SISTEM REM HIDROULIK PADA GOKART
TUGAS AKHIR
Diajukan kepada Tim Penguji Tugas Akhir Jurusan Teknik Otomotif sebagai salah satu persyaratan Guna memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh
RISKY KURNIAWAN NIM. 03367 / 2008
PROGRAM STUDI D-III TEKNIK OTOMOTIF JURUSAN TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Dinyatakan lulus setelah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir
Program Studi Diploma 3 Jurusan Tekik Otomotif Fakultas Teknik
Universitas Negeri Padang
Sistem Rem Hidoulik Pada Gokart
Oleh
Nama
: Risky Kurniawan
NIM
: 03367
Program Studi
: Diploma 3 (D-3)
Jurusan
:
Teknik
Otomotif
Fakultas
:
Teknik
Padang, 18 Mei 2011
Tim Penguji
Nama
Tanda
Tangan
1.
Ketua
: Drs. Darman, M.Pd
1. _________
2.
Sekertaris : Dr. Wakhinuddin,S.M.Pd
2. _________
3.
Anggota : Drs. Hasan Maksum, MT
3. _________
Diketahui oleh
Ketua Program Studi, Dosen Pembimbing ,
D-3 Teknik Otomotif
Dr. Wakhinuddin,S. M.Pd
Drs. Darman, M.Pd
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Dengan ini menyetujui Tugas Akhir yang berjudul :
SISTEM REM HIDROULIK PADA GOKART
Oleh
Nama
:
Risky
Kurniawan
NIM
:
03367
Program Studi
: Diploma 3 (D-3)
Jurusan
:
Teknik
Otomotif
Fakultas
:
Teknik
Yang Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh gelar Ahli Madya
Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik
Univeritas Negeri Padang
Padang, 18 Mei 2011
Disetujui Oleh
Ketua Jurusan,
Pembimbing,
Teknik Otomotif
Drs. Hasan Maksum, MT
Drs. Darman, M.Pd
y m P m T b m s p m k k Syuk yang telah m menyelesaik Pada Goka menyelesaik Teknik Otom Dala bimbingan menyelesaik sebesar-besa pembimbing materil kep kesempatan kepada: 1. D 2. B O 3. B II kur alhamdu memberikan kan Laporan art“. Yang kan Program motif Univer m penyusun dan bantua kan laporan arnya penuli g yang telah pada penuli ini, penulis Dekan Fakult Bapak Drs. Otomotif Fak Bapak Dr. W II (D-3) Tek ulillah penuli rahmat dan n Tugas Akh g mana m m Studi Diplo rsitas Negeri nan laporan t an dari be tugas akhi is sampaika h mengarahk is dalam m s menyampa tas Teknik U Hasan Ma kultas Teknik Wakhinuddin knik Univers vi is ucapkan k hidayah-Ny
hir ini deng
merupakan s omat III (D-i Padang. tugas akhir i erbagai pih ir ini. Untu an kepada b
kan dan mem
menyelesaika aikan rasa te Universitas N aksum, MT k Universita , M.Pd seba itas Negeri P kepada Allah ya, sehingga gan judul “S salah satu -3) pada Fak ni, penulis m hak, penulis uk itu ucapa apak Drs. D mberikan ma an laporan erima kasih Negeri Padan T selaku K as Negeri Pad agai Ketua P Padang. h Subahanah akhirnya pe Sistem Rem syarat un kultas Tekn menyadari ba s belum te an terima k Darman, M. asukan baik tugas akh yang sebesa ng. Ketua Jurusa dang. Program Stud huwata’ala, nulis dapat Hidroulik ntuk dapat ik, Jurusan ahwa tanpa entu dapat kasih yang .Pd, selaku k moril dan hir. Dalam ar-besarnya an Teknik di Diploma
vii
4. Bapak Drs. Darman, M,Pd selaku pembimbing yang memberikan
bimbingan.
5. Bapak Drs. Irzal, M. Kes yang memberikan motivasi dan bimbingan
selama pembuatan gokart.
6. Orang tua yang tidak pernah bosan memberikan doa dan dorongan
semangat baik moril maupun materil.
7. Seterusnya kepada rekan – rekan dan semua pihak yang telah
membantu demi kelancaran Tugas Akhir ini.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan, sehingga penulis sangat mengharapkan saran serta kritik yang
bersifat membangun guna demi kesempurnaan laporan tugas akhir ini.
Akhirnya penulis berharap agar laporan ini dapat memberikan sumbangan,
pemikiran dan informasi yang bermanfaat bagi rekan-rekan mahasiswa serta para
pembaca pada umumnya.
Padang, Mei 2011
Risky Kurniawan
ix
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 3 C. Batasan Masalah ... 3 D. Rumusan Masalah ... 3 E. Tujuan ... 3 F. Manfaat ... 4
BAB II LANDASAN TEORI A. Rem ... 5
B. Prinsip Kerja Rem ... 7
C. Cara Kerja Sistem Rem Hidroulik Pada Gokart ... 8
D. Sistem Rem Pada Gokart ... 11
E. Konstruksi Sistem hidroulik Pada Gokart ... 15
F. Komponen – Komponen Sistem Rem Pada Gokart ... 18
1. Pedal Rem ... 18
2. Master Silinder ... 18
3. Slang Rem / Pipa Penghubung ... 20
4. Minyak Rem ... 21
5. Brake Shoes ( pad ) ... 22
6. Caliper ... 23
x BAB III PEMBAHASAN
A. Langkah Persiapan ... 27
B. Keselamatan Kerja ... 28
C. Perakitan Sistem Rem Hidroulik Pada Gokart ... 29
D. Pemeliharaan Sistem Rem Pada Gokart ... 36
E. Pemeriksaan Sistem Rem Pada Gokart ... 37
F. Anggaran Biaya ... 39
G. Hasil Perakitan Rem Pada Gokart dan Spesifikasi Data ... 44
H. Spesifikasi dan Hasil Gokart ... 45
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 49
B. Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA
xi
1. Rincian Biaya Bahan Baku Gokart 39 2. Anggaran Biaya Sistem Rem Hiroulik 42 3. Rincian Biaya Permesinan dan Operator 43 4. Spesifikasi Sistem Rem Hidroulik Gokart 44
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
1. Sistem Rem Hidroulik Sebelum Bekerja ... 9
2. Sistem Rem Hidroulik Mulai Bekerja ... 10
3. Sistem Rem Hidroulik Saat Bekerja ... 10
4. Sistem Rem Hidroulik Bebas Pengereman ... 11
5. Rem Cakram ... 12
6. Sistem Rem Hidroulik ... 13
7. Konstruksi Sitem Rem Hidroulik Pada Gokart. ... 15
8. Caliper Keadaan Bebas ... 15
9. Shoes Pad Menjepit Piringan Cakram ... 16
10.Pedal Rem ... 18 11.Master Silinder ... 19 12.Pipa Baja ... 20 13.Slang Fleksibel ... 21 14.Minyak Rem ... 22 15.Pad Rem ... 23 16.Caliper Rem ... 23
17.Caliper Jenis Fixed Caliper ... 24
18.Caliper Jenis Floating Caliper ... 25
19.Piringan Cakram ... 26
20.Piringan Cakram Pada Poros ... 30
21.Pad Rem Pada Piringan ... 31
22.Pemasangan Slang Rem ... 31
23.Pamasangan Master Silinder ... 32
24.Pamasangan Tuas Rem ... 33
25.Pemasangan Caliper Rem Pada Piringan ... 34
26.Pengisian Minyak Rem ... 35
xiii
30.Gokart dari Samping Kiri ... 47 31.Gokart dari Samping Kanan ... 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi yang pesat saat ini menuntut terjadinya
sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu bersaing. Mutu dan
kualitas tersebut salah satunya didapat dari seringnya melakukan pratikum
di lapangan dan pendidikan yang baik. Salah satu penyebab rendahnya
kualitas sumber daya manusia adalah kurangnya sarana pratikum pada dunia
pendidikan dan pelatihan. Apabila ilmu – ilmu yang dapat secara teori tidak
diiringi dengan pratikum, maka akan berakibat kegamangan terhadap
peserta didik setelah berada di lapangan / dunia industri. Industri otomotif
mengembangkan produknya dengan berbagai bentuk dan jenis alat
transportasi darat salah satunya gokart.
