R
ABU,
27
J
ULI2016
IHSGMARKET MOVEMENT
IHSG diakhiri flat pada penutupan perdagangan hari Selasa kemarin, setelah seharian berada di zona negatif. Dana asing yang masuk ke lantai bursa mencapai Rp378,7 miliar menopang IHSG naik super tipis 0,1% ke 5.224,4. Secara sektoral, 5 sektor saham menguat, terutama saham-saham infrastruktur, konsumer dan industri dasar, sementara sisanya melemah, seperti saham perkebunan, pertambangan dan aneka industri. Sementara itu, nilai tukar Rupiah kembali melemah setelah sepanjang hari perdagangan fluktuatif, ditutup pada level Rp13.175 per USD. Hari ini, IHSG kami perkirakan mixed cenderung menguat terbatas, di tengah masih tingginya minat beli asing.
GLOBAL UPDATE
Bursa saham AS semalam juga ditutup flat, menjelang laporan data tenaga kerja AS yang akan dirilis hari Jumat ini serta hasil pertemuan the Fed yang akan berlangsung dua hari kedepan. Sentimen positif berasal dari data penjualan perumahan yang menunjukkan angka penjualan properti baru tertinggi selama 8 tahun terakhir, yang memicu optimisme pertumbuhan ekonomi dan menimbulkan spekulasi bahwa Fed akan mempertimbangkan hal ini sebagai dasar yang lebih agresif dalam menentukan suku bunga. Indeks Dow Jones, S&P500 dan Nasdaq masing-masing dituutp 18.473,8 (-0,1%), 2.169,2 (+0,0%), dan 5.110,0 (+0,2%).
RESULT UPDATE
BMRI 1H16 Result - Maintain SELL (TP Rp 8,200/share) NPL 2Q16 berlanjut memburuk ke level 3,86%
Sebagai akibatnya, laba bersih 1H16 anjlok 28,7% YoY
Penyaluran kredit tumbuh 10,5% YoY
NEWS HIGHLIGHTS
1H16, Laba UNVR tumbuh 12,56% YoY
TOBA incar pinjaman perbankan US$ 140 juta
Harga jual minyak menggerus laba AKRA di 1H16
Freeport tolak tawaran harga murah pemerintah
Laba MYRX melonjak hampir 4.800% YoY di 1H16
1H16, BOLT catat peningkatan laba bersih 47,1% YoY
Produksi Nikel INCO pada Semester I turun
TOTL Raih 76% Target Kontrak Baru
DMAS Cetak Marketing Sales 11 ha
Statistik Close Prev % chg
IHSG 5,224.4 5,220.8 0.1 Nilai (Rp Miliar) 6,398.6 5,540.6 15.5 Volume (jt saham) 6,343.4 4,945.4 28.3 Net asing (Rp miliar) 378.7 100.3 277.4
Sumber: LOTS
GRAFIK IHSG
Sumber: LOTS
BURSA DUNIA
Indeks Close Prev % chg
Dow Jones 18,473.8 18,493.1 -0.1 S&P 500 2,169.2 2,168.5 0.0 Nasdaq 5,110.0 5,097.6 0.2 DJ Euro Stoxx 2,978.9 2,973.2 0.2 FTSE 100 6,724.0 6,710.1 0.2 Nikkei 225 16,383.0 16,620.3 -1.4 Hang Seng 22,129.7 21,993.4 0.6 Shanghai 3,050.2 3,015.8 1.1 KOSPI 2,027.3 2,012.3 0.7 STI 2,933.4 2,929.9 0.1 KLSE 1,661.4 1,668.3 -0.4 SET 1,504.8 1,512.7 -0.5 Sensex 27,976.5 28,095.3 -0.4 Sumber: Bloomberg HARGA KOMODITAS
Komoditas (USD) Close Prev % chg
Minyak Mentah 42.9 42.4 1.3 Kelapa Sawit 2,352.0 2,352.0 0.0 Nikel 10,310.0 10,436.5 -1.2 Timah 17,650.0 17,748.0 -0.6 Emas 1,320.3 1,315.7 0.4 Batubara2 59.8 59.0 1.4 Batubara1 61.8 61.8 0.0 Tepung terigu 157.5 157.5 0.0 Karet 1.9 2.0 -2.0 Sumber: Bloomberg
