• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

213

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA

KRISTEN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN

STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Murni Sitorus

SD Negeri 173654 Lumban Julu, kab. Toba Samosir

Abstract: This study aims to improve student learning outcomes in the concept of worship as a ritual activity. The method of learning in this research is Student Team Achivement Division type cooperative method. Classroom Action Research is conducted over two cycles. Subjects in this study were the students of class VI SD Negeri173654 Lumban Julu academic year 2016/2017 with the number of students 32 people. The result of the research shows that there is an increase of student learning result. In first cycle the level of completeness 81.2% to 87.5% in second cycle. In addition, the level of ability and preparation of teachers in teaching materials affect the level of student activity. Keywords: Student Team Achivement Division, worship, ritual activities

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi konsep ibadah sebagai kegiatan ritual. Metode pembelajaran dalam peneltian ini adalah metode kooperatif tipe Student Team Achivement Division. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan selama dua siklus. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VI SD Negeri173654 Lumban Julu tahun ajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 32 orang. Hasil penelitian diperoleh terjadi peningkatan hasil belajar siswa. Pada siklus I tingkat ketuntasan 81,2% menjadi 87,5% pada siklus II. Selain itu tingkat kemampuan dan persiapan guru dalam mengajarkan materi pelajaran mempengaruhi tingkat keaktifan siswa.

Kata kunci: Student Team Achivement Division, ibadah, kegiatan ritual

(2)

214 Pendidikan pada hakekatnya bertujuan untuk mencerdaskan kehi-dupan bangsa, Pendidikan nasional betujuan untuk mewujudkan manusia seutuhnya dengan mengembangkan kemampuan dan membentuk watak/ karakter serta untuk menciptakan peradaban bangsa yang bermartabat manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak, mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Sekolah merupa-kan suatu institut yang diharapmerupa-kan masyarakat yang mengemban tugas menyiapkan anak didik menjadi anggota atau warga masyarakat sesuai dengan cita-cita, harapan dan nilai yang dianut dan dijunjung tinggi dilingkungan masyarakat. Sebagai pedoman operasional pendidikan formal maka disusunlah kurikulum pada masing-masing bidang studi seluruh tingkat satuan pendidikan, setiap mata pelajaran memiliki substansi dan tendensi muatan yang spesifik untuk menanamkan suatu disiplin ilmu yang tersendiri.

Profesionalisme guru dengan kemampuan dalam memanfaatkan berbagai metode dan model pembe-lajaran yang relevan dengan materi ajar yang sedang dibahas, sangat diperlukan sehingga mampu mening-galkan metode mengajar konven-sional yaitu ceramah, dimana siswa kurang berperan aktif dalam proses pembelajaran. Setiap disiplin ilmu yang diintegrasikan dalam mata pelajaran itu memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk siswa yang ideal memiliki suatu spesifikasi bidang keahlian dan keterampilan, serta membentuk karak-ter yang diharapkan seperti halnya

bidang studi pendidikan Agama Kristen (PAK). Pembelajaran PAK merupakan mata pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri dimana materi pokok bahasannya merupakan bagian dari penjabaran ajaran kristiani. Keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran PAK di sekolah sekaligus memberikan penga-ruh dalam kehidupan gereja, karena peraanan gereja dan sekolah pada prinsipnya sama yakni menjadikan umatnya hidup sebagai kristiani sejati.

Pelajaran Pendidikan Agama Kristen (PAK) diharapkan dapat memberikan warna tersendiri kepada bidang studi yang lain karena bidang studi PAK memiliki hubungan yang erat dengan pembentukan moral secara praktis. Pendidikan moral adalah suatu upaya pendidikan yang menyangkut pembentukan dan pengembangan kepribadian anak didik. Untuk mengoptimalkan hasil belajar PAK siswa, diharapkan guru memiliki keterampilan dalam proses pembe-lajaran PAK yakni keteram-pilan penerapan pembelajaran

kooperatif dengan melaksanakan pembelajaran yang menarik dan melibatkan peran aktif seluruh siswa. Dengan keterli-batan aktif siswa dalam pembelajaran PAK akan mem-berikan kemungkinan pemahaman yang lebih tinggi akan apa yang diharapkan pada kompetensi dasar gereja dan peranannya sebagai institusi sosial dan sebagai perse-kutuan orang percaya ditengah tantangan kehidupan masa kini dengan materi gereja diutus kedalam dunia. Peranan guru yang profesioanl yang dapat menanamkan pemahaman siswa akan materi pelajaran dalam reliata hidup dalam masyarakat juga dalam hidup sebagai warga gereja.