Gokart adalah salah satu olahraga di bidang otomotif yang memiliki
roda empat seperti halnya nascar dan mempunyai daya mesin yang kecil,
sehingga tidak memerlukan lintasan yang panjang. Gokart pertama kali
dirancang oleh Art Ingles pada tahun 1956 di California bagian selatan.
Ketika itu dia adalah seorang perancang mobil balap di perusahaan Kurtis
Kraft. Sampai – sampai dia dijuluki “ Father of Karting “ oleh
Gokart juga memiliki sistem-sistem seperti halnya mobil. Sistem
tersebut diantaranya adalah sistem bahan bakar, sistem kemudi, sistem rem,
sistem pemindahan tenaga dan sistem-sistem lainnya.
Sistem rem merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam suatu
kendaraan begitu juga dengan gokart yang dirangcang berkelompok ini.
Tanpa sistem rem, suatu kendaraan tidak dapat berhenti sesuai dengan
keinginan pengendara. Sistem rem pada gokart dapat dirakit dengan
memanfaatkan komponen – komponen dari motor maupun mobil, hanya
saja perlu penyesuaian bentuk, ukuran dan posisi agar dapat berfungsi
dengan baik. Selain itu, ada juga komponen pendukung yang harus dibuat
sendiri sesuai dengan kriteria yang diinginkan. Sedangkan konstruksi dari
sistem rem itu harus sesuai dengan karakter gokart.
Menyikapi hal tersebut, maka penulis tertarik membuat proyek akhir
yang berjudul “Sistem Rem Hidrolik Pada Gokart”. Dalam penulisan karya
akhir ini penulis berharap agar gokart yang dirancang berkelompok dapat
memudahkan bagi mahasiswa untuk memehami dan menganalisa hal-hal
yang telah dipelajari secara teori khusus sistem rem hidroulik dan dapat
3
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah yang muncul pada “Sistem Rem Hidroulik
Pada Gokart” meliputi :
1. Konstruksi dari sistem rem hidroulik pada gokart yang akan dibuat
2. Masih banyak yang belum mengetahui cara merakit sistem rem pada
gokart dengan memanfaatkan komponen – komponen motor.
C. Batasan Masalah
Agar dalam penyusunan ini tidak terjadi kesalah pahaman dan
pelebaran permasalahan, maka penulis membatasi pembahasan masalah
pada Sistem Rem Hidrolik Pada Gokart.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan
beberapa masalah, yaitu :
1. Bagaimana cara kerja rem hidroulik pada gokart?
2. Bagaimana konstruksi sistem rem hidroulik pada gokart?
3. Bagaimana cara merakit sistem rem hidroulik pada gokart?
E. Tujuan Tugas Akhir
Tugas akhir disusun untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan
mahasiswa untuk memperoleh gelar Ahli Madya jurusan Teknik Otomotif di
Fakultas Teknik Universtas Negeri Padang, yang diwujudkan dalam bentuk
rancangan dalam bentuk tulisan, gambar kerja, pembuatan alat dan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari tugas akhir ini adalah sebagai
berikut:
1. Merakit sistem rem hidrolik pada gokart.
2. Mengetahui komponen – komponen yang terdapat pada sistem rem
hidroulik pada gokart.
3. Mengetahui cara kerja dari sistem rem hidroulik pada gokart
F. Manfaat Tugas Akhir
Manfaat dalam penulisan tugas akhir ini antara lain :
1. Dapat mengaplikasikan ilmu – ilmu yang telah dipelajari dibangku
perkuliahan, khususnya mata kuliah kemudi, rem dan suspensi.
2. Bisa menerapkan ilmu pengetahuan dan keahlian dalam bidang
otomotif khususnya mengenai sistem rem.
3. Sebagai salah satu referensi dan panduan tentang cara merakit dan
memodifikasi sistem rem hidroulik pada gokart.
4. Memenuhi persyaratan bagi penulis dalam menyelesaikan program
studi Diploma III Jurusan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas
5 BAB II LANDASAN TEORI
A. Rem
Rem adalah salah satu sistem yang sangat penting pada suatu
kendaraan yang berfungsi untuk menahan gaya gerak dari suatu benda, agar
benda berhenti atau mengontrol gerakannya dengan memindahkan energi
kinetik dan potensial ke dalam bentuk energi panas ( Daswarman, 1999).
Dalam hukum – hukum newton I menyatakan “ jika suatu benda mula-mula
diam maka benda tersebut akan tetap diam, sebaliknya jika suatu benda
sedang bergerak maka benda tersebut akan terus bergerak kecuali ada gaya
yang menghentikannya”.
Tujuan dipasangnya rem pada kendaraan adalah untuk memenuhi
kemauan pengemudi dalam mengontrol, mengurangi kecepatan dan berhenti.
