• Tidak ada hasil yang ditemukan

laporan pendahuluan gangren dm pedis dex

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "laporan pendahuluan gangren dm pedis dex"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Pemilihan Kasus

B. Metode Penyusunan dan Pengumpulan Data

Dengan melaksanakan praktek ini memperoleh data-data yang sangat berguna dalam penyusunan laporan ini, data-data tersebut diperoleh dengan cara sebagai berikut :

1. Interview ( wawancara )

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara bertatap muka secara langsung dengan pasien dan keluarga yang ada hubungannya dengan masalah kesehatan pasien.

2. Observasi ( pengamatan )

Yaitu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pemeriksaan fisik secara langsung dan melakukan pengamatan kepada pasien yang sedang sakit. Dengan maksud untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas dan terperinci tentang penyakit pasien.

3. Data - data harus lengkap dan dapat dipercaya

(2)

C. Sistematika Penyusunan laporan kasus

BAB 1 PENDAHULUAN

A) Latar Belakang Pemilihan kasus B) Alasan Memilih kasus

C) Metode Penyusunan dan Pengumpulan Data D) Sistematika Penyusunan laporan kasus.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PKL

A) Latar Belakang PKL

B) Pengertian PKL Dalam Pola PSG C) Defisini Istilah

D) Maksud dan Tujuan Prakerin E) Manfaat PKL

BAB III TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

A) Sejarah Singkat Rumah Sakit B) Visi Misi RSUD Cibinong C) Struktur Rumah Sakit

D) Ruang Lingkup Rumah Sakit

BAB IV TINJAUAN TEORITIS

(3)

D) Patofisiologi E) Pathway

F) Manifestasi Klinis G) Komplikasi

H) Pemeriksaan Penunjang I) Askep Standar

BAB V

PENUTUP

(4)

BAB II

TINJAUAN UMUM PRAKTIK KERJA LAPANGAN

A. Latar Belakang Prakerin PSG

Pada dasarnya Praktek Kerja Lapangan ( PKL ) dimaksud untuk menerapkan apa yang telah diajarkan dan didapatkan di sekolah baik teori maupun praktek. Maka sekarang ini pemerintah menggalakan masalah keterampilan di bidang asisten perawat yang bisa diandalkan. Kemudian dengan didirikannya SMK, maka kita dapat mewujudkan generasi muda yang terampil

Dengan diadakannya praktek kerja lapangan dalam pola Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ), dapat menambah ilmu pengetahuan bagi siswa, bagaimana dapat menciptakan tenaga kerja yang bermutu, terampil, disiplin, serbaguna dan dapat diandalkan bagi dunia kesehatan. Dan diharapkan Rumah Sakit dapat bekerja sama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang terlatih.

B. Pengertian PKL Dalam Pola PSG

(5)

didik dan sebagai kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK.

Dengan PKL peserta didik dapat menguasai sepenuhnya aspek-aspek yang dituntut kurikulum, dan disamping itu mengenal lebih dini dunia kerja yang menjadi dunianya kelak setelah menamatkan pendidikanya.

C. Defisini Istilah

Dalam menyusun Laporan ini kami menentukan istilah kata dan kami berusaha untuk memberikan penjelasan tentang istilah tersebut. Pelaksanaan Praktek Kerja lapangan ( PKL ), arti dari istilah itu sendiri adalah pelaksanaan dari pada teori yang sudah dipelajari di sekolah.

Istilah Pendidikan Sistem Ganda ( PSG ) yaitu pendidikan yang dilakukan dua kali lipat atau ganda yaitu di sekolah dan di dunia usaha/kerja.

D. MAKSUD DAN TUJUAN PKL

1) Pemenuhan kopetensi sesuai tuntutan kurikulum.

Penguasaan kopetensi dengan pembelajaran di sekolah sangat ditentukan oleh fasilitas pembelajaran kopetensi di luar sekolah (Dunia Kerja Mitra). Keterlaksanaan pembelajaran kopetensi tersebut bukan diserahkan sepenuhnya ke Dunia Kerja, tetapi sekolah perlu memberi arahan tentang apa yang seharusnya dibelajarkan kepada peserta didik. 2) Implementasi kopetensi ke dalam dunia kerja.

