• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Proposal PKM M 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Contoh Proposal PKM M 2"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiacal, Linn) UNTUK PEDAGANG MAKANAN

DI GELAP NYAWANG

BIDANG KEGIATAN

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

Diusulkan Oleh :

Ibnu Ubaidillah (Kimia/10506043/2006) : Ketua Risky Triadini (Kimia/10506059/2006) : Anggota Erlina (Kimia/10506089/2006) : Anggota Nida Mariam (Kimia/10507007/2007) : Anggota Melina Andari (Kimia/10507051/2007) : Anggota

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG BANDUNG

(2)

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN ROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan : PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN KULIT PISANG KEPOK

(Musa paradisiacal, Linn) UNTUK

PEDAGANG MAKANAN DI GELAP NYAWANG

2. Bidang Kegiatan : PKM Pengabdian Pada Masyarakat (PKMM)

3. Bidang Ilmu : Kesehatan

4. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ibnu Ubaidillah

b. NIM : 10506043

c. Jurusan : Kimia

d. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Bandung

e. Alamat Tinggal (sementara) : Jl. Cisitu Lama No 27/160C Bandung / 081324102442

f. Alamat Email : [email protected]

5. Anggota Pelaksana Kegiatan : 4 (empat) orang

6. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ciptati, MS, M.Sc

b. NIP : 131404254

c. Alamat dan Nomor Telepon : Kompleks PPR-ITB B-16 PasirMuncang-Dago / 0817220845

(3)

8. Jangka Waktu Pelaksanaan : September 2009 – Januari 2010

Bandung, 19 Oktober 2009

Menyetujui,

Ketua Program Studi Kimia Ketua Pelaksana Kegiatan

(Dr. Indra Noviandri) (Ibnu Ubaidillah)

NIP : 131 933 271 NIM : 105 06 043

Deputi WRM ITB Bidang Pengembangan Dosen Pendamping Kegiatan Non-Kulikuler

(Dr. A. Nanang T. Puspito ) (Dr. Ciptati, MS, M.Sc)

(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Pengesahan i

Daftar Isi iii

A. Judul 1

B. Latar Belakang Masalah 1

C. Perumusan Masalah 2

D. Tujuan 2

E. Luaran yang Diharapkan 2

F. Kegunaan 3

G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran 3

H. Metode Pelaksanaan 5

I. Jadwal Kegiatan 9

J. Rancangan Biaya 10

K. Lampiran

Lampiran 1 : Kulit Pisang sebagai Adsorben 11

Lampiran 2 : Foto Daerah Sasaran dan Kantor Kepala RW 14

Lampiran 3 : Biodata Ketua dan Anggota Kelompok 16

Lampiran 4 : Biodata Dosen Pembimbing 21

(5)

A. Judul

PEMURNIAN MINYAK JELANTAH DENGAN KULIT PISANG KEPOK (Musa paradisiacal, Linn) UNTUK PEDAGANG MAKANAN DI GELAP

NYAWANG

B. Latar Belakang Masalah

Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan yang menjadi prioritas masyarakat Indonesia. Hal ini dikarenakan minyak goreng banyak digunakan sebagai media transfer panas pada berbagai pemrosesan yang digunakan oleh berbagai kalangan, baik rumah tangga, maupun pedagang dan industri makanan. Akibatnya penggunaan minyak goreng tersebut akan menghasilkan limbah yang disebut minyak jelantah.

Minyak jelantah yang dihasilkan tersebut berbahaya bagi kesehatan. Untuk menanggulangi masalah tersebut, maka diperlukan pemurnian pada minyak jelantah. Salah satu pemurnian yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan kulit pisang kepok yang merupakan media adsorpsi yang baik dalam meningkatkan kualitas minyak jelantah.

Pemurnian tersebut perlu dilakukan, mengingat kebutuhan minyak goreng yang sangat vital. Terkadang untuk mengurangi biaya konsumsinya, sebagian besar pemakai minyak goring menggunakannya berulang-ulang. Padahal hal tersebut berdampak negatif bagi kesehatan. Minyak goreng yang dipakai berulang-ulang menyebabkan kerusakan fisik dan kimia, sehingga menimbulkan berbagai permasalahan kesehatan.