Rem juga merupakan alat control yang berguna untuk menghentikan laju
kendaraan secara berkala ( Toyota Astra, 1995:4-29 ).
Baik tidaknya kemampuan rem secara langsung menjadi persoalan
yang sangat penting bagi si pengemudi di waktu mengendarai kendaraan.
Layak tidaknya suatu rem yang digunakan pada kendaraan harus memenuhi
1. Dapat bekerja dengan baik.
2. Bila muatan pada roda – roda sama besar maka gaya pengeraman
harus sama pula, bila tidak harus sebanding dengan muatan yang
diterima oleh roda – roda.
3. Dapat dipercaya dan mempunyai daya tekan yang cukup.
4. Rem itu harus mudah diperiksa dan distel.
Rem menurut penggeraknya dibagi menjadi :
a. Rem Mekanik (Tromol)
Rem ini menggunakan kabel – kabel sebagai penghubung antara
pedal dengan sepatu rem. Pada umunya rem mekanik yang
digunakan pada kendaraan adalah model tarik tuas rem dengan
melalui batang – batang atau kebel rem yang dipasangkan pada
roda – roda belakang. Rem mekanik ini sulit sekali bekerja merata
karena kurang efektif dalam penyaluran tenaganya.
b. Rem Hidroulik (Cakram / Piringan)
Rem hidroulik ini bekerja berdasarkan hukum pascal, dimana pada
cairan diberi tekanan, maka tekanan yang sama akan diteruskan ke
segala arah. Rem hidroulik menggunakan fluida ( minyak rem )
sebagai perantara untuk menyalurkan tenaga pengereman dari
pedal rem sampai pada roda – roda. Karena rem ini dianggap lebih
7
B. Prinsip Kerja Rem
Kendaraan tidak dapat berhenti dengan segera apabila mesin di
bebaskan ( tidak dihubungkan ) dengan pemindahan sistem pemindah daya,
kendaraan cenderung tetap bergerak. Kelemahan ini harus dikurangi dengan
jalan menurunkan kecepatan gerak kendaraan hingga berhenti dengan
menggunakan rem. Prinsip rem merupakan kebalikan dari mesin. Mesin
mengubah energi panas menjadi energi kinetik ( energi gerak ) untuk
menggerakkan kendaraan. Sebaliknya rem mengubah energi mekanik
menjadi energi panas untuk menghentikan kendaraan. Umumnya, rem
bekerja disebabkan oleh adanya sistem gabungan penekanan melawan
sistem gaya putar. Efek pengereman diperoleh dari adanya gesekan antara
dua benda yang timbul dari gaya – gaya tersebut.
Prinsip kerja rem hidrolik adalah menggunakan prinsip hukum pascal
yaitu gaya pada suatu penampang dari fluida akan menghasilkan tekanan
yang akan diteruskan ke segala arah dengan tekanan yang sama (Sucahyo,
1997). Gaya penekanan pedal rem akan diubah menjadi tekanan fluida oleh
piston dari master silinder. Tekanan ini dipindahkan ke caliper melalui pipa
rem dan bekerja pada sepatu rem atau pad rem untuk menghasilkan
C. Cara Kerja Sistem Rem Hidroulik Pada Gokart
Saat pedal rem ditekan / digerakkan, master silinder mengubah gaya
yang digunakan kedalam tekanan cairan. Master silinder ini terdiri dari sebuah
reservoir yang berisi minyak rem dan sebuah silinder yang mana tekanan cair
diperoleh. Reservoir biasanya dibuat dari plastik atau besi tuang dan tergabung
dengan silinder. Ujung dari pada master silinder dipasang tutup karet untuk
memberi seal yang baik dengan silindernya dan pada ujung yang lain juga
diberikan tutup karet untuk mencegah kebocoran cairan.
Cara kerja:
Pada saat pedal rem ditekan, maka tuas penekan menekan piston pada
master rem sehingga menimbulkan tekanan hidroulik. Kemudian piston
menekan fluida yang berada di dalam sistem, dan tekanan tersebut diteruskan
ke pipa rem. Tekanan tersebut diteruskan ke piston pada caliper dan tekanan
tersebut diteruskan ke kanvas rem. Sehingga piringan atau trumol bergesekan
dengan kanvas rem, dan hasil gesekan mengakibatkan putaran roda berkurang,
hingga kendaraan berhenti. Karena adanya perubahan tenaga kinetik menjadi
panas.
Untuk menghubungkan aliran fluida dari master silinder dengan
caliper maka digunakan pipa dan slang.
Apabila pedal rem dilepas, tuas penekan piston pada master rem
kembali keposisi semula. akibatnya tekanan berkurang. Sehingga piston juga
kembali ke posisi semula dengan bantuan spring pengembali. Akibatnya fluida
9
posisi semula karena tidak adanya lagi tekanan fluida. Sehingga antara kanvas
rem dengan piringan / tromol tidak lagi bergesekan dan roda dapat berputar
dengan lancar.
1. Sebelum Bekerja
- Tekanan minyak rem = 0 - Pada tidak menyentuh piringan
Gambar 1. Sistem Rem Hidroulik Sebelum Bekerja Teknik sepeda motor jilid 1 hal : 349
2. Mulai Bekerja
- Tekanan minyak rem bertambah
- Pad menyentuh piringan dengan ringan - Gesekan kecil
Gambar 2. Sistem Rem Hidroulik Mulai Bekerja Teknik sepeda motor jilid 1 hal : 349
3. Pada Saat Bekerja
- Tekanan minyak rem besar - Tekanan pad pada disk besar - Gesekan besar
- Gaya pengereman besar
Gambar 3. Sistem Rem Hidroulik Saat Bekerja Teknik sepeda motor jilid 1 hal : 349
11
4. Bebas Pengereman
1. Tekanan minyak rem = 0 2. Pad kembali pada posisi semula 3. Gaya pengereman = 0
Gambar 4. Sistem Rem Hidroulik Bebas Pengereman Teknik sepeda motor jilid 1 hal : 349
D. Sistem Rem Pada Gokart 1. Rem Cakram
Rem cakram pada dasarnya terdiri dari cakram terbuat dari besi
tuang yang berputar dengan roda dan bahan gesek (dalam hal ini disc
pad) yang mendorong dan menjepit cakram. Daya pengereman yang
dihasilkan oleh adanya gesekan antara disc pad dan cakram. Rem cakram
mempunyai batasan pembuatan pada bentuk dan ukurannya.
