• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPATUHAN IBU MENGKONSUMSI MULTI MIKRO NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HUBUNGAN KEPATUHAN IBU MENGKONSUMSI MULTI MIKRO NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

NUTRIENT DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS JUWIRING KLATEN

Endah Purwaningsih 1), Gilang Dewi Pratiwi 2)

Abstrak : Latar Belakang Penelitian, Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah di bawah normal yang disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat, ataupun vitamin B12. Upaya pemerintah untuk menanggulangi anemia yaitu dengan cara memberikan Multiple Micro Nutrient (MMN) sebanyak 120 tablet atau 90 tablet zat besi kepada ibu hamil selama kehamilan yang diminum dengan dosis cukup 1 tablet setiap hari. Puskesmas Juwiring ditemukan ibu yang mengalami anemia, sebanyak 15 orang tidak mengkonsumsi MMN secara rutin sedangkan 9 orang mengkonsumsi MMN secara rutin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kepatuhan ibu mengkonsumsi multi mikro nutrient dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten. Metode penelitian adalah analitik korelasi dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian adalah semua ibu hamil yang mengkonsumsi MMN di Puskesmas Juwiring Klaten. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh sebanyak 35 responden. Instrumen yang digunakan adalah lembar angket. Data di analisis menggunakan uji Chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu telah patuh mengkonsumsi multi mikro nutrient sebanyak 27 responden (77,1%), mayoritas ibu tidak mengalami anemia sebanyak 24 responden (68,6%) dan p value sebesar 0,002 (p < 0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah ada hubungan kepatuhan ibu mengkonsumsi multi mikro nutrient dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten. Saran bagi ibu hamil yaitu agar lebih teratur mengkonsumsi multi mikro nutrient untuk menurunkan anemia pada kehamilan demi kesehatan ibu dan janin yang dikandung serta kelancaran dalam proses persalinan.

Kata kunci : kepatuhan, multi mikro nutrient, anemia, ibu hamil Pustaka : 19 pustaka (2002 s/d 2012)

(2)

PENDAHULUAN

Masalah kematian dan kesakitan ibu di indonesia masih merupakan masalah besar.Angka kematian ibu (AKI) berdasarkan Survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007 adalah 228 per 100.000 kelahiran hidup (Depkes RI, 2010).WHO (2009) menyebutkan kejadian anemia kehamilan berkisar antara 20% sampai 89% dengan menetapkan Hb 11 gr% sebagai dasarnya. Frekuensi ibu hamil dengan anemia di indonesia relative tinggi yaitu 63,5% kebanyakan anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi (Saifuddin, 2006: 281 – 282 ). Angka anemia pada ibu hamil di indonesia sebesar 40,1% dari kondisi ini 3-7% ibu meninggal karena menderita anemia berat dan 20 – 7 % ibu meninggal karena penyebab tak langsung (Syafrizal, 2004).

Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2011 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2010 sebesar 104,97/100.000 kelahiran hidup (profil kesehatan jateng, 2011). Anemia masih merupakan masalah

pada wanita indonesia sebagai akibat kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain seperti penyakit infeksi, cacingan dan penyakit kronis (Tarwoto dan Wasnidar, 2007).

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah di bawah normal. Hal ini bisa disebabkan oleh kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, seperti kekurangan zat besi, asam folat, ataupun vitamin B12. Anemia yang paling sering terjadi terutama pada pada ibu hamil adalah anemia karena kekurangan zat besi (Fe), sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi (AGB). Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama kehamilan. Ibu hamil umumnya mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi pada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai dibawah 11 gr/dl selama trimester III (Hariyani Sulistyoningsih, 2012 ;128).

Anemia gizi dapat mengakibatkan kematian janin, BBLR serta anemia

(3)

pada bayi yang dilahirkan, hal ini menyebabkan morbiditas dan mortalitas ibu dan kematian perinatal secara bermakna lebih tinggi. Ibu hamil tergolong anemia jika kadar hemoglobin dalam darahnya kurang dari 11 gr/dl, dan berisiko tinggi jika kurang dari 8gr/dl (Weni Kristiyanasari, 2010 :67). Upaya pemerintah untuk menanggulangi anemia yaitu dengan cara memberikan

