• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN OBYEK WISATA BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Fadly Setyawan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN OBYEK WISATA BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Muhammad Fadly Setyawan"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN

OBYEK WISATA BOYOLALI

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Muhammad Fadly Setyawan

10.12.5014

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2015

(2)
(3)

1

PERANCANGAN GAME EDUKASI PENGENALAN

OBYEK WISATA BOYOLALI

Muhammad Fadly Setyawan

1)

, Hanif Al Fatta

2)

1)

Sistem Informasi

STMIK AMIKOM Yogyakarta

2)

Tehnik Informatika

STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : muhammad.setyawan@students.amikom.ac.id1),hanif.a@amikom.ac.id2)

Abstract - Boyolali is one of the districts are located diprovinsi Boyolali Tengah.Kabupaten Java is located in the east foot of Mount Merapi and Mount Merbabu

which has a very beautiful scenery and

mempesona.Kabupaten Boyolali has an area of 1015.10 hectares or 101510.1955 km ², but most is a plateau region.

Sightseeing is everything that a tourist destination area is an attraction that people want to come to the venue. And a tourist attraction located in Boyolali is one of the natural wealth owned Boyolali area.

By introducing a tourist attraction to children through games, it can provide an information tenetang tourist attraction in Boyolali while playing which can be entertainment for the children and will not get bored because it is equipped with an image, text, animation, and sound that allows the user to interact with each other.

Keywords: Games, attractions, Boyolali.

1. Pendahuluan

Boyolali adalah salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Boyolali terletak di kaki sebelah timur Gunung Merapi dan Gunung Merbabu yang memiliki pemandangan sangat indah dan mempesona Kabupaten Boyolali memiliki luas wilayah sebesar 101.510,1955 Ha atau 1.015,10 km². Jalur Solo-Boyolali-Cepogo-Selo-Borobudur (SSB) yang melintasi kedua gunung tersebut dipromosikan menjadi jalur wisata menarik yang menjadi pilihan bagi wisatawan baik domestik maupun negara asing dari kota budaya Surakarta menuju Candi Borobudur untuk melintasi Kabupaten Boyolali. Kecamatan Selo dikenal sebagai daerah peristirahatan sementara bagi para pendaki Gunung Merapi dan Merbabu yang mempunyai tempat penjualan cenderamata yang representatif. Kecamatan Cepogo dan Selo merupakan sentra penghasil sayuran hijau yang segar dan murah serta pusat kerajinan tembaga di Boyolali.

Belum banyak wisatawan yang mengenal obyek wisata Kabupaten Boyolali yang banyak menyimpan keindahan yang ada di Boyolali. Pada umumnya anak-anak bahkan masyarakat lebih suka bepergian ke luar kota dari pada berpergian didalam kota. Penulis berusaha memecahkan masalah ini dengan membantu mengenalkan beberapa obyek wisata kepada anak-anak bahkan masyarakat dengan cara bermain sambil memberikan informasi dan agar tidak merasa bosan.

Karena game ini dilengkapi dengan gambar, teks, animasi, dan suara yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi.

1.1 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. “Bagaimana merancang game edukasi tentang pengenalan obyek wisata Boyolali kepada anak-anak dengan menggunakan Adobe Flash cs 3?”

2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Budiawan, Tomi (2014) membahas tentang pembuatan game edukasi pengenalan obyek wisata Kabupaten Kebumen menggunakan adobe flash CS 6, game terdiri dari 2 game dan 3 level permainan. Yaitu menyusun potongan gambar dan menebak nama gambar. Gunawan, Rahmat (2014) membahas tentang pembuatan game RPG “si bolang” menggunakan RPG MAKER VX . Kategori game single player yang bisa dimainkan oleh satu orang. Sistem permainan (game play) mengusung tema Side View Battle System. Tampilan pada game RPG “si bolang” adalah 2 dimensi. Bayu, Andi (2014) membahas tentang pembuatan game flash tempoyak Jambi menggunakan adobe flash cs 3 actiontscript 2.0 . Game ini khusus memuat makanan khas Jambi, yaitu Tempoyak. Game terdiri dari 3 level permainan.Game hanya memuat bahan-bahan dari resep Tempoyak.

2.2.1 Sejarah Game

Perkembangan game memang begitu pesat, dunia game diawali dengan console-console pendahulu seperti Atari, Nintendo, Super Nintendo (SNES) dan Sega yang menampilkan game-game 2 dimensi yang cukup sederhana namun dijamannya banyak diminati masyarakat penggemar game.

