TESIS
PERBEDAAN RERATA DAN FAKTOR RISIKO
TEKANAN INTRAOKULI PADA PENDUDUK BALI
USIA 50 TAHUN KEATAS DI DAERAH PEDESAAN
(RURAL) DAN DAERAH PERKOTAAN (URBAN)
I GUSTI PUTU EKA SURYAWAN WIDNYANA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2016
i
TESIS
PERBEDAAN RERATA DAN FAKTOR RISIKO
TEKANAN INTRAOKULI PADA PENDUDUK BALI
USIA 50 TAHUN KEATAS DI DAERAH PEDESAAN
(RURAL) DAN DAERAH PERKOTAAN (URBAN)
I GUSTI PUTU EKA SURYAWAN WIDNYANA NIM 1214128203
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMI BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
PERBEDAAN RERATA DAN FAKTOR RISIKO
TEKANAN INTRAOKULI PADA PENDUDUK BALI
USIA 50 TAHUN KEATAS DI DAERAH PEDESAAN
(RURAL) DAN DAERAH PERKOTAAN (URBAN)
Tesis ini untuk memperoleh Gelar Magister dalam Program Magister, Program Studi Ilmu Biomedik
Program Pasca Sarjana Universitas Udayana
I GUSTI PUTU EKA SURYAWAN WIDNYANA NIM 1214128203
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMI BIOMEDIK
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
iii
Lembar Pengesahan
TESIS INI TELAH DISETUJUI TANGGAL 1 JUNI 2016
Pembimbing I, Pembimbing II,
dr. I Made Agus Kusumadjaja, SpM(K) Dr. dr. A.A. Mas Putrawati T.,Sp.M(K) NIP. 196008281986101001 NIP. 195604201982122001
Mengetahui,
Ketua Program Magister Direktur
Program Studi Ilmu Biomedik Program Pasca Sarjana Program Pasca Sarjana Universitas Udayana Universitas Udayana
Dr.dr.Gde Ngurah Indraguna Pinatih, Prof. Dr. dr. AA Raka Sudewi, M.Sc, Sp.GK Sp.S (K)
Tesis Ini Telah Diuji pada Tanggal 14 Juli 2016
Panitia Penguji Tesis Berdasarkan SK Rektor Universitas Udayana No. No. 3123/UN 14.4/HK/2016 Tertanggal : 1 Juli 2016
Ketua : dr. I Made Agus Kusumadjaja, Sp.M (K) Anggota :
1. dr. A.A. Mas Putrawati Triningrat, Sp. M(K)
2. Dr.dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc., Sp.GK 3. Prof. dr. Niti Susila, Sp.M(K)
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke hadapan Ida
Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha esa, karena hanya atas asung wara
nugraha-Nya/kurnia-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini, izinkan penulis dengan setulus hati menghaturkan
rasa terima kasih yang tak terhingga kepada dr. I Made Agus Kusumadjaja,
Sp.M.(K), sebagai pembimbing I dan Dr. dr. A.A. Mas Putrawati Triningrat,
Sp.M.(K), selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, memberikan
petunjuk dan pengarahan sejak awal penulisan sampai dapat menyelesaikan tesis
ini.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Rektor Universitas Udayana
Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, Sp.PD-KEMD yang telah memberikan kesempatan dan
fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Magister Pascasarjana dan
Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Bagian Ilmu Kesehatan Mata di Universitas
Udayana. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Direktur Program
Pascasarjana Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. A.A. Raka Sudewi, Sp.S(K) atas
kesempatan dan fasilitas yang diberikan sebagai mahasiswa Program Pascasarjana
Universitas Udayana. Ucapan terima kasih kepada Prof. Dr. Ketut, Dekan Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, Prof. Dr. dr. Putu Astawa, Sp.OT(K), M.Kes atas
ijin yang diberikan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan program Magister
dan Program Pendidikan Dokter Spesialis 1 Bagian Ilmu Kesehatan Mata di
ketua Program Studi Ilmu Biomedik Dr. dr. Gde Ngurah Indraguna Pinatih, M.Sc,
Sp.GK yang telah memberikan kesempatan untuk mengikuti pendidikan Program
Studi Ilmu Biomedik kekhususan Combined Degree dan juga sebagai penguji tesis
ini.
Pada kesempatan ini, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada
Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, dr.
Putu Budhiastra, Sp.M(K) dan Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Mata Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana, dr. A.A.A. Sukartini Djelantik, Sp.M(K) yang
telah memberikan kesempatan mengikuti pendidikan spesialisasi dan memberikan
bimbingan selama menjalani pendidikan spesialisasi.
