• Tidak ada hasil yang ditemukan

KHUTBAH IDUL FITRI 1436 H

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KHUTBAH IDUL FITRI 1436 H"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh: Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag. (Kakanwil Kemenag Provinsi Jatim)

(2)
(3)

Menuju Keseimbangan

Oleh: Drs. H. Mahfudh Shodar, M.Ag.

(4)
(5)
(6)

Hadirin Shalat Idul Fitri rahimakumullah!!

Marilah kita tingkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dalam artian melaksanakan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya atau dengan istilah lain “la ma’shiyyata qoth-thu” artinya tidak akan melakukan kemaksiyatan apa pun. Karena hanya dengan itulah kita dapat meningkatkan kualitas ketaqwaan kita dan terhindar dari nafsu

angkara murka yang merugikan. Allahu akbar 3x,

wa lillahil hamd!!...

Puji syukur kita haturkan kehadirat Allah Yang Maha pemurah atas segala kemurahan rahmat dan karunia-Nya, bimbingan dan pertolongan-Nya, taubat dan maghfirah-Nya selama dalam bulan Ramadhan

(7)

yang mulia, sehingga kita dapat menyelesaikan ibadah puasa kita sebulan penuh dengan sebaik-baiknya. Segala macam pantangan dan larangan di siang Ramadhan telah berhasil kita hindarkan. Mental dan budi pekerti telah berusaha kita tingkatkan ke arah yang lebih mulia. Kemurahan hati dan kedermawanan kita teruji dengan mengeluarkan shodaqah, zakat fitrah, dan zakat yang lain kepada kaum yang memang membutuhkan dan berhak menerimanya.

Semua itu telah berhasil kita lalui, semua itu berkat kemurahan dan perkenan dari Allah semata. Oleh karena itu, sekali lagi, marilah kita panjatkan puji syukur dengan setulus-tulusnya kepada Allah SWT.

(8)

Kaum muslimin dan muslimat rahimakumullah !! Bulan Ramadhan yang bertuah, penuh rahmat dan maghfirah, bulan ujian dan pembinaan, bulan pendidikan ke arah kebenaran, ketabahan, kerendahan hati untuk tidak berlaku sombong dan pongah, kekhusyu’an untuk selalu mengabdi kepada Allah, ketaqwaan untuk tidak melakukan kemaaksiatan apa pun, keihlasan dalam setiap tindakan, kebaktian dalam setiap kebenaran dan kemaslahatan, dan rasa solidaritas terhadap sesama. Di mana bagi orang yang berpuasa, pahalanya akan dipenuhi dan dilipatgandakan dengan tidak ada hitungannya lagi. Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. Sajadah (32): 17, yaitu:

(9)

Tidak seorang pun yang mengetahui apa yang dirahasiakan dan disediakan untuk orang-orang itu yakni ketenangan hati, sebagai balasan terhadap orang apa yang telah mereka perbuat.”

Para ulama mengatakan bahwa mereka itu adalah orang-orang yang melaksanakan puasa. Pendapat itu didasarkan pada QS. Az-Zumar (39): 10, yaitu:

Artinya:“Hanya orang-orang sabarlah yang

(10)

Oleh karena itu, tidak lah dapat dibayangkan berapa besarnya pahala itu karena Allah sendiri yang akan memperhitungkannya. Ada dua alasan mengapa demikian:

Pertama: bahwa ibadah puasa itu merupakan suatu pengekangan dan pengendalian diri sendiri. Rahasia untuk melaksanakannya tergantung pada dirinya sendiri pula. Ia bukan lah suatu amalan yang dapat dilihat. Puasa itu hanya dapat disaksikan oleh pelakunya sendiri dan Allah ‘Azza wa Jalla semata, sehingga nilai kesungguhannya bergantung pada kesabaran diri dan kejernihan kacamata iman yang dimiliki oleh orang yang berpuasa itu sendiri.

Kedua: bahwa ibadah puasa itu merupakan

(11)

Perantara godaan syaithan adalah kesyahwatan-kesyah-watan. Kekokohan kesyahwatan itu adalah melalui makan, minum, dan seks. Jadi, jalan untuk menindas gerakan musuh Allah itu adalah dengan puasa, yang juga sebagai pertolongan untuk menegakkan agama Allah. Datangnya pertolongan Allah itu bergan tung pada pertolongan manusia itu sendiri pada Allah. Sebagai-mana firman-Nya dalam QS. Muhammad (47): 7, yaitu:

“Wahai orang-orang yang beriman, jika kamu semua menolong Allah, maka Allah akan menolong kamu semua, dan akan memantabkan langkah-langkahmu.”

(12)

Dari segi itulah, puasa adalah merupakan pintu peribadatan dan dapat dijadikan perisai dan pengendalian diri. Allahu akbar 3x, wa lillahil hamd!!...

Kaum muslimin dan mukminin yang berbahagia!! Kini bulan yang mulia itu telah meninggalkan kita. Namun hal yang perlu dicatat dan diperhatikan adalah bagaimana pengaruh puasa itu pada diri terhadap sebelas bulan berikutnya. Indikator puasa kita mabrur

adalah bertambahnya kualitas taqwa kita, yang berarti bertambahnya kemampuan kita untuk melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya, bertambahnya kemampuan kita menjaga diri dari segala yang membawa kerusakan dan bencana, bertambahnya kemampuan kita untuk

(13)

menjaga masyar akat dan bangsa ini dari kerusakan dan bencana yang menyebabkan mereka menderita lahir batin, dunia akhirat.

