PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PLASMA NaF TERHADAP
KADAR GLUKOSA
DARAH SEWAKTU
Manuscript
Oleh :
RIS’ YUNI
G1C217199
PROGRAM STUDI DIV ANALIS KESEHATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
PENGARUH LAMA PENYIMPANAN PLASMA NaF TERHADAP
KADAR GLUKOSA DARAH SEWAKTU
Ris’ Yuni
1, Herlisa Anggraini
2, Tulus Ariyadi
21Program Studi DIV Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Semarang.
2Analis Kesehatan Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang
Info Artikel Abstrak
Penundaan pemeriksaan kadar glukosa darah yang mengalami proses penyimpanan dapat menyebabkan glikolisis. Penambahan antikoagulan NaF berfungsi sebagai antiglikolitik dapat mencegah gula dengan cara menghambat kerja enzim phospenol pyruvate dan
urease selama penyimpanan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu. Jenis penelitian adalah analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel diambil berdasarkan kriteria inklusi dan ekslusi sebanyak 9 mahasiswa dari total populasi 50 mahasiswa jalur khusus DIV Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, kemudian diberi 3 perlakuan. Hasil pemeriksaan menunjukkan rerata hasil kadar glukosa darah plasma NaF yang diperiksa segera 101 mg/dl, rerata hasil kadar glukosa darah plasma NaF disimpan 3 jam 97,89 mg/dl dan rerata hasil kadar glukosa darah darah plasma NaF disimpan 24 jam 96,33 mg/dl. Hal ini menunjukkan perbedaan nilai rerata bahwa terjadi penurunan. Uji normalitas Saphiro Wilk menunjukkan hasil normal nilai p-value > 0.05 dan uji One-Way Anova menunjukkan nilai p-value 0.831 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan tidak ada pengaruh lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu yang diperiksa segera, disimpan 3 dan 24 jam pada suhu 15-25oC (suhu ruang).
Keywords:
plasma NaF, kadar glukosa darah, penyimpanan.
Pendahuluan
Glukosa merupakan karbohidrat terpenting yang kebanyakan diserap aliran darah sebagai glukosa dan gula lainnya diubah menjadi glukosa di hati. Glukosa merupakan bahan bakar utama dalam jaringan tubuh serta berfungsi untuk menghasilkan energi. Pemeriksaan kadar glukosa sering diminta untuk mengetahui jumlah gula dalam darah, skrining, dan diagnosis penyakit. Salah satu pemeriksaan yang digunakan untuk mengetahui kadar glukosa yaitu glukosa darah sewaktu yang dapat dilakukan seketika waktu tanpa harus puasa atau melihat makanan yang terakhir yang dimakan. Kadar normal glukosa darah sewaktu < 200 mg/dl (Amir dkk., 2015).
Pemeriksaan glukosa darah sewaktu dapat diperiksa menggunakan spesimen sampel plasma. Plasma merupakan komponen darah terdapat di dalam tabung yang telah berisi antikoagulan yang kemudian disentrifus pada waktu tertentu dan kecepatan tertentu sehingga bagian plasma dan bagian lain terpisah. Penambahan antikoagulan mempunyai pengaruh yang berbeda-beda terhadap sampel darah, dengan penambahan antikoagulan harus berdasarkan kebutuhan pemakaian. Antikoagulan yang berfungsi untuk mencegah terjadinya penurunan kadar glukosa darah atau glikolisis yaitu antikoagulan NaF (Lestari, 2017).
Kemampuan NaF sebagai antiglikolitik dapat mencegah metabolisme gula dengan cara menghambat kerja enzim posphenol pyruvate
dan urease sehingga dapat mempertahankan stabilitas kadar glukosa dalam sampel (Agung, 2016).
Penundaan pemeriksaan sampel plasma NaF dapat dilakukan dengan cara penyimpanan. Menurut Bakri (2015) penyimpanan sampel tunda dapat stabil pada suhu 15-25oC atau suhu ruang selama 24 jam dan suhu 4oC stabil selama 10 hari dengan menambahkan antikoagulan/glikolisis inhibitor (natrium fluorida 2,5 mg/ml darah).