Ukuran disc pad agak terbatas dan ini berkaitan dengan aksi energi
sendiri sehingga perlu tambahan tekanan hidrolis yang lebih besar untuk
mendapatkan daya pengereman yang efisien juga pad akan lebih cepat
Dari sekian banyak rem piringan yang kita temui dilapangan,
keseluruhannya memiliki cara kerja yang sama. Dimana sepasang pad
akan menjepit rotor / piringan yang berputar pada roda. Apabila pedal
rem diinjak, maka tekanan fluida akan mendesak pad untuk menjepit
rotor yang mengakibatkan putaran roda diperlambat dan dihentikan.
Gambar 5. Rem Cakram
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH4e1b/c3f1 beaa.dir/601-20_1.jpg
Rem Cakram lebih efektif digunakan karena dapat menghilangkan
gejala fading dan menjaga stabilitas serta keamanan pada kecepatan
tinggi. Fading adalah gejala berkurangnya kemampuan pengereman
karena terjadinya pemuaian pada tromol rem / piringan rem.
Pada rem cakram ini terdapat sebuah caliper yang mempunyai
silinder tunggal yang dipasang pada brake caliper carrier. Ketika tekanan
hidrolis bekerja, maka piston akan bergerak ke arah depan dan
13
yang bersamaan akan bekerja suatu tekanan yang sama besarnya pada
bagian silinder untuk mendorong caliper dalam arah berlawanan dengan
arah piston ini akan mengakibatkan caliper menekan pad rem terhadap
piringan dari bagian lain. Gerakan pad ini akan mengakibatkan gesekan
yang kemudian akan memperlambat dan menghentikan laju kendaraan.
Karena terjadi perubahan enegri kinetik menjadi panas.
Gambar 6. Sistem Rem Hidroulik
http://ishak.unpad.ac.id/wp-content/uploads/DiscBrakeHidrolik.jpg Ketika tekanan di dalam silinder dibebaskan, maka ring karet yang
terdapat pada piston akan membantu mengembalikan piston pada posisi
semula. Disamping itu ring karet ini juga berfungsi untuk menjaga agar
renggang antara pad rem dengan piringan tetap pada spesifikasi yang
tepat.
Adapun keuntungan dari sistem rem yang menggunakan Disc
1. Tidak terdapat self energizing effect dan akibatnya tidak diperlukan
penambahan tenaga rem. Oleh karena itu perbedaan efek pengereman
antara roda kiri dan kanan dapat dieliminir dan kemungkinan kecil
terjadi roda menarik ke kiri atau ke kanan pada saat dilakukan
pengereman.
2. Dengan konstruksi yang sederhana maka pada kanvas rem (brake pad)
mudah diganti.
3. Bila piringan terkena air, maka efek pengereman akan konstan karena
air yang menempel pada piringan akan terlempar keluar akibat gaya
sentrifugal.
4. Tidak menimbulkan bunyi karena piringannya terbuka atau hampir
seluruhnya berhubungan dengan udara maka piringan dapat
mentransfer panas dengan baik dan juga jarang terjadi gejala fiding,
karena itu efek pengereman yang dihasilkan stabil walaupun
melakukan pengereman secara berulang – ulang pada kecepatan
tinggi.
5. Ekspansi panas tidak dapat menyebabkan adanya perubahan dalam
renggangnya seperti terdapat pada rem tromol, dimana kecendrungan
15
E. Konstruksi Sistem Rem Hidroulik Pada Gokart
Gambar 7. Konstruksi Sitem Rem Hidroulik Pada Gokart.
Gambar 8. Caliper keadaan bebas
http://ishak.unpad.ac.id/wp-content/uploads/discbrakecalipermotorcycle.jpg 1 2 3 4 5 6
Gambar 9. Shoes pad menjepit piringan cakram
http://arifnurjiyanto.files.wordpress.com/2009/11/2009_1505_20servisrin22.jpg=5 70
Keterangan :
1. Caliper
Caliper disebut juga dengan cylinder body yang berfungsi sebagai
kedudukan piston yang dilengkapi dengan dua lubang. Yaitu saluran
minyak rem yang disalurkan ke silinder dan saluran pembuangan (baut
nepel).
2. Piringan cakram
Umumnya cakram atau piringan dibuat dari besi tuang dalam
bentuk padu (keras) dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Tipe cakram
lubang terdiri dari pasangan piringan kedua-duanya untuk mencegah
keausan dan menjamin umur pad lebih panjang. Piringan diletakkan pada
kedua buah as roda, agar putaran roda dan piringan seimbang pada saat
17
3. Dudukan piringan cakram
Yang berfungsi sebagai kedudukan piringan, sebagai penghubung
antara piringan dan as roda dan sebagai penahan piringan agar pada saat
pengereman tidak bergetar.
4. Bearing housing
Bearing ini yang diletakkan diatas chasis yang diikat dengan dua
buah baut yang berfungsi sebagai penahan as roda, untuk menstabilkan
putaran as roda. Untuk menahan/mendukung suatu poros agar tetap pada
kedudukannya, bearing mempunyai elemen yang berputar dan bagian
yang diam saat bekerja yang terletak antara poros dan rumah bearing.
Ada juga komponen lain yang fungsinya sama tetapi tidak mempunyai
elemen yang berputar yang disebut dengan bantalan luncur.
5. As roda
Yang berfungsi sebagai penerus putaran, dari mesin diteruskan ke
gear yang dihubungkan dengan rantai. Gear tersebut diikat dengan baut
pada as roda dan putaran diteruskan ke as roda, kemudian diteruskan ke
roda sehingga roda berputar sesuai dengan putaran mesin.
6. Roda
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama sumbu,
dapat menghasilkan suatu gerakan dengan gesekan kecil berfungsi
sebagai penerus putaran dari as roda sehingga kendaraan bergerak
F. Komponen – Komponen Sistem Rem Hidroulik Pada Gokart 1. Pedal Rem
Pedal rem digunakan untuk memindahkan gaya dari kaki
pengendara ke master silinder sehingga meneruskan tekanan fluida
menuju ke caliper menjepit pad dan terjadi proses pengereman. Pedal
harus mempunyai gerak bebas yang cukup, karena tanpa adanya gerak
bebas tersebut maka piston pada master silinder akan selalu terdorong
keluar dimana akan mengakibatkan rem bekerja terus menerus karena
terjadinya tekanan hidroulis yang terjadi pada sistem rem.
Gambar 10. Pedal Rem
http://www.tomsbroncoparts.com/images/products/1443/brakepedal-large.jpg
2. Master Silinder
Master silinder berfungsi untuk meneruskan tekanan pengereman
dari pedal rem ke fluida untuk di alirkan ke pipa – pipa / slang rem.