(6)

C. Perumusan Masalah

Bagaimana menyikapi permasalahan masyarakat khususnya pedagang makanan mengenai pemakaian kembali minyak yang telah digunakan dan bagaimana meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang proses pemurnian minyak yang telah digunakan tersebut dengan menggunakan kulit pisang kepok (Musa Paradisiaca, Linn) untuk hidup yang lebih sehat dan ekonomis.

D. Tujuan

1. Melakukan pemurnian miyak jelantah dengan kulit pisang kepok (Musa Paradisiacal, Linn) untuk meningkatkan kualitas minyak yang

sebelumnya telah digunakan.

2. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat, khusnya pedagang makanan, tentang penggunaan minyak yang telah digunakan sebelumnya. 3. Melakukan transfer ilmu pengetahuan meliputi hal-hal yang terkait dengan pemurnian minyak jelantah dan manajemen organisasi masyarakat.

4. Meningkatkan taraf perekonomian masyarakat secara umum, khususnya yang menggunakan minyak hasil pemurnian dengan kulit pisang kapok untuk dijual kembali maupun melakukan penghematan cerdas dalam hal konsumsi.

5. Menciptakan contoh pusat penyedia makanan yang produktif dan sehat, khususnya dalam penggunaan minyak goreng.

E. Luaran yang Diharapkan

1. Minyak jelantah hasil berbagai produk pedagang makanan, khususnya gorengan, dapat dilakukan pemurnian sehingga menaikkan kualitas minyak tersebut, baik secara fisik maupun kimia.

(7)

3. Masyarakat yang menjadi sasaran program memiliki organisasi yang mampu mengelola miyak jelantah dengan kulit pisang kepok secara mandiri.

4. Terciptanya masyarakat yang memiliki lapangan kerja baru dan melakukan upaya penghematan minyak goreng untuk meningkatkan taraf ekonomi.

5. Terciptanya contoh pusat penyedia makanan yang sehat dan produktif baik dari segi kesehatan maupun organisasi atau kepengurusan, dalam hal ini berkenaan dengan penggunaan minyak goreng.

F. Kegunaan

1. Masyarakat yang menjadi sasaran program dapat memanfaatkan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

2. Masyarakat mendapatkan pengetahuan mengenai pemurnian minyak jelantah dengan cara sederhana dan pengelolaan organisasi kemasyarakatan.

3. Meningkatkan kesehatan masyarakat dalam hal ini dampak dari kerusakan fisik dan kimia minyak goreng dengan mengurangi penggunaan minyak jelantah dalam kehidupan sehari-hari, maupun produksi usaha makanan kecil menengah.

4. Memberdayakan kegiatan perekonomian masyarakat, khususnya usaha makanan kecil menengah, dengan membuka peluang usaha minyak daur ulang, maupun upaya penghematan.

5. Meningkatkan kualitas pusat penyedia makanan khususnya dalam peningkatan kesehatan dan kebersihan, yang dapat dijadikan referensi untuk kegiatan usaha makanan lainnya.

G. Gambaran Umum Masyarakat Sasaran

(8)

makanan dan minuman yang bervariasi merupakan beberapa kelebihan daerah tersebut. Namun kelebihan tersebut tidak ditunjang dari segi kesehatan dan kebersihannya, mengingat penggunaan bahan-bahan dan pengelolaan lingkungan yang minim. Daerah tersebut mayoritas dihuni oleh pedagang makanan dan minuman. Masyarakatnya secara umum mampu memenuhi kebutuhan dari hasil berdagang namun keadaan ekonominya masih belum maksimal. Hal ini ditandai dengan minimnya perputaran uang dan kebutuhan pokok yang belum terpenuhi secara maksimal.

Deskripsi Umum

Gelap Nyawang adalah jalan yang terletak di sebelah selatan masjid Salman, berbatasan dengan jalan Tamansari di sebelah barat, berbatasan dengan klinik Medika Ganesha di sebelah timur, dan berbatasan dengan PDAM di sebelah selatan. Gelap Nyawang merupakan tempat relokasi para pedagang yang dulunya berjualan di dalam kampus ITB. Mayoritas pedagang berjualan makanan dan minuman. Sebagian besar dari mereka belum dapat meminimalisisasi limbah khususnya minyak hasil menggoreng. Hal itu dikarenakan kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap proses pemurnian minyak jelantah. Masyarakatnya mayoritas memeluk agama Islam dan tingkat pendidikannya rata-rata adalah lulusan SD. Jumlah RT di RW empat yang merupakan daerah sasaran adalah 6 buah.