*) Dalam Ringgit Malaysia 1) Hargamingguan, Newcastle index 2) CIF ARA 1yr-forward price
SAHAM DUAL LISTING
Emiten Close* Eq. Rp % chg
TLKM 65.1 4,288.5 2.2 TINS 0.1 665.8 -2.0 ANTM 0.1 694.8 0.2 *) Penutupan terakhir (USD/saham) Sumber: Bloomberg INDIKATOR EKONOMI
Kurs Close Prev % chg
IDR/USD 13,175.0 13,142.0 -0.3
BI Rate dan Inflasi MoM YoY
Inflasi, Jun 2016 0.66% 3.45% BI rate, Jul 2016 6.50%
Sumber: BPS, BI dan Bloomberg
REKSADANA
26-Jul-16 NAB 30 hari (%)
Lautandhana Equity 1,849.1 10.7
RABU, 27 JULI 2016
D
AILY
V
IEW
Hal.| 2
Result Update
BMRI 1H16 Result - (Maintain SELL – TP Rp 8,200/share) Worry on Worsening NPL – Disappointed Bottom Line
Interim Financial Result
6M15 6M16 YoY FY16F-old cover 1Q16 2Q16 QoQ
P/L (In Rp billion)
Net Interest Income 22,755 24,244 6.5% 50,083 48% 12,331 11,913 -3.4%
Operating expenses (13,705) (15,630) 14.0% (32,241) 48% (7,572) (8,058) 6.4%
PPOP 17,080 19,349 13.3% 41,973 46% 9,667 9,682 0.2%
Provision (3,996) (9,888) 147.4% (20,765) 48% (4,596) (5,292) 15.1%
Non op. (exp) - net 2 (8) n.a. 36 n.a. (5) (3) -34.7%
Pre-tax profit 13,086 9,453 -27.8% 21,244 44% 5,066 4,387 -13.4% Income tax (3,162) (2,373) -25.0% (4,203) 56% (1,039) (1,334) 28.4% Net Profit 9,924 7,080 -28.7% 16,418 43% 3,817 3,263 -14.5% BS (In Rp billion) Loan - gross 552,778 610,887 10.5% 663,086 92% 574,704 610,887 6.3% Customer deposit 654,858 691,359 5.6% 731,528 95% 655,063 691,359 5.5% KFR
Earning assets yield 9.2% 9.1% 9.4% 9.3% 9.1%
Cost of Fund 3.6% 3.3% 3.5% 3.2% 3.3% NIM 5.8% 6.2% 6.1% 6.3% 6.2% Total CAR 17.4% 21.8% 15.7% 18.5% 21.8% LDR 84.1% 88.1% 90.6% 86.7% 88.1% CASA to Deposits 61.7% 63.6% 66.5% 62.1% 63.6% NPL - gross 2.4% 3.9% 3.1% 3.2% 3.9% Provisioning coverage 137.7% 112.7% 126.6% 131.9% 112.7%
Source: Company data and Lautandhana Research
NPL 2Q16 berlanjut memburuk ke level 3,86%
NPL BMRI di 2Q16 kmebali memburuk hingga mencapai level 3,86% (vs 3,18% di 1Q16 dan 2,43% di 2Q15) diakibatkan downgrade kredit segmen commercial senilai Rp 4,7 triliun. NPL dari segmen commercial tercatat mengalami perburukan yang signifikan berada dilevel 6,69% dibandingkan dengan 1,63% di 2Q15 dan 4,40% di 1Q16 sedangkan NPL kredit korporasi juga memburuk ke level 1,72% (vs 1,25% di 1Q16 dan 1,54% di 2Q15). Total write off di periode yang sama sebesar Rp 1,9 triliun sedangkan restrukturisasi senilai total Rp 34,1 triliun.
Sebagai akibatnya, laba bersih 1H16 anjlok 28,7% YoY
Untuk meminimalkan resiko perburukan NPL, perseroan mengalokasikan beban provisi1H16 yang cukup tinggi sebesar Rp 9,9 triliun, melonjak 2,5 kali lipat dibandingkan periode sebelumnya sehingga menyeret penurunan laba bersih sebesar 28,7% YoY (-14,5% QoQ) mencapai senilai Rp 7,1 triliun. Sementara itu, pendapatan bunga bersih BMRI di periode yang sama tumbuh 6,5% YoY (-3,4% QoQ) dari Rp 22,8 triliun menjadi Rp 24,2 triliun ditopaang pertumbuhan kredit sebesar 10,5% YoY.
