I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun (Folium) merupakan suatu bagian tumbuhan yang penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat hanya pada batang saja dan tidak pernah terdapat pada bagian lain pada tumbuhan. Daun mempunyai helaian daun (lamina) yaitu bagian yang melebar yang bertaut pada batang oleh sebuah tangkai daun (petiolus). Buku-buku (nodus) adalah bagian batang tempat duduk atau melekatnya daun. Tempat diatas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya pipih dan melebar. Daun lengkap terdiri dari bagian pelepah daun, tangkai daun dan helai daun. Jika tidak mempunyai salah satu atau kedua bagiantersebut maka di sebut daun tidak lengkap. Umumnya tumbuhan berdaun tidak lengkap, dapat berupih, bertangkai atau duduk langsung pada batang. Bentuk umum daun ditentukan berdasarkan letak bagian daun yang terlebar, perbandingan lebar dengan panjang helai daun, dan pertemuan antara helai daun dengan tangkai daun, bentuk pangkal, ujung dan tepi daun. Keragaman daun juga dapat dilihat pada susunan pertulangan daun, ketebalan helai daun, dan warna serta bagian permuaannya.
Bunga merupakan alat perkembang biakan dari tumbuhan, karena bunga dapat tumbuh menjadi buah yang berisi biji, biji dan dari biji dapat tumbuh tanaman baru. Bunga merupkan penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga dapat berlangsung proses penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan (buah dan biji).
Bunga yang lengkap mempunyai empat bagian bunga sebagai berikut : a. Kelopak (Calyx)
b. Tajuk atau Mahkota (Corolla) c. Benang sari (Stamen)
d. Putik (pistillum)
Bunga tidak lengkap atau tidak sempurna apabila salah satu bunga bagian bunga diatas tidak ada. Dari bunga yang tidak lengkap kita mengenal bunga jantan dan bunga betina. Pada umumnya, bunga dapat menunjukan suatu simetri dalam bentuknya. Dalam hal ini terdapat tiga tipe simetri yaitu :
a. Radial simetri (Actinomorphus atau Regularis), yaitu buga yang mempunyai banyak bidang simetri.
b. Bilateral simetri (Zygomorphus), yaitu bunga yang hanya mempunyai satu bidang simetri.
Bunga dapat muncul secara tunggal maupun bersama-sama dalam satu rangkaian. Bunga yang muncul secara bersama-sama disebut sebagai bunga majemuk atau inflorescence. Pada beberapa spesies, bunga majemuk dapat dianggap awam sebagai bunga (tunggal), misalnya pada Anthurium dan bunga matahari. Satuan bunga yang menyusun bunga majemuk disebut floret.
Secara botani, bunga adalah bagian tanaman untuk menghasilkan biji. Penyerbukan dan pembuahan berlangsung pada bunga. Setelah pembuahan, bunga akan berkembang lebih lanjut membentuk buah. Pada tumbuhan berbunga, buah adalah struktur yang membawa dan melindungi biji.
Buah pada umumnya dibedakan berdasarkan asal-usulnya sehingga kita dapat mengenal adanya buah sejati dan buah semu. Pembagian tersebut merupakan pembagian yang sangat umum dan dalam perkembangannya masih dibedakan lagi dalam berbagai sub bagian. Masing-masing sub bagian tersebut memiliki karakateristik tersendiri yang membedakannya dengan tipe yang lainnya. Biji memiliki peranan yang sangat penting dalam tumbuhan tingkat tinggi. Reproduksi secara seksual pada Spermatophyta melibatkan biji secara penuh dalam proses pembentukan individu baru. Dengan demikian biji memiliki bagian-bagian tertentu yang mendukung fungsinya masing-masing.
penting. Namun, mengingat ruang lingkup praktikum laboratorium yang terbatas maka kita membutuhkan suatu metode khusus yang lebih efektif.
Berdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut di atas, maka dianggap perlu untuk melaksanakan praktikum lapangan Morfologi Tumbuhan, mengenai pengamatan Daun, Bunga, Buah dan Biji. Hal ini dapat menjadi bahan perbandingan sekaligus pembuktian terhadap teori yang ada dengan kenyataan di lapangan melalui suatu bentuk pengamatan secara langsung pada habitat dimana tumbuhan tersebut hidup.
a) Untuk mengetahui dan mengenal bagian-bagian daun, serta membedakan daun lengkap dan daun tidak lengkap.
b) Untuk mempelajari bermacam-macam tipe daun majemuk serta membedakan antara daun majemuk dan daun tunggal.
c) Dapat mempelajari bagian-bagian bunga, susunan bunga majemuknya dan macam-macam tipe bunga.
d) Untuk mengetahui deskripsi buah dan biji pada tumbuhan berkayu.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Daun merupakan tempat proses fotosintesis sehingga pada umumnya berbentuk pipih dan melebar. Daun juga merupakan suatu bagian tumbuhan yang paling penting dan pada umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah daun besar. Bagian batang tempat melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus), dan tempat diatas daun yang merupakan sudut antara daun dan batang dinamakan ketiak daun (axilla). Daun lengkap yaitu daun yang memiliki upih atau pelepah daun (Vagina), tangkai daun (Petiolus), helaian daun (lamina)
Tumbuhan yang mempunyai daun yang lengkap tidak begitu banyak jenisnya. Contohnya pada daun pisang, bambu, pinang, dan keladi. Ketiga tumbuhan itu tergolong tumbuhan yang memiliki daun lengkap karena ada pelepah, tangkai dan helaian daun. Kebanyakan tumbuhan mempunyai daun tidak lengkap atau kehilangan satu atau dua bagian dari daun. Ada beberapa kemungkinan susunan daun yang tidak lengkap :
a) Daun bertangkai, yaitu daun yang hanya terdiri atas tangkai dan helaian daun saja. Sebagian besar tumbuhan mempunyai daun yang demikian, contohnya pada daun nagka, daun mangga, dan lain-lain.
d) Filodia, yaitu daun yang hanya terdiri atas tangkai daun saja, biasanya tangkai daun lalu menjadi pipih sehingga menyerupai helaian daun, jadi merupakan helaian daun semu (palsu).
Jika diperhatikan lebih dalam lagi mengenai daun berbagai jenis tumbuhan maka akan terlihat dua perbedaan daun yaitu daun tunggal dan daun majemuk. Daun tunggal dapat mempunyai bagian-bagian daun yang berbeda antara golongan tumbuhan satu dengan yang lain karena pada daunnya hanya terdapat satu helai daun saja. Sedangkan Daun majemuk adalah daun yang pada satu tangkainya terdapat lebih dari satu helaian daun.
Bunga adalah alat pembiakan Angiospermae (spermatophyta biji tertutup, terdiri dari monokotil dan dikotil). Terdapat dua jenis bunga yaitu bunga uniseksual dan biseksual. Uniseksual yaitu jika pada satu bunga hanya ada salah satu jenis alat pembiakan, disebut bunga jantan dan betina sedangkan bunga biseksual yaitu jika pada satu bunga hadir kedua jenis alat pembiakan, berarti bunga jantan dan betina gabung dalm satu bunga (Sujana, 2007).
membentuk kaliks yang biasanya berwaran hijau dan ditemukan paling rendah kedudukannya pada reseptakel. Disebelah dalam sepal adalah corolla yang terdiri atas petal, pada umumnya berwarna yang membentuk perhiasan bunga. Bila semua perhiasan bunga itu sama, mereka disebut tepal. Di dalam perhiasan bunga dijumpai dua macam organ reproduksi, yang sebelah luar disebut stamen yang bersma-sama membentuk androsium, dan sebelah dalam di sebut karpel yang membentuk ginesium (Fahn, 1991).