Analisis Kondisi Pedagang

(9)

Pemetaan kondisi masyarakat Gelap Nyawang

Dari analisis sebelumnya, akan ditemukan hubungan saling terkait antara elemen yang satu dengan lainnya. Salah satunya adalah kesejahteraan. Kesejahteraan dipengaruhi aspek kapital dan koperasi yang dalam hal ini akan mempengaruhi tingkat pendidikan dan pembangunan fisik. Kemudian diperlukan pula faktor eksternal sebagai pemercepat aspek kreatif dan mandiri.

H. Metode Pelaksanaan

Merujuk pada bagian tujuan diatas, secara umum ada tiga sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan, yaitu memberikan penyuluhan kesehatan kepada warga mengenai bahaya minyak jelantah dan dampak negatif terhadap kesehatan, pelatihan proses pemurnian minyak jelantah dengan kulit pisang kepok, dan manajemen organisasi kemasyarakatan wilayah setempat (pemberdayaan dan pengembangan masyarakat). Dengan ketiga sasaran tersebut, masyarakat diharapkan mengalami kemajuan dalam bidang kesehatan, ekonomi dan sosial.

a. Tahap penyuluhan kesehatan

Pada tahap ini, akan diadakan penyuluhan kesehatan kepada warga mengenai bahaya minyak jelantah. Selain itu, akan dipaparkan pula dampak negatif minyak jelantah tersebut terhadap kesehatan. Masyarakat diharapkan mengubah kebiasaan mengonsumsi minyak jelantah tanpa pemurnian, dan dapat mensosialisasikannya kepada orang disekitarnya.

b. Tahap Pelatihan Pemurnian Minyak Jelantah

(10)

pemurnian yang benar. Kegitan ini akan diadakan di sekitar areal penjualan di Gelap Nyawang, hal itu dikarenakan agar pelatihan tersebut dapat langsung disaksikan oleh semua warga Gelap Nyawang, khusunya para pedagang yang menggunakan bahan dasar minyak goreng.

Hal-hal yang perlu dipersiapkan antara lain, a. Alat yang digunakan adalah infokus, dan layar

b. Bahan yang digunakan adalah minyak jelantah dan kulit pisang kepok. c. Handout mengenai pemurnian minyak jelantah, yang terdiri dari judul,

tujuan, alat dan bahan, cara kerja, penjelasan mengenai proses pemurnian, aplikasi hasil pemurnian, kendala pemurnian, kelebihan hasil pemurnian, dan hal-hal yang perlu diperhatikan.

d. Pelaksanaan Pemurnian Minyak Jelantah Cara perlakuan sampel (minyak jelantah) - Penghilangan bumbu (despicing)

Despicing merupakan proses pengendapan dan pemisahan kotoran akibat bumbu dan kotoran dari bahan pangan yang bertujuan menghilangkan partikel halus bersuspensi atau membentuk koloid seperti protein, karbohidrat, garam, gula, dan bumbu rempah-rempah yang digunakan menggoreng bahan pangan tanpa mengurangi jumlah asam lemak bebas dalam minyak. Proses despicing ini dilakukan dalam tempat logam atau kaca tahan panas

yang berdiameter kecil tetapi tinggi agar proses steaming dapat berlangsung secara maksimal. Dengan pemansan pada proses despicing ini, bumbu dan semua kotoran yang ada dalam minyak bekas akan mengendap dan minyak lebih mudah dipisahkan dari pengotor-pengotornya.

- Pemurnian dengan Perendaman

(11)

peremdaman disiapkan terlebih dahulu wadah penampung besar yang telah dimasukkan kedalamnya kulit pisang yang telah dihaluskan. Untuk hasil maksimal, kulit pisang yang dapat digunakan adalah yang masih basah. Perendaman dilakuakan selama 1,5 jam.