Ucapan yang sama juga ditujukan kepada Prof. dr. N.K. Niti Susila,
Sp.M.(K), dan dr. Putu Yuliawati, SpM(K) selaku penguji yang selalu memberikan
saran, masukan, bimbingan dan koreksi hingga terselesaikannya tesis ini. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Kepala Badan Penanaman Modal
dan Perizinan Provinsi Bali Ni Nyoman Indrayani, SE, M.Si atas ijin dan
kesempatan melakukan penelitian ini di wilayah Provinsi Bali.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang
tulus disertai penghargaan kepada seluruh Konsulen Ilmu Kesehatan Mata serta
dosen Pascasarjana Program Studi Ilmu Biomedik Combined Degree atas segala
bimbingannya, seluruh teman sejawat residen di Bagian Ilmu Kesehatan Mata
Fakultas Kedokteran Universitas Udayana atas bantuan dan kerjasamanya selama
ini, serta seluruh anggota tim RAAB Provinsi Bali atas bantuan dan kerjasamanya
Rasa syukur dan sujud kepada Ayahanda dan Ibunda penulis I Gusti Ketut
Wiartana dan Ni Made Artasih, Ayahanda dan Ibunda Mertua Drs. I Gusti Putu
Semadi dan I Gusti Ayu Made Juniati, SP.d yang telah memberikan doa, bekal
pendidikan, motivasi dan semangat kepada penulis selama ini. Akhirnya kepada
istri tercinta I Gusti Ayu Indah Masriadewi, Amd.Kep dan ananda tersayang I Gusti
Ayu Mirah Divya Adisti dan I Gusti Ngurah Devan Raditya atas dorongan
semangat dan pengertian selama penulis menyelesaikan pendidikan dan penelitian
ini.
Semoga tesis ini memberikan manfaat dan sumbangan yang berguna bagi
perkembangan pelayanan kesehatan mata serta bagi pendidikan Ilmu Kesehatan
Mata. Terakhir, semoga Sang Hyang Widhi Wasa–Tuhan Yang Maha Esa, selalu
melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.
Denpasar, Juni 2016
ABSTRAK
PERBEDAAN RERATA DAN FAKTOR RISIKO TEKANAN INTRAOKULI PADA PENDUDUK BALI USIA 50 TAHUN KEATAS DI
DAERAH PEDESAAN DAN PERKOTAAN
Glaukoma merupakan salah satu penyebab kebutaan tertinggi di Indonesia dan prevalensinya terus meningkat. Tekanan intraokuli yang tinggi merupakan faktor risiko utama terjadinya glaukoma. Rerata tekanan intraokuli tertinggi terdapat pada usia 50 tahun keatas. Faktor demografis perkotaan dan pedesaan diketahui merupakan faktor risiko peningkatan tekanan intraokuli. Rerata tekanan intraokuli di daerah perkotaan disebut lebih tinggi dibandingkan pedesaan. Hal ini dipengaruhi oleh gaya hidup yang lebih buruk pada penduduk perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata tekanan intraokuli dan faktor risikonya pada penduduk Bali usia 50 tahun keatas di daerah pedesaan dan perkotaan.
Penelitian ini merupakan suatu penelitian potong lintang yang dilakukan pada penduduk Bali usia 50 tahun keatas pada bulan November hingga Desember tahun 2015. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan kuisioner dan pemeriksaan dengan tonometer schiotz (Precisimed), spigmomanometer aneroid (One Med), pita meteran non elastis, dan alat tes gula darah (Easy Touch GCU). Uji t tidak berpasangan dilakukan untuk mengetahui perbedaan rerata tekanan intraokuli di daerah perkotaan dan pedesaan. Analisa multivariat regresi linier untuk menilai hubungan jenis kelamin, usia, hipertensi, obesitas sentral, diabetes dan kebiasaan merokok terhadap rerata tekanan intraokuli pada kedua kelompok perkotaan dan rural. Nilai p<0,05 dianggap bermakna.
Dari total 450 sampel penelitian yang terbagi menjadi 225 sampel perkotaan dan 225 sampel pedesaan. Rerata tekanan intraokuli pada daerah perkotaan (16,90±3,59 mmHg) lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan (14,35±3,52 mmHg) (p<0,05; IK 95% 1,89-3,20). Analisa multivariat menunjukkan bahwa hipertensi, diabetes, dan obesitas berhubungan dengan rerata tekanan intraokuli pada daerah perkotaan (p<0,05). Sedangkan hipertensi, diabetes, obesitas dan kebiasaan merokok berhubungan dengan rerata tekanan intraokuli pada daerah pedesaan (p<0,05)
Penelitian ini merupakan penelitian epidemiologi pertama di Indonesia yang meneliti tekanan intraokuli berdasarkan demografi wilayah. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa rerata tekanan intraokuli pada daerah perkotaan secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan daerah pedesaan. Hipertensi, diabetes, dan obesitas sentral faktor risiko baik pada daerah perkotaan maupun pedesaan. Kebiasaan merokok berhubungan dengan rerata tekanan intraokuli hanya pada daerah pedesaan sehingga diperlukan penelitian lanjutan untuk menilai faktor tersebut. Penelitian lebih lanjut secara prospektif diperlukan untuk menilai hubungan yang lebih kuat antara faktor risiko tersebut terhadap tekanan intraokuli dan kejadian glaukoma.
ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF MEAN INTRAOCULAR PRESSURE AND ITS RISK FACTORS OF BALI POPULATION AGE 50 YEARS AND ABOVE
IN RURAL AND URBAN AREA
Glaucoma is one of the highest blindness in Indonesia and its prevalence continue to rise. Intraocular pressure is a main risk factor for glaucoma. The mean intraocular pressure is known highest at the age of 50 years and above .The urban and rural demographic is known as a risk factor of intraocular pressure. The mean intraocular pressure in urban area is higher than rural area. It is affected by a worsen lifestyle at urban population. Epidemiological studies about mean intraocular pressure based upon the demographic factor is still a rarity, obtained different results, and have not done in Indonesia. Based on it, the aim of this study is to determine the difference of mean intraocular pressure and its factors of Bali population age 50 years and above in rural and urban area.
An analytic cross-sectional study was conducted among Bali population aged 50 years and above in November to December 2015. Data was collected through interviews with a detailed questionnaire and examination with the schiotz tonometer (Precisimed), aneroid sphygmomanometer (One-MED), metered tape non elastic, and blood sugar test kits (Easy Touch GCU). The Paired t-test was used for detecting the mean intraocular pressure difference in urban and rural areas. Multivariate linear regression analysis was used for detecting the association between gender, age, hypertension, central obesity, diabetes and smoking habit with the mean intraocular pressure in both urban and rural areas. A p-value of 0.05 was considered statistically significant.
A total 450 subjects divided into 225 subjects of urban areas and 225 subjects of rural areas. The mean intraocular pressure from urban areas (16.90 ± 3.59 mmHg) was significantly higher than rural area (14.35 ± 3.52 mmHg) (p<0.05; 95%CI 1.89 to 3.20). Multivariate analysis showed that hypertension, diabetes, and central obesity were associated with mean intraocular pressure in urban areas (p<0.05). Whereas hypertension, diabetes, central obesity and smoking habit were associated with mean intraocular pressure in rural areas (p<0.05).
This is the first population-based epidemiological study measuring the intraocular pressure based on the demographic region in Indonesia. Based on this study, it can be concluded that mean intraocular pressure in urban areas was significantly higher than the rural areas. Hypertension, diabetes, and central obesity were associated with mean intraocular pressure in urban and rural areas. The smoking habit was associated with mean intraocular pressure in rural areas only and its required further studies. Further prospective studies are also required to assess stronger association between these risk factors with intraocular pressure and the prevalence of glaucoma.
DAFTAR ISI
SAMPUL DALAM... i
PRASYARAT GELAR ... ii
LEMBAR PERSETUJUAN ... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ... v
UCAPAN TERIMA KASIH ... vi
ABSTRAK ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.1 Latar Belakang ... Error! Bookmark not defined. 1.2Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined. 1.3 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined. 1.4.1 Manfaat Teoritis ... Error! Bookmark not defined. 1.4.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN PUSTAKA ... Error! Bookmark not defined. 2.1 Tekanan Intraokuli ... Error! Bookmark not defined. 2.2 Fisiologi Humor Akuos ... Error! Bookmark not defined. 2.2.1Produksi humor akuos ... 7
2.2.2Aliran Humor akuos ... 8
2.2.4Hubungan Tekanan Intraokuli dengan Aliran Akuos Humor ... Error! Bookmark not defined.
2.3 Faktor yang Mempengaruhi TIO ... Error! Bookmark not defined.
2.3.1 Usia... 13 2.3.2 Obesitas Sentral ... 14 2.3.3 Hipertensi... 15 2.3.4 Kebiasaan Merokok... 16 2.3.5 Jenis Kelamin ... 16 2.3.6 Diabetes ... 17
2.3.7 Faktor Risiko Lain... 18
2.4 Tekanan Intraokuli pada Masyarakat Pedesaan dan Perkotaan ... 18
2.5 Demografi Penduduk Bali ... 20
2.5.1 Geografi Provinsi Bali ... 20
2.5.2 Daerah Pedesaan dan Perkotaan di Provinsi Bali ... 21 BAB III KERANGKA BERPIKIR, KONSEP, DAN
HIPOTESIS PENELITIAN... Error! Bookmark not defined.