Agung (2017) mengatakan beberapa penelitian menyimpulkan bahwa penambahan NaF berpengaruh dalam meminimalisasi glikolisis. Penelitian sebelumnya memiliki hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang dilakukan Wulandari (2016), kadar glukosa plasma NaF masih stabil tunda 1 jam dan 2 jam pada suhu ruang. Penelitian Putri (2017)
menunjukkan bahwa ada perbedaan
signifikan dalam kadar glukosa darah NaF segera diperiksa, dan tunda 4 jam pada suhu ruang, sehingga memunculkan kontroversi yang tidak sesuai literatur yang telah diterapkan dimana penyimpanan sampel tunda plasma NaF dapat stabil pada suhu
15-25oC atau suhu ruang selama 24 jam.
Kontroversi tersebut yang menarik diteliti dan perlu dilakukan pemantauan tentang pengaruh lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu.
Bahan dan Metode
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan secara cross sectional. Populasi dalam penelitian adalah plasma yang diperoleh dari mahasiswa Program Studi D IV Analis Kesehatan Lintas Jalur Khusus Kelas B Universitas Muhammadiyah Semarang tahun 2018. Tempat dan waktu penelitian dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Analis Kesehatan Universitas Muhammadiyah Semarang, Jl. Kedungmundu Raya No.18 Semarang pada bulan September 2018. Data dianalisis secara statistik menggunakan SPSS
uji normalitas Saphiro Wilk, selanjutnya dilakukan uji One-Way Anova.
Hasil
Tabel 1. Rerata kadar glukosa darah sewaktu berdasarkan lama penyimpanan plasma NaF
Variabel
Kadar Glukosa Plasma NaF (mg/dl)
Tabel 1. menunjukkan bahwa kadar plasma NaF glukosa darah sewaktu pada 9 sampel rerata diperiksa segera lebih tinggi dibandingkan dengan plasma NaF yang disimpan 3 jam dan 24 jam.
Kadar glukosa darah sewaktu menggunakan plasma NaF yang diperiksa segera didapatkan rerata sebesar 101.78 mg/dl, plasma NaF disimpan 3 jam didapatkan rerata sebesar 97.89 mg/dl dan rerata pada plasma NaF disimpan 24 jam didapatkan sebesar 96.33 mg/dl.
Gambar 1. Grafik Hasil Kadar Glukosa Darah Sewaktu pada Sampel Plasma NaF
Gambar 1. menunjukkan kadar glukosa darah pada berbagai variasi waktu penyimpanan sampel mengalami penurunan pada sampel 1, 4, 6 dan 7, mengalami peningkatan pada sampel 2, serta mengalami peningkatan dan penurunan pada sampel 3, 5, 8 dan 9 dari waktu kontrol pemeriksaan segera sampai waktu penyimpanan 24.
Berdasarkan grafik hasil pemeriksaan kadar glukosa darah sewaktu pada sampel
0
Jumlah Sampel
KADAR GLUKOSA DARAH PADA BERBAGAI VARIASI WAKTU
PENYIMPANAN NaF
segera
plasma NaF rerata meningkat paling signifikan pada pemeriksaan segera dan menurun disimpan 3 dan 24 jam.
Hasil uji normalitas Shapiro-Wilk
menunjukkan pemeriksaan segera, disimpan 3 dan 24 jam bahwa data hasil penelitian berdistribusi normal.
Hasil uji One Way-Anova menunjukkan bahwa signifikasi yang diperoleh yaitu 0.831 (p-value > 0.05) sehingga dapat diketahui tidak terdapat pengaruh lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu yang diperiksa segera, disimpan 3 jam dan 24 jam pada suhu 15-25oC.