Multiple Micro Nutrient (MMN) sebanyak 120 tablet atau 90 tablet zat besi kepada ibu hamil selama kehamilan. MMN diminum dengan dosis cukup 1 tablet setiap hari. MMN adalah tablet yang mengandung 15 jenis vitamin dan mineral yang penting untuk ibu hamil, dimana ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral yang lebih banyak supaya janin dapat tumbuh secara optimal. Untuk menunjang kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin, diperlukan asupan makronutrien dan mikronutrien yang adekuat selama kehamilan (Dinkes, 2010). Upaya pemerintah tersebut dapat berhasil dan terlaksana dengan baik apabila didukung dengan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet MMN. Akan

tetapi dalam kenyataannya tidak semua ibu hamil meminum tablet MMN secara rutin, hal ini bisa disebabkan kerena faktor ketidakpatuhan ibu mengkonsumsi MMN serta ketidaktahuan ibu hamil tentang pentingnya MMN untuk kehamilan. Menurut Saifuddin (2006 : 281), menurunnya kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet MMN dikarenakan adanya efek samping dari pemberian tablet tersebut.

Studi pendahuluan yang dilaksanakan oleh peneliti pada 10 ibu hamil di Puskesmas juwiring klaten pada bulan Desember 2012 ternyata masih terdapat 7 ( 70% ) ibu hamil tidak rutin meminum MMN dan hanya 3 (30%) ibu hamil rutin meminum tablet MMN setiap hari 1 tablet. Hal ini didukung bahwa pada bulan Januari – Juli 2012 ada sekitar 56 ibu hamil terdapat 24 ibu hamil (42,85%) yang menderita anemia. Penelusuran lebih lanjut diperoleh bahwa ibu yang mengalami anemia, sebanyak 15 orang tidak mengkonsumsi MMN secara rutin sedangkan 9 orang mengkonsumsi MMN secara rutin. Dengan melihat latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melakukan

(4)

penelitian tentang “Hubungan Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Multi Mikro Nutrient dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Juwiring Klaten”.

METODE PENELITIAN

Variabel adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala yang akan diteliti (Ircham Machfoedz, 2007: 57). Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian di tarik kesimpulannya (Sugiyono, 2007). Variadel bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kepatuhan ibu mengkonsumsi multi mikro nutrient. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kejadian anemia pada ibu hamil. Variabel pengganggu (confounding) adalah variabel yang mempengaruhi terjadinya akibat atau efek, hanya saja

dalam penelitian ini tidak diteliti. Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah keadaan tubuh ibu dan penyakit infeksi yang diderita ibu.

Desain penelitian yang digunakan adalah analitik korelasi yaitu bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada seberapa eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya hubungan itu (Arikunto,2002). Pendekatan waktu yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu metode pengambilan data yang dilakukan dalam waktu bersamaan dengan subyek yang telah ada. Metode ini bertujuan untuk memperoleh data yang lengkap dalam waktu yang relatif cepat (Arikunto, 2006).

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau subjek yang akan diteliti (Notoatmojo, 2010: 115). Sedangkan menurut sugiono (2007 ; 61), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang diberi MMN 26

(5)

sebanyak 120 tablet di Puskesmas Juwiring Klaten sebanyak 60 orang. Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo. 2005: 79).

Analisis univariate yaitu analisis yang dilakukan pada variabel bebas dan terikat dengan distribusi frekuensi.

Analisis bivariate dilakukan untuk menganalisis hubungan terhadap dua variabel, yaitu kepatuhan ibu mengkonsumsi MMN dan anemia pada ibu hamil. Menurut Arikunto (2010;h.333), uji statistik dilakukan menggunakan uji statistik Chi Square

dengan taraf signifikansi 95% (CI = 95%) dan = 0,05. Pada program SPSS for Windows Release 17, untuk melihat perbedaan antar kelompok kepatuhan dan ketidakpatuhan dalam mengkonsumsi MMN terhadap kejadian anemia pada ibu hamil, apabila p < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak, sebaliknya jika p>0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima (Arikunto, 2010;h.333).

HASIL PENELITIAN DAN BAHASAN

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Umur Responden di Puskesmas Juwiring Klaten No Umur Frekuensi % 1 2 3 <20 tahun 20-35 tahun >35 tahun 0 27 8 0 77,1 22,9 Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer Tahun 2013 Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa umur responden sebagian besar adalah 20-35 tahun sebanyak 27 orang (77,1%).