2.2.2 Pengertian Game

Game adalah kata berbahasa Inggris yang berarti permainan atau pertandingan, atau bisa diartikan sebagai aktifitas terstruktur yang biasanya dilakukan untuk bersenang-senang. Menurut Anggra (Zulfadli Fahrul Rozi,2010:6) game atau permainan adalah sesuatu yang dapat dimainkan dengan aturan tertentu sehingga ada yang menang dan ada yang kalah, biasanya

(4)

2

dalam konteks tidak serius dengan tujuan refreshing. Macam-macam game, antara lain:

2.2.2.1 Aksi

Genre ini merupakan macam game yang paling popular. Game jenis ini membutuhkan kemampuan reflex pemain. Salah satu subgenre action yang popular adalah First Person Shooter (FPS). Pada game FPS diperlukan kecepatan berfikir. Game ini dibuat seolah-olah pemain yangberada dalam suasana tersebut. 2.2.2.2 Aksi Petualangan

Genre ini memadukan game play aksi dan petualangan. Contohnya pemain diajak untuk menelusuri gua bawah tanah sambil mengalahkan musuh, dan mencari artefak kuno, atau menyeberangi sungai. 2.2.2.3 Simulasi, Konstruksi dan Manajemen

Pemain dalam game ini diberi keleluasaan untuk membangun dan suatu proyek tertentu dengan bahan baku yang terbatas.

2.2.2.4 Role Playing Games (RPG)

Dalam RPG pemain dapat memilih satu karakter untuk dimainkan. Seiring dengan naiknya level game, karakter tersebut dapat berubah, bertambah kemampuannya, bertambah senjatanya, atau bertambah hewan peliharaannya.

2.2.2.5 Puzzle

Genre puzzle menyajikan teka-teki, menyamakan warna bola,perhitungan matematika, menyusun balok, atau mengenal huruf dan gambar. 3. Analisis Sistem

Analisis Sistem dilakukan sebelum perancangan game. Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara utuh terhadap game yang akan dikembangkan sehingga perancangan game yang dibuat sesuai dengan kebutuhan game.

3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Kebutuhan Fungsional didapatkan berdasarkan pengamatan penulis terhadap game lain yang bergenre sejenis. Dari game tersebut dapat menjadi acuan menganalisa kebutuhan game yang akan dibuat Adaapun analisa kebutuhan fungsional meliputi :

1. Aplikasi dapat mengkontrol gerak karakter.

2. Aplikasi game memiliki misi di setiap permainanya. 3. Aplikasi game dapat memberi informasi cara bermainnya.

4. Aplikasi game dapat mengontrol layar. 5. Aplikasi game dapat mengontrol suara on/off. 6. Aplikasi game dapat dipause.

3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional 3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras (Hardware) yang digunakan penulis dalam pembuatan program aplikasi game adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1 Perangkat Keras Pembuatan

NO Perangkat Keras Spesifikasi

1. Notebook

Acer Aspire One 772

2. Processor AMD C-60

3. Memory DDR 3 2GB

4. Harddisk 320GB

5. VGA AMD Radeon HD

6290

3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) Perangkat lunak yang digunakan penulis dalam pembuatan program aplikasi game ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2 Perangkat lunak Implementasi

NO Perangkat Lunak

1. Sistem Operasi Windows 7 2. Adobe Photoshop CS3 3. Adobe flash CS3 4. Adobe Audition CS3 5. Adobe Illustrasion CS3

3.3 Analisis Kelayakan Sistem

Analisis kelayakan dilakukan untuk mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan dalam pembuatan game “pengenalan obyek wisata boyolali” sehingga dapat ditentukan layak atau tidaknya game tersebut.

3.3.1 Analisis Kelayakan Teknologi

Dari segi kelayakan teknologi game ini dapat dikatakan layak karena untuk menjalankan game ini tidak perlu spesifikasi komputer yang tinggi, dan untuk mendapatkan komputer tersebut sangat mudah serta harga yang relatif terjangkau.

(5)

3

3.3.2 Analisis Kelayakan Hukum

Kelayakan hukum adalah sistem yang berjalan harus terbebas dari masalah yang menyangkut etika dan hukum. Dari segi kelayakan hukum, game ini tidak mengandung unsur sara dan pornografi, serta tidak ada pelanggaran hukum lainnya. Maka game ini dikatakan layak secara hukum untuk dikembangkan.

