Presentasi Tugas Akhir
Oleh :
Septia Wardana
2107 030 043
Program Studi D3 Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri
Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2010
Dosen Pembimbing : Ir.Eddy Widiyono,MSc
Kebutuhan akan produksi tempa besi dari hari ke hari semakin meningkat baik dari segi kuantitas maupun kualitas sehingga para
pengrajin pandai besi tradisional kewalahan untuk memenuhi kebutuhan pasar ini. Adapun faktor yang menyebabkan hal ini terjadi adalah peralatan produksi dari pandai besi tradisional yang masih sangat tradisional
dengan mengandalkan tenaga manusia dan alat Bantu yang sangat sederhana.
Dengan mengetahui kebutuhan produksi pandai besi yang lebih Dengan mengetahui kebutuhan produksi pandai besi yang lebih
baik, maka kita dapat mendesain, merencanakan dan menghitung
seberapa besar jumlah bahan bakar yang dibutuhkan untuk memanaskan beda kerja yang menjadi bahan baku pandai besi serta daya yang
dibutuhkan untuk menggerakkan komponen mesin forging mekanik seperti : belt, pulley, pen penarik, poros, pasak, dan bantalan
Hasil dari perencanaan dan perhitungan, didapat tungku briket batubara dengan kapasitas 1 benda kerja denga jumlah bahan bakar briket 5 kg/jam serta mesin forging mekanik dengan kekuatan 2 ton daya 15 hp dan putaran 1765 rpm
Back Next
Pendahuluan
Latar Belakang
Rumusan Masalah
Batasan Masalah
Perhitungan
Perhitungan
Latar Belakang
Pande besi adalah proses pembentukan besi yang telah lama dikenal sejak
jaman dahulu.Permintaan pasar akan kebutuhan produk pande besi semakin
meningkat dengan tuntutan baik dari segi kuantitas maupun kualitas, namun dilain pihak tuntutan produksi pande besi tidak diiringi dengan Optimalisasi alat untuk meningkatkan hasil pruduksi pande besi.
Berdasarkan pengamatan kami di lapangan, tepatnya di Pasar Purwantoro,
Desa Mbangsri Kecamatan Purwantoro Kabupaten Wonogiri Jawa Tengah, kami melihat dalam proses produksi pande besi masih sederhana menggunakan tungku yang terbuat dari tanah liat yang dikipas secara bergiliran dengan tenaga manusia, serta proses tempa yang manual memakai tangan manusia. Peralatan yang
digunakan menurut kami masih kurang maksimal dalam hal produksi dan juga kurang efisien dalam hal pengoperasian.
Dari situlah kami mencoba untuk mengembangkan tungku dengan blower
sebagai sistem pemasukan udaranya dan mesin Forging dengan sistem mekanik menggunakan motor sebagai sumber tenaganya,dengan pertimbangan sistem
tersebut merupakan salah satu alternative yang dapat digunakan dalam menunjang pada proses pande besi di atas karena mempunyai beberapa keuntungan, terutama terletak pada keefisiensian tungku dan mesin forging yang dapat meningkatkan produk pande besi baik secara kuantitas maupun kualitas..
Dimana dalam Tugas Akhir ini akan direncanakan dan dihitung peralatan –
peralatan proses pande besi yaitu , tungku briket dan mesin forging mekanik sehingga didapatkan analisa dan perhitungan yang tepat dalam merencanakan mesin – mesin terkait proses pande besi.
Back Next
Rumusan Masalah
Berangkat dari latar belakang diatas,
maka rumusan masalah dalam tugas akhir
ini adalah :
Perencanaan dan perhitungan tungku
Perencanaan dan perhitungan tungku
Batasan Masalah
Untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan
dalam proses perencanaan tungku briket dan mesin
forging mekanik ini diperlukan adanya batasan-batasan
dengan tujuan untuk memudahkan perhitungan
perencanaan, penitik beratan permasalahan dan agar
pembahasan berlangsung dengan baik. Dalam hal ini
kami mempunyai batasan – batasan sebagai berikut :
kami mempunyai batasan – batasan sebagai berikut :
Perpinadahan panas pada tungku diabaikan.
Kerugian – kerugian akibat gesekan, elektrik dan panas
diabaiakan.