(6)

bagi dirinya dan orang lain. Dengan begitu peserta didik akan lebih percaya diri karena orang lain dapat memahami apa yang dipahaminya dan pengetahuannya diterima oleh masyarakat.

3) Penumbuhan etos kerja/pengalaman kerja .

SMK sebagai lembaga pendidikan yang diharapkan dapat mengantarkan tamatannya ke dunia kerja perlu memperkenalkan lebih dini lingkungan sosial yang berlaku d Dunia Kerja.Pengalaman berinteraksi dengan lingkungan Dunia Kerja dan terlibat langsung didalamnya, diharapkan dapat membangn sikap kerja dan kepribadian yang utuh sebagai pekerja.

4) Desain program / Pelaksanaan PKL

Perencanaan program PKL tidak terlepas dari implementasi silabus ke dalam pembelajaran, yang membutuhkan metode, strategi dan evaluasi pelaksanaan yang seesuai.

E. MANFAAT PKL 1.

Bagi Siswa

 Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas serta menambah pengalaman dan wawasan tentang dunia usaha.

 Dapat memperoleh suatu keterampilan dan keahlian melalui kegiatan bekerja langsung di dunia usaha.

(7)

2.

Bagi Sekolah

 Mampu menghasilkan kualitas siswa dan siswi yang professional sesuai dengan yang diharapkan.

 Memberi kemungkinan siswa untuk mengembangkan pengetahuan.

 Meningkatkan kualitas kerja siswa yang baik antara SMK KESEHATAN TRIPLE “J” dengan lembaga kesehatan.

3.

Bagi Rumah Sakit

 Menghasilkan tenaga kerja yang bermutu dan serbaguna sebagai pengetahuan yang luas sesuai dengan tujuan yang diharapkan oleh lapangan kerja.

(8)

BAB III

TINJAUAN UMUM RUMAH SAKIT

A. Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Cibinong

B. Visi dan Misi RSUD Cibinong

(9)

BAB IV

TINJAUAN TEORITIS

A DEFINISI

Gangren adalah kematian jaringan, biasanya berhubungan dengan berhentinya aliran darah ke daerah yang terkena.

B KLASIFIKASI

Ganggren dapat diklasifikasikan sebagai kering atau basah. Ganggren kering meluas secara lambat dengan hanya sedikit gejala, ganggren kering sering dijumpai di ekstremitas umumnya terjadi akibat hipoksia lama. Gangren basah adalah suatu daerah dimana terdapat jaringan mati yang cepat peluasannya, sering ditemukan di oragan-organ dalam, dan berkaitan dengan infasi bakteri kedalam jaringan yang mati tersebut. Ganggren ini menimbulkan bau yang kuat dan biasanya disertai oleh manifestasi sistemik.Ganggren basah dapat timbul dari ganggren kering.

(10)

Ganggren diabetik di temukan pada sekitar 4% di Indonesia, ganggren diabetic merupakan dampak jangka lama arterios kleropis dan emboli thrombus kecil. Infeksi dan luka sukar sembuh dan mudah mengalami nekrosis.

1. Angiopati arteriol yang menyebabkan perfusi jaringan kaki kurang baik sehingga mekanisme radang jadi tidak efektif.

2. Lingkungan gula darah yang subur untuk perkembangan bakteri pathogen

3. Terbukanya pintas arteri-vena di sukkutif, aliran nutriyen akan memimtas tempat infeksi.

C

ETIOLOGI

Gas gangren terjadi akibat infeksi oleh bakteri klostridium, yang merupakan Bakterian- aerob (tumbuh bila tidak ada oksigen). Selama pertumbuhannya, klostridium menghasilkan gas,sehingga infeksinya disebut gas gangren.

Gas gangren biasanya terjadi di bagian tubuh yang mengalami cedera atau pada luka operasi. Sekitar 30% kasus terjadi secara spontan.