(3)

215 Seorang guru haruslah dapat memberikan kegiatan yang mendidik berupa bagi siswa siswi yang diajar-nya karena ini sangat berpengaruh terhadap tindakan yang dilakukan siswa disuatu sekolah apabila guru mampu menciptakan kegiatan kerohanian bersama siswa juga akan melakukan hal yang baik, segaimana Teori belajar behavioristik menjelas-kan belajar itu adalah perubahan perilaku yang dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkret. Perubahan terjadi melalui rangsangan (stimulans) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon) berdasarkan hukum-hukum mekanistik. Stimulans tidak lain adalah lingkungan belajar anak, baik yang internal maupun eksternal yang menjadi penyebab belajar. Sedangkan respons adalah akibat atau dampak, berupa reaksi terhadap stimulans. Belajar berarti penguatan ikatan, asosiasi, sifat dan kecende-rungan perilaku S-R (stimulus-Respon).

Kondisi realistis yang terjadi di SD Negeri 173654 Lumban Julu pembelajaran PAK yang dilakukan di dalam kelas masih menggunakan pembelajaran konsep konvensional dengan ceramah, kurang memberikan pemahaman kepada siswa. Hal itu dapat diamati setelah selesai pembela-jaran siswa kurang mengaplikasikan materi pembelajaran dalam kehidupan pergaulannya sehari-hari. Kondisi tersebut juga dapat di amati dari perolehan nilai ulangan mata pelajaran PAK yang masuh belum menonjol bahkan masih terdapat beberapa siswa yang tidak dapat mencapai KKM yang sudah di tentukan pihak sekolah. Berpedoman akan kondisi tersebut sebagai guru PAK ingin melakukan perobahan dengan menciptakan model

pembe-lajaran kontekstual dimana pembela-jaran yang libatkan siswa selama proses pembelajaran dengan harapan sisiwa akan lebih dapat memahami materi pembelajaran yang disajikan oleh guru

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di di kelas VI SD Negeri 173654 Lumban Julu yang berlokasi di Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir.

Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dari kelas VI SD Negeri 173654 Lumban Julu Kabupaten Toba Samosir Tahun pembelajaran 2016/2017 yang ber-jumlah 32 orang terdiri dari 18 perempuan dan 14 orang laki-laki.

Alat yang digunakan dalam mengumpulkan data pada penilitian adalah tes. Tes digunakan untuk memperoleh sejauh mana peningkatan hasil belajar pada materi konsep ibadah sebagai kegiatan ritual Siswa VI SD Negeri 173654 Lumban Julu. Penelitian ini terbagi atas tes awal (pre-tes) atau tes akhir (post-tes) yang berupa objektif tes (pilihan ganda) sebelum dan setelah menerapkan model Student Teams Achievement Divisions dalam pembelajaran.

HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas yang dilakaukan di SD Negeri 173654 Lumban Juludi kelas VI dimana pembelajaran ini dilaksanakan meng-gunakan model pembelajaran STAD

(4)

216 siswa dalam proses belajar mengajar. Penelitian ini terdiri dari dua siklus, dimana siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan dan siklus kedua juga dilaksanakan dalam dua kali pertemuan. Hasil belajar siswa pada siklus I belum maksimal dan kemudian diadakan refleksi pada siklus II untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal pada ketuntasan hasil belajar siswa di kelas VI SD Negeri 173654 Lumban Julu.

Deskripsi Siklus I Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiaan pembelajaran di kelas VI guru menyiapkan: (1) RPP menggunakan

STAD, (2) Menyiapkan instrument

yang digunakan dalam penelitian, berupa lembar observasi untuk siswa dan guru, (3) Menyiapkan lembar kerja siswa.

Pelaksanaan

Langkah tindakan guru saat melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI adalah: (1) Guru melaksanakan apersepsi, untuk mengetahui kesiapan siswa, (2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan media pembe-lajaran, (3) Guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD.

Observasi

Observer pada saat pelaksanaan kegiatan pembelajaran adalah guru kelas II SD Negeri 173654 Lumban Julu. Setelah mengobservasi semua kegiatan siswa pada siklus I, maka ditemukan beberapa hal, yaitu: (1) Banyak siswa yang belum memberikan perhatian dan konsentrasi penuh terhadap pembelajaran, (2)

Banyak siswa yang belum memahami materi pembelajaran, (3) Banyak siswa yang terlihat cuek dan bosan pada saat kegiatan pembelajaran. Tabel 1. Hasil Belajar Siswa

Siklus I Tingkat Ketuntasan Jumlah Siswa % Tidak Tuntas 6 18,8% Tuntas 26 81,2% Jumlah 32 100% Refleksi

Berdasarkan hasil observasi diperoleh refleksi sebagai berikut:

1. Dari Guru: (a) Waktu digunakan tidak efisien, (b) Kesempatan belajar belum merata, (c) Pengelolalan bahan belajar yang belum efektif.