Getaran selama mesin bekerja diabaikan.
Hasil Las dan kerangka diasumsikan aman.
Mulai Observasi Studi Literatur Sketsa Gambar Tidak Perencanaan Alat Penulisan Laporan Selesai Perhitungan Alat Tidak Ya Next Back
TUNGKU BRIKET BATUBARA
TUNGKU BRIKET BATUBARA
Back Next
TUNGKU BRIKET BATUBARA
TUNGKU BRIKET BATUBARA
Kotak Briket Pipa Udara Plat Besi Meja Tempat Abu Penyangga Next Back
Cara Kerja
Cara Kerja
Briket batubara dibakar menggunakan pemicu
Briket batubara dibakar menggunakan pemicu
(solar), setelah api mulai membesar tambahkan
(solar), setelah api mulai membesar tambahkan
briket lalu nyalakan blower dan atur udara yang
briket lalu nyalakan blower dan atur udara yang
masuk sampai briket benar
masuk sampai briket benar –
– benar terbakar
benar terbakar
merata. Kemudian besarkan udara yang masuk
merata. Kemudian besarkan udara yang masuk
merata. Kemudian besarkan udara yang masuk
merata. Kemudian besarkan udara yang masuk
melalui blower untuk membuat api semakin
melalui blower untuk membuat api semakin
besar.lalu masukan benda kerja berupa plat,
besar.lalu masukan benda kerja berupa plat,
bakar hingga plat mencapai suhu austenit (
bakar hingga plat mencapai suhu austenit (
berwarna merah ke kuning
berwarna merah ke kuning--kuningan )
kuningan )
Back Next
URUTAN PERENCANAAN TUNGKU
URUTAN PERENCANAAN TUNGKU
BRIKET
BRIKET
Perhitungan JumlahBatubara
Perhitungan Konstruksi Volume kotak Batubara Perhitungan dan Konstruksi
Plat Batubara
Perhitungan dan Konstruksi Penampung Abu
Perhitungan dan Konstruksi Pipa Perhitungan Kontruksi Meja Perhitungan Beban Total Konstruksi Penyangga Next Back
Baja Penarik
Mesin Forging Mekanik
Mesin Forging Mekanik
Penumbuk Besi Pengangkat Pulley Poros Motor Pen Penarik Punch BENDA KERJA Bearing Back Next
Cara Kerja
Cara Kerja
Motor listrik berputar menggerakkan pulley melalui belt. Pulley Motor listrik berputar menggerakkan pulley melalui belt. Pulley
tersebut disambung dengan poros yang selanjutnya tersambung ke tersebut disambung dengan poros yang selanjutnya tersambung ke pen penarik. Sehingga putaran pulley sama dengan putaran pen pen penarik. Sehingga putaran pulley sama dengan putaran pen penarik. Pada pen penarik terdapat baja memanjang yang
penarik. Pada pen penarik terdapat baja memanjang yang
menghubungkan dengan besi penarik dan besi penarik terhubung menghubungkan dengan besi penarik dan besi penarik terhubung dengan penumbuk dan punch.Bahan diletakkan diantara kedua dengan penumbuk dan punch.Bahan diletakkan diantara kedua
punch. Ketika pen penarik berputar,maka baja penarik bergerak naik punch. Ketika pen penarik berputar,maka baja penarik bergerak naik turun yang mengakibatkan pegas daun mengangkat penumbuk dan turun yang mengakibatkan pegas daun mengangkat penumbuk dan turun yang mengakibatkan pegas daun mengangkat penumbuk dan turun yang mengakibatkan pegas daun mengangkat penumbuk dan punch ddan setelah itu penumbuk dan punch bergerak kebawah punch ddan setelah itu penumbuk dan punch bergerak kebawah untuk menumbuk benda kerja yang masih dalam kondisi panas, untuk menumbuk benda kerja yang masih dalam kondisi panas, sehingga benda kerja dapat dibentuk sesuai dengan yang
sehingga benda kerja dapat dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Penumbukan ini dilakukan berulang
diinginkan. Penumbukan ini dilakukan berulang –– ulang sampai ulang sampai dirasa benda kerja telah terbentuk sesuai dengan yang diinginkan dirasa benda kerja telah terbentuk sesuai dengan yang diinginkan sebelum akhirnya di finishing
sebelum akhirnya di finishing
Urutan Perencanaan Pada
Urutan Perencanaan Pada Mesin
Mesin
Forging Mekanik
Forging Mekanik
..