Tekanan fluida pada master silinder ini akan diteruskan ke roda dan
19
Cara kerja master silinder adalah apabila pedal ditekan, maka
piston akan bergerak maju, akibatnya minyak rem akan mengalir ke
tangki melalui saluran di depan master silinder. Dorongan piston akan
menyebabkan tekanan minyak naik, sehingga mendorong katub inlet
sampai menutup saluran ke tangki. Tekanan minyak rem yang ada dalam
master silinder akan semakin besar dan akhirnya minyak menuju ke
silinder roda melewati katup pengecek. Piston akan kembali ke posisi
semula apabila pedal rem dibebaskan dengan bantuan pegas pengembali.
Pada master silinder terdapat sebuah reservoir untuk menampung
minyak rem. Untuk mencegah terjadinya kegagalan sistem pengereman
maka dalam hal ini banyak terdapat jenis – jenis master silinder, namun
dari beragam jenis tersebut tetap mempunyai fungsi dan kegunaan yang
sama.
Gambar 11. Master Silinder
3. Slang Rem / Pipa Penghubung
Pipa penghubung digunakan untuk mengalirkan fluida bertekanan
dari master silinder ke caliper. Pada kendaraan terdapat 2 jenis slang rem
yaitu:
a. Pipa Baja
Pipa baja ini dipasang pada bagian yang tidak mengalami pergerakan
atau pergeseran.
Gambar 12. Pipa Baja
http://www.otomotifnet.com/otoweb/images/2010/otoTips/slangrem. jpg
b. Slang Fleksibel
Slang ini terbuat dari campuran karet yang dipasang pada bagian
yang mengalami pergerakan. Slang ini biasanya digunakan sebagai
penghubung ke silinder roda dari slang baja yang terpasang pada
21
Gambar 13. Slang Fleksibel
http://www.tokospareparts.com/catalog/images/DSC_0041.jpg
Pipa dan slang fleksibel ini dipasang diantara master silinder dan
rem belakang. Pipa dan slang rem ini merupakan komponen yang sangat
penting sekali oleh karena itu harus diperiksa dan dilakukan perawatan.
Apabila terjadi kerusakan / kebocoran pada slang atau pipa tersebut maka
aliran fluida yang mengalir dari master silinder tersebut tidak sampai
pada caliper, maka kekuatan atau daya rem yang dihasilkan sewaktu
pedal rem ditekan tidak maksimal.
4. Minyak Rem
Salah satu bagian dari komponen sistem rem yang sangat penting. Adapun fungsi dari minyak rem tersebut adalah sebagai fluida kerja yang
meneruskan tekanan yang dihasilkan dari penginjakan pedal rem dan
pada roda – roda kendaraan. Kemudian minyak rem tersebut akan
mendorong atau menggerakkan pad sehingga pad tersebut menahan atau
menjepit piringan ( disc ) yang sedang berputar pada roda.
Gambar 14. Minyak Rem
http://www.autochemindustry.com/imgnews/news-8.jpg
5. Brake Shoes / Pad
Pad terbuat dari campuran metalic fiber dan sedikit serbuk besi.
Pada pad diberi garis celah untuk menunjukkan tebal pad. Dengan
demikian dapat mempermudah dalam pengecekan keausan pad.
Pada beberapa pad, penggunaan metalic plate dipasang pada sisi
23
Gambar 15. Pad Rem
http://asp.tokobagus.com/upload/img00631detail.jpg
6. Caliper
Kaliper juga disebut dengan cylinder body, memegang piston –
piston dan dilengkapi saluran saat minyak rem yang disalurkan ke
silinder.
Gambar 16. Caliper Rem
Pada disc brake terdapat beberapa jenis caliper yang diantaranya adalah:
a. Tipe Fixed Caliper ( Duoble Piston ), pada tipe ini piston
ditempatkan pada dua sisi caliper. Radiasi panas Fixed Caliper
terbatas karena silinder rem berada pada cakram dan velg,
menyebabkan sulit tercapainya pendingin. Untuk itu
membutuhkan penambahan komponen yang banyak guna
mengatasi hal tersebut. Fixed Caliper ini sudah jarang
digunakan.
Gambar 17. Caliper Jenis Fixed Caliper
http://www.ustudy.in/sites/default/files/Brake_Caliper.gif
b. Floating Caliper (Single Piston) pada tipe ini piston ditempatkan pada satu sisi caliper, sistem kerjanya adalah
25
piston dan selanjutnya menekan pada rotor / piringan. Pada saat
yang sama tekanan hidrolis menekan sisi pad sehingga menjepit
cakram dan terjadilah usaha tenaga pengereman. Dalam hal ini
kemampuan pengeremannya dibangkitkan oleh kedua pad
sehingga daya pengereman lebih baik. Tipe ini sering digunakan
oleh kendaraan saat ini.
Gambar 18. Caliper Jenis Floating Caliper
7. Piringan Rem
Pada umumnya cakram atau piringan terbuat dari besi tuang dan
diberi lubang – lubang yang berfungsi untuk ventilasi serta pendingin,
dengan adanya ventilasi umur pad lebih panjang dan tahan lama.
Gambar 19. Piringan Cakram http://wb3.itrademarket.com
27 BAB III PEMBAHASAN
A. Langkah Persiapan
Dalam perakitan komponen sistem rem ini perlu diperhatikan aspek –
aspek penting yang merupakan dasar dari perakitan. Adapun hal yang harus
diperhatikan dalam persiapan tersebut adalah:
1. Alat
Alat merupakan sarana yang digunakan untuk melakukan kegiatan /
pekerjaan. Adapun alat yang digunakan dalam proses perakitan ini antara
lain:
a. Mesin las dan perlengkapannya
b. Kunci 1 set
c. Gerinda tangan
d. Gerinda potong
e. Penitik
f. Penggores
g. Jangka sorong dan meteran
h. Obeng
i. Mesin bor
j. Bor tangan
k. Kikir
2. Bahan a. Pedal b. Slang c. Master silinder d. Minyak rem e. Caliper f. Shoes Pad g. Piringan h. Baut – baut B. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan faktor yang sangat penting untuk
diketahui, dipahami dan dilaksanakan oleh pekerja dalam melakukan setiap
pekerjaan di workshop. Cara-cara menjaga keselamatan kerja waktu bekerja
sangat penting diketahui dan dilaksanakan oleh si pekerja, karena dalam
pengerjaan pengelasan banyak sekali kemungkinan timbul bahaya jika tidak
berhati-hati dan tidak memperhatikan keselamatan kerja.
