• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP KELAS 4 KURIKULUM 2013 TUGAS PENDIDI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "RPP KELAS 4 KURIKULUM 2013 TUGAS PENDIDI"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS KURIKULUM 2013

(RPP Tematik, Tema Indahnya Negeriku, Kelas 4 Semester 1)

Tugas ini disusun untuk memenuhi tugas pertama Mata Kuliah Pendidikan Sains Kelas Tinggi dengan dosen pengampu Bapak Drs. Lalu Japa, M. Sc. St.

Disusun Oleh: Fauziah (E1E 213 056) Fikratul khaer (E1E 213 059) Hairul fitri (E1E 213 066) Husnul fitria (E1E 213 069) L. Ari Maulia H (E1E 213 )

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MATARAM

(2)

2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP) A. IDENTITAS

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/semester : 4/ 1

Tema/Sub tema : Indahnya Negeriku/

Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan

Pembelajaran ke : 1

Alokasi waktu : 1 hari ( 3x35 menit )

B. KOMPETENSI INTI

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya. 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan ke-luarga, teman, guru, dan tetangganya.

3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca) dan bertanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain.

4. Menyajikan pengetahuan factual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan peri-laku anak beriman dan berakhlak mulia.

C. KOMPETENSI DASAR

(3)

3 D. INDIKATOR

1. (3.7.1) Membedakan hewan langka dan tidak langka

2. (3.7.2) Menjelaskan pentingnya pelestarian hewan langka di Indonesia agar tidak punah.

E. TUJUAN

1. Setelah membaca teks siswa diharapkan mampu menjelaskan pengertian hewan langka (hampir punah) dengan benar.

2. Melalui metode example non example siswa diharapkan mampu membedakan hewan langka dan hewan tidak langka di Indonesia dengan benar.

3. Setelah berdiskusi siswa diharapkan mampu menjelaskan 3 penyebab langkanya hewan di Indonesia dengan benar.

4. Setelah berdiskusi siswa diharapkan mampu menjelaskan 3 cara pelestarian hewan agar tidak punah dengan benar.

5. Setelah brdiskusi siswa diharapkan mampu menceritakan minimal 3 tempat perlindungan hewan yang ada di Indonesia dengan benar.

F. MATERI

1. Hewan-hewan langka di Indonesia

2. Pentingnya pelestarian makhluk hidup (hewan)

(materi lengkapnya disajikan sebagai lampiran 1)

G. PENDEKATAN, STRATEGI & METODE

Pendekatan : Ilmiah (Scientific approach) Startegi Pembelajaran : Cooperative learning

(4)

4 H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi

Waktu Pendahuluan 1. Mengajak semua siswa berdoa menurut

agama dan keyakinan masing-masing ( untuk mengawali kegiatan pembelajaran)

2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa.

3. Mengajak siswa berdinamika dengan bernyanyi bersama-sama (lagu pergi belajar). 4. Mengonfirmasi tema dan sub tema yang akan

diajarkan yaitu tentang “Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan ”

10 menit

Inti 1. Guru mengajak siswa membaca teks tentang hewan langka yang ada di Indonesia.

2. Guru menunjukkan gambar-gambar hewan yang merupakan hewan langka dan tidak langka di Indonesia.

3. Guru membagikan gambar hewan kepada siswa secara berpasangan (teman sebangku) kemudian berdiskusi mengenai gambar tersebut.

4. Setelah berdiskusi tentang gambar tersebut siswa dapat membedakan hewan langka dan tidak langka di Indonesia.

5. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang mana setiap kelompok membahas materi yang berbeda.

(5)

5 untuk mendiskusikan penyebab terjadinya

kelangkaan hewan. Untuk kelompok II berdiskusi tentang cara melestarikan hewan langka agar tidak punah. Dan untuk kelopok III mendiskusikan tempat-tempat perlindungan hewan langka di Indonesia. 7. Setelah berdiskusi, setiap kelompok

menuliskan hasil diskusi mereka pada lembaran yang diberikan guru

8. Setelah semua kelompok selesai menuliskan hasil kerjanya, kemudian ketua kelompok mempresentasikan di depan kelas.

9. Setelah ketua kelompok selesai mempresentasikan hasil kerja kelompoknya, guru dan siswa bersama-sama memberikan tepuk tangan sebagai bentuk apresiasi kepada setiap kelompok.