(11)

D PATOFISIOLOGI

(12)
(13)

F MANIFESTASI KLINIS

Biasanya di manifestasikan dengan nyeri berat tiba-tiba yang terjadi 1 sampai 4 hari setelah cedera, nyeri disebabkan oleh gas dan edema pada jaringan cedera. Di sekeliling luka tampak normal berwarna terang dan tegang tapi kemudian menjadi gelap, bau busuk cairan keluar dari luka. Gas dan cairan yang tertahan meningkatnya tekanan setempat dan mengganggu pasokan darah dab drainase otot yang trlihat menjadi dan nekrotik.

G KOMPLIKASI

1.

Dry Gangren

Dry gangren terjadi ketika ada memperlambat atau hambatan dalam aliran darah ke bagian tubuh seperti jari-jari kaki dan jari-jari.

1 Dan tipe 2 diabetes mellitus tipe mengarah pada kering gangren karena gula darah tinggi dan kerusakan diabetes menyebabkan pembuluh darah yang membawa darah ke jari tangan dan kaki.

Arteriosklerosis mengarah ke dinding-dinding arteri yang menebal atau pembentukan plak kolesterol dan mempersempit diameter pembuluh kecil yang mengarah ke gangrene.

(14)

Dry gangren biasanya terbatas untuk bagian terpengaruh dan ada adalah sebuah kawasan di kulit yang sehat hanya di luar daerah yang terkena dampak. Wilayah yang terlibat berubah dingin, kering, dan hitam dan akhirnya jatuh. Ini disebut mumifikasi daerah.

2. Basah Gangren

Basah gangren terlihat setelah cedera serius atau gigitan embun beku atau bahkan daerah yang dibakar menjadi terinfeksi dan infeksi mengambil akar ke dalam jaringan.Infeksi menyebabkan pembengkakan jaringan dan ini blok suplai darah ke daerah yang terkena dampak membuat lebih buruk infeksi dan gangren progresif.

Basah gangren dapat menyebar lebih cepat menuju komplikasi yang mengancam jiwa seperti syok septik jika tidak diperlakukan segera.

3. Gas Gangren

Gangren juga dapat disebabkan oleh bakteri khusus yang disebut Clostridium. Ini disebut gas gangren. Ini adalah infeksi umum yang dilihat selama perang.

Necrotising nekrotikans disebabkan ketika bakteri menyebar ke dalam kulit dan menyerang lebih dalam jaringan.

4. Gangren Internal

(15)

5. Fournier’s Gangren

Ketika gangren mempengaruhi penis dan alat kelamin disebut Fournier's gangrene.

H PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Glukosa darah:200-1000mg/dl

2. Asam lemak bebas: kadar lipid dan kolesterol meningkat 3. Insulin darah

4. Tes laboratorium 5. Foto rontgen

I ASKEP STANDAR

Adapun diagnosa keperawatan yang muncul pada pasien gangren kaki diabetik adalah sebagai berikut :

Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan melemahnya / menurunnya aliran darah ke daerah gangren akibat adanya obstruksi pembuluh darah.

Gangguan integritas jaringan berhubungan dengan adanya gangren pada ekstrimitas.

Gangguan rasa nyaman ( nyeri ) berhubungan dengan iskemik jaringan.

(16)

Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake makanan yang kurang.

Potensial terjadinya penyebaran infeksi ( sepsis ) berhubungan dengan tingginya kadar gula darah.

Cemas berhubungan dengan kurangnya pengetahuan tentang penyakitnya.

Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.

Gangguan gambaran diri berhubungan dengan perubahan bentuk salah satu anggota tubuh.

(17)

BAB V

TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN

1. IDENTITAS PASIEN

Nama : Tn.O

Umur : 57 Tahun Jenis Kelamin : Laki-Laki Pendidikan : SD Pekerjaan : Pensiun Agama : Islam Suku/Bangsa : Indonesia Status Perkawinan : Kawin

Alamat : Kp Babakan Waru Tanggal Masuk : 28 January 2016

Diagnosa Medis : Ganggren DM Pedis Dextra

2. RIWAYAT PENYAKIT

a.

KELUHAN UTAMA

Klien mengatakan luka bernanah di punggung kaki sebelah kanan ± 10 hari, klien mengatakan demam, klien mengatakan nyeri di punggung kaki di daerah kaki kanan ± 10 hari

b.

RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG

Klien mulai sakit ini sudah 1 bulan yang lalu,sudah berobat kepoli penyakit dalam dan di rujuk ke poli bedah untuk di operasi

c.

RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

(18)

d.

RIWAYAT ALERGI

Klien tidak mempunyai riwayat alergi seperti makanan dan obat-obatan .

3. PEMERIKSAAN FISIK

KEADAAN UMUM PASIEN

Penampilan : kurang rapih Kesadaran : composmetis

Vital Sign : TD:120/70,Rr:22x/mnt,suhu:39°c,Nadi:80x/mnt

KEPALA

Bentuk kepala simetris, tidak ada ketombe, tidak ada kotoran kepala, rambut berwarna putih, tidak ada lesi,tidak ada nyeri tekan.

KULIT

Warna kulit pasien coklat, turgor kulit cepat kembali, di kulit ekstremitas bawah ada lesi, tidak ada odema,ada peradangan di ekstermitas bawah.

PENGLIHATAN

Bola mata pasien simetris, pergerakan bola mata normal, reflex pupil terhadap cahaya normal, kornea bening, tidak ada ikterik, ketajaman penglihatan sudah berkurang.

PENCIUMAN

Bentuk hidung pasien simetris, fungsi penciuman baik tidak ada peradangan, tidak ada polip .

PENDENGARAN/TELINGA

Bentuk daun telinga simetris, letaknya simetris, tidak ada peradangan, fungsi pendengaran baik, tidak ada serumen, tidak ada cairan.

(19)

Bibir pasien warnanya merah, lidah normal, gigi pasien bersih, bibir tidak berdarah, tidak ada tonsillitis, lidah tidak tremor, fungsi pengecapan baik, mucosa pasien warnanya bening, tidak ada stomatitis.

LEHER

Tidak ada benjolan, tidak ada kekakuan, tidak ada nyeri tekan, pergerakan bisa bergerak fleksi, tenggorokan tidak nyeri, trachea normal, tidak ada gangguan bicara.

DADA/PERNAFASAN

Bentuk dada pasien simetris, bentuk dan pergerakan diding dada simetris, frekuensi pernafasan 22x/mnt, bunyi nafas normal, tidak ada nyeri tekan pada daerah dada, irama jantung teratur, tidak ada bunyi tambahan.

ABDOMEN

Bentuk abdomen pasien simetris, datar, tidak ada nyeri tekan pada epigastrik, ada peningkatan peristaltic usus,tidak ada odema.

SISTEM REPRODUKSI

Tidak ada radang pada genetalia, tidak ada lesi, tidak ada pengeluaran cairan.

EKSTREMITAS ATAS/BAWAH

Di bagian ekstremitas bawah terdapat luka ganggren di bagian kaki sebelah kanan, luka bernanah dan berbau busuk, terasa nyeri di bagian luka(skala nyeri 7), keterbatasan gerak pada kaki yang terdapat luka.

4.

KEBUTUHAN FISIK, PSIKOLOGIS, SOSIAL, SPIRITUAL

 AKTIVITAS DAN ISTIRAHAT

Aktivitas tergantung penuh sama keluarga seperti makan, minum ,mandi dan mengambil air wudhu.

 PERSONAL HYGIENE

(20)

 NUTRISI

Nafsu makan masih normal, pasien terpasang infus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi klien.

 ELIMINASI

BAK klien memakai selang kateter karena sulitnya berjalan untuk kekamar mandi untuk BAK, BAB pun memakai pispot.

 SEKSUALITAS

Status menikah, usia 57 tahun

 PSIKOSOSIAL

Hubungan dengan keluarga sangat baik, sedangkan sama perawat beliau sangat acuh.

 SPIRITUAL

Beliau sangat taat sama beribadahnya meskipun kakinya sakit, beliau selalu membaca al-quran.

5.