3.1. Kerangka Berpikir ... Error! Bookmark not defined.
3.2. Konsep Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
3.3. Hipotesis Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
BAB IV METODE PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
4.1 Rancangan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.3 Populasi dan Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.3.1 Populasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.3.2 Sampel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.4 Variabel Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.4.1 Klasifikasi dan identifikasi variabel .... Error! Bookmark not defined.
4.4.2 Definisi operasional variabel ... Error! Bookmark not defined.
4.5 Instrumen Penelitian... Error! Bookmark not defined.
4.6 Prosedur Penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.6.1 Tahap persiapan ... Error! Bookmark not defined.
4.6.2 Pelaksanaan penelitian ... Error! Bookmark not defined.
4.8 Analisis Data Statistik ... Error! Bookmark not defined.
BAB V HASIL PENELITIAN ... Error! Bookmark not defined.
5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ... 39
5.2 Perbedaan Rerata Tekanan Intraokuli dan Faktor Risiko pada Penduduk Bali Usia 50 Tahun keatas di daerah Pedesaan (rural) dan Perkotaan (urban) .... 40
5.3 Faktor Risiko Tekanan Intraokuli pada Penduduk Bali Usia 50 Tahun keatas di daerah Pedesaan (rural) dan Perkotaan (urban) ... 42
BAB VI PEMBAHASAN ... 44
6.1 Karakteristik Subyek Penelitian ... 44
6.2 Perbedaan Rerata Tekanan Intraokuli dan Faktor Risiko pada Penduduk Bali Usia 50 Tahun keatas di daerah Pedesaan (rural) dan Perkotaan (urban) .... 45
6.3 Faktor Risiko Tekanan Intraokuli pada Penduduk Bali Usia 50 Tahun keatas di daerah Pedesaan (rural) dan Perkotaan (urban) ... 48
BAB VII PENUTUP ... 54
7.1 Simpulan ... 54
7.1 Saran ... 54
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Dinamika humor akuos ...8
Gambar 2.2 Pengukuran dengan Tonometer Schiotz ...10
Gambar 2.3 Nilai Konversi Tonometer Schiotz ...11
Gambar 2.4 Peta Wilayah Provinsi Bali ...19
Gambar 2.5 Indikator urban dan rural ...20
Gambar 3.1 Bagan Konsep Penelitian ...22
Gambar 4.1 Skema rancangan penelitian ...24
Gambar 4.2 Skema hubungan antar variable...28
Gambar 4.3 Interpretasi Uji Kappa...31
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Sebaran Sampel Penelitian... 27 Tabel 5.1 Karakteristik Subyek Penelitian ... 37 Tabel 5.2 Perbedaan Rerata Tekanan Intraokuli Penduduk Bali Usia 50 Tahun
keatas di Daerah Pedesaan (rural) dan Perkotaan (urban) ... 38 Tabel 5.3 Gambaran Perbedaan Hipertensi Okuli, Jenis Kelamin, Usia,
Hipertensi, Obesitas, Diabetes Melitus, dan Kebiasaan Merokok pada Penduduk Bali Usia 50 Tahun keatas di daerah Pedesaan (rural) dengan Perkotaan (urban) ... 39 Tabel 5.4 Analisa Bivariat hubungan Jenis Kelamin, Usia, Hipertensi,
Obesitas, Diabetes Melitus, dan Kebiasaan Merokok dengan
Tekanan Intraokul di daerah pedesaan (rural) ... 40 Tabel 5.5 Analisa Bivariat hubungan Jenis Kelamin, Usia, Hipertensi,
Obesitas, Diabetes Melitus, dan Kebiasaan Merokok dengan
Tekanan Intraokul di daerah perkotaan (urban) ... 41 Tabel 5.6 Analisa Post Hoc Kebiasaan Merokok dengan Tekanan Intraokuli di
daerah Pedesaan dan Perkotaan ... 42 Tabel 5.7 Analisa Multivariat Regresi Linier hubungan Faktor Risiko
dengan Tekanan Intraokul di daerah pedesaan (rural) dan
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
SINGKATAN
TIO : Tekanan Intraokuli
TM : Trabecular meshwork
WHO : World Health Organozation
BPS : Badan Pusat Statistik
SB : Simpangan Baku
CI : Confident Interval
IK : Interval Kepercayaan
LAMBANG
≥ : lebih besar sama dengan > : lebih besar dari
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Ethical Clearance Penelitian ... 61
Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian ... 62
Lampiran 3 : Penjelasan Penelitian ... 63
Lampiran 4 : Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Inform Consent) ... 65
Lampiran 5 : Kuisioner Penelitian ... 66
Lampiran 6 : Riwayat Hidup ... 68