10.Hasil diskusi yang telah dipresentasikan kemudian dikumpulkan di meja guru.

Penutup 1. Guru melakukan tanya-jawab tentang materi yang telah dipelajari bersama.

2. Kemudian guru memberikan simpulan mengenai hewan-hewan langka.

3. Guru melakukan penilaian hasil belajar. 4. Guru memberikan tugas sebagai penguatan

pemahaman siswa mengenai hewan langka yang ada di Indonesia.

5. Setelah itu guru memberikan pesan moral kepada siswa.

6. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk

(6)

6 mengakhiri kegiatan pembelajaran).

7. Guru mengajak siswa untuk bernyanyi bersama-sama kemudian keluar kelas secara tertib.

I. MEDIA & SUMBER

1. Media : kartu/poster gambar 10 hewan langka dan 5 hewan yang tidak langka di Indonesia.

(media lengkapnya disajikan sebagai lampiran 2)

2. Sumber:

Afriki dkk. 2013. Buku Siswa Kelas 4 Tema 6 “Indahnya Negeriku”. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Afriki dkk. 2013. Buku Guru Kelas 4 Tema 6 “Indahnya Negeriku”. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Rositawaty,s.Muharam Aris.2008.Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam VI. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Internet :

http://bierbios.blogspot.com/2013/05/hewan-langka-di-indonesia-dan-cara.html

diakses pada 1 Mei 2015

J. PENILAIAN

1. Tes Tertulis dalam bentuk pilihan ganda .

2. Penilaian sikap selama bekerja kelompok ( berdiskusi ) 3. Penilaian kinerja presentasi.

(7)

7 Mengetahui

Kepala Sekolah, Guru Kelas 4

……… ……….

(8)

Lampiran I (Materi ) Hewan Langka di Indonesia dan Cara Pelestariannya.

A. HEWAN LANGKA dan HEWAN TIDAK LANGKA

Hewan langka adalah hewan yang jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukannya di alam. Sedangkan hewan tidak langka adalah hewan yang sering kita jumpai dan jumlahnya banyak.

a) Hewan-hewan Langka 1. 1. Orang Utan Sumatra

Gambar 1.0 Orang Utan Sumatera

Orangutan Sumatra (Pongo abelii) adalah spesies orangutan terlangka. Orangutan Sumatra hidup dan endemik terhadap Sumatra, sebuah pulau yang terletak di Indonesia. Mereka lebih kecil daripada orangutan Kalimantan. Orangutan Sumatra memiliki tinggi sekitar 4.6 kaki dan berat 200 pon. Betina lebih kecil, dengan tinggi 3 kaki dan berat 100 pon. Orangutan menjadi hewan langka dikarenakan Orangutan sering diburu oleh manusia karena dianggap sebagai binatang yang merusak perkebunan mereka. Orangutan juga banyak ditangkap untuk dipeejualkan ke luar negeri. Dan tidak jarang habitat orangutan dirusak oleh manusia yang menyebabkan mereka kehilangan tempat tinggalnya.

2. 2. Badak Jawa/Badak Bercula Satu

(9)

9 Badak jawa atau Badak bercula-satu kecil (Rhinoceros sondaicus) adalah anggota famili Rhinocerotidae dan satu dari lima badak yang masih ada. Badak ini masuk ke genus yang sama dengan badak india dan memiliki kulit bermosaik yang menyerupai baju baja. Badak ini memiliki panjang 3,1–3,2 m dan tinggi 1,4–1,7 m. Badak ini lebih kecil daripada badak india dan lebih dekat dalam besar tubuh dengan badak hitam. Ukuran culanya biasanya lebih sedikit daripada 20 cm, lebih kecil daripada cula spesies badak lainnya. Populasi badak Jawa di alam bebas lainnya berada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam dengan perkiraan populasi tidak lebih dari delapan pada tahun 2007. Berkurangnya populasi badak jawa diakibatkan oleh perburuan untuk diambil culanya, yang sangat berharga pada pengobatan tradisional Tiongkok.

3. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)

Gambar 1.2 Harimau Sumatera

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered) dalam daftar merah spesies terancam yang dirilis Lembaga Konservasi Dunia IUCN. Populasi liar diperkirakan antara 400-500 ekor, terutama hidup di taman-taman nasional di Sumatera. Penghancuran habitat merupakan ancaman terbesar terhadap populasi saat ini. Pembalakan tetap berlangsung bahkan di taman nasional yang seharusnya dilindungi.

3. 4. Anoa

(10)

10 Anoa adalah hewan khas Sulawesi. Ada dua spesies anoa yaitu: Anoa Pegunungan (Bubalus quarlesi) dan Anoa Dataran Rendah (Bubalus depressicornis). Keduanya tinggal dalam hutan yang tidak dijamah manusia. Penampilan mereka mirip dengan kerbau dan memiliki berat 150-300 kg. Anak anoa akan dilahirkan sekali setahun. Kedua spesies tersebut dapat ditemukan di Sulawesi, Indonesia. Sejak tahun 1960-an berada dalam status terancam punah. Diperkirakan saat ini terdapat kurang dari 5000 ekor yang masih bertahan hidup. Anoa sering diburu untuk diambil kulitnya, tanduknya dan dagingnya. Anoa merupakan satwa endemik Pulau Sulawesi, khususnya Sulawesi Tenggara.

4. 5. Babirusa (Babyrousa babirussa)

Gambar 1.4 babi rusa

Babirusa (Babyrousa babirussa) hanya terdapat di sekitar Sulawesi, Pulau Togian, Malenge, Sula, Buru dan Maluku. Habitat babirusa banyak ditemukan di hutan hujan tropis. Hewan ini gemar melahap buah-buahan dan tumbuhan, seperti mangga, jamur dan dedaunan. Mereka hanya berburu makanan pada malam hari untuk menghindari beberapa binatang buas yang sering menyerang. Mereka sering diburu penduduk setempat untuk dimangsa atau sengaja dibunuh karena merusak lahan pertanian dan perkebunan. Populasi hewan yang juga memangsa larva ini kian sedikit hingga termasuk dalam daftar hewan yang dilindungi. Jumlah mereka diperkirakan tinggal 4000 ekor dan hanya terdapat di Indonesia.

5. 6. Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi)

(11)

11 Burung Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik (spesies asli) di Pulau Jawa. Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Populasi burung Elang Jawa di alam bebas diperkirakan tinggal 600 ekor. Badan Konservasi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengategorikannya terancam punah. Habitat burung Elang Jawa hanya terbatas di Pulau Jawa, terutama di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan.

6. 7. Bekantan

7. Bekantan atau biasa disebut Monyet Belanda merupakan satwa endemik Pulau Kalimantan (Indonesia, Brunei, dan Malaysia). Bekantan merupakan sejenis kera yang mempunyai ciri khas hidung yang panjang dan besar dengan rambut berwarna coklat kemerahan. Dalam bahasa ilmiah, Bekantan disebut Nasalis larvatus. Bekantan yang merupakan satu dari dua spesies anggota Genus Nasalis ini sebenarnya terdiri atas dua subspesies yaitu Nasalis larvatus larvatus dan Nasalis larvatus orientalis. Nasalis larvatus larvatus terdapat dihampir seluruh bagian pulau Kalimantan sedangkan Nasalis larvatus orientalis terdapat di bagian timur laut dari Pulau Kalimantan.

8.

Gambar 1.6 Bekantan

Satwa yang dilindungi ini lebih banyak menghabiskan waktu di atas pohon. Walaupun demikian Bekantan juga mampu berenang dan menyelam dengan baik, terkadang terlihat berenang menyeberang sungai atau bahkan berenang dari satu pulau ke pulau lain. Pada tahun 1987 diperkirakan terdapat sekitar 260.000 Bekantan di Pulau Kalimantan saja tetapi pada tahun 2008 diperkirakan jumlah itu menurun drastis dan hanya tersisa sekitar 25.000. Hal ini disebabkan oleh banyaknya habitat yang mulai beralih fungsi dan kebakaran.

