• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISA KAPABILITAS SISTEM POLITIK DALAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ANALISA KAPABILITAS SISTEM POLITIK DALAM"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISA KAPABILITAS

SISTEM POLITIK

DALAM NEGERI DAN

INTERNASIONAL

PEMERINTAHAN SBY

Anggota Kelompok:

Muhammad Izzaul Haque G.311.13.0047 Wahyu Febri Indrianto G.311.13.0056 Alif Alfian Pratama G.311.13.0030

Adhitya Marhendra Sutrisno G.311.13.0015

Juwita G.311.13.0042

(2)

Apa Itu Kapabilitas Sistem Politik?

Kapabilitas sistem adalah kemampuan sistem untuk menghadapi

kenyataan dan tantangan. Kapabilitas sistem politik dapat diartikan

sebagai kemampuan sistem politik yang dapat digunakan untuk

mematangkan pembangunan politik di suatu negara.

Kapabilitas dalam negeri (domestik) dan internasional dapat dipahami

dengan kemampuan suatu negeri dalam menghadapi kenyataan dan

tantangan yang terjadi di dalam negeri maupun di luar negerinya.

(3)

VISI DAN MISI PEMERINTAHAN SBY

Visi dan Misi Pemerintahan SBY – Jusuf kalla (2004 – 2009)

Visi :

Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara yang aman, bersatu,

rukun dan damai.

Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung tinggi hukum,

kesetaraan dan hak-hak asasi manusia.

Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan

penghidupan yang layak serta memberikan pondasi yang kokoh bagi

pembangunan yang berkelanjutan.

Misi :

Mewujudkan Indonesia yang aman damai

(4)

Lanjutan

Dalam visi dan misi tersebut kita bisa memahami bahwa

pemerintahan SBY – JK ingin membawa Indonesia kepada Negara

dengan keadaan yang aman dan stabil, dan bila keadaan telah aman

dan stabil maka pembangunan di bidang perekonomian maupun

bidang apapun akan berjalan dengan lancar.

(5)

Visi dan Misi Pemertintahan SBY - Boediono

Visi :

Terwujudnya Indonesia Yang Mandiri, Maju, Adil, Dan Makmur 1. Melanjutkan Pembangunan Menuju Indonesia yang Sejahtera 2. Memperkuat Pilar-Pilar Demokrasi

3. Memperkuat Dimensi Keadilan di Semua Bidang

Misi :

Mewujudkan Indonesia Yang Lebih Sejahtera, Aman, Damai Dan Meletkakkan Fondasi Yang Lebih Kuat Bagi Indonesia Yang Adil Dan Demokratis.

4. Melanjutkan Pembangunan Ekonomi Indonesia untuk mencapai Kesejahteraan bagi seluruh Rakyat Indonesia.

5. Melanjutkan upaya menciptakan Good Government dan Good Corporate Governance.

6. Demokratisasi Pembangunan dengan memberikan ruang yang cukup untuk partisipasi dan kreativitas segenap komponen Bangsa.

7. Melanjutkan penegakan hukum tanpa pandang bulu dan memberantas korupsi.

(6)

LANJUTAN

Dalam visi dan misi pemerintahan SBY yang kedua (periode II) di sini SBY ingin mempertahankan keberhasilan pembangunan Indonesia yang dilaksanakan pada periode sebelumnya. Langkah tersebut diambil untuk mempertahankan apa saja yang baik di pemerintahannya dan melakukan perbaikan-perbaikan di berbagai lini yang dirasa belum berjalan secara optimal.

Dengan melanjutkan pembangunan ekonomi Indonesia yang semakin menggeliat akan menciptakan iklim pembangunan yang baik bagi kesejahteraan dan kemaslahatan rakyat Indonesia secara luas. Selain itu menciptakan sebuah sistem pemerintahan yang baik dianggap penting agar terjadinya kedekatan antara penguasa dengan rakyatnya, agar hubungan yang harmonis semakin mempererat kerja sama antara pemerintah dengan masyarakatnya.

(7)

Kapabilitas Dalam Negeri (Domestik) dan Internasional

Pada tahun 2004 adalah tahun permulaan untuk pemerintahan SBY, pemerintahan baru pada saat itu sangat banyak sekali dihadapi berbagai permasalahan bangsa, dari masalah fiskal, penegakan hukum, bencana alam atau pun bencana karena ulah manusia, dan kasus-kasus lainnya yang akan sangat panjang sekali bila dijabarkan di sini. Lalu kapabilitas seperti apa yang digunakan oleh SBY untuk menangani itu semua.

Contoh-contoh kapabilitas domestik dan internasional pemerintahan SBY yang berhasil menurut kami:

1. Penanggulangan Bencana

(8)

Dan pemerintahan SBY mengambil langkah-langkah cepat salah satunya adalah “membuka” Aceh untuk dunia. Membuka di sini adalah terbukanya Aceh (Indonesia) untuk bantuan-bantuan dari berbagai belahan dunia, karena memang kondisi yang sangat sulit dan kritis dimana tidak mungkin hanya pemerintah Indonesia mampu menangani bencana ini dengan sendirinya, dibutuhkan bantuan dari Negara lain untuk menstabilkan dan memulihkan kembali keadaan.

• Langkah SBY ini dipuji oleh para pemimpin dunia dengan kesegapan dan kecepatan dalam mengambil keputusan dalam masa-masa kritis. Dengan masuknya bala bantuan dan relawan dari berbagai dunia ini secara tidak langsung menggambarkan bahwa Indonesia (Aceh) terbuka untuk dunia luar, yang sebelumnya tertutup karena banyaknya teror dari pemberontak. namun, pada saat bencana ini antara pemerintah dan pemberontak (GAM/ Gerakan Aceh Merdeka) mau bekerja sama untuk rakyat dan hasilnya membuahkan perjanjian damai antara kedua belah pihak.

