLUS SDN MANGUNSARI 03 SALATIGA
No Absen Nilai Keterangan
Siswa1 65 Tidak Tuntas
Siswa2 60 Tidak Tuntas
Siswa3 65 Tidak Tuntas
Siswa4 50 Tidak Tuntas
Siswa5 65 Tidak Tuntas
Siswa6 80 Tuntas
Siswa7 75 Tuntas
Siswa8 60 Tidak Tuntas
Siswa9 75 Tuntas
Siswa10 60 Tidak Tuntas
Siswa11 60 Tidak Tuntas
Siswa12 75 Tuntas
Siswa13 65 Tidak Tuntas
Siswa14 75 Tuntas
Siswa15 50 Tidak Tuntas
Siswa16 75 Tuntas
Siswa17 45 Tidak Tuntas
Siswa18 80 Tuntas
Siswa19 50 Tidak Tuntas
Siswa20 75 Tuntas
Siswa21 75 Tuntas
Siswa22 45 Tidak Tuntas
Siswa23 50 Tidak Tuntas
Siswa24 75 Tuntas
Siswa25 75 Tuntas
Siswa26 60 Tidak Tuntas
Siswa27 65 Tidak Tuntas
Siswa28 75 Tuntas
Siswa29 75 Tuntas
Siswa30 60 Tidak Tuntas
Siswa31 65 Tidak Tuntas
Siswa32 75 Tuntas
Siswa33 50 Tidak Tuntas
Siswa34 55 Tidak Tuntas
Siswa35 75 Tuntas
Siswa36 45 Tidak Tuntas
Siswa37 65 Tidak Tuntas
KKM 75 Tuntas 16 Tidak Tuntas 21 Nilai Tertinggi 80 Nilai Terendah 45 Rata-Rata 64