Dalam tahap pelaksanaan pemurnian minyak jelantah ini, diperlukan pula pengawasan pasca pelaksanaan program. Pengawasan ini dilakukan dengan sistem koordinasi antar perwakilan warga dan pelaksana. Pemantauan akan dilakukan selama 2-3 bulan. Hal-hal yang akan dipantau adalah kegiatan pemurnian yang dilakukan para pedagang Gelap Nyawang, kondisi ekonomi para pedagang yang dilihat dari jumlah penghematan dan keuntungan setiap harinya, kondisi kesehatan produk makanan, dan kegiatan rutin yang dilaksanakan.

c. Tahap Manajemen organisasi kemasyarakat (Pemberdayaan dan Pengembangan Masyarakat)

Pemurnian minyak jelantah dengan kulit pisang kepok diharapkan menjadi pemicu bagi pengembangan masyarakat dibidang kesehatan, sosial, dan ekonomi. Hasil pemurnian minyak tersebut dapat dijual kembali atau dimanfaatkan untuk berdagang ataupun keperluan sehari-hari.

Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang akan dilakukan terkait pengembangan masyarakat sekitar, khususnya pedagang makanan. Semua hal tersebut merupakan kegiatan transfer ilmu pengetahuan dalam bentuk diskusi/musyawarah antara masyarakat, yang dalam hal ini pedagang, dan pelaksana, dari pihak pelaksana.

Hal-hal yang akan dilakukan antara lain, a. Musyawarah Masyarakat dan Mahasiswa

(12)

mengenai dampak negatif minyak jelantah terhadap kesehatan dan upaya penghematan secara cerdas. Inti dialog yang dilakukan adalah penyadaran kepada warga akan pentingnya kesehatan dan upaya cerdas dalam penghematan konsumsi minyak goreng. Penyadaran tersebut dilakukan untuk keperluan sosial-ekonomi lainnya. Penyadaran tersebut dilakukan untuk memunculkan rasa nyaman dengan perubahan yang ada. Diskusi lainnya dilakukan mengenai teknis pelaksanaan. Semua hal tersebut dilakukan dengan dimusyawarahkan. Hal tersebut dilakukan untuk membiasakan iklim berdiskusi.

b. Pembentukan Panitia Pengelola Pemurnian Minyak Jelantah

Pembentukan kepanitian dilakukan untuk menjaga kesinambungan program ini, mengingat bimbingan dan kontrol tidak dapat dilakukan oleh pelaksana seterusnya. Oleh karena itu, perlu disusun kepanitiaan mengenai program tersebut melalui musyawarah diantara warga, sehingga keputusan yang diambil dapat ditaati bersama.

Struktur panitia tersebut minimal terdiri dari seorang ketua, bendahara, dan sekretaris, beberapa orang tim teknis, dan penghubung masyarakat.

c. Pelatihan Manajemen Organisasi

(13)

I. Jadwal Kegiatan

Tabel 1 : Jadwal Kegiatan

No Kegiatan Koordinator

2009 2010

Bulan

1 2 3 4 5 1 Penentuan Daerah Sasaran Ubai

2 Survey Lokasi Dini

3 Analisi Keadaan Sosial dan Ekonomi Nida 4 Pendekatan Terhadap Masyarakat Ubai 5 Pembentukan Kepanitiaan Warga Ubai 6 Persiapan Alat dan Bahan Erlina 7 Pelatihan Pemurnian Minyak Jelantah Dini 8 Pelatihan Manajemen Organisasi Melina 9 Pelatihan Aplikasi Pemurnian Minyak

Jelantak Nida

10 Pengecekan Teknis Melina

(14)

J. Rancangan Biaya

Tabel 2 : Rancangan Biaya

Hal Banyaknya

2 Laporan Perkmbangan Berkala 4 15.000 60.000

(15)

21 Logistik Acara 1 500.000 500.000

22 Publikasi Acara 25 10.000 250.000

23 Kaos 70 35.000 2.450.000

24 Lain-Lain 1 200.000 200.000

(16)

K. Lampiran Lampiran 1

Kulit Pisang sebagai Adsorben

Adsorpsi adalah peristiwa fisik padat permukaan suatu bahan, yang tergantung dari afinitas antara adsorben dan zat diabsorpsi. Permukaan adsorben akan menyerap warna, suspense koloid (gum dan resin), serta hasil degradasi minyak seperti peroksida. Daya adsorpsi disebabkan karena bahan memiliki pori-pori dalam jumlah besar, dan adsorpsi akan terjadi karena adanya perbedaan potensial antara permukaan dan zat yang di serap.