(9)

2. Kondisi Perekonomian Bangsa yang Membaik

• Kondisi perekonomian Indonesia selepas tahun 2004 yang masih dibayang-bayangi dengan tingginya tingkat inflasi yang mencapai 17% bisa diturunkan ke angka single digit menjadi 6 hingga 7% pada tahun 2009, dimana Negara lain mengalami krisis global pada tahun 2008 seperti Amerika dan Jepang saling berjatuhan, namum Indonesia masih tangguh dan membuktikan bahwa kuat perekonomian Indonesia di Asia bahkan dunia.

(10)

3. Politik Internasional Indonesia Semakin Membaik

• Hubungan Indonesia dengan Negara lain bisa dikatakan semakin membaik dengan langkah-langkah diplomatis yang berslogan “thousand friends, zero enemy” dengan berperan aktif membina hubungan dengan Negara-negara di dunia dan menjalin kerja sama untuk kepentingan nasional Indonesia.

• Indonesia sangat aktif dalam organisasi-organisasi internasional seperti ASEAN, APEC, OKI, dll untuk lebih memantapkan peran serta Indonesia dalam kancah perpolitikan dunia.

Selain itu juga banyak sekali permasalahan Indonesia dan Negara lain yang dapat diselesaikan secara damai dan baik-baik tanpa menimbulkan ketengangan, misalnya penyelesaikan permasalahan perbatasan Indonesia dengan Negara-negara tetangga

(11)

4. Program – Program Pro Rakyat

• Tak dapat dipungkiri, banyak sekali program-program pro rakyat yang dibuat pada masa pemerintahan SBY, seperti Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat) yang sekarang berubah menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan) yang akan wajib berlaku untuk seluruh rakyat Indonesia, KUR (Kredit Usaha Rakyat) sebagai salah satu upaya pemerintah untuk menggalakan usaha kreatif dan jiwa wiraswasta pada masyarakat indonesia, dan masih banyak lagi

(12)

Setelah kami menganalisa dan menjabarkan kapabilitas domestik dan internasional pemerintahan SBY yang menurut kami berhasil. Kami akan menjabarkan beberapa kebijakan-kebijakan yang menurut kami gagal dalam pemerintahan SBY, contoh-contoh kapabilitas domestik dan internasional pemerintahan SBY yang menurut kami gagal:

1. Ketimpangan Hukum

• Tidak dapat dipungkiri, penegakan hukum pada era SBY ini masih dipandang masih tebang pilih, walaupun banyak kasus yang diselesaikan di meja hijau, namun vonis hukumannya terkadang tidak setimpal dengan perbuatan yang mereka perbuatan yang meraka lakukan.

(13)

2. Ketergantungan Indonesia dengan Impor

Sungguh fenomena yang sangat aneh, negeri yang dikenal dengan negeri penghasil garam harus mengimpor garam untuk memenuhi kebutuhan nasionalnya. Ini adalah salah satu contoh kasus tentang impor Indonesia yang tidak masuk akal menurut kami.

(14)

3. Lemahnya Perlindungan WNI di Luar Negeri

• Sudah berapa banyak kasus kekerasan bahkan kematian para TKI kita yang sedang bekerja di luar negeri, tak terhitung lagi jumlahnya. TKI yang dijuluki sebagai pahlawan devisa mendapatkan perlakuan semena-mena di Negara lain tanpa perlindungan dari pemerintah kita.

(15)

KESIMPULAN

• Jadi, dari analisa dan penjabaran kami Stabilitas dalam negeri (domestik) dan Internasional Indonesia pada pemerintahan SBY kami pandang berhasil dengan catatan-catatan tertentu. Pembangunan ekonomi yang terus bergeliat harus diimbangi dengan kondisi masyarakat yang mendapatkan perlakuan adil secara hukum karena menciptakan masyarakat yang sejahtera harus juga memperhatikan hak antar sesamanya.

• Politik praktis luar negeri kita belum secara maksimal kita gunakan untuk melindungi para TKI yang bekerja di luar negeri dengan mengadakan perjanjian perlindungan dengan Negara-negara yang menjadi destinasi para TKI kita

(16)

Referensi

Dokumen terkait

pada Peraturan Pemerintah Nomor 86 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pengenaan Sanksi Administratif Kepada Pemberi Kerja Selain Penyelenggara Negara dan Setiap Orang,

Menurut Ma‟arif dan Hendri (2003) (Tanjung dan Devi, 2013: 216) hirarki merupakan alat yang sangat dasar dari pikiran manusia dengan melakukan pengidentifikasian

Dari pelaksanaan program IbM, beberapa hasil yang telah dilaksanakan dan dicapai dalam kegiatan tersebut, antara lain: Dapat diketahuinya beberapa kendala yang

Nilai resistivitas dan nilai konduktivitas merupakan nilai yang saling berbanding terbalik dimana semakin besar nilai resistivitas, semakin kecil nilai konduktivitas,

Dalam Republik Indonesia, Undang- Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, Bab I, Pasal 1 angka 11b. restrukturisasi sektoral yang pelaksanaannya disesuaikan

Tingkat pelaksanaan makro mencakup penetapan arah kebijakan Reformasi Birokrasi secara nasional serta monitoring dan evaluasi pencapaian program- program Reformasi Birokrasi

Surakarta dengan adanya fasilitas perpajakan di Kawasan Berikat. Menganalisa peranan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai. Surakarta di Kawasan Berikat..