3.3.3 Analisis Kelayakan Operasional

Dari segi operasional game ini dikatakan layak karena saat ini masyarakat sudah mampu mengoperasikan komputer dengan baik dan game ini mudah dijalankan. Sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menggunakan game ini sudah cukup banyak.

4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Memproduksi Sistem

Dalam memproduksi sistem multimedia, melibatkan tiga tahap, yaitu tahap pra produksi, tahap produksi dan pasca produksi. Masing- masing tahap saling mempengaruhi. Tahap pra produksi adalah tahap semua pekerjaaan dan aktivitas yang terjadi sebelum multimedia diproduksi secara nyata. Berikut adalah tahap- tahapannya :

1.Pembuatan Layer Intro 2.Pembuatan Tombol 3.Isi Menu Utama 4.Isi Menu Permainan 5.Isi Menu Pengaturan

6.Isi Menu Petunjuk Permaninan 7.Isi Menu Keluar

4.1.1 Proses Pembuatan Intro

Halaman intro dibuat dengan Adobe Flash CS3 dan animasi loading menggunakan animasi tween.

Gambar 4.1 Tampilan Pembuatan Intro

4.1.2 Import Suara

Suara yang sudah ada kemudian diimportkan ke dalam software adobe flash CS3. Metode import suara yang digunakan import to library.

Gambar 4.2 Tampilan Import suara to library 4.1.3 Membuat Tombol

Tombol yang digunakan langsung dibuat dengan menggunakan adobe Flash CS3.

Gambar 4.3 Tampilan Membuat tombol 4.1.4 Membuat File Executable (Member File *.exe) Publikasi file bertujuan agar file dapat di-Executable

atau dijalankan pada windows tanpa harus membuka program Adobe Flash CS3. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Simpan pekerjaan anda . klik menu file  publish setting dan beri nama file misalnya aplikasi.exe (ditentukan lokasi yang akan dituju)

(6)

4

Gambar 4.4 Tampilan Publish setting 4.2 Pembahasan

4.2.1 Tampilan Menu Utama

Tampilan menu utama berisi 4 pilihan menu yaitu Main, Pengaturan, Petunjuk, Keluar. Tampilan menu utama dapat dilihat pada gambar 4.6.

Gambar 4.5 Tampilan Menu Utama

Berikut ini merupakan script yang digunakan pasa tombol Main :

on (release) {

_root.sound_klik.start(); _root.gotoAndStop(3); }

4.2.2 Tampilan Anda Kalah

Tampilan ini merupakan tampilan Anda Kalah. Tampilannya adalah sebagai berikut :

Gambar 4.6 Tampilan Anda Kalah

Berikut ini merupakan script yang digunakan pada Anda Kalah : on (release) { _root.sound_klik.start(); _root.gotoAndStop(2); _parent.play(); } 4.3 Megetes Game 4.3.1 Blackbox Testing

Tabel 4. 1 BlackBox Testing

5. Penutup 5.1 Kesimpulan

Dari penjelasan dan uraian pada bab-bab sebelumnya sampai pada akhir pembahasaan

Yang diuji

Keterangan

Hasil

Tombol Main

Ketika tombol di tap maka akan menuju ke permainan

Benar

Tombol Pengaturan

Ketika tombol di tap maka akan menuju ke tampilan pengaturan

Benar

Tombol Petunjuk

Ketika tombol di tap maka akan menuju ke tampilan petunjuk

Benar

Tombol Keluar

Ketika tombol di tap maka Muncul Tampilan keluar permainan

Benar

Tombol Sound

Ketika tombol di tap maka akan mematikan Suara Musik mematikan suara jika suara hidup dan menghidupkan suara jika suara mati

Benar

Tombol layar

Ketika tombol di tap maka menuju ke layar penuh dan menuju ke layar normal

Benar

Tombol pause

Ketika tombol di tap, maka akan menampilkan tombol main, pengaturan dan keluar (kembali ke menu utama)

(7)

5

“Perancangan Game Edukasi Pengenalan Obyek Wisata Boyolali” maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Untuk membangun Perancangan Game Edukasi Pengenalan Obyek Wisata Boyolali dilakukan dengan beberapa langkah yaitu mengidentifikasi masalah, merancang konsep, merancang naskah, isi dan grafik. Hasil rancangan tersebut diimplementasikan ke dalam Adobe Flash CS3. 2. Analisis dan pembuatan Perancangan Game

Edukasi Pengenalan Obyek Wisata Boyolali menggunakan adobe flash ini dapat digunakan sebagai media wahana pengenalan obyek wisata yang berada di boyolali.