9. 8. Merak Jawa

(12)

12 memiliki nama ilmiah Pavo muticus. Merak Jawa adalah salah satu burung dari tiga Indocina dan Jawa, Indonesia. Sebelumnya Merak Hijau ditemukan juga di India, Bangladesh dan Malaysia, namun sekarang telah punah di sana. Walaupun berukuran sangat besar, Merak Hijau adalah burung yang pandai terbang.

11.9. Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)

12.Gajah Sumatera merupakan mamalia terbesar di Indonesia, sayangnya jumlah populasi pemilik nama latin Elephas maximu sumatranus ini berkurang drastis. Selain perburuan gadingnya, Gajah Sumatera juga kerap dibunuh karena merusak perkebunan warga, seperti yang terjadi di Taman Nasional Tesso Nilo beberapa waktu lalu. Pembukaan hutan secara besar-besaran menghancurkan ekosistem Gajah Sumatera sehingga hewan langka yang harus dilindungi ini malah “disiksa

di rumahnya sendiri”. Berdasarkan survei terakhir, saat ini jumlah Gajah

Sumatera diperkirakan hanya sekitar 300 ekor. Kita hanya bisa berharap pada konservasi gajah di Taman Nasional Way Kambas sehingga Gajah Sumatera tetap lestari.

Gambar 1.8 Gajah Sumatera

10. Komodo (Varanus komodoensis)

(13)

13 Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu. Berkurangnya populasi komodo ini disebabkan tiga hal. Pertama, keterbatasan makanan komodo karena populasi manusia meningkat. Komodo merupakan hewan karnivora yang biasanya mengonsumsi rusa, kerbau dan babi hutan. Sebagian masyarakat di sekitar juga mengonsumsi rusa dan kerbau. Penyebab kedua, kebakaran hutan yang berimbas juga pada keterbatasan makanan. Faktor terakhir tentu saja isu global warming yang santer dibicarakan saat ini. Efek dari global warming menyebabkan perubahan cuaca yang tidak menentu dan berakibat pada populasi komodo.

- Gambar 1.9 Komodo

b) Hewan tidak langka 1. Sapi

(14)

14 Gambar 2.0 Sapi

2. Kambing

Kambing merupakan binatang pemamah biak yang berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar. Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berambut lurus dan kasar. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu.

Gambar 2.1 Kambing 3. Kucing

(15)

15 Gambar 2.2 Kucing

4. Kuda

Kuda memiliki tubuh yang tertupi rambut walaupun pada tubuhnya rambut tersebut tidak terlihat jelas. Rambut-rambut tersebut berfungsi sebagai pelindung tubuh dari pengaruh panas dan dingin. Pada bagian atas antara kepala dengan leher terdapat rambut yang tebal dan banyak, begitu juga pada bagian ekor. Hampir sama juga dengan hewan lainnya pada kelas mamalia, kuda memiliki mata, hidung, mulut, daun telinga, berkaki empat, dan mempunyai ekor. Kuda memiliki jari yang ganjil sehingga termasuk kedalam kelompok mamalia berjari ganjil dan disetiap kaki hanya memiliki satu kuku (berkuku satu).

Gambar 2.3 Kuda

5. Kelinci

(16)

16 telah menjadi kelinci terbesar di dunia dengan tingi/panjang 4 feet + 4 inci (132 sentimeter) dan berat 3,5 stones (22,2 kilogram)

(17)