Buah adalah perkembangan dinding bakal buah dan terkadang juga bagian-bagian bunga yang lain. Buah mengandung biji. Buah memiliki bentuk yang bermacam-macam. Pada setiap macam buah tersebut msing-masing membantu menyebarkan biji-bijinya. Ada yang dibantu dengan struktur khusus sehingga disebarkan oleh angin, ada yang melekat pada pakaian kita atau bulu hewan, sehingga dapat terbawa ke tempat lain. Biji adalah sporofit embrio dorman dengan makanan cadangan dan salut pelindung. Biji memiliki dua fungsi, yakni menyebarkan spesies ke tempat baru dan mempertahankan spesies dalam keadaan iklim yang tidak menguntunglan (Kimball, 1999: 350).
ada bagian-bagian lainnya yang masih tinggal, bagian ini tidak menjadi bagian buah yang berarti (Tjitrosoepomo, 2003:222).
Tumbuhan biji merupakan tumbuhan dengan tingkat perkembangan filogenetik tertinggi, yang dicirikan dengan adanya suatu organ yang berupa biji (dalam bahasa Yunani: sperma). Biji berasal dari bakal biji yang dapat disamakan dengan makrosporangium. Di dalamnya dihasilkan makrosporan yang tidak pernah meninggalkan tempatnya dan di tempat itu selanjutnya berkembang menjadi makroportalium dengan arkegonium serta sel telurnya. Setelah terjadi pembuahan, zigot yang terbentuk berkembang menjadi embrio yang sementara tetap di tempat itu pula. Selanjutnya, bakal biji yang kemudian mengandung embrio itu berkembang menjadi alat reproduksi yang disebut biji. Jadi, dari segi ontogeninya, biji adalah suatu alat reproduksi generatif atau seksual karena terjadinya didahului oleh suatu peristiwa seksual, yakni peleburan sel telur dengan sel kelamin jantan (Tjitrosoepomo, 2004:1).
yakni buah sungguh atau buah sejati dan buah semu atau fructus spurius (Tjitrosoepomo, 2007:69).
III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian mata kuliah Dendrologi pada daun, bunga, buah dan biji tanaman dilaksanakan pada hari kamis, 7 Mei 2015 dan pukul 15.00 sampai dengan selesai, kemudian dilanjutkan pengambilan sampel Herbarium pada hari minggu, 10 Mei 2015 dan pukul 09.00 sampai dengan selesai. Penelitian daun, bunga, buah dan biji bertempat di ruangan kelas KHT A Jurusan Kehutanan Fakultas Kehutanan Universitas Tadulako dan pengambilan sampel di desa Kawatuna, Kecamatan Mantikulore, Palu.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan pada saat penelitian yaitu alat tulis menulis, buku gambar, cutter, botol semprot, guntingan ranting, lakban kecil dan besar
cumini), buah johar (Senna seamea Lamk.), buah jati (Tectona grandis L.), buah gmelina (Gmelina arborera), buah pinus (Pinus merkusii Jungh.et da Vriesse).
III.3 Cara Kerja
a) Daun Lengkap dan Daun tidak Lengkap
Kita menulis nama daerah dan nama ilmiah tumbuhan serta nama familinya. Kemudian kita gambar bentuk daun yang diamati serta kita berikan keterangan bagian-bagian daunnya yang meliputi ujung daun, pangkal daun, tepi daun, dan pertulangan daun. Setelah itu, kami menentukan mana daun lengkap serta daun tidak lengkap.
b) Daun Tunggal dan Daun Majemuk
c) Bunga
Kita tuliskan nama spesies dan nama familinya dari setiap specimen yang telah kami siapkan. Kemudian kita gambar bunga dari masing – masing jenis tumbuhan diatas dan kita beri keterangan yang meliputi tangkai Bunga/ Ibu tangkai bunga, daun pelindung (Brachtea), kelopak (Calyx), mahkota (Corolla), benang sari (Stamen), putik (Pistillum). Lalu kita tuliskan susunan bunga majemuknya.
d) Buah dan Biji
Kita menulis nama species dan familinya dari setiap specimen yang telah kami siapkan. Kemudian kita gambar buah lengkap dengan bagian-bagiannya dan kita beri keterangan yang meliputi kulit buah, warna buah, bentuk buah, dan sisik buah. Setelah itu, kita gambar biji utuh dan kita beri keterangan yang meliputi tali pusar biji, kulit biji, warna biji, embryo, lembaga (kotiledon), dan sayap biji.