Berdasarkan adanay perbedaan energy potensial, maka jenis adsorpsi terdiri dari adsorpsi listrik, adsorpsi mekanis, adsorpsi kimia, dan adsorpsi termis.Sifat adsorpsi tersebut masing-masing disebabkan karena perbedaan muatan listrik, perbedaan tegangan permukaan, perbedaan potensial sifat kimia dan perbedaan potensial karena panas.Kulit pisang kapok merupakan bahan padat yang berpori-pori yang umumnya diperoleh dari pisang kepo. Pisang adalah tanman buah berupa herba yang berasal dari kawasan di Asia Tenggara, yang kemudian menyebar ke Afrika, Amerika Selatan dan Tengah. Di Jawa Barat pisang tersebut disebut dengan Cau.

Klasifikasi botani tanaman pisang

Divisi : Spermatophta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Monocotyledone Famili : Musaceae Genus : Musa Spesies : Musa Spp

(17)
(18)

Lampiran 2:

 Peta Daerah Sasaran Kegiatan

Gambar 1 : Peta Daerah Sasaran

(19)

 Foto Lokasi Penjual Makanan dan Minuman di Gelap Nyawang

Gambar 3 : Foto Lokasi Sebagian Penjual Pedagang di Gelap Nyawang

 Foto Kantor Kepala RW 04 Gelap Nyawang

(20)

Lampiran 3 :

Biodata Ketua dan Anggota Kelompok

BIODATA KETUA KELOMPOK

Nama : Ibnu Ubaidillah Nomor Induk Mahasiswa : 10506043 Fakultas/Program Studi : FMIPA/Kimia

Perguruan Ti nggi : Institut Teknologi Bandung

Angkatan : 2006

Tempat Tanggal Lahir : Cirebon, 12 Oktober 1988 Nomor Handphone : 081324102442

Nomor Telepon : 02313386140

Email : [email protected]

Alamat Libur : Jl. Pandaris II Rt/Rw 03/02 DS. Balerante Kecamatan Palimanan Kabupaen Cirebon Alamat Tinggal : Jl. Cisitu Lama No 27/160C Bandung

PENDIDIKAN FORMAL

(21)

PENDIDIKAN NON FORMAL

1. Kursus Bahasa Inggris di LBPP LIA (2001-2006)

2. Kursus Komputer di LPK Pembina Komputer (2000-2001)

PENGALAMAN ORGANISASI 1. PASKIBRA

a. Sebagai Pemimpin Barisan (2001-2002) b. Pemimpin Upacara Bandera (2002-2003) c. Sebagai Anggota (2003-2004)

2. DKM

a. Sebagai Ketua (2002-2003) 3. OSIS

a. Kadiv Agama dan Etika Islam (2002-2003) 4. KIR (Kelompok Ilmiah Remaja)

a. Sebagai Anggota (2004-2006) 5. AMISCA ITB

a. Sebagai Staff Keprofesian (2007-2008)

b. Sebagai Kadiv Acara Wisuda Oktober Kimia (2007)

c. Sebagai Kadiv Danus Kunjungan Industri Kimia (2008-2009) d. Sebagai Anggota Keamanan Kaderisasi Himpunan (MID AMISCA) (2008-2009)

e. Sebagai Anggota Bakti Sosial Kimia (2008-2009) f. Sebagai Kadiv Logistik Wisudaan Juli (2008) g. Sebagai steering comite Vipro (2008)

6. Kamamuki ITB

a. Sebagai Kadiv Litbang (2008-2009)

b. Sebagai Ketua Pelaksana PMBR (Penyambutan Mahasiswa Baru dan Bulan Ramadhan) (2008-2009)

7. IKASMANDA ITB

(22)

b. Sebagai Ketua Pelaksana Road to School (IKASMANDA ITB) (2007-2008)

8. Ikatatan Mahasiswa Kimia (IKAHIMKI) a. Sebagai Anggota (2008-Sekarang)

SEMINAR DAN PELATIHAN

1. Seminar Energi Nasional diselenggarakan oleh HATI ITB (2008) 2. Pelatihan Pribadi Efektif diselenggarakan oleh ITB (2007)

PRESTASI

(23)

BIODATA ANGGOTA KELOMPOK

Nama : Risky Triadini NIM : 10506059

TTL : Balikpapan, 21 April 1987 No. Kontak : 081563390612

Jenis kelamin : Perempuan Golongan darah : A

Status : Belum menikah

Email : [email protected]