2. Dari Siswa: (a) Siswa belum memberikan perhatian dan kon-sentrasi penuh terhadap pembela-jaran, (b) Siswa tidak menjalan-kan latihan pada kerja kelompok dengan serius dan mengganggu teman yang lain, (c) Siswa terlihat cuek dan bosan terhadap kegiatan pembelajaran, (d) Siswa tampil ke depan dengan tertib.

Deskripsi Siklus II Perencanaan

Sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas guru menyiap-kan: (1) RPP menggunakan STAD, (2) menyiapkan instrument yang digunakan dalam penelitian, berupa lembar observasi untuk siswa dan guru, (3) menyiapkan lembar kerja siswa.

Pelaksanaan

Langkah tindakan guru saat melaksanakan kegiatan pembela-jaran

(5)

217 dikelas adalah: (1) Guru melaksana-kan apersepsi, untuk mengetahui kondisi kesiapan siswa, (2) Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dengan menggunakan media pembe-lajaran, (3) Guru membentuk kelompok siswa yang terdiri dari 4 siswa perkelompok, (4) Guru memberikan tugas kelompok siswa, (5) Guru memantau dan memberi bimbingan pada kegiatan siswa, (6) Guru menyuruh siswa mempersentasi-kan kegiatan belajar di depan kelas., (7) Guru memantau kegiatan siswa selama proses persentase, (8) Guru memberi bimbingan siswa dalam menyimpul-kan hasil kerja kelompok siswa.

Observasi

Setelah mengobservasi semua kegiatan siswa pada siklus II, maka ditemukan beberapa hal antara lain: 1. Beberapa siswa yang belum

memberikan perhatian dan konsentrasi penuh terhadap pembelajaran.

2. Beberapa siswa yang masih takut untuk tampil.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa Siklus II Tingkat Ketuntasan Jumlah Siswa % Tidak Tuntas 4 12,5% Tuntas 28 87,5% Jumlah 32 100% Refleksi

Dari hasil observasi pada sikuls II tingkat kelulusan secara klasikal telah mencapai 87,5%. Hal ini menun-jukkan indikator penelitian telah mencapai keberhasilan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil dan pem-bahasan penelitian tindakan kelas yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan metode kooperatif tipe STAD dalam pelajaran Agama Kristen pada materi konsep ibadah sebagai kegiatan ritual dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Adanya pengaruh hasil belajar siswa terhadap kemampuan guru mengajar dan keaktifan siswa saat pembe-lajaran berlangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Haling, A. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Makassar: Universitas Negeri Makassar

Hamalik, O. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah, Uno. 2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

(6)

218 Hasibuan,J.J. 2008. Proses Belajar

Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya

Hort. 2005. Model Belajar dan Kesulitan - Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito Purba. 2002. Belajar Dan Pembelajaran. Medan : Iniversitas Negeri Medan

Sanjaya, W. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Zainal Aqib Elham Rohmanto, 2006.

Membangun Profesionalisme Guru dan Pengawas Sekolah. Bandung: Yrama Widya. Khadijah, N. 2009. Psikologi

Pendidikan. Palembang: Grafika Telindo Press, Sumatera Selatan.

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini tidak berhasil membuktikan adanya pengaruh yang significant, sehingga konsep penilaian kinerja tersebut tidak dapat digunakan oleh investor sebagai acuan untuk

Penggunaan Pendekatan Pembelajaran Tidak Langsung serta Pendekatan Gabungan Langsung dan Tidak Langsung dalam Rangka Meningkatkan Kemampuan berpikir Matematika

Permasalahan yang akan dijawab dalam penelitian ini adalah mengenai hasil analisis kritikalitas risiko dari sistem dan layanan TI yang digunakan oleh PT PLN

Nilai daya dukung dan penurunan berdasarkan program Metode Elemen Hingga sebesar 285,46 ton dan 11,42 mm nilai ini tidak jauh berbeda dengan secara analitis.. Kata Kunci :

Hasil penelitian ini memperlihatkan bahwa dari 76 variabel yang teridentifikasi pada awal penelitian hanya terdapat 36 variabel yang berpengaruh pada penyebab

[r]

Pada hari ini Senin-Kamis tanggal Dua Puluh Lima – Dua Puluh Delapan bulan Mei tahun Dua Ribu Lima Belas (25/28-05-2015), kami Kelompok Kerja III ULP Koordinator Wilayah

Berdasarkan analisis data diperoleh hasil bahwa subjek DY dan QL memiliki kemampuan berpikir reflektif tinggi pada materi bentuk aljabar karena melalui tiga