Adapun keselamatan kerja secara garis besarnya dapat dibagi dalam
tiga hal yaitu:
1. Keselamatan Diri Pekerja
a. Pakailah kaca mata las untuk melindungi mata dari sinar tajam,
percikan bunga api, juga dapat melihat dengan jelas pada benda kerja.
29
c. Jagalah selalu kebersihan bengkel dan amankan dari benda-benda yang
mudah terbakar.
d. Disiplinlah dalam bekerja karena merupakan langkah awal untuk
keselamatan kerja.
2. Keselamatan Peralatan dan Benda Kerja
a. Memakai peralatan yang masih dalam keadaan baik.
b. Slang tidak boleh tergencet atau menekuk.
c. Gunakan peralatan sesuai dengan fungsinya.
d. Bekerja sesuai dengan prosedur yang benar.
e. Bersihkan peralatan dan benda kerja sebelum dan setelah bekerja
kemudian simpan ditempatnya masing-masing, sehingga peralatan dan
benda kerja akan terkontrol dan terjaga dengan baik.
3. Keselamatan Lingkungan Pekerjaan
a. Bersihkan tempat kerja dari segala macam kotoran setelah bekerja.
b. Bersihkan tumpahan minyak pelumas dari sisa bahan yang tidak
terpakai.
c. Bekerjalah ditempat yang leluasa saat bekerja.
C. Perakitan sistem rem hidroulik pada gokart
Langkah-langkah perakitan sistem rem hidoulik pada gokart adalah
sebagai berikut:
Langkah – langkah yang dilakukan dalam pemasangan piringan adalah
sebagai berikut:
a. Bersihkan poros roda dari kotoran, keringkan kemudian berikan
grase pada bering
b. Pasang poros roda pada lengan chasis, diikuti dengan pengunci mur
pengikat.
c. Pasang piringan pada poros roda, dilanjutkan dengan mengunci
piringan tersebut menggunakan mur pengikat.
Gambar 20. Piringan Cakram Pada Poros
2. Pemasangan Brake Pad Pada Caliper
a. Sebelum brake pad dipasang pada caliper rem, lakukan penekan
terhadap piston ke arah dalam menggunakan treaker.
b. Pasangkan brake pad di dahului dengan memasang caliper luncur ke
unit master silinder. Sebelum pemasangan beri sedikit grase pada pin
agar pin tidak cepat aus.
c. Selanjutnya pasang pad pada dudukan yang terdapat dipemegang
caliper.
d. Pasangkan caliper ke piringan dengan mengatur celah antara sepatu
31
Gambar 21. Pad Rem Pada Caliper
3. Pemasangan Slang Rem
a. Sebelum memasang slang rem sebaiknya dilakukan peniupan pada
slang untuk mengantisipasi slang tersumbat atau bocor.
b. Pemasangan slang rem dilakukan dengan memasang nepel pada
master silinder dan calipernya.
4. Pemasangan Master Silinder
a. Sebelum master silinder dipasangkan, lakukan pemeriksaan terhadap
kerja piston.
b. Pasangkan master silinder pada dudukan dengan menggunakan 2
buah baut pengikat.
c. Hubungkan baut nepel dari slang rem ke outlet port pada master
silinder.
Gambar 23. Pemasangan Master Silinder
5. Pemasangan Tuas Rem / Pedal Rem
a. Sebelum tuas rem dipasangkan pada dudukan tuas rem, maka
lakukan pemasangan push rod dengan menggunakan sebuah pin
dengan baut pengunci.
b. Pemasangan tuas rem diawali dengan memasukkan push rod ke
dudukan pada master silinder, sehingga push rod dapat menekan
33
c. Masukkan baut penahan tuas rem untuk mengunci tuas rem pada
dudukan.
Gambar 24. Pemasangan Tuas Rem / Pedal Rem
6. Pemasangan Caliper Rem
a. Sebelum pemasangan caliper sebaiknya periksa kerja piston yang
terdapat pada caliper tersebut, kemungkinan piston caliper macet.
b. Setelah tidak terdapat masalah pasang caliper pada dudukan yang
telah dibuat.
c. Kemudian kunci 2 buah baut pada caliper.
d. Usahakan baut nepel pada caliper lebih tinggi dari slang masuk
minyak, agar udara yang terdapat pada sistem rem lebih mudah
Gambar 25. Pemasangan Caliper Rem Pada Piringan
7. Pengisian Minyak Rem
a. Sebelum minyak rem diisikan pada tabung reservoir, periksa
penguncian baut nepel slang rem.
b. Kendurkan baut bleading pada master silinder, kemudian pasangkan
slang transparan pada baut tersebut.
c. Isikan minyak rem sampai tabung penuh dan tunggu sampai minyak
rem mengalir ke saluran rem hingga minyak keluar melalui baut
bleading.
d. Kunci baut bleading apabila minyak rem yang keluar pada slang
transparan tidak lagi bercampur dengan udara. Isikan minyak pada
35
Gambar 26. Pengisian Minyak Rem
8. Bleading
Bleading dilakukan untuk mengeluarkan udara palsu yang terdapat
pada sistem rem. Langkah – langkah melakukan bleading adalah sebagai
berikut:
a. Pastikan minyak rem pada batas atas dan tambahkan bila kurang.
b. Pasangkan slang transparan pada baut nepel bleading.
c. Lakukan penekanan berulang – ulang pada pedal hingga pedal agak
tinggi, kemudian tahan pedal dan buka baut bleading sambil
memperhatikan aliran udara yang keluar melalui slang.
d. Jika aliran terputus maka menandakan masih terdapat udara pada
sistem, lakukan proses ini sampai aliran minyak pada slang tidak lagi
Gambar 27. Saat Membleading.
D. Pemeliharaan Sistem Rem Pada Gokart
Pemeliharaan adalah suatu usaha yang dilakukan untuk mencegah
terjadinya kerusakan sehingga peralatan dapat berfungsi secara maximal dan
dapat digunakan dalam waktu yang panjang.
Pemeliharaan dapat dilakukan secara rutin maupun berkala. Perawatan
yang teratur akan membuat kondisi alat selalu dalam keadaan siap pakai. Agar
alat panel ini dapat terpelihara dan awet dalam penggunaan maka
perhatikanlah hal – hal berikut:
a. Periksalah ketinggian minyak rem sebelum mengoperasikan
sistem.
b. Hindari kontaminasi antara minyak rem dengan air pada sistem,
karena minyak yang terkontaminasi dapat mengakibatkan sistem
37
c. Jangan menekan pedal rem terlalu kuat setelah berada pada titik
mati bawah karena dapat mengakibatkan kebocoran pada karet
seal.