Alamat rumah : jl. Sadang Luhur no.9 blokXIII

Nama Sekolah Alamat Tahun

TK Istiqamah Balikpapan 1991-1993 SD Patra Dharma 3 Balikpapan 1993-1999 SLTP Patra Dharma 2 Balikpapan 1999-2002

SMAN 1 Balikpapan 2002-2003

SMUN 3 Bandung 2003-2005

ITB Bandung 2006-……

Nama Instansi Bidang Alamat Tahun

BIEC B. Inggris Balikpapan 1999-2001

EF B. Inggris Bandung 2003

(24)

Nama Organisasi Posisi Institusi Tahun

FKPM Sekum SMAN 1 Balikpapan 2002

KIR Anggota SMAN 1 Balikpapan 2002

DKM AL-Furqon Staf Div.Rohis SMAN 3 Bandung 2003-2004

Kharisma ITB Anggota SAlman ITB 2004

Majelis Ta’lim Salman Anggota Salman ITB 2006

Gamais HIK ITB 2006

AMISCA Staf eksternal ITB 2008

Kamamuki Kadiv.Kemuslimahan ITB 2008-2010

AMISCA Staf internal ITB 2009-2010

Pengalaman Kepanitiaan

Kepanitiaan Posisi Institusi Tahun

Bingkai Dunia Div.Dana Usaha SMUN 3 Bandung 2004 Annisa Day Div. Logistik GAMAIS ITB 2007 PMB MIPA Div. Dekorasi LDF MIPA ITB 2007 Wisuda Oktober’07 Div.konsumsi AMISCA ITB 2007

Wisuda Juli’08 Div. AMISCA ITB 2008

(25)

Lampiran 4 :

Biodata Dosen Pembimbing

Nama Lengkap dan Gelar : Dr. Ciptati, MS, MSc Alamat Institusi : Prodi Kimia FMIPA ITB

Jalan Ganesha 10 Bandung

Alamat Tinggal : Kompleks PPR-ITB B-16 PasirMuncang-Dago

Pendidikan Formal

2005 Ph.D School of Chemistry, Monash University Mealbourne, Australia

1994 M.Sc. Monash University 1987 M.S Kimia-FMIPA ITB 1982 Sarjana Kimia FMIPA-ITB

Riwayat Pekerjaan

1982 Staf Dosen FMIPA

Riwayat Penelitian

2008. “Pengaruh Perendaman Kulit Pisang Kepok Terhadap Kwalitas Minyak Bekas Menggoreng Ayam”

(26)

Gambar

Tabel 1 : Jadwal Kegiatan
Tabel 2 : Rancangan Biaya
Gambar 1 : Peta Daerah Sasaran
Gambar 3 : Foto Lokasi Sebagian Penjual Pedagang di Gelap Nyawang

Referensi

Dokumen terkait

Radiografi kedokteran gigi adalah suatu teknik yang digunakan untuk mendapatkan gambaran keadaan atau kelainan yang tidak terlihat secara klinis di rongga mulut, memberikan

Diharapkan pihak Warung Makan Rawon Bu Yah dapat mempertahankan serta meningkatkan kualitas produknya, karena variabel bentuk fisik mempunyai pengaruh yang

stasiun 1 larva lebih besar daripada stasiun lainnya disebabkan pada lokasi ini ada pertemuan massa air dari bagian utara Laut Arafura yang terbawa arus menuju selatan

Dengan ini menyatakan bahwa usulan PKM-K saya dengan judul: “Brownies Wortel Kukus (Daucus Carrota L) Inovasi Makanan Sehat Penetral Radikal Bebas dan Pencegah Kanker ”, yang

dan grafik di atas dapat dilihat bahwa swelling power dan solubility sorgum termodifikasi dengan variabel suhu pemanasan baik sorgum merah maupun sorgum putih

Rencana Strategis Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Daerah Istimewa Yogyakarta memuat beberapa runtutan substansi diantaranya Pendahuluan, Gambaran

Apakah laporan keuangan menghasilkan informasi yang dapat dibandingkan dengan entitas lain yang menerapkan kebijakan akuntansi yang sama. Apakah informasi laporan keuangan

Maka semakin tinggi tingkat kepercayaan pelanggan pada rumah sakit, semakin berpengaruh terhadap nilai pelanggan dan sebaliknya.Dari hasil survei yang di