Gambar Perencanaan
Perencanaan Punch
Perhitungan Gaya Pembentukan Perhitungan dan Konstruksi
Penampung Abu Penampung Abu
Perencanaan Poros
Perencanaan Bantalan
Perencanaan Pasak
Spesifikasi Mesin Forging Mekanik
Back Next
Kesimpulan
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil perhitungan, maka didapatkan data peralatan pande besi sebagai berikut :
Tungku Briket Batu bara
Dengan mengetahui konstruksi tungku briket batubara maka dapat direncanakan proses produksi 1 benda kerja dalam sekali proses Carburishing (120 menit) dimana bahan bakar briket
batubara yang digunakan cukup efisien (5,7kg/jam) dalam proses pemanasan sampai suhu optimal (9500)
pemanasan sampai suhu optimal (9500)
Mesin Forging Mekanik
Dengan spesifikasi sebagai berikut :
Kapasitas : 2 ton Putaran : 200 rpm Daya Motor : 15 hp
Putaran Motor : 1765 rpm Bantlan : Ball Bearing
Dimensi Kotak yang
Dimensi Kotak yang
Diperlukan Briket
Diperlukan Briket
Dari perhitungan sebelumnya telah diketahui bahwa jumlah minimal briket yang Dari perhitungan sebelumnya telah diketahui bahwa jumlah minimal briket yang
diperlukan ialah 5,7 kg diperlukan ialah 5,7 kg
Disini diasumsikan bahwa kebutuhan untuk skala produksi minimal menggunakan 25 Disini diasumsikan bahwa kebutuhan untuk skala produksi minimal menggunakan 25 biji briket,dengan berat per biji briket diasumsikan 0,2 kg jadi berat total 25 biji briket biji briket,dengan berat per biji briket diasumsikan 0,2 kg jadi berat total 25 biji briket ialah 5 kg
ialah 5 kg
Untuk lebih memudahkan perencanaan, maka diambil
Untuk lebih memudahkan perencanaan, maka diambil
dimensi ruang bakar briket yaitu :
dimensi ruang bakar briket yaitu :
dimensi ruang bakar briket yaitu :
dimensi ruang bakar briket yaitu :
= 300 mm x 300 mm x 150 mm
= 300 mm x 300 mm x 150 mm
= 13500000 mm3
= 13500000 mm3
Energi yang Dibutuhkan Baja
Nilai Kalor (LHV) Karakteristik Batubara
Karakteristik Batubara
Karakteristik Batubara
Batubara yang digunakan berasal dari
Batubara yang digunakan berasal dari
batubara P.T bukit asam dengan komposisi
batubara P.T bukit asam dengan komposisi
sebagai berikut
sebagai berikut
Karbon (C)
Karbon (C)
: 84%
: 84%
Karbon (C)
Karbon (C)
: 84%
: 84%
Kadar Hidroen (H)
Kadar Hidroen (H) : 2,4%
: 2,4%
Kadar Oksgen (O)
Kadar Oksgen (O)
: 6%
: 6%
Kadar Moisture (M)
Kadar Moisture (M) : 25%
: 25%