e) Tehnik Pembuatan Herbarium
bagian telah tertutup dengan kertas Koran dan dirapikan, lalu kita ikat menggunakan tali raffia. Kemudian kita berikan etiket gantung/label pada specimen tersebut.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
III.1 Hasil
Adapun hasil yang diperoleh dalam pengamatan yaitu, sebagai berikut : a) Daun Lengkap dan Daun tidak Lengkap
Gambar Keterangan
Nama Specimen : Daun Pinang Species : (Areca catechu) Family : Araceae
Nama Specimen : Daun Jarak
Species : (Richinus comunis L.)
Family : Euphobiaceae
b) Daun Tunggal dan Daun Majemuk
Gambar Keterangan
Nama Specimen : Daun Eboni
Species : (Diospyros celebica) Family : Ebenaceae
Nama Specimen : Daun Leda
Species : (Eucalyptus deglupta) Family : Myrtaceae
Nama Specimen : Daun Gmelina Species : (Gmelina arborea) Family : Verbenaceae
Nama Specimen : Daun Johar Species : (Senna seamea) Family : Leguminosae
Nama Specimen : Daun Kapok Species : (Ceiba petandra) Family : Maivaceae
c) Bunga
Gambar Keterangan
Nama Specimen : Bunga Johar Species : (Senna seamea) Family : Leguminosae
Nama Specimen : Bunga Jati
Species : (Tectona grandis) Family : Verbenaceae
Nama Specimen : Bunga Gamal
Species : (Cliricidia maculata) Family : Leguminosae
Nama Specimen : Bunga Lamtoro
Nama Specimen : Bunga Jembolan Species : (Eugenia cumini) Family : Myrtaceae
d) Buah dan Biji
Gambar Keterangan
Nama Specimen : Buah Johar
Species : (Senna seamea Lamk.) Family : Leguminosae
Nama Specimen : Buah Jati
Species : (Tectona grandis L.) Family : Verbenaceae
Nama Specimen : Buah Gmelina Species : (Gmelina arborea) Family : Verbenaceae
Nama Specimen : Buah Pinus Species : (Pinus Merkusii
Jungh.et da Vriesse) Family : Pinaceae
Nama Specimen : Biji Johar
Species : (Senna seamea Lamk.) Family : Leguminosae
Nama Specimen : Biji Jati
Species : (Tectona grandis L.) Family : Verbenaceae
Nama Specimen : Biji Gmelina Species : (Gmelina arborea) Family : Verbenaceae
Nama Specimen : Biji Pinus Species : (Pinus Merkusii
Jungh.et da Vriesse) Family : Pinaceae
III.2 Pembahasan
a) Daun Lengkap dan Daun tidak Lengkap
Daun Jarak ( Richinus comunis L ) adalah tumbuhan liar setahun ( annual ) dan biasa terdapat di hutan, tanah kosong, di daerah pantai, namun sering juga dikembangbiakkan dalam perkebunan. Tanaman ini tergolong tanaman perdu, memiliki daun tunggal menjari antara 7-9, berdiameter 10-40 cm. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang memiliki daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian daun saja.
Sebutan untuk pohon jarak di Indonesia berbeda-beda di setiap daerah. Namun jarak memiliki batang berbentuk bulat licin, berongga, berbuku-buku jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan daunnya berseling berbentuk bulat dan ujungnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada permukaan bawah. Jarak merupakan sumber minyak jarak dan mengandung zat ricin, yang sejenis racun mematikan.
b) Daun Tunggal dan Majemuk
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan di dapatkan bahwa pada daun eboni (Diospyros celebica) yang berasal dari family Ebenaceae memiliki stuktur daun yang terdiri atas helai daun, tangkai daun, tangkai anak daun dan ibu tangkai daun. Daun eboni (Diospyros celebica) merupakan daun mejemuk karena tangkainya bercabang-cabang dan setiap tangkai terdapat helai daun, daun eboni (Diospyros celebica) juga termasuk daun majemuk menyirip gazal dan tidak termasuk daun majemuk menyirip ganda karena ditinjau dari jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak daun berpasangan. Sementara untuk tata letak daun eboni (Diospyros celebica) tersebar pada batang.
jumlah ank daunnya biasanya lalu menjadi genap dan memiliki tata letak berhadap/bersilang.