PEMERIKSAAN LABORATORIUM

DARAH LENGKAP

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 January 2016 Hb :8,7(N 11,0-16.3/µl)

Glukosa sewaktu :297(70-200mg/dl)

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 January 2016 Hb :9.5(N 11,0-16.3/µl)

Glukosa sewaktu :285(70-200mg/dl)

Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 January 2016 Hb :10,8(N 11,0-16.3/µl)

Glukosa sewaktu :200(70-200mg/dl)

(21)

Hb :12(N 11,0-16.3/µl) Glukosa sewaktu :178(70-200mg/dl)

B. DATA FOKUS

Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294 Ruang Rawat : Bougenvil atas

Data Subjektif

Data Objektif

Klien mengatakan

luka bernanah di punggung

kaki sebelah kanan ± 10 hari

Klien mengatakan

demam

Klien mengatakan

nyeri di punggung kaki di

daerah kaki kanan ± 10 hari

Keluarga

klien

mengatakan ibu klien pernah

mengalami penyakit seperti

itu bahkan lebih parah.

(22)

C. ANALISA DATA

Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294 Ruang Rawat : Bougenvil atas

No

Data

Masalah

Etiologi

1

Ds :klien mengatakan

nyeri

Do :skala nyeri 7

Gangguan rasa

nyaman : nyeri

Adanya luka

ganggren

2

Ds :klien mengatakan

demam

3

Do : Klien mengatakan

luka bernanah di

punggung kaki

sebelah kanan ± 10

hari

Kerusakan

integritas kulit

Adanya luka

ganggren

4

Ds:Keluarga klien

mengatakan ibu

klien

pernah

(23)

No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294 Ruang Rawat : Bougenvil atas

N

o

Masalah/Diagnosa

Tgl.Ditemukan

Tgl.Teratasi

1

Gangguan rasa nyaman : nyeri

b/d Adanya luka ganggren

2

Kerusakan integritas kulit b/d

Adanya luka ganggren

3

Peningkatan suhu tubuh b/d

Adanya infeksi di luka

ganggren

(24)

E. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294 Ruang Rawat : Bougenvil atas

TGL

NDx dan Data

Penunjang

Tujuan

Rencana Tindakan

Rasional

28/01/201 6

NDx 1

Ds :klien mengatakan nyeri

Do :skala nyeri 7

hilang

KH:skala nyeri 0

 Kolaboras

i pemberian obat anal getik

 Anjurkan

banyak istirahat

 Anjurkan

banyak minum sehari 2L

(25)

28/01/201

 Kolaborasi ganti perban

 Kolaboras

i pemberian obat anti biotik

 Perawatan

luka bersih

 Observasi

luka

 Tamburka

n luka dengan obat antibiotic

 Kompres

Ds :klien mengatakan demam

i pemberian obat anti piretik

 Anjurkan

kompres dengan air hangat

(26)
(27)

F. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama Pasein : Tn.O Nama siswa : Ryan Fahry Rozy No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294 Ruang Rawat : Bougenvil atas

TGL

KODE

NDx

JAM

TINDAKAN DAN HASIL

28/01/201 6

I 06.45

 Kolaborasi

pemberian obat analgetik H: skala nyeri 7

II 07.15  Observasi luka H:luka terlihat banyak pus dan belatung

III 07.50

 Kolaborasi ganti perban

 Anjurkan banyak

minum sehari 2L

H:asupan cairan belum terpenuhi

IV 10.25

 Anjurkan jangan

minum air manis H:305Mg/dl

(28)

dengan air hangat H:suhu 38,5°c

I 11.30

 Berikan posisi

klien senyaman mungkin

 Anjurkan minum

sehari 2L

H:nutrisi cairan belum terpenuhi

IV 12.30  Anjurkan puasa H:Gds 297Mg/dl

II 12.45

 Perawatan luka

bersih

H:pus masih ada

I 13.05

 Anjurkan banyak

istirahat

H:skala nyeri 6

III 13.20

 Anjurkan banyak

istirahat

II 07.15  Observasi luka H:luka terlihat banyak pus dan belatung

III 07.50

(29)

perban

 Anjurkan banyak

minum sehari 2L

H:asupan cairan belum terpenuhi

IV 10.25

 Anjurkan jangan

minum manis

 Berikan posisi

klien senyaman mungkin H:skala nyeri 6

II 11.45

 Kolaborasi

pemberian antibiotic H:masih terdapat infeksi III

12.15

 Anjurkan minum

sehari 2L

H:nutrisi cairan belum terpenuhi

IV 12.30  Anjurkan puasa H:GDS 285

II 12.45

 Perawatan luka

bersih

H:pus masih ada

I 13.05  Anjurkan banyak istirahat

(30)