Mudah-mudahan dengan selesainya pelaksanaan

ibadah shiyam itu, hilang hapus lah dosa-dosa dan

kesalahan kita, tersingkir lah sifat-sifat tamak dan loba kita, lenyap lah dari hati kita sifat yang buruk, serta jauh lah kita dari rayuan syaithoniyyah, kemungkaran, kemaksiyatan, dan kekejian-kekejian lainnya. Se-hingga, tumbuhlah kelembutan hati dan kejernihan pikir menuju ridlo Illahi Rabb.

Sekarang kita telah memasuki hari ‘Idul Fitri, hari yang penuh kebahagiaan, kebahagiaan untuk kita dan untuk semua umat Islam yang telah memenuhi

(14)

suasana hari ‘Idul Fitri yang penuh kebahagiaan itu jangan sampai memperdayakan kita untuk mengikuti keinginan-keinginan syahwat kita dengan berlomba-lomba membeli dan memakai pakaian atau pun barang lainnya yang indah-indah, yang kesemuanya itu seringkali di luar kemampuan kita.

Bukan lah hari raya itu untuk orang yang memakai pakaian/ barang yang baru, tetapi hari raya itu adalah untuk orang yang ketaatannya (kepada Alloh dan Rosulnya) bertambah dan semakin jauh dari kemaksiyatan ”.

(15)

Kita harus menyadari bahwa hawa nafsu yang telah kita perangi dan kita kalahkan sebulan penuh di bulan Ramadhan, tentu tidak menyerah begitu saja. Di balik kekalahan yang diderita oleh hawa nafsu itu tentu masih ada reaksi dan dendam dari syaithon yang selalu memasang perangkap dan mencari kelengahan kita

Oleh karena itu, marilah kita jadikan ‘Iedul Fitri ini sebagai penggugah jiwa kita untuk senantiasa waspada dalam mengahadapi bujukan-bujukan syaithan. Tidak kita nodai kemenangan puasa yang telah kita jalani sebulan penuh, dengan perbuatan-perbuatan mungkar dan menyimpang dari aturan agama Allah . Hikmah ‘Iedul Fitri adalah menghilangkan rasa iri hati, merendahkan yang lain, memfitnah di antara satu dengan yang lain.

(16)

kesemuanya itu menuju perpecahan dan kehancuran. Mari lah kita bersatu padu dan saling menghormati dalam menegakkan agama Allah dan menuju reformasi hidup yang seimbang dan kehidupan yang hakiki. Allah SWT berfirman dalam QS. Ali Imran: 103,

Berpegang teguhlah kamu semua dengan tali agam Allah, dan janganlah bercerai berai.”

Kesimpulannya, Islam adalah agama yang benar sebagai dasar kemajuan, dan melaksanakan ajarannya adalah sebagai petunjuk karakter kemanusiaan. Karena ajaran Islam menghendaki agar aktualisasi potensi fitrah dan perkembangan sejarah umat manusia di

(17)

muka bumi berlangsung secara dinamis dan kreatif serta tidak menyimpang dari tujuan penciptaan manusia sebagai hamba dan khalifah-Nya di muka bumi menuju kebersihan jiwa dan keseimbangan hidup dan kehidupan.

Sebagai akhir khotbah ini, mari lah kita bersama memohon kepada Allah semoga seluruh amal ibadah kita, puasa kita, sholat kita, i’tikaf kita dan amalan lainnya di bulan ramadhan dan bulan-bulan sebelumnya diterima sisi Allah SWT dan semoga dosa-dosa kita, baik disengaja atau tidak diampuni-Nya. Serta semoga kita bersama-sama masyarakat, bangsa, dan negara diberi aman dan sentosa dengan mendapat ridla Allah SWT. Juga semoga dengan ridla dan rahmat Allah pula para pemimpin kita diberi kekuatan untuk

(18)

dapat memimpin bangsa ini sehingga bangsa ini cepat keluar dari berbagai krisis yang berkepanjangan ini.

Amin...amin...amin...ya rabb al-‘alamin. Allahu Akbar 3x wa lillahilhamd

(19)
(20)

KANWIL KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI JAWA TIMUR

Kakanwil Kemenag

Provinsi Jatim Pimpinan RedaksiMajalah MPA

Referensi

Dokumen terkait

;embeli tunai alat tulis antor ari super maret seharga Rp.. ;embeli BKP ari pengusaha e!il non pp

Prioritas pembangunan yang mengacu kepada Strategi Operasional Revitalisasi Usaha Ekonomi Masyarakat, yaitu prioritas pembangunan yang berhubungan dengan upaya

(2) Bagan Struktur Organisasi Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tercantum dalam Lampiran XXIX yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati

Tujuan umum Penelitian ini adalah untuk mendeskrifsikan tentang Manajemen kegiatan program Boarding school dalam pengembangan mutu pendidikan pada MAN 4

Dengan demikian diketahui bahwa tanah dibawah steel pile masih mampu mendukung beban maksimum yang terjadi.. 4.9.3

Permasalahan batas maritim antara Indonesia dan Vietnam maupun Indonesia dan Malaysia terjadi di kawasan Laut Tiongkok Selatan yang terletak di utara wilayah

Alhamdulillah, penulis syukuri atas kehadirat Allah SWT dengan segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi yang berjudul: “Penerapan Layanan Informasi Teknik