Kadar Nitrogen (N)
Kadar Nitrogen (N) : 4%
: 4%
Kadar Ash (ash)
Kadar Ash (ash)
: 10%
: 10%
Energi yang dibutuhkan baja
Energi yang dibutuhkan baja
Pada
Pada proses
proses caburishing
caburishing ini
ini direncanakan
direncanakan volume
volume benda
benda keja
keja
adalah
adalah 0,00025 m
0,00025 m
33( 0,10m x 0,05m x 0,05m )
( 0,10m x 0,05m x 0,05m )
Spesifikasi
Spesifikasi baja
baja ::
Jenis
Jenis
: AISI 1045
: AISI 1045
Volume
Volume
: 0,0002 m
: 0,0002 m
33Volume
Volume
: 0,0002 m
: 0,0002 m
Cp
Cp
: 505 j.kg
: 505 j.kg
: 7700 kg/m
: 7700 kg/m
33Qbaja
Qbaja
= 1,925 kg x 505 j/
= 1,925 kg x 505 j/kgK
kgK x ( 950
x ( 950 –
– 30 ) C
30 ) C
= 1,925 kg x 505 j/
= 1,925 kg x 505 j/kgK
kgK x 1193,15
x 1193,15
= 121380711,3 j
= 121380711,3 j
= 121380,71
= 121380,71 kJ
kJ
Backρ
Nilai Kalor
Nilai Kalor
Nilai kalor adalah besarnya energy yang dapat dibebaskan oleh Nilai kalor adalah besarnya energy yang dapat dibebaskan oleh bahan bakar saat pembakaran (Kj/Kg). dalam hal ini nilai kalor bahan bakar saat pembakaran (Kj/Kg). dalam hal ini nilai kalor sudah diketahui dari data yaitu sebesar 5000 kkal/g atau 20934 sudah diketahui dari data yaitu sebesar 5000 kkal/g atau 20934 kj/kg maka LHV adalah 20934 kj/kg kj/kg maka LHV adalah 20934 kj/kg Qbaja Qbaja = LHV x B= LHV x B 121380,71 kJ = 20934 x B = 20934 x B B B = 5,7 kg= 5,7 kg
Jadi kebutuhan bahan bakar oven untuk setiap jamnya Jadi kebutuhan bahan bakar oven untuk setiap jamnya
sebesar 5,7 kg sebesar 5,7 kg
Mencari jumlah batu bara
Mencari jumlah batu bara
Plat Besi Untuk Briket
Plat Besi Untuk Briket
Plat besi digunakan untuk menampung briket sejkaligus digunakan untuk membuang sisa pembakaran (abu) yang nantinya terlewatkan melalui lubang
Pipa
Pipa –
– pipa
pipa
Jumlah Kebutuhan Udara
Jumlah Kebutuhan Udara
Mta = 8/3 C + 8 ( H
Mta = 8/3 C + 8 ( H –
– O/8 ) + S
O/8 ) + S
Mta = 8/3 ( 0,84 ) + 8 ( 0,124
Mta = 8/3 ( 0,84 ) + 8 ( 0,124 –
– 0,006/8) + 0,005
0,006/8) + 0,005
Mta = 3,321 kg/kg bb
Mta = 3,321 kg/kg bb
Mud = 10/23,15 x 3,231 Kg/kg bb
Mud = 10/23,15 x 3,231 Kg/kg bb
Mud = 10/23,15 x 3,231 Kg/kg bb
Mud = 10/23,15 x 3,231 Kg/kg bb
Mud = 13,95 kg/kg bb
Mud = 13,95 kg/kg bb
Mud’ = Mud + Ra % Mud
Mud’ = Mud + Ra % Mud
Mud’ = 13,95 + 20% (13,95)
Mud’ = 13,95 + 20% (13,95)
Mud’ = 16,74 kg/kg bb
Mud’ = 16,74 kg/kg bb
Kecepatan Udara dalam pipa
Kecepatan Udara dalam pipa
.