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden di Puskesmas Juwiring Klaten

No Pendidikan Frekuensi % 1 2 3 4 SD SMP SMA/SMK Perguruan Tinggi 0 7 24 4 0 20,0 68,6 11,4 Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer Tahun 2013 Pada tabel 4.2 di atas diketahui bahwa pendidikan responden sebagian besar adalah SMA/SMK sebanyak 24 orang (68,6%).

(6)

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Pekerjaan Responden di Puskesmas Juwiring Klaten No Pekerjaan Frekuensi % 1 2 3 4 IRT Buruh Swasta PNS 19 7 7 2 54,3 20,0 20,0 5,7 Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer Tahun 2013 Berdasarkan pekerjaan responden pada tabel 4.3 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden adalah ibu rumah tangga yaitu sebanyak 19 orang (54,3%).

Tabel 4.4Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Multi Mikro Nutrient di Puskesmas Juwiring Klaten

No. Kepatuhan Frekuensi %

1 2 Patuh Tidak patuh 27 8 77,1 22,9 Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer Tahun 2013

Berdasarkan tabel 4.4 di atas diketahui bahwa sebagian besar responden pada penelitian ini patuh mengkonsumsi MMN yaitu rutin dengan meminum 1kali/hari sebanyak 120 tablet sebanyak 27 responden (77,1%).

Tabel 4.5 Kejadian Anemia pada Ibu Hamil di Puskesmas Juwiring

Klaten No Kejadian anemia Frekuensi % 1 2 3 4 Tidak anemia Anemia ringan Anemia sedang Anemia berat 24 9 2 0 68,6 25,7 5,7 0 Jumlah 35 100

Sumber : Data Sekunder Tahun 2013 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.5 di atas diketahui bahwa sebanyak 24 responden (68,6%) tidak mengalami anemia berarti Hb ≥ 11gr%.

Tabel 4.6 Hubungan Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Multi Mikro Nutrient dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Juwiring Klaten di Puskesmas Juwiring Klaten

No Kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi MMN Kejadian anemia Total X2 p Tidak anemia Ringan Seda ng f % f % f % f % 1 2 Patuh Tidak patuh 22 2 62,9 5,7 5 4 14,3 11,4 0 2 0 5,7 27 8 77,1 22,9 12,000 0,002 Total 24 68,6 9 25,7 2 5,7 35 100

(7)

Berdasarkan tabel 4.6 di atas terlihat bahwa ibu hamil yang patuh mengkonsumsi MMN cenderung tidak mengalami anemia sebanyak 22 responden (62,9%) sedangkan ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi MMN cenderung mengalami anemia ringan sebanyak 4 responden (11,4%). Hasil analisis bivariat diketahui bahwa nilai X2 hitung sebesar 12,000 sedangkan X2 tabel pada df 2 sebesar 5,591 sehingga X2 hitung > X2 tabel dan jika dilihat berdasarkan nilai p sebesar 0,002 berarti p < 0,05 sehingga ada hubungan antara kepatuhan ibu mengkonsumsi MMN dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

Penelitian yang telah dilakukan di Puskesmas Juwiring Klaten pada 35 responden diperoleh bahwa sebagian besar responden berada pada kelompok umur 20-35 tahun yaitu 27 responden (77,1%). Banyaknya responden berusia 20-35 tahun dikarenakan pada usia tersebut merupakan usia reproduksi aman bagi seorang wanita untuk hamil dan melahirkan. Umur ibu merupakan salah satu dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi risiko kehamilan. Pernyataan tersebut sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Donna Wong,

L (2004) yang mengatakan wanita berumur 20 tahun atau kurang lebih rentan terhadap terjadinya pre-eklamsi, eklamsia dan juga lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah atau bayi kurang gizi, sedangkan wanita yang berumur 35 tahun lebih, lebih rentan terhadap tekanan darah tinggi, memiliki anak dengan kelainan kromosom dan berat badan lahir rendah.

Karakteristik pendidikan responden menunjukkan bahwa sebagian besar adalah pendidikan SMA/SMK sebanyak 24 responden (68,6%). Pendidikan responden yang pada tinggi hingga tingkat SMA/SMK menandakan bahwa responden telah memahami arti penting pendidikan sehingga dapat menempuh pendidikan hingga tingkat menengah atas. Pendidikan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan perilaku yang positif (Notoatmodjo, 2003). Tingkat pendidikan akan mempengaruhi wawasan dan pengetahuan responden. Semakin rendah pengetahuan responden maka akses terhadap informasi tentang kesehatan mengenai kehamilan berkurang sehingga

(8)

responden akan tidak patuh dalam mengkonsumsi MMN.