17 B. PELESTARIAN HEWAN LANGKA

Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan manusia. Di Indonesia banyak species hewan di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini. Banyak tumbuhan dan hewan menjadi langka. Tahukah kamu apakah yang dimaksud dengan hewan langka ? hewan langka adalah hewan yang jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukan di alam. Kelangkaan hewan disebabkan oleh sebagai berikut :

a. Penggunaan hewan yang berlebihan b. Perburuan dan penangkapan hewan liar

c. Penebangan pohon langka untuk kepentingan manusia

Pelestarian hutan merupakan salah satu bentuk usaha untuk melestarikan sumber daya alam hayati. Pelestarian hutan meliputi pelestarian hewan dan tumbuhan yang hidup di dalamnya. Usaha pelestarian tersebut dibedakan menjadi pelestarian in-situ dan pelestarian ex-situ. Pelestarian in-situ adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan pada habitat asli. Misalnya, pelestarian komodo di Pulau Komodo dan badak bercula satu di Ujung Kulon. Pelestarian ex-situ adalah pelestarian hewan dan tumbuhan yang dilakukan dengan memindahkan dari habitat aslinya dan dipelihara di tempat lain yang sesuai. Misalnya, kebun binatang yang banyak memelihara hewan dari tempat lain. Usaha pelestarian hewan langka juga dilakukan dengan melindungi suatu wilayah tertentu. Wilayah tersebut antara lain :

(18)

18 Jawa Barat. Selain melestarikan hutan, tempat ini juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.

 Suaka Margasatwa adalah cagar alam yang khusus digunakan untuk melindungi hewan yang hidup di dalamnya. Contoh suaka margasatwa yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut :

 Suaka Margasatwa Gunung Leuser di Aceh, merupakan suaka margasatwa yang terbesar di Indonesia. Hewan yang dilindungi di tempat ini antara lain, gajah, badak sumatra, orang utan, tapir, harimau, kambing hutan, rusa, dan berbagai jenis burung

 Suaka Margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama melindungi komodo. Selain komodo, tempat ini juga melindungi burung kakak tua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa

(19)

19 Lampiran II Media ( poster/kartu gambar )

Gambar 1.0 Orang Utan Sumatera Gambar 1.1 Badak Bercula Satu

Gambar 1.2 Harimau Sumatera Gambar 1.3 Anoa

Gambar 1.4 babi rusa Gambar 1.5 Elang Jawa Gambar 1.6 Bekantan

(20)

20

Gambar 2.0 Sapi Gambar 2.1 Kambing Gambar 2.2 Kucing

(21)

21 Lampiran III

LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)

TOPIK MATAERI : Hewan Langka Dan Pelestariannya A. Pendahuluan

Hewan langka adalah hewan yang jumlahnya sangat sedikit sehingga kita jarang menemukannya di alam. Dampak buruk yang diakibatkan karena terjadi kepunahan terhadap makhluk hidup, merugikan manusia. Di Indonesia banyak species hewan di ambang kepunahan dan bahkan sudah punah. Menurut hukum alam suatu species yang sudah punah, tidak akan tercipta lagi di bumi ini.

B. Tujuan

1. Mengetahui penyebab terjadinya kelangkaan hewan di Indonesia. 2. Mengetahui cara melestarikan hewan langka agar tidak punah. 3. Mengetahui tempat-tempat perlindungan hewan langka di Indonesia. C. Langkah Kerja

1. Siswa membagi diri menjadi 3 kelompok.

2. Setiap kelompok mendapatkan materi yang berbeda masing-masing satu materi.

3. Hasil diskusi ditulis pada lembaran LKS, kemudian dipresentasikan kedepan kelas oleh ketua kelompok.

D. Tugas

(22)

22 2. Untuk kelompok II berdiskusi tentang cara melestarikan hewan langka

agar tidak punah.

3. Dan untuk kelompok III mendiskusikan tempat-tempat perlindungan hewan langka di Indonesia.

(23)

23 Lampiran IV (Lembar Evaluasi dan Kunci Jawaban)

Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/semester : 4/ 1

Tema/Sub tema : Indahnya Negeriku/

Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan

A. Tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda

1. Berikut ini merupakan faktor yang menyebabkan hewan terancam punah

yaitu ....