bahanbakar
m
m
waktu
=
M udara = Mta x MbbM udara = Mta x Mbb
= 3,321 kg/kgbb . 5 kgbb/jam = 3,321 kg/kgbb . 5 kgbb/jam
m
p
∀ =
= 16,6 kg/jam = 16,6 kg/jam = 0,0046 kg/dt = 0,0046 kg/dt3
0,0046 /
7900 /
kg dt
kg m
= 0.00058 m3/dt Next BackDisini direncanakan spesifikasi blower
Disini direncanakan spesifikasi blower
(E3) diketahui debit udara ( Q ) sebesar
(E3) diketahui debit udara ( Q ) sebesar
600m3/jam maka
600m3/jam maka
::
V =
21/ 4 (
)
Q
D
π
3V =
3 2600
/
1/ 4 (0,1 )
m
dt
π
V = 76433,12 m/dt
Back NextPipa masuk blower sebesar 0,1m lalu kemudian didistribusikan melalui Pipa masuk blower sebesar 0,1m lalu kemudian didistribusikan melalui
pipa ditribusi sebesar 0,02 m, maka kecepatan udara dicari dengan pipa ditribusi sebesar 0,02 m, maka kecepatan udara dicari dengan
hukum kontinuitas : hukum kontinuitas :
= Q1 = Q2
= Q1 = Q2
= Q1 = V2.A2
= Q1 = V2.A2
76433,12 m/dt =
76433,12 m/dt =
V
2
1
. (
2)
4
π
D
2
4
V
2=
276433,12 m/dt
1
. (0, 05 )
4
π
V2 = 38946812,74 m/dt
Back NEXTDistribusi udara yang keluar dari lubang pipa distribusi,
Distribusi udara yang keluar dari lubang pipa distribusi,
dimana diameter lubang sebesar 0,02 m maka :
dimana diameter lubang sebesar 0,02 m maka :
Q1 = Q3
Q1 = Q3
38946812,74 m/dt = V3.A3
38946812,74 m/dt = V3.A3
V3 =
38946812,74 m/dt
V3 =
238946812,74 m/dt
1/4. .(0,02 )
π
V3 = 124034435500 m/s
Next BackKarena jumlah lubang pada pipa distribusi berjumlah 16
Karena jumlah lubang pada pipa distribusi berjumlah 16
buah maka kecepatan udara tiap
buah maka kecepatan udara tiap--tiap lubang sbesar:
tiap lubang sbesar:
124034435500 m/s
24
V3 =
V3 = 484509513600 m/s
Back NextVmeja = = 11300000 mm3 = 0,0113 m3
ρ
ρ
Dimana : besi = 7900 Kg/mm3 Maka : M = x V = 7900 kg/m3 x 0,0113 m3 = 89,27 kg BackV = = 642550 mm3 = 0,00064 m3 V = = 642550 mm3 = 0,00064 m3 Dimana : besi= 7900 Kg/mm3 Maka : M = x V = 7900 kg/m3 x 0,00064 m3 = 5,056 kg x 4 = 20,224 kg
ρ
ρ
BackKonstruksi Penyangga
Untuk konstruksi penyangga maka kita harus mengetahui dahulu beban yang harus disangga oleh penyangga ini.
berat total tungku briket ini adalah sebagai berikut
= 20,856 kg + 5,8934 kg + 11,85 kg + 89,27 kg + 20,224 kg = 148,0934 kg
Dari berat total tungku logam diatas maka direncankan tungku ini
akan disangga oleh 4 penyangga. Spesifikasi tiap – tiap penyangga adalah sebagai berikut
adalah sebagai berikut
Luas tiap penyangga = 50 mm x 20 mm x 2 tebal = 20 mm (Solid) Bahan = AISI 304
= 7900 Kg/mm3
Sehingga tiap penyangga akan menahan beban sebesar = 37,02335 kg
Perencanaan Punch Bahan AISI 1050
F =
Gaya Forging (forging Force )
= = 101000 kgf c
σ
3505 10
5
kgf
×
gaya pembentukan yang dibutuhkan
F =
σ
c x A= 101000 kgf x (0,05 m x 0,05 m )
= 252,5 kgf
Penumbuk
AISI 304
Beban = 7900kg/m3 x 0,0065 m3 = 51,35 kg
Perencanaan Pen penarik
F = 252,5 kgf mη
= 0,92α
= 40 R = Cosα
x F = cos 40 x 252,5 = 251,88α
β
= 790δ