III 13.20

 Anjurkan banyak

istirahat

H:luka terlihat banyak pus dan berlatung sudah tidak ada

IV 08.10

 Anjurkan jangan

meminum air manis H:230Mg/dl

II 08.35

 Kolaborasi ganti perban

H:pus sedikit hilang

I 08.55

 Anjurkan minum

sehari 2L

H:asupan cairan sudah terpenuhi

II 09.20

 Kolaborasi

pemberian obat antibiotik H:sudah tidak ada infeksi

I 09.45

 Anjurkan banyak

istirahat

H:skala nyeri 3

IV 10.15  Anjurkan puasa H:GDS 200Mg/dl

I 10.30

 Beri posisi

senyaman mungkin H:skala nyeri 2

(31)

H:pus masih terlihat

01/02/201 6

IV 06.55  Cek GDS

H:GDS 210 Mg/dl

I 07.20

 Kolaborasi

pemberian obat anal getik H:skala nyeri 0

II 08.35  Observari luka H:pus sedikit hilang

IV 09.15

 Anjurkan jangan

meminum air manis H:GDS 190 Mg/dl

II 09.40

 Kolaborasi ganti perban

H:pus sudah tidak ada

IV 10.30  Anjurkan puasa H:GDS 178 Mg/dl

II 11.15

 Kolaborasi

pemberian anti biotik H:Sudah tidak ada infeksi

G. CATATAN PERKEMBANGAN

(32)

No.Rekam Medik : 11048632 NIS : 9998954294 Ruang Rawat : Bougenvil atas

TGL

KODE

NDx

JAM

EVALUASI/SOAP

28/01/2016 I 14.30

S : Klien mengatakan nyeri O : skala nyeri 5

A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

Kolaborasi pemberian obat anal getik

Anjurkan banyak istirahat

Anjurkan banyak minum sehari 2L

Beri posisi senyaman mungkin

Beri kompres Nacl

Beri teknik relaksasi

II 14.30

S : Klien mengatakan luka bernanah O : pus masih banyak

A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan

 Kolaborasi ganti perban

 Kolaborasi pemberian obat anti biotik

 Perawatan luka bersih

 Observasi luka

 Tamburkan luka dengan obat antibiotic

 Kompres Nacl

III 14.30 S : Klien mengatakan masih demam O : suhu 37,8°c

A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

 Kolaborasi pemberian obat anti piretik

 Anjurkan kompres dengan air hangat

 Anjurkan minum sehari 2L

(33)

 Anjurkan pakaian tipis

 Kolaborasi pemberian infus

IV 14.30

S : Klien mengatakan lemas O : GDS 297

A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

 Cek GDS

 Anjurkan Jangan Minum manis

 Anjurkan puasa

29/01/2016 I 14.30

S : Klien mengatakan nyeri O : skala nyeri 5

A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan

Kolaborasi pemberian obat anal getik

Anjurkan banyak istirahat

Anjurkan banyak minum sehari 2L

Beri posisi senyaman mungkin

Beri kompres Nacl

Beri teknik relaksasi

II 14.30

S : Klien mengatakan luka masih rembes O : pus masih banyak

A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan

 Kolaborasi ganti perban

 Kolaborasi pemberian obat anti biotik

 Perawatan luka bersih

 Observasi luka

 Tamburkan luka dengan obat antibiotic

 Kompres Nacl

III 14.30

S : Klien sudah tidak mengatakan demam O : suhu 37,5°c

(34)

O : GDS 285

A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

 Cek GDS

 Anjurkan Jangan Minum manis

 Anjurkan puasa

30/01/2016 I 14.30

S : Klien mengatakan nyeri O : skala nyeri 2

A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan

Kolaborasi pemberian obat anal getik

Anjurkan banyak istirahat

Anjurkan banyak minum sehari 2L

Beri posisi senyaman mungkin

Beri kompres Nacl

Beri teknik relaksasi

II 14.30

S : Klien mengatakan luka masih rembes O : pus masih terlihat

A : masalah belum teratasi P : intervensi dilanjutkan

 Kolaborasi ganti perban

 Kolaborasi pemberian obat anti biotik

 Perawatan luka bersih

 Observasi luka

 Tamburkan luka dengan obat antibiotic

 Kompres Nacl

IV 14.30

S : Klien mengatakan lemas O : GDS 200

A : masalah teratasi sebagian P : intervensi dilanjutkan

 Cek GDS

 Anjurkan Jangan Minum manis

(35)