Diskusi
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui pengambilan 9 sampel mahasiswa kelas B Jasus DIV Analis Kesehatan yang dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik Universitas Muhammadiyah Semarang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel plasma NaF dengan 3 perlakuan yaitu : pemeriksaan segera, disimpan 3 dan 24 jam pada suhu 15-25oC (suhu ruang) sehingga memperoleh 27 data.
Hasil statistik penelitian menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu yang diperiksa segera, disimpan 3 dan 24 jam pada suhu 15-25oC (suhu ruang).
Hal ini dikarenakan pada dasarnya darah dengan antikoagulan apabila tidak segera diperiksa akan menyebabkan perubahan morfologi pada sel darah serta kemampuan antikoagulan NaF dalam pemeriksaan glukosa darah dapat menghambat glikolisis.
Hal ini senada dengan Bakri (2015) yang menyatakan bahwa penyimpanan sampel tunda dapat stabil pada suhu 15-25oC atau suhu ruang selama 24 jam dengan menambahkan antikoagulan/glikolisis NaF.
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian pengaruh lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu yang diperiksa segera, simpan 3 jam dan 24 jam pada suhu
15-25oC (suhu ruang) dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Hasil pengukuran rerata nilai pengaruh lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu yang diperiksa segera adalah 101.78 mg/dl. 2. Hasil pengukuran rerata nilai pengaruh
lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu yang diperiksa segera adalah 97.89 mg/dl. 3. Hasil pengukuran rerata nilai pengaruh
lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu yang diperiksa segera adalah 96.33 mg/dl 4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan
antara lama penyimpanan plasma NaF terhadap kadar glukosa darah sewaktu dengan nilai value = 0.831 artinya P-value ( > 0.05).
Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan penelitian kadar glukosa darah berdasarkan lama waktu penyimpanan plasma selain menggunakan antikoagulan NaF.
2. Bagi tenaga ATLM, dalam melakukan pemeriksaan kadar glukosa darah :
a. Memperhatikan tahap analitik dengan upaya peningkatan dan keakuratan hasil pemeriksaan laboratorium kadar glukosa darah. b. Untuk meminimalisir kadar glukosa
agar tidak terjadi penurunan
sebaiknya ditambahkan
antikoagulan.
Ucapan Terima Kasih
Penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Herlisa Anggraini, SKM, M.Si.Med 2. Tulus Ariyadi, SKM, M.Si
3. Andri Sukeksi, SKM, M.Si
Referensi
Almatsier, Sunita. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.Gramedia Pustaka. Amir, S.M.J. Wungouw, H. & Pangemanan,
D., 2015. Kadar Glukosa Darah Sewaktu Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Puskesmas Bahu Kota Manado. Jurnal e-Biomedik (eBM), 3,1.32-40.
Apipah. 2018. Perbedaan Natrium Fluorida
dan Kalsium Fluorida. http://usaha321.net/perbedaa
n-natrium-fluorida-dan-kalsium-fluorida.html. Diakses tanggal 24 September 2018.
Apriani, Umami, A. 2018. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Pada Plasma EDTA Dan Serum Dengan Penundaan
Pemeriksaan. Jurnal Vokasi
Kesehatan, ISSN 2442-5478.19-22. Araini, L. 2014. Perbedaan Kadar Glukosa
Darah Puasa Menggunakan Sampel Plasma EDTA dan Serum Yang Langsung Diperiksa dan Yang Ditunda Selama Dua Jam. Universitas Muhammadiyah Palangkaraya, Palangkaraya.
Assyifa, H. 2016. Perbedaan Kadar Glukosa Metode CHOD-PAP Menggunakan NaF Segera dengan Ditunda 12 Jam dan 24 Jam. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
Bakri. 2015. Penuntun Praktik Klinik
Laboratorium Kesehatan Untuk Mahasiswa Teknologi Laboratorium Medik (TLM). Makassar.
Beck, M.E. 2011. Ilmu Gizi dan Diet:
Hubungannya Dengan Penyakit-Penyakit Untuk Perawat dan Dokter. Yogyakarta: Andi Yogyakarta.