E. Pemeriksaan Sistem Rem Pada Gokart 1. Pemeriksaan Kebocoran Seal Master Silinder
Untuk mengetahui apakah terdapat kebocoran pada seal master
silinder, maka dapat dilakukan langkah – langkah berikut:
a. Bukalah penutup debu pada bagian belakang master silinder
yang berhubungan dengan push rod.
b. Bersihkan pada bagian ini dari kotoran yang menempel,
kemudian keringkan.
c. Lakukan penekanan pedal rem berulang – ulang kemudian
tahan pedal dalam posisi tertekan.
d. Amati celah antara dinding silinder dengan piston, apabila
terdapat rembesan minyak menandakan terjadi kebocoran
antara seal dan dinding silinder.
2. Pemeriksaan Kebocoran Master Silinder
a. Periksa ketinggian minyak rem pada tabung reservoir,
tambahkan bila kurang.
b. Tekan pedal rem dan tahan beberapa saat amati yang terjadi
pada sekitar master silinder.
c. Apabila seal dalam keadaan kering, berarti menandakan seal
d. Apabila terdapat rembesan pada seal, berarti terjadi kebocoran
pada seal.
3. Pemeriksaan Kebocoran Slang Rem
Slang rem yang bocor mengakibatkan kegagalan proses
pengereman dan menyebabkan udara masuk ke dalam sistem. Untuk
mengetahui kebocoran pada slang rem dapat dilakukan langkah berikut:
a. Periksa ketinggian minyak rem pada tabung reservoir
tambahkan bila kurang.
b. Tekan pedal rem kemudian tahan dan amati keadaan yang
timbul mulai dari caliper sampai pada master silinder.
c. Apabila disepanjang saluran tersebut tidak terdapat rembesan
berarti slang dalam kondisi baik namun bila terdapat rembesan
amati posisi rembesan tersebut:
1) Bila rembesan terdapat pada bagian tengah / badan
slang, maka lakukan penggantian slang rem.
2) Bila rembesan terdapat pada sambungan slang,
perbaiki kontak sambungan slang.
4. Pemeriksaan Sambungan Slang Pembagi
a. Periksa saluran slang yang terpasang dari master silinder
menuju ke caliper, slang yang menuju ke caliper sebelumnya
terdapat sambungan pembagi.
b. Apabila disekitar sambungan tersebut basah maka terjadi
39
c. Kunci baut yang terdapat antara slang dan sambungan pembagi
hingga tidak ada rembesan / basah.
F. Anggaran Biaya
Anggaran biaya bertujuan untuk mengetahui biaya total yang
diperlukan dalam perakitan gokart. Perhitungan biaya pembuatan mencakup
biaya-biaya sebagai berikut :
1. Biaya Bahan Baku
Biaya bahan baku adalah biaya yang diperlukan untuk pengadaan
bahan pembuatan gokart, baik komponen standar (bahan jadi) maupun
bukan standar. Biaya untuk perakitan gokart adalah sebagai berikut :
Tabel 1.
Penggunaan Dana Alat dan Bahan
NO
NAMA
BARANG SPESIFIKASI BANYAK
HARGA
SATUAN JUMLAH 1 Engine Viar 100 CC 1 unit Rp 2.000.000 Rp2.000.000
2 Besi Stalbus
40 x 40 x2 mm 2 batang Rp 150.000 Rp 300.000
3 Plat bunga 1,2 mm ½ lembar Rp 185.000 Rp 185.000
4 Besi plat 3 mm Rp 90.000 Rp 90.000
5 As Roda Kijang 2 buah Rp 75.000 Rp 150.000 6 Ban IRC 350 - 8 4 buah Rp 80.000 Rp 320.000 7 Pelek Vespa 4 buah Rp 165.000 Rp 660.000
8 Tie rod
9 As stir (steering coloum ) Kijang 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000 10 Stir (steering wheel ) Carry 1 buah Rp 100.000 Rp 100.000
11 Pedal rem Carry 1 buah Rp 55.000 Rp 55.000
12 Master rem
1167/pega –
S100 1 buah Rp 80.000 Rp 80.000 13 Slang rem - 1 set Rp 130.000 Rp 130.000
14 Rem
Cakram Supra x 2 set Rp 150.000 Rp 300.000 15 Baterai 12 V 1 buah Rp 100.000 Rp 100,000
16 Bearing
duduk Ucp 205 GHB 2 buah Rp 30.000 Rp 60.000
17 Bearing
duduk Ucp 207 GHB 2 buah Rp 50.000 Rp 100.000
18 Bearing dudukan hendel gigi - 1 buah Rp 25.000 Rp 25.000 19 Bearing roda depan - 6 buah Rp 15.000 Rp 90.000 20 Gigi tarik
belakang GL PRO 1 buah Rp 25.000 Rp 25.000
21 Gigi tarik depan
Supra 428 – 14
T 1 buah Rp 15.000 Rp 15.000
22 Spi gigi
41
23 Tempat
duduk - 1 buah Rp 50.000 Rp 50.000
24 Lampu
kepala Rx – king 1 buah Rp 50.000 Rp 50.000
25 Lampu
rem Carry 2 buah Rp 75.000 Rp 150.000
26 Bola lampu - lampu - 8 buah Rp 5.000 Rp 40.000 27 Lampu
sen Rx – king 1 buah Rp 20.000 Rp 20,000 28 Kabel - 1 gulung Rp 60.000 Rp 60.000 29 Isolasi - 4 buah Rp 8.000 Rp 32.000 30 Mata gergaji besi 3 buah Rp 12.000 Rp 36.000 31 Mata gerinda potong - 6 buah Rp 10.000 Rp 60.000 32 Mata gerinda nipon - 4 buah Rp 14.000 Rp 56.000
33 Mata bor 12 mm 1 buah Rp 25.000 Rp 25.000
34 Baut, Mur dan Ring 8, 10, 12, 14, 17, 19, 24 1 komplit Rp 100.000 Rp 100.000 35 Meteran 1 buah Rp 10.000 Rp 10.000 36 Amplas 3 lembar Rp 10.000 Rp 10.000 37 Kuas 2 buah Rp 7.500 Rp 15,000
38 Elektroda 1 kotak Rp 85.000 Rp 85.000
39 Cat Penta super
glos 8 kaleng Rp 22.000 Rp 176.000 40 Tiner Cobra 4 kaleng Rp 23.000 Rp 92.000
41 Dompol Plastik 2 kaleng Rp 25.000 Rp 50.000
42 Knalpot Racing 1 buah Rp 150.000 Rp 150.000
Tabel 2.