= 110 X = cos δ x R = cos 80 x 251,88 = 247,5 kg mR
η
251,88
0,92
F = = = 2737,7 kgf = 2678,3 N Back Perhitungan BebanSpesifikasi Benda Kerja
Properties Density (×1000 kg/m3) 7.7-8.03 Poisson's Ratio 0.27-0.30 Elastic Modulus (Kgf) 190-210X10 6 Tensile Strength (Kgf) 585 X10 3 Yield Strength (Kgf) 505 X10 3 Elongation (%) 12 Reduction in Area (%) 45 Hardness (HB) 170 BackSebelum menghitung torsi terlebih dahulu dihitung gaya
yang bekerja pada punch dalam menumbuk benda kerja
Data-data yang direncanakan adalah :
Putaran poros (n) = 200 rpm
Data yang didapatkan adalah :
Ftang = 2737 kgf
Ftang = 2737 kgf
M punch = 5 kg
M penumbuk = 51,35 kg
M pegas daun = 50,17 kg
M baja penarik = 10,18 kg
D = 0,4 m
r = 0,2 m
Putaran BackKecepatan Putaran Pen Penarik = 4,1 m/s F tot = Fbk – Wtot = 2678,3 N – 552,23 N = 2126,07 N 2 200 0, 2 60 π ⋅ ⋅ ⋅ Perhitungan torsi Data yang diketahui Data yang diketahui T = Fr.r = 2126,07 N. 0,2m = 425,214 N.m = 3763,463 lbf/in Daya Motor N =
6 3 0 0 0
pT n
3763,463 . 200
63000
= = 11,9 hp BackPerencanaan Pulley dan Belt
Data – data yang diambil dari perencanaan sebelumnya adalah
Daya motor listrik (P) = 11,9 hp = 8,8 kw Putaran motor listrk (n1) = 1765 rpm
Putaran poros (n2) = 200 rpm
Data – data yang dipilih dalam perencanaan :
Jarak sumbu poros = 450 mm
Diameter pulley yang digerakkan = 400 mm
Maka :
• Daya perencanaan (Pd) = 13,2 kw
• Momen pada pulley penggerak ( T1 )
=
7284,3 kg.mm• Momen pada pulley yang digerakkan ( T2 )
=
64284 kg.m
Pemilihan Belt
Dari Diagram pemilihan V belt dan koreksinya didapatkan jenis V belt tipe B.
Dari tabel tentang dimensi V belt tipe B diketahui : Lebar (D) = 17 mm
Tebal (h) = 10,5 mm Luasan ( A ) = 1,38 cm2
Diameter Pulley Penggerak (d1)
d1 = d1 = 45,32 mm
Kecepatan linear
v = = 4,1 m/s
400mm.200
1765
rpm
rpm
3 ,14 .4 5,3 2.17 65
6 00 00
2
π
14C
L = 2C + (d2 + d1) + (d2- d1)2
Perhitungan Panjang Belt (L)
3,14
2
1
4.450
L = 2. 450 + ( 400 + 45,32 ) + ( 400 – 45,32 )2 L = 1669,04 mm Sudut Kontakd
−
d
α
d
2d
1C
−
= 1800 - . 600 = 1800 – 4 0 0 -4 5 ,3 2 4 5 0 . 600α
= 132,700 = 2,31 rad Gaya KelilingGaya keliling Pada Belt
F efektif (Fe) = 394,06 kgF
Tegangan yang timbul akibat beban
= 16,8 kg/cm2 Jumlah Belt (Z) Z = = =
16,92
dσ
Fe
394,06≈
2 Buah
Z = = =16,92
Tegangan maksimal yang ditimbulkan
115,14 kg/cm2
Jumlah Putaran belt Per detik
U = 2.5 putaran/detik .
A
σ
394,06 16,8.1,38≈
2 Buah
maxσ
=
Umur Belt
7742082047 jam operasi
Dimensi pulley
• Dimensi Pulley penggerak ( pulley 1 )
• Dout = 52,32 mm
• Din = 27.32 m
• Dimensi Pulley yang digerakkan (pulley 2 )
• Dout = 407 mm
• Din = 382 mm
• Lebar pulley 1 dan 2 (B) :
• B = (Z-1).t+2.s
• B = (2-1).16+2.10
• B = 36 mm
Gaya yang diterima poros pulley
Fr = 9,022 kg
Dari tabel A1, dipilih bahan pulley dari alloy steel AISI 1050, dengan p = 7680 kg/m3 •
Masa Pulley 1 (m1) = 1 kg
•Massa Pulley 2 (m2) = 34,7 kg
Back Mesin ForgingPerencanaan poros