Penyaluran kredit tumbuh 10,5% YoY
Penyaluran kredit perseroan tumbuh sebesar 10,5% Yoy (+6,3% QoQ) di 2Q16 mencapai senilai Rp 610.9 triliun yang masih didominasi oleh kredit segmen korporasi yang bertumbuh sebesar 13,7% YoY mencapai senilai Rp 206,2 triliun, ekivalen porsi 38%. Sementara itu DPK perseroan tumbuh sebesar 5,6% YoY (+5,5% QoQ) mencapai Rp 691,4 triliun dengan CASA ratio berada di level 63,6%.
Maintain SELL – TP Rp 8,200 per saham
Merespon kinerja bottom line yang mengecewakan, kami melakukan revisi proyeksi bottom line 2016 dengan merevisi target proyeksi NPL 2016 menjadi 3,8% (vs sebelumnya 3,4%) dan menaikkan proyeksi beban provisi menjadi Rp 23 triliun (sebelumnya Rp 20,8 triliun. Alhasil, laba bersih 2016F perseroan direvisi turun 11% dari Rp 16,4 triliun menjadi Rp14,6 triliun. Maintain SELL dengan target harga baru Rp 8,200 per saham (17% potensi koreksi).
RABU, 27 JULI 2016
D
AILY
V
IEW
Hal.| 4
News Highlights
1H16, Laba UNVR tumbuh 12,56% YoY
1H16, penjualan bersih UNVR tumbuh 10,34% YoY dari sebelumnya Rp 18,8 triliun menjadi Rp 20,74 triliun, sedangkan laba bersih perseroan tercatat tumbuh 12,56% YoY dari sebelumnya Rp 2,93 triliun menjadi Rp 3,3 triliun.
TOBA incar pinjaman perbankan US$ 140 juta
TOBA mencari pendanaan perbankan untuk proyek pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Sulbagut I berkapasitas 2 x 50 Megawatt (MW) di Gorontalo, Sulawesi dengan investasi proyek PLTU ini mencapai US$ 200 juta. Pinjaman yang dibutuhkan sebesar US$ 140 juta, atau 70% dari investasi proyek, akan dibiayai dari pinjaman perbankan dan sisanya akan didanai dari ekuitas perseroan.
Harga jual minyak menggerus laba AKRA di 1H16
1H16, AKRA membukukan pendapatan sebesar Rp 7,36 triliun atau turun 28,33% YoY dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 10,2 triliun dengan laba bersih terpangkas 3,25% YoY menjadi Rp 585,56 miliar. Penurunan harga jual BBM menjadi penyebab merosotnya kinerja. Harga jual minyak sudah turun 30% jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu, sementara volume masih flat sehingga pendapatan menurun.
Freeport tolak tawaran harga murah pemerintah
PT Freeport Indonesia akhirnya menjawab keberatan pemerintah terkait besaran kewajiban divestasi sahamnya. Tapi, perusahaan yang menambang emas dan tembaga di bumi Papua tersebut menolak taksiran harga divestasi saham versi pemerintah. Dalam taksiran pemerintah, harga divestasi 10,64% saham Freeport Indonesia tersebut dibanderol di harga US$ 630 juta. Hitungannya mengacu hitungan penggantian atas investasi yang sudah dikeluarkan Freeport atau disebut dengan replacement cost. Sedangkan dalam hitungan Freeport Indonesia yang lalu, Freeport Indonesia mematok nilai divestasi 10,64% sahamnya di harga US$ 1,7 miliar. Freeport Indonesia menghitung dengan mengacu asumsi hitungan cadangan yang akan mereka keruk sampai tahun 2041.
Laba MYRX melonjak hampir 4.800% YoY di 1H16
Pada 1H16, MYRX memperoleh laba sebesar Rp 318,1 miliar meningkat sebanyak 4.808% YoY dibanding 1H15 yang hanya mendapatkan laba Rp 6,48 miliar. Salah satu properti yang menyumbang banyak pendapatan tersebut adalah proyek MYRX yang dilakukan dengan skema joint venture dengan Ciputra Group atas pengembangan lahan di Maja Raya, Jakarta, seluas 500 hektar.