Daun Gmelia (Gmelia arborea) yang berasal dari family Verbenaceae ini merupakan daun tunggal karena pada setiap tangkai daunnya hanya terdapat satu helaian daun saja. Daun Gmelia (Gmelia arborea) tersusun atas helai daun, tangkai daun, tangkai anak daun tulang daun dan ibu tangkai daun yang tata daun pada batang tersusun berhadapan berseling.
Johar (Senna seamea) adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk dalam family Leguminosae termasuk kedalam daun majemuk menyirip genap karena disebabkan karena terdapat sejumlah anak daun yang berpasang-pasangan di kanan kiri ibu tangkai. Daun Johar (Senna seamea) juga termasuk sebagai daun menyirip ganda dua karena anak daun duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai. Tata letak daun Johar (Senna seamea) pada batang adalah berhadapan/ bersilang .
daun gasal (imparipinnatus), helai daun saat muda berwarna hijau muda dan termasuk daun menyirip ganda tiga.
Terakhir pada daun kapuk (Ceiba petandra) yang berasal dari family Malvaceae memiliki struktur sama seprti daun lainnya yaitu tersusun atas helai daun, tangkai daun, tangkai anak daun tulang daun dan ibu tangkai daun. Daun kapuk (Ceiba petandra) termasuk kedalam daun majemuk menjari dengan tata daun pada batang berkarang.
c) Bunga
Tanaman Jati merupakan sejenis pohon penghasl kayu yang bermutu tinggi, pohon besar berbatang lurus dan dapat tumbuh mencapai tinggi 30-40 meter dengan nama latin Tectona grandis L. Dengan familia Verbenaceae. Bunga jati termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memiliki putik, benang sari, kelopak, mahkota, dan tangkai bunga. Akan tetapi bunga jati tidak memiliki salah satu bagian bunga (tidak ada bakal buah). Dengan susunan majemuknya Payung majemuk dan tipe simetrinya Actinomorphus.
Tanaman Gamal merupakan tanaman pagar hidup peneduh tanaman atau sebagai rambatan. Tanaman ini berfungsi sebagai pengendali erosi dan gulma atau alang-alang dengan nama latin Cliricidia maculata dengan familia Leguminoceae. Bunga gamal termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memiliki putik, benang sari, mahkota, kelopak, dan tangkai bunga. Akan tetapi bunga gamal tidak memiliki bakal buah dan bakal biji. Dengan susunan majemuknya Botrys dan tipe simetrinya Zygomorphus.
Tanaman Lamtoro merupakan pohon perdu yang tingginya10-20 meter dan memiliki percabangan rendah dan banyak dengan pepangan kecoklatan atau keabua-buan dan juga memiliki lentisel dengan nama latin Leucaena leucocephala dengan familia Leguminoceae. Bunga lamtoro termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memiliki benang sari, putik, dan tangkai bunga. Dengan susunan majemuknya Bongkol dan tipe simetrinya Asymmetrus.
Bunga jembolan termasuk bunga tidak sempurna karena hanya memilki bagian punya seperti benang sari, kelopak, putik, dan tangkai bunga. Bunga ini tidak memiliki mahkota bunga. Dengan susunan majemuknya Malai dan tipe simetrinya Asymmetrus
d) Buah dan Biji
Johar adalah nama sejenis pohon penghasil kayu keras yang termasuk suku Fabaceae (=Leguminosae, polong-polongan). Pohon yang sering ditanam sebagai peneduh tepi jalan ini dikenal pula dengan nama-nama yang mirip, seperti juwar atau johor. Buah polong memipih, dengan tepi yang menebal, kulit yang kasar, warnanya hijau saat mudah dan berubah warning coklat saat tua atau kering. Biji bundar, telur pipih, berwarna hijau saat muda dan pada saat kering atau tua berwarna coklat terang mengkilap.