• Berat pulley (Wp) = 340 N
• Berat Pen penarik (Wpe) = 340 N
• Gaya Tarikan pulley : 6134,31 N
• Gaya benda kerja : 2678,3 N
Diagram Bidang Vertikal Diagram Bidang Horizontal
Back
Momen Bending Pada Poros Perencanaan
Vertikal
Horizontal
Momen bending pada poros
( )
2( )
2 B Bx ByM
=
M
+
M
BxM
ByM
= 11864,87 N.m = 18,7 N.m(
) ( )
2 211864,87
18,7
BM
=
+
BM
= 11864,88 N.mTorsi pad poros
T = 63000 2
N
n
T = 63000 11,9 200T = 3748,5 lbf.in Dimensi Poros
Dimensi poros
Diketahui : BM
= 105013,1 lbf.in T = 3748,5 lbf.in Syp = 32500Direncanakan bahan yang digunakan adalah ASTM A220 - 90001 (Tabel A2) N = 4 2 2 3 3 1 6 M B 1 6 S y p T N π D π D ≥ + 3 3 N ≥ π D + π D 2 2 3 3 32500 16 105013,3 16 3748,5 4 πD πD × × ≥ +
2, 8
D
≥
in
71,12
D
≥
mm
Dari perhitungan diatas maka diameter poros direncanakan 75 mm ( lebih besar dari D minimum), sedangkan bahan poros yang digunakan adalah ASTM A47-32510
Perencanaan bantalan
Dari tabel tentang pemilihan bearing dipilih bearing jenis gelinding (ball
bearing – singel row – deep groove) dengan data –data sebagai berikut :
Bearing number = 6215 d = 75 mm D = 130 mm B = 25 mm C0 = 9700 lb C = 11400 lb C = 11400 lb
Data lain yang diperlukan dalam perhitungan bantalan adalah
V = 1 (ring dalam yang berputar) b = 3 (untuk bantalan gelinding)
Bearing 1 Bearing 2
Bearing 1
Gaya yang terjadi pada bearing 1 antara lain : FAx = 7190,41 N = 1616,468 lbf FAy = 340 N = 76,43 lbf n = 200 rpm
( ) ( )
2 2 1 r AX AYF
=
F
+
F
(
) (
2)
2=
(
) (
2+
)
2 11616, 468
76, 43
rF
=
+
1 1 6 1 8 , 2 6 r F = l b f P1 = V. Fr1 = 1. 1618,26 lbf = 1618,26 lbf Umur bantalan 6 1 0 11 0
6 0 .
bC
L
x
P
n
=
3 6 11400 10 1618,26 x 60.200 = = 29113,35 jam kerja BackBearing 2
FBx = 1622,2 N = 364,68 lbf FBy = 340 N = 76,43 lbf n = 200 rpm( ) ( )
2 2 2 r BX BYF
=
F
+
F
(
) (
2)
2 2 364, 68 76, 43 r F = + 2= 117,8 lbf
rF
P2 = V . Fr2 = 1 . 117,8 = 117,8 lbf Umur bantalan 6 1 0 2 1 0 6 0 . b C L x P n = 3 6 11400 10 117,8 x60.200 = Perencanaan Pasak
Dari data perhitungan sebelumnya diketahui :
Diameter poros = 75 mm = 2,95 in
Torsi terbesar pada poros = 1207,6 N.m = 10688,16 lbf.in Dari tabel pasak diketahui :
Perencanaan pasak datar segi empat dengan data sebagai berikut : W (lebar) = 0,787
H (tinggi ) = 0,787 Lmin = 2,5
Bahan pasak dipilih Malleable iron grade 32510 dengan yield strength Bahan pasak dipilih Malleable iron grade 32510 dengan yield strength
sebesar 32.000 psi
Konfersi tegangan geser (Ks)cdipilih 0,7 Konfersi tegangan kompesi dipilih 1,2 Angka keamanan (N) dipilih 4
Tinjauan Terhadap Geser
Tinjauan Terhadap Kompresi
Tinjauan Terhadap
Geser
2 .
.
. .
T N
L
Ks SypW D
≥
2.10688,16.4
0, 7.32000.0, 787.2, 95
L
≥
1, 6 4
L
≥
in
BackTinjauan Terhadap
Kompresi
4. .
.
. . .
T N
L
Kc Syp H L D
≥
4.10688,16.4
0, 7.32000.0, 787.2,5.2, 95
L
≥
0, 7.32000.0, 787.2,5.2, 95
L
≥
1 , 3 1 5
L
≥
i n
Jadi panjang pasak minimum agar aman ádalah 1,315 in