1H16, BOLT catat peningkatan laba bersih 47,1% YoY
Penjualan BOLT tercatat meningkat 6,47% dari periode sebelumnya yang tercatat Rp 417,89 miliar menjadi Rp 444,96 miliar. Laba bersih periode berjalan meningkat 47,1% YoY dari sebelumnya Rp 49,27 miliar menjadi Rp 72,47 miliar, berkat usaha perseroan menekan rugi selisih kurs dan beban bunga.
Produksi Nikel INCO pada Semester I turun
INCO mencatat penurunan produksi nikel sebesar 1,2% YoY sepanjang 1H16 mencapai 36.256 ton, dibandingkan Juni tahun lalu sebesar 36.727 ton.
TOTL Raih 76% Target Kontrak Baru
TOTL meraih kontrak baru senilai Rp 2,28 triliun hingga 1H16 setara dengan 76% dari target total kontrak baru tahun ini mencapai Rp 3 triliun.
DMAS Cetak Marketing Sales 11 ha
DMAS berhasil meraih marketing sales seluas 11 hektare (ha) selama 1H16, yang sebagian besar ditopang oleh penjualan lahan industri yang mencapai 10,4 ha.
Jl. Jendral Sudirman Kav. 3 Jakarta 10220 Tel : (021) 5785 1818 Fax : (021) 5785 1637
RESEARCH TEAM
Theodorus ArielKristian Analyst [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2050 Febby Stephanie Analyst [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2068 Rendy Candra Analyst [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2069 Wijaya Naibaho Support [email protected] (62-21) 5785 1818 ext.2052
BRANCH OFFICE
Pluit Kelapa Gading
Kawasan CBD Pluit Blok A No.20 Sentra Bisnis Artha Gading Jl. Pluit Selatan Raya No.1 Jl. Boulevard Artha Gading Blok A6B No. 7
Jakarta 14440 Jakarta Utara 14240 Tel : +6221 6667 5345 Tel : +6221 4585 6402 Fax : +6221 6667 5234 Fax : +6221 4587 3961
Mangga Dua Puri
Mangga Dua Square Blok F No.23 Rukan Grand Taman Aries Niaga Jl. Gunung Sahari Raya No.1 Jl. Taman Aries – Kembangan Blok G 1 No. 1 I
Jakarta 14420 Jakarta Barat 11620 Tel : +6221 6231 3288 Tel : +6221 2931 9515 Fax : +6221 6231 1365 Fax : +6221 2931 9516
Bandung Surabaya
Komplek Paskal Hyper Square Blok C No. 15 Jl. Diponegoro 48D-E Jl. Pasir Kaliki No. 25 - 27 Surabaya 60264
Bandung 40181 Tel : +6231 562 2555 Tel : +6222 8606 1027 Fax : +6231 567 1398 Fax : +6222 8606 0684
Medan Medan
Jalan Cut Mutia No.15B Kampus STMIK-STIE MIKROSKILL Medan 20152 Jl. Thamrin No. 140 Tel : +6261 451 8855 Medan 20152 Fax : +6261 451 1833
DISCLAIMER
This report has been prepared by PT. Lautandhana Securindo on behalf of itself and its affiliated companies and is provided for information purposes only. Under no circumstances is it to be used or considered as an offer to sell, or a solicitation of any offer to buy. This report has been produced independently and the forecasts, opinions, and expectations contained herein are entirely those of PT. Lautandhana Securindo. While all reasonable care has been taken to ensure that information contained herein is not untrue or misleading at the time of publication, PT. Lautandhana Securindo makes no representation as to its accuracy or completeness and it should not be relied upon as such. This report is provided solely for the information of clients of PT. Lautandhana Securindo who are expected to make their own investment decisions without reliance on this report. Neither PT Lautandhana Securindo nor any officer or employee of PT Lautandhana Securindo accept any liability whatsoever for any direct or consequential loss arising from any use of this report or its contents. PT Lautandhana Securindo and/or persons connected with it may have acted upon or used the information herein contained, or the research or analysis on which it is based,