Anggaran Biaya Sistem Rem Hidroulik Pada Gokart NO NAMA
BARANG
SPESIFIKASI BANYAK HARGA
SATUAN
JUMLAH
1 Rem Cakram
Supra - X 2 Set Rp 150.000 Rp 300.000
2 Slang Rem - 1 Set Rp 130.000 Rp 130.000 3 Pedal Rem Carry 1 Buah Rp 55.000 Rp 55.000 4 Master
Silinder
Satria 1 Buah Rp 80.000 Rp 80.000
5 Spindle Carry 1 Buah Rp 25.000 Rp 25.000 6 Dudukan Cakram - 2 Buah Rp 50.000 Rp 100.000 7 Minyak Rem Fuso 2 Botol Rp 15.000 Rp 30.000 Jumlah Rp 720.000
43
2. Biaya Permesinan dan Operator
Biaya permesinan dan operator adalah biaya yang diperlukan untuk
ongkos jasa pengerjaan komponen sepeda bermo yang tidak bisa dilakukan
di workshop. Biaya permesinan dan operator yang diperlukan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.
Penggunaan Permesinan dan Dana Operasi NO NAMA
BARANG
SPESIFIKASI BANYAK HARGA
SATUAN
JUMLAH
1 Bubut as roda
As roda kijang 2 buah Rp 300.000 Rp 600.000
2 Bor tap dudukan piringan cakram 2 buah Rp 100.000 Rp 200.000 3 Las asitelin Rp 50.000 Rp 50.000 4 Las kuningan slang rem Rp 50.000 Rp 50.000 5 Las alumunium karburator Rp 50.000 Rp 50.000 6 Biaya pembuatan kunci kontak 1 buah Rp 20.000 Rp 20.000
7 Pembuatan jok kursi 1buah Rp 150.000 Rp 150.000 8 Biaya akomendasi Rp 500.000 Rp 500.000 Jumlah Rp 7.897.000
G. Hasil Perakitan Sistem Rem Pada Gokart dan Spesifikasi Data
Sistem rem yang digunakan pada gokart ini adalah sistem rem
hidroulik yang mana terpasang pada roda belakang kiri dan kanan, bentuknya
dapat dilihat pada gambar lampiran.
Adapun spesifikasi data tentang sistem rem hidroulik pada gokart dapat
dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4.
Spesifikasi Sistem Rem Hidroulik Gokart
Data Spesifikasi
Sistem Rem Rem Piringan Hidroulik.
Caliper
Caliper Jenis Fixed Caliper (Tipe double piston ), Motor
Supra x ( Nissin ) Master Silinder Suzuki Satria FU
Slang Rem / Pipa Pipa Baja Mobil Kijang, Slang Fleksibel Rem Satria FU
45
H. Spesifikasi dan Hasil Gokart
Gokart Ini Mengunakan Mesin Bensin 4 Langkah 100 cc
a. Data Spesifikasi Gokart :
• Panjang : 210 cm • Lebar : 100 cm • Tinggi : 10 cm • Jarak antara sumbu roda
Roda depan : 120 cm Roda belakang : 140 cm b. Mesin • Jenis : 4 Langkah • Volume silinder : 100 cc c. Sistem Tranmisi
• Mekanisme kopling : Tipe otomatis, sentrifugal, basah
• Tranmisi : Manual, gear bertingkat d. Sistem Rem
• Jenis Rem : Rem Hidrolik ( cakram ) • Caliper : Tipe fixed caliper ( double
piston ).
• Master Silinder : Suzuki Satia FU e. Sistem Kemudi
• Steering coloum : Kijang Super • Steering Wheel : Mobil Carry
• Tie Rod End : bola – bola handle gigi colt diesel
• Roda
Depan : Vespa IRC 350 – 8
Belakang : Vespa Swallow 350 – 8
47
Gambar 29. Gokart dari Belakang
49
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis menyelesaikan tugas akhir ini, kesimpulan yang dapat
diambil setelah melakukan perakitan antara lain :
1. Sistem rem pada gokart memiliki cara kerja sama halnya seperti sistem
rem hidroulik pada umumnya. yang mana pada saat pedal rem ditekan,
maka tuas penekan menekan piston pada master rem sehingga
menimbulkan tekanan hidroulik. Kemudian piston menekan fluida yang
berada di dalam sistem, dan tekanan tersebut diteruskan ke pipa rem.
Tekanan tersebut diteruskan ke piston pada caliper dan tekanan tersebut
diteruskan ke kanvas rem. Sehingga piringan bergesekan dengan kanvas
rem dan mengakibatkan putaraan roda berkurang, hingga kendaraan
berhenti. Karena adanya perubahan tenaga kinetik menjadi panas.
2. Konstruksi sistem rem hidroulik pada gokart terdiri dari beberapa
komponen yaitu (1) Caliper, (2) Piringan cakram, (3) Dudukan piringan
cakram, (4) Bearing housing, (5) Poros roda, (6) Roda.
3. Perakitan sistem rem hidroulik pada gokart terdiri dari (1) pemasangan
piringan pada poros roda, (2) Pemasangan brake pad pada caliper, (3)
pemasangan slang rem, (4) pemasangan master silinder, (5) pemasangan
tuas rem, (6) pemasangan caliper rem, (7) pengisian minyak rem, (8)
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan dalam tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
1. Agar sistem rem tetap bekerja dengan baik, maka sebaiknya lakukan
pemeriksaan komponen – komponen pada sistem rem hidroulik untuk
memastikan apakah sistem sudah bekerja dengan baik atau tidak.
2. Hendaknya lakukan pemeliharaan komponen yang terdapat pada
konstruksi sistem rem, agar sistem rem pada gokart tetap bekerja
dengan baik.
3. Dalam perakitan komponen pendukung sistem rem hidroulik pada
gokart ini diperlukan ketelitian yang lebih baik sehingga dapat
DAFTAR PUSTAKA
Daryanto. 1995. Teknik Service Mobil. Jakarta : Aneka
Daswarman. 1999. Sistem Kemudi Rem dan Suspensi Otomotif. Padang : Dip Proyek UNP.
FT – UNP ( 2008 ). Pedoman pembuatan karya ilmiah skripsi tugas akhir dan karya akhir dan proyek akhir mahasiswa teknik UNP. Padang.
Jama, Jalius, dkk.2008. Teknik Sepeda Motor Jilid 1. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Rizal, Tamzil. 1999. Chasis dan Pemindah Tenaga. Bandung : Angkasa Bandung.
Toyota Astra Motor. PT. 1986. Chasis Group. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.