a. pembentukan hutan lindung c. penangkaran hewan langka

b. penebangan pohon d. penanaman pohon

2. Hewan yang terancam punah ialah hewan yang ....

a. berada di banyak tempat c. jumlahnya banyak

b. jumlahnya sedikit d. perkembangbiakannya mudah

3. Kadal terbesar di dunia yang terancam punah ialah ....

a. anoa c. komodo

b. Caerulean paradise d. maleo

4. Burung yang diburu karena bulunya yang indah ialah ....

a. kakatua c. merpati

b. merak jawa d. rangkong

5. Hewan berikut yang tidak terancam punah adalah ....

a. badak jawa c. harimau Sumatra

b. kambing d. Orangutan

6. Pelestarian hewan yang dilakukan pada habitat aslinya adalah ....

a. cagar alam c. pelestarian in-situ

b. kebun binatang d.pelestarian ex-situ

Nama : ………

(24)

24

7. Berikut ini yang bukan hewan langka kecuali…

a.burung cenderawasih c. sapi

b. kuda d. semua benar

8. Badak bercula satu merupakan hewan yang di lindungi. Tujuan pelestarian hewan badak bercula satu adalah....

a. mencegah kepunahan karena kulitnya untuk bahan kerajinan b. mencegah kepunahan karena perkembangbiakanya yang lambat c. memperbanyak jumlahnya karena culanya untuk bahan obat

d. mempertahankan jumlah karena perkembangbiakanya yang cepat

9. Pemerintah melindungi hewan langka dari perburuan liar agar hewan langka tersebut....

a. jumlahnya semakin banyak c. populasinya semakin berkurang b. mengalami kepunahan d. tetap dapat dimanfaatkan manusia 10. Pulau komodo terdapat di provinsi...

a. Bali b. Jawa

c. NTB d. NTT

Jawaban

1. b 6. c

2. b 7. a

3. c 8. b

4. b 9. c

5. b 10. d

(25)

25 B. Penilaian Sikap

Menyelesaikan Tugas Kelompok

(Mendiskusikan penyebab terjadinya kelangkaan hewan, cara melestarikan hewan langka agar tidak punah, tempat-tempat perlindungan hewan langka di Indonesia.)

Presentasi hasil diskusi tentang penyebab langkanya hewan di Indonesia, cara pelestarian dan tempat perlindungan hewan langka di Indonesia.

No.

(26)

26 3 = Baik

4 = Sangat baik

Skor maksimal= 24

Skor perolehan

Nilai = X 100

Gambar

Gambar 1.1  Badak Bercula Satu
Gambar 1.2 Harimau Sumatera Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) adalah subspesies harimau yang habitat aslinya di pulau Sumatera, merupakan satu dari enam subspesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi s
Gambar 1.4 babi rusa
Gambar 1.6 Bekantan
+7

Referensi

Dokumen terkait

KI-4 Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis danlogis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anaksehat,

Pengetahuan siswa tentang tahap-tahap yang perlu dipersiapkan untuk membuat sebuah karya seni masih kurang baik Pengetahuan siswa tentang tahap-tahap yang perlu dipersiapkan

saat ini apabila dilihat dari aspek social, ekonomi, dan budaya terdapat peninggalan masa pra sejarah yang masih dilestarikan oleh bangsa Indonesia seperti di pulau

Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan tentang masyarakat, pemerintahan dan kebudayaan pada masa Kerajaan Islam di Indonesia yang masih tampak dalam kehidupan

6. Menjelaskan Sumber Daya Alam Berdasarkan habitat 3. Memberdakan Sumber Daya Alam terestris dan aquatik 4. Memberikan contoh 5 Sumber Daya Alam terestris dan aquatik..

Dengan menggunakan rpp k13 revisi 2016 yang sudah dibagikan di atas, kami harapkan semua guru khususnya pengajar kelas 4 sekolah dasar bisa segera mengganti rencana

3.1.1 Menuliskan gagasan pokok dan gagasan pendukung dari setiap paragraf teks yang dibaca.. 4.1.1 Menyusun gagasan pokok dan gagasan pendung dari teks yang dibaca menjadi

 Siswa memilih salah satu topik yang disediakan dan mengingat kembali yang sudah dipelajari tentang topik tersebut..  Siswa memilih pasangan teman dan membagikan informasi yang