Buahnya keras, terbungkus kulit berdaging, lunak tidak merata (tipe buah batu) . Struktur buah terdiri dari kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak, lapisan tengah (mesokarp) tebal seperti gabus, bagian dalamnya (endokarp) keras. Berwarna hijau saat muda, berubah warna kuning ketika matang. Bijinya berbentuk bulat, halus berbulu, dan berwarna hijau.
Sulawesi Selatan, Indonesia. Para petani tertarik dengan nilai kayu jenis ini. Semua bagian pohon dapat dimanfaatkan untuk dijual, mulai dari batang gelondongan, cabang bahkan ranting. Nilai ekonomis katu ini yang tinggi membuat tanaman ini ditanam dari tepi jalan, di kebun, di halaman dan sebagainya. Buah gmelina berdaging, kulit mengkilat, warna kulit hijau saat masih mudah, berubah warna kuning saat matang dan mesokarp lunak. Sedangkan biji gmelina keras seperti batu, permukaan licin, satu ujung bulat dan berwarna hijau.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut : a) Daun lengkap adalah daun yang memiliki upih atau pelepah daun (Vagina),
tangkai daun (petioles), dan helaian daun (lamina). Tumbuhan yang tergolong daun lengkap adalah daun pinang ( Areca catechu ) dan daun keladi (Caladium bicolor) sementara tumbuhan yang tergolong daun tidak lengkap adalah daun jarak (Richinus comunis L.).
b) Daun eboni (Diospyros celebica) daun majemuk menyirip gazal dan tidak termasuk daun majemuk menyirip ganda. Daun leda (Eucalyptus deglupta) merupakan daun majemuk genap. Daun Gmelina (Gmelina arborea) merupakan daun tunggal. Johar (Senna seamea) merupakan daun majemuk menyirip genap. Kelor (Moringa oleifera) merupakan daun majemuk. Daun kapuk (Ceiba petandra) merupakan daun majemuk.
c) Bunga johar (Senna seamea) merupakan salah satu bunga lengkap. Bunga jati (Tectona grandis), bunga gamal (Cliricidia maculata), bunga Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Bunga jembolan (Eugenia cumini) termasuk golongan tanaman yang memiliki bunga tidak sempurna
warning coklat saat tua atau kering. Biji bundar, telur pipih, berwarna hijau saat muda dan pada saat kering atau tua berwarna coklat terang mengkilap. Tanaman Jati (Tectona grandis) memiliki buah keras, terbungkus kulit berdaging, lunak tidak merata (tipe buah batu) . Struktur buah terdiri dari kulit luar tipis yang terbentuk dari kelopak, lapisan tengah (mesokarp) tebal seperti gabus, bagian dalamnya (endokarp) keras. Berwarna hijau saat muda, berubah warna kuning ketika matang. Bijinya berbentuk bulat, halus berbulu, dan berwarna hijau. Tanaman gmelina (Gmelina arborea) memiliki buah berdaging, kulit mengkilat, warna kulit hijau saat masih mudah, berubah warna kuning saat matang dan mesokarp lunak. Sedangkan biji gmelina keras seperti batu, permukaan licin, satu ujung bulat dan berwarna hijau. Dan tanaman Pinus merkusii (Pinus merkusii) adalah salah satu jenis tanaman monokotil. Buahnya warna hijau saat muda, berubah warna coklat ketika tua atau kering, berbentuk lonjong, berkulit kasar dan keras. Bijinya berbentuk pipih memanjang, kasar, keras, dan berwarna coklat.
pengawetannya dengan cara dikeringkan. Pegeringan biasanya dilakukan dengan sinar matahari atau oven masing-masing ± selama 3 hari.
5.2 Saran
LAMPIRAN