Berdasarkan pekerjaan responden diperoleh bahwa dari 35 responden, sebanyak 19 responden (54,3%) adalah ibu rumah tangga. Menurut Soekanto (2003), sosial ekonomi adalah kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada umumnya masyarakat penghasilannya digunakan untuk membiayai keperluan rumah tangga sehari-hari, bahkan banyak keluarga yang setiap bulan mempunyai penghasilan yang rendah sehingga pada akhirnya ibu hamil tidak periksa ke pelayanan kesehatan dan tidak mendapatkan MMN karena tidak mampu untuk membayar, hal ini akan menyebabkan ketidak patuhan ibu dalam mengkonsumsi MMN.

Hasil penelitian mengenai kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet multi mikro nutrient ditemukan sebanyak 27 responden (77,1%) telah patuh. Hal ini berarti ibu hamil mengkonsumsi MMN secara rutin dengan meminum 1kali/hari sebanyak 120 tablet. Hasil ini didukung oleh Anisa Irmayanti (2009), dengan hasil penelitian mengenai pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya

mengkonsumsi tablet Fe adalah baik. Pengetahuan baik yang dimiliki ibu hamil mendukung ibu untuk selalu mengkonsumsi tablet Fe guna pencegahan anemia.

Perolehan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 24 orang (68,6%) tidak mengalami anemia dengan hasil pengukuran Hb ≥11 gr%. Hasil ini didukung dengan Erinta Aprilia (2012), bahwa hasil penelitian didapatkan sebagian besar (60,0%) tidak mengalami anemia.

Berdasarkan analisa data diperoleh hasil bahwa ibu hamil yang patuh mengkonsumsi MMN cenderung tidak mengalami anemia sebanyak 22 responden (62,9%) sedangkan ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi MMN cenderung mengalami anemia ringan sebanyak 4 responden (11,4%) dan hasil analisis bivariat kepatuhan ibu mengkonsumsi MMN dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten menunjukkan ada hubungan yang bermakna dengan nilai p = 0,002 berarti p < 0,05. Jadi dalam hal ini hipotesis kerja diterima, yang berarti bahwa kepatuhan ibu hamil dalam megkonsumsi MMN berpengaruh

(9)

terhadap kejadian anemia dan ini menunjukkan bahwa salat satu faktor yang mempengaruhi anemia pada ibu hamil adalah kepatuhan dalam mengkonsumsi MMN.

Hasil ini didukung oleh penelitian Anisa Irmayanti (2009), dimana dalam penelitiannya diperoleh hasil bahwa ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kejadian anemia dengan p= 0,015 (p<0,05). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan pengetahuan baik tentang pentingnya mengkonsumsi tablet Fe maka ibu hamil akan cenderung patuh mengkonsumsi tablet Fe. Kepatuhan yang dilakukan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet Fe dapat memperkecil resiko anemia pada kehamilan.

Kebutuhan zat besi tidak sama banyaknya untuk setiap trimester atau umur kehamilan. Janin membutuhkan zat besi mulai banyak pada trimester II. Kebutuhan zat besi pada wanita hamil mulai naik 0,8 mg/hari pada trimester I menjadi 6,3 mg/hari pada trimester III. Kebutuhan zat besi pada trimester II dan III tidak dapat dipenuhi dari makanan saja, walaupun makanan yang dimakan cukup baik kwalitasnya

dan biovabilitasnya, namun zat besi juga harus disuplai dari sumber lain agar cukup. Dengan kata lain, wanita hamil pada trimester II dan III membutuhkan suplemen preparat besi (Almatsier, 2001).

Pencegahan anemia menurut Ika Khasanah (2007 ; 19), adalah pemberian suplemen tablet Fe dosis rendah 30 mg pada trimester ketiga ibu hamil non anemic (Hb lebih/=11/dl), sedangkan untuk ibu hamil dengan anemia defisiensi besi dapat diberikan suplemen Fe Sulfat 325 mg 60 – 5 mg, 1 – 2 kali sehari. Untuk yang disebabkan oleh defisiesi asam folat dapat di berikan asam folat 1 mg/hari atau untuk dosis pencegahan dapat diberikan 0,4 mg/hari. Dan bisa juga diberi vitamin B12 100 – 200 mcg/hari.