01/02/2016 I 14.30

S : Klien mengatakan sudah tidak nyeri O : skala nyeri 0

A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan

II 14.30

S : Klien mengatakan luka sudah tidak rembes O : pus sudah tidak ada

A : masalah teratasi P : intervensi dihentikan

IV 14.30

S : Klien mengatakan sudah tidak lemas O : GDS 178

(36)

BAB VI

PENUTUP

A.

KESIMPULAN

1. Kesimpulan Teori

Dari hasil praktek kerja lapangan yang penulis lakukan kurang lebih satu bulan, maka laporan ini dapat penulis simpulkan bahwa ganggren merupakan penyakit kronis yang disebabkan oleh bakteri clostridium yang menghasilkan racun alfa,beta,iota,epsilon. Dan bisa disebabkan oleh penyakit diabetes militus yang ditandai dengan tingginya kadar gula dalam darah dan menyebabkan kematian jaringan yang ada di kaki sehingga aliran darah tersumbat.

2. Kesimpulan PKL

Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian dari program pembelajaran yanh harus dilakukan oleh setiap peserta didik di dunia kerja, sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistem pendidik di SMK yaitu Pendidikan Sistem Ganda(PSG).

B.

SARAN

(37)

1. Lebih baik lagi dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat yang mempunyai uang ataupun tidak mempunyai keuangan secara menyeluruh tanpa membedakan, karena setiap orang memiliki hak jaminan kesehatan yang sama.

2. Perawat senior lebih sabar dalam mengajarkan siswa untuk melakukan tindakan

3. Perawat senior harusnya selalu tersenyum kepada pasien. Khusus nya pasien BPJS.

4. Perlunya kepercayaan yang lebih kepada siswa untuk melakukan tindakan dan memberikan bimbingan lebih bagi siswa yang sedang melakukan Pendidikan Sistem Ganda.

Berdasarkan data-data yang diperoleh dan disimpulkan secara keseluruhan, maka penulis mempunyai saran yang ingin disampaikan kepada pihak Sekolah yaitu:

1. Sebaiknya tahun besok jadwal PKL itu lebih terarah agar tidak menggangu proses belajar di kelas tiga.

2. Sebaiknya untuk kost’an itu dicarikan agar siswa tidak bingung.

(38)

C.

KESAN

Referensi

Dokumen terkait

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DIVISI REDAKSI DI RADIO STARA 105.8 FM MAJALENGKA.. Diajukan sebagai bukti telah melaksanakan praktek Kerja

Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan mata kuliah yang memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi praktikan yang berguna sebagai bekal untuk memasuki dunia

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI RADIO STARA 93.5 FM MAJALENGKA. Diajukan Sebagai Bukti Telah Melaksanakan Praktek

Tujuan Praktek Kerja Lapang (PKL) secara umum adalah meningkatkan wawasan dan pengetahuan serta pemahaman mahasiswa mengenai kegiatan perusahaan/industri/ rumah

Pembimbing Praktek Kerja Lapangan Rumah Sakit Permata Medika,4. Bapak Arief Tri

Tempat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) terdiri dari Apotek, Industri Farmasi, Instalasi Farmasi Rumah Sakit dan Gudang Dinas Kesehatan Provinsi maupun

Selama Praktek Kerja Lapangan mahasiswa bertindak sebagai tenaga kerja di perusahaan/industri/rumah sakit dan atau instansi lainnya yang layak dijadikan tempat Praktek

Pra Tugas Akhir di Institut Teknologi dan Bisnis Indonesia ITBI yaitu : Praktek Kerja Lapangan Praktek Kerja Lapangan PKL adalah bagian dari beban Studi yang harus diikuti setiap