Depkes RI. 2004. Pedoman Praktek Laboratorium Yang Benar. Cetakan 3. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Djojodibiroto RD, 2003. Seluk Beluk
Pemeriksaan Kesehatan (General Medical Check Up): Bagaimana Menyikapi Hasilnya. Jakarta: Pustaka Populer Obor.
Ekawati, R.E., 2012. Hubungan Glukosa Darah Terhadap Hypertriglyceridemia
Pada Penderita Diabetes Melitus. Fakultas Sains Dan Teknologi. Universitas Airlangga, Surabaya.
Ganong, William F. 2002. Buku Ajar
Fisiologi Kedokteran. Edisi 20.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Hardjoeno, H. 2003. Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Jakarta: EGC.
Kee, Joyce LeFever. 2013. Pedoman
Pemeriksaan Laboratorium & Diagnostik. Edisi 6. Jakarta: EGC
Kiswari, R. 2014. Hematologi & Transfusi. Jakarta: Erlangga.
Lestari, 2017. Perbedaan Hasil Pemeriksaan Kreatinin Serum Dan Plasma EDTA.
Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
Nugraha, G. 2015. Panduan Pemeriksaan
Laboratorium Hematologi Dasar.
Jakarta: CV Trans Info Medika
Nurhayati, E. Suwono. Fiki, E.N., 2017. Penggunaan Antikoagulan NaF Pada Pengukuran Kadar Glukosa Darah
Selama 2 Jam. Jurnal Laboratorium
Khatulistiwa. hlm. 33-39.
Noor, F. 2017. Perbedaan Kadar Gula Darah Antara Sampel Serum, Plasma NaF dan Plasma EDTA. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang. Mufti, T., Dananjaya, R., & Yuniarti, L.
2015. Perbandingan Peningkatan Kadar Glukosa Darah Setelah Pemberian Madu, Gula Putih, Dan Gula Merah Pada Orang Dewasa Muda Yang Berpuasa. 69-75.
Hardjoeno, H. 2003. Interprestasi Hasil Test Laboratorium Diagnostik. Jakarta: EGC
Putri, D. 2017. Perbedaan Kadar Glukosa Plasma NaF Yang Diperiksa Segera dan Tunda 4 Jam. Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
gspot.com/2010/03/glukosa-darah-serumplasma.html. Diakses tanggal 15 Juni 2018
Riswanto, 2013. Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi. Alfamedika dan Kanal
Sacher, A Ronald. 2012. Tinjauan Hasil Pemeriksaan Laboratorium. Jakarta: EGC.
Smara, F. 2016. Perbedaan Kadar Glukosa Serum Darah Beku 1 Jam, 2 Jam, dan 3 Jam. Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang.
Susiwati. 2018. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Puasa Pasien Diabete Melitus Tipe 2 Pada Plasma NaF Berdasarkan Waktu Pemeriksaan Di RSUD dr.M.Yunus Provinsi Bengkulu Tahun 2017. Journal of Nursing and Public Health, 6, 1.82-87.
Suyono, 2009. Perbedaan Kadar Glukosa Darah dengan Penundaan Menggunakan Sampel Serum dan Plasma NaF. KTI. Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah, Semarang.
Waspadji, S. 2007. Penatalaksanaan DM Terpadu. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
Widyastuti, I. 2011. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Puasa Mengunakan Sampel Plasma EDTA dan Serum Yang Langsung Di Periksa dan Ditunda Selama Dua Jam. Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang, Semarang. Wulandari, S. 2016. Gambaran Kadar
Glukosa Darah Dalam Sampel Serum Dengan Plasma NaF Yang Ditunda 1 Dan 2 Jam Di Stikes Muhammadiyah Ciamis. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Ciamis, Ciamis.
Yuriska, S. 2017. Perbedaan Glukosa Darah Sewaktu Segera dan Ditunda Antara Serum dan Plasma EDTA. Skripsi.