5.2 Saran

Perancangan Game edukasi pengenalan obyek wisata boyolali ini masih terdapat banyak kekurangan, seperti desain, animasi dan isi materi yang masih kurang lengkap, untuk itu diharapkan nantinya dapat diberikan tambahan fitur-fitur, animasi, maupun isi yang yang lebih baik dan lengkap.

1. Pengembangan teknologi pengetahuan akan terus berlanjut, untuk itu perlu adanya meng-update data yang berada di dalam aplikasi ini;

2. Aplikasi multimedia dirancang dengan konsep yang sederhana, tetapi jika kebutuhan hardware dan software yang di sarankan tidak terpenuhi, maka aplikasi ini tidak akan berjalan dengan baik. Sebelum memutuskan untuk menggunakan program ini, sebaiknya diperiksa terlebih dahulu spesifikasi hardware dan software yang dimiliki;

3. Aplikasi yang dibuat oleh penyusun, untuk sekarang ini hanya dapat dipergunakan pada satu komputer atau notebook saja (belum dapat dijalankan melalui jaringan), penyusun berharap semoga aplikasi ini dapat dikembangkan supaya dapat dipergunakan secara luas seperti jaringan komputer atau internet dan smartphone.

4. Untuk peneliti selanjutnya dapat membuat aplikasi ini menjadi dua bahasa yaitu Inggris dan Indonesia. Sehingga dalam aplikasi jika pemakai memilih bahasa Inggris maka secara otomatis aplikasi akan menjadi bahasa Inggris dan sebaliknya.

5. Game ini merupakan game puzzle yang dipadukan dengan petualangan. Dalam game ini animasi dan gambar yang dipakai masih terbatas, diharapkan untuk peneliti yang selanjutnya agar menambahkan beberapa animasi dan merubah gambar puzzle menjadi gambar vektor.

6. Game ini hanya memiliki 4 level, diharapkan untuk peneliti selanjutnya dapat menambah level dan meningkatkan tingkat kesulitan pada penyusunan puzzlenya.

Daftar Pustaka

[1] Al Fatta, Hanif. 2007. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan dan Organisasi Modern: System Requrement(Kebutuhan Sistem). Yogyakarta: AndiOffset.

[2] M.Suyanto, 2003, MULTIMEDIA alat untuk meningkatkan keunggulan bersaing, Yogyakarta: AndiOffset.

[3] Binanto, Iwan 2010, MULTIMEDIA DIGITAL Dasar teori+ Pengembangannya, Yogyakarta: AndiOffset. Biodata Penulis

Muhammad Fadly Setyawan, memperoleh gelar Sarjana

Komputer (S.Kom), Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015.

Hanif Al Fatta, M.Kom memperoleh gelar sarjana

komputer (S.Kom), Jurusan Ilmu Komputer UGM Yogyakarta, Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) di UGM Yogyakarta.

Gambar

Tabel 3.1 Perangkat Keras Pembuatan
Gambar 4.3 Tampilan Membuat tombol  4.1.4 Membuat File Executable (Member File *.exe)  Publikasi  file  bertujuan  agar  file  dapat  di-Executable
Gambar 4.5 Tampilan Menu Utama

Referensi

Dokumen terkait

perlakuan benih yang diintegrasikan dengan minyak cengkeh atau fungisida sintetis dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih serta menurunkan tingkat infeksi A..

Pemilihan Langsung Pascakualifikasi dan Pengadaan Barang Lelang Sederhana Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kerinci Tahun Anggaran 20132. Lampiran daftar paket

“But we don’t know what to do about a professional like that,” said Elizabeth.. “Look at all

Untuk harga ekspor, Lipsey (1995) menyatakan bahwa suatu hipotesis ekonomi yang mendasar adalah bahwa untuk kebanyakan komoditi, harga yang ditawarkan berhubungan

Sudah 23 tahun saya bekerja sebagai seorang guru dan selalu menerima hadiah dari para orangtua murid setiap kali.

Organisasi mempunyai siklus hidup dimana mereka berkembang melalui serangkaian transisi yang distandarisasikan pada saat mereka berkembang dari waktu kewaktu. Organisasi

Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dikembangkan aplikasi berbasis web yang dapat mendukung kegiatan publikasi ilmiah Kelompok Keahlian berdasarkan event ilmiah

〔商法三二一〕 一人会社の代表取締役が株主総会の特別決議を経ずにした経営委任 京都地裁昭和六一年五月七日判決 米津, 昭子Yonetsu,