Menurut Syafrizal (2004), anemia pada ibu hamil merupakan salah satu penyebab angka kematian ibu. Tingginya anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi (Saifuddin, 2006: 281 – 282). Menurut Tarwoto dan Wasnidar (2007), anemia pada ibu hamil diakibatkan kekurangan zat besi dan asam folat dalam tubuh serta faktor lain seperti penyakit

(10)

infeksi, cacingan dan penyakit kronis. Anemia dapat diatasi dengan meminum tablet penambah darah dimana pada saat ini berupa MMN yang memiliki kandungan vitamin A, Vitamin E, Vitamin D, Vitamin B1, Vitamin B2, Niacin, Vitamin B6, Vitamin B12, Folie acid, Vitamin C, Fe, asam fotal, zink, copper, selenium dan iodium (Depkes, 2010).

MMN adalah tablet yang mengandung 15 jenis vitamin dan mineral yang penting untuk ibu hamil, dimana ibu hamil memerlukan vitamin dan mineral yang lebih banyak supaya janin dapat tumbuh secara optimal. Untuk menunjang kesehatan ibu hamil dan pertumbuhan janin, diperlukan asupan makronutrien dan mikronutrien yang adekuat selama kehamilan. Konsumsi Multiple Micro Nutrient

(MMN) sebanyak 120 tablet atau 90 tablet zat besi kepada ibu hamil selama kehamilan dan diminum dengan dosis cukup 1 tablet setiap hari dapat menanggulangi anemia (Dinkes, 2010). Berdasarkan hasil penelitian dan didukung oleh penelitian lain serta teori pendukung, maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan kepatuhan ibu mengkonsumsi multi

mikro nutrient dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten, dengan demikian semakin patuh ibu hamil mengkonsumsi MMN maka akan semakin kecil resiko anemia pada ibu selama kehamilan.

SIMPULAN DAN SARAN 1. SIMPULAN

Kesimpulan yang diperoleh dari penelitian mengenai “Hubungan Kepatuhan Ibu Mengkonsumsi Multi Mikro Nutrient dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil di Puskesmas Juwiring Klaten” akan diuraikan sebagai berikut : Kepatuhan ibu mengkonsumsi multi mikro nutrient di Puskesmas Juwiring Klaten mayoritas adalah ibu yang telah patuh sebanyak 27 responden (77,1%), Kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten mayoritas adalah tidak anemia sebanyak 24 responden (68,6%), Ada hubungan kepatuhan ibu mengkonsumsi multi mikro nutrient dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Juwiring Klaten yang ditunjukkan dengan nilai p = 0,002 (p < 0,05).

2. SARAN

Meningkatkan pelayanan anternatal care (ANC) dengan cara pemberian

(11)

konseling tentang pemenuhan gizi seimbang serta cara mengkonsumsi dan penyimpanan tablet multi mikro nutrient untuk pencegahan anemia. Bidan perlu memberikan konseling dan penyuluhan kehamilan pada masyarakat terutama ibu hamil tentang tablet multi mikro nutrient untuk pencegahan anemia. Lebih teratur mengkonsumsi multi mikro nutrient untuk menurunkan anemia pada kehamilan demi kesehatan ibu dan janin yang dikandung serta kelancaran dalam proses persalinan. Melakukan pengecekan Hb secara langsung kepada responden sehingga kejadian anemia dapat terdeteksi langsung tanpa melihat hasil pada KMS. Peneliti selanjutnya juga diharapkan dapat mengembangkan penelitian dengan meneliti faktor lain yang mempengaruhi kejadian anemia, menambah teknik pengambilan data menggunakan wawancara serta dengan jumlah sampel yang lebih banyak sehingga dihasilkan penelitian yang lebih bervariat.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, Sunita. 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Anonym, 2009, Anemia Pada Kehamilan,

http://www.bubidan.com/541/an emia-pada-kehamilan/. Diakses tanggal 23 Maret 2013

_____, 2009, Anemia Pada Ibu Hamil,

http://www.infosaya.meugah.co m/2012/01/anemia-pada-ibu-hamil.html. diaksestanggal 23 Maret 2013

Arikunto, S. 2003, Prosedur Penelitian, Edisi V. Cetakan Kedua Belas, Eineka Cipta, Jakarta.

_____. 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka Cipta, Jakarta.

Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC

Atikah Proverawati dan Siti Asfuah. 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta : Numed Medika.

Azwar. Sikap Manusia, Teori Dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2007

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta : EGC.

Depkes RI, 2006. Penggerakan Dan

Pemberdayaan Masyarakat

Melalui Kemitraan, Jakarta _____. 2010. Profil Kesehatan

(12)

Ester, Monica, S. Kp, 2005. Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi.

EGC : Jakarta

Hidayat, A. A. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta. Salemba Medika; 2007

Ikakhasana,2007.http://www.scribd.co m/doc/24313905/makalah-gizi-tentang-anemia-pada-ibu-hamil Irnayani, Anisa. Hubungan Tingkat

Pengetahuan Ibu Hamil Tentang

Pentingnya Mengkonsumsi

Tablet FE Dengan Kejadian Anemia Di RB Bina Sehat Bangunjiwo, Kasihan, Bantul Yogyakarta. Tahun 2009, STIKES Alma Ata Yogyakarta Kristiyanasari, Weni. Gizi ibu hamil.

2010. Nuha medika. Yogyakarta Lailiyana, SKM, DKK. Gizi Kesehatan Reproduksi. 2010. ECG, Jakarta. Mansjoer, arif, 2005. Kapita Selekta Kedokteran. Media Aesculapius, Jakarta

Manuaba, ida bagus, 2007. Pengantar Kuliah Obstetric. EGC, Jakarta Niven, N. 2002. Psikologi Kesehatan.

Jakarta : EGC

Notoatmodjo, 2003, Pendidikan Dan Prilaku Kesehatan, Cetakan Pertama, Rineka Cipta, Jakarta _____. 2005. Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta; Reika Cipta. _____.2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: RinekaCipta Rabe, Thomas. 2003. Buku saku ilmu

Kebidanan. Hipokrates,Jakarta. Saifuddin, Abdul Bari, 2006. Buku

Acuan Nasional Pelayanan

Kesehatan Maternal Dan

Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta. Sugiono, S. 2005, Statistic Untuk Penelitian, Cetakan Kedelapan, Alfabeta, Bandung.

Sugiono. 2007. Statistik Non Parametrik. Bandung; Alfabeta _________, 2011.Profil Kesehatan

Jawa Tengah. 2011

Sulistyoningsih, Hariyani. Gizi Untuk Kesehatan Ibu Dan Anak. 2012. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Varney, Helen, 2007. Buku Ajar

Asuhan Kebidanan. EGC,

Jakarta.

Wiknjosastro, Hanifa, 2006. Ilmu Kebidanan.Yayasan Bina

Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta

Gambar

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi  Pekerjaan Responden di Puskesmas  Juwiring Klaten  No  Pekerjaan   Frekuensi  %  1  2  3  4  IRT  Buruh  Swasta PNS  19 7 7 2  54,3 20,0 20,0 5,7  Jumlah   35  100

Referensi

Dokumen terkait

penelitian yang akan saya lakukan yaitu pada variabel terikat yaitu kecerdasan emosional sedangkan perbedaannya terdapat pada variable bebas yaitu tingkat

Semua kasus tindak pidana perdagangan orang yang masuk dalam wilayah Polda Jateng seluruhnya sudah sampai ke tahap 2 (dua). Kebanyakan korban masih didominasi oleh anak

Gambar 4.144 Sequence Melihat Kapasitas Gudang Oleh Staff Cayaco 329 Gambar 4.145 Sequence Melihat Kapasitas Gudang Oleh Staff Supllier 330 Gambar 4.146 Sequence Mengakses

Untuk menguji pengaruh variabel nisbah bagi hasil secara parsial terhadap minat nasabah menabungdi Bank BNI Syariah Kantor Cabang Purwokerto. Hipotesis dirumuskan sebagai berikut

SMK3 bertujuan menciptakan sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi

Jawab: Dari tugas membaca buku tersebut, hal yang dapat saya pelajari adalah Tidak mencontoh kegiatan korupsi di lingkungan sekolah karena itu akan merugikan bangsa kita

(4) Suami ist ri yang masing-masing mendapat izin unt uk menghuni Rumah Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), pengalihan hak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)

SISTEM PENGENALAN UCAPAN HURUF VOKAL MENGGUNAKAN METODE LINEAR PREDICTIVE CODING (LPC) DAN JARINGAN. SARAF TIRUAN LEARNING VECTOR